• Tidak ada hasil yang ditemukan

PMPA full

N/A
N/A
Aura Khanaya Komariah

Academic year: 2025

Membagikan "PMPA full"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PMPA SAP 1

1. Expertiental reality

Sumber pengetahuan yang didapatkan dengan cara mengalaminya sendiri (bisa melihat, mendengar, merasakan)

Ex : menghindari menyentuh api karena panas (berdasar pengalaman sebelumnya)

2. Agreement reality Sumber kese

pakatan yang didasarkan pada kesepakatan” antar manusia dan yang sudah harus di dukung oleh para ahli

Ex : bumi itu bulat

3. Penalaran yang tidak ilmiah

Bersumber dari pemikiran akal sehat yang belum tentu rasional a. Kebiasaan

- Membuat kesimpulan menggunakan penalaran kasual dan probabilistic - Keadaan masa depan disebabkan oleh yang telah ada sebelumnya

- Kondisi saat ini terjadi karena hal sebelumnya, tetapi melupakan kalau penyebabnya gada Ex : ngantongin batu buat mencegah BAB

b. Tradisi

- Semua orang udah mengetahui, jadinya kita menghindari untuk melakukannya Ex: tradisi tolak bala, menghindari angka tertentu untuk penomoran lantai Gedung

c. Otoritas kewenangan

- Mempercayai penilaian orang yang mempunyai pelatihan khusus, keahlian dan kepercayaan dalam hitungan tertentu terutama dalam menghadapi kontorversi

Ex; blind obedience ( percaya semua hal yang disampaikan atasan di kantor tanpa mencari tahu lebih mendalam / holistic)

4. Kelemahan cara yang tidak ilmiah

- Pengetahuann tidak akurat dan terbatas untuk digeneralisasikan

- Memungkinkan menjadi hasil rekayasa demi kepentingan mempertahakankan kebenaran pengetahuan yang ada

- Sulid dibebaskan dari kepentingan subjektif

- Memberikan ruang bagi nuansa mitos dan menjadi jalan pintas tanpa memperhatikan prtoses

- Overgeneraliazatuon atau proses penalaran ilmiah cendereung menghasilkan generalisasi yang berlebihan

5. Prinsip deduksi

- Logis dan sistematis - Abstrak ke konkret - Umum ke khusus

- Berawal dari pertanyaan mengapa ke pertanayaan apa - Existing studie / empiricial research

(2)

6. Prinsip induksi

- Observasi spesifik, berasal dari hal empiris - Khusus ke umum

- Konkret ke abstrak

SAP 2

1. Paradigma peneliatian - Babbie

Keseluruhan system berpikir atau kerangka kerja dalam observasi dan memahami sebuah fenomena. Bagaimana kita melihat fenomena dan memahaminya ( titik utamanya sudut pandang kita). Bagaimana model, framework, blueprintnya kaya ini tuh mau diarahin kemana, penelitiannya akan dilakukan seperti apa

- Bryman

Ppenelitian sosial dibidang kualitatif. Paradigma harus berangkat dari kepercayaan dalam rangka mengarahkan peneliti untuk melakukan penelitian, mempelajari dan melakukannya serta bagaimana hasil kajiannya diiterppretasikan. Setiap paradigma memiliki perbaddaan dalam menginterpretasikan hasil temuan

- Neuman

Menggunakan teori teoeri yang sudah ada. Asumsi dasar, model ( bagaimana suatu penelitian dapat diterjemahkkan ke dalam sebuah penelitian) dan metode yang digunakan antara paradigma berbeda

Ex: mau meneliti pph 21, harus tau dulu basic dari pph 21 itu kaya tarif, objek dll → modelnya dapat melalu kuisioner, survey dll

2. Paradigma positivist

logika deduktif → logika yang berangkat dari pola yang sifatnya umum ke khusus, melalui observasi empirical atau individual behavior untuk menemukan probabilita2 apa saja yg saling terkait untuk bisa saling memprediksi bentuk2 umum human activities → jadi hanya menyebarkan kuesioner saja tidak diolah lebih lanjut

“sudah disepakati dan dapat dijelaskan dengan hukum dan prosedur yang berlaku (polanya baku-menguji postulat/hukum), ditekankan pada hukum sebab-akibat. Observasinya terhadap empiric yang dilakukan dengan sangat hati – hati. Peneliti harus bebas nilai dan tidak mencampurkan subjektivitas dalam memotret suatu fenomena sosial. Positif bebas nilai karena tidak ada nilai subjektif yang memengaruhi hasil penelitian” → DARI CATATAN KA ICHI

Contoh : teori mengenai kepatuhan perpajakan → masyarakat sudah memahami bahwa kepatuhan perpajakan itu melapor pajak secara tepat waktu, sesuai peraturan, menghitung sesuai aturan → itu pola2 yg sifatnya udh umum & udh diketahui oleh publik → setelah ketahui itu dia akan beranjak ke sifatnya yg khusus → tingkat kepatuhan perpajakan di DKI jakarta apakah sama dengan di jawa tengah? Belom tentu karena banyak faktor yg mempengaruhi yg sifatnya umum untuk dapat diaplikasikan di hal2 yg sifatnya khusus → DAPAT DILAKUKAN DENGAN SURVEY UNTUK MEMBANDINGKAN LEBIH BAIK, RENDAH, ATAU BURUK → Selain itu,

(3)

apakah kepatuhan perpajakan itu apabila diaplikasikan di indo sama dengan di LN? belom tentu menghasilkan precise yang sama, maka perlu probabilistic yg dilakukan oleh peneliti PENELITIAN INI LEBIH KE KUANTITATIF

3. Paragidma post positivist

Paradigma post positivis ada karena untuk melengkapi paradigma positivis yg masih terbatas.

Dilengkapo dengan adanya effects atau outcome yang dihasilkan terus dampaknya apa dari hasil tersebut, sebab akibatnya itu dilihat. Penelitian ini lebih ke kuantitatif

apakah memang data2 yang disebarkan itu penyebabnya apa? Akibatnya apa kalo misalnya (contoh) di DKI itu tingkkat kepatuhannya lebih tinggi dprd di Jakarta → hal itu gabisa didapatkan hanya dengan kuesioner (data primer yang sifatnya rigid/kaku melalui scoring → kenapa org2 milih angka 1? Knp org2 milih angka 5?) → maka butuh post positivis dengan cara turun ke lapangan alasan2 tersebut “kenapa milih angka 5? Penyebabnya apa? Mungkin jawabannya karena di DKI Jakarta tingkat pengetahuannya/pendidikannya tinggi karena kebanyakan sudah S1”

4. Paradigma Interpretive

menggunakan interpretasi dari peneliti itu sendiri → bagaimana orang2 disekitar peneliti tersebut berinteraksi dan berkomunikasi dan bersosialisasi satu sama lain → peneliti menggunakan observasi langsung di masyarakat terhadap orang di lingkungan aslinya di dalam memahami dan menginterpretasikan bagaimana orang menjaga keberlangsungan kehidupan sosial mereka → digunakan oleh peneliti sosial yang sifatnya etnografi, turun langsung untuk melihat bagaimana sistem sosial daerah tersebut dijalankan. Lebihh ke kualitatif dan induktif, mirip post positivist

ex : kenapa sih terdapat suatu perkampungan di Jawa yang rumahnya tidak ada pintu, sistem sosialnya gimana? Budaya nya gimana? → terdapat keterbatasan waktu dan bagaimana peneliti bisa menginterpretasikan sedalam itu dalam penelitiannya karena terdapat beberapa hal yang sifatnya tidak dibuka oleh narasumber sehingga peneliti tidak bisa mendapatkan sebuah data yang utuh, sehingga butuh kemampuan peneliti yang bisa menggali informasi dari daerah tersebut

5. Paradigma Konstruktivisme

LEBIH KE KUALITATIF → gimana dia bekerja dan gimana dia tinggal, tp kl individual itu → melihat bahwa subjektif penelitian berdasarkan pengalaman tentang hal – hal khusus →

Ex : pengalaman di bidang hukum (dunia perpajakan dari prespektif hukum) → berdasarkan paradigma yang ia miliki dari ilmu hukum → mengkonstruksi misalkan ahli ekonomi dia akan mengkonstruksi penelitian perpajakan itu berdasarkan ilmu ekonomi yang ia miliki baik itu mikro maupun makro → jadi, apa yang ia temui dilapangan kemungkinan akan mengkonstruksi berdasarkan experience meaning → jadi, kalo konstruktivisme lebih mirip positivis

INTERPETIVE LEBIH LIAT SECARA GENERAL (SUDAH MEMILIKI PENGETAHUAN DASAR). TAPI KALO KONSTRUKTIVISME LEBIH RIGID KARENA BERDASARKAN LIFE EXPERIENCE YANG DIA MILIKI

(4)

6. Paradigma Feminisme

concernya pada wanita agar suara dan nilai dari perempuan yang termarjinalkan dapat didengarkan → Contoh : yang sempet naik adalah PTKP yang belom kawin TK/0 sedangkan laki2 bisa mengabsorb K/3 (nah itu biasanya di teliti sama peneliti pake paradigma feminis) → tujuannya untuk equality atau keadilan

7. Paradigma kirtis

lebih melihat kepada pola2 berpikir secara kritis atas data2 yang dia miliki, tapi sifatnya kalo paradigma kritis ini behind the best reset.

Ex : kalo di dalam penelitian ada namanya literatur review berpikir secara kritis atas literatur review yang dia miliki (adakah benang merahnya) kayak literatur review untuk negara OECD, apakah ada perbedaan antara negara OECD dan non-OECD (laporan keuangannya). → biasanya dimulai ini dulu sebelum ke post positivism/interpretative karena sebelum turlap harus ada pemikiran kritis terlebih dahulu

ex : kayak yg PTKP wanita (feminism) → sebar survery melalui positivism → trs ditanya alasannya (post – positivism)

PARADIGMA TIDAK DAPAT DIGABUNGKAN TP DAPAT MEMILIKI KORELASI DENGAN PENELITIAN YANG BERBEDA

8. Pendekatan

Cara berpikir yang diadopsi peneliti tentang bagaimana desain riset dibuat dan bagaimana penelitian akan dilakukan

a. Kuantitatif → turunan dari paradigma positivist - Menguji hipotesis

- Memiliki variable untuk mengukur

- Pengukuran disusun sebelum pengumpulan data - Data dalam bentuk angka

- Teori Sebagian besar bersifat kausal dan deduktif - Memiliki prosedur yang standar dan replikatif

- Analisis menggunakan statisti dan menunjukkan keterkaitan dengan hipotesis

b. Kualitatif → turunan dari paradigma interpretif - Menemukan makna dalam data

- Konsep berupa tema, motif, generalisasi, taksonomi

- Pengunuran / tindakan yang dilakukan bergantung pada peneliti - Data dalam bentuk kata-kata dan gambar

- Teori sering kali induktif baik kausal maupun non kausal

- Prosedur penelitian biasanya khusus (tidak standar) dan sangat jarang ada replikasi - Analisis dengan menggali tima berdasarkan bukti dan mengatur data untuk menyajikan

gambaran yang jelas dan konsisten

(5)

9. Metode dan data

- Metode → cara untuk menjawab pertanyaan yang muncul (Tingkat analisis, Teknik pengumpulan data dan analisis data) → kuantitatif, kualitatif, mix method

- Data → hasil temuan lapangan → kuantitaif itu data numerik, kualitatif itu data verbal

- Mixed method → penggabungan kuanti dan kuali → metode analisisnya digabungkan tp tidak merubah paradigma yang ada → contohnya turunan dari paradigma post positivis

→ di dalamnya ada kuesioner dan ada wandam juga → sifatnya lebih holistic atau menyeluruh data2 yg dimiliki → NANTI BAKAL PAKE INI UNTUK BS DI ANALISIS DI HASIL

PENELITIAN NANTI

10. Metode penelitian a. Kuantitatif

- Experimental design

situasi experiment nya berbeda dengan sitkon yg kedua apakah hasilnya berbeda → mengenai kepatuhan perpajakan, kalo gasalah dulu ada di ilmu adm peneliti itu di dalam penelitian perpajakan apabila ada suatu dua tim kerja, tim kerja pertama itu di dalam melakukan adm perpajakan dilakukan secara manual dengan menggunakan secara excel, tetapi tim kerja kedua dilakukan secara digital sehingga dia tinggal Tarik – Tarik data yg dimiliki trs tinggal bayar pajaknya berapa, hasilnya lebih cepet yg mana manual/sistem?

Nah experiment ini biasanya dilakukan oleh peneliti yg sifatnya ilmu exact

- Survey

sebetulnya kt tdk membandingkan antar responden → malah kt akan menggabungkan untuk kemudian di akhir kt simpulkan apakah hasilnya nilai rata2nya diatas atau dibawah

b. Kualitatif - Phenomenalogy

Human experience → tidak langsung terjun ke lapangan, makannya dia itu tidka intensif di dalam lingkungan tersebut → lebih lama dalam melakukan penelitian ini

- Etnografi

Langsung turlap dalam periode tertentu sehingga akan dapat hasil yang lebih alami - Grounded theory

(6)

mempelajari bagaimana interaksi2 yg ada di lingkungan sosial tsb untuk kemudian dia akan membuat suatu teori baru dari fenomena yang ada di lingkungan tersebut

- Case study

spesifik individual atau grup lokasi, juga sering dilakukan oleh mahasiswa fiskal kayak case study pada PT A, dkk → karena sifatnya lebih mendalam di suatu lingkungan tersebut → masalahnya dia itu memiliki tingkat generalisasi yg leboh rendah pada tingkat populasi → LEBIH KECIL CAKUPAN TP LEBIH DALAM → CASE STUDY PERLU ADA JUSTIFIKASI AWAL

“kenapa kamu melakukan studi kasus di wilayah tersebut?”→ keunggulannya data lebih cepat karena lebih kecil

c. Mix method

- Sequential mixed method

prosedur yg dilakukan peneilit itu dalam melihat atau menemukan hasil temuan di lapangan yang dia itu tidak dilakukan secara satu waktu tp menggunakan sequence periode waktu yg berbarengan. Apabila temen2 melakukan itu menggunakan kuesioner itu akan sequence berbarengan dengan peneliti kuantitatif nya

- Concurrent mixed method

menggabungkan antara kualitatif dan kuantiatif di suatu waktu yg bersamaan

11. Etika penelitian

Pedoman bagi seoarang peneliti untuk melakukan suatu tindakan dalam Upaya menemukan jawaban atasu pertanyaan yang diajukan. General agreements tentang apa yang tepat dan tidak tepat untuk dilakukan

a. Terkait peneliti

- Scientific misconduct → melakukan penipuan dalam menjalankan proses penelitian - Research fraud → melakukan pemalsuan data

- Plagiarism → memalsukan hasil penelitian dengann mengakui penelitian orang lain

b. Terkait subjek penelitian

- Informed consent → kesiadiaan yang disadari, dalam menjadi subjek penelitian, responden harus bersedia dan sabar

- Perlindungan partisipan → partisipan tidak dirugikan, mencakup material, fisik, psikologis - Kerahasiaan → anonimitas dan inferred identity

c. Terkait komunitas

- Pemberi sponsor → data yang disajikan harus sesuai dengan hasil data lapangan. seorang peneliti harus bebas dari motif personal, serta harus memenuhi syarat metodologis - Hubungan dengan pemerintah → etikan menenkankan pada kebenaran data yang didapat

dari hasil penelitian

SAP 3

- Deduktif → positivist

Tax amnesty udah diterima sama umum, jd udah diteriima sama public, terus diturunkan ke khusus, kaya gimana tax amnesty di Jakarta

(7)

- Induktif → khusus ke umum → kontruksivist dan intrepretif → kuantitatif

Missal, umkm di Jakarta melakukan jual beli dan ada kebijakan PPh umkm. Berarti ada lokasi yang khusus di jkt dan kita ingin mengetahui gimana kebijakan ini secara umum di Jakarta (kitab isa tau gimana pelaksanann perpajakan wajib pajak itu)

- Kualitatif

→banyak bermain di data berbentuk statement yang memperkuat argument terkait suatu topik, bisa melalu wawancara mendalam

- Kuantitatif

→data data berupa angka, mean

- Data primer → data yang diterima secara langsung dari responden

- Data sekunder → bukan data langsung, tp kita pake data yang udah diolah lagi oleh orang lain ( seperti data BPS)

1. Rancangan penelitian

suatu proses dalam memproseskan pola fikir dengan tujuannya mencari pembelajaran itu. Di dalam paradigma ada blueprint, nah nanti blueprint kita telaah lebih dalam lagi biar peneliti itu lebih detail dan mempermudaj penelitian

- pertimbangan dalam merancang rencana penelitian

• ketertarikan

• kemampuan diri

• ketersediiaan sumber daya

• keilmuan

• maksud dan tujuan

• manfaat

• aksesibilitas

2. Langkah penyusunan rancangan penelitian

a. Memilih topik dan merumuskan pertanyaan penelitian (research question) - Pengalaman pribadi

- Keinginahuan hal yang trending topic

- Ketiadaan studi mengenai femonena tertentu (state of knowledge) - Upaya memecahkan masalah tertentu

- Social premiums (memanfaatkan momen terntu, missal lu dapet sponsor buat lakuin penelitian)

- Mengangkat topik yang berkaitan dengan ppreferensi / keyakinan agama, politik, sosial (personal values)

- Kehidupan sehari-hari

b. Penelusuran dan pembahsaan teori

Penelitan harus memperhatikan teori yang digunakan agar penelitian tidak menjadi kegiatan yang sia sia, karena :

- Teori sebagi jembatan antara pengetahuan dengan permasalahan yang ingin diteliti - Teori sebagai alat ukur dan penyederhanaan untuk menjelaskan suatu gejala - Teori membantu peneliti untuk melakukan prediksi (hipotesis)

c. Struktur rancangan penelitian

Memastikan keterkaitan antara masalah, topik, variable, indicator, judul penelitian

(8)

- Pendahuluan

Latar belakang maslaah, perumusan masalah, tujuan penelitina, siginifikansi penelitian, sistematika penelitian

- Kerangka teori

Tinjauan Pustaka, kerangka tori, model analisis, hipotesis penelitian, operasionalisasi konsep

- Metode penelitian

Pendekatan penelitian, jenis, Teknik pengumpulan data, populasi n sample, teknin analisis data

- Instrument penelitian

Kuisioner, pedoman wawancara, pedoman observasi

3. Jenis pertanyaan penelitian - Exploration

Pertanyaan penelitian yang bertujuan menemukan fakta yang belum banyak diketahui.

Berupaya menjawab “what”

Ex : apakah kenaikan tarif PPN 12% menurunkan Tingkat daya beli masyarakat di Indonesia?

- Descriptive

Pertanyaan penelitian yang bertujuan menggambarkan karakteristik subjek penelitian.

Berupaya menjawab “how” dan “who”

Ex: bagaimana implementasi kebijakn pemberian bantuan sosial di kabupaten gunung kidul tahun 2024?

- Explanatory

Pertanyaan penelitian bertujuan menjelaskan bagaimana fenomena terjadi. Berupaya menjawab “why”

Ex: bagaimana pengaruh penerapan pajak karbon terhadap harga Listrik di Indonesia?

- Testing question

Pertanyaan penelitian mencoba menguji hipotesis

Ex: apakah penggunaan metode pengukuran kinerja 360 degree pada organisasi dapat menciptakan kinerja yang lebih produktif bagi pegawai?

- Diagnosis question

Pertanyaan penelitian mencoba mengidentifikasi permasalahan

Ex : apa jenis masalah organisasi dan keuangan yang diahadpi organisasi dalam menggunakan indicator untuk mengukur kinerja pegawai?

- Design question

Pertanyaan penelitian diarahkan untuk mencari solusi atas permaslaahan tertentu Ex: bagaimana organisasi dapat memperkenalkan indicator kinjera tan terjadi penolakan dari para pegawai?

- Evaluation question

Pertanyaan penelitian menyelidiki proses dan hasil dari perubahan yang dilakukan Ex: apakah penggunaan indicator kinerja organisasi meningkatkan produktivitas pegawai?

(9)

4. Tujuan penelitian

- Kualitatif → mencakup informasi tentang fenomena utama. mengidentifikasi, menganalisis, mendeskripsikan, menggambarkan, mengeksplorasi

- Kuantitatif → mencakup variable penelitian dan keterhubungannya. Melihat pengaruh variable, menguji hipotesis

- Mixed methods → mencakup informasi tentang kedua rangkaian penelitian dan alasan penggabungan keduanya. Membandingka, mengembangkan, merincikan, menggabungkan

5. Signifikansi penelitian

Rasionalaisasi mengenai pentingnya sebuah penelitian dilakukan melihat kebermanfaatn yang diharapkan dari peniliti agar para pembaca dapat memperoleh manfaat ketika membaca atau menggunakan penelitian tersebut

a. Signifikansi akademis / teoritis

- Menambah penelitian akademik dan literatur dalam bidang tertentu

- Pengembangan ilm pengetahuan melalui pengujian, perbaikan, modifikasi teori atau konsep

- Ex : hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontibusi pada pengembangan teori terkait tata kelola pemerintahan, khususnya terkait pengelolaan transportasi public

b. Signifikansi praktis

- Penelitian dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhna praktis sebagai solusi atas suatu masalah dan dapat pula sebagai rekomendasi

- Ex : hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi bagi pemerintah dalam mengevaluasi dan merumuskan regulasi pengelolaan transportasi public di jabodetabek

c. Signifikansi teknis

- Usaha untuk menjawab permasalahan penelitian dengan melahirkan Teknik aau metode penelitian, pengukuran, pengamatan, yang lebih valid dan reliable

- Ex : hasil penelitian ini diharapkan dapat merumuskan model tata kelola transportasi public yang sesuai dengan konteks jabodetabek

d. Signifikansi sosial

- Penelitian bermanfaat bagi pembentukan kesadaran, pengetahuan, maupun sikap masyarakat

- Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat jabodetabek untuk turut berkontibusi dalam pengurangan emisi karbin dengan beralih pada penggunaan transportasi publik

SAP 5

1. Jenis penelitian sosial - Berdasarkan tujuan

• Eksploratif

Bertujuan menggali suatu topik penelitian yang baru, “what”, merupakan dasar bagi penelitian lanjutan

(10)

• Deskriptif

Bertujuan menyajikan gambaran detail mengenai situasi, kondisi sosial dan hubungan di dalamnya, “how dan who”, lanjutan dari penelitian eksploratif

• Eksplanatif

Bertujuan menjelaskan mengapa suatu peristiwa terjadi, menguraikan, memperluas, menguji teori, “why”, dibangun diatas penelitian eksploratif dan deskriptif

- Berdasarkan manfaat

• Penelitian murni atau basic

Tujuan → menciptakan pengetahuan baru tentang fenomena sosial Target → komunitas akademik, peneliti lainnya

Otonomi peneliti → penelitian secara bebas memilih permasalahan dan subjek penelitian

Focus → logika dan rancangan penelitian yang dibuat peneliti

Indicator keberhasilan → Penelitian dimuat dalam publikasi ilmiah, serta berkontribusi terhadap pengetahuan dan komunitas ilmuwan lain

• Penelitian terapan atau applied

Tujuan → memberikan solusi praktis atas suatu permasalahan spesifik Target → praktisi aktif baik di sektor public maupun swasta, non peneliti

Otonomi peneliti → penelitian itu diatur oleh sponsor yang kedudukannya ada di luar disiplin ilmu

Focus → Kemampuan untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sehingga dapat digunakan untuk kepentingan sponsor

Indicator keberhasilan → Kemampuan untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sehingga dapat digunakan untuk kepentingan sponsor

- Berdasarkan waktu

• Cross sectional

Penelitian yang mengumpulkan data pada satu waktu tertentu. Murah tetapi jarang dapat menangkap perubahan sosial

• Case study

Penelitian mendalam pada kasus spesifik, dilakukan dalam rentang waktu yang ketat, menangkap fenomena sosial secara rinci dan variative, mampu menciptakan / mengembangkan teori yang ada

• Longitudinal

Panel study → mengamati subjek penelitian yang persis sama dalam beberapa periode waktu

Chort study → mengamati subjek penelitian yang memiliki pengalaman yang sama dalam beberapa waktu

Time series → mengamati subjek penelitian yang berbeda dalam beberapa periode waktu

(11)

- Berdasarkan teknik pengumupulan data

• Kuantitatif

Reaktif (experiment dan surveys) dan non reaktif (content analysis dan existing sttatsici)

KUANTITATIF EXPERIMENT KUANTITATIF SURVEY

Membagi subjek ppenelitian menjadi dua atau lebih Peneliti mengajukan pertanyaan tertulis melalui kuisioner atau wawancara yang direkam

Manipulasi kondisi pada salah satu kelompok Peneliti menggunakan sampel penelitian Kelompok tersebut diberi perlakuan khusus

(treatment)

Survey paling serinng digunakan dalam penelitian desktriptif

Kelompok lainnya dibiarkan tanpa manipulasi

Data survey biasanya disajikan dalam bagan grafik, atau tabel dan dianalisis menggunakan statistik Peneliti mengukur perbedaan reaksi dari kedua

kelompok

KUANTITATIF CONTENT ANALYSIS KUANTITATIF EXISTING STATISTIC Menjelakan informasi yang bersifat simbolis dalam

dokumen ttertulis atau media komunikasi lainnya

Penelitian dilakukan menggunakan data statistic yang dikumpulkan pada penelitian terdahulu maupun laporan yang diberikan pemerintah atau organisasi lain

Mengidentifikasi bentuk material yang akan dianalisis seperti buku, artikel, foto, film dan sebagainya

Merekam aspek asppek penting dalam bentuk material yang dipilih, seperti menghitung berapa kali suatu kata tertentu disebutkan dalam satu artikel

Menyajikan hasil temuan dalam bentuk tabel atau grafikp

• Kualitatif

Field reaserch dan historical comparative

KUALITATIF FIELD RESEARCH KUANTITATIF HISTORICAL COMPARATIVE Dilakukan dalam bentuk studi kasus pada kelompok

kecil dan durasi waktu tertentu

Focus penelitian:

- Satu periode Sejarah

- Beberapa kebudayaan yang berbeda - Gabungan keduanya

Peneliti membuat catatan lapangan yang kemudia akan dianalisis dan dituliskan dalam bentuk laporan

Biasanya digabungkan dengan teknik penelitian exsting statistic, dokumen, pengamatan dan wawncara

Peneliti memilih kelompok yang akan diteliti, kemudian melakukan pengamatan dan berinteraksi secara langsung di lingkungan alami subjek penelitian

Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data yang menjelaskan aspek-aspek kehidupan sosial yang terjadi di masa lalu atau yang terjadi pada kebudayaan yang berbeda

Dimulai tanpa ada perumusan gagasan peneliti yang kuat, biasa digunakan dalam penelitian eksploratif dan deskriptif

(12)

SAP 6

1. Teori

Penjelasan sistematis yang digunakan untuk observasi atau pengamatan terhadap suatu fenomena yang berkaitan dengan aspek khusus dari kehidupan manusia – babbie

2. Unsu pengertian teori

- Alat untuk menjelaskan gejala

- Berusaha menemukan hukum atau pola umum dari suatu gejala sebagai bentuk cara penjelasannya

- Bersifat dinamis, teori lama dapat dimodifikasi dan mengembangkan teori baru

3. Urgensi teori

- Menjadi landasan dalam sifat dan penggunaan variable saat peneliti membentuk pertanyaan penelitian dan hipotesis

- Memberikan penjelasan atau prediksi tentang hubungan antar variable dalam penelitian

4. Komponen dalam teori - Asumsi

• Asumsi → titik awal atau keyakinan yang belum teruji pada teori yang diperlukan untuk membangun penjelasan teoritis

• Background assumption → asumsi yang melatarbelakangi sebuah teori dan mendorong peneliti untuk melakukan kajian lebih lanjut

• Tractable assumption → asumsi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai basis untuk membangun argumentasi

- Konsep

• Konsep → gagasan abstrak yang dinyatakan dalam suatu symbol (kata, istilah, karakter) atau definisi

• Theritical concept → ide yang dipikirkan, didefinisikan dengan hati-hati dan dibuat secara eksplisit dalam sebuah teori

• Konsep dan teori dibangun berdasarkan serangkaian asumsi tentang hakekta manusia, kenyataan sosial atau gejala tertentu

• Ex → konsep kualitas layanan memiliki beberapa dimensi konsep seperti tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy

- Relationship

• Teori → system penjelasan yang dibangun di atas begitu banyak konsep yang salingg berkaitan. Konsep dapat dihubungan dengan konsep lain kalau dirumuskan kedalam variable terlebih dahuru

• Variable → konsep yang telah mempunyai variasi, sifat atau atribut

• Proprosi → pernyataa teoritis mengenai dua / lebih faktor / konsep terkait jenis hubungan tersebu

• Hipotesis → proporsi yang dapat di uji secara empiris - Unit analisis

• Unit, kasus, atau bagian dari kehidupan sosial yang diteliti

(13)

• Peneliti menyesuaikan konsep teoretis untuk diterapkan pada satu atau lebih unit analisis ini.

• Ex → konsep agresi dapat diterapkan pada beberapa unit analisis: individu, kelompok, organisasi, atau negara

5. Jenis teori

- Berdasarkan arah penalaran

PENDEKATAN DEDUKTIF PENDEKATAN INDUKTIF

Teori yang dibangun melalui proses pengujian secara deduktif dan memiliki asumsi yang cenderung bersifat deduktif

muncul sebagai respons atas keterbatasan dari pendekatan deduktif

teori menjadi titik tolak penting dari perencanaan penelitian

lebih banyak berkembang melalui kekuatan penafsiran terhadap data dibanding pengujian teori yang telah ada

teori memberikan gagasan:

- Bagaimana penelitian itu seharusnya dilakukan

- Bagaimana interpretasi dapat yang harus dilakukan

- Gagasan pemecah masalah bagaimana yang harus dicetuskan

Tidak bergantung pada teori, tapi pada datanya langsung karena teori yang sudah ada hanya digunakan sebagai alat bantu untuk memberi gagasan tentang konsep apa yang bisa diteliti

Tujuan akhir dari penelitian bukan untuk menguji teori yang sudah ada, namun menghasilkan teori baru

Pendekatan untuk mengembangkan sebuah teori yang dimulai dari konsep abstrak dan hubungan teoritis menuju bukti empiris yg lebih nyata

Mengembangkan teori → diawali dengan bukti emiris nyata → menuju konsep lebih abstrak dan berhubungan secara teoritis

Pengujian teori guna memperbaiki dan mengembangkan khazanah teori (menguji hipotesis)

Teori dibuat melalui proses eksplorasi langsung dari kenyataan empiris

- Teori berdasarkan Tingkat kenyataan

TEORI TINGKAT MIKRO TEORI TINGKAT MESO TEORI TINGKAT MAKRO Menjelaskan berbagai gejala sosial

ditingkat individual dan berkaitan dengan interaksi sosial nyata yang terjadi dalam jangka waktu pendek (sehari-hari)

Hubungan, proses dan struktur pada Tingkat menengah dalam kehiduppan sosial dan terjadi dalam durasi sedang (berapa tahun / bulan)

Fokus pada satuan-satuan gejala di tingkat masyarakat atau kebudayaan serta terjadi selama jangka waktu yang lama.

ex → interaksi antar muka dan pertemuan antar individu maupun kelompok kecil

Ex → organisasi sosial, komunitas perkotaan

Ex → institusi sosial, seluruh masyarakat

(14)

- Teori berdasarkan isi penjelasannya

TEORI SUBSTANTIF TEORI FORMAL

Dikembangkan untuk menjelaskan bidang khusus dari gejala sosial dan terkait secara khusus dengan suatu kelompok atau kategori sosial tertentu

dikembangkan untuk menjelaskan suatu bidang gejala sosial yang lebih mendasar dan umum, menggunakan konsep yang dapat berlaku luas dan memiliki tingkat abstraksi yang lebih tinggi.

Ex → teori yang membahas tentang inovasi kelompok UMKM

Ex → teori tentang struktur sosial, teori tentang kepemimpinan

- Teori berdasarkan bentuk penjelasan

CAUSAL EXPLANATION STRUCTURAL EXPLANATION INTERPRETIVE EXPLANATION Mengenai mengapa peristiwa

terjadi dan bagaimana suatu hal dinyatakan sebagai penyebab dan dampak

Mengenai mengapa peristiwa terjadi dengan menjabarkan struktur dan hubungan antara kedudukan pada struktur tsb

mengenai mengapa peristiwa terjadi dan bagaimana sesuatu digambarkan dalam sebuah makna konstruksi sosial dan pandangan objektif

nekenin pada pemahaman

Temporal order → urutan kejadian harus masuk akal, penyebab muncul sebelum dampak terjadi

Sequential theory → menggunakan penjelasan struktural dengan menguraikan pola dan menentukan tahapan, langkah, atau fase di mana peristiwa terjadi

Peneliti berusaha untuk menemukan makna dari suatu kejadian dengan menempatkan makna tersebut dalam suatu konteks sosial yang spesifik (misalnya hubungan sosial, peristiwa, praktik budaya

Empirical association → 2 peristiwa muncul bersamaan

Network theory → menekankan pada lokasi dan hubungan dalam jaringan yang saling terhubung atau dalam keseluruhan pola jaringan

Peneliti berusaha untuk menangkap dan memahami secara mendalam cara kerja dari dunia sosial yang diteliti.

Kemudian peneliti berusaha merasakan dan mencoba melihat dunia sosial tersebut dengan cara pandang orang yang mereka teliti.

Elimination of plausible alternatives → mengeliminasi kemungkinan alternatif variable lain yang dapat turut menyebabkan fenomenan itu terjadi

Functional theory → menekankan pada faktor yang saling berhubungan (interdependen). Faktor tersebut berfungsi untuk menopang keseluruhan system yang memiliki bagian-bagian spesifik dan saling melengkapi untuk mendukung berjalannya system

Pandangan subjektif setiap orang akan mempengaruhi bagaimana dia bertindak, sehingga dari pemaknaan ini dapat diketahui alasan dan pandangan orang lain terhadap berbagai ha

(15)

6. Tinjauan Pustaka

proses mencari dan meringkas suatu studi yang membahas topik tertentu (Creswell, 2009)

tujuan :

- menunjukkan isi dari Penelitian sebelumnya dan membangun kredibilitas - menunjukkan alur dan keterkaitan dengan penelitian sebelumnya - mempelajari penelitian sebelumnya & memunculkan ide-ide baru

- mengintegrasikan dan meringkas apa yang telah diketahui pada suatu penelitian yang telah dilakukan

SAP 7

1. Pengukuran

Proses pemberian label atau angka pada suatu variable guna menjelaskan sifatnya. Awalnya tuh melihat suatu variable yang memiliki variasi nilai, terus variabelnya diturunin jadi indicator konkrit yang bisa di ukur. Jadi pengukuran → proses penurunan konsep yang bersifat abstrak menjadi hal konkret dan mudah dipahami.

Pengukuran perlu dilakukan untuk

- Menguji hipotesis → ini perlu kalau dia sifatnya bivariat, tp kalau univariat itu dia ga wajib - Mempelajari suatu isu terapan (applied issues)

- Evaluasi terhadap suatu penjelasan - Mendukung data empiris suatu teori

2. Pengukuran dalam penelitian kuantitatif

Pengukuran dilakukan sebelum tahap pengumpulan data (sebelum turun lapangan) dan data dapat berupa numerik atau angka sehingga data tersusun secara seragam. Langkahnya dimulai dari ide abstrak dan diakhiri dengan data empiric . konseptualisasi → operasionalisasi → aplikasi definisi oprasional / pengumpulan data.

Hal yang perlu diperhatikan

- Rules of correspondence → buat indicator yang sesuai dengan definisi konseptualisasi - Conceptual hypothesis → menggambarkan variable dan hubungan keduanya

(16)

- Operationalization → mempersiapkan indicator pada conceptual hypothesis - Empirical hypothesis → menentukan besaran hubungan anatara kedua variable

3. Pengukuran kualitatif

Pengukuran dilakukan pada tahap pengumpulan data dan berupa data campuran, sehingga data tersusun tidak seragam. Langkahnyanya itu konseptualisasi (buat dukung data empiris jd kerangka berpikir) → oprasionalisasi (penggambaran data lapangan buat definisiin konseptualisasi)

4. Skala pengukuran

Tingkat pengukuran dibangun di atas perbedaan antara variable contionous (ukuran Tingkat yang lebih tinggi) da discrete (Tingkat yang lebih rendah). Tingkatannya terdiri dari nominal, ordinal, interval dan rasio

5. Skala parametrik dan non parametrik - Statistic parametrik

Metode pengolahan data statistic inferesnsial yang digunakan untuk menguji parameter atau ukuran populasi melalui data sampel

- Statistic non parametrik

Uji statistic non parametrik tidak memerlukan distribusi populasi dan didasarkan pada perbedaan median

6. Tingkat skala - Nominal

Hanya menunjukan ada perbedaan antara kategori, yaitu variasi nilai di dalam sebuah indicator

Ex → pembagian jenis kepercayaan (muslim, Kristen, katolik, hindu, budha)

- Ordinal

Selain menunjukan perbedaan, juga menunjukan adanya urutan antar kategori Ex → tingak pendidikan formal yang ditamatkan (SD, smp, sma, s1, s2, s3)

- Interval

Selain menunjukan perbedaan dan urutan, memungkinkan untuk menentukan jumlah jarak antar kategori

Ex → skor kecerdasan (iq)

(17)

- Rasio

Serupa dengan interval, tp dia memiliki nol mutlak, sehingga memungkinkan perkalian dan pembagian

Ex → Tingkat penghasilan dalam rupiah per satu bulan

7. Skala pengukuran

Perangkat ukur yang digunakan untuk mengetahui intensitas, arah, Tingkat dalam sebuah variable yang digunakan untuk jenis pengukuran ordinal. Skala dapat digunakan untuk mengukur satu atau lebih dari satu indicator

Jenis :

- Skala likert

- Skala jarak sosial Bogardus - Skala perbedaan semantic - Skala thustone

- Skala guttman

8. Indeks

Nilai hasil gabungan yang dihasilkan dari penjumlahan beberapa indicator dan berada pada Tingkat pengukuran interval dan rasio.

Ex → soal Ujian Akhir Semester sebagai perangkat ukur dengan masing masing soal sebagai indikator dari variabel “tingkat pemahaman mahasiswa” yang kemudian digabung untuk menentukan nilai mata kuliah yang merupakan sebuah indeks

9. Reliabilitas dan validitas - Reliabilitas

Kemampuan untuk di andalkan, menunjukan bahwa hal yang sama diulang atau terjadi lagi dalam kondisi yang identic atau sangat mirip. Berkaitan dengan konsistensi suatu indicator

- Valliditas

Kesesuaian antara ide ide yang digunakan untuk menganalisis realitas sosial. Berkaitan dengan ketepatan penggunaan indicator untuk menjelaskan arti konsep yang sedang diteliti

- Tujuan reliabilitas dan validitas

Membantu dalam memberikan suatu jaminan adanya kebenaran, kredibilitas atau kepercayaan dalam temuan

10. Validitas dalam penelitian kuantitatif - Validitas muka

Consensus dalam masyarakat ilmiah mengenai apakah indicator benar” merupakan ukuran yang tepat untuk mengukur suatu variable

Ex → soal Ujian Akhir Semester sebagai perangkat ukur dengan masing-masing soal sebagai indikator dari variabel “tingkat pemahaman mahasiswa” yang kemudian digabung untuk menentukan nilai mata kuliah yang merupakan sebuah indeks

(18)

- Validitas isi

Perangkat ukur yang valid harus dapat menggambarkan konsep yang tertuang dalam definisi operasionalisasi, artinya perangkat ukur (kumpulan indikator) harus dapat mencerminkan semua dimensi dalam variable

Ex → Sebuah kuesioner mengenai “sikap” harus menanyakan semua aspek sikap, yaitu kognisi, afeksi, dan konasi

- Validitas kriteria

Menggunakan suatu standar/kriteria yang secara umum dianggap mengoperasionalkan variabel secara akurat. Hal yang harus diperhatikan dalam validitas kriteria adalah validitas konkuren dan prediktif

Validitas konkruen → Didapatkan dengan mengasosiasikan suatu perangkat ukur dengan perangkat ukur yang sudah ada yang secara umum dianggap valid. Contoh : Test IQ untuk mengukur kecerdasan

Validitas prediktif → Menggunakan perangkat ukur yang dapat meramalkan kejadian di masa depan. Contoh: mahasiswa yang memperoleh IPK tinggi diprediksikan akan mampu mengerjakan soal ujian CPNS dengan baik

- Validitas konstruk

Menjelaskan apakah indikator di dalam perangkat ukur bersifat saling konsisten. Hal yang harus diperhatikan dalam validitas kriteria adalah validitas konvergen dan divergen

Validitas konvergen → Didapatkan bila indikator yang mengukur suatu variabel yang sama memberikan hasil yang serupa

Validitas diskriminan → Didapatkan bila indikator dari dua variabel yang bertentangan akan bertentangan pula

11. Reliabilitas pada penelitian kuantitatif

(19)

12. Validitas dalam penelitian kualitatif - Ecological validity

Valid jika suatu fenomena muncul tanpa pengaruh kehadiran peneliti

- Member validation

Valid jika anggota masyarakat diteliti mengenali dan mengerti deskripsi peneliti dan menilainya sebagai gambaran dunia sosial mereka

- Natural history

valid jika orang luar melihat dan menerima site lapangan serta tindakan yang diambil peneliti

- Competent insider

Kemampuan orang luar untuk berinteraksi secara efektif sebagi anggota

13. Reliabilitas dalam penelitian kualitatif - Konsistensi internal

Peneliti memperoleh data sesuai atau sejalan dengan segala yang sudah diketahui atas orang / peristiwa yang bersangkutan

- Konsistensi eksternal

Peneliti melakukan penyesuaian data atas data yang diperoleh dari sumber lain

14. Kaitan reliabilitas dan validitas

- Perangkat ukur yang reliabel belum tentu valid - Perangkat ukur yang valid sudah pasti reliabel

- Perangkat ukur yang tidak reliabel sudah pasti tidak valid

SAP 9

Ragam penelitian kuantitatif 1. Penelitian eksperimen

Memodifikasi suatu hal kemudian dibandingkan dengan suatu kondisi yang tidak diberikan treatment. Antara subjek yang diberikan treatment dan yang tidak diberikan akan di compare untuk melihat hubungan kausal antara variabel independen dengan dependen.

(20)

ADA INTERVENSI PENELITI DALAM MEMANIPULASI PARTISIPAN DENGAN PERLAKUAN KHUSUS

Contoh : kita mau meneliti agresivitas balita setelah diberikan tontonan kartun kekerasan.

Akan ada dua subjek penelitian, balita yang diberikan tontonan kekerasan dengan balita yang tidak diberikan tontonan kekerasan untuk melihat reaksinya.

Tiga tahapan dalam penelitian eksperimen:

- Start

Mulai dengan membangun hipotesis kausal - Modify

Menetapkan desain eksperimental yang spesifik terkait dengan kondisi penyebab - Compare

Membandingkan hasil eksperimen Metode pembagian kelompok eksperimen - Random assignmet (pembagian acak)

- Matching (pencocokan) (jadi kaya pembagian kelompok berdasarkan karakteristik tertentu)

2. Tipe desain penelitian eksperimen a. Classical experimental design

Pembagian kelompok eksperimen dan pembanding dengan random assignment

Kelomok eksperimen → observasi awal (pretest score0 → treatment → observasi akhir (posttest score)

Kelompok pembanding → observasi awal → observasi akhir

b. Preexperimental design - One shot case study design

Satu kelompok tanpa pembagian acak Treatment → observasi akhir

- One group pretest posttest design Satu kelompok tanpa pembagian acak

Observasi awal → treatment → observasi akhir

- Static grup comparison

Dua kelompok (eksperimen dan pembandinng) tanpa pembagian acak Treatment → observasi akhir

(21)

c. Quasi experimental and special design - Two group posttest only design

Seperti stati group comparison namun dengan pembagian acak

- Latin square design

Melihat bagaimana variable independent pada sekuens waktu yang berbeda memengaruhi variable dependen

- Solomon four group design

Penggabungan antara classical experimental design dan two group posttest only design - Factorial design

Melihat dampak dari beberapa variable independent secara bersamaan

(22)

3. Jenis penelitian eksperimen a. Field experiment

- Penelitian dilakukan dalam setting lingkunga alamiah

- Tidak dipisahkan dari lingkungan keseharian partisipas sehingga masih melakukan kegiatan sehari”

- Sulit untuk mengontrol variable” pengganggu

b. Laboratory experiment

- Penelitian dilakukan didalam setting lingkungan buatan

- Dipisahkan dari lingkungan keseharian partisipan (tempat khusus)

- Pengaruh variable penyebab dapat lebih diyakini karena variable pengganggu dapat di control

4. Penelitian survey

Mengumpulkan data asli untuk menggambarkan populasi yang terlalu besar untuk diamati secara langsung, Survei dapat memberikan kita data yang akurat, dapat diandalkan, dan valid, tetapi untuk melakukannya, mereka memerlukan upaya dan pemikiran yang serius.

TIDAK ADA INTERVENSI PENELITI ATAS JAWABAN YG DIBERIKAN RESPONDEN

Apa yang ditanya dalam survey:

- Perilaku → seberapa sering menggunakan - Sikap/keyakinan/opini → pendapat mengenai - Karakteristik → berapa usia anda

- Ekspektasi → apakah anda berencana mudik lebaran tahun ini - Klasifikasi diri → apakah anda menganggap diri anda blablabla - Pengetahuan → sejauh yang anda ketahui…

5. Proses dalam penelitian survey a. Langkah pertama

- Mengembangkan hipotesis - Menentukan jenis survey (mail,

interview, telp, web)

- Membuat instrument penelitian - Menentukan kategori jawaban - Membuat layout design kuisioner

b. Langkah kedua

- Merencanakan cara record data - Melakukan pilot survey

c. Langkah ketiga

- Menentukan target populasi - Mendapatkan kerangka sampel - Menentukan besaran sampel - Menentukan sampel

d. Langkah ke empat - Mencari responden - Interview

- Melakukan record data

e. Langkah kelima

- Memasukan data ke computer - Memeriksa semua data

- Menganalisis data menggunakan statistic

f. Langkah keenam

- Mendeskripsikan temuan dalam laporan

- Menyajikan temuan kepada pembaca untuk kritik dan evaluasi

(23)

6. Pilot survey

Uji coba kuisioner (pretest) → ini dia tahapan penting Pilot survey bisa ningkatin validitas dan reliabilitas dalam hal:

- Kejelasan pertanyaan

- Relevansi pertanyaan dengan kehidupan sehari” responden - Kemampuan responden dalam mengisi kuisioner dengan mudah 7. Teknik penyebaran kuisioner

8. Sumber kesalahan dalam penelitian survey

(24)

SAP 10

1. Populasi

Suatu kelompok besar dari kesatuan sampel yang akan diteliti dan hasilnya akan digeneralisasikan → kesimpulan secara keseluruhan tentang objek yang diteliti

2. Sampel

Bagian representative yang mewakili/ ciri ciri dari populasi → hasil pengamatan objek

3. Populasi target

Batasan populasi yang telah direncanakan dan ditentukan secara konkret oleh peneliti (Batasan ideal) → tujuan penelitian

4. Populasi survey

Batasan populasi yang ditemukan dilapangan bisa berbeda dari populasi yang direncanakan

→ Batasan praktis

5. Kerangka sampel

Daftar nama seluruh anggota populasi → mengindari ketidaksesuaian sampel populasi sehingga mengakibatkan pelemahan validitas pengukuran → bisa juga berupa database Ex:

kita punya list daftar nama populasi maka kita memiliki kerangka sampel yang akan digunakan untuk penarikan sampel

6. Alasan melakukan penarikan sampel

- Penarikan sampel dilakukan karena bisa menggeneralisasi hasil keseluruh populasi - Kuantitatif → berapa banyak kasus penurunan populasi ke dalam berbagai kategori minat,

kemudian menggunakan sampel probabilitas → sangat efisien dan sangat akurat

- Sampling berguna untuk populasi terlalu besar → menghemat biaya dan tenaga, efisiensi waktu

7. Batasan populasi

(25)

8. Penarikan sampel

- Sampling unit → satuan yang digunakan untuk menarik sampel

- Sampling element → satuan yang menjadi target akhir dalam proses penarikan sampel - Unit analisis dan unit observasi bisa sama bisa beda (pokoknya unit observasinya itu yang

lebih spesifik)

9. Teknik penarikan sampel a. Probabilita

- Terdapat kerangka sampel

- Setiap elemen populasi memliki kesempatan yang sama untuk menajdi sampel

b. Non probabilita

- Tidak ada kerangka sampel

- Terdapat kecenderungan elemen populasi tertentu dipilih menjadi sampel daripada elemen

10. Teknik penarikan sampling porbabilita a. Simple random sampling

- Terdapat kerangka sampel

- Anggota populasi homogen (punya karakter sama)

- Jumlah anggota populasi tidak erlalu banyak (<50 sampel) - Tahapan :

Membentuk kerangka sampel → memberi nomor setiap unsur dalam kerangka sampel secara acak → pemilihan unsur menjadi anggita sampel melalui undian / tabel angka random

b. Systematic random sampling - Terdapat kerangka sampel

- Anggota populasi homogen (punya karakter sama) - Jumlah anggota populasi sangat banyak

- Jumlah sampel yang diambil banyak - Tahapan :

Membentuk kerangka sampel → tentukan sampling interval K=N/n → Tarik sampel dari daftar kerangka sampel berdasarkan interval (k)

c. Stratified random sampling

- Anggota populasi heterogeny (karakter berbeda) - Proportionate

- Non proportionate - Tahap

Tentukan karakterstik/ lapisan/ kelompok poppulasi → tentukan sampel dari setiap kelompok → pilih anggota sampel dari tiap lapisan secara acak atau sistematis

d. Cluster sampling

- digunakan untuk cakupan area geografis yang luas dengan unit agregat dipilih secara acak.

Sampel akan diambil dari unit agregat atau cluster sample - single stage

- multi stage

(26)

- tahapan:

tentuin jumlah tahap / cluster / area yang bakal dijadiin kerangka sampel → susun kerangka sampel dari masing” tahap secara acak → pilih sampel dari masing” tahap

11. Teknik penarikan sampling non probabilita a. Accidental sampling

- Disebut juga convenience atau haphazard sampling

- Teknik non probability sampling yang digunakan karena sampel yang mudah ditemui atau dijangkau, tetapi sampel tidak mampu merepresentasikan populasi

b. Quota sampling

- memilih sampel dengan mengidentifikasi kategori umum terlebih dahulu, kemudian jumlah sampel akan ditentukan di setiap kategorinya

c. purposive sampling

- disebut juga judgemental sampling

- didasarkan pada pendapat/pengetahuan peneliti dalam menentukan sampel yang dirasa sesuai

- digunakan untuk menentukan sampel dengan karakter khusus, unik, atau sulit dijangkau

d. sequential sampling

- mengharuskan peneliti untuk terus mencari sampel sampai pada peneliti tidak lagi memperoleh informasi baru atau kondisi seluruh variasi dari fenomena telah terpenuhi.

e. Deviant case sampling

- memilih sampel tidak biasa dengan maksud menambah wawasan peneliti atas fenomena sosial

f. snowball sampling

- disebut juga sebagai network sampling atau chain referral sampling

- memanfaatkan jaringan antar anggota sampel untuk memilih sampel. Sampel akan dimulai dari satu atau beberapa orang, kemudian menyebar berdasarkan hubungan dari anggota sampel sebelumnya

12. sampling size

a. penelitian kuantitatif - generalisasi

- membutuhkan sample yang besar - sample size menggunakan

porbabilita

b. penelitian kualitatif

- sample size menggunakan non probabilita

- sample berjumlah kecil

- penentuan sample size tergantung kebutuhan peneliti selama memenuhi syarat kecukupan dan kesesuaian

(27)

13. perhitungan sampel size

(28)

SAP 11

- data coding → pengkodean pada data mentah sesuai kategoru yang dirancang / pada pertanyaan setengah terbuka → code book

- entering data masukin ke data base

- data cleaning editing (kelengkapan & konsistensi jawaban) → lihat missing data - data transformation mengubah data menjadi format yang baru (variable, kategori) →

analisis data kuantitatif

1. data coding

- memperhatikan skala pengukurannya (nominal, ordina, interval, rasio) - memperhatikan konsistensi dari kode (angka rendah & angka tinggi)

2. entering data

- menggunakan format → code sheet (tabel), direct entry method, bar code, optical scan - dalam proses ini memungkinkan adanya entering data yang tidak tepat. Untuk itu

diperlukan porses data cleaning

3. data cleaning

proses memastikan bahwa seluruh data yang telah dimasukkan ke dalam mesin pengolah data sudah sesuai dengan data yang sebenarnya

jenis data cleaning:

- possible code cleaning

perbaikan kesalahan pada kode yang jelas tidak mungkin sebagai kode

- contingency code cleaning

pembersihan data dengan mencari data yang jawabannya terkait dengan pertanyaan sebelumnya

- recode

melakukan pengkodean kembali data yang asli

4. data transformation

- pembentuan variable baru dengan memperhatikan tabel OK → mengelompokkan item pertanyaan berdasarkan kesamaan tema

- hal yang harus diperhatikan :

(29)

• memperhatikan urutan kode dari kategori masing” variable

• memberikan skor untuk setiap kategori jawaban masing” variable

• pembentukan indeks

SAP 12

Rancangan, ragam dan Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif

- Penelitian kualitatif → berangkat dari fenomena yang ada, mengumpulkan data, informasi, kalsifikasi berdasarkan kategori, menentukan pola, bandingkan dengan teori yang ada

- Induktif → khusus umum → dari fenomena dibandingkan ke teori yang ada

- Grounded theory → bukan teori yang berlaku secara umum, yang berlaku untuk apa yang kita teliti saja jadi tidak berlaku secara universal

- Kalau kita pake probabilitas sampling dan accidental maka ini tidak bisa generalisasi di populasi hanya bisa di sample

- Karakteristik pokok penelitian kualitatif :

• Pemahaman akan reakitas gejala sosial berdasarkan konteksnya

• Menekankan pada kajian kasus dalam Upaya memahmi gejv ala secara utuh (holistic apptoach)

• Menuntu integritas peneliti, ada tidaknya keberppihhakan dan bias peneliti dan akurasi data, terkait klasifikasi data (cross checking data)

• Membangun konstruk dari fenomena empiric (grounded theory)

• Menjelaskan dan memhami gejala dengan penekanan pada proses dan jalinan peristiwa melalui metode kronologis peristiwa

• Interpretasi data dilakkan scara signifikan dan koheren dengan merujuk pada perspektif subjek yang dikaji

- Tahapan penelitian kualitatif

General research question → selection of relevant sites and subjects → collection of relevant data → interpretation of data → conceptual and theoretical work

Jenis penelitian kualititatfif berdasarkan tujuan

- Fenomenologi → ingin menjelaskan pengalaman orang mengenai fenomena - Natarif → menceritakan kembali

Referensi

Dokumen terkait

gunakan pola berpikir ilmiah (deduktif atau induktif) perlu rujukan/konsep/teori.. induktif)

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif, artinya pendekatan yang berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif, artinya pendekatan yang berangkat dari suatu kerangka teori,

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian tentang pengembangan Kemampuan Penalaran Deduktif Matematis (KPDM) mahasiswa calon guru SD melalui Pembelajaran dengan

Pendekatan dan metode apa pun yang digunakan dalam penyusunan teori akuntansi (deduktif atau induktif, normatif atau deskriptif), struktur teori akuntansi terdiri dari

• Menyunting karangan Menyunting karangan berpola deduktif  berpola deduktif  induktif  induktif  Jenis Tagihan: Jenis Tagihan: • • tugas tugas individu individu • •

•Mengkaji hubungan dan sebab-akibat •Desain Sebelum Penelitian Fleksibel, berkembang selama •penelitian •Pendekatan •Deduktif, menguji teori •Induktif, dapat menghasilkan teori

Penalaran Deduktif Penalaran Abduktif Penalaran Induktif Pembuktian teorema atau dalil dari definisi, aksioma atau teorema yang telah dibuktikan melalui penalaran yang logis