DAMPAK IKLIM ORGANISASI, KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU MAN 2 POLEWALI MANDAR. Pengaruh iklim organisasi, kepemimpinan kunci dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja Guru Man 2 Polewali Mandar dapat teratasi.
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
Bagaimana pengaruh parsial iklim organisasi, kepemimpinan kepala sekolah dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja guru MAN 2 Polewali Mandar. Bagaimanakah pengaruh simultan iklim organisasi, kepemimpinan kepala sekolah dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja guru MAN 2 Polewali Mandar?
BAB II
Penelitian Terdahulu
Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam Di Mts Negeri Sentajo Filial Singingi Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi. Lingkungan kerja non fisik di MTs Negeri Sentajo Filial Singingi Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi cukup baik yaitu 68% 2.
Iklim Organisasi
Secara khusus, ditemukan bahwa iklim yang lebih konsultatif, terbuka, dan berpusat pada karyawan biasanya dikaitkan dengan sikap kerja yang lebih positif. Karyawan merasa iklimnya menyenangkan ketika mereka melakukan sesuatu yang bermanfaat dan menimbulkan rasa bernilai.
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan kepala sekolah sebagai seorang pemimpin seperti yang dijelaskan oleh Wahjosoemidjo (2015)] Komponen aspek indikator pemimpin adalah sebagai berikut: 1) berkepribadian kuat - sikap empati - memberikan sanksi bagi yang melanggar disiplin - memberikan contoh keteladanan 2) memahami situasi guru, staf dan siswa - Memberikan penghargaan yang sangat baik - Menghargai guru - Mengolah ide-ide baru dalam pembelajaran 3) Memiliki visi dan memahami misi sekolah - Memberdayakan guru sebagai tim kerja dalam pelaksanaan program kegiatan - Merancang program supervisi dan melaksanakannya bagi guru yang mengajar di kelas - Memberikan tugas kepada guru untuk penyusunan rencana kerja 4) Kemampuan mengambil keputusan. Kepala sekolah sebagai pemimpin, manajer, direktur, penyelia, manajer berada dalam lingkup kepala sekolah sebagai pemimpin.
Sifat Kepemimpinan
Teori ini menyatakan bahwa pemimpin perlu memahami situasi kepemimpinannya, karakteristik kondisi bawahannya, dan situasi tersebut sebelum menggunakan ciri-ciri kepemimpinan yang dapat didiagnosis oleh bawahan berdasarkan kondisi dan nuansa kepemimpinannya. Selain itu, teori ini menjelaskan: (i) teori atribut kepemimpinan mengemukakan bahwa kepemimpinan hanyalah sebuah atribut yang dikaitkan orang kepada individu lain yang dapat memimpin, (ii) teori karismatik adalah teori distribusi atribut yang mengaitkan kemampuan kepemimpinan yang luar biasa. lazim bagi para pelaku kepemimpinan untuk mendefinisikan perilakunya secara berbeda berdasarkan retorikanya, (iii) kepemimpinan transaksional versus transformasional, yang menjelaskan bahwa kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan yang menyatukan motivasi para pengikut yang dipimpinnya menjadi satu tujuan dengan memperjelas peran dan tuntutan manajerialnya. tugas.
Perilaku Kepemimpinan
Menurut Kartono (2010:12), perilaku kepemimpinan adalah bagian dari karakter yang dimiliki seorang pemimpin dalam memimpin suatu kelompok, organisasi atau masyarakat dalam menampilkan perilaku yang sesuai dengan kemampuan dan potensi kepemimpinannya. Artinya perilaku kepemimpinan dalam diri seorang pemimpin melekat pada perilaku yang sesuai dengan watak dan perangainya.
Gaya Kepemimpinan
Artinya gaya kepemimpinan adalah perilaku dan strategi hasil perpaduan filosofi, keterampilan, sifat, sikap yang sering diterapkan oleh seorang pemimpin ketika berusaha mempengaruhi kinerja bawahannya. Artinya gaya kepemimpinan adalah gaya yang dapat memaksimalkan produktivitas, kepuasan kerja, pertumbuhan dan mudah beradaptasi dalam segala situasi.
Tipe Kepemimpinan
- Lingkungan Kerja
- Pengertian Lingkungan Kerja
- Lingkungan Kerja Fisik
- Lingkungan Kerja Non Fisik
- Kepuasan Kerja
Kondisi lingkungan kerja yang berkaitan dengan aspek fisik adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan aspek fisik lingkungan kerja. Menurut Sedarmayanti (2012), lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu di sekitar tempat kerja yang dapat dirangsang oleh seorang guru secara langsung maupun tidak langsung. As'ad (2011) menjelaskan bahwa lingkungan non fisik merupakan lingkungan kerja yang dihasilkan dari interaksi antara guru dengan lingkungan kerja fisik yang dihadapi guru.
Untuk itu kepemimpinan menjadi salah satu faktor yang dapat menciptakan lingkungan kerja non fisik dalam organisasi. Jadi dapat dikatakan bahwa faktor-faktor tersebut merupakan faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja non fisik.
BAB III
Kerangka Konseptual
Kepuasan terhadap pekerjaan guru dapat timbul apabila guru merasa berhasil dan dibenarkan dalam melaksanakan pekerjaannya. Jika guru merasakan lingkungan kerja secara positif maka respon emosional guru juga akan positif, seperti perasaan puas, senang dan gembira dalam melaksanakan tugas dan kewajiban guru. Begitu pula jika respon guru negatif maka dampaknya juga negatif seperti rasa bosan, bosan, tidak puas dan tidak semangat dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.
Hipotesis Penelitian
Definisi Operasional Variabel
Pengertian operasional konsep adalah unsur penelitian yang menceritakan bagaimana mengukur suatu variabel agar data yang diperlukan untuk mengolah model penelitian dapat diperoleh dengan baik dari responden. Oleh karena itu diperlukan suatu kuesioner yang mencerminkan masalah dan model penelitian. Refleksi tersebut merupakan hasil interaksi antara struktur organisasi yang transparan, standar kinerja yang dinamis, rasa tanggung jawab guru, keterlibatan dan partisipasi guru dalam organisasi, pengakuan hasil kerja dan gaya manajemen yang mendukung tugas dengan tujuan individu atau kelompok, kebutuhan dan persyaratan. dan kemampuan. Perasaan tersebut berupa perasaan senang atau tidak senang, berdasarkan imbalan yang diterima, kondisi kerja, imbalan yang diterima, dukungan rekan kerja dan keberhasilan dalam menyelesaikan pekerjaan.
BAB IV
- Pendekatan Penelitian
- Tempat dan Waktu Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Teknik Pengumpulan Data
- Jenis dan Sumber Data
- Instrumen Penelitian
- Uji Validitas dan Realibitas
- Uji asumsi Dasar
- Uji asumsi Klasik
- Skala Pengukuran Variabel
- Teknik Analisis Data
F < 5% maka Ho ditolak dan Hi diterima, artinya variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. F > 5% maka Ho diterima dan H1 ditolak yaitu sekaligus variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap vari c. Pengujian hipotesis ini digunakan untuk menguji variabel independen yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap variabel dependen. variabel.
BAB V
Karakteristik Responden
Pada item empiris ketiga, peraturan guru dalam organisasi tidak menjadi beban bagi guru, dimana 2,6% responden menyatakan sangat setuju, 71,1% responden menyatakan setuju, kemudian menjawab 26,3% responden tidak yakin, dan 0 % menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Saya setuju. Sebanyak 28,9% responden menyatakan setuju, kemudian 52,6% responden menjawab ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak setuju atau sangat tidak setuju. Pada item empiris kedua, pembayaran gaji di sekolah sangat relevan; Sebanyak 5,3% responden menyatakan sangat setuju, sedangkan 84,2% responden menyatakan setuju.
Uji Reliabilitas
- Uji Asumsi Klasik
Nilai koefisien regresi iklim organisasi (X1) sebesar 0,688 yang berarti terdapat pengaruh positif iklim organisasi terhadap kepuasan kerja guru MAN 2 Polewali Mandar 0,688, sehingga jika skor iklim organisasi meningkat sebesar 1 poin maka disusul dengan peningkatan skor kepuasan kerja guru MAN 2 Polewali Mandar sebesar 0,688 poin. Nilai koefisien regresi kepemimpinan kepala sekolah (X2) sebesar 0,192 yang berarti terdapat pengaruh positif kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru. Nilai koefisien regresi lingkungan kerja (X3) sebesar 0,159 yang berarti terdapat pengaruh positif lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja guru MAN 2 Polewali Mandar 0,159 maka jika skor lingkungan kerja meningkat sebesar 1 poin, diikuti dengan peningkatan skor kepuasan terhadap hasil kerja guru MAN 2 Polewali Mandar sebesar 0,159 poin.
Multikolinearitas
Heterokedastisitas
Autokorelasi
Ada atau tidaknya pengaruh variabel kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru MAN 2 Polewali Mandar. Ha : b2 ≠ 0 yang berarti X2 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Y atau terdapat pengaruh variabel kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru MAN 2 Polewali Mandar. Ha : b3 ≠ 0 yang berarti X3 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Y atau terdapat pengaruh variabel lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja guru MAN 2 Polewali Mandar.
Pengujian Secara Dominan (Uji Beta)
- Pembahasan Hasil Penelitian
Karena nilai Fhitung sebesar 75,681 berarti variabel bebas (X) yang meliputi iklim organisasi, kepemimpinan kepala sekolah dan lingkungan kerja berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan kerja guru MAN 2 Polewali Mandar. Dapat dikatakan signifikan karena pengujian menunjukkan Fhitung = 75,681 lebih. Besar kecilnya F-tabel = 2,88 atau bisa dikatakan Ho. Berdasarkan hasil nilai beta terstandarisasi diketahui bahwa variabel iklim organisasi, kepemimpinan kepala sekolah, dan lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap kepuasan kerja guru dalam organisasi, yaitu variabel iklim organisasi (X1). Nilai koefisien determinasi (R squared) sebesar 0,870 yang berarti variabel bebas/independen (X) yang meliputi iklim organisasi, kepemimpinan kepala sekolah dan lingkungan kerja memberikan kontribusi terhadap kepuasan kerja guru MAN 2 Polewali Mandar sebesar 87,0%. , sedangkan sisanya sebesar 87,0%, 13%.
Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Guru
Iklim organisasi yang buruk akan menyebabkan rendahnya kepuasan terhadap pekerjaan guru dan suasana yang tidak sehat. Iklim organisasi yang baik akan menciptakan tingkat tanggung jawab yang tinggi, hubungan interpersonal yang baik dan tingkat dukungan kerja yang tinggi sehingga meningkatkan kepuasan kerja guru. Pengaruh kepemimpinan manajerial terhadap kepuasan kerja guru karena thitung sebesar 5,788 lebih besar dari ttabel.
Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kepuasan Kerja Guru Oleh karena t hitung sebesar 5,788 lebih besar dibandingkan dengan t tabel
Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah mempunyai tugas untuk mengerahkan seluruh sumber daya yang ada di sekolah agar dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai kepala sekolah, kepala sekolah tidak hanya mempunyai peran yang kuat dalam mengkoordinasikan, namun juga menggerakkan dan menyelaraskan seluruh sumber daya pendidikan di sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong suatu sekolah untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah.
Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Guru
Lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang harus memenuhi beberapa unsur lingkungan yang sehat seperti yang dikemukakan oleh Budiharjo (2012), antara lain; kebersihan, kerapian, kesehatan dan keselamatan. Kebersihan merupakan salah satu unsur lingkungan yang sehat, karena lingkungan yang bersih adalah lingkungan yang terbebas dari berbagai hal yang dapat menimbulkan penyebaran penyakit. Kebersihan merupakan salah satu unsur lingkungan yang sehat karena kebersihan berkaitan dengan keadaan yang dapat dirasakan dengan indra penglihatan, sedangkan indera penglihatan erat kaitannya dengan kerja otak sehingga otomatis juga mempunyai pengaruh yang berarti. pengaruh. tentang prevalensi stres kerja guru.
Pengaruh Iklim Organisasi, Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Guru
Kepuasan kerja dapat dirumuskan sebagai tanggapan umum pekerja berupa perilaku yang ditunjukkan oleh pekerja sebagai hasil persepsinya terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaannya. Persepsi pekerja terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan dan kepuasan kerjanya meliputi rasa aman, rasa adil, rasa senang, rasa gairah, status dan kebanggaan. Koefisien determinasi (R square) sebesar 0,870 yang berarti variabel independen (X) yang meliputi iklim organisasi, manajemen puncak dan lingkungan kerja memberikan kontribusi terhadap kepuasan kerja.
Variabel yang Paling Dominan terhadap Kepuasan Kerja Guru
- Keterbatasan Penelitian
- Saran
Terdapat pengaruh iklim organisasi, kepemimpinan kepala sekolah dan lingkungan kerja yang secara parsial mempengaruhi kepuasan kerja guru MAN 2 Polewali Mandar. Dari hasil uji F atau pengujian simultan menunjukkan bahwa hasil analisis menunjukkan bahwa variabel independen (X), iklim organisasi, kepemimpinan kepala sekolah dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja guru MAN 2 Polewali Mandar. Dari penelitian juga diperoleh jawaban bahwa antara iklim organisasi, kepemimpinan kepala sekolah dan lingkungan kerja, iklim organisasi (X1) merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi iklim organisasi guru MAN 2 Polewali Mandar.