PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENGUNJUNG KAWASAN WISATA SEPANJANG PANTAI PASIR PUTIH PASAR GOMPONG
KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
JURNAL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Strata Satu (SI)
Disusun oleh : AHMAD KUSMUDIN
NIM. 10030003
Disetujui oleh.
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Ridwan Ahmad Ade Irma Suryani M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATRA BARAT
PADANG
2015
ABSTRAK
Ahmad Kusmudin (10030003): Persepsi Masyarakat Tentang Pengunjung Kawasan Wisata Sepanjang Pantai Pasir Putih Pasar Gompong Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi Stkip Pgri Sumatera Barat, Padang, 2015
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi secara mendalam tentang persepsi masyarakat tentang pengunjung kawasan wisata sepanjang pantai pasir putih pasar gompong kecamatan lengayang kaqbupaten pesisir selatan, dilihat dari :1). Perubahan sikap remaja, 2). Perubahan pendapatan masyarakat.
Berdasarkan judul penelitian dan masalah serta sesuai dengan tujuan dan sifat masalah yang di teliti, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Informan penelitian diambil dengan menggunakan teknik snow ball sampling. Penelitian ini berusaha menguangkapkan bagaimana Persepsi Masyarakat Tentang Pengunjung Kawasan Wisata Sepanjang Pantai Pasir Putih Pasar Gompong Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) Perubahan perilaku remaja yang datang
mengunjungi kawasan wisata sepanjang pantai pasir putih ini beragam mulai dari
baik sampai yang buruk, mulai menguntungkan sampai yang merugikan bagi
masyarakat setempat mulai dari sekedar berwisata mengunjungi tempat tujuan
wisata sampai tingkah laku yang tidak baik. (2) Perubahan pendapatan masyarakat
semenjak dibukanya kawasan wisata di sepanjang pantai pasir putih ini
sudahmulai beragam dari yang dulunya hanya mendapatkan pendapatan dari
suami dari hasil pukat ikan, sekarang sudah mulai berjualan sedikit demi sedikit
penambahan masukkan keuangan keluarga mulai jumlahnhya kecil Rp. 25.000
sampai yang tertinggi Rp. 500.000 yang sifatnya tidak menetap. Yang artinya
bahwa pendapatan masyarakat sudah mengalami perubahan kearah yang lebih
baik hal tersebut sangat berdampak pada kesejahteraan masyarakatnya.
ABSTRACT
Ahmad Kusmudin (10030003): Public Perceptions About Visitors Area Tourism Along the White Sand Beach Gompong Market Lengayang District of South Coastal District, Thesis, Department of Geography Education STKIP Pgri West Sumatra, Padang, 2015
This study aims to obtain in-depth information and data about the public perception of the visitor tourist areas along the white sand beaches gompong market subdistrict lengayang kaqbupaten south coast, seen from: 1). Adolescent attitude change, 2). Changes in people's income.
Based on the title of the study and problems and in accordance with the purpose and nature of the problems examined, this research includes qualitative research. Informants were taken by using a snowball sampling technique. This study seeks menguangkapkan how Public Perceptions About Visitors Area Tourism Along the White Sand Beach Gompong Market Lengayang District of South Coastal District. The results showed: (1) Changes in the behavior of adolescents who come to visit the tourist areas along the white sand beaches of this varies from good to bad, from beneficial to detrimental for the local community from simply traveled to visit a tourist destination until the behavior is not good . (2) Changes in public revenue since the opening of the tourist areas along the white sand beach is sudahmulai vary from that used to only get revenue from the husband of the results of trawl fishing, now has started selling piecemeal additions insert a small family finances begin jumlahnhya Rp. 25,000 to a high of Rp. 500,000 that are not settled. Which means that the income of the community has experienced a change towards the better it is extremely impact on welfare.
Keyword : Public Perceptions About Visitor Area Tourism
PENDAHULUAN
Kawasan wisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Usaha pariwisata adalah suatu kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan obyek dan daya tarik wisata, usaha barang pariwisata dan atau usaha lain yang terkait di bidang tersebut.
Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Guna memperbesar pendapatan asli daerah, maka dibutuhkan program pengembangan dan pendayagunaan sumber dayayang ada, serta potensi pariwisata yang ada sehingga diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi.
Dalam UU No 9 Tahun 1990 tentang pariwisata bahwa peran pariwisata dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara implisit tercemin dalam asas dan tujuan penyelenggaraan kepariwisataan. Ketentuan yang mengatur asas kepariwisataan dinyatakan bahwa, penyelenggaraan kepariwisataan dilaksanakan berdasarkan asas manfaat, usaha bersama, kekeluargaan, adil atau merata, perkehidupan dalam keseimbangan, dan kepercayaan pada diri sendiri. Undang- undang No. 9 Tahun 1990 ini, juga secara eksplisit mencantumkan kewajiban bagi siapapun untuk senantiasa memperhatikan antara lain nilai-nilai agama, adat istiadat, serta pandangan dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat dan kelestarian budaya.
Adanya kegiatan pariwisata ini, sudah tentu memberikan keuntungan bagi masyarakat dan pemerintah. Keuntungan itu dapat berupa oleh karna biaya yang dikeluarkan untuk macam-macam keperluan seperti biaya penginapan, angkutan, souvenir dan lain sebagainya yang bersama itu adalah usaha masyarakat, dan karna itu hasilnya diterima oleh masyarakat. Dilain pihak pemerintah menerima mata uang asing (Devisa) yang diperlukan untuk membiayai pembangunan nasional, (Bakaruddin (2009:
68)
Sumber daya alam (natural resources), kategori ini merupakan dasar dari sediaan atau penawaran yang dapat digunakan dan dinikmati wisatawan (obyek dan daya tarik wisata), Infrastruktur, seperti
sistem penyediaan air bersih, system pengolahan limbah, sistem drainase, jalan, pusat perbelanjaan atau pertokoan.
Transportasi (transportation), termasuk didalamnya jaringan transportasi serta fasilitas pendukungnya dan keramah tamahan dan sumber daya kebudayaan (hospitality and cultural resources), ditinjau dari masyarakat setempat dan termasuk seni murni, kesusastraan, sejarah, permainan dan pertunjukan sejarah.
Observasi awal menemukan dampak positif dan negatif bagi masyarakat yang berada di sekitar kawasan wisata pantai pasir putih. Dampak positif yang di timbulkan antara lain, masyarakat memiliki mata pencarian baru sebagai tambahan mata pencarian dan masukan pendapatan selain sebagai nelayan selain itu kawasan ini juga memiliki daya tarik yang mempesona dengan kondisi pantai yang bersih membuat pengunjung dengan nyaman berekreasi untuk menghilangkan kejenuhan. Kawasan ini juga di gunakan bagi kalangan remaja di jadikan sebagai ajang tempat olah raga.
Disamping dampak positif kawasan ini juga mengundang dampak negatif diantaranya kasawan ini di waktu malam di jadikan tempat ajang balap liar, tempat pacaran, tempat minum-minuman keras bagi kalangan remaja yang membuat resah masyarakat setempat.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul”
Persepsi Masyarakat Tentang Pengunjung Kawasan Wisata Sepanjang Pantai Pasir Putih Pasar Gompong Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan”.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data atau informasi serta menganalisa persepsi masyarakat tentang :
1. Perubahan Prilaku Remaja di Kawasan Wisata Pantai Pasir Putih Pasar Gompong Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.
2. Perubahan Pendapatan Masyarakat di Kawasan Wisata Pantai Pasir Putih Pasar Gompong Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.
Persepsi adalah kecenderungan seseorang dalam menilai dan memahami
sesuatu dengan alat inderanya dalam melakukan kegiatan. Menurut Muhaimin, (2002) bahwa persepsi merupakan suatu proses yang bersifat kompleks yang menyebabkan orang dapat menerima kemudian meringkas informasi yang diperoleh dari lingkungannya
Persepsi pada hakikatnya merupaakan proses penilaian seseorang tentang objek tertentu, persepsi merupakam aktivitas mengindra, mengintegrasikan, memberikan penilaian pada objek-objek dan stimulus sosial yang ada dilingkungannya, sensasi-sensasi dari lingkungan akan diolah bersama-sama dengan sikap, ingatan dll.
Manusia sebagai makhluk sosial sekaligus makhluk individual, maka terhadap perbedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya. Adanya perbedaan inilah yang antara lain menyebabkan mengapa seseorang menyenangi suatu objek, sedangkan orang lain tidak senang bahkan membenci objek tersebut. Hal ini sangat tergantung bagaimana cara individu menaggapi objek tersebut dengan persepsinya.
Menurut Leavitt dikutip dalam buku Desmita, (2011) perception dalam pengertian adalah penglihatan yaitu bagaimana cara seseorang melihat sesuatu.
Pengertian lain yang dikemukakan oleh Thoha dalam Herawati (2005) persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami setiap informasi tentang lingkungannya baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan dan perasaan, sedangkan Noesjirman dalam Maizar Lubis (2011) mengatakan persepsi adalah proses melibatkan studi tentang bagaimana informasi dikumpulkan dan diinterpretasikan termasuk juga cara-cara individu memperlakukan informasi yang masuk berupa rangsangan yang secara tidak hati-hati dengan inderanya.
Yang dimaksud dengan persepsi menurut Ahmad Fauzi (2004) yaitu objek- objek di sekitar kita tangkap melalui alat indra dan diproyeksikan pada bagian tertentu dalam otak sehingga kita mengamati objek tertentu.
Siska dalam Diyah (2006) yaitu persepsi yang mencakup kemampuan memilah-milahkan (mendekriminasikan) hal-hal secara khas, dan menyadari adanya perbedaan yang khas tersebut.
Selanjutnya menurut Hamalik (2007) menyebutkan bahwa persepsi (perception) penggunaan lima organ indra untuk memperoleh kesadaran tentang tujuan dan untuk memperjemahkan menjadi tindakan (action).
Dari pendapat-pendapat diatas diketahui bahwa, persepsi merupakan aspek psikologis dari cara seseorang dalam menanggapi sesautu hal, dan bagaimana tindakannya setelah memahami hal tersebut.
Kata pariwisata berasal dari bahasa sangsekerta yaitu dari kata “pari” yang berati banyak, berkali-kali atau berkeliling, dan kata “wisata” yang berati perjalanan atau berpergian, (Bakaruddin (2009).
Dengan demikian secara bahasa dapat diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat lain.
Menurut Yoety (1996) pengertian pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain, dengan maksud untuk berusaha (business) atau untuk mencari nafkah ditempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
Menurut Schulard dalam Ramli (2007) mendefinisikan” pariwisata sebagai jumlah kegiatan, terutama yang berkaitan dengan kegiatan perekonomian yang secara langsung berhubungan dengan maksudnya, yakni adanya pendiaman dan bergeraknya orang asing keluar masuk suatu kota, suatu daerah atau suatu Negara”.
Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat di konsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengaharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula Rustam (2002)
Secara umum pengertian pendapatan menurut Sherraden dalam Mitra (2013) menyatakan bahwa pendapatan adalah gambaran yang lebih tepat tentang posisi ekonomi keluarga yang merupakan jumlah keseluruhan kekayaan keluarga termasuk semua barang dan hewan yang dipakai dan dibagi menjadi pendapatan tinggi, pendapatan sedang, dan pendapatan rendah. Dinyatakan bahwa pendapatan seseorang diartikan sebagai jumlah uang
atau barang yang di terima sebagi hasil kerja yang di lakukan.
Dalam Ensiklopedi umum pendapatan biasanya berupa sejumlah uang yang diterima seseorang (atau lebih) anggota jerih payah kerjanya. Pendapatan rumah tangga secara umum dapat di bedakan menurut sumbernya Anggaraini (2002).
Menurut Samuelson dalam Fitri Sri Handayani (2013) dalam mengukur status ekonomi seseorang atau suatu negara, dua ukuran yang sering di gunakan adalah pendapatan dan kekayaan. Pendapatan mengaju pada aliran upah, pembayaran bunga, keuntungan saham dan hal- hal mengenai pertambahan nilai berupa uang selama periode waktu tertentu biasanya satu tahun.
Pendapatan adalah sumber dasar bagi keluarga untuk menentukan tingkat pengeluaran tiap-tiap keluarga. Di mana tingkat pendapatan tiap-tiap keluarga itu akan berbeda-beda. Pada tingkat pendapatan yang amat rendah umumnya keluarga itu hampir menghabiskan semua pendapatan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makan, pakaian, dan perumahan. Pola ini masih di ikuti dengan peningkatan pendapatan. Apabila pendapatan mereka meningkat boleh jadi mereka akan membelikan sejumlah besar kebutuhan dengan kualitas yang lebih baik. Keluarga- keluarga yang berpendapatan relatif tinggi secara profesional tidak akan menghabiskan pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan dasar semata, kelebihan pendapatan diperuntukan bagi kebutuhan seperti pengobatan, rekreasi, pendidikan, tabungan, dan sebagainya (Elvia:1994).
Sedangkan Hull dalam Nawi (1990) menyatakan pendapatan adalah gambaran yang lebih tepat tentang posisi ekonomi keluarga yang merupakan jumlah keseluruhan atau kekayaan keluarga termasuk sejumlah barang dan hewan peliharaan dipakai untuk membagi ke dalam tiga kelompok pendapatan yaitu pendapatan tinggi, pendapatan sedang, dan pendapatan rendah.
Pendapatan adalah semua penerimaan baik tunai maupun bukan tunai yang merupakan hasil dari penjualan barang atau jasa dalam jangka waktu tertentu.
Pendapatan adalah dasar dari penghidupan. Besarnya pendapatan akan
memenuhi jumlah kebutuhan yang hendak dipuaskan. Sejumlah kebutuhan yang dipuaskan merupakan pola konsumsi yang telah berhasil dicapai akan menentukan tingkat hidup.
Pendapatan merupakan apa saja yang diterima baik berupa barang maupun uang dinamakan penghasilan rumah tangga, sedangkan penghasilan adalah seluruh penerimaan dari belas jasa untuk proses produksi. Pendapatan juga dapat dikatakan sebagai jumlah perolehan uang rata-rata yang diterima oleh pekerja setiap bulannya sedangkan yang menjadi tolak ukur dalam pendapatan adalah pemenuhan kebutuhan penduduk.
Berdasarkan golongan tersebut dapat diketahui bahwa sejak dahulu sampai sekarang sudah diakui adanya tingkatan- tingkatan golongan sosial ekonomi masyarakat yang berdasarkan pada tingkat pendapatan, kepemilikan sesuatu yang perlu dihargai baik yang berupa uang, benda- benda yang bernilai ekonomis, tanah, kekuasaan ataupun ilmu pengetahuan (tingkat pendidikan).
Berdasarkan uraian di atas dapat di peroleh suatu gambaran bahwa pendapatan merupakan income dari masing- masing keluarga dimana keadaan setiap keluarga adalah tidak sama untuk mengukur pendapatan suatu rumah tangga. Pendapatan adalah segala jumlah uang yang di terima dari hasil jerih payah baik berupa upah, gaji yang di terima dalam satu rumah tangga.
Jumlah pendapatan seseorang tidak sama dari setiap kepala keluarga.
Remaja atau adolescence adalah periode perkembangan selama di mana individu mengalami perubahan dari masa kanak – kanak menuju masa dewasa, biasanya antara usia 13 – 20 tahun. Menurut WHO (2012) dan Pinem (2009) remaja adalah seseorang yang berusia 10 – 19 tahun, sedangkan menurut Soetjiingsih (2004) remaja berusia 11 – 20 tahun yang dibagi menjadi 3 tahap remaja awal (11 – 13 tahun), remaja tengah (14 – 16 tahun), dan remaja akhir (17 - 20 tahun). Istilah adolescence biasanya menunjukkan maturasi psikologis individu, ketika pubertas menunjukkan titik di mana reproduksi mungkin dapat terjadi. Perubahan hormonal pubertas mengakibatkan perubahan penampilan pada orang muda, dan
perkembangan mental mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis dan berhadapan dengan abstraksi (Potter &
Perry, 2005).
Notoatmodjo (2007) menjelaskan bahwa secara biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas makhluk hidup, sehingga yang dimaksud dengan perilaku manusia adalah tindakan atau aktivitas dari manusia yang mempunyai artian sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya.
Menurut Tukiran (2010) remaja merasa lebih nyaman saat membicarakan permasalahan mereka mulai dari masalah pelajaran disekolah sampai masalah reproduksi. Petugas kesehatan menjadi narasumber yang pertama bagi remaja apabila mempunyai pertanyaan mengenai kesehatan reproduksi. Remaja tidak menempatkan ibu bapak atau keluarga sebagai tempat bertanya mengenai kesehatan reproduksi.
Pengertian perilaku remaja adalah tingkah laku/perbuatan yang dilakukan oleh seorang remaja baik secara postif atau negatif.
Perilaku remaja terdiri dari perilaku kognitif, sosioemosional, dan seksual.
Perilaku kognitif merupakan suatu perilaku remaja yang ditandai dengan bagaimana pola berpikir dari remaja itu. Sedangkan perilaku sosioemosianal merupakan suatu perilaku yang erat kaitannya dengan emosi remaja dan bagaimana remaja berinteraksi dengan kehidupan sosialnya. Dan perilaku seksual yakni suatu perilaku yang berkaitan erat dengan bagaimana remaja tersebut berpacaran. Perilaku-perilaku tersebut tentunya berkaitan erat dengan masa pubertas. Dimana masa tersebut merupakan masa tumbuh kembang yang dialami oleh semua remaja.
Kenakalan remaja adalah perbuatan atau tingkah laku yang dilakukan oleh seorang remaja baik secara sendirian maupun secara kelompok yang bersifat melanggar ketentuan-ketentuan hukum, moral, dan sosial yang berlaku di lingkungan masyarakatnya. Tingkah laku yang termasuk kenakalan remaja dapat berpengaruh negatif terhadap diri remaja, keluarganya, maupun masyarakatnya. Kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu, pertama,
kenakalan remaja yang bersifat a-sosial dan a-moral yang belum diatur dalam hukum negara, dan kedua, kenakalan remaja yang bersifat pelanggaran hukum dan sudah diatur dalam hukum negara.
Bentuk-bentuk kenakalan remaja dapat dilihat dengan adanya gejala:
berbohong, membolos, kabur, keluyuran, bersenjata tajam, pergaulan buruk, suka hura-hura, pesta pora yang sia-sia, membaca pornografi, mengkompas, melacurkan diri, dan bentuk-bentuk kenakalan remaja yang menjurus pada tindak kejahatan. Bentuk kenakalan remaja yang termasuk dalam tindak kejahatan diselesaikan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Faktor-faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja dikelompokkan menjadi dua yaitu, pertama:
faktor internal, yakni faktor penyebab dari dalam diri remaja. Kedua: faktor eksternal, yakni faktor penyebab yang berasal dari luar remaja, seperti: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan judul penelitian dan masalah serta sesuai dengan tujuan dan sifat masalah yang di teliti, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif berusaha mengungkapkan bagaimana Persepsi Masyarakat Tentang Pengunjung Kawasan Wisata Sepanjang Pantai Pasir Putih Pasar Gompong Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, data dikumpulkan melalui daftar pertanyaan yang disusun penelitian berdasarkan kebutuhan dan melalui wawancara dinas atau instansi terkait, masyarakat setempat dan remaja disekitar kawasan pantai.
Penelitian kualitatif merupakan sejumlah prosedur kegiatan ilmiah yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah sesuai dengan sudut pandang dan pendekatan yang digunakan oleh sipeneliti (Aminuddin) 1990).
Menurut Arikunto (2010) penelitian kualitatif dilakukan secara ilmiah apa adanya dalam situasi normal tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya.
Menurut Sugiyono (2005) mtode penelitian kualitatif sering disebut naturalistic, karena penilaiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah disebut metode penelitian kualitatif karena data terkumpul dan analisanya lebih bersifat kualitatif.
Menurut Nasution (2005) penelitian kualitatif pada hakekatnya adalah mengamati orang dalam lingkungannya, berintegrasi dengan mereka berusaha memahami bahasa dan tafsir mereka tentang dunia sekitarnya.
Penelitian ini akan dilaksanakan di Pasar Gompong Kenagarian Kambang Barat Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini dilakukan dalam kurung waktu Februari 2015 hingga April 2015.
Sesuai dengan masalah penelitian maka informan kuncinya adalah Ketua RT yang bertempat tinggal di kampung Pasar Gompong yang berada di sekitar Pantai Pasir Putih Kenagarian Kambang Barat Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Pengambilan informan dilakukan dengan menggunakan teknik snow ball sampling (bola salju) adalah teknik pengambilan sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit tersebut belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data.
Dengan demikian jumlah sumber data akan semakin besar seperti bola salju yang mengelinding, lama-lama menjadi besar yang berlangsung secara terus menerus sampai penelitian memperoleh data yang cukup sesuai kebutuhan (Sugiono, 2011).
Agar data yang dibutuhkan dapat dikumpulkan dengan baik, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, display data dan verifikasi atau kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, maka hasil penelitian diatas akan di bahas lebih lanjut dalam bentuk uraian.
Pertama, perubahan prilaku remaja yang datang mengunjungi kawasan wisata sepanjang pantai pasir putih ini beragam mulai dari baik sampai yang buruk, mulai menguntungkan sampai yang merugikan bagi masyarakat setempat mulai dari sekedar berwisata mengunjungi tempat tujuan wisata sampai pada tingkah laku yang tidak baik.
Keadaan ini sesuai dengan Pengertian perilaku remaja adalah tingkah laku/perbuatan yang dilakukan oleh seorang remaja baik secara postif atau negatif.
Remaja atau adolescence adalah periode perkembangan selama di mana individu mengalami perubahan dari masa kanak – kanak menuju masa dewasa, biasanya antara usia 13 – 20 tahun. Menurut WHO (2012) dan Pinem (2009) remaja adalah seseorang yang berusia 10 – 19 tahun, sedangkan menurut Soetjiingsih (2004) remaja berusia 11 – 20 tahun yang dibagi menjadi 3 tahap remaja awal (11 – 13 tahun), remaja tengah (14 – 16 tahun), dan remaja akhir (17 - 20 tahun). Istilah adolescence biasanya menunjukkan maturasi psikologis individu, ketika pubertas menunjukkan titik di mana reproduksi mungkin dapat terjadi.
Perubahan hormonal pubertas mengakibatkan perubahan penampilan pada orang muda, dan perkembangan mental mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis dan berhadapan dengan abstraksi (Potter & Perry, 2005).
Perilaku remaja terdiri dari perilaku kognitif, sosioemosional, dan seksual.
Perilaku kognitif merupakan suatu perilaku remaja yang ditandai dengan bagaimana pola berpikir dari remaja itu.
Sedangkan perilaku sosioemosianal merupakan suatu perilaku yang erat kaitannya dengan emosi remaja dan bagaimana remaja berinteraksi dengan kehidupan sosialnya. Dan perilaku seksual yakni suatu perilaku yang berkaitan erat dengan bagaimana remaja tersebut berpacaran. Perilaku-perilaku tersebut tentunya berkaitan erat dengan masa pubertas.
Menurut Tukiran (2010) remaja merasa lebih nyaman saat membicarakan permasalahan mereka mulai dari masalah pelajaran disekolah sampai masalah reproduksi. Petugas kesehatan menjadi narasumber yang pertama bagi remaja apabila mempunyai pertanyaan mengenai kesehatan reproduksi. Remaja tidak menempatkan ibu bapak atau keluarga sebagai tempat bertanya mengenai kesehatan reproduksi.
Kenakalan remaja adalah perbuatan atau tingkah laku yang dilakukan oleh seorang remaja baik secara sendirian maupun secara kelompok yang bersifat melanggar ketentuan-ketentuan hukum, moral, dan sosial yang berlaku di lingkungan masyarakatnya.
Kedua, perubahan pendapatan masyarakat semenjak dibukanya kawasan wisata disepanjang pantai pasir putih ini sudah mulai beragam dari yang dulunya hanya mendapatkan pendapatan dari suami dari hasil pukat ikan, sekarang sudah mulai berjualan sedikit demi sedikit penambah masukakan keuangan keluarga mulai jumlahnya kecil Rp 25.000 sampai yang tertinggi Rp 500.000 yang sifatnya tidak menetap.
Menurut Sherraden dalam Mitra (2013) menyatakan bahwa pendapatan adalah gambaran yang lebih tepat tentang posisi ekonomi keluarga yang merupakan jumlah keseluruhan kekayaan keluarga termasuk semua barang dan hewan yang dipakai dan dibagi menjadi pendapatan tinggi, pendapatan sedang, dan pendapatan rendah. Dinyatakan bahwa pendapatan seseorang diartikan sebagai jumlah uang atau barang yang di terima sebagi hasil kerja yang di lakukan.Dalam Ensiklopedi umum pendapatan biasanya berupa sejumlah uang yang diterima seseorang (atau lebih) anggota jerih payah kerjanya. Pendapatan rumah tangga secara umum dapat di bedakan menurut sumbernya Anggaraini (2002).
1. Pendapatan sektor formal yaitu semua pendapatan yang di peroleh secara regular dan biasanya sebagai balas jasa misalnya gaji, upah dan seabaginya.
2. Pendapatan informal yaitu pendapatan rumah tangga yang di peroleh dari usaha sendiri seperti bertani, berternak dan lain-lain 3. Penerimaan yang bukan suatu
pendapatan seperti uang warisan , penjualan hak milik seperti tanah , rumah dan lain-lain.
Menurut Evers dalam Riana (2013) pendapatan adalah keseluruhan penghasilan riil rumah tangga yang di peroleh melalui pendapatan formal, informal dan pendapatan subsistem. Pendapatan formal yakni segala penghasilan baik berupa uang atau barang yang bersifat regular dan di terima sebagai
balas jasa atau prestasi dari sektor formal.
Pendapatan ini meliputi pendapatan berupa uang dan barang.
Menurut samuelson dalam Handayani (2013) dalam mengukur status ekonomi seseorang atau suatu negara, dua ukuran yang sering di gunakan adalah pendapatan dan kekayaan. Pendapatan mengaju pada aliran upah, pembayaran bunga, keuntungan saham dan hal- hal mengenai pertambahan nilai berupa uang selama periode waktu tertentu biasanya satu tahun.
Berdasarkan uraian di atas dapat di peroleh suatu gambaran bahwa pendapatan merupakan income dari masing- masing keluarga dimana keadaan setiap keluarga adalah tidak sama untuk mengukur pendapatan suatu rumah tangga. Pendapatan adalah segala jumlah uang yang di terima dari hasil jerih payah baik berupa upah, gaji yang di terima dalam satu rumah tangga.
Jumlah pendapatan seseorang tidak sama dari setiap kepala keluarga.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana yang dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat di simpulkan:
1. Perubahan prilaku remaja yang datang mengunjungi kawasan wisata sepanjang pantai pasir putih ini beragam mulai dari baik sampai yang buruk, mulai menguntungkan sampai yang merugikan bagi masyarakat setempat mulai dari sekedar berwisata mengunjungi tempat tujuan wisata sampai pada tingkah laku yang tidak baik.
Keadaan ini sesuai dengan Pengertian perilaku remaja adalah tingkah laku/perbuatan yang dilakukan oleh seorang remaja baik secara postif atau negatif
2. Perubahan pendapatan masyarakat semenjak dibukanya kawasan wisata di sepanjang pantai pasir putih ini sudah mulai beragam dari yang dulunya hanya mendapatkan pendapatan dari suami dari hasil pukat ikan, sekarang sudah mulai berjualan sedikit demi sedikit penambah masukakan keuangan keluarga mulai jumlahnya kecil Rp 25.000 sampai yang tertinggi Rp
500.000 yang sifatnya tidak menetap. Yang artinya bahwa pendapatan masyarakat sudah mengalami perubahan kearah yang lebih baik hal tersebut sangat berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
SARAN
Berdasarkan data yang diperoleh maka saran dari penulis adalah:
1. Diharapkan kepada masyarakat lebih memperhatikan perilaku remaja yang mengunjungi kawasan wisata sepanjang pantai pasir putih kambang
2. Diharapkan kepada masyarakat pengunjung agar lebih menjaga sikap dan prilaku dalam mengunjungi kawasan wisata sepanjang pantai pasir putih agar terciptanya keadaan yang kondusif antara pengunjung dengan masyarakat setempat
3. Diharapkan kepada pemerintah setempat agar lebih bisa mengembangkan kawasn wisata sepanjang pantai pasir putih ini dengan baik dan lebih maju.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. (1997). Metode Penelitian.
Jakarta:Bumi Aksara
A.J Mulyadi, 2009. Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta : PT Raja Grafindo
Bakaruddin, 2009. Perkembangan dan Permasalahan Kepariwisataan.
Padang : UNP PRESS.
Desi Sari. 2013. Hubungan Persepsi Siswa Terhadap FILM Dokumenter Sejarah Dengan Minat Belajar Sejarah Dengan Minat Belajar Siswa Kelas XII Pada Mata Pelajaran Sejarah Di SMA Negeri I Danau Kembar Kabupaten Solok.
Skripsi Pendidikan Geografi:
STKIP Sumatera barat
Fattah, Nanang. 2009. Ekonomi Dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Febri Yunita. (2007). Pemanfaatan Dana BOS Dalam Menunjang Belajar Siswa di MIN Gunung Pangilun.
Padang: IAIN Imam Bonjol
Lendra.2007. Dampak tingkat pendidikan pendapatan dan program KB terhadap
jumlah kelahiran di kecamatan pauh koto padang,skripsi STKIP Pgri Sumbar Koenjar Ningrat. (1990). Metode- Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:
PT Gramedia
Maleong, Lexy. 2005. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : PT. RemajaRosdakarya.
Moleong.(2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Ptilima, Hamid. 2007.
MetodologiPenelitianKualitatif.
Bandung : Alfa Beta.
Sugiono. 2011. MetodePenelitianKualitatif.
Bandung : Alfa Beta
Suwandi, Adig. 2002. Penggusuran Lahan Pertaniaan Produktif. Dalam :http://www.replubika.co.id.
Diakses tanggal 20 Maret 2014.
Sugiyono.(2005). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Meningkatkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002).
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2011).
Herawati, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta:
Rineka Cipta,2005).
Maizar Lubis, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi Offset, 2011).
Ahmad Fauzi, Psikologi Umum, (Bandung:
Pustaka Setia, 2004).
Diyah, Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: CV. Alfabeta, 2006).
Hamalik, Menjadi Guru Inisiator, (Semarang: RaSAIL Media Group,2007).
Yoety, Oka A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.
Ramli, Najamuddin. 2007. Pariwisata Berwawasan Lingkungan.Jakarta Selatan:
Gafindo Khasanah Ilmu.
Rustam, 2002. Ilmu Ekonomi. Konsep Pendapatan Asli Daerah.
http://id.shvoong.com/social- sciences/economics/2177328- konsep-pendapatan-asli-daerah- pad/.
Mitra, 2013 Hukum Tata Negara. Pengertian Pendapatan Asli Daerah.
http://www.negarahukum.com/huku m/pendapatan-asli-daerah.html.
Anggaraini, 2002. Akuntansi Sektor Publik, Edisi 3, Salemba Empat, Jakarta.
Riana, 2013. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Akuntansi Vol 1 No 1 Agustus 2013.
Handayani, 2013. Pengertian Dan Sumber- Sumber Pendapatan Asli Daerah.
Http://Sonnylazio.Blogspot.Com/20 12/06/Pengertian-Dan-Sumber- Sumber-Pendapatan.Html.