• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adapun pertanyaan penelitian ini adalah “bagaimana pelaksanaan monitoring pada pembiayaan mikro di BRI Syariah KCP Metro menurut peraturan perbankan?.”

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Adapun pertanyaan penelitian ini adalah “bagaimana pelaksanaan monitoring pada pembiayaan mikro di BRI Syariah KCP Metro menurut peraturan perbankan?.”"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, untuk memudahkan pembahasan dan pemahaman, maka pertanyaan penelitian adalah “Bagaimana pelaksanaan monitoring keuangan mikro di BRI Syariah KCP Metro sesuai ketentuan perbankan. 9Wawancara dengan Nur selaku nasabah pembiayaan mikro di BRI Syariah KCP Metro pada tanggal 13 Maret 2018.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

  • Pengertian Monitoring
  • Fungsi dan Tujuan Monitoring
  • Jenis-Jenis Monitoring
  • Media Monitoring

67Hasil wawancara dengan Ibu Tukini sebagai nasabah microfinance (kategori poor financing) di BRI Syariah KCP Metro pada tanggal 26 Oktober 2018. 73Hasil wawancara dengan Sdr. Pujiant sebagai nasabah microfinance (current category) di BRI Syariah KCP Metro pada 25 Oktober 2018.

Pembiayaan Mikro

  • Fungsi dan Tujuan Pembiayaan Mikro
  • Prinsip-Prinsip Pemberian Pembiayaan Mikro
  • Pelaksanaan Monitoring Pembiayaan Mikro

METODOLOGI PENELITIAN

Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data pertama dalam suatu penelitian atau objek penelitian. Dalam hal ini peneliti mewawancarai Sdri. Hadi Susila selaku pimpinan BRI Syariah KCP Metro, Bpk. Farukhom sebagai UH (Kepala Unit), Ibu Hairani dan Bpk. Kepada Deni Rashuri sebagai AOM (Micro Accounts Officer) dan klien microfinance. , tentang pelaksanaan pemantauan keuangan mikro.

Sumber data sekunder adalah data pendukung terkait yang dapat berupa buku, dokumen berupa hasil penelitian dan laporan hasil 54 Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah sumber data dari buku dan dokumen yaitu buku Veithzal Rivai dan Andrian Permata. Rivai berjudul Manajemen Keuangan Syariah, buku Muhammad berjudul Manajemen Bank Syariah, buku Ikatan Bankir Indonesia berjudul Strategi Bisnis Bank Syariah, buku Veithzal Rivai dan Arvian Arifin berjudul Perbankan Islam: Sebuah Teori, Konsep dan Aplikasi, dan dokumen dokumen BRI Syariah KCP Metro.

Teknik Pengumpulan Data

  • Metode Dokumentasi

Wawancara terstruktur adalah wawancara yang memberikan pertanyaan yang memandu tanggapan dalam pola pertanyaan yang diajukan. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang dilakukan dimana pertanyaan dapat dijawab secara bebas oleh responden tanpa terikat oleh pola tertentu. Berdasarkan jenis wawancara di atas, penelitian ini menggunakan wawancara campuran, yaitu gabungan antara wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.

Dalam wawancara ini peneliti mengajukan serangkaian pertanyaan, namun selama wawancara peneliti dapat mengembangkan lebih banyak pertanyaan. Dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara dengan Bapak. Hadi Susilo selaku pimpinan BRI Syariah KCP Metro, Bpk. Farukh sebagai UH (Kepala Unit), Ny. Hairani dan Mr. Deni Rashuri sebagai AOM (Micro Accounts Officer) dan klien keuangan mikro. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel nasabah keuangan mikro dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu agar layak digunakan sebagai sampel.57 Beberapa pertimbangan dengan jumlah populasi 140 nasabah keuangan mikro di BRI Syariah KCP Metro yaitu dengan 117 konsumen dalam kategori lancar dan 23 konsumen yang dibiayai.

Dokumentasi adalah cara yang digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber atau dokumen tertulis baik berupa buku, jurnal, peraturan, risalah rapat, catatan harian dll. penelitian yaitu Bank BRI Syariah KCP Metro diperoleh dari dokumen yang berisi tentang deskripsi BRI Syariah KCP Metro.

Teknik Analisis Data

64 Hasil wawancara dengan Sdr. Hadi Susilo selaku Pimpinan Cabang Pembantu BRI Syariah KCP Metro pada tanggal 24 Oktober 2018. 66 Hasil wawancara dengan Sdr. Deni Rashuri selaku Micro Accounts Officer (AOM) di BRI Syariah KCP Metro pada tanggal 25 Oktober 2018. 68 Hasil wawancara dengan Sdr. Rizal sebagai nasabah microfinance (kategori pembiayaan kurang lancar) di BRI Syariah KCP Metro pada tanggal 26 Oktober 2018.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Faruk, “pasti ada perbedaan monitoring yang dilakukan oleh BRI Syariah KCP Metro untuk nasabah kategori aktif dan tidak aktif yaitu tingkat intensitas monitoring yang dilakukan oleh AOM (Micro Account Officer ), UH (Unit. 69). Hasil wawancara Bapak Faruk selaku UH (Kepala Unit) BRI Syariah KCP Metro tanggal 25 Oktober 2018. 70 Hasil Wawancara Bapak Deni selaku AOM (Micro Account) Officer) BRI Syariah KCP Metro pada 6 Agustus 2018.

71 Hasil wawancara dengan Bapak. Faruk selaku UH (Kepala Unit) BRI Syariah KCP Metro pada tanggal 25 Oktober 2018. 72 Hasil wawancara dengan Ibu Nurni selaku nasabah microfinance di BRI Syariah KCP Metro pada tanggal 26 Oktober 2018. Setelah mengetahui secara menyeluruh monitoring implementasi microfinance di BRI Syariah KCP Metro, maka peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut :.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan Monitoring Pada Pembiayaan Mikro Di BRI Syariah

Menurut Hadi Susilo, pemantauan keuangan mikro adalah pemantauan yang dilakukan setelah pembiayaan diberikan atau berjalan. Pemantauan dilakukan satu minggu sebelum jatuh tempo dengan mengunjungi langsung nasabah pembiayaan mikro 64 Proses pemantauan pembiayaan mikro di BRI Syariah KCP Metro dilakukan secara berkesinambungan yaitu minimal sebulan sekali dengan mengunjungi nasabah secara langsung untuk membangun kepercayaan dan silaturahmi antara bank dan nasabah. On-site monitoring yaitu pemantauan oleh Micro Account Officer (AOM) terhadap nasabah dengan berkomunikasi melalui handphone dan media sosial (Whatsapp).

Expectation Monitoring, yang merupakan tindak lanjut dari pendanaan yang telah diberikan oleh BRI Syariah. Menurut Bpk. Di Denia, “dalam dua tahun terakhir, jumlah nasabah microfinance yang bermasalah mengalami penurunan karena pelaksanaan monitoring yang dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan mengunjungi perusahaan nasabah”.70 Proses pemberian pembiayaan membutuhkan berbagai pertimbangan dalam untuk menghindari kemungkinan kejadian yang tidak diinginkan. Proses ini tidak hanya sebatas pemantauan perubahan bisnis di lapangan, namun pemantauan ini lebih dikenal dengan istilah maintenance yang diprioritaskan BRI Syariah untuk menjaga kualitas pembiayaan karena maintenance sangat erat kaitannya dengan ketepatan waktu nasabah dalam membayar. kewajibannya pada saat jatuh tempo.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Nurni sebagai nasabah microfinance: “Petugas rekening mikro menjaga komunikasi dan mengingatkan saya tentang cicilan bulanan yang jatuh tempo melalui media sosial yaitu WhatsApp setiap bulan.” 72. Selain itu, hasil wawancara dengan Sdr. Kepada Pujiants sebagai nasabah microfinance (current category): “selama saya mendapatkan pembiayaan sebesar 60 juta dari Account Officer Mikro BRI KCP Metro, hanya datang sekali dalam masa pembiayaan selama dua setengah tahun, account officer mikro hanya menunjukkan kematangan dan menemukan klien baru di sekitar lokasi bisnis saya, kurangnya penulis dan memberikan wawasan kepada setiap klien keuangan mikro tentang prosedur menjalankan bisnis yang baik.” 73. Memberikan wawasan tentang manajemen bisnis yang baik kepada klien akan membantu dan mencegah klien keuangan mikro menurun .

Analisis Pelaksanaan Monitoring Pada Pembiayaan Mikro Di BRI

BRI Syariah KCP Metro melakukan monitoring sejak diberikannya microfinance yang berfungsi untuk memantau nasabah agar dapat mengetahui nasabah dalam mengangsur kewajiban setiap bulan sehingga apabila nasabah belum membayar cicilan sampai dengan jatuh tempo maka BRI Syariah KCP Metro akan mengingatkannya nasabah mengingatkan untuk segera melunasi kewajibannya. Monitoring yang dilakukan oleh BRI Syariah adalah on desk monitoring yaitu monitoring dengan pengecekan surat dan formulir keuangan mikro yang masuk dalam proses pengecekan melalui sistem layanan sosial SYIAR (whatsapp), serta kunjungan langsung dari pihak bank ke perusahaan klien yang jarang dilakukan. dilakukan, dan Expectation monitoring, merupakan pemantauan lebih lanjut yang dilakukan oleh BRI Syariah terhadap pembiayaan yang mendapat perhatian khusus (problen financing clients). Terakhir, peneliti menganalisis bahwa pelaksanaan monitoring keuangan mikro di BRI Syariah KCP Metro tidak dilakukan sesuai dengan peraturan dan teori perbankan yang berlaku umum, karena pelaksanaan On site monitoring (pemantauan langsung di lapangan) melibatkan AOM (Micro Account Officer). belum maksimal karena Pemantauan Nasabah hanya dilakukan melalui komunikasi dengan handphone dan media sosial (whatsapp) serta kunjungan jika terjadi masalah pembiayaan yang intensif sehingga kunjungan langsung ke nasabah (On The Spot Inspection) masih jarang dilakukan sehingga mengakibatkan kehadiran klien pembiayaan bermasalah pada keuangan mikro.

Pemantauan wajib dilakukan oleh Account Officer Mikro secara berkala atau sewaktu-waktu secara berkesinambungan yang tertuang dalam peraturan Bank Indonesia dan peraturan Otoritas Jasa Keuangan, serta ketentuan BRI Syariah KCP Metro yaitu pemantauan langsung di lapangan mengunjungi pelanggan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti di BRI Syariah KCP Metro, peneliti menemukan bahwa pelaksanaan monitoring di BRI Syariah KCP Metro belum berjalan sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku, pengawasan BRI Syariah KCP Metro dilakukan dengan tiga cara yaitu pemantauan kontrol administrasi Di atas meja. ) yang dilakukan sebelum pemberian dana dan setelah mendapatkan dana yaitu dengan sistem SYIAR, pemantauan lapangan yang dilakukan hanya melalui komunikasi seluler dan media sosial (whatsapp) dan kunjungan dilakukan secara intensif ketika ada masalah. pembiayaan yaitu kunjungan langsung ke nasabah di lapangan (On-Site Inspection) masih jarang dilakukan, dan Expectation Monitoring yaitu melalui pemantauan lebih lanjut yang dilakukan oleh BRI Syariah terhadap pembiayaan yang mendapat perhatian khusus. Onsite monitoring AOM (Micro Account Officer) belum maksimal karena hanya dilakukan melalui komunikasi mobile dan media sosial (whatsapp) dan kunjungan dilakukan secara intensif saat nasabah termasuk perhatian khusus atau tergolong bermasalah yaitu kunjungan langsung. untuk pelanggan (Pemeriksaan di tempat) masih jarang dilakukan, jadi. karena masih ada klien pembiayaan yang buruk di keuangan mikro.

BRI Syariah KCP Metro sebaiknya lebih menitikberatkan pada Micro Account Officer terkait pelaksanaan monitoring yang dilakukan secara langsung melalui pembinaan melalui pendekatan emosional kepada nasabah sehingga dapat menjalin silaturahmi dan membangun kepercayaan dengan nasabah keuangan serta memberikan wawasan pengetahuan manajemen yang baik dalam mengelola suatu bisnis bagi klien dalam setiap pelaksanaan monitoring, sehingga dapat meminimalisir risiko pembiayaan bermasalah. BRI Syariah KCP Metro harus mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam memberikan pembiayaan kepada nasabah pembiayaan mikro karena pembiayaan mikro merupakan pembiayaan dengan risiko pembiayaan bermasalah yang tinggi. Upaya Mikro BRI Syariah Memperkuat dan Meningkatkan UMKM oleh BRI Syariah Cabang Kendari." Jurnal Li Falah Kajian Ekonomi dan Bisnis Islam.

PENUTUP

Saran

Oleh karena itu, diperlukan manajemen yang baik dan tenaga yang terampil, yaitu cermat, teliti dan jujur ​​dalam menganalisis calon nasabah dan dalam memantau keuangan mikro yang sedang berjalan.

Referensi

Dokumen terkait

Saran Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, peneliti memberikan saran kepada mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro yang belum menggunakan layanan internet banking dan mobile