Persalinan Normal
(Persalinan Normal, Pengelolaan Persalinan, Monitoring Fetus dalam
Persalinan)
Putri Nurrosalia Zakiah 2260151067 Anggia Chintyaningrat 2260151075
Oxa Putri Andini 2260151126
Disusun oleh:
Persalinan Normal
Definisi Persalinan
1. Menurut WHO (World Health Organization) Persalinan normal yakni persalinan yang dimulai secara spontan, dengan resiko rendah pada awal persalinan dan keadaan ini tetap dalam resiko rendah selama proses persalinan, bayi lahir secara spontan dalam presentasi belakang kepala pada usia kehamilan rentang usia 37-42 minggu dan setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi sehat
2. Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput dari tubuh ibu.
Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung. Obstetri Fisiologi Edisi 3. Jakarta: Sagung Seto; 2019
Fase Persalinan
Cunningham FG, Lenevo KJ, Bloom SL, et al. Williams Obstetrics. 26th ed. New York: McGraw-Hill Medical; 2022.p994
Mulainya Persalinan
Konar, H. DC Dutta’s Textbook of Obstetrics. 9th ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers; 2019. p.109
Mulainya Persalinan
Konar, H. DC Dutta’s Textbook of Obstetrics. 9th ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers; 2019. p.109
Proses Persalinan
Untuk menerangkan persalinan akan dibahas:
1. Tenaga yang mendorong fetus keluar (Power) , yaitu:
a. His
b. Tenaga mengejan
2. Perubahan-perubahan pada uterus dan jalan lahir dalam persalinan (Passage)
3. Gerakan bayi pada persalinan (Passenger)
Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung. Obstetri Fisiologi Edisi 3. Jakarta: Sagung Seto; 2019
Power
His
His adalah kontraksi otot-otot uterus pada persalinan.
His palsu:
• Frekuensi tidak teratur
• Intensitas tidak bertambah kuat seiring berjalannya waktu
• Tidak menyebabkan perubahan serviks His persalinan:
• Frekuensi teratur
• Intensitas semakin lama makin meningkat
• Nyeri dari pinggang ke perut bagian bawah
• Mengakibatkan pendataran dan dilatasi serviks
Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung. Obstetri Fisiologi Edisi 3. Jakarta: Sagung Seto; 2019
His
Penilaian his:
• Intensitas: menimbulkan tekanan intrauterin 40-50 mmHg (Kala I), atau 100-120 mmHg (Kala 2)
• Durasi: berlangsung selama 40-60 detik
• Frekuensi: pada permulaan persalinan his timbul 2 kali dalam 10 menit, pada kala 2 timbul 3-5 kali dalam 10 menit.
Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung. Obstetri Fisiologi Edisi 3. Jakarta: Sagung Seto; 2019
Tenaga Mengejan
• Setelah pembukaan lengkap dan ketuban pecah, tenaga yang mendorong bayi keluar terutama adalah kontraksi otot-otot dinding abdomen 🡪 peningkatan tekanan intraabdomen.
• Saat kepala sampai pada dasar panggul, timbul suatu refleks yang mengakibatkan glotis ibu menutup, kontraksi otot-otot perut, dan penekanan diafragma ke bawah.
Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung. Obstetri Fisiologi Edisi 3. Jakarta: Sagung Seto; 2019
Passage
Perubahan pada Uterus
1. Segmen atas: berkontraksi secara aktif 🡪 menjadi lebih tebal
2. Segmen bawah: relatif lebih pasif dari segmen atas, berkembang menjadi jalan lahir yang berdinding jauh lebih tipis
Urutan perkembangan segmen-segmen dan cincin pada uterus:
Keman, K. 2014. Fisiologi dan Mekanisme Persalinan Normal . Dalam: Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal 296-314 Cunningham FG, Lenevo KJ, Bloom SL, et al. Williams Obstetrics. 26th ed. New York: McGraw-Hill Medical; 2022
Konar, H. DC Dutta’s Textbook of Obstetrics. 9th ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers; 2019. p.115
Perubahan pada Serviks
Serviks mengalami obliterasi/pendataran dan dilatasi.
Keman, K. 2014. Fisiologi dan Mekanisme Persalinan Normal . Dalam: Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal 296-314 Konar, H. DC Dutta’s Textbook of Obstetrics. 9th ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers; 2019. p.115
Perubahan Vagina dan Dasar Panggul
• Saat Kala I: ketuban dan bagian terbawah janin memainkan peran penting untuk membuka bagian atas vagina
• Setelah ketuban pecah: bagian terbawah janin memberikan tekanan pada dasar panggul 🡪 peregangan M. Levator Ani dan penipisan bagian tengah perineum
Keman, K. 2014. Fisiologi dan Mekanisme Persalinan Normal . Dalam: Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal 296-314 Fitriana, Y., & Nurwiandani, W. (2021). Asuhan Persalinan Konsep Persalinan Secara Komprehensif dalam Asuhan Kebidanan. Yogyakarta
Passenger
Penurunan Kepala
Bidang Hodge
Hodge I Hodge II Hodge
III Hodge
IV
•Bidang datar melalui bagian atas simfisis pubis dan promontorium
•Bidang datar sejajar Hodge I setinggi bagian bawah simfisis pubis
•Bidang datar sejajar Hodge II setinggi spina ischiadica
•Bidang datar sejajar hodge III setinggi Os coccygeus
Konar, H. DC Dutta’s Textbook of Obstetrics. 9th ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers; 2019.
Penurunan Kepala
Konar, H. DC Dutta’s Textbook of Obstetrics. 9th ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers; 2019.
Cardinal Movement
1. Engagement 2. Descent
3. Flexion
4. Internal rotation 5. Extension
6. External rotation 7. Expulsion
Konar, H. DC Dutta’s Textbook of Obstetrics. 9th ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers; 2019.
Kurva Friedman
Konar, H. DC Dutta’s Textbook of Obstetrics. 9th ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers; 2019.
Pengelolaan
Persalinan
Asuhan persalinan normal
Usia kehamilan cukup bulan (37 – 42 weeks)
Persalinan terjadi spontan Presetasi belakang kepala Berlangsung tidak lebih dari 18 jam
Tidak ada komplikasi pada ibu dan janin.
KALA Deskripsi
1 • Fase laten : pembukaan 1-3 cm, selama 8 jam
• Fase aktif : 4-10 cm, selama 6 jam 2 Lengkap-bayi lahir
3 Bayi lahir-plasenta lahir, selama 30 menit 4 Plasenta lahir sampai 2 jam pos partum
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 1sted. 2013.
Republik Indonesia
Kala 1 dibagi menjadi :
• Fase laten : Pembukaan dari 1 sampai 3 cm ( 8 jam)
• Fase aktif : Pembukaan dari 4 sampai 10 cm (6 jam)
Tanda Persalinan
• Painful uterine contraction (His)
• Progresive cervical dilatation and effacement Bloody show
Kala 1
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 1sted. 2013. Republik Indonesia
• Beri dukungan dan dengarkan keluhan ibu
• Biarkan ia berganti posisi sesuai keinginan
• Biarkan ia berjalan atau beraktivitas ringan sesuai kesanggupannya
• Anjurkan suami atau keluarga memjiat punggung atau membasuh muka ibu
• Ajari teknik bernapas
• Jaga privasi ibu
• Izinkan ibu untuk mandi atau membasuh kemaluannya setelah buang air kecil/besar
• Jaga kondisi ruangan sejuk. Suhu ruangan minimal 250C dan semua pintu serta jendela harus tertutup.
• Beri minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi.
Sarankan ibu berkemih sesering mungkin.
• Persiapkan rujukan jika terjadi komplikasi
Cunningham F, Leveno K, Bloom S, Spong CY, Dashe J. Williams obstetrics, 26e. New York, NY, USA: Mcgraw-hill; 2022.
Parameter Frekuensi pada kala I laten Frekuensi pada kala I aktif
Tekanan darah Tiap 4 jam
Suhu Tiap 2 jam
Nadi Tiap 30-60 menit
Denyut jantung janin Tiap 1 jam Tiap 30 menit
Kontraksi tiap 1 jam Tiap 30 menit
Pembukaan serviks
VT: Tiap 4 jam Penurunan kepala
Warna cairan amnion
Pantau parameter berikut secara rutin dengan menggunakan partograf.
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 1sted. 2013. Republik Indonesia
Kala 2
Tanda dan gejala kala dua 1. DORAN: Dorongan meneran 2. PERJOL: Perineum menonjol 3. VULKA: Vulva terbuka
4. TEKNUS: Tekanan pada anus
Persalinan dan kelahiran normal
Janin cukup bulan ( 37 -42 minggu) spontan
presentasi belakang kepala (vertex, UUK) berlangsung tidak lebih 18 jam tidak ada komplikasi pada ibu
ataupun janin
Segera hubungi dokter spesialis obsetri dan ginekologi jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah:
• 120 menit (2 jam) meneran (untuk primigravida) atau
• 60 menit (1 jam) meneran (untuk multigravida).
Jika dokter spesialis obsetri dan ginekologi tidak ada, segera persiapkan rujukan.
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 1sted. 2013.
Republik Indonesia
•
Periksa besar uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal)•
Setelah bayi lahir, berikan suntikan 10 unit oksitosin IM sepertiga paha atas bagian lateral Apabila tidak ada oksitosin:•
Rangsang payudara ibu atau minta ibu menyusui untuk menghasilkan oksitosin alamiah•
Beri ergometrin 0.2 mg IM OksitosinKala 3
Peregangan tali pusat terkendali
•
Pindahkan klem 5 -10 cm dari vulva•
Setelah uterus kontraksi, regangkan ke arah bawah dan tangan lain dorsokranial untuk mencegahinversio uteri
Masase uterus
Segera setelah plasenta lahir lakukan masase uterus dengan meletakan telapak tangan di fundus, dengan gerakan melingkar secara lembu sampai uterus terasa keras
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 1sted. 2013.
Republik Indonesia
Kala 3
1.Uterus globuler dan keras, raba di fundus.
2. Tali pusat memanjang
3. Perdarahan
JANGAN TARIK PAKSA TALI PUSAT
Tanda pelepasan plasenta
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 1sted. 2013.
Republik Indonesia
Kala 4
Persalinan kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah itu.
• Selama 2 jam post partum:
o Pantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus, kandung kemih, dan darah yang keluar setiap 15 menit selama satu jam pertama dan setiap 30 menit selama 1 jam kedua.
o Masase uterus untuk membuat kontraksi menjadi baik setiap 15 menit selama satu jam pertama dan setiap 30 menit selama 1 jam kedua o Pantau temperature tubuh setiap jam dalam dua jam pertama pasca
persalinan.
o Nilai perdarahan
Maulidiyah Cahyangtyas/ JurnalIlmiah OBGYN. Hubungan Penambahan Misoprostol Dengan Jumlah Perdarahan Kala IV Pada Ibu Bersalin Di Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang - Vol.15 No.1 (2023)
Keman, K. 2014. Fisiologi dan Mekanisme Persalinan Normal . Dalam: Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal 296-314
Derajat Penjelasan
1 Laserasi epitel vagina atau laserasi pada kulit perineum saja
2 Melibatkan kerusakan pada otot-otot
perineum, tetapi tidak melibatkan kerusakan sfingter ani
3 Kerusakan pada otot sfingter ani 3a: robekan < 50% sfingter ani ekterna 3b: robekan > 50% sfingter ani ekterna 3c: robekan juga meliputi sfingter ani interna 4 Robekan stadium tiga disertai robekan epitel
anus
Kala 4
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 1sted. 2013. Republik Indonesia
Monitoring Fetus
dalam Persalinan
Monitoring Fetus dalam Persalinan
• DJJ (Detak Jantung Janin)
• Warna dan adanya air ketuban
• Penyusupan (molase) kepala janin
Jurnal Health & Sport, Hubungan Pengetahuan Bidan Dengan Penerapan Penggunaan Partograf. Volume 5, Nomor 3, Agustus 2012
Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo ; 2010.
DJJ (Detak Jantung Janin)
Jantung janin mirip dengan jantung orang dewasa karena memiliki aktivitas alat pacu jantung intrinsiknya sendiri yang menghasilkan kontraksi berirama. Nodus sinoatrial (SA), yang ditemukan di salah satu dinding atrium kanan.
Range normal DJJ: 120-160 x/menit Bradikardi: < 120 x/menit
Takikardia: >160 x/menit
DJJ dinilai setiap 30 menit
Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo ; 2010.
DJJ (Detak Jantung Janin)
Ada dua metode pemantauan denyut jantung janin dalam persalinan.
1. Auskultasi adalah metode mendengarkan detak jantung janin secara berkala.
2. Pemantauan janin elektronik adalah prosedur di mana instrumen digunakan untuk terus merekam detak jantung janin dan kontraksi rahim ibu selama persalinan.
American Family Physician, Intrapartum Fetal Monitoring, Volume 102, Number 3 August 1, 2020 https://www.acog.org/womens-health/faqs/fetal-heart-rate-monitoring-during-labor
Frekuensi auskultasi intermiten terstruktur yang direkomendasikan selama persalinan:
American Family Physician, Intrapartum Fetal Monitoring, Volume 102, Number 3 August 1, 2020
ORGANISASI FASE LATEN FASE AKTIF SECOND STAGE
American College of Nurse-Midwives
Tidak di
rekomendasikan
setiap 15 - 30 menit setiap 5 menit
American College of Obstetricians and Gynecologists
Tidak di
rekomendasikan
setiap 30 menit setiap 15 menit
Association of Women’s Health, Obstetric and Neonatal Nurses
Setidaknya setiap jam (dilatasi serviks
< 4 cm)
15 hingga 30 menit (pelebaran serviks 4 hingga 5 cm)
setiap 5 - 15 menit
Warna dan Adanya Air Ketuban
Air ketuban berguna untuk proses akomodasi janin, semakin banyak air ketuban maka gerakan janin sangat leluasa, sebaliknya bila sedikit akan menyulitkan gerakan janin dan janin mengalami fetal distress.
• Utuh 🡪 ketuban belum pecah
• Jernih 🡪 ketuban pecah, warnanya jernih
• Meconeum 🡪 ketuban bercampur dengan meconeum
• Darah 🡪 ketuban bercampur dengan darah
• Kering 🡪 tidak ada air ketuban
Air ketuban dinilai setiap 4 jam dengan cara VT
Dr. M. Sholeh Kosim, SpA(K). Sub Bagian Perinatologi Bagian IKA FK UNDIP/RSUP Dr.Kariadi Semarang. Sari Pediatri, Pemeriksaan Kekeruhan Air Ketuban. Vol. 11, No. 5, Februari 2010
Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo ; 2010. hal. 206, 317-319
Penyusupan (Molase) Kepala Janin
Molase merupakan suatu proses dimana lempeng-lempeng tulang tengkorak saling bertumpang tindih satu sama lain di sutura-sutura besar, akibat dari tekanan his yang kuat.
Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo ; 2010. hal. 578
Penyusupan (Molase) Kepala Janin
Gunanya untuk mengetahui adakah disporporsi tulang panggul (cephalo-pelvic disproportion/CPD)
0 : tulang-tulang janin terpisah, sutura dengan mudah dapat dipalpasi 1 : tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuhan
2 : tulanh-tulang kepala janin saling tumpeng tindih, tapi masih dapat dipisahkan 3 : tulang-tulang kepala janin tumpang tindih dan tidak dapat dipisahkan
Molase dinilai setiap 4 jam dengan cara VT
Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo ; 2010. hal. 319