Dilarang membawa peralatan yang dapat melukai pelaku lain dan seluruh orang atau peralatan yang ada di laboratorium (misalnya pisau, gunting, dan lain-lain). Demikian tata tertib yang berlaku di laboratorium program studi Teknik Kimia FT-UNS, kami mohon agar anda dapat memahaminya. Sedangkan pada analisis volumetrik, pengujian dilakukan dengan menentukan volume suatu larutan yang diketahui konsentrasinya secara pasti, yang bereaksi secara kuantitatif dengan zat yang akan ditentukan.
Larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya diketahui secara pasti, dimana setiap liter larutan tersebut mengandung sejumlah gram ekuivalen tertentu. Larutan baku yang terbuat dari suatu zat dengan kemurnian tinggi, dan dapat langsung digunakan sebagai larutan baku dalam proses titrasi (tanpa dibakukan terlebih dahulu), disebut larutan baku primer. Untuk membuat larutan standar dengan normalitas N dan volume V dari suatu cairan dengan massa jenis L dan kandungan K%, volume cairan yang akan diencerkan dapat dihitung dengan cara berikut.
Jika larutan standar berasal dari zat padat, maka cara pembuatannya adalah dengan menimbang zat padat tersebut dan mengukurnya dengan cara pengenceran. M2 = molaritas larutan standar yang akan dibuat (setelah pengenceran) V2 = volume larutan standar yang akan dibuat (setelah pengenceran).
Bahan
Perubahan pH larutan yang menyebabkan perubahan warna indikator disebut rentang interval (range) pH, sedangkan perubahan warna pada pH tersebut disebut rentang interval (range) perubahan warna. Jadi dalam titrasi asam basa, keakuratan pemilihan rentang pH indikator bergantung pada nilai pH titik ekivalen.
Cara Percobaan
Tambahkan air suling ke dalam labu takar hingga bertanda garis, kemudian tutup dan kocok hingga larutan homogen. Masukkan air suling ke dalam labu takar 250ml hingga bertanda garis, lalu tutup dan kocok hingga homogen.
Lembar Pengamatan
Isi buret dengan larutan HCl 0,1 N. Titrasi larutan soda dalam labu Erlenmeyer dengan larutan HCl 0,1 N. Akhiri titrasi bila warna larutan berubah.
Cara Perhitungan
Daftar Pustaka
ALKALIMETRI
Tujuan Percobaan
Dasar Teori
Titrasi asam asetat dan NaOH menghasilkan garam natrium asetat yang berasal dari asam lemah dan basa kuat. Pada titrasi asam asetat dengan NaOH digunakan indikator pH, sehingga jelas bahwa pH harus diketahui setiap perubahan reaksi. Dengan menentukan kandungan CH3COOH asam asetat yang beredar di pasaran dengan cara titrasi asam asetat dengan larutan NaOH, maka dapat dihitung gram/gram ekuivalen asam asetat.
Pertama, hitung b gram NaOH yang dibutuhkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 1,0 N dengan melihat berat molekul NaOH yang tertera pada grafik botol NaOH. Tambahkan air suling sampai tanda pada labu takar, lalu tutup dan kocok hingga homogen.
Hasil Pengamatan
Larutan asam asetat dalam labu Erlenmeyer dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N. Titrasi berakhir bila warna larutan berubah. Lakukan poin 3 – 8 sebanyak 3 kali dan hitung rata-rata volume larutan NaOH 0,1 N yang digunakan. nama lengkap) Latihan 2, Tanda Tangan. K = kadar CH3COOH dalam cuka pasaran, gram / 100 ml V NaOH = volume NaOH yang diperlukan untuk titrasi, L.
Anonim, Buku Pedoman Praktikum Kimia Analisis Kualitatif Jurusan Teknik Kimia PSD III Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Troskialina L, MSc., Haryadi, Drs., Santoso Budi, Drs dkk, 1996, Petunjuk Praktikum Kimia Umum, Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik, Bandung.
PERMANGANOMETRI
Alat dan skema alat yang digunakan Alat yang digunakan
Diamkan endapan selama beberapa menit, kemudian uji supernatan dengan penambahan BaCl2 untuk mengetahui apakah pengendapan telah selesai. Tutup gelas kimia dengan kaca arloji, kemudian masukkan gelas kimia ke dalam penangas air ( 1 jam) sampai semua endapan hilang dan terbentuk larutan bening di atasnya. Sementara itu siapkan cawan porselen yang bersih dan kering, biarkan mengering selama 30 menit, dinginkan di udara selama 5-10 menit dalam desikator dan timbang.
Lakukan uji filtrat dengan meneteskan larutan BaCl2, apabila terbentuk endapan maka pengerjaan harus diulangi dari awal dan pengeringan dapat dilanjutkan. Setelah semua larutan bening tersaring, tuangkan endapan ke atas kertas saring dengan menggunakan semprotan air panas dari botol semprot. Bersihkan seluruh dinding gelas kimia dengan menggunakan batang pengaduk hingga seluruh endapan berpindah ke kertas saring.
Timbang Waktu pemanasan Waktu pendinginan Berat (gram) I. Data berat yang diambil untuk perhitungan = B =. nama lengkap) Latihan 2, Tanda tangan.
ARGENTOMETRI
Alat
Tambahkan air suling ke dalam labu takar sampai tanda batas, lalu tutup dan kocok hingga larutan homogen. Timbang c gram NaCl yang diperlukan untuk membuat 100 ml larutan NaCl 0,05 N, dengan memperhatikan berat molekul NaCl yang tertera pada label wadah NaCl. Penentuan kandungan NaCl pada garam meja di pasaran No. Titik awal Titik akhir Volume titran. Nama lengkap) Latihan 2, Tanda tangan.
Jika W gram garam dapur dilarutkan dalam 100 ml air suling dan 10 ml larutan dititrasi dengan larutan AgNO3.
IODOMETRI
Tujuan Praktikum
Cara percobaan
LembarPengamatan
Standarisasi larutan natrium tiosulfat dengan larutan kalium bikromat NNa2S2O3.5H2Ox VNa2S2O3.5H2O= NK2Cr2O7 5H2Ox VK2Cr2O7 5H2O. Jika diambil 25 ml larutan yang akan dianalisis, maka dalam 25 ml larutan terdapat Cu = (NNa2S2O3.5H2Ox VNa2S2O3.5H2O) x BA Cu gram.
KOMPLEKSOMETRI
Tujuan
Spektrofotometri serapan atom (AAS) adalah metode analisis kimia untuk penentuan unsur logam jejak dan semi-logam. Hasil perhitungan akan memberikan kadar total unsur logam/semi logam dalam sampel dan tidak bergantung pada bentuk molekul logam dalam sampel, yang didasarkan pada pengukuran jumlah radiasi yang diserap atom pada saat tertentu. jumlah radiasi yang melewati sistem yang mengandung atom-atom tersebut. Jumlah radiasi yang diserap bergantung pada jumlah atom bebas yang terlibat dan kemampuan atom tersebut dalam menyerap radiasi. Sedangkan hubungan perbedaan tingkat energi dengan frekuensi dan panjang gelombang diberikan oleh persamaan Planck sebagai berikut.
Persamaan Boltzman menunjukkan bahwa perbandingan distribusi antar atom pada tingkat energi tertentu bergantung pada energi yang dibutuhkan untuk mengeksitasi atom dan suhu sistem. Pada suhu kamar, jumlah atom pada tingkat energi tereksitasi jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah atom pada tingkat energi dasar, sehingga dapat dikatakan bahwa hampir semua atom berada pada tingkat energi dasar. Spektrum serapan atom suatu unsur terdiri dari garis-garis sempit dengan batas yang jelas, yang dihasilkan oleh transisi elektronik antara tingkat energi elektron dengan elektron pada kulit terluar, garis-garis ini disebut garis resonansi.
Analisis menggunakan AAS memerlukan sumber cahaya yang benar-benar monokromatik, namun sampai saat ini belum ada monokromator yang dapat menghasilkan cahaya dengan persyaratan tersebut, namun permasalahan tersebut dapat diatasi setelah Walls (1955) memperkenalkan penggunaan sumber radiasi yang dapat menghasilkan garis spektral yang panjang. . gelombang yang sama persis dengan panjang gelombang serapan atom unsur yang dianalisis. Pada nebulizer larutan berubah menjadi aerosol, sedangkan pada burner proses nebulisasi dilakukan dengan nyala api. Nyala api yang dapat digunakan dalam AAS dihasilkan dengan membakar gas pembakar dengan oksidan di dalam pembakar. gas pembakar atau oksidan tergantung pada suhu yang diinginkan. Cara peracikan dengan membentuk hidrida hanya dapat diterapkan pada unsur yang dapat membentuk hidrida, senyawa tersebut tidak stabil jika dipanaskan, sehingga terbentuk senyawa hidrida dalam bentuk uap dan dapat menyerap cahaya dari sumber cahaya.
Hal ini biasanya dilakukan dengan mereduksi unsur menjadi unsur yang mempunyai valensi lebih rendah kemudian terbentuk hidrida, yang dilakukan pada suhu rendah (700-900) dan atomisasi dilakukan dalam sel atomisasi tabung kuarsa. Gangguan ini terjadi jika pada saat atomisasi terdapat spesies lain yang menyerap radiasi pada panjang gelombang yang tumpang tindih atau sangat dekat dengan daerah serapan atom unsur yang dianalisis, sehingga pemisahan dengan monokromator tidak mungkin dilakukan. Interferensi kimia terjadi karena adanya keterlibatan reaksi kimia yang dapat menurunkan konsentrasi uap atom dalam ruang atomisasi.
Interferensi fisis ini dapat terjadi karena terbentuknya partikel-partikel yang dapat menurunkan intensitas radiasi melalui hamburan cahaya, dan dapat juga terjadi karena adanya perbedaan sifat fisis larutan sampel dengan sifat fisis larutan standar. Pindahkan kenop panjang gelombang ke dalam jarak ± 2 nm dari angka di depan panjang gelombang yang kita cari dengan kenop tebal. Karena celah yang terlalu lebar akan mengganggu analisis, terutama untuk unsur-unsur yang garis resonansinya sangat berdekatan.
Lembar pengamatan
Tugas perhitungan yang harus dilakukan: 1. Vn: volume larutan pada keadaan n Nn: konsentrasi larutan pada keadaan n. Tentukan hubungan antara konsentrasi dan serapan menggunakan regresi linier. Menurut hukum Lambert-Beer, laju/. Konsentrasi suatu larutan senyawa yang belum diketahui dapat diketahui dengan mengukur serapannya kemudian memplotnya pada grafik sehingga dapat diketahui konsentrasinya. Bawa larutan sampel (tidak diketahui) ke asisten, ukur serapannya dan tentukan konsentrasinya menggunakan kurva kalibrasi.
Bandingkan konsentrasi yang diperoleh dari perhitungan ini dengan konsentrasi yang diperoleh dari grafik/kurva kalibrasi. Masukkan masing-masing larutan ke dalam gelas kimia 5. Ukur daya hantar listrik masing-masing larutan. Bentuk pecahan dapat dinyatakan sebagai persentase massa (% berat, b/b%),% mol (mol%), atau% volume (%vol, v/v).
Campuran zat fasa padat atau cair dapat dinyatakan dalam persentase massa, sedangkan campuran zat fasa gas dapat dinyatakan dalam persentase mol atau volume. Konsentrasi suatu zat yang dinyatakan sebagai fraksi juga dapat dinyatakan sebagai fraksi mol, fraksi berat, atau fraksi volume. Perbandingan antara berat jenis suatu bahan dan jenis air dalam kondisi standar dinyatakan sebagai berat jenis.
Untuk mengetahui kandungan suatu bahan dari suatu sampel dengan mengukur berat jenisnya, dapat menggunakan kurva kalibrasi. Hitung volume piknometer hasil kalibrasi, dengan asumsi berat jenis air suling pada suhu kamar (30°C) adalah 0,9956 gr/ml (0). Buatlah serangkaian larutan standar dengan konsentrasi gula berbeda dalam air suling (% berat), mis. berdasarkan beratnya dan mengukur berat jenis masing-masing larutan.
Buat kurva standar konsentrasi versus berat jenis dari data di atas dan temukan persamaan linier untuk kurva tersebut. Dari data kandungan larutan dan berat jenis larutan standar dicari hubungan keduanya dengan menggunakan metode regresi linier. Dengan persamaan yang diperoleh dan data berat jenis dibaca, maka konsentrasi larutan sampel dapat ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS KUANTITATIF
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA