• Tidak ada hasil yang ditemukan

perspektif pemikiran kh. r. abbas hasan munadi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "perspektif pemikiran kh. r. abbas hasan munadi"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

Syafi'i Abbas selaku pengasuh Pondok Pesantren Al-Azhar Sempu telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Pondok Pesantren Al-Azhar Tugung. Seluruh pengurus Pondok Pesantren Al-Azhar Sempu telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsinya.

Fokus Penelitian

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Manfaat Penelitian

Secara teoritis penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan informasi terkait dengan pembahasan penelitian ini mengenai pemikiran KH. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada mahasiswa Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Jember. Semoga penelitian ini menjadi titik awal untuk penelitian selanjutnya.

Definisi Istilah

Pemikiran

Peran

Pembaruan pesantren

Menurut perkembangan saat ini, hal ini dilakukan karena ide-ide besar yang diciptakan oleh para ulama atau ahli di masa lalu masih memiliki kekurangan dan selalu dipengaruhi oleh kecenderungan, pengetahuan, situasi, dan lain-lain. Banyak dari pemahaman tersebut yang masih relevan hingga saat ini dan masih dapat diterapkan, namun banyak pula yang mungkin sudah tidak sesuai lagi.

Tinjauan Pustaka

Persamaan penelitian diatas dengan penelitian ini adalah sama-sama memberikan dampak positif terhadap perkembangan pesantren dalam dunia pendidikan. Skripsi yang ditulis oleh Sofyan Hadi Setiadi berjudul “Sejarah Perkembangan Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Al-Manshur Klaten 1926-2010 M” Mahasiswa Program Studi Sejarah Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga , 2017.

Landasan Teori

Teori peran awalnya berasal dari gagasan tentang peran yang dimainkan aktor dalam sebuah pertunjukan teater. Abbas Hasan Munadi juga mempunyai peran ganda sehingga teori peran ganda juga melekat pada tokoh tersebut.18.

Metode Penelitian

  • Teknik Pengumpulan Data a. Heuristik
  • Teknik Analisis Data a. Interpretasi
  • Tahap-tahap penelitian
  • Sistematika Pembahasan

Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah Pondok Pesantren Al-Azhar di Desa Tugung, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi. Lokasi pesantren ini berada di Desa Tugung yang berbatasan dengan Desa Jambewangi di sebelah utara. Subyek penelitian atau informan dalam penelitian ini adalah pengasuh, guru, alumni dan santri Pondok Pesantren Al-Azhar Desa Tugung, Sempu, Banyuwangi.

Abbas Hasan Munadi dan juga para santri Pondok Pesantren Al-Azhar Tugung Sempu Banyuwangi. Dalam melakukan kritik internal, penulis mencoba membandingkan data satu data dengan data lainnya, untuk kemudian dihubungkan dengan data terkait, dari sumber data tertulis dan tidak tertulis, sumber lisan yang memuat informasi dan data tentang sejarah berdirinya Islam. asrama. sekolah tentang modernisasi Pondok Pesantren Kiai Abbas Hasan Munadi. Dokumen dan informasi tersebut akan kami bandingkan dari sumber-sumber yang penulis peroleh sehubungan dengan Pondok Pesantren Al-Azhar dengan tujuan untuk mencari dan memperoleh dokumen dan informasi yang seotentik mungkin.

Abbas Hasan Munadi dan perkembangan Pondok Pesantren Al-Azhar saling dibandingkan untuk mencari dan mendapatkan dokumen dan informasi yang otentik. Abbas Hasan Munadi tentang sejarah pemikiran dan peranan yang ada di lingkungan Pondok Pesantren Al-Azhar serta kemaslahatan masyarakat sekitar yang sumbernya diperoleh melalui teknis penggalian data, kritik dan interpretasi sumber, penulisan karya ilmiah disajikan dalam bentuk peristiwa sejarah atau cerita.

DISKURSUS PEMBARUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM

  • Pengertian Pendidikan Islam
  • Ruang Lingkup Pendidikan Islam
  • Asal-Usul Sistem Pendidikan Pesantren
  • Peran Kiai Dalam Perkembangan Ilmu Agama di Pesantren
  • Pembaruan Islam

Pendidikan Islam adalah bimbingan berdasarkan hukum agama Islam, yang menitikberatkan pada keseimbangan jasmani dan rohani yang mengarah pada pembentukan kepribadian utama berdasarkan tatanan yang ada.27. Menurut SA.Ibrahim (warga negara Bangladesh) Pendidikan Islam adalah suatu sistem pendidikan yang sesuai dengan ideologi Islam yang memungkinkan seseorang menjadi pedoman dalam kehidupan 28 3. Sikap yang dilakukan adalah membimbing, membimbing, memberikan bantuan dari para pendidik kepada pelajar yang menentang pendidikan Islam. .

Seorang pendidik dalam pendidikan Islam pada dasarnya adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dalam mengembangkan potensi dan minat yang ada pada diri peserta didik, baik afektif, kognitif maupun psikomotorik. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi hasil pendidikan Islam yang telah dilaksanakan, evaluasi yang dilakukan dapat dilanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Perangkat yang digunakan selama proses pendidikan dilaksanakan agar tujuan pendidikan Islam dapat tercapai dengan baik.

Lihatlah berbagai unsur dalam sistem pendidikan Hindu dan sistem pesantren di Indonesia yang tidak dapat ditemukan dalam sistem pendidikan Islam asli di Mekkah. Steenbrink adalah: Pesantren, Madrasah, Sekolah: Pendidikan Islam di Masa Modern (1986, terjemahan skripsi, Jakarta, LP3ES), Berbagai aspek Islam di Indonesia, abad ke-19 (1984, Jakarta Bulan Bintang), Dutch C.

PERSPEKTIF PEMIKIRAN KH. ABBAS HASAN MUNADI

Tradisi dan Sunah-Sunah Pondok Pesantren

Hidup di lingkungan pesantren penuh dengan kebersamaan dan kemandirian dalam memenuhi kehidupan sehari-hari. Sebagai lembaga pendidikan agama Islam yang menjalankan misinya untuk kemaslahatan masyarakat, pesantren membawa kehidupannya keselarasan dengan masyarakat sekitar. Padahal pesantren telah maju dan berkembang di segala bidang dan mempunyai pengaruh yang besar di berbagai daerah.

Nilai-nilai ruh dan tradisi yang mula-mula ada dan berkembang di lingkungan pesantren, harus terus dijaga dan dilestarikan, jangan sampai terkikis oleh perkembangan zaman. Apabila identitas pesantren hilang, maka pesantren tersebut dianggap mati. Suatu lembaga pendidikan dapat disebut pesantren apabila mempunyai unsur-unsur atau bagian-bagian dari pesantren, yaitu:

Santri yang tinggal di asrama Islam sepenuhnya percaya dan taat kepada kiai dan pengurus asrama. Hal ini menjadi bukti bahwa asrama Islam merupakan lembaga pendidikan Islam yang tumbuh karena dorongan masyarakat, telah berhasil menjalankan misi utamanya untuk kemaslahatan masyarakat.

Fungsi dan Misi Pondok Pesantren

Penyiapan kader penerus risalah para nabi, yang bertanggung jawab atas kelangsungan dakwah Islam di kalangan umat. Cendekiawan atau cendekiawan muslim yang biasanya lebih banyak melaksanakan tugasnya melalui tulisan atau buku, seperti pemikir ilmiah, cendekiawan, pengamat, peneliti, dan lain-lain. Kegiatan keagamaan dapat dilakukan dengan dakwah ilal khoir dan indzarul qoum atau pengembangan manusia dan bentuk pemikiran atau konsep yang pro, integral, rasional dan bermanfaat.

Mereka dapat memberikan bimbingan kepada umat melalui pengajian, tabligh, khutbah, ceramah agama dan berbagai kegiatan keagamaan lainnya. Pendidik dan tokoh, pejabat, politikus, pekerja sosial, pengusaha dan penyandang dana masyarakat bergerak dan berpartisipasi dalam masyarakat sebagai praktisi, mereka dapat melakukan pembinaan masyarakat secara langsung sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Perumahan Islam harus mendirikan lembaga khusus yang berfungsi sebagai lembaga tafaqquh fiddien dalam arti sebenarnya.

Agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas sesuai kriteria, maka lembaga pendidikan Islam harus dikelola secara sungguh-sungguh dan sungguh-sungguh dengan manajemen dan administrasi yang baik. Lembaga pesantren harus antisipatif, terbuka dan menyambut baik berbagai gagasan reformasi yang konstruktif.

Keterkaitan Pendidikan Pondok Pesantren Perspektif KH.R. Abbas Hasan Munadi Terhadap Pendidikan di Era Global

Abbas Hasan Munadi melakukan upaya pembaharuan pendidikan Islam yang terus dilakukan dengan melihat kondisi yang muncul di masyarakat. Abbas Hasan Munadi nampaknya sibuk dan masih sangat terpaku pada ulama klasik dimana beberapa hal terkait kondisi zaman yang dihadapi ulama klasik berbeda dengan kondisi zaman. Abbas Hasan Munadi terlalu asyik mengarang dan menulis buku, sehingga pemilihan diksi dalam setiap tulisannya sangat emosional, ia menggunakan bahasa Jawa yang sulit dipahami masyarakat umum, meskipun penulis setuju dari sudut pandang signifikan, bahwa dia adalah bagian dari komunitas pesantren.

Soal diksi tertulis ini berkaitan dengan tradisi lain yang juga menjadi bagian dari darah daging para pelajar, yakni sastra.

BIOGRAFI KH.R ABBAS HASAN MUNADI

Gambaran Pondok Pesantren Al-Azhar pada Masa Kepemimpinan KH

Abbas Hasan Munadi

Al-Azhar merupakan hadiah dari Kiai Hakim karena Kiai Abbas dikabarkan pernah menuntut ilmu di Kairo, Mesir. Dalam pendirian Pondok Pesantren Al-Azhar banyak sekali kendala-kendala yang menghadang seiring dengan berkembangnya Pondok Pesantren Al-Azhar, seperti masyarakat sekitar yang tidak menyukai dengan berdirinya Pondok Pesantren Al-Azhar, bahkan Kiai Abbas Hasan Munadi pernah dikenai ilmu hitam oleh santrinya sendiri yang berasal dari banyuwangi dengan tujuan untuk mencoba ilmu hitam, alangkah hebatnya Kiai Abbas Hasan Munadi. Kiai Abbas Hasan Munadi dikenal dengan kesalehan dan akhlaknya, menurut cerita pada salat Jumat. Kiai Abbas Hasan Munadi menginformasikan kepada hadirin bahwa akan ada pasukan PKI, walaupun PKI belum datang, namun Kiai Abbas Hasan Munadi sudah mengetahui bahwa dirinya telah menghimbau kepada masyarakat pesantren untuk mengantisipasi serangan PKI.

Cerita yang beredar di masyarakat, jika ingin menyerang PKI harus meminta izin kepada Kiai Abbas Hasan Munadi untuk tidak menyerang korbannya. Sarang PKI ada di PGRI. Karya-karya yang ditulis oleh Kiai Abbas Hasan Munadi berupa kitab dan puisi, namun kitab-kitab yang ditulis oleh Kiai Abbas Hasan Munadi tersebar dan keturunannya hanya mempunyai 6 kitab yang ditulis oleh Kiai Abbas Hasan Munadi. Menurut salah seorang santri Al-Azhar di Kairo, Mesir, sang santri terkesima dengan cetakan kitab karya Kiai Abbas Hasan Munadi di perpustakaan Al-Azhar Kairo, Mesir, yang ternyata merupakan karya seorang pendeta besar asal Banyuwangi.

Bahkan, kitab karangan Kiai Abbas Hasan Munadi tersebut digunakan di Asrama Islam Tulung Agung karena ia pernah menjadi murid Kiai Abbas Hasan Munadi. Menurut putra Kiai Abbas Hasan Munadi yaitu Kiai Syafi'i, Kiai Abbas Hasan Munadi hafal Al-Qur'an dan selalu wastiqomah membaca Al-Qur'an setelah shalat dan hafalnya sangat lancar.

Sekilas Pembaruan Pendidikan Pesantren Secara Umum

Mengingat efektivitas dan efisiensi program, maka perlu dikembangkan skala proses pembaharuan pada hunian Islami sesuai dengan kurikulum program renovasi.42. Hunian Islami mengalami perkembangan dan perubahan beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Hunian Islami mempunyai peran strategis untuk mengisi kekosongan yang diciptakan oleh dunia modern dengan mengedepankan mentalitas dan kepribadian masyarakat modern.

Dhofier merumuskan lima hal yang menjadi ciri umum pesantren, yaitu pertama, terdapat asrama atau asrama. Kiai merupakan tokoh sentral pesantren dan sebagian besar pesantren didirikan oleh Kiai dengan dana pribadi, artinya pesantren tersebut dimiliki oleh Kiai. Terkenal atau tidaknya suatu pesantren tergantung pada kewibawaan dan pengetahuan seorang kiai sebagai pemimpin dan pendidik di pesantren tersebut.

Kharisma dan kewibawaan keilmuan para kiai menjadi kelebihan dan daya tarik masyarakat terhadap pesantren. 1 Devy Nur Afida Sejarah Perkembangan Pondok Pesantren Al-Rosyidi Desa Ngumpak Dalem Kecamatan Dander Kabupaten.

PENUTUP

Kesimpulan

Pondok Pesantren Al-Azhar Tugung Sempu Banyuwangi dapat lebih memperhatikan setiap kegiatan yang ada di Pondok Pesantren secara ketat dan teratur karena kurangnya pengelolaan. Santri akan menganggap remeh kegiatan pondok pesantren jika pengawasannya tidak terlalu ketat, sehingga santri akan malas dalam melakukan kegiatan pondok pesantren. Konsep pendidikan di pesantren yang dipimpin oleh K.H.R.Abbas Hasan Munadi ini harus dilaksanakan oleh pesantren yang pada prinsipnya dibangun oleh alumni dan dikembangkan secara inovatif tanpa menghilangkan tradisi yang sudah lama ada.

Rekomendasi

Wibowo, Edi, Ahmad. Sejarah Perkembangan Pondok Islam Al-Falah Pacul Bojonegoro di UIN Sunan Ampel Tahun 2018.

Referensi

Dokumen terkait

Kritik sumber dimaksudkan untuk menentukan kredibilitas dari jejak sejarah (Widja, 1988: 21). Pada tahap ini dilakukan kritik intern dan kritik ekstern terhadap data yang

Sejauh ini penulis sudah melakukan kritik intern, dan ternyata hasilnya semua sumber dapat dipercaya, berdasarkan pada gaya penulisan dari sumber- sumber primer

Terkait hal tersebut, penulis ingin mencoba menerapkan salah satu algoritma dalam data mining yaitu Naive Bayes dengan membandingkan validasi 2 dan 3 ke dalam data

37 Kritik intern dilakukan dengan membandingkan data-data dan berita yang berada di laporan tahunan pengurus cabang Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Kendal

Sumber data yang digunakan penulis dalam skripsi ada tiga macam, yaitu:.. a) Sumber data Primer, yaitu berupa kitab Al Muqaddimah Al Qanun Al Asasi Li Jam’iyyah

1) Heuristik (mencari sumber-sumber sejarah), dalam hal ini penulis mencari dan mengumpulkan sumber-sumber yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. 2) Kritik

4 Komunikasi yang terjalin tersebut kemudian berkelanjutan menjadi sebuah realisasi dari usaha penyatuan pesantren dengan masyarakat, sehingga dapat mengahasilkan

Selebihnya, belum ditemukan kembali karya tulis lainnya yang mengkaji secara komprehensif terkait data para ulama pakar Al-Qur`an dari Jawa Barat khususnya yang terkait dengan karya