• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Mahasiswa Smartphone Apple Sebagai Gaya Hidup

N/A
N/A
Maheka @ak

Academic year: 2024

Membagikan "Persepsi Mahasiswa Smartphone Apple Sebagai Gaya Hidup"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Persepsi Mahasiswa

Smartphone Apple Sebagai Gaya Hidup

Maheka Adie Kusuma

Sekoklah Tinggi Agama Islam Mulia Astuti Wonogiri [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya hidup dan Keputusan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Mulia Astuti Wonogiri untuk membeli iPhone.

Mempelajari Ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel untuk penelitian ini adalah 100 orang pengguna iphone siswa menggunakan teknik pengambilan sampel non-probabilitas Sampel. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala gaya hidup dan memutuskan untuk membeli. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji analisis regresi banyak linearitas dengan bantuan program paket statistik untuk ilmu social (SPSS) 25.0 untuk Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan terbentuk dengan nilai r dihitung sebesar 0,865 sebagai nilai r hitung > r tabel, dan sig. 0,000 <; 0,050 saat angka ini menunjukkan keberadaan korelasi positif yang signifikan atau hubungan antara gaya hidup dan keputusan pembelian pada siswa menggunakan iPhone.

Kata Kunci: SmartPhone Iphone

Abstracts

This research aims to know the relationship between lifestyle and

purchase decisions of iphone in Mulawarman University students. This research uses a

quantitative approach. The sample of this study was 100 students of the iphone user force using non probability sampling techniques. The data collection methods used are lifestyle scales and purchase decisions. The collected Data was analyzed by multiple linear regression analysis tests with the help of the Statistical Package for Social Sciences (SPSS) 25.0 for Windows. The results of this study show that there is a relationship formed with the R count value of 0865 is the

(2)

value R count > R table, and the value of sig. 0.000 < 0050 Where this figure indicates there is a correlation or significant positive relationship between lifestyles with purchasing decisions on students of iPhone users.

Keywords: Smartphone Iphone

(3)

Pendahuluan

Proses globalisasi yang terus berlangsung di zaman sekarang ini tentunya sangat berpengaruh terhadap perkembangan zaman dan membawa perubahan bagi umat manusia. Salah satu bidang yang berkembang sangat pesat adalah teknologi informasi. Hal ini dibuktikan dengan munculnya berbagai jenis perangkat telekomunikasi dengan tingkat teknologi yang tinggi.

Munculnya tingkat teknologi telekomunikasi ini juga didorong oleh kebutuhan manusia untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi dan diselesaikan dalam waktu singkat dan cepat.

Dulu, kita hanya bisa mengakses semua informasi melalui radio atau surat kabar tertulis. Namun karena perkembangan teknologi yang ada, segala macam informasi bisa kita dapatkan dari televisi, radio maupun media cetak. Globalisasi berarti hampir tidak ada dinding untuk memblokir informasi. Seiring berjalannya waktu, teknologi semakin maju, perusahaan alat komunikasi banyak meluncurkan produk baru dengan peningkatan yang berbeda dibandingkan dengan produk sebelumnya, karena saat ini persaingan setiap produk sangat kompetitif antar merek semakin meningkat, sehingga setiap konsumen dapat memilih dari berbagai macam produk. kualitas luar biasa (Widhiarta, 2015). Banyaknya produk smartphone yang saat ini dijual di pasaran membuat konsumen harus banyak mempertimbangkan dalam memilih smartphone.

Salah satunya adalah memikirkan kepraktisan melakukan aktivitas sehari-hari menggunakan smartphone. Sebagai contoh, sebagian besar kegiatan masyarakat terutama di kota-kota besar didukung oleh smartphone, seperti pertukaran informasi dalam bentuk surat elektronik yang praktis dapat diakses kapan saja dimana saja. Namun penggunaannya berbeda antara masing- masing pengguna.

Bagi sebagian orang, menggunakan smartphone bukan hanya sebagai alat komunikasi seperti handphone biasa, tetapi dapat digunakan sebagai alat untuk bekerja dengan perangkat lunak yang dikembangkan oleh pengembang perangkat lunak yang disediakan. Namun bagi sebagian lainnya, smartphone hanyalah sebuah telepon genggam dengan fitur canggih seperti email (email), internet, media sosial, kamera beresolusi tinggi, pemutar musik dan permainan.

Perbedaan penggunaan smartphone masyarakat didasarkan pada perbedaan aktivitas sehari-hari, misalnya para eksekutif menggunakan smartphone untuk mengatur sendiri jadwal kesehariannya, sedangkan sebagian besar mahasiswa hanya menggunakan smartphone untuk berkomunikasi dan berjejaring sosial, berbeda pula dengan wisatawan yang menggunakan smartphone untuk

(4)

mencari informasi. tempat yang ingin dikunjungi dengan menggunakan fungsi GPS (Global Positioning System) (Anjana, 2013).

Salah satu smartphone andalan yang paling populer adalah iPhone, yang diproduksi oleh pemasok Apple yang menggunakan sistem operasi iOS di perangkatnya. iPhone merupakan salah satu smartphone termahal yang dijual di Indonesia. Kemunculan iPhone pertama kali menarik perhatian dunia karena iPhone memiliki desain yang minimalis dan sederhana, hanya dengan satu layar sentuh dan satu tombol “home”, iPhone merupakan smartphone yang cukup eksklusif untuk digunakan. Jika seseorang menggunakan iPhone, akan terlihat lebih mewah dan elegan.

Dari segi fitur, iPhone merupakan smartphone pertama yang menawarkan multi-touch.

Multitouch adalah metode input layar sentuh yang memungkinkan dua jari atau lebih digunakan pada layar secara bersamaan. iPhone terkenal karena membawa multitouch ke dunia smartphone dengan menggunakannya untuk memicu gerakan cubit dan seret di layar untuk mengontrol zoom. Konsumen juga dapat dengan mudah menginstal perangkat lunak tersebut dengan mengunduh perangkat lunak yang mereka inginkan melalui Apple Store. iPhone dapat merekam video, mengambil foto, memutar musik, mengirim dan menerima email, menjelajahi web, mengirim pesan teks, dan menerima pesan suara dengan gambar. Beberapa fungsi lain dari game, referensi, penentuan posisi GPS, jejaring sosial, dan lainnya dapat diaktifkan dengan mengunduh aplikasi. Pada tahun 2012, App Store menawarkan lebih dari 700.000 aplikasi dari Apple dan pengembang pihak ketiga (www.wikipedia.org, 2014).

Lebih lanjut, iPhone memiliki sistem keamanan khusus untuk aplikasinya, dimana sistem keamanan iOS lebih terstruktur. Semua aplikasi yang dibuat untuk iPhone melalui pengujian yang ketat, sehingga iPhone memiliki kontrol yang ketat atas kualitas aplikasi di App Store.

Kemudian dari segi performa dan kualitas menjalankan aplikasi/game lebih baik dibandingkan smartphone yang menjalankan sistem operasi lain. Seperti dalam pembaruan perangkat lunak, hamper Semua model iPhone akan selalu up to date dengan sistem operasi terbaru. Berbeda dengan Android, untuk merasakan versi terbaru yang diperbarui, pengguna Android perlu membeli smartphone. Namun selain banyak kelebihan, iPhone juga memiliki beberapa kekurangan diantaranya, harga yang cukup mahal, konektivitas multimedia seperti Bluetooth dan wifi sharing terbatas pada perangkat iOS lainnya, harus terhubung ke iTunes jika perlu ingin berbagi file multimedia dengan tablet. PC atau laptop, tidak ada slot micro SD dan baterai

(5)

bawaan (tidak dapat dilepas), dan beberapa aplikasi memiliki beberapa versi berbayar.

(www.kaskus.co.id, 2013)

Konsumen Indonesia memiliki persepsi unik terhadap produk smartphone dibandingkan pasar Asia dan global. Oleh karena itu, seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen, produsen dipaksa untuk lebih berkembang dalam penciptaan ponsel, dan akhirnya produk smartphone kini sangat diminati banyak orang. Produk smartphone saat ini semakin digemari oleh masyarakat, seperti iPhone. Namun harga yang Apple tawarkan cukup mahal, sehingga hanya orang dengan level tertentu saja yang bisa membeli produk Apple. Dapat disimpulkan bahwa apa yang Apple Inc. menargetkan pasar high-end dan high-end. (April, 2015). Untuk self service, iPhone sendiri memiliki toko resmi di banyak belahan dunia, jika ingin mengklaim iPhone rusak, dibandingkan dengan perangkat OS lainnya, jika rusak tidak tahu harus mendapatkannya di mana.

Metode Penelitian

Desain penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif (Sugiyono, 2015) dapat dipahami sebagai metode penelitian yang didasarkan pada sifat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, mengumpulkan data dengan menggunakan alat penelitian, menganalisis data kuantitatif atau statistik, untuk tujuan pengujian hipotesis yang telah ditetapkan.

Penelitian kuantitatif biasanya dilakukan pada populasi atau sampel tertentu yang representatif. Proses penelitian bersifat deduktif, di mana suatu konsep atau teori digunakan sebagai jawaban atas rumusan masalah sehingga dapat dibentuk hipotesis. Hipotesis kemudian diuji dengan mengumpulkan data di lapangan.

Untuk mengumpulkan data digunakan alat penelitian. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif atau inferensial untuk menyimpulkan bahwa hipotesis yang diberikan terbukti atau tidak. Penelitian kuantitatif biasanya dilakukan terhadap sampel secara acak, sehingga kesimpulan dari hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi dimana sampel tersebut diambil.

(6)

Gaya hidup yang ditekankan dalam penelitian ini adalah gaya hidup mewah. Para siswa mencoba membeli produk iPhone karena mereka membutuhkannya dan sangat yakin bahwa produk iPhone yang mereka beli adalah karena kualitas yang unggul dari suatu merek.

Mahasiswa berusaha hidup menikmati sedikit kemewahan, sekalipun harus menabung untuk membeli iPhone (Widjaya, 2009).

Hal inilah yang memotivasi peneliti untuk memahami fenomena yang ada untuk mempelajari produk Apple iPhone. Melihat fenomena yang ada di Universitas Mulawarman, dimana mahasiswa memutuskan membeli iPhone karena kualitas kamera dan fitur yang dimiliki iPhone, maka peneliti tertarik untuk mengetahui gaya hidup mahasiswa untuk memutuskan membeli produk tersebut atau tidak.

Subyek Penelitian

Dapatkan subyek dengan teknik purposeful sampling. Subyek yang ikut dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang menggunakan iPhone di Sekolah Tingi Agama Islam Mulia Astuti Wonogiriyang berjumlah 100 subyek.

Dari tanggul.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket, yaitu daftar yang berisi pernyataan-pernyataan tentang suatu topik yang diteliti. Hadi (2015) menyatakan bahwa angket adalah daftar beberapa pertanyaan atau pernyataan yang dikirimkan kepada subjek penelitian dengan harapan akan digunakan untuk mengungkapkan status subjek yang diteliti.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik yang digunakan. Menurut Hadi (2015), uji pemakaian dilakukan langsung pada sampel penelitian, uji pemakaian memiliki kelebihan yaitu tidak perlu mencari sampel uji yang setara karena semakin besar ukuran sampel, semakin besar kemungkinan terjadinya kesalahan. benda yang dijatuhkan sedikit, tidak menambah waktu dan biaya penelitian, dan ada program yang menggabungkan uji coba langsung dengan data penelitian. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan ketelitian dan ketelitian alat ukur dalam menjalankan fungsi ukurnya. Menurut Hadi (2016), tes digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dan hanya menganalisis item atau data item yang valid.

(7)

Penelitian ini menggunakan skala tipe Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012). Skala disusun menggunakan pola Likert dengan empat alternatif jawaban.

Skala dibagi menjadi jawaban yang disukai dan tidak disukai dengan 4 pilihan jawaban yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai (STS).

Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan untuk mengolah data penelitian sebaiknya menggunakan analisis korelasi Product Moment. Menurut Sugiyono (2015), korelasi Moment Product adalah penentuan derajat atau kekuatan hubungan timbal balik antara dua variabel. Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji hipotesis yang meliputi uji normalitas dan uji linieritas.

Kemudian uji hipotesis menggunakan korelasi Product dan Part Timing. Semua teknik analisis data menggunakan software SPSS versi 25.0 for Windows.

HASIL PENELITIAN

Hasil Uji Asumsi: Uji Normalitas

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas

Variabel Koimogrov-Smirnof Z P Keterangan

Keputusan pembelian 0.081 0.106 Normal

Gaya hidup 0.059 0.200 Normal

Didapatkan hasil sebaran data variabel Keputusan pembelian memiliki signifikansi dengan probabilitas (p) 0.106 nilai probabilitasnya diatas 0.05 (p>0.05) maka distribusi data dikatakan normal. Sebaran data variabel Gaya hidup memiliki signifikansi dengan probabilitas (p) 0.200 nilai probabilitasnya dibawah 0,05 (p>0,05) maka distribusi data dikatakan normal.

Hasil Uji Asumsi: Uji Linearitas

Tabel 2. Hasil Uji Linearitas

Variabel F Hitung F Tabel p Keterangan

Keputusan pembelian – Gaya hidup 1.138 1.65 0.326 Linear

Didapatkan hasil bahwa hasil analisis uji asumsi linearitas antara variabel Gaya hidup terhadap Keputusan pembelian mempunyai nilai devistion from linearity F hitung < F Berdasarkan data tabel 3, maka dapat diketahui bahwa nilai korelasi product moment’s didapatkan r hitung sebesar 0.865, dana sig. sebesar 0.000. Dapat disimpulkan bahwa nilai 0.865

(8)

merupakan nilai r hitung > r tabel, dan nilai sig. 0.000 < 0.050 dimana angka ini menunjukkan terdapat korelasi atau hubungan positif signifikan antara gaya hidup dengan keputusan pembelian pada para mahasiswa pengguna iPhone. Karena peran gaya hidup seseorang dengan trend terbaru membuat individu menentukan pembelian sebuah produk.

Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang terbentuk dengan bilangan r sebesar 0,865 dan sig. dari 0.000. Dapat disimpulkan bahwa nilai 0,865 adalah nilai r hitung > r tabel, dan sig. 0,000 <; 0,050 dimana angka ini menunjukkan adanya korelasi atau hubungan positif yang signifikan antara gaya hidup dengan keputusan pembelian mahasiswa yang menggunakan iPhone. Mungkin Artinya peran gaya hidup mahasiswa akan menentukan keputusan pembelian produk seperti penggunaan merek iPhone.

Gaya hidup mencerminkan penggunaan produk atau jasa yang digunakan oleh individu dalam mengekspresikan tren gaya, sehingga menentukan keputusan pembelian produk atau jasa.

Menurut Solomon (2009), gaya hidup memiliki banyak arti dan dapat dimaknai dengan cara yang berbeda-beda oleh pemasar yaitu gaya hidup merepresentasikan kebiasaan konsumsi yang dimiliki individu untuk mencerminkan pilihan tentang waktu, waktu dan uang. Seperti kasus penggunaan produk iPhone yang digunakan oleh para pelajar dan menunjukkan betapa pentingnya gaya hidup dalam lingkup sosial.

Menurut keterangan AM, seorang siswa menggunakan iPhone karena keluar bersama teman-temannya, karena rata-rata teman-teman AM juga menggunakan iPhone, sehingga jelas bahwa kamera memiliki iphone berkualitas tinggi. Oleh karena itu, AM memutuskan untuk mengganti smartphone yang dimilikinya. Hasil penelitian Alamanda (2018) menunjukkan bahwa peningkatan gaya hidup mahasiswa akan meningkatkan perilaku konsumsi pribadi. Tidak hanya pada perilaku membeli produk dan jasa, trend fashion juga semakin meningkat.

Berdasarkan hasil uji deskriptif skala gaya hidup diperoleh nilai rata-rata 73,12, lebih tinggi dari rata-rata asumsi 65 dengan derajat tinggi dan rentang klasifikasi 71-83 dan frekuensi 71-83. 52 orang memiliki persentase 52 persen. Artinya gaya hidup yang relatif tinggi dimiliki oleh mahasiswa yang menggunakan merek iPhone. Pasalnya produk iPhone sendiri terbilang

(9)

membuat keputusan pembelian individu menjadi lebih tinggi.

Mirip dengan hasil deskriptif keputusan pembelian, rata-rata empiris 125,91 lebih tinggi dari rata-rata hipotetik 105 dengan tingkat kategorisasi yang tinggi dan nilai kategoris skala keputusan pembelian berkisar antara 116 hingga 116 -136 dan frekuensi 64 orang dengan persentase 64 persen. Ini berarti bahwa ketika mempertimbangkan untuk membeli, seorang individu tidak hanya mengevaluasi kegunaan produk atau gaya yang diberikan, tetapi juga menilai kualitas dan apakah penggunaannya cocok untuk aktivitas sehari-hari pelanggan, pribadi atau tidak.

Benar yang diungkapkan SW dalam wawancara bahwa ketika memutuskan untuk membeli sesuatu untuk digunakan, dia selalu berusaha mencari tahu informasi tentang barang tersebut, bagaimana fiturnya, desain produk atau kemasan produk sebelum memutuskan untuk membeli produk tersebut. Senang menggunakan iPhone karena fitur-fiturnya yang disediakan sangat mudah digunakan dan dapat digunakan dalam berbagai aktivitas sehari-hari yang sesuai dengan gaya hidupnya sebagai mahasiswa yang gemar bepergian.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ferdinand (2013), saat ini sebagian besar konsumen semakin menuntut dalam mengkonsumsi suatu produk. Karena konsumen selalu ingin mendapatkan produk yang berkualitas sepadan dengan harga yang dibayarkan, bahkan sebagian orang beranggapan bahwa barang yang mahal adalah barang yang berkualitas.

Dalam penelitian Awaliyah (2010), keputusan pembelian merupakan suatu bentuk perilaku konsumen dalam menggunakan suatu produk dan kemudian akan mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut melalui suatu proses. Proses ini merupakan gambaran bagaimana konsumen menganalisis berbagai jenis input untuk membuat keputusan pembelian.

Aspek keterikatan pada model parsial adalah seluruh aspek variabel X yaitu aktivitas, minat dan pandangan gaya hidup untuk seluruh aspek variabel Y, keputusan pembelian milik individu, khususnya aspek pengenalan kebutuhan, pencarian informasi. , evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian individu. Berdasarkan penelitian Anjana (2013) yang menyatakan bahwa penggunaan telepon genggam semata-mata untuk memudahkan perencanaan kegiatan sehari-hari, komunikasi, akses ke jejaring sosial, fungsi GPS (Global Positioning System), media foto dan video yang berkualitas serta memverifikasi laporan yang

(10)

masuk sehingga memudahkan operasional. .

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara gaya hidup siswa dalam mengambil keputusan tentang penggunaan produk iPhone, karena gaya hidup siswa yang tinggi dan pertimbangan dalam keputusan pembelian individu.

Mahasiswa S3 tersebut menemukan bahwa mahasiswa S3 tersebut memiliki banyak kekurangan dan kelemahan sehingga jauh dari kata sempurna. Kelemahan dari penelitian ini adalah kurangnya data subjek yang mendalam karena penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dalam bentuk skala. Sama halnya dengan pengalokasian timbangan menggunakan metode Google form untuk memudahkan pengambilan data, masih dirasa kurang efisien karena kurangnya pengawasan saat pengisian timbangan sehingga kurang optimal. Dengan menggunakan skala ini, item-item dalam skala tersebut masih ada beberapa item yang dinyatakan tidak valid. Dan penggunaan tangga bekas masih ada kekurangannya, jadi coba dulu, jadi harus direview. Para peneliti juga menyadari kekurangan dalam pemilihan audiens yang masih umum di kalangan pengguna iPhone dan tidak fokus pada tahap perkembangan seperti remaja atau dewasa, karena keterbatasan waktu penelitian.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara gaya hidup dengan pengambilan keputusan mahasiswa yang menggunakan produk iPhone, dikarenakan tingginya gaya hidup mahasiswa dan pertimbangan dalam keputusan pembelian. . oleh individu.

Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil yang diperoleh, penulis disini memberikan beberapa saran bagi siswa yang menggunakan iPhone untuk mempertimbangkan keputusan pembelian gaya hidup berdasarkan aktivitas, minat dan perhatian poin. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian sejenis atau dengan topik yang sama, diharapkan dapat mendalami penelitian ini lebih dalam dan lebih spesifik dalam mengidentifikasi topik penelitian untuk mengeksplorasi aspek atau faktor pendukung yang lebih spesifik untuk

(11)

iPhone. tabel = 1.138 < 1.65, dan p = 0.326 > 0.050. Hal

ini menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut linear.

Hasil Uji Hipotesis

Tabel 3. Hasil Uji Product moment’s

Variabel r hitung r table Sig

Keputusan Pembelian – Gaya Hidup 0.865 0.197 0.000

Daftar Pustaka

Widhiarta, I Gede Teguh Esa & I Made Wardana (2015). Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian iPhone di Denpasar.

ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/viewFile/10179/8606. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 4, 2015. Di akses pada tanggal 8 Desember.

Anjana, Raditya (2013). Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian iPhone Pada Mahasiswa Komunikasi Pemasaran Universitas Bina Nusantara. E-Journal jurusan marketing komunikasi. Universitas Binus: 2013.

http://eprints.binus.ac.id/28086/1/2012-2-01361- MC%20Abstrak001.pdf.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif r&d. Bandung: Alfabeta.

Widjaya, B. T. (2009). Lifestyle maketing- paradigma baru pemasaran bisnis jasa.

Jakarta: PT. Gramedia

Hadi, S. (2015).Metodologi penelitian.

Yogyakarta: Andi Offset.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gaya hidup dengan minat beli produk day cream rumput laut, baik itu pada gaya

metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara gaya hidup dan pemilihan bimbingan belajar oleh siswa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh citra merek, harga dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian produk fashion imitasi pada Mahasiswa Strata I

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan citra merek, harga dan gaya hidup berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk fashion imitasi pada Mahasiswa

Pengaruh Merek, Harga, Fitur Produk dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Menurut Kotler (2012) merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau

Selanjutnya penulis mengambil 2 faktor tertinggi dalam survei awal yang telah dilakukan yaitu gaya hidup dan persepsi konsumen untuk diteliti pengaruhya terhadap keputusan

Penelitian ini dilatar belakangi berdasarkan fenomena yang ada menunjukkan bahwa gaya hidup, inovasi produk, dan outdoor advertising dapat mempengaruhi keputusan

dikatakan bahwa gaya hidup mempengaruhi segala aspek kehidupan termasuk ketika melakukan suatu keputusan pembelian. Selain dari aspek gaya hidup aspek lain yang