PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA.
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 62 TAHUN
2O2ITENTANG
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
bahwa dengan ditetapkannya Keputusan
PresidenNomor 72lP Tahun
2O2Ltentang
Pembentukan danPengubahan Kementerian serta
PengangkatanBeberapa Menteri Negara Kabinet Indonesia
Maju Periode Tahun 2Ol9-2O24, perlu menetapkan PeraturanPresiden tentang Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;Mengingat
1.
Pasal4
ayat (1) dan Pasal 17 Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun
1945;2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun
2OO8 tentangKementerian Negara (Lembaran Negara
RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 166,
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomora9l6l;
3.
Peraturan Presiden Nomor68 Tahun 2019
tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2019 Nomor
2O3)sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun2O2l
tentang PerubahanAtas Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun
2Ol9tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O2I Nomor 1O6);S!(
Nlo l0(',35S AMEMUTUSKAN
Menetapkan
REPUBLIK INDONESIA
-2-
MEMUTUSKAN:
PERATURAN
PRESIDEN TENTANG
KEMENTERIANPENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DANTEKNOLOGI.
BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1
(1)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologiyang selanjutnya disebut
Kementerian beradadi
bawahdan
bertanggungjawab
kepada Presiden.(21
Kementerian dipimpin oleh Menteri.Pasal 2
(1) Dalam memimpin
Kementerian,Menteri dibantu oleh Wakil Menteri sesuai dengan
penunjukan Presiden.(2) Wakil Menteri diangkat dan diberhentikan
oleh Presiden.(3) Wakil Menteri
beradadi
bawahdan
bertanggung jawab kepada Menteri.(4) Wakil Menteri mempunyai tugas
membantuMenteri dalam memimpin pelaksanaan
tugas Kementerian.(5) Ruang lingkup bidang tugas Wakil
Menterisebagaimana dimaksud pada ayat (41, meliputi:
a. membantu Menteri dalam perumusan danl
atau pelaksanaan kebijakan Kementerian; danb.membantu...
:;r( I lr-t l['l(r]5'r n
-3-
b. membantu Menteri dalam
mengoordinasikanpencapaian kebijakan strategis lintas unit
organisasi Jabatan Pimpinan Ting$ Madya atau eselon I di lingkungan Kementerian.
Pasal 3
Menteri dan Wakil Menteri merupakan satu kesatuan
unsur
pemimpin Kementerian.Pasal 4
Kementerian mempunyai tugas
menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang
pendidikan, kebudayaan,ilmu
pengetahrlan, dan teknologiuntuk
membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara.Pasal 5
Dalam
melaksanakantugas
sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4, Kementerian
menyelenggarakan fungsi:a.
perumusandan
penetapankebijakan di
bidangpendidik dan
tenaga kependidikan, pendidikananak usia dini, pendidikan dasar,
pendidikan menengah, pendidikan vokasi, pendidikan tinggi, dan kebudayaan;b.
perumusandan
penetapankebijakan di
bidangilmu
pengetahuan dan teknologi;c. koordinasi dan sinkronisasi
pelaksanaankebijakan di bidang ilmu pengetahuan
danteknologi di perguruan tinggi dalam
rangka melaksanakan tridharma perguruan tinggi;Sl(
ttl6 l06160 Ad. pelaksanaan .
REPUBLIK INDONESIA
-4-
d.
pelaksanaankebijakan di bidang
pengendalianformasi pendidik, pemindahan pendidik,
dan pengembangankarir
pendidik serta pemindahan pendidik dan tenaga kependidikanlintas
daerah provinsi;e. penyusunan standar, kurikulum, dan
asesmen di bidang pendidikan;f. penetapan standar nasional pendidikan
dankurikulum nasional pendidikan
menengah,pendidikan dasar, pendidikan anak usia
dini, dan pendidikan nonformal;g. pelaksanaan kebijakan di bidang
pendidikan tinggi;h. pelaksanaan kebijakan di bidang ilmu
pengetahuan
dan
teknologidi perguruan
tinggidalam rangka melaksanakan
tridharma perguruan tinggi;i. pelaksanaan fasilitasi pendidik dan
tenagakependidikan dan
penyelenggaraan pendidikananak usia dini, pendidikan dasar,
pendidikan menengah, pendidikan vokasi, pendidikan tinggi, riset, teknologi, dan kebudayaan;j. pelaksanaan kebijakan di bidang
pelestarian cagar budaya dan pemajuan kebudayaan;k. pelaksanaan kebijakan di bidang
pembinaan perfilman nasional;1. pelaksanaan
pengembangan,pembinaan,
dan pelindungan bahasa dan sastra;m.
pelaksanaan pengelolaan sistem perbukuan;n. pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisiatas pelaksanaan urusan pendidikan
dan kebudayaan di daerah;ill{
l.lo l0r''.161 Ao.koordinasi...
p q
r
-5-
o
koordinasi
pelaksanaantugas,
pembinaan, danpemberian dukungan administrasi
kepadaseluruh unsur organisasi di
lingkunganKementerian;
pengelolaan barang
milik/kekayaan
negara yang menj adi tanggung j awab Kementerian;pengawasan atas pelaksanaan tugas
di lingkungan Kementerian; danpelaksanaan dukungan substantif untuk mendukung pencapaian tujuan dan
sasaranstrategis Kementerian.
BAB II ORGANISASI Bagian Kesatu Susunan Organisasi
Pasal 6 Kementerian
terdiri
atas:a.
SekretariatJenderal;b. Direktorat Jenderal Guru dan
TenagaKependidikan;
c. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia
Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah;d.
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi;e. Direktorat Jenderal
PendidikanTinggi,
Riset, dan Teknologi;f.
DirektoratJenderalKebudayaan;g.
Inspektorat Jenderal;h. Badan Standar, Kurikulum, dan
AsesmenPendidikan;
i. Badan...
5ll(
Nlo lO(.lfrl. AREPUBLIK INDONESIA
-6-
i.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa;j. Staf Ahli Bidang Hubungan
Kelembagaan dan Masyarakat;k.
StafAhli
Bidang Inovasi;l.
StafAhli
Bidang Regulasi;m.
StafAhli
Bidang Manajemen Talenta; dann.
StafAhli
Bidang Warisan Budaya.Bagian Kedua Sekretariat Jenderal
Pasal 7
(1) Sekretariat Jenderal berada di bawah
danbertanggung jawab kepada Menteri.
(21 Sekretariat Jenderal dipimpin oleh
Sekretaris Jenderal.Pasal 8
Sekretariat Jenderal mempunyai
tugasmenyelenggarakan
koordinasi pelaksanaan
tugas, pembinaan,dan
pemberiandukungan
administrasikepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Kementerian.Pasal 9
Dalam
melaksanakantugas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal8,
Sekretariat Jenderal menyelenggarakan fungsi:a.
koordinasi kegiatan Kementerian;b. koordinasi dan penyusunan
rencana, program, dan anggaran Kementerian;c. pembinaan dan pemberian
dukunganadministrasi yang meliputi
ketatausahaan,kepegawaian, keuangan,
kerumahtanggaan,kerja sama, hubungan
masyarakat, kearsipan, dan dokumentasi Kementerian;:ll(
Nlo lflrrf r.-r, nd.
pembinaan-7
-d. pembinaan dan penataan organisasi dan
tata laksana;e. koordinasi dan pen5rusunan
peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan advokasi hukum;f. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/
kekayaan negara dan
pengelolaan pengadaan barangljasa; dang. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan
oleh Menteri.Bagian Ketiga
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Pasal 10
(1) Direktorat Jenderal Guru dan
TenagaKependidikan berada
di
bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.(21 Direktorat Jenderal Guru dan
TenagaKependidikan dipimpin oleh
Direktur
Jenderal.Pasal 1 1
Direktorat
JenderalGuru dan
Tenaga Kependidikanmempunyai tugas
menyelenggarakan perumusandan pelaksanaan kebijakan di bidang
pembinaanguru, pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan.
Pasal 12
Dalam
melaksanakantugas
sebagaimana dimaksuddalam Pasal
11, Direktorat Jenderal Guru
danTenaga Kependidikan menyelenggarakan fungsi:
Sl(
Nlo lO6A,Lr', lta.
perulmusan .a.
REPUBLIK INDONESIA
-8-
perumusan kebijakan di bidang
pembinaanguru, pendidik lainnya, dan
tenagakependidikan;
penyusunan norma, prosedur, dan kriteria
dibidang
pembinaanguru, pendidik lainnya,
dan tenaga kependidikan;pelaksanaan
kebijakan di
bidang pembelajaran,pengembangan, peningkatan kualifikasi
dankompetensi non vokasional guru,
pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan;pelaksanaan
kebijakan di bidang standar
danpenjaminan mutu dosen dan
tenagakependidikan pada pendidikan profesi guru;
pelaksanaan
kebijakan di bidang
pengendalianformasi pendidik, pemindahan pendidik,
dan pengembangankarir
pendidik serta pemindahanlintas daerah provinsi bagi guru,
pendidiklainnya, dan tenaga kependidikan;
pelaksanaan fasilitasi di bidang
pembinaanguru, pendidik lainnya, dan
tenagakependidikan;
pemberian bimbingan teknis dan supervisi
dibidang
pembinaanguru, pendidik lainnya,
dan tenaga kependidikan;pelaksanaan evaluasi
dan
pelaporandi
bidang pembinaanguru, pendidik lainnya, dan
tenaga kependidikan;pelaksanaan administrasi Direktorat
Jenderal' danpelaksanaan fungsi lain yang diberikan
oleh Menteri.Bagian . . . b
c
d
e
f
ob
h
1
J
Sil( hlo I0(1365 a
-9-
Bagian Keempat
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Direktorat Jenderal Pendidikan
AnakPendidikan Dasar, dan
Pendidikanmempunyai tugas
menyelenggarakandan pelaksanaan kebijakan di
bidanganak usia dini, pendidikan dasar,
dan menengah.Pasal 13
(1) Direktorat
Jenderal PendidikanAnak Usia
Dini,Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah beradadi
bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.(2) Direktorat
Jenderal PendidikanAnak
Usia Dini,Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah dipimpin olehDirektur
Jenderal.Pasal 14
Usia
Dini, Menengah perumusan pendidikan pendidikanPasal 15
Dalam
melaksanakantugas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Direktorat Jenderal Pendidikan AnakUsia Dini, Pendidikan Dasar, dan
PendidikanMenengah menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan di bidang
peserta didik, pembelajaran, sarana prasarana, tata
kelola,dan penilaian pada pendidikan anak usia
dini,pendidikan dasar, pendidikan
menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;il!(
itlo l0(rl(,r. Ab.
penyusunanb
REPUBLIK INDONESII\
_ 10_
penyusunan norma, prosedur, dan kriteria
dibidang peserta didik, pembelajaran,
saranaprasarana, tata kelola, dan penilaian
padapendidikan anak usia dini, pendidikan
dasar,pendidikan menengah, pendidikan
khusus,pendidikan keaksaraan, dan
pendidikankesetaraan;
pelaksanaan kebijakan di bidang
penjaminanmutu peserta didik, pembelajaran,
saranaprasarana, tata kelola, dan penilaian
padapendidikan anak usia dini, pendidikan
dasar,pendidikan menengah, pendidikan
khusus,pendidikan keaksaraan, dan
pendidikankesetaraan;
pelaksanaan kebijakan di bidang
standar pesertadidik,
pembelajaran, sarana prasarana,tata
kelola, dan penilaian pada pendidikan anakusia dini, pendidikan dasar,
pendidikanmenengah, pendidikan khusus,
pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan
di
bidang pesertadidik,
pembelajaran,
sarana prasarana,tata
kelola, dan penilaian pada pendidikan anakusia dini, pendidikan dasar,
pendidikanmenengah, pendidikan khusus,
pendidikankeaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
pemberian bimbingan teknis dan supervisi
dibidang peserta didik, pembelajaran,
saranaprasarana, tata kelola, dan penilaian
padapendidikan anak usia dini, pendidikan
dasar,pendidikan menengah, pendidikan
khusus,pendidikan keaksaraan, dan
pendidikankesetaraan;
c
e
d
f
5:r( i.lo l0rrJ67 A
g.
perumusan .ob
- 11-
perumusan pemberian izin
penyelenggaraansatuan pendidikan anak usia dini,
pendidikandasar, dan pendidikan menengah
yang diselenggarakanperwakilan negara asing
atau lembaga asing;pelaksanaan evaluasi
dan
pelaporandi
bidang pesertadidik,
pembelaj arar1, sarana prasarana,tata
kelola, dan penilaian pada pendidikan anakusia dini, pendidikan dasar,
pendidikanmenengah, pendidikan khusus,
pendidikankeaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
pelaksanaan administrasi Direktorat
Jenderal;dan
pelaksanaan fungsi lain yang diberikan
oleh Menteri.Bagian Kelima
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Pasal 16
(1)
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.(21 Direktorat
Jenderal Pendidikan Vokasi dipimpin olehDirektur
Jenderal.Pasa1 17
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
mempunyaitugas menyelenggarakan perumusan
dan pelaksanaankebijakan di
bidang pendidikan vokasiserta pelaksanaan kebijakan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
rangkamelaksanakan
tridharma
perguruan tinggi.Pasal
18.
. . h1.
j
:.1( irlo l0/rlt,ril A
REPUBLIK INDONESIA
_t2_
Pasal 18
Dalam
melaksanakantugas
sebagaimana dimaksuddalam Pasal 17, Direktorat Jenderal
Pendidikan Vokasi menyelenggarakan fungsi:a. perumusan kebijakan di bidang
pendidikanvokasi, pendidikan kejuruan, dan
pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja;b. koordinasi dan sinkronisasi
pelaksanaankebijakan di bidang ilmu pengetahuan
danteknologi di perguruan tinggi vokasi
dalamrangka melaksanakan tridharma
perguruan tinggi;c. penyusunan norma, prosedur, dan kriteria
dibidang peserta didik, pembelajaran,
saranaprasarana, tata kelola, dan penilaian
padapendidikan kejuruan dan
pendidikanketerampilan dan pelatihan kerja;
d.
pen)rusunannorma, prosedur, dan kriteria
dibidang
pembinaan kompetensi vokasional guruvokasi, pendidik vokasi lainnya, dan
tenagakependidikan
vokasi
padapendidikan
kejuruandan pendidikan keterampilan dan
pelatihankerja;
e.
pelaksanaankebijakan di bidang standar
danpenjaminan mutu
pesertadidik,
pembelajaran,sarana prasarana, tata kelola, dan
penilaianpada pendidikan kejuruan dan
pendidikanketerampilan dan pelatihan keda;
f.
pelaksanaankebijakan di
bidang pembelajaran, kemahasiswaan, kelembagaan, dan sumber daya pada pendidikan tinggi vokasi;:l!(
Nlo l0(136o Ag.
pelaksanaan-13-
g. pelaksanaan kebijakan di bidang ilmu
pengetahuan
dan
teknologidi perguruan
tinggivokasi dalam rangka
melaksanakantridharma
perguruan tinggi;h. pelaksanaan kebijakan di bidang
pembinaankompetensi vokasional dosen vokasi,
pendidik vokasilainnya, dan
tenaga kependidikan vokasi pada pendidikan tinggi vokasi;i. pelaksanaan fasilitasi di bidang
pembinaankompetensi vokasional
guru dan
dosen vokasi,pendidik vokasi lainnya, dan
tenagakependidikan vokasi;
j. pemberian bimbingan teknis dan supervisi
dibidang peserta didik, pembelajaran,
sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pendidikankejuruan dan pendidikan keterampilan
dan pelatihan kerja;k. pemberian bimbingan teknis dan supervisi
dibidang
pembinaan kompetensi vokasional guruvokasi, pendidik vokasi lainnya, dan
tenagakependidikan vokasi pada
pendidikan
kejuruandan pendidikan keterampilan dan
pelatihankerja;
1. pelaksanaan kemitraan dan
penyelarasanpendidikan vokasi dengan dunia usaha
dan duniaindustri;
m. perumusan pemberian izin
penyelenggaraansatuan pendidikan kejuruan dan
pendidikanketerampilan dan pelatihan kerja
yangdiselenggarakan
perwakilan
negaraasing
ataulembaga asing serta perguruan tinggi
vokasiyang diselenggarakan oleh masyarakat
dan perwakilan negara asing atau lembaga asing;3r(
Nlo I0(,370 An pelaksanaan
n.
REPUBLIK INDONESIA
-14-
pelaksanaan evaluasi
dan
pelaporandi
bidangpendidikan vokasi, pendidikan kejuruan,
dan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja;pelaksanaan
administrasi Direktorat
Jenderal;dan
pelaksanaan fungsi lain yang diberikan
olehMenteri.
Bagian Keenam
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi
Pasal 19
(1) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Riset,dan Teknologi berada
di
bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.(21 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Riset, dan Teknologidipimpin
olehDirektur
Jenderal.Pasal 20
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset,
danTeknologi mempunyai tugas
menyelenggarakanperumusan dan
pelaksanaankebijakan di
bidangpendidikan tinggi
akademik,ilmu
pengetahuan, danteknologi dalam rangka melaksanakan
tridharma perguruan tinggi.Pasal 2 1
Dalam
melaksanakantugas
sebagaimana dimaksuddalam Pasal 20, Direktorat Jenderal
PendidikanTinggi, Riset, dan Teknologi
menyelenggarakan fungsi:a. perumusan kebijakan di bidang
pendidikantinggi akademik;
o
p
I.,l( l'lo l0(''.171 A
b.
perumusan_15_
b. perumusan kebijakan di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi;c. koordinasi dan sinkronisasi
pelaksanaankebijakan di bidang ilmu pengetahuan
danteknologi di perguruan tinggi akademik
dalamrangka melaksanakan tridharma
perguruan tinggi;d.
pelaksanaankebijakan di
bidang pembelajaran, kemahasiswaan, kelembagaan, dan sumber daya pada pendidikan tinggi akademik;e. pelaksanaan kebijakan di bidang ilmu
pengetahuan
dan
teknologidi perguruan
tinggiakademik dalam rangka
melaksanakantridharma
perguruan tinggi;f. perumusan pemberian izin
penyelenggaraanperguruan tinggi akademik
yangdiselenggarakan oleh masyarakat
danperwakilan negara asing atau lembaga asing;
g.
pelaksanaan evaluasidan
pelaporandi
bidangpendidikan tinggi
akademik,ilmu
pengetahrran,dan teknologi dalam rangka
melaksanakantridharma
perguruan tinggi;h. pelaksanaan administrasi Direktorat
Jenderal;dan
i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan
oleh Menteri.Bagian Ketujuh
Direktorat Jenderal Kebudayaan Pasal 22
(1) Direktorat Jenderal Kebudayaan berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.Sl(
Nlo l0(rl7^ A(2) Direktorat .
REPUBLIK INDONESIA
_t6_
(21 Direktorat Jenderal
Kebudayaandipimpin
olehDirektur
Jenderal.Pasal 23
Direktorat Jenderal
Kebudayaanmempunyai
tugasmenyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakandi
bidang kebudayaan.Pasal24
Dalam
melaksanakantugas
sebagaimana dimaksuddalam Pasal 23, Direktorat Jenderal
Kebudayaan menyelenggarakan fungsi:a.
perumusan kebijakan di bidang kebudayaan;b. penyusunan norma, standar, prosedur,
dankriteria di
bidang pelestarian cagar budaya dan pemajuan kebudayaan;c. pelaksanaan kebijakan di bidang
pelestarian cagar budaya dan' pemajuan kebudayaan;d. pelaksanaan kebijakan di bidang
pembinaan perfilman nasional;e.
perumusan pemberian izin di bidang perfilman;f. pemberian bimbingan teknis dan supervisi
di bidang pelestarian cagar budayadan
pemajuan kebudayaan;g.
pelaksanaan evaluasidan
pelaporandi
bidangpelestarian cagar budaya dan
pemajuankebudayaan;
h. pelaksanaan administrasi Direktorat
Jenderal;dan
i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan
oleh Menteri.lil.'
l',l11l()(.lir
nBagian
-77-
Bagian Kedelapan Inspektorat Jenderal
Pasal 25
(1) Inspektorat Jenderal berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Menteri.(21 Inspektorat Jenderal dipimpin oleh
Inspektur Jenderal.Pasal 26
Inspektorat Jenderal mempunyai
tugasmenyelenggarakan pengawasan
intern di
lingkungan Kementerian.Pasal 27
Dalam
melaksanakantugas
sebagaimana dimaksuddalam Pasal 26, Inspektorat
Jenderalmenyelenggarakan fungsi:
a. pen5rusunan kebijakan teknis
pengawasanintern di
lingkungan Kementerian;b.
pelaksanaan pengawasanintern di
lingkunganKementerian terhadap kinerja dan
keuanganmelalui audit, reviu,
evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;c.
pelaksanaan pengawasanuntuk tujuan
tertentu atas penugasan Menteri;d. pelaksanaan pengawasan teknis
bidangpendidikan dan kebudayaan di daerah;
e. penyusunan laporan hasil pengawasan
di lingkungan Kementerian ;f.
pelaksanaanadministrasi Inspektorat
Jenderal;dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan
oleh Menteri.';1r- [rlo 10f.37,,1 n
Bagian
REPUBLIK INDONESIA
-18-
Bagian Kesembilan
Badan Standar,
Kurikulum,
dan Asesmen Pendidikan Pasal 28(1) Badan Standar, Kurikulum, dan
AsesmenPendidikan berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri.(2) Badan Standar, Kurikulum, dan
Asesmen Pendidikandipimpin
oleh Kepala Badan.Pasal 29
Badan Standar, Kurikulum, dan
AsesmenPendidikan mempunyai tugas
menyelenggarakanpen)rusunan standar, kurikulum, dan
asesmen pendidikan serta pengelolaan sistem perbukuan.Pasal 30
Dalam
melaksanakantugas
sebagaimana dimaksuddalam Pasal 29, Badan Standar, Kurikulum,
dan Asesmen Pendidikan menyelenggarakan fungsi:a. penyusunan kebijakan di bidang
standar pendidikan;b. pen5rusunan kebijakan teknis di
bidangkurikulum dan asesmen pendidikan
serta pengelolaan sistem perbukuan;c.
pelaksanaan pen5rusunanstandar, kurikulum,
dan asesmendi
bidang pendidikan;d. pelaksanaan
pengembangan,pembinaan,
dan pengawasan sistem perbukuan;e. pemantarlan, evaluasi, dan
pelaporanpenyusunan standar, kurikulum, dan
asesmen pendidikan serta pengelolaan sistem perbukuan;ilr,:
Nlo 10637-{ Af.
pelaksanaan-19-
pelaksanaan administrasi Badan; dan
pelaksanaan fungsi lain yang diberikan
oleh Menteri.Bagian Kesepuluh
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Pasal 31
(1) Badan
Pengembangandan
Pembinaan Bahasa beradadi
bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.(21 Badan
Pengembangandan
Pembinaan Bahasadipimpin
oleh Kepala Badan.Pasal 32
Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasamempunyai tugas melaksanakan
pengembangan, pembinaan,dan
pelindungandi
bidang bahasa dan sastra.Pasal 33
Dalam
melaksanakantugas
sebagaimana dimaksuddalam Pasal 32, Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa menyelenggarakan fungsi:a. pen5rusunan kebijakan teknis di
bidangpengembangan,
pembinaan, dan
pelindungan bahasa dan sastra;b. pelaksanaan
pengembangan,pembinaan,
dan pelindungan bahasa dan sastra;c.
pemantarlan, evaluasi,dan
pelaporandi
bidang pengembangan,pembinaan, dan
pelindungan bahasa dan sastra;d.
pelaksanaan .f
b'o
I
,lr
t,lo l0(,.17ti AREPUBLIK INDONESIA
-20-
d.
pelaksanaan administrasi Badan; dane. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan
olehMenteri.
Bagian Kesebelas Staf Ahli Pasal 34
Staf Ahli
beradadi bawah dan
bertanggung jawabkepada Menteri dan secara administratif
dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal.Pasal 35
( 1)
Staf Ahli Bidang Hubungan
Kelembagaan danMasyarakat mempunyai tugas
memberikanrekomendasi terhadap isu-isu strategis
kepadaMenteri terkait dengan bidang
hubungankelembagaan dan masyarakat.
(2)
Staf Ahli Bidang Inovasi mempunyai
tugasmemberikan rekomendasi terhadap
isu-isustrategis kepada Menteri terkait dengan
bidanginovasi ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam rangka melaksanakan tridharma perguruan tinggi.(3)
Staf Ahli Bidang Regulasi mempunyai
tugasmemberikan rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Menteri terkait dengan
bidangregulasi pendidikan dan kebudayaan serta ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
rangkamelaksanakan tridharma perguruan tinggi.
Ill(
Nro lo6'.\i7 A(a) Staf .
2r-
(a)
Staf Ahli Bidang
ManajemenTalenta
mempunyaitugas memberikan
rekomendasiterhadap isu-isu strategis kepada Menteri terkait dengan
bidang manajemen talenta.(5) Staf
Ahli
Bidang Warisan Budaya mempunyai tugasmemberikan rekomendasi terhadap
isu-isustrategis kepada Menteri terkait dengan
bidang warisan budaya.Bagian Keduabelas Pusat
Pasal 36
(1) Dalam rangka
memberikandukungan substantif
di lingkungan Kementerian dapat dibentuk Pusat.(21
Pembentukan Pusat sebagaimana dimaksud padaayat
(1)didasarkan
padaanalisis
organisasi dan beban kerja.Bagian Ketigabelas Jabatan Fungsional
Pasal 37
Di
lingkungan Kementerian dapat ditetapkan jabatanfungsional sesuai dengan kebutuhan,
yangpelaksanaannya
dilakukan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.l'ir(. irlo l0(r.i7ll ,A
BABIII ...
REPUBLIK INDONESIA
-22-
BAB III
UNIT PELAKSANA TEKNIS Pasal 38
(1) Untuk
melaksanakantugas teknis
operasionaldan/atau
tugasteknis
penunjangdi
lingkunganKementerian dapat dibentuk Unit
PelaksanaTeknis.
(21 Unit
Pelaksana Teknis dipimpin oleh Kepala.Pasal 39
Unit
Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud dalamPasal 38 ayat (1) ditetapkan oleh Menteri
setelahmendapat persetujuan tertulis dari menteri
yangmenyelenggarakan
urusan pemerintahan di
bidang aparatur negara.BAB IV TATA KERJA
Pasal 40
Menteri dalam
melaksanakantugas dan
fungsinya,harus menerapkan sistem akuntabilitas
kinerja pemerintah.Pasal 4 1
(1) Kementerian harus menJrusun proses
bisnis yang menggambarkantata
hubungan kerja yangefektif dan efisien antar unit organisasi
di lingkungan Kementerian.(21
Proses bisnis antarunit
organisasidi
lingkungan Kementerian sebagaimanadimaksud pada
ayat (1) ditetapkan oleh Menteri.Pasal42...
Sl(
itlo l0(r37o A-23-
Pasal 42
Menteri menyampaikan laporan kepada
Presidenmengenai hasil pelaksanaan
urusan
pemerintahan di bidangpendidikan,
kebudayaan,ilmu
pengetahuan,dan teknologi
secaraberkala atau
sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.Pasal 43
Kementerian
harus
menyusun analisisjabatan,
petajabatan, analisis beban kerja, dan uraian
tugasterhadap seluruh jabatan di
lingkunganKementerian.
Pasal 44
Setiap unsur di lingkungan Kementerian
dalam melaksanakan tugasnyaharus
menerapkan prinsipkoordinasi, integrasi, dan sinkronisasi, baik
dalamlingkungan
Kementerianmaupun dalam
hubungan antar kementerian dengan lembaga lain yang terkait.Pasal 45
Setiap unsur di lingkungan Kementerian
harus menerapkan sistem pengendalianintern
pemerintahdi lingkungan masing-masing sesuai
denganketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 46
(1) Setiap pimpinan unit organisasi
bertanggungjawab memimpin dan
mengoordinasikanbawahan dan memberikan pengarahan
sertapetunjuk
bagi pelaksanaan tugas sesuai denganuraian
tugas yang telah ditetapkan.(2) Pengarahan serta petunjuk
sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus diikuti
dandipatuhi oleh bawahan secara
bertanggungjawab serta dilaporkan secara berkala
sesuaidengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal47...
:.r(
No I(X..lllo AREPUBLIK INDONESIA
-24-
Pasal 47
Dalam
melaksanakantugas, setiap pimpinan unit organisasi harus melakukan pembinaan
dan pengawasan terhadapunit
organisasi di bawahnya.BAB V PENDANAAN
Pasal 48
Segala
pendanaanpelaksanaan
tugasdibebankan
kepadaBelanja Negara.
yang diperlukan untuk
dan fungsi
KementerianAnggaran Pendapatan
danBAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 49
Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas,
fungsi,susunan organisasi, dan tata kerja
Kementerianditetapkan oleh Menteri setelah
mendapatpersetujuan tertulis dari menteri
yangmenyelenggarakan
urusan pemerintahan di
bidang aparatur negara.BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN Pasal 50
Pada saat Peraturan Presiden ini mulai
berlaku, ketentuan pelaksanaan dari:a. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun
2Ol9tentang Kementerian Pendidikan
danKebudayaan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2Ol9 Nomor2a\;
.:''r( ttlo
l0(.3lll
Ab.
Peraturan-25-
b. Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun
2O2Otentang Kementerian Riset dan
Teknologi(Lembaran Negara
Republik Indonesia
Tahun2O2O Nomor 89);
masih tetap berlaku
sepanjangtidak
bertentangandan belum diubah dan/atau diganti
denganperaturan baru berdasarkan Peraturan Presiden ini.
Pasal 51
Pada saat Peraturan Presiden ini mulai
berlaku,seluruh jabatan yang ada beserta pejabat
yangmemangku jabatan di Kementerian
tetap melaksanakantugas dan fungsinya
sampai dengan dibentuknyajabatan baru
dan diangkat pejabat baru berdasarkan Peraturan Presiden ini.BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP Pasal 52
Pada saat Peraturan Presiden
ini
mulai berlaku:a. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun
2OI9tentang -Kementerian Pendidikan
danKebudayaan (Lembaran Negara
RepublikIndonesia Tahun 2Ol9 Nomor 2a2l;
b. Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun
2O2Otentang Kementerian Riset dan
Teknologi(Lembaran Negara
Republik Indonesia
Tahun2O2O Nomor 89);
dicabut dan dinyatakan
tidak
berlaku.Pasal 53
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada
tanggal diundangkan.lil(
l,lo l0(',3U1 AAgar
REPUBLIK INDONESIA
-26-
Agar setiap orang mengetahuinya,
memerintahkanpengundangan Peraturan Presiden ini
denganpenempatannya dalam Lembaran Negara
Republik Indonesia.Ditetapkan di
Jakarta
pada tanggal
l5 Juli
2O2lPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd.
JOKO WIDODO Diundangkan di
Jakarta
pada tanggal 16
Juli
2O2LMENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
YASONNA H. LAOLY
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2O2I NOMOR 156 Salinan sesuai dengan aslinya
KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA LIK INDONESIA
Perundang-undangan Hukum, rtd
SK
No 106796 ADjaman