PERUBAHAN SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT JORONG TANJUANG PANGKA NAGARI LINGKUANG AUA KABUPATEN
PASAMAN BARAT SETELAH BERDIRINYA PT. PERKEBUNAN SAWIT GERSINDO
ARTIKEL
IRIS ERNITA NIM: 09070054
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2016
TRANSPOSITION OF SOCIETY SOCIAL AND ECONOMIC IN TANJUANG PANGKA VILLAGE NAGARI AUA LINGKUANG PASAMAN BARAT
REGION AFTER STANDING PT. OIL PALM PLANTATION GERSINDO
By:
Iris Ernita1 Rinel Fitlayeni2 Sri Rahmadani3
1 The Sosiology education student of STKIP PGRI Sumatera west.
2,3 The Sosiology staff of sosiology education of STKIP PGRI Sumatera west
ABSTRACT
Before standing of PT. Oil Palm Plantation Gersindo, profession of community in Tanjuang Pangka village was farming and rice farmer, and after standing of PT. Oil Palm Plantation Gersindo, profession of community in Tanjuang Pangka village be varied, one of them being an employee of the company. This makes the alteration of socio and economic society, marked by improvements in the education of children and the society have the opportunity to do a side job. The purpose of this study was to describe the social and economic changes Tanjuang Pangka village Nagari Lingkuang Aua Pasaman Barat region after standing of PT. Oil Palm Plantation Gersindo. The theory used is social change proposed by Lauer, that any changes in the structure of society or changes in the social organization of society. Informants were taken by purposive sampling, namely: 1) Native Tanjuang Pangka village and 2) profession of community farmers and is currently working as employees amounted to 18 people. Data were collected through observation, interviews and documentation. Data analysis was performed using data reduction, data presentation and draw conclusions. The results of this study showed that: social change after standing of PT. Oil Palm Plantation Gersindo that more individualized society, reduced mutual respect, a reduced sense of mutual cooperation, but education increased. The economic changes of society Tanjuang Pangka village before the existence of PT. Oil Palm Plantation Gersindo terms of employment and income, opening employment, livelihood began to grow and incomes
Key Words: transpposition, social, economic, society
1
PERUBAHAN SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT JORONG TANJUANG PANGKA NAGARI LINGKUANG AUA KABUPATEN
PASAMAN BARAT SETELAH BERDIRINYA PT. PERKEBUNAN SAWIT GERSINDO
Oleh:
Iris Ernita1 Rinel Fitlayeni2 Sri Rahmadani3
1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat.
2,3 Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat.
ABSTRAK
Sebelum berdirinya PT. Perkebunan Sawit Gersindo, mata pencarian masyarakat di Jorong Tanjuang Pangka Nagari Lingkuang Aua adalah bertani dan bersawah dan setelah adanya PT.
Perkebunan Sawit Gersindo, mata pencarian masyarakat di Jorong Tanjuang Pangka Nagari Lingkuang Aua menjadi bervariasi, salah satunya menjadi karyawan pada perusahaan tersebut. Hal ini membuat kondisi sosial dan ekonomi masyarakat berubah, ditandai dengan semakin baiknya pendidikan anak dan masyarakat memiliki kesempatan untuk melakukan pekerjaan sampingan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perubahan sosial dan ekonomi masyarakat Jorong Tanjuang Pangka Nagari Lingkuang Aua Kabupaten Pasaman Barat setelah berdirinya PT.
Perkebunan Sawit Gersindo. Teori yang digunakan yaitu teori perubahan sosial yang dikemukakan oleh Lauer, bahwa setiap perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat atau perubahan dalam organisasi sosial masyarakat. Informan penelitian diambil secara purposive sampling, yaitu: 1) penduduk asli Jorong Tanjuang Pangka Nagari Lingkuang Aua dan 2) masyarakat yang bermata pencaharian petani dan saat ini bekerja sebagai karyawan yang berjumlah 18 orang. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: perubahan sosial setelah didirikannya PT. Perkebunan Sawit Gersindo yaitu masyarakat lebih individual, berkurangnya rasa saling menghargai,berkurangnya rasa gotong royong, namun pendidikan meningkat. Perubahan ekonomi masyarakat Jorong Tanjuang Pangka sebelum adanya PT. Perkebunan Sawit Gersindo dilihat dari segi pekerjaan dan pendapatan, terbukanya lapangan pekerjaan, mata pencaharian mulai berkembang dan pendapatan meningkat.
Kata Kunci: perubahan, sosial, ekonomi, masyarakat
PENDAHULUAN
Kehidupan masyarakat memiliki pandangan segolongan atau sekelompok yang mempunyai rasa membangun di mana selalu menginginkan adanya kemajuan-kemajuan dan perombakan-perombakan sesuai dengan tuntutan zaman. Di samping itu pula, didukung oleh pandangan segolongan masyarakat yang bersifat optimis yang diartikan sebagai sekelompok masyarakat yang berfaham mempunyai keyakinan bahwa besok di kemudian hari ada kehidupan yang lebih cerah, sehingga didorong oleh rasa kejiwaan faham optimis tersebut mereka selalu berhati-hati dalam membawa arus masyarakat cenderung untuk maju dan berubah (Ranjabar, 2008:14).
Perubahan sosial merupakan variasi atau modifikasi dalam setiap aspek proses sosial, pola sosial, dan bentuk-bentuk sosial, serta setiap modifikasi pola antar hubungan yang mapan dan standar perilaku (Lauer,1989: 4).
Dalam kehidupan terdapat suatu unsur yang saling menguntungkan antara satu elemen dengan elemen yang lain. Salah satu sektor yang dikembangkan dalam rangka pelaksanaan pembangunan ekonomi adalah sektor industri.
Pembangunan merupakan proses perubahan disegala bidang kehidupan yang dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu, proses pembangunan dalam usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat dapat dicapai dengan baik apabila pembangunan dilakukan dengan prosedur yang baik. Pembangunan adalah suatu proses yang menunjukan adanya suatu kegiatan guna mencapai kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Strategi pembangunan yang mengarah kepada industrialisasi di pedesaan telah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil, salah satunya perkebunan kelapa sawit.
Pembangunan perusahaan industri perkebunan kelapa sawit pada hakikatnya adalah pembangunan ekonomi yang berorientasi pedesaan. Pembangunan perusahaan perkebunan itu sendiri merupakan proses transformasi yang dalam perjalanan waktu ditandai oleh perubahan struktural, yaitu perubahan pada landasan ekonomi maupun pada kerangka susunan ekonomi masyarakat yang bersangkutan. Seperti yang diharapkan, adanya perusahaan di pedesaan dapat membawa perubahanan meliputi perubahan mata pencarian penduduk yang kemudian secara bertahap diikuti oleh perubahan struktur sosial, perubahan peran kepemimpinan lokal,
perubahaan budaya dan perubahan tingkat kesejahteraan masyarakat lokal.
Dalam penelitian ini difokuskan pada masyarakat di Jorong Tanjuang Pangka Nagari Lingkuang Aua Kabupaten Pasaman Barat.
Jorong yang sistem pemerintahannya dikepalai oleh kepala jorong. Jorong Tanjuang Pangka Nagari Lingkuang Aua tersebut merupakan salah satu tempat berdirinya perusahaan industri yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit, yaitu PT. Perkebunan Sawit Gersindo.
PT. Perkebunan Sawit Gersindo merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang mengikutsertakan perusahaan swasta Nasional. PT. Perkebunan Sawit Gersindo bersandarkan akte pendirian perusahaan oleh notaris Gede Kartyas, SH No.HK 350/S.E.600/09.94 tanggal 20 September 1994, dan dengan surat keputusan Menteri Negara Agraria Badan Pertanahan Nasional No.78/HGU/BPN/97 tanggal 15 Juli 1997 tentang hak guna usaha PT. Perkebunan Sawit Gersindo, maka dimulailah hutan tidur menjadi industri dengan jenis tanaman kelapa sawit di Jorong Tanjuang Pangka. Sebelumnya, lahan di jorong Tanjuang Pangka merupakan lahan kurang produktif dan ditanami kelapa dan sebagian menjadi semak belukar.
Dalam perkembangannya PT. Perkebunan Sawit Gersindo mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga memungkinkan untuk membangun pabrik pengolahan kelapa sawit.
Tanggal 9 Mei 2003, berdasarkan izin Bupati Pasaman tentang pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit, maka dimulailah pembangunan pabrik hingga tahun 2004 dan pada 3 Februari 2004 pabrik ini mulai dioperasikan dengan kapasitas 60 ton/jam.
Pabrik pengolahan kelapa sawit PT.
Perkebunan Sawit Gersindo berdiri di jorong Tanjuang Pangka nagari Lingkuang Aua Kabupaten Pasaman Barat.
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit PT.
Perkebunan Sawit Gersindo dalam pembangunannya tentu membutuhkan lahan yang tidak sedikit sehingga kebanyakan lahan pertanian masyarakat kini menjadi lahan perkebunan. Perubahan fungsi lahan ini, tentunya akan menimbulkan suasana yang berbeda dalam kehidupan masyarakat Jorong Tanjuang Pangka Nagari Lingkuang Aua.
Proses transformasi ini merupakan gerakan perpindahan sebagai pertumbuhan yang terjadi melalui penerapan teknologi terhadap perkembangan sosial kebudayaan.
Ditandai dengan adanya perubahan
pertumbuhan sektor produksi yang semula mengandalkan sektor pertanian, beralih ke sektor industri dan buruh. Kemudian perubahan sistem perekonomian tersebut akan diikuti dengan perubahan struktur sosial yang tentunya akan berpengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat, terutama mata pencaharian dan pendidikan.
Sebelum berdirinya PT. Perkebunan Sawit Gersindo, mata pencarian masyarakat di Jorong Tanjuang Pangka Nagari Lingkuang Aua adalah bertani dan bersawah. Observsi awal yang peneliti lakukan, penduduk jorong Tanjuang Pangka yang bermata pencaharian sebagai petani mencapai 95% dari penduduk (wawancara dengan Bapak Irsyat, 45 tahun, 3 Januari 2016). Masyarakat umumnya menanam kelapa sawit, karet dan tanaman palawija.
Setelah adanya PT. Perkebunan Sawit Gersindo, mata pencarian masyarakat di Jorong Tanjuang Pangka Nagari Lingkuang Aua menjadi bervariasi, salah satunya menjadi karyawan pada perusahaan tersebut. Hal ini membuat kondisi sosial ekonomi masyarakat meningkat, ditandai dengan semakin baiknya pendidikan anak dan masyarakat memiliki kesempatan untuk melakukan pekerjaan sampingan.
Seiring beroperasinya pabrik PT.
Perkebunan Sawit Gersindo, banyak masyarakat yang mengalihkan mata pencarian, salah satunya dari bertani menjadi pedagang atau menjadi karyawan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1. 1 Mata Pencaharian Penduduk Jorong Tanjuang Pangka tahun 1994 sampai
2013 No Mata
pencaharian
Tahun
1994 (jiwa) 2013 (jiwa)
1 Petani 846 348
2 Buruh tani 124 45
3 Wiraswasta 12 68
4 Pedagang 7 18
5 Karyawan 0 917
6 PNS 4 21
7 Belum bekerja/tidak bekerja
2.821 2712
Jumlah 3.814 4.129
Sumber: Kantor Wali Nagari Lingkuang Aua, 2013 Dari data di atas terlihat masyarakat jorog Tanjung Pangka pada tahun 1994 yaitu sebelum berdirinya PT. Perkebunan Sawit PT. Gersindo, 95% ber mata pencaharian sebagai petani, sementara tahun 2013 hanya tinggal ±30%
penduduk yang bermata pencaharian petani.
Jumlah penduduk jorong Tanjuang Pangka tahun 2013 adalah 4.129 jiwa, 2.122 jiwa laki-
laki dan 2.007 perempuan dengan rumah tangga sebanyak 991 KK (Pasaman dalam angka, BPS: 2014).
Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Perubahan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Jorong Tanjuang Pangka Nagari Lingkuang Aua Kabupaten Pasaman Barat setelah berdirinya PT. Perkebunan Sawit Gersindo”.
Rumusan masalah penelitian sebagai berikut:1) Bagaimana perubahan sosial masyarakat Jorong Tanjuang Pangka Nagari Lingkuang Aua Kabupaten Pasaman Barat setelah berdirinya PT. Perkebunan Sawit Gersindo dan 2) Bagaimana perubahan ekonomi masyarakat Jorong Tanjuang Pangka Nagari Lingkuang Aua Kabupaten Pasaman Barat setelah berdirinya PT. Perkebunan Sawit Gersindo.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1) Perubahan sosial masyarakat Jorong Tanjuang Pangka Nagari Lingkuang Aua Kabupaten Pasaman Barat setelah berdirinyaPT. Perkebunan Sawit Gersindo dan 2) Perubahan ekonomi masyarakat Jorong Tanjuang Pangka Nagari Lingkuang Aua Kabupaten Pasaman Barat setelah berdirinya PT. Perkebunan Sawit Gersindo.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori perubahan sosial. Perubahan dari aspek sosial merupakan suatu proses perubahan yang terjadi di dalam masyarakat yang meliputi, aspek kehidupan sosial, interaksi sosial, status sosial dan tindakan sosial lainnya.
Perubahan kendatinya terjadi karena adanya perubahan sikap dan perasaan bahwa ingin merubah struktur yang sudah ada menjadi lebih baik lagi.
Smelser (dalam. Lauer, 1993: 118-120) faktor yang menentukan perubahan sosial adalah sebagai berikut: (a) Keadaan struktural untuk berubah, menyangkut penelitian struktur sosial mengenai implikasinya bagi perubahan
yang melekat di dalam struktur itu, (b) Dorongan untuk berubah, secara tersirat
berarti bahwa kondisi menguntungkan secara struktural itu sendiri sebenarnya belum memadai. Masih perlu diberikan sejenis kekuatan yang cendrung kearah perubahan.
Kekuatan ini mungkin berupa kekuatan dari dalam (internal), atau kekuatan dari luar (ekternal), (c) Mobilitas untuk berubah, berkaitan dengan arah perubahan. Arah perubahan tergantung pada cara-cara memobilisasi sumber-sumber dan cara penggunaannya untuk mempengaruhi
perubahan. Selanjutnya mobilisasi itu sendiri berkaitan erat dengan kepentingan kepemimpinan yang terlibat dalam perubahan dan (d) Pelaksanaan kontrol sosial, kontrol sosial ini mungkin berwujud kekuatan yang mapan seperti media massa, pejabat pemerintah dan tim pemimpin agama. Mereka mungkin berperan dalam menentukan arah perubahan yang akan terjadi.
Kata perubahan sering dihubungkan dengan kata sosial dan budaya. Perubahan sosial dimaksudkan adanya proses yang dialami dalam kehidupan sosial yaitu perubahan yang mengenai sistem struktur sosial. Perubahan sosial dapat mengenai: 1) nilai-nilai sosial, 2) pola-pola prilaku organisasi, 3) susunan lembaga kemasyarakatan, 4) lapisan dalam masyarakat, 5) kekuasaan dan wewenang, 6) interaksi sosial dan sebagainya. Perubahan sosial dapat terjadi karena direncanakan dan tidak direncanakan.
Perubahan yang direncanakan merupakan perubahan yang diperkirakan oleh pihak-pihak yang menghendaki perubahan dalam masyarakat, sedangkan perubahan yang tidak direncanakan terjadi seperti akibat dari perang, penjajahan atau bencana alam (Soekanto, 2012:269).
Cohen mendefinisikan perubahan sosial, bahwa setiap perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat atau perubahan dalam organisasi sosial masyarakat. Perubahan sosial berbeda dengan perubahan budaya (cultural), karena perubahan kultural ini mengarah kepada perubahan dalam kebudayaan masyarakat (Soekanto, 2012:269). Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi.
Hal ini terjadi pada masyarakat Jorong Tanjung Pangka Nagari Lingkuang Aua Kabupaten Pasaman Barat, dimana terjadi perubahan sosial dan ekonomi setelah berdirinya sawit PT. Perkebunan Sawit Gersindo. Berdirinya PT. Perkebunan Sawit Gersindo di Jorong Tanjung Pangka ini mengakibatkan terjadinya perubahan perilaku masyarakat, dimana masyarakat menyesuaikan dengan perilaku masyarakat industri.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang menghasilkan deskriptif berupa kata-kata baik berupa tulisan maupun tidak tertulis yang dapat diamati dan diarahkan pada latar belakang secara individu dan holistic. Tipe penelitian adalah deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara mendetail terhadap perubahan sosial ekonomi setelah berdirinya PT. Perkebunan Sawit Gersindo pada
masyarakat Jorong Tanjuang Pangka Nagari Lingkuang Aua.
Informan penelitian ini yaitu ditetapkan 18 orang, terdiri dari Penduduk asli Jorong Tanjuang Pangka Nagari Lingkuang Aua dan Masyarakat yang bermata pencaharian petani dan saat ini bekerja sebagai karyawan. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumen. Analisis Data dilakukan dengan reduksi data, interpretasi data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini dilakukan di Jorong Tanjuang Pangka Nagari Lingkuang Aua Kabupaten Pasaman Barat, karena di jorong ini berdiri PT. Perkebunan Sawit Gersindo. Lokasi ini dipilih dengan alasan karena di Jorong Tanjuang Pangka Nagari Lingkuang Aua ini, terjadi perubahan mata pencaharian, pendapatan dan keadaan sosial masyarakat setelah berdirinya PT.
Perkebunan Sawit Gersindo.
HASIL PENELITIAN
1. Perubahan Sosial Masyarakat Setelah berdirinya PT. Perkebunan Sawit Gersindo
Sebelum berdirinya PT. Perkebunan Sawit Gersindo di Jorong Tanjuang Pangka, masyarakat umumnya bekerja sebagai petani.
Keadaan alam yang cocok adalah bertani kelapa, kelapa sawit dan tanaman palawija.
Kondisi ini berhubungan membuat masyarakat memiliki hubungan yang antara satu dengan yang lain. Hubungan erat ini ditandai dengan jarangnya terjadi konflik di tengah masyarakat, masih terjaganya rasa gotong royong serta kerjasama di tengah masyarakat. Namun, dari segi pendapatan masyarakat kurang tetapi mampu untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
a. Perilaku Masyarakat Lebih Individual Perubahan perilaku atau sikap adalah perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, norma dan pola perilaku. Sejak berdirinya PT. Perkebunan Sawit Gersindo terlihat adanya perubahan perilaku dan norma masyarakat Jorong Tanjuang Pangka.
1) Munculnya Perilaku Individual
PT. Perkebunan Sawit Gersindo menyediakan lapangan pekerjaan bukan hanya untuk masyarakat Jorong Tanjuang Pangka, tetapi juga untuk masyarakat lain. Bagi masyarakat jorong Tanjuang Pangka, pilihan menjadi karyawan pada PT. Perkebunan Sawit Gersindo merupakan menjadikan masyarakat terikat dengan peraturan perusahaan. Kondisi ini membuat masyarakat menjadi individual,
karena masing-masing pribadi merasa perlu untuk mempertahankan posisi pekerjaannya.
Keberadaan perusahaan industri pada suatu daerah memang membuka lapangan kerja, tetapi dampak negatifnya terhadap masyarakat sangat banyak, salah satunya munculnya individualistis di tengah masyarakat. Sifat ini muncul karena adanya keinginan untuk mempertahankan kedudukan bagi seseorang yang memilik hubungan dengan industri tersebut.
Munculnya sikap indivual masyarakat karena berdirinya perusahaan tidak hanya berkaitan dengan pekerjaan tetapi juga dengan kehidupan bermasyarakat. Adanya kesempatan untuk membuka lapangan pekerjaan, seperti membuka warung menyebabkan masyarakat berebut untuk membuka warung di tempat strategis. Masyarakat sekitar Tanjuang Pangka terlihat adalah perubahan perilaku masyarakat Jorong Tanjuang Pangka yaitu masyarakat menjadi individual. Masyarakat lebih mementingkan kepentingan pribadi dan saling melindungi apabila memiliki kepentingan yang sama
2) Menurunnya Rasa Saling Menghargai Rasa saling menghargai dibutuhkan ditengah masyarakat yang heterogen. Hal ini sangat dibutuhkan di Jorong Tanjuang Pangka, karena masyarakat Tanjuang Pangka termasuk heterogen, berasal dari berbagai budaya dan agama. Sejak berdirinya PT. Perkebunan Sawit Gersindo terlihat adanya perubahan dalam masyarakat Jorong Tanjuang Pangka dalam harga menghargai antar sesama masyarakat.
Menurunnya rasa saling menghargai karena masyarakat lebih sibuk dan heterogen.
Menurunnya rasa saling menghargai ini juga disebabkan adanya persaingan dalam berbagai bidang kehidupan di tengah masyarakat.
Menurunnya rasa saling menghargai ini juga disebabkan semakin banyaknya karyawan PT. Perkebunan Sawit Gersindo yang berasal dari luar Tanjuang Pangka. Masing-masing karyawan tersebut datang dengan budaya mereka masing-masing, ada yang mau mengenal budaya setempat dan tidak sedikit yang tidak mau tahu dengan masyarakat lain.
Perubahan rasa saling menghargai di tengah masyarakat Jorong Tanjuang Pangka.
Masyarakat saat ini lebih condong mendahulukan kepentingan diri sendiri dan keluarga terlebih dahulu dan kurang memperdulikan orang lain. Persoalan ini timbul karena tingginya persaingan di tengah masyarakat.
3) Menurunnya Rasa Kegotongroyongan Kerjasama masyarakat salah satunya adalah kegiatan gotong royong. Gotong royong
merupakan budaya yang dianut oleh bangsa Indonesia dan salah satu keunggulan bangsa ini, karena lewat gotong royong, tidak ada pekerjaan yang berat. Sejak berdirinya PT.
Perkebunan Sawit Gersindo terjadi perubahan dalam rasa gotong royong masyarakat.
Kegiatan gotong royong yang dilakukan oleh masyarakat umumnya berlaku untuk seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.
Bagi masyarakat jorong Tanjuang Pangka yang berasal dari berbagai daerah, ada perbedaan dalam memahami kegiatan gotong royong ini, tergantung dari kebiasaan mereka.
Menurunnya kerjasama dalam bergotong royong ini juga disebabkan semakin banyaknya karyawan PT. Perkebunan Sawit Gersindo yang berasal dari luar Tanjuang Pangka. Masing- masing karyawan tersebut datang dengan budaya mereka masing-masing, ada yang mau mengenal budaya setempat dan tidak sedikit yang tidak mau tahu dengan masyarakat lain.
Kondisi ini juga terjadi bagi masyarakat jorong Tanjuang Pangka yang berasal dari luar daerah, karena merasa tidak terikat dengan kebiasaan di jorong Tanjuang Pangka.
b. Pendidikan Masyarakat
Perubahan sosial yang terjadi dengan berdirinya PT. Perkebunan Sawit Gersindo, masyarakat lebih sadar akan pendidikan.
Berdirinya PT. Perkebunan Sawit Gersindo, masyarakat lebih sadar akan pendidikan.
Melalui pendidikan yang lebih baik masyarakat memiliki kesempatan untuk bekerja pada perusahaan tersebut. Meningkatkan pendidikan masyarakat ini karena adanya kesadaran dari masyarakat untuk meningkatkan pendidikan anak-anak mereka. Adanya perubahan setelah didirikannya PT. Perkebunan Sawit Gersindo dari segi pendidikan membawa perubahan yang positif bagi masyarakat di Jorong Tanjuang Pangka, yaitu meningkatkan pendidikan.
Masyarakat memiliki kesadaran bahwa pendidikan dapat menjadi modal untuk bekerja, termasuk bekerja di PT. Perkebunan Sawit Gersindo.
2. Perubahan Ekonomi Masyarakat Setelah berdirinya PT. Perkebunan Sawit Gersindo
Kondisi ekonomi adalah keadaan atau situasi individu dalam melakukan tindakan dan interaksi dengan lingkungan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup. Salah satu sektor yang dikembangkan dalam rangka pelaksanaan pembangunan ekonomi adalah sektor industri.
Pembangunan industri mempunyai dampak positif terhadap ekonomi wilayah, terutama sekali dalam menciptakan kesempatan dan peluang kerja masyarakat. Pembangunan sektor
industri pada umumnya menguntungkan bagi masyarakat, begitu juga dengan masyarakat di Jorong Tanjuang Pangka.
a. Terbukanya lapangan pekerjaan
Dampak yang timbul bukan hanya dari segi sosial, namun dari segi ekonomi pun masayarakat Jorong Tanjuang Pangka mengalami perubahan dengan adanya PT.
Perkebunan Sawit Gersindo. Perkembangan Jorong Tanjuang Pangka semata-mata tidak terlepas dari keberadaan PT. Perkebunan Sawit Gersindo. Berdirinya PT. Perkebunan Sawit Gersindo dapat dikatakan menjadi sumber dari segala pekerjaan yang mulai muncul akhir-akhir ini. Dengan banyaknya peluang usaha yang dimiliki oleh masyarakat Jorong Tanjuang Pangka membuka kreatifitas dan ide atau gagasan dari masyarakat untuk berwiraswasta.
Masyarakat banyak yang membuka lapangan pekerjaan yang berkaitan dengan keberadaan PT.
Perkebunan Sawit Gersindo. Adanya PT.
Perkebunan Sawit Gersindo juga menjadi pemicu masyarakat untuk bergerak lebih maju untuk mengatasi masalah-masalah sosial yangada disekitarnya. Masyarakat juga banyak yang termotivasi untuk membuat suatu perubahan didalam hidup mereka. Perubahan peruntukkan lahan yang semula hanya sebagai lahan pertanian kini sekarang dijadikan lahan untuk usaha.
Adanya perubahan setelah didirikannya PT.
Perkebunan Sawit Gersindo dari segi lapangan pekerjaan. Masyarakat Jorong Tanjuang Pangka lebih diuntungkan dengan didirikannya PT.
Perkebunan Sawit Gersindo terbukanya lapangan pekerjaan yaitu menjadi karyawan atau membuka lapangan pekerjaan sendiri di sekitar PT. Perkebunan Sawit Gersindo tersebut. Hal ini berarti pembangunan dalam bidang industri memiliki dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar industri tersebut, salah satunya adalah terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar industri tersebut.
Pemikiran kreatif masyarakat yang timbul akibat adanya PT. Perkebunan Sawit Gersindo yang berguna untuk memperbaiki kualitas hidup mereka. Banyak dari warga masyarakat yang semula tidak memiliki pekerjaan dengan adanya PT. Perkebunan Sawit Gersindo menciptakan lapangan kerja bagi mereka. Lapangan pekerjaan yang tersedia baik menjadi buruh PT.
Perkebunan Sawit Gersindo itu sendiri maupun membuka usaha mandiri. Peluang usaha yang ada banyak juga berkaitan dengan keberadaan PT. Perkebunan Sawit Gersindo di Jorong Tanjuang Pangka.
Perubahan mata pencaharian yang terjadi pada masyarakat di Jorong Tanjuang Pangka
tidak hanya meninggalkan pekerjaan utama, tetapi ada yang memiliki dua pekerjaan setelah adanya PT. Perkebunan Sawit Gersindo.
Kondisi ekonomi masyarakat di Jorong Tanjuang Pangka terlihat dengan adanya perubahan mata pencaharian masyarakat setelah didirikannya PT. Perkebunan Sawit Gersindo.
Perubahan mata pencaharian ini tidak hanya bertukar mata pencaharian, tetapi ada yang memiliki dua mata pencaharian setelah didirikannya PT. Perkebunan Sawit Gersindo.
Selanjutnya, perubahan dalam keluarga bisa memiliki masing-masing pekerjaan, suami bekerja dan istri juga bekerja.
b. Perubahan Mata Pencaharian
Kehidupan masyarakat di Jorong Tanjuang Pangka sebelum dibangun PT. Perkebunan Sawit Gersindo, masyarakat lebih bergantung pada kehidupan sebagai petani atau usaha lain.
Kehidupan tersebut sesuai dengan keadaan alam tempat tinggal masyarakat di Jorong Tanjuang Pangka dan banyak masyarakat yang keluar dari kampung hanya untuk sekedar bekerja.
Sekarang sejak adanya PT. Perkebunan Sawit Gersindo masyarakat sekitar PT. Perkebunan Sawit Gersindo banyak beralih pekerjaan dari petani jadi karyawan, buruh menjadi karyawan.
c. Meningkatnya Pendapatan
Pendapatan masyarakat Jorong Tanjuang Pangka setelah adanya PT. Perkebunan Sawit Gersindo dapat dikatakan meningkat, dikarenakan masyarakat Jorong Tanjuang Pangka tingkat pendapatannya berasal dari dua pekerjaannya. Dulunya dari satu orang saja penghasilan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan perumahan.
Sekarang bisa dikatakan sudah berlebih karena penadapatan atau penghasilan dalam satu keluarga bisa dua penghasilan.
Perubahan pendapatan karena terbukanya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
Lapangan pekerjaan berkaitan dengan perusahaan diantaranya menjadi pegawai, pekerjaan lain seperti menjadi pedagang atau menyediakan jasa bagi karyawan PT. Gersindo.
Manfaat dari segi ekonomi ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat yang bekerja sebagai karyawan dan pedagang saja. Pendapatan masyarakat tidak hanya berasal dari gaji sebagai karyawan, tapi juga dari usaha sampingan.
Pendapatan masyarakat meningkat karena masyarakat Jorong Tanjuang Pangka sejak adanya PT. Perkebunan Sawit Gersindo, yang dulunya penghasilan dari satu orang, sekarang lapangan usaha sudah terbuka sejak berdirinya PT. Perkebunan Sawit Gersindo ini. Masyarakat di sekitar PT. Perkebunan Sawit Gersindo bisa
berjualan disekitar PT. Perkebunan Sawit Gersindo.
Perubahan sosial yang terjadi setelah berdirinya PT. Perkebunan Sawit Gersindo adalah perubahan perilaku masyarakat Jorong Tanjuang Pangka yaitu masyarakat menjadi individual. Masyarakat lebih mementingkan kepentingan pribadi dan saling melindungi apabila memiliki kepentingan yang sama.
Perubahan rasa saling menghargai di tengah masyarakat Jorong Tanjuang Pangka, dimana masyarakat saat ini lebih condong mendahulukan kepentingan diri sendiri dan keluarga terlebih dahulu dan kurang memperdulikan orang lain.
Persoalan ini timbul karena tingginya persaingan di tengah masyarakat.
Perubahan perilaku masyarakat dalam mengikuti gotong royong setelah berdirinya PT.
Perkebunan Sawit Gersindo. Masyarakat jarang mengikuti kegiatan gorong royong karena kesibukan masing-masing dalam pekerjaan.
Kondisi ini juga terjadi bagi masyarakat jorong Tanjuang Pangka yang berasal dari luar daerah, karena merasa tidak terikat dengan kebiasaan di jorong Tanjuang Pangka.
Perubahan setelah didirikannya PT.
Perkebunan Sawit Gersindo dari segi pendidikan membawa perubahan yang positif bagi masyarakat di Jorong Tanjuang Pangka, yaitu meningkatkan pendidikan. Masyarakat memiliki kesadaran bahwa pendidikan dapat menjadi modal untuk bekerja, termasuk bekerja di PT.
Perkebunan Sawit Gersindo.
Perubahan setelah didirikannya PT.
Perkebunan Sawit Gersindo dari segi lapangan pekerjaan. Masyarakat Jorong Tanjuang Pangka lebih diuntungkan dengan didirikannya PT.
Perkebunan Sawit Gersindo terbukanya lapangan pekerjaan yaitu menjadi karyawan atau membuka lapangan pekerjaan sendiri di sekitar PT. Perkebunan Sawit Gersindo tersebut. Hal ini berarti pembangunan dalam bidang industri memiliki dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar industri tersebut, salah satunya adalah terbukanya lapangan pekerjaan.
Lauer, (1993: 118-120) faktor yang menentukan perubahan sosial adalah sebagai berikut: 1) Keadaan struktural untuk berubah, menyangkut penelitian struktur sosial mengenai implikasinya bagi perubahan yang melekat di dalam struktur itu, 2) Dorongan untuk berubah, secara tersirat berarti bahwa kondisi menguntungkan secara struktural itu sendiri sebenarnya belum memadai. Masih perlu diberikan sejenis kekuatan yang cendrung kearah perubahan. Kekuatan ini mungkin berupa kekuatan dari dalam (internal), atau kekuatan dari luar (ekternal), 3) Mobilitas untuk berubah,
berkaitan dengan arah perubahan. Arah perubahan tergantung pada cara-cara memobilisasi sumber-sumber dan cara penggunaannya untuk mempengaruhi perubahan. Selanjutnya mobilisasi itu sendiri berkaitan erat dengan kepentingan kepemimpinan yang terlibat dalam perubahan dan 4) Pelaksanaan kontrol sosial, kontrol sosial ini mungkin berwujud kekuatan yang mapan seperti media massa, pejabat pemerintah dan tim pemimpin agama. Mereka mungkin berperan dalam menentukan arah perubahan yang akan terjad
Kondisi ekonomi masyarakat di Jorong Tanjuang Pangka terlihat dengan adanya perubahan mata pencaharian masyarakat setelah didirikannya PT. Perkebunan Sawit Gersindo.
Perubahan mata pencaharian ini tidak hanya bertukar mata pencaharian, tetapi ada yang memiliki dua mata pencaharian setelah didirikannya PT. Perkebunan Sawit Gersindo.
Selanjutnya, perubahan dalam keluarga bisa memiliki masing-masing pekerjaan, suami bekerja dan istri juga bekerja.
Pendapatan masyarakat meningkat karena masyarakat Jorong Tanjuang Pangka sejak adanya PT. Perkebunan Sawit Gersindo ini, yang dulunya penghasilan dari satu orang, sekarang lapangan usaha sudah terbuka sejak berdirinya PT. Perkebunan Sawit Gersindo ini.
Masyarakat di sekitar PT. Perkebunan Sawit Gersindo bisa berjualan disekitar PT.
Perkebunan Sawit Gersindo.
PENUTUP Kesimpulan
Perubahan sosial setelah didirikannya PT.
Perkebunan Sawit Gersindo diantaranya masyarakat menjadi individual, perubahan rasa saling menghargai di tengah masyarakat Jorong Tanjuang Pangka karena lebih condong mendahulukan kepentingan diri sendiri dan keluarga terlebih, perubahan rasa dalam mengikuti gotong royong. Perubahan dari segi pendidikan membawa perubahan yang positif bagi masyarakat di Jorong Tanjuang Pangka, yaitu meningkatkan pendidikan karena perekonomian keluarga mulai membaik dan pendapatan masyarakat meningkat. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran penduduk terhadap pendidikan setelah adanya pembangunan PT. Perkebunan Sawit Gersindo, hal ini sejalan dengan terjadinya peningkatan pendapatan penduduk sehingga penduduk lebih peduli terhadap pendidikan anggota keluarga mereka.
Kondisi ekonomi masyarakat Jorong Tanjuang Pangka sebelum adanya PT.
Perkebunan Sawit Gersindo dilihat dari segi pekerjaan dan pendapatan termasuk kurang baik, akan tetapi sesudah adanya didirikannya PT.
Perkebunan Sawit Gersindo berdampak terhadap kondisi ekonomi masyarakat Jorong Tanjuang Pangka, terbukanya lapangan pekerjaan, mata pencaharian mulai berkembang dan pendapatan meningkat. Dengan adanya PT. Perkebunan Sawit Gersindo ini banyak masyarakat yang beralih mata pencaharian bahkan ada yang memiliki dua pekerjaan serta mengalami peningkatan pendapatan pada mata pencaharian yang baru.
Saran
1. Untuk masyarakat, untuk memanfaatkan pembangunan yang dilakukan pemerintah dan swasta, terutama PT. Perkebunan Sawit Gersindo ke arah yang positif yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
2. Untuk pihak pengelola PT. Perkebunan Sawit Gersindo, yaitu melibatkan masyarakat terutama dalam meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar dengan cara menjalin kerjasama.
DAFTAR PUSTAKA
Lauer, Robert. H. 1989. Perspektif tentang Perubahan Sosial Edisi Kedua. Jakarta:
Bina Aksara.
Ranjabar Jacobus. 2008. Perubahan Sosial dalam Teori Makro, Pendekatan Realitas Sosial. Bandung: Alfabeta
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.