SKRIPSI
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENUMPANG OJEK ONLINE MAXIM ANTAR MODA TRANSPORTASI DARAT
(Studi di Kota Palopo)
Oleh:
MUHAMMAD AWAL ALISHAKUR 04020170733
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Tugas Akhir Studi
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR
2023
ii HALAMAN JUDUL
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENUMPANG OJEK ONLINE MAXIM ANTAR MODA TRANSPORTASI DARAT (STUDI
DI KOTA PALOPO).
Oleh
MUHAMMAD AWAL ALISHAKUR 04020170733
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR
2023
iii PERSETUJUAN PEMBIMBING
Menetapkan Bahwa Skripsi Dibawah Ini:
Nama : Muhammad Awal Alishakur
Stambuk : 04020170733
Program Studi : Ilmu hukum
Bagian : Hukum Perdata
Judul: : Perlindungan Hukum terhadap
Penumpang Ojek Online Maxim Antar Moda Transportasi Darat (Studi di Kota Palopo).
Telah Diperiksa Dan Disetujui Untuk Diajukan Dalam Skripsi Penelitian.
Makassar, 24 Januari 2022 Komisi Pembimbing,
Pembimbing I,
Megetahui,
Ketua Bagian Hukum Perdata
Dr. Hj.Andi Risma,S.H.,M.H NIP. 10410110
Pembimbing II
Dr. St. Ulfah.,S.H.,M.H NIDN. 0912068002 Dr. Hj. Sri Lestari Poernomo,S.H.,M.H.,
NIDN. 0903066803
iv
PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI
Diterangkan bahwa skripsi mahasiswa :
Nama : Muhammad Awal Alishakur
NIM : 04020170733
Bagian : Hukum Perdata
Judul Skripsi/Penelitian : Perlindungan Hukum terhadap
Penumpang Ojek Online Maxim Antar Moda Transportasi Darat (Studi di Kota Palopo).
Memenuhi syarat untuk diajukan dalam ujian skripsi sebagai ujian akhir program studi.
Dikeluarkan di : Makassar
Pada Tanggal : , Februari 2023 Dekan
Prof. Dr. H.La Ode Husen S.H.,M.H
v PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Muhammad Awal Alishakur
NIM : 04020170733
Bagian : Hukum Perdata
Judul Skripsi/Penelitian : Perlindungan Hukum terhadap Penumpang Ojek Online Maxim Antar Moda Transportasi Darat (Studi di Kota Palopo).
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi saya ini benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan hasil plagiasi terhadap karya ilmiah orang lain. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan dari skripsi ini merupakan hasil plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi karena perbuatan tersebut.
Makassar, Januari 2022 Yang menyatakan,
Muhammad Awal Alishakur
vi
PENGESAHAN SKRIPSI
Perlindungan Hukum terhadap Penumpang Ojek Online Maxim Antar Moda Transportasi Darat (Studi di Kota
Palopo)
Disusun dan diajukan oleh : Muhammad Awal Alishakur
04020170733
Telah dipertahankan dihadapan Panitia Ujian Skripsi pada Program Studi Sarjana Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Muslim Indonesia Pada , Februari 2023
dan dinyatakan diterima
Makassar, Februari 2023 Panitia Ujian,
Ketua, Anggota,
Dr. Hj. Sri Lestari Poernomo,S.H.,M.H., Dr.St.Ulfah.,S.H.,M.H
An. Dekan Wakil Dekan I,
Dr. Muhammad Rinaldy Bima, S.H.,M.H
vii
PENGESAHAN SKRIPSI
Diterangkan bahwa skripsi tersebut dibawah ini :
Nama : Muhammad Awal Alishakur
NIM : 04020170733
Bagian : Hukum Perdata
Judul Skripsi/Penelitian : Perlindungan Hukum terhadap Penumpang Ojek Online Maxim Antar Moda
Transportasi Darat (Studi di Kota Palopo).
Telah dipertahankan dihdapan Majelis Ujian Skripsi dan dinyatakan LULUS oleh :
1. Dr. Hj.Sri Lestari Poernomo, S.H.,M.H (………..) Pembimbing I
2. Dr. St.Ulfah, S.H.,M.H (………..)
Pembimbing II
3. Dr.Aan Aswari,S.H.,M.H (………..) Penguji I
4.Syamsul Alam,S.H.,M.H (………..)
Penguji II
iv KATA PENGANTAR
الله مسب ميحرلا نمحرلا
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, taufik dan inayah- Nya sehingga hasil penelitian ini dengan judul “Perlindungan Hukum terhadap Penumpang Ojek Online Maxim Antar Moda Transportasi Darat (Studi di Kota Palopo).” dapat dirampungkan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Tak lupa Penulis kirimkan salawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW sebagai teladan bagi seluruh umat manusia.
Disadari bahwa Hasil Penelitian ini kurang sempurna, hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan yang ada pada penulis.
Oleh karena itu, kritik, saran dan koreksi untuk perbaikan dan penyempurnaan sangat penulis harapkan.
Pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis menyampaikan terimakasih diiringi do’a kepada Allah SWT, kepada orang tua Penulis Ayahanda Muchlis Said dan Ibunda Aslianti Usman yang telah memberikan kasih sayang dan kesabaran dalam mendidik, membesarkan dan membimbing saya, selalu memberi dukungan dan semangat sehingga mendorong penulis untuk dapat bisa menyelesaikan ini dangan tepat waktu. Selanjutnya diucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Basri Modding, SE.,M.SI., selaku Rektor Universitas Muslim Indonesia.
v 2. Bapak Prof. Dr. H. La Ode Husen, SH.,MH., selaku Dekan Fakultas
Hukum Universitas Muslim Indonesia.
3. Ibu Dr. Hj. Sri Lestari Poernomo,S.H.,M.H., selaku Ketua Pembimbing memberikan izin, kesempatan dan fasilitas kepada penulis selama mengikuti pendidikan Program Sarjana, dan memberikan masukan maupun saran pada Ujian Seminar Proposal hingga Ujian Skripsi.
4. Ibu Dr. St. Ulfah, S.H.,M.H,, selaku Anggota Pembiming yang memberikan bimbingan dengan penuh keseriusan, kecermatan dan kebijakan dalam memberi petunjuk terhadap prinsip penulisan skripsi kepada penulis.
5. Bapak Dr. Aan Aswari, S.H.,M.H dan Bapak Syamsul Alam, S.H.,M.H., selaku dosen penguji penulis.
6. Segenap Bapak dan Ibu Dosen , dan Karyawan Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia yang telah berjasa mendidik penulis dalam memahami ilmu hukum dan menyelesaikan skripsi ini.
7. Rega Oliver,Agunaim,Siti Wahida Widianingrat Sudirman, Nazilah, Irma Azkari, Fitri, Wawan Rawi, yang telah menyemangati dan selalu mendengarkan keluh kesah penulis sehingga penulis bisa cepat menyusun skripsi ini.
8. Kepada seluruh sahabat yang sudah penulis anggap sebagai keluarga yang telah menemani, membantu, dan berbagi keluh kesah dalam suka duka yang tak sempat penulis sebut satu
vi persatu dalam tulisan ini, penulis ucapkan banyak terimakasih atas bantuan, dan dukungannya. Semoga kebaikan yang diberikan kepada penulis dibalas oleh Allah SWT berkali kali lipat.
Akhir kata penulis berharap semoga dengan hadirnya skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan tekonologi. Semoga Allah SWT, senantiasa memberkati dan merahmati segala aktivitas keseharian sebagai suatu ibadah disisi-nya. Aamiin.
Makassar, 28 November 2022
Muhammad Awal Alishakur
vii ABSTRAK
Muhammad Awal Alishakur.04020170733.”Perlindungan Hukum Terhadap Penumpang Ojek Online Maxim Antar Moda Transportasi Darat (Studi di Kota Palopo)”. Dibawah bimbingan Sri Lestari Poernomo sebagai Ketua Pembimbing dan St. Ulfah sebagai anggota pembimbing.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perlindungan Hukum dan Upaya Hukum yang Dapat Dilakukan Konsumen Ojek Online Maxim Antar Moda Transportasi Darat (Studi di Kota Palopo).
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Empiris. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Teknik pengumpulan data, kepustakaan (Library research). Analisis data yakni seluruh data yang diperoleh dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier, penulis selanjutnya menganalisis dan mengkalisifikasikan untuk menghasailkan kesimpulan data secara bermutu dalam bentuk kalimat yang teratur, runtun,logis dan tidak tumpang tindih dan efektif sehingga memudahkan interpretasi data dan analisis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bentuk perlindungan hukum terhadap konsumen penumpang ojek online Maxim di Kota Palopo berupa Tindakan auto suspend / manual suspend diberikan bagi pengendara yang menimbulkan kerugian terhadap konsumen atau pengguna Maxim.
Upaya hukum yang dapat ditempuh oleh konsumen pengguna maxim ialah melaporkan Tindakan pelanggaran driver ke costumer service Maxim di Kota Palopo, setelah itu akan diproses agar driver mendapatkan sanksi.
Rekomendasi Penelitian, sebaiknya kepada perusahaan transportasi online lebih selektif terhadap pemilihan driver dan memberikan sosialisasi bagaimana bentuk perlindungan terhadap konsumen dan menekankan etika etike berkendara kepada driver agar sebisa mungkin menghindari pelanggaran – pelanggaran yang dapat terjadi.
Kata Kunci : Driver,Costumer ,Transportasi Online.
viii DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... v
PENGESAHAN SKRIPSI ... vi
PENGESAHAN SKRIPSI ... vii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... viii
BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Rumusan Masalah ...9
C. Tujuan Penelitian ...9
D. Manfaat Penelitian ...9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...11
A. Perlindungan Hukum ...11
B. Tinjauan Umum Taksi Online ...17
C. Tinjauan Umum Antarmoda ...19
D. Tinjauan Umum Transportasi Darat ...20
1. Pengertian Transportasi ...20
2. Jenis – Jenis Transportasi ...22
E. Tinjauan Umum Penumpang ...25
ix
F. Tinjauan Umum Hak dan Kewajiban ...26
1. Hak dan Kewajiban Konsumen ...26
2. Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha ...30
E. Definisi Operasional ...32
BAB III METODE PENELITIAN ...34
A. Tipe Penelitian ...34
B. Lokasi penelitian ...34
C. Jenis dan Sumber Data ...35
D. Populasi dan Sampel ...35
E. Teknik Pengumpulan Data ...36
F. Analisis Data ...38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...39
A. Perlindungan Hukum terhadap Penumpang ojek Online Maxim .39 B. Upaya Hukum Yang Dapat Dilakukan Konsumen Terkait Ojek Online Maxim Antar Moda Transportasi Darat (Studi Di Kota Palopo) ...51
BAB V PENUTUP ...62
A. Kesimpulan ...62
B. Saran ...63
DAFTAR PUSTAKA ...64
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring berjalannya waktu, dan semakin meningkatnya populasi manusia, transportasi merupakan sesuatu yang paling penting dalam kehidupan manusia, hal ini tertuang di dalam Al – Qur’an surah Yasin ayat 41 dan 42 :
Terjemahan :
“Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bahwa kami angkut keturunan mereka dalam kapal yang penuh muatan.(41).
Dan kami ciptakan (juga) untuk mereka (angkutan lain) seperti apa yang mereka kendarai(42)”
Al – Qur’an Surah Yasin ayat 41 dan 42 telah menjelaskan bagaimana angkutan atau transportasi yang digunakan manusia pada masa lampau, dan pada ayat 41 dijelaskan bahwa penciptaan angkutan atau transportasi lain diakui adanya, seperti pada perkembangan zaman disaat sekarang ini dimana ilmu pengetahuan dan informasi dalam sendi- sendi kehidupan juga sangat mempengaruhi sektor pengangkutan dengan hadirnya moda transportasi yang didukung jaringan (online). Moda transportasi online ini berbasis aplikasi yang dikembangkan untuk memudahkan pemakai memperoleh akses kepada layanan transportasi.
Sebagai moda penyedia sarana aplikasi transportasi online, moda
2 tranportasi ini digerakkan oleh sebuah penyedia jasa yang melakukan aktivitasnya dalam sebuah aplikasi online yang dapat diunduh di Play Store (untuk handphone android) atau di App Store (untuk handphone berbasis ios seperti Iphone).
Penerapan Undang - Undang No.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ), menuai kontroversi hal ini disebabkan karena driver online justru tak ingin diatur sesuai dengan penerapan dalam Undang – undang ini. Tegasnya, peraturan mentri perhubungan No. 118 tahun 2018 tentang ASK (Angkutan Sewa Khusus) tidak menguntungkan pelaku taksi online.Pasalnya, dengan dianggap sebagai angkutan umum, pengemudi taksi online dibebankan berbagai kewajiba seperti uji KIR hingga penggunaan stiker. ASK menolak apa yang tertuang dalam revisi Undang - Undang dan beranggapan bahwa definisi taksi online tidak tertuang pada aturan manapun. Dan adapun ASK dalam revisi Undang – Undang No.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ), driver online tidak mampu bersaing, dengan kondisi pendapatan yang dipotong oleh perusahaan, ongkos bensin, dan cicilan mobil. Implikasi angkutan umum yang tidak dapat ditanggung oleh mitra pengemudi taksi online yang mandiri, sedangkan konsekuensi angkutan umum harus membayar menjadi badan hukum, uji KIR dan ketentuan lainnya.
Perlindungan hukum terhadap konsumen dalam menggunakan jasa ojek online timbul dari adanya hak dan kewajiban dari kedua belah pihak yang diatur dalam Undang - Undang No.8 Tahun 1999 terdapat dalam Pasal 4
3 ayat (3) dan pada Pasal 4 ayat (6), hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen. Kewajibannya pelaku usaha harus didasari oleh pasal 7 Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Konsumen berhak untuk mendapat perlindungan berupa tanggung jawab atas informasi, tanggung jawab hukum atas jasa yang diberikan dan tanggung jawab atas keamanan dan kenyamanan.
Pengaturan tentang pelayanan jasa angkutan berbasis online sendiri diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 108 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum (PERMENHUB No. PM108/2017) tidak dalam trayek, khususnya pada pasal 63 ayat (1) yaitu untuk meningkatkan kemudahan pemesanan pelayanan jasa angkutttan orang tidak dalam trayek, perusahaan angkutan dapat menggunakan aplikasi berbasis tekonologi informasi. Meski demikian, keterangan tentang pelayanan jasa pengangkutan pada PM 108 tahun 2017 ditujukan untuk mobil penumpang umum atau mobil bus umum.
Pertumbuhan transportasi dan jasa transaksi ini selain berdampak sosial dan ekonomi, ternyata menyisakan persoalan hukum yang tidak sedikit. Perlindungan hukum terhadap konsumen masih menjadi persoalan apakah menjadi tanggung jawab perusahaan ataukah pengemudi, dan apakah pengemudi berstatus pekerja, sehingga aturan undang – undang no. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan mengikat bagi perusahaan dan pengemudi. Adapun ketidak seusuaian informasi
4 dalam aplikasi yang ditampilkan pada penumpang seringkali terjadi, dimana kasus dimana driver online menggunakan kendaraan yang berbeda dengan yang telah tercantum diaplikasi.
Aplikasi taksi online asal Amerika Serikat Uber, buka – bukaan mengenai laporan keselamatan, dalam laporan tersebut telah terjadi 5.981 insiden pelanggaran seksual antara tahun 2017 hingga 2019, diantara 5.981 insiden ini tercatat 1360 diantaranya merupakan laporan pemerkosaan pada tahun 2017, terctatat 2670 pada tahun 2018, hingga fakhir 2019 tercatat 1951 laporan insiden pemerkosaan dan kematian yang melibatkan serangan fisik.1
Mobil atau sepeda motor yang digunakan untuk mengangkut penumpang memiliki plat nomor yang berbeda. Ada pula identitas pengemudi yang berbeda, dengan dalih kendaraan yang tercantum dalam aplikasi sedang dalam perbaikan ataupun identitas yang sesuai dalam aplikasi tersebut sedang sakit atau berhalangan. Dan selain itu, akun driver online juga dapat pula diperjual belikan, kegiatan peralihan akun pada dasarnya meerupakan kegiatan yang dilarang oleh perusahaan dan tidak dibenarkan secara hukum.
Akun driver online merupakan milik pribadi dan khusus sehingga untuk penggunaannya juga tidak boleh digunakan oleh orang sembarang yang bukan pemiliknya. Terjadinya peralihan kepemilikan akun driver
1 Achmad Dwi Afriyadi.(2021,25 Oktober).Taksi Online Ini Buka – bukaan Data Keselamatan, Banyak Kasus Cabul!.FinanceDetik.com.Diakses pada tanggal 1 Maret 2022
5 online ini diakibatkan karena mulai sulitnya mendaftarkan diri menjadi mitra pengemudi driver online dikarenakan adanya penerimaan jumlah driver online dibatasi.
Adanya pembatasan untuk penerimaan jumlah driver online, saat ini banyak driver online yang mengambil jalan pintas dengan membeli akun orang pemilik sebelumnya untuk digunakan mencari penumpang.
Akun tersebut dijual dengan kisaran harga yang bermacam – macam.
Dijejaring media sosial seperti facebook maupun langsung bertransaksi (tatap muka) dengan si penjual dan di pembeli akun ojek online, terdapat beberapa group juga seperti facebook dijadikan sebagai media untuk melakukan transaksi peralihan akun ojek online. Didalam satu group terdapat lebih dari 14.500 anggota sebagai diantaranya menjual akun dan perlengkapan lainnya seperti helm, jaket, ATM, serta telepon genggam.
Untuk mendapat akun ojek online pembeli harus membayar uang sebesar Rp. 1 juta sampai Rp. 1,5 juta kepada si penjual atau yang mempunyai akun sebelumnya.2
Wawancara penulis bersama konsumen pengguna Maxim di Kota Palopo Rega Purwanto menuturkan bahwa, “Saya pernah menggunakan Maxim dimana plat tersebut berbeda denga apa yang tertera di aplikasi, hal ini menimbulkan kecurigaan saya, setelah itu saat saya dalam perjalanan, driver tersebut tidak menggunakan rute tercepat malah
2 Fajar Anjungroso.(13 Maret 2018).Marak Jual Beli Akun Ojek Online Go-Jek Ditawar Rp. 1,5 Juta.Tribunnews,Metrpolitan.Diakses pada tanggal 15 Maret 2022
6 menggunakan rute yang lumayan jauh sehingga saya lama sampai ditujuan.”3, Rega juga mengungkapkan bahwa, ia telah melaporkan kejadian tersebut ke CS Maxim, dan dari pihak Maxim juga mendapat respon yang baik dan tepat, Adapun hasil penyelesaiannya dilakukan secara kekeluargaan atau non litigasi,namun Maxim melakukan pembekuan sementara akun driver yang digunakan oleh Rega sebagai sanksi.
Adapun juga Andi Tenri selaku pengguna Maxim ia menuturkan bahwa “Saya buru – buru jadi saya minta tolong kepada drivernya untuk sedikit melajukan kendaraanya tapi dia tetap ingin mengikuti standar yang diterapkan Maxim agar selalu berhati – hati dan tidak ngebut, jadi saya agak menekan dengan nada yang sedikit tinggi , bilang tolong pak cepatki, sampai ditujuan dia marah – marah ke saya, jadi saya lapor ke costumer service”. Tenri juga menuturkan bahwa, driver tersebut terkena sanksi auto suspend sementara karena ternyata pengendara tersebut telah 3 kali berkata – kata kasar kepada pelanggan. Hal berbeda terjadi pada Abidzar Muhammad, ia menuturkan bahwa “ Setelah saya pesan, mungkin dia salah jalan, dan saya lama sekali menunggu, dia sudah telfon saya, dan saya juga sudah jelaskan tapi tetap saja dia tidak mengerti jadi dia marah dan suruh saya cancel tapi pas saya pesan ulang saya dapat dia lagi, jadi dia marah marah dichat. Jadi saya lapor ke CS
3 Hasil wawancara dengan Konsumen dari PT Teknologi Perdana Indonesia Maxim
Cabang Palopo, 8 September 2022
7 Maxim”.4 Pernyataan Andi Tenri dan Abidzar membenarkan bahwa, setelah mereka melaporkan kejadian tersebut ke CS Maxim, mendapat respon yang cepat, dan adapun hasil penyelesaiannya dilakukan secara kekeluargaan atau non litigasi,namun Maxim melakukan pembekuan sementara akun driver yang digunakan sebagai sanksi.
Hal ini sudah jelas terdapat pada asas yang dianut dalam ketentuan pasal 2 Undang – undang No.8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yaitu manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan dan keselanatan konsumen serta kepastian hukum.
Perlindungan ini mencakup proteksi agar konsumen tidak memperoleh barang dan atau jasa yang tidak sesuai dengan kesepakatan atau melanggar ketentuan Undang - undang, serta perlindungan terhadap syarat - syarat yang tidak adil bagi konsumen.
Solusi dari beberapa kasus ini, hanyalah berupa akun driver online tersebut di bekukan sementara. Pembekuan akun ini, tentunya tidak terlalu efektif ditambah maraknya transaksi jual – beli akun online.5
Berita – berita pengeroyokan yang dilakukan pengemudi transportasi biasa terhadap pengemudi online juga marak terjadi, berbagai berita unjuk rasa supir angkot dan taksi yang menolak kehadiran moda
4 Hasil wawancara dengan Konsumen dari PT Teknologi Perdana Indonesia Maxim
Cabang Palopo, 8 September 2022
5 Hasil wawancara dengan Konsumen dari PT Teknologi Perdana Indonesia Maxim Cabang Palopo, 8 September 2022
8 transportasi berbasis aplikasi ini. Dari perspektif hukum persaingan usaha, fenomena seperti ini harus ditanggapi serius oleh pemerintah.
Transportasi yang menggunakan aplikasi online dapat dimanjakan dengan berbagai fitur yang membuat konsumen ketagihan akan jasa yang ditawarkan dalam aplikasi tersebut, contohnya seperti jasa antar barang, antar makanan, jasa untuk membeli berbagai macam kebutuhan konsumenpun disediakan dalam aplikasi ini.Terlepas dari semua kelebihan dan kenyaman yang ditawarkan dari aplikasi berbasis online ini, terdapat pula hal negatif yang timbul terhadap konsumen yang perlu kita kaji.
Segala bentuk kerugian yang dialami oleh konsumen pengguna jasa transportasi online melahirkan suatu permasalahan hukum yang panjang, terutama hubungan dengan tanggung jawab perusahaan penyedia layanan transportasi online terhadap para konsumennya.
Sehingga diperlukannya suatu upaya dari perusahaan penyedia layanan jasa trasnportasi online maupun dari pemerintah untuk meningkatkan perlindungan dan menjamin kepastian hukum terhadap konsumen. Selain itu, dalam hal kenyamanan dan keselamatan konsumen juga diperlukan adanya suatu standarisasi mengenai kendaraan yang digunakan oleh driver trasnportasi online, meningkatkan seleksi driver, dan juga melakukan suatu pengecekan berkala baik pengecekan kendaraan maupun pengecekan kondisi kesehatan dari seorang diver, dari pihak pemerintah daerah juga perlu dibuatnya suatu regulasi yang jelas sebagai
9 payung hukum terkait perlindungan konsumen dan pelaksanaan jasa transportasi online.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang dikemukakan oleh peneliti maka peneliti tertarik untuk mengangkat suatu permaslahan tersebut kedalam sebuah proposal penelitian dengan judul “Tinjauan yuridis perlindungan hukum terhadap penumpah taksi online antar moda transportasi darat”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah perlindungan hukum terhadap penumpang ojek online Maxim antar moda transportasi darat (Studi di Kota Palopo)?
2. Bagaimanakah upaya hukum yang dapat dilakukan konsumen terkait ojek online Maxim antar moda transportasi darat (Studi di Kota Palopo)?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan menganalisis bentuk perlindungan hukum terhadap penumpang ojek online Maxim antar moda transportasi darat (Studi di Kota Palopo)
2. Untuk mengetahui dan menganalisis upaya hukum yang dapat dilakukan konsumen sebagai penumpang ojek online Maxim antar moda transportasi darat (Studi di Kota Palopo)
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
10 Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi ilmu pengetahuan hukum dalam pengembangan hukum bisnis di bidang perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa transportasi atau angkutan orang, khususnya pemahaman teoretis mengenai pengaturan terhadap perlindungan hukum bagi pengguna transportasi online.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan solusi konkrit kepada praktisi di bidang hukum bisnis maupun masyarakat pada umumnya dan khususnya pengguna jasa aplikasi transportasi online. Selain itu penulisan ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para pembentuk undang- undang terkait dengan perlindungan hukum bagi pengguna transportasi online.
11 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perlindungan Hukum
Pengertian Hukum menurut J.C.T Simorangkir sebagaimana yang dikutip C.S.T Kansil, “Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan-peraturan tadi berakibat diambilnya tindakan, yaitu dengan hukuman tertentu”.6
Menurut Kamus Hukum pengertian Hukum adalah “peraturan- peraturan yang bersifat memaksa yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat, yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran terhadap peraturan-peraturan tadi berakibat diambilnya tindakan”.7
Pengertian hukum juga dikatakan oleh Sudikno Martokusumo bahwa: “hukum sebagai kumpulan peraturan atau kaidah yang bersifat umum dan normatif, hukum bersifat umum karena berlaku bagi setiap orang, dan bersifat normatif karena menentukan apa yang seyogyanya dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukan atau harus dilakukan serta
6 C.S.T Kansil.(1989).Pengantar Ilmu Hukumdan Tata Hukum Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka,hlm 38
7 R.Subekti dan Tjitrosoedibio.(1999).Kamus Hukum.Jakarta:Pradnya Paramita.Hlm,49
12 menentukan bagaimana caranya melaksanakan kepatuhan pada kaedah - kaedah”.8
Perlindungan yang diberikan terhadap konsumen bermacam- macam, dapat berupa perlindungan ekonomi, sosial, politik. Perlindungan konsumen yang paling utama dan yang menjadi topik pembahasan ini adalah perlindungan hukum. Perlindungan hukum merupakan bentuk perlindungan yang utama karena berdasarkan pemikiran bahwa hukum sebagai sarana yang dapat mengakomodasi kepentingan dan hak konsumen secara komprehensif .Di samping itu, hukum memiliki kekuatan memaksa yang diakui secara resmi di dalam negara, sehingga dapat dilaksanakan secara permanen. Berbeda dengan perlindungan melalui institusi lainnya seperti perlindungan ekonomi atau politik misalnya, yang bersifat temporer atau sementara.
Fungsi Hukum menurut Satjipto Raharjo adalah melindungi kepentingan seseorang dengan cara mengalokasikan suatu kekusaan kepadanya untuk bertindak dalam rangka kepentingan tersebut.
Pengalokasian kekuasaan ini dilakukan secara terukur, dalam arti ditentukan keluasan dan kedalamannya.9 Perlindungan diartikan sebagai perbuatan memberi jaminan, atau ketentraman, keamanan, kesejahteraan dan kedamaian dari pelindungan kepada yang dilindungi atas segala bahaya atau resiko yang mengacamnya.
8 Sudikno Mertokusumo.(2007).Dasar – Dasar Ilmu Hukum.Yogyakarta:Liberty
9 Wahyu Sasongko.(2007).Ketentuan – ketentuan Pokok Hukum Perlindungan Konsumen.Bandar Lampung:Universitas Lampung,hlm 30
13 Menurut Soedjono Dirdjosisworo bahwa pengertian hukum dapat dilihat dari delapan arti, yaitu hukum dalam arti penguasa, hukum dalam arti para petugas, hukum dalam arti sikap tindakan, hukum dalam arti sistem kaidah, hukum dalam arti jalinan nilai, hukum dalam arti tata hukum, hukum dalam arti ilmu hukum, hukum dalam arti disiplin hukum.
Beberapa arti hukum dari berbagai macam sudut pandang yang dikemukakan oleh Soedjono Dirdjosisworo menggambarkan bahwa hukum tidak semata-mata peraturan perundang-undangan tertulis dan aparat penegak hukum seperti yang selama ini dipahami oleh masyarakat umum yang tidak tahu tentang hukum. Tetapi hukum juga meliputi hal-hal yang sebenarnya sudah hidup dalam pergaulan masyarakat.10
Kata perlindungan secara kebahasaan tersebut memiliki kemiripan atau kesamaan unsur-unsur, yaitu:11
1. Unsur tindakan melindungi
2. Unsur pihak-pihak yang melindungi.
3. Unsur cara-cara melindungi.
Dengan demikian, kata perlindungan mengandung makna, yaitu suatu tindakan perlindungan atau tindakan melindungi dari pihak-pihak tertentu yang ditujukan untuk pihak tertentu dengan menggunakan cara- cara tertentu.12
10 Soedjono Dirdjosisworo.(2008).Pengantar Ilmu Hukum.Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada,hlm25-43
11 Ibid
12 Wahyu Sasongko.Op.,Cit,hlm.30
14 Konsep konstruksi hukum, terdapat tiga jenis atau tiga macam konstruksi hukum yaitu, pertama, konstruksi hukum dengan cara perlawanan. Maksudnya adalah menafsirkan hukum antara aturan aturan dalam peraturan perundang-undangan dengan kasus atau masalah yang dihadapi. Kedua, konstruksi hukum yang mempersempit adalah membatasi proses penafsiran hukum yang ada di dalam peraturan perundang-undangan dengan keadaan yang sebenarnya. Ketiga, konstruksi hukum yang memperluas yaitu konstruksi yang menafsirkan hukum dengan cara memperluas makna yang dihadapi sehingga suatu masalah dapat dijerat dalam suatu peraturan perundang-undangan.
Menurut Hans Kelsen, hukum adalah ilmu pengetahuan normatif dan bukan ilmu alam.13Lebih lanjut Hans Kelsen menjelaskan bahwa hukum merupakan teknik sosial untuk mengatur perilaku masyarakat.14 Secara kebahasaan, kata perlindungan dalam bahas Inggris disebut dengan protection. Istilah perlindungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat disamakan dengan istilah proteksi, yang artinya adalah proses atau perbuatan memperlindungi, sedangkan menurut Black’s Law Dictionary, protection adalah the act of protecting.15
Perlindungan secara umum berarti mengayomi sesuatu dari hal-hal yang membahayakan atau lebih bersifat negatif, sesuatu itu bisa saja berupa kepentingan maupun benda atau barang. Selain itu perlindungan
13 Jimly Asshiddique dan M.Ali.(2006).Teori Hans Kelsen Tentang Hukum.Jakarta:Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MK RI.hlm,12
14 Hans Kelsen.(2009).Dasar – dasar Hukum Normatif.Jakarta:Nusamedia.hlm,343
15 Bryan A.Garner.(2008).Black’s Law Dicitionary,Ninth Edition.West:St.Paul.hlm,1343
15 juga mengandung makna pengayoman yang diberikan oleh seseorang kepada orang yang lebih lemah. Dengan demikian, perlindungan hukum artinya dengan segala upaya pemerintah untuk menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada warga negara agar haknya sebagai seorang warga negara tidak dilanggar, dan bagi yang melanggar akan dapat dikenakan sanksi sesuai peraturan yang ada.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan perlindungan adalah cara, proses, dan perbuatan melindungi.16 Sedangkan hukum adalah peraturan yang dibuat oleh pemerintah data yang berlaku bagi semua orang atau warga dalam masyarakat sebangsa dan setanah air. 17
Pengertian perlindungan hukum adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada subyek hukum dalam bentuk perangkat hukum baik yang bersifat preventif maupun yang bersifat represif, ada yang tertulis maupun tidak tertulis. Dengan kata lain perlindungan hukum sebagai suatu gambaran dari fungsi hukum itu sendiri, yaitu konsep dimana hukum dapat memberikan suatu keadilan, ketertiban, kepastian, kemanfaatan dan kedamaian.18 Adapun pendapat yang dikutip dari beberapa ahli mengenai perlindungan hukum sebagai berikut:
16 Tim Penyusun Pusat Kamus.(2007).Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI).Jakarta:Balai Pustaka,hlm 950
17 Ibid.,hlm .577
18 Ibid,hlm.71
16 1. Menurut Philipus Hardjo perlindungan hukum bagi rakyat ada dua
yaitu:19
a. Perlindungan hukum preventif artinya rakyat diberi kesempatan mengajukan pendapatnya sebelum keputusan pemerintah mendapat bentuk yang definitif yang bertujuan untuk mencegah terjadinya sengketa.
b. Perlindungan hukum refrensif yang bertujuan menyelesaikan sengketa. Perlindungan hukum adalah suatu jaminan yang diberikan oleh Negara kepada semua pihak untuk dapat melaksanakan hak dan kepentingan hukum yang dimilikinya dalam kapasitasnya sebagai subyek hukum.
2. Menurut Satjito Rahardjo perlindungan hukum adalah adanya upaya melindungi kepentingan seseorang dengan cara mengalokasikan suatu Hak Asasi Manusia kekuasaan kepadanya untuk bertindak dalam rangka kepentingannya tersebut.20
3. Menurut Setiono perlindungan hukum adalah tindakan atau upaya untuk melindungi masyarakat dari perbuatan sewenang-wenang oleh penguasa yang tidak sesuai dengan aturan hukum, untuk mewujudkan ketertiban dan ketentraman sehingga memungkinkan manusia untuk menikmati martabatnya sebagai manusia.21
19 Philipus.M.Hardjo.(1988).Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia.Surabaya:Bina Ilmu.Hlm,5
20 Satjipro Rahardjo.(2003).Sisi – sisi Lain dari Hukum di Indonesia.Jakarta:Kompas.Hlm,121
21 Setiono.(2004).Rule of law.Surakarta:Universitas Sebelas Maret.Hlm,3
17 4. Menurut Muchsin perlindungan hukum adalah kegiatan untuk melindungi individu dengan menyerasikan hubungan nilai-nilai atau kaidah-kaidah yang menjelma dalam sikap dan tindakan dalam menciptakan adanya ketertiban dalam pergaulan hidup antara sesama manusia.22
B. Tinjauan Umum Taksi Online
Taksi Online merupakan angkutan umum yang sedang banyak diminati masyarakat, sama dengan ojek pada umumnya ojek online menggunakan sepeda motor sebagai sarana pengangkutan. Ojek online kini banyak diminati karena berkembang dengan kemajuan teknologi. Ojek online merupakan ojek sepeda motor yang dapat dipesan menggunakan teknologi internet dengan memanfaatkan aplikasi pada telpon genggam.
Hal ini dapat memudahkan pengguna jasa untuk memanggil pengemudi ojek online. 23
Tidak hanya mengantar orang, ojek online dapat mengantar jemput barang sesuai pesanan ataupun membeli makan kemudian diantar pada pelanggan ojek online. Hal ini yang membuat masyarakat yang berada di Kota Surabaya dengan banyaknya aktivitas yang sangat padat dan tingkat kemacetan yang sangat tinggi, ojek online kini hadir dan membantu
22 Muchsin.(2003).Perlindungan dan Kepastian Hukum bagi Investor di Indonesia.Surakarta:Universitas Sebelas Maret.Hlm,14
23 Ikshanti.(2022,22 Februari).Membandingkan Tarif Uber Motor,Gojek,Grab.Aturduit.Diakses pada tanggal 22 Februari 2022
18 masyarakat dalam melakukan padatnya aktivitas sehari – hari dengan menggunakan teknologi yang semakin berkembang.24
Aplikasi yang digunakan untuk memesan ojek online telah dilengkapi dengan jarak antara lokasi penjemputan dan tujuan, lama pengemudi menuju lokasi penjemputan dan lama pengemudi mengantar ke lokasi tujuan, tarif, nama pengemudi ojek. Identetis pengemudi dapat diketahui secara langsung dan pasti karena sebelum bergabung dengan perusahaan, para pengemudi telah mengisi daftar identitas untuk dilampirkan agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan. 25
Kemunculan dari maraknya armada transportasi online ini dipelopori oleh Go-Jek yang diberi nama yaitu Go-Ride, tepatpnya pada tahun 2010. Nadiem Makarim, salah satu pendiri Go-Jek, melihat bahwa solusi untuk membenahi layanan transportasi di Jakarta sangat diperlukan. Permasalahan yang terlihat bukan hanya kemacetan, melainkan juga tarif ojek yang “tidak wajar” mahalnya. Ide dari bisnis juga berasal dari Kompetisi Wirausaha Muda Indonesia dan Global Enterpreunership Program Indonesia. Ide ini kemudian direalisasikan menjadi sebuah start up yang berbasis teknologi untuk operasionalnya.26
Selanjutnya muncul GrabTaxi di Indonesia pada tahun 2014.
Awalnya GrabTaxi hanya sebagai penyedia platform yang menghubungkan taksi offline dengan konsumen. Namun melihat potensi
24 Ibid
25 FT Widarti.(2021).”Hubungan Antara Self Leadership dengan Keterikatan Kerja pada Driver Ojek Online”.Proposal Penelitian,Universitas MercuBuana,Yogyakarta,hlm.13
26 Oik Yusuf.(2019,23 Oktober).Cerita Awal Mula Nadien Makarim Mendirikan GoJek.Kompasiana.Diakses pada tanggal 22 Februari 2022
19 pasar dari transportasi motor dan mobil (bukan taksi), Grab kemudian mengembangkan ranah bisnis dengan memberi GrabBike untuk ojek motornya. Untuk saat ini, Grab merupakan pesaing kuat Go-Jek.27
Selain Go-Jek dan Grab, ada juga Uber yang menuai kontroversi sejak awal kemunculnya. Uber menyediakan layanan tranportasi online menggunakan mobil berplat hitam. Protes yang munculnya dikarenakan mobil pribadi ini tidak seharusnya digunakan sebagai transportasi umum.
Namun perusahaan asal Amerika ini tidak menghentikan bisnisnya dan terus beroperasi. Uber kemudian membenahi diri dan berkoordinasi dengan pemerintah untuk mengajukan izin Penanaman Modal Asing (PMA). Bahkan saat ini Uber kemudian membenahi diri dan berkoordinasi dengan pemerintah untuk mengajukan izin Penanaman Modal Asing (PMA). Bahkan saat ini Uber menyesuaikan diri dengan pasar di Indonesia dengan menerima pembayaran secara tunai dan menyediakan layanan ojek yang diberi nama UberMotor.28
C. Tinjauan Umum Antarmoda
Transportasi antarmoda adalah transportasi penumpang dan atau barang yang menggunakan lebih dari satu jenis moda transportasi dalam satu perjalanan. Moda transportasi terdiri dari moda transportasi kereta api, sungai, danau, jalan, laut dan udara. Masing – masing memiliki
27 FT Widarti.(2021). Loc.Cit
28 Ikshanti.(2022,22 Februari).Membandingkan Tarif Uber Motor,Gojek,Grab.Aturduit.Diakses pada tanggal 22 Februari 2022
20 karakteristik yang berbeda sesuai dengan kondisi geografis dan kebutuhan di suatu wilayah.29
D. Tinjauan Umum Transportasi Darat 1. Pengertian Transportasi
Transportasi berasal dari kata latin yaitu transportare, dimana trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau membawa. Jadi, transportasi berarti mengangkut atau membawa (sesuatu) ke sebelah lain atau dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Dengan demikian trasportasi dapat diberi definisi sebagai usaha dan kegiatan mengangkut atau membawa barang dan atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya.30
Transportasi dapat diartikan sebagai usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain, di mana di tempat lain ini objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu.31 Pentingnya sarana transportasi dalam perkembangan dunia multidimensi. Salah satu fungsi dasar transportasi adalah menghubungkan tempat kediaman dengan tempat bekerja atau para pembuat barang dengan
29 FT Widarti.(2021).”Hubungan Antara Self Leadership dengan Keterikatan Kerja pada Driver Ojek Online”.Proposal Penelitian,Universitas MercuBuana,Yogyakarta,hlm.13
30 Rustian Kamaluddin.(2003). Ekonomi Transportasi : Karakteristik, Teori, dan Kebijakan. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia,hal 13
31 Fidel Miro.(2005).Perencanaan Transportasi untuk Mahasiswa, Perencanaan dan Praktisi. Jakarta: Penerbit Erlangga,hal 4
21 pelanggannya.32 Manusia sebagai salah satu unsur dalam kegiatan transportasi merupakan indicator terhadap terciptanya sistem transportasi yang aman, selamat, tertib, lancar, nyaman dan dengan biaya yang terjangkau.33
Ketersediaan jasa transportasi berkorelasi positif dengan kegiatan ekonomi dan pembangunan dalam masyarakat. Jasa transportasi mempunyai peranan yang sangat penting bukan hanya untuk melancarkan arus barang dan mobilitas manusia, tetapi jasa transportasi juga membantu tercapainya alokasi sumber daya ekonomi secara optimal, berarti kegiatan produksi dilaksanakan secara efektif dan efisien, kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat meningkat, selanjutnya kesenjangan antar daerah dapat ditekan menjadi sekecil mungkin.34
Transportasi memegang peranan penting dalam usaha mencapai tujuantujuan pengembangan ekonomi tersebut. Fungsi transportasi adalah untuk mengangkut penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain. Kebutuhan akan angkutan penumpang fungsi bagi kegunaan seseorang (personal place utility).35 Jasa transportasi yang cepat, murah dan aman adalah sangat penting dan diutamakan dalam kehidupan modern dan usaha penyempurnaan tersebut akan dipengaruhi
32 C. Jotin Khisty dan B. Kent Lall.(2005). Dasar-dasar Rekayasa Transportasi.Jakarta:
Penerbit Erlangga,hal 1
33 Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas dan Angkutan Kota.(1998). Sistem Transportasi Kota.Jakarta:Direktorat BSLLAK,hal 2
34 Rahardjo Adisasmita.(2010).Dasar-dasar Ekonomi Transportasi.Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu,hal 3
35 H.A. Abbas Salim.(2008). Manajemen Transportasi.Jakarta: Penerbit Rajawali Pers,hal 2
22 perkembangan standar kehidupan masyarakat,maka jelaslah kiranya jika dikatakan bahwa transportasi bukan merupakan tujuan akan tetapi merupakan alat untuk mencapai banyak tujuan.36
Perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi, yaitu Bus antar kota-antar propinsi maka memerlukan penanganan yang serius dari pemilik perusahaan dan seluruh staff yang terlibat. Awak bus terdiri atas supir, kernet, kondektur dan penumpang.Setiap bus terdapat awak bus yang dalam berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa yang digunakan biasanya singkat, jelas danpolanya tidak lengkap.Semua kegiatan yang dilakukan harus cepat dankecepatan itulah yang harus diperhitungkan. 37
2. Jenis – Jenis Transportasi
Berdasarkan jenis-jenis moda transportasi maka dapat dibedakan beberapa moda transportasi sebagai berikut :38
a. Transportasi Darat (Land Transport)
Transportasi darat ini terdiri atas transportasi jalan raya (road transport) dan transportasi jalan rel (rail transport).
1) Transportasi jalan raya
Pada transportasi jalan raya, alat transportasi yang digunakan berupa manusia, sepeda, sepeda motor, becak, bus,
36 Rahardjo Adisasmita.(2014).Manajemen Pembangunan Transportasi.Yogyakarta:
Penerbit Graha Ilmu,hal 5
37 Ida Anom Handayani.(2012).Karakteristik Pemakaian Bahasa Para Awak Bus Jurusan Pacitan-Solo (Kajian Sosiolinguistik)/Surakarta: Naskah Publikasi, Universitas Muhammadiyah,hal 1
38 Rustian Kamaluddin, Op.Cit, hal 18-19
23 truk, dan kendaraan bermotor lainnya. Jalan yang digunakan berupa jalan setapak, jalan tanah, jalan kerikil dan jalan aspal.
Tenaga penggerak yang digunakan adalah tenaga manusia, tenaga binatang, tenaga uap, BBM dan diesel.
a) Taksi Angkutan
Taksi adalah angkutan dengan menggunakan mobil penumpang umum yang diberi tanda khusus dan dilengkapi dengan argometer yang melayani angkutan dari pintu ke pintu dengan wilayah operasi dalam kawasan perkotaan.39 Sedikit berbeda dengan Peraturan Menteri, menurut Febriany Taksi adalah angkutan umum yang menggunakan mobil untuk mengangkut penumpangnya dengan tarif layanan jasa angkutan yang dihitung dengan dua cara yaitu penghitungan tarif secara otomatis sesuai jarak yang ditempuh dengan menggunakan argometer, kemudian dengan cara kesepakatan penumpang dan pengemudi dalam menentukan tarif.40
b. Transportasi jalan rel (kereta api)
Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di rel.
Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri
39 Kemenhub.(2 November 2017).Payung Hukum Taksi Berbasis Aplikasi.Dephub.go.id.Diakses pada tanggal 4 Maret 2022
40 SR.Sihotang.(2017).Tarif Taksi Berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan.Yogyakarta: Universitas Atma Jaya
24 dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya). Rangkaian kereta atau gerbong tersebut berukuran relatif luas sehingga mampu memuat penumpang maupun barang dalam skala besar. Karena sifatnya sebagai angkutan massal efektif, beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota, antarkota, maupun antarnegara.
Jenis-jenis kereta api dilihat dari segi propulsi (tenaga penggerak) terdiri dari: kereta api uap,kereta api diesel dan kereta api rel listrik (komputer), dilihat dari segi penggunaan rel terdiri dari: kereta api rel konvensional dan kereta api monorel. Sedangkan kereta api jika dilihat dari segi diatas/dibawah permukaan tanah terdiri dari kereta api permukaan (surface), kereta api layang (elevated) dan kereta api bawah tanah (subway). Sedangkan dalam transportasi jalan rel, alat angkut yang digunakan berupa kereta api. Jalan yang dipergunakan berupa jalan rel baja. Tenaga penggeraknya adalah berupa tenaga uap, diesel, dan tenaga listrik.
Transportasi memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan suatu wilayah atau daerah, terutama dalam hal aksesbilitas. Transportasi merupakan hal yang membuat suatu dearah dengan daerah lainnya saling berhubungan. Sehingga transpotasi
25 menjadi penting dan strategis untuk dikembangkan dalam suatu wilayah.
E. Tinjauan Umum Penumpang
Penumpang menurut Damadjati adalah setiap orang yang diangkut ataupun yang harus diangkut di dalam pesawar udara araupun alat pengangkutan lainnya, atas dasar persetujuan dari perusahaan ataupun badan yang menyelenggarakan angkutan tersebut.41
Penumpang menurut Yoeti adalah pembeli produk dan jasa pada suatu perusahaan adalah pelanggan perusahaan barang dan jasa mereka dapat berupa seseorang (individu) dan dapat pula sebagai suatu perusahaan.42
Penumpang bisa dikelompokkan dalam dua kelompok :
1. Penumpang yang naik suatu mobil tanpa membayar, apakah dikemudikan oleh pengemudi atau anggota keluarga.
2. Penumpang umum adalah penumpang yang ikut dalam perjalanan dalam suatu wahana dengan membayar wahana bisa berupa taxi, bus, kereta api , kapal ataupun pesawar terbang 43
Penumpang ringkih, adalah disebut ringkih jika keadaan jasmani atau medisnya mengharuskan perusahaan angkutan memberi perhatian khusus untuknya sewaktu naik dan turun angkutan tersebut, termasuk memberikan fasilitas kursi roda untuk naik dan turun pesawat udara,
41 Psychologymania.(2020.,9 Mei).Pengertian Angkutan Umum.Pt.Nirmala Satya Development.Diakses pada tanggal 22 Februari 2022
42 Ibid.
43 Ibid.
26 tempat duduk untuk lanjut usia, ibu hamil, membawa anak di angkutan bus atau kereta api, fasilitas bagi pengguna kursi roda untuk semua moda angkutan.44
F. Tinjauan Umum Hak dan Kewajiban
1. Hak dan Kewajiban Konsumen
Konsumen sebagai seseorang yang memakai dan mempergunakan barang atau jasa memiliki beberapa hak dan kewajiban. Pengetahuan informasi tentang hak-hak dan kewajiban konsumen sangat penting dan berguna agar seseorang bisa bertindak sebagai konsumen yang kritis dan mandiri.
Tujuannya, jika dilihat adanya tindakan yang tidak adil terhadap dirinya, ia secara spontan akan menyadari hal itu. Konsumen kemudian dapat bertindak lebih jauh untuk memperjuangkan hak-haknya. Dengan kata lain, konsumen tidak hanya tinggal diam saja ketika menyadari bahwa hak-haknya telah dilanggar oleh pelaku usaha.45
Secara umum dikenal dengan adanya empat hak dasar konsumen yaitu hak untuk mendapatkan keamanan (the right to safety), hak untuk mendapatkan imformasi (the right to be imformed), hak untuk memilih (the right to choose), dan yang terakhir hak untuk didengar (the right to be heard). 46
44 Ibid.
45 Happy Susanto.(2008).Hak-Hak Konsumen Jika Dirugikan.Jakarta: Transmedia Pustaka, hlm. 22.
46 Shidarta.(2006).Hukum Perlindunga Konsumen di Indonesia Edisi Revisi.Jakarta: PT Gramedia Widiasarana, hlm. 16.
27 Keempat hak tersebut merupakan bagian dari Deklarasi Hak - hak Asasi Manusia yang dirancang PBB pada tanggal 10 Desember 1948, masing-masing pada pasal 3, 8, 19, 21, dan pasar 26, yang oleh Organisasi Konsumen Sedunia (International Organization of Consumers Union-IOCU) ditambahkan empak hak dasar konsumen lainnya, yaitu:47
a. Hak untuk memperoleh kebutuhan hidup;
b. Hak untuk memperoleh ganti rugi;
c. Hak untuk memperoleh pendidikan konsumen;
d. Hak untuk memperoleh lingkungan hidup yang bersih dan sehat.
Selanjutnya dalam Peraturan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen pasal 4 (empat) terdapat sejumlah hak- hak yang dimiliki oleh konsumen, yaitu: 48
a. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengsonsumsi barang dan/atau jasa
b. Hak untuk memilih dan mendapatkan barang dan/atau jasa sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan.
c. Hak atas imformasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa.
d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan.
47 Ahmadi Miru & Sutarman Yodo.(2017).Hukum Perlindungan Konsumen.Jakarta:
Rajawali Pers, hal. 39. Dikutip dari; C. Tantri D. dan Sulastri.(1995).Gerakan Organisasi Konsumen, Seri Panduan Konsumen.Jakarta:Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia- The Asia Foundation,hlm. 19-21.
48 Undang - Undang No.8 Tahun 1999 pasal 4 tentang perlindungan konsumen.
28 e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya
penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut.
f. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen.
g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.
h. Hak untuk mendapatkan konpensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.
Hak-hak kosumen sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen tersebut, terlihat jelas bahwa masalah kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dari konsumen merupakan hal yang paling utama dalam hukum perlindungan konsumen. Jika dalam penggunaan barang dan/atau jasa yang diterima konsumen tidak memberikan suatu kenyamanan, ataupun barang dan/atau jasa tersebut tidak aman atau dapat membahayakan keselamatan konsumen, maka konsumen diberikan hak untuk memilih barang dan/jasa yang menurutnya sesuai dengan kenyamanan dan keselamatan atas keterbukaan informasi yang benar, jelas dan jujur. Jika seorang konsumen telah dirugikan oleh pelaku usaha terhadap barang dan/atau jasa yang diperolehnya, maka konsumen memiliki hak untuk didengar pendapat dan keluhannya, memperoleh
29 advokasi, pembinaan, perlakuan yang adil, dan kompensasi sampai ganti kerugian.49
Perlindungan hukum terhadap konsumen tidak hanya membahas berbagai hak-hak konsumen yang telah disebutkan diatas, akan tetapi konsumen juga memiliki beberapa kewajiban yang juga diatur di dalam Peraturan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang tercantum pada pasal 5, yaitu:50
a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau jasa demi keamanan dan keselamatan.
b. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa.
c. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati.
d. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut.
Seorang konsumen yang baik dan cerdas selain dia harus memperhatikan sejumlah hak-haknya yang dimiliki, mereka juga tentu harus memperhatikan dan melakukan kewajibannya sebagai konsumen, sehingga didalam kegiatannya sehari-hari konsumen dengan pelaku usaha akan terhindar dari kemungkinan timbulnya masalah yang timbul kedepanya.51
49 Ahmadi Miru & Sutarman Yodo.(2017).Loc.Cit
50 Ahmadi Miru & Sutarman Yodo.(2017).Loc.Cit
51 Ibid
30 2. Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha
Undang-Undang nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen pada Pasal 1 angka 3 (tiga) disebutkan bahwa pengertian pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum Negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi. Pelaku usaha yang termasuk dalam pengertian undangundang ini adalah perusahaan, korporasi, BUMN, koperasi, importir, pedagang, distributor, dan lain-lain. Pengertian pelaku usaha dalam pasal 1 angka 3 Peraturan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen tersebut menjelaskan secara luas tentang pihak sebagai lawan konsumen. Adapun pelaku usaha tersebut tidak hanya produsen yang menghasilkan barang dan/atau jasa saja, akan tetapi pengertian pelaku usaha juga mencakup distributor, grosir, pengecer dan sebagainya.52
Peraturan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen tidak hanya semata-mata mengatur tentang hak dan kewajiban konsumen saja, namun dalam undang-undang tersebut juga mengatur tentang hak dan kewajiban pelaku usaha. Hak pelaku
52 Ahmadi Miru & Sutarman Yodo.(2017). Hukum Perlindungan Konsumen.Jakarta:
Rajawali Pers, hlm. 8
31 usaha berdasarkan Pasal 6 dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen ini adalah:53
a. Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.
b. Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik.
c. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum sengketa konsumen.
d. Hak untuk rehabilitas nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.
e. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang- undangan lainnya.
Kewajiban para pelaku usaha berdasarkan Pasal 7 UndangUndang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen adalah:54
a. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya.
b. Memberikan imformasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta meberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan.
c. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.
53 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Pasal 6
54 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Pasal 7
32 d. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang berlaku.
e. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau mencoba barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas barang yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan.
f. Memberi kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang diterima atau dimamfaatkan konsumen tidak sesuai dengan perjanjian.
E. Definisi Operasional
1. Perlindungan hukum adalah perlindungan akan harkat dan martabat, serta pengakuan terhadap hak – hak asasi manusia yang dimiliki oleh subjek hukum berdasarkan ketentuan hukum dari kesewenangan.
2. Taksi Online adalah suatu penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan yang berjalan dengan mengikuti serta memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan (teknologi) berbasis aplikasi dan online baik untuk pemesanan maupun pembayaran.
3. Transportasi darat adalah segala bentuk transportasi menggunakan jalan untuk mengangkut penumpang atau barang.
33 4. Antarmoda adalah penggunaan lebih dari satu jenis transportasi
dalam satu perjalanan.
5. Penumpang adalah seseorang yang hanya menumpang, baik itu pesawat, kereta api, bus, maupun jenis transportasi lainnya tetapi tidak termasuk pengemudi.
6. Pengemudi adalah orang yang mengemudikan kendaraan bermotor dijalan dan memiliki surat izin mengemudi.
34 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Penelitian hukum empiris menurut Syahruddin Nawi adalah penelitian hukum yang memfokuskan perhatian pada isu hukum sebagai masalah tentang adanya kesenjangan antara keharusan yakni perintah atau larangan (das sollen) yang termuat dalam berbagai perundang – undangan.55
Berdasarkan uraian diatas serta rumusan masalah dan tujuan penelitian maka metode penelitian yang digunakan adalah metode penlitian hukum empiris, yang akan menganalisis peraturan terkait Perlindungan Hukum terhadap Penumpang Ojek Online Maxim di Kota Palopo
Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif – empiris.
Menurut Abdulkadir Muhammad yang dimaksud sebagai penelitian hukum normatif – empiris (applied law research) merupakan penelitian yang menggunakan studi kasus hukum normatif – empiris berupa produk perilaku hukum.56
B. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dimana melakukan pengamatan untuk menemukan suatu pengetahuan. Penelitian ini dilakukan di Kota
55 Ibid
56 Abdulkadir Muhammad.(2004).Hukum dan Penelitian Hukum Cet-1.Bandung:PT.Citra Aditya Bakti,hlm.52
35 Palopo yaitu di PT Teknologi Perdana Indonesia Maxim Cabang Palopo, agar lebih memudahkan dalam proses pengambilan data karena kasus tersebut telah ditangani oleh instansi terkait.
C. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer
Data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan (wawancara) maupun dengan mengajukan pertanyaan secara tertulis.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari penelitian bahan pustaka dengan cara mengumpulkan data yang terdapat dalam peraturan perundangan, buku- buku, dan artikel yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti.
3. Data Tersier
Data ini diperoleh melalui kamus, insiklopedia dan sebagainya yang masih ada keterkaitannya dengan masalah yang diteliti.
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah generilasasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
36 ditarik kesimpulannya.57 Populasi yang akan digunakan sebagai penelitian ini adalah staff ,Legal Staff PT Teknologi Perdana Indonesia Maxim Cabang Palopo,
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, karena mempunyai keterbaasan dana, tenaga, dan waktu. Maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi yang mewakili.
Sampel yang akan digunakan peneliti memiliki ketentuan, dimana pihak staff costumer service PT Teknologi Perdana Indonesia Maxim Cabang Palopo 5 orang, driver / mitra PT Teknologi Perdana Indonesia Maxim Cabang Palopo 5 orang dan costumer PT Teknologi Perdana Indonesia Maxim Cabang Palopo, sebanyak 5 orang.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara
Data yang di peroleh dari hasil penelitian lapangan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada pihak staff costumer service PT Teknologi Perdana Indonesia Maxim Cabang Palopo 5 orang, 5 orang driver dan masyarakat yang pernah menjadi penumpang PT Teknologi Perdana Indonesia Maxim Cabang Palopo, sebanyak 5 orang.
57 Sugiyono.(2014).Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D.Bandung:Alfabeta