• Tidak ada hasil yang ditemukan

pola komunikasi interpersonal dai dalam penerapan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pola komunikasi interpersonal dai dalam penerapan"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Masjid merupakan salah satu tempat amal muhammadiyah yang didalamnya dilakukan upaya penyebaran nilai-nilai keislaman seperti Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ), anak-anak yang belum mampu atau belum lancar membaca Al-Qur'an. merupakan objek usaha, artinya anak-anak yang dibina TPA sejak dini akan menjadi bibit-bibit yang mampu menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, kemudian tumbuh dan mati dengan nilai-nilai Islam yang ada di dalamnya. Dengan demikian dapat kita simpulkan betapa pentingnya menanamkan nilai-nilai Islam pada diri seseorang, baik ia masih anak-anak maupun sudah dewasa. Pada dasarnya anak yang lulus jenjang TPA tidak hanya mampu memahami ilmu dasar membaca Al-Quran saja, namun juga mampu mengetahui nilai-nilai Islam yang sebaiknya diterapkan dalam kehidupannya, dan hal ini erat kaitannya dengan peran- bermain pengkhotbah. dari guru di TPA,.

Peran Dai dalam menanamkan wawasan keislaman kepada anak sangat penting dalam menghasilkan siswa yang berkualitas. Dai sendiri adalah kunci dari segala aspek yang berkaitan dengan TPA, mulai dari pemahaman santri terhadap ilmu dasar membaca Al-Qur’an, pemahaman nilai-nilai Islam, kedisiplinan bahkan akhlak santri, sehingga khatib haruslah mampu menguasai semua aspek tersebut. Tidak mudah menjadi khatib yang mengajar di TPA yang mempunyai banyak santri tentunya dengan nilai yang berbeda-beda, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi siapapun yang menjadi khatib di TPQ seperti yang terjadi di Masjid TPQ Dade’ Makkuseng Gusung Taeng Komplek Perumahan Kecamatan Kabupaten Gowa mempunyai banyak santri dan bertujuan untuk memahami pengetahuan dasar bacaan Al-Quran dan nilai-nilai Islam bagi santri. Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Masjid Dade' Makkuseng Perumahan Kecamatan Gusung Taeng Kabupaten Gowa merupakan salah satu TPQ di wilayah Taeng yang memberikan pembinaan kepada anak-anak mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga anak usia sekolah Sekolah Dasar (SD). ) sehingga menjadi tantangan bagi para khatib untuk menghadapi berbagai macam karakter anak dan mereka yang belum mengetahui etika penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.

Perumahan Kecamatan Gusung Taeng Kabupaten Gowa tentang Pola Komunikasi Dai dalam Penerapan Nilai-nilai Islam pada Anak Usia TK hingga Sekolah Dasar dengan judul “Pola Komunikasi Interpersonal Dai dalam Penerapan Nilai-nilai Islam pada Siswa TPQ Dade’ Masjid Makkuseng Komplek Perumahan di Kecamatan Gusung Taeng Kabupaten Gowa”.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN TEORITIS

Kajian Teori

  • Pola Komunikasi
  • Komunikasi Interpersonal
  • Nilai-nilai Islam
  • Taman Pendidikan al-Qur’an

Komunikasi interpersonal yang dimaksud disini adalah suatu proses komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih, secara tatap muka atau face to face seperti yang dikemukakan oleh R. Wayne Pace. Komunikasi interpersonal tidak hanya dapat terjadi antara dua orang yang berkomunikasi saja, namun dapat juga terjadi dalam kelompok-kelompok kecil yang saling bertatap muka sehingga masing-masing mempunyai kesempatan untuk berbicara dan mendengarkan dalam suasana damai. Oleh karena itu, tidak dapat dikatakan komunikasi interpersonal apabila antara komunikator dan komunikator tidak saling mengenal terlebih dahulu dan tidak menimbulkan suasana keakraban, seperti halnya ketika berkomunikasi dengan pramuniaga, karena latar belakang komunikasi itu terjadi. tidak menunjukkan suasana informal yang penuh kekeluargaan dan keakraban.

Komunikasi interpersonal pada umumnya dilakukan dengan tujuan atau karena berbagai alasan; terkadang komunikasi interpersonal digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah atau mengelola konflik, terkadang komunikasi interpersonal juga digunakan untuk meningkatkan persepsi diri sendiri. Dalam komunikasi antarpribadi, alur komunikasi yang berlangsung bersifat melingkar atau sirkular yang artinya setiap kali komunikasi antarpribadi berlangsung, setiap orang yang terlibat mendapat kesempatan yang sama untuk menjadi komunikator dan komunikator, hal ini karena adanya efek atau umpan balik yang dapat terjadi. segera dalam komunikasi interpersonal. 17 komponen yang terlibat dalam komunikasi interpersonal adalah sebagai berikut: 18. Komunikasi interpersonal dapat melibatkan paling sedikit dua orang; setiap orang terlibat dalam komunikasi yang ditargetkan dan pengiriman pesan, serta penerimaan dan pemahaman pesan.

Dalam komunikasi interpersonal, karena pengirim juga berperan sebagai penerima, maka fungsi coding-decoding dilakukan oleh setiap orang yang berpartisipasi dalam komunikasi interpersonal. Berbeda dengan bentuk komunikasi lainnya, komunikasi interpersonal dinilai paling efektif untuk mengubah sikap, perilaku, keyakinan, dan pendapat lawan bicara. Islam adalah agama Allah Ta'ala yang diturunkan melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.

Kerangka Konseptual

Susanti (2012) menjelaskan bahwa Rusunawa Jurug merupakan salah satu gedung apartemen dengan jumlah penduduk terbanyak di Surakarta yang mulai digunakan pada tahun 2011. Rusunawa Jurug menyelenggarakan kegiatan pendidikan nonformal untuk anak yaitu program TPQ yang dimulai pada tahun 2016. Program TPQ Rusunawa Jurug dipimpin atau dikelola oleh bidang sosial dan kemasyarakatan dari organisasi eksternal kampus bernama KAMMI UNS.

Pola Komunikasi Interpersonal Dai Dalam Penerapan Nilai-Nilai Islami Pada Siswa TPQ Di Perumahan Masjid Dade’ Makkuseng.

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

  • Jenis Penelitian
  • Pendekatan Penelitian

Lokasi dan Objek Penelitian

Fokus Penelitian

Deskripsi Fokus Penelitian

Sumber Data

Instrumen Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

  • Wawancara
  • Observasi
  • Dokumen

Peneliti kualitatif yang merupakan pelaku instrumen manusia mempunyai fungsi menentukan fokus penelitian, memilih sumber sebagai sumber data, mengumpulkan data, menilai kualitas data, menganalisis data, menafsirkan data dan menyimpulkan.32 . Melihat perbedaan metode pengumpulan data yang dijelaskan, jelas bahwa metode atau teknik tersebut hanya dapat mengungkap perilaku verbal tetapi tidak efisien dalam mengungkap perilaku non-verbal. Selain itu, teknik ini lebih fokus pada penelitian survei dan kurang cocok digunakan pada penelitian non survei.

Teknik observasi merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk memahami atau menyelidiki perilaku nonverbal. Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan orang atau sekelompok orang, kejadian atau peristiwa dalam situasi sosial yang sesuai atau bahkan berkaitan dengan fokus penelitian merupakan sumber informasi yang sangat diperlukan dalam penelitian dengan model kualitatif. Selain itu, terdapat juga bahan budaya atau karya seni yang menjadi sumber informasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif.

Dalam penelitian antropologi, dokumen berupa materi budaya atau sejenisnya sangatlah penting, karena dokumen tersebut mengandung nilai-nilai yang sangat berharga sesuai dengan zaman dan konteksnya.

Teknik Analisis Data

Visi Masjid TPQ Dade' Makkuseng adalah menghasilkan generasi pengkaji Al-Qur'an yang cerdas, beriman dan berakhlak mulia. Pola Komunikasi Interpersonal Dai Dalam Penerapan Nilai-Nilai Islami Pada Santri TPQ Komplek Perumahan Masjid Dade' Makkuaseng Kepada Santri TPQ Komplek Perumahan Masjid Dade' Makkuaseng Kecamatan Gusung Taeng Kabupaten Gowa. Faktor Pendukung dan Penghambat Penerapan Nilai-Nilai Islam Pada Santri TPQ Masjid Dade’ Makkuseng.

Setelah melakukan penelitian Model Komunikasi Interpersonal Dade dalam Penerapan Nilai-Nilai Islami pada Santri TPQ Masjid Dade. Apa saja faktor pendukung dan penghambat penerapan nilai-nilai Islam pada santri.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum TPQ Masid Dade’ Makkuseng

  • Sejarah singkat berdirinya TPQ Masjid Dade’ Makkuseng
  • Visi dan Misi
  • Kepengurusan TPQ Masjid Dade’ Makkuseng
  • Data santri
  • Keadaan TPQ Masjid Dade’ Makkuseng
  • Sarana dan prasarana TPQ Masjid Dade’ Makkuseng
  • Kondisi Dai yang mengajar di TPQ Masjid Dade’

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

  • Pola Komunikasi Interpersonal Dai dalam Penerapan Nilai-
  • Faktor-Faktor Yang Mendukung Dan Menghambat

Makkuseng tidak hanya mengutamakan orang dewasa saja namun juga anak-anak untuk mencapai tujuan dakwah yaitu mengenalkan nilai-nilai Islam kepada santri. Maksud dari kedua santri tersebut adalah bagaimana keteguhan khatib dalam menanamkan nilai-nilai keislaman kepada para santri khususnya santri perempuan dalam menutup auratnya, bahkan sampai memukul jika diperingatkan, namun tetap saja melanggar. Dari hasil wawancara dengan khatib dan beberapa santri ternyata benar adanya penanaman nilai-nilai Islam berupa rukun Islam pada santri TPQ masjid Dade’ Makkuseng, seperti sebagai menunaikan shalat wajib, puasa bulan Ramadhan dan menutup aurat bagi siswi, seperti memakai kaos kaki sebagai bentuk ketaatan, bertentangan dengan perintah Allah.

Untuk mengenalkan nilai-nilai keislaman berupa ihsan kepada siswa, kami lebih banyak menggunakan metode pertama memberi teladan kepada siswa bagaimana hendaknya selalu berperilaku baik kepada semua orang, bahkan kepada orang yang tidak berperilaku baik kepada kita. Demikianlah bentuk dan pesan komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh Ustadz Pandi sebagai Dai, dengan tujuan untuk mengimplementasikan nilai-nilai Islam berupa nilai-nilai dalam rukun Islam, rukun iman dan ihsan. Apabila timbul pertanyaan apakah model dan materi komunikasi interpersonal berupa pesan dakwah yang telah diuraikan di atas berhasil atau tidak dalam penerapan nilai-nilai Islam pada peserta didik, maka hasil penelitiannya dapat dilihat dari berikut perkataan Ustadz Pandi.

Yang dimaksud Ustadz Pandi adalah mengubah suatu kebiasaan membutuhkan waktu yang cukup lama, oleh karena itu dampak dari upaya penerapan nilai-nilai Islam pada santri tidak langsung terasa secara keseluruhan, mungkin hanya sedikit yang mulai membiasakan diri dengan nilai-nilai Islam. ​saat ini namun jika kita menengok ke depan, tidak menutup kemungkinan nilai-nilai Islam akan menjadi kebiasaan di TPQ Masjid Dade. Dalam proses penerapan nilai-nilai Islam berupa Rukun Iman, Rukun Islam dan Ihsan yang dilaksanakan kepada santri TPQ Masjid Dade’ Makkuseng tentunya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi mendukung kemajuan tersebut. proses dan ada juga faktor yang menghambat kemajuan proses. Maksud dari penjelasan Ustadz Pandi adalah adanya kerjasama antara khatib dan orang tua santri tentunya sangat mendukung dalam penerapan nilai-nilai Islam kepada santri, karena tanpa kerjasama khatib tidak bebas memilih metode mana yang dikehendakinya. menggunakan. sebaiknya diterapkan pada siswa.

Hal ini terlihat dari metode komunikasi interpersonal Dai dengan menerapkan nilai-nilai Islami berupa nasehat, hukuman, pemberian contoh dan penyampaian kisah keteladanan tentang rasul atau sahabat. Pesan-pesan yang disampaikan Dai ketika berkomunikasi dengan santri dalam rangka penerapan nilai-nilai Islam yaitu rukun Iman, Islam dan Ihsan lebih mengarah pada pesan-pesan yang bersifat persuasif dan informatif. Faktor penghambat dan pendukung implementasi nilai-nilai Islam Faktor penghambatnya adalah kurangnya tenaga pengajar, kurangnya waktu belajar, dan terdapat beberapa siswa yang kurang mampu berkomunikasi satu sama lain.

Penerapan Nilai-Nilai Ajaran Islam Dalam Kehidupan Bermasyarakat di Desa Garuntungan Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba.” Apakah Komunikasi Interpersonal Berhasil Diterapkan Pada Siswa Dalam Upaya Penerapan Nilai-Nilai Islam?

PENUTUP

Kesimpulan

Komplek Perumahan Makkuseng Kecamatan Gusung Taeng Kabupaten Gowa mengenai pola komunikasi interpersonal Dai bernama Ustadz Pandi yang menggunakan nilai-nilai Islam kepada santri dengan berbagai temuan penelitian dan data yang diperoleh maka dapat diambil kesimpulan bahwa pola komunikasi interpersonal Dai merupakan Pola komunikasi interaktif.

Saran

Sedangkan faktor pendukungnya adalah semangat siswa yang besar dalam mempelajari dan menghafal Al-Qur’an. Pola Komunikasi Dalam Penanaman Doktrin Perjuangan Organisasi”, Skripsi: Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fattah Palembang.

Referensi

Dokumen terkait

The number one perceived negative effect of the BOF to the respondents is whenever they was not able to watch BOF, they felt sad, followed by they neglected their academic life to spend