• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN TENTANG: PENYELENGGARAAN RUMAH SUSUN

N/A
N/A
ajep khan

Academic year: 2023

Membagikan "PERATURAN TENTANG: PENYELENGGARAAN RUMAH SUSUN"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

Perumahan rakyat adalah perumahan yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat yang berpendapatan rendah. Pelaku Pembangunan Perumahan yang selanjutnya disebut Pelaku Pembangunan adalah setiap orang dan/atau pemerintah yang melakukan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman. Peraturan pemerintah ini meliputi: . A. jenis dan penggunaan perumahan; . B. Menyediakan perumahan umum; .. C. izin untuk merencanakan tujuan dan penggunaan rumah susun serta pengubahannya; . D. standar pembangunan perumahan; . e. menggunakan.

Izin Usaha Badan Hukum Pengelolaan Rumah Susun; bentul< dan tata cara pemberian insentif kepada. Pelaku pembangunan rumah susun umum dan rumah susun khusus serta bantuan dan kenyamanan kepada MBR; Dan. sanksi adr: inisiatif, prosedur dan besaran denda administratif. 41 Pihak yang melakukan perubahan fungsi rumah susun sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib menjamin hak kepemilikan rumah susun.

Harga jual rumah susun umum di rumah susun umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) ditetapkan oleh Menteri setelah berkoordinasi dengan menteri terkait. pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang keuangan. Dalam hal dalam akta hipotek wakaf/akta pengganti akta hipotek wakaf menentukan bahwa peruntukan tanah wakaf bukan untuk pembangunan rumah susun umum, Nazir boleh.

BAB VII

Rumah susun umum yang terletak di atas tanah wakaf. Cara kerjasama pemanfaatannya, penguasaan Sarusun dilakukan dengan cara menyewa. batas-batas dan uraian mengenai Komponen Gabungan dan Objek Gabungan yang menjadi hak setiap Sarusun. Klasifikasi tahapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dihitung untuk seluruh unit Sarusun berdasarkan dokumen rencana teknis yang ditetapkan. Sarusun, akta pemisahan merupakan bukti pemisahan rumah susun menjadi rumah susun, bagian-bagian bersama, dan benda-benda bersama.

BAB VIII

21 Luasnya ketersediaan prasarana, sarana dan pelayanan utilitas publik adalah tingkat pelayanan dalam kuantitas yang akan diberikan. Nilai standar minimum pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (5) ayat (5) terdiri atas indikator prasarana, sarana, dan cakupan pelayanan publik.

BAB IX

21 Hak-hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya meliputi: menggunakan Sarusun sesuai fungsinya;. menggunakan prasarana umum, sarana dan pelayanan komunal sesuai dengan fungsinya.

BAB X

21 Pengenaan sebagaimana dimaksud pada ayat 3) Akta Resmi Hak Milik Tanah sebagai berikut. Tata Cara Penerbitan SKBG Sarusun Bagian. 1. 1) Penerbitan pertama SKBG Sarusun sebagai berikut. sebagaimana dimaksud dalam pasal 55 huruf a dilaksanakan atas permintaan Pelaku Pembangunan berdasarkan surat pemisahan. Konstruksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 56 ayat 3, melakukan peralihan hak dalam daftar bangunan untuk berdiri atas nama pemilik setelah rumah susun itu dijual.

41 Peralihan dan pembebanan hak dicatatkan kembali dalam SKBG Sarusun yang diselenggarakan oleh instansi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pembangunan gedung-gedung di kabupaten, kota, atau provinsi untuk daerah khusus ibu kota Provinsi Jakarta. 41 Pengalihan hak SKBG Sarusun secara pewarisan paling sedikit harus melampirkan dokumen-dokumen sebagai berikut :. wasiat atau sertifikat warisan; Dan. Penghapusan SKBG Sarusun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 huruf e dilakukan karena: tanah dan/atau bangunan musnah; perjanjian sewa tanah berakhir dan tidak dilakukan perpanjangan atau pembaharuan; atau.

21 Pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan oleh badan penyelenggara. urusan pemerintahan di bidang konstruksi bangunan. di kabupaten/kota atau provinsi per provinsi. 41 Permohonan perjanjian sewa tanah yang baru sebagaimana dimaksud pada ayat (21 dilakukan dengan mempertimbangkan keandalan bangunan apartemen. 5) Permohonan perjanjian sewa properti yang baru.

BAB XII

BAB XIII

Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan tata cara. Penerbitan SKBG Sarusun diatur dengan Peraturan Menteri.

BAB XIV

BAB XV

21 Materi yang disampaikan pada saat sosialisasi residensial sebagaimana dimaksud pada subbab setidaknya dari segi tata cara pembentukan PPPSRS, peraturan perumahan dan pengelolaan rumah susun. 21 Peningkatan mutu sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan berdasarkan rekomendasi teknis. 3) Meningkatkan kualitas apartemen kecuali.

BAB XIX

Daerah Khusus Ibukota Jakarta ditetapkan oleh Gubernur. fasilitasi dalam proses sertifikasi tanah;. pinjaman konstruksi dengan bunga. insentif fiskal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan atau. bantuan penyediaan prasarana, sarana dan perbekalan umum. 21 Pengukuran dan pemetaan dilakukan oleh lembaga. pemerintah yang menyelenggarakan urusan negara di bidang pertanahan dengan sumber pendanaan dari anggaran pendapatan dan belanja negara. Insentif berupa bantuan penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 122 ayat 2 huruf f dapat diberikan oleh pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah kepada pelaku pembangunan.

KPR Sarusun dengan bunga rendah sebagaimana dimaksud pada huruf a (3) ayat 122 dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan. Pengurangan biaya sewa Sarusun dari huruf b (3) ayat 122 diakui oleh MBR sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XX

Pelaku pembangunan yang mengabaikan pengenaan denda administratif sebagaimana dimaksud pada huruf d dan tidak mengubah hak kepemilikan atas Sarusun paling lama 2 (dua) tahun sebagaimana dimaksud pada huruf e, akan dikenakan sanksi. pencabutan izin usaha dan kewajiban menyelesaikan pembiayaan penggantian sejumlah tempat tinggal dan/atau pemukiman kembali pemiliknya melalui kerja sama dengan pelaku pembangunan lainnya. Pelaku Pembangunan yang telah membayar denda administrasi sebagaimana dimaksud pada huruf d wajib menyediakan Perumahan Rakyat sesuai dengan rencana pembangunan; Dan. Pelaku pembangunan yang mengabaikan pengenaan denda administratif sebagai berikut. sebagaimana dimaksud pada huruf d dan tidak menyediakan perumahan umum sebagaimana dimaksud pada huruf e, maka izin usahanya dicabut dan. terpaksa menyelesaikan pembiayaan penyediaan perumahan rakyat melalui kerja sama dengan pelaku pembangunan lainnya.

Pelaku pembangunan yang tidak mengindahkan pengenaan denda administratif sebagaimana dimaksud pada huruf b dan menyelesaikan pembangunan Rumah Susun paling lambat 2 (dua) tahun sebagaimana dimaksud pada huruf c. dikenakan pencabutan izin usaha dan bersifat wajib. pembiayaan penuh pembangunan apartemen melalui kerjasama dengan pelaku pembangunan lainnya. Pelaku pembangunan yang telah memenuhi sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam. huruf b diperlukan untuk melengkapi status hak pakai. hak konstruksi atau hak pakai atas hak pengelolaan. dalam hal pembangunan rumah susun umum atau rumah susun komersial; Dan. Keputusan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 3372) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; Dan.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2OL1 tentang Rumah Susun diharapkan dapat meminimalisir kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat dengan membuka peluang bagi MBR untuk memiliki rumah susun yang layak dan terjangkau. Peraturan pemerintah ini memberikan kejelasan mengenai pembangunan rumah susun umum melalui pemanfaatan barang milik negara/daerah berupa tanah dan pemanfaatan tanah wakaf. Berdasarkan hal tersebut, asas pemisahan horizontal digunakan untuk kepemilikan satuan rumah susun dan akta hak milik.

Pengelolaan rumah susun dimulai setelah sertifikat fungsi bangunan rumah susun diterbitkan, yang berarti jangka waktu pengelolaan rumah susun merupakan serangkaian kegiatan yang dimulai pada saat selesainya pembangunan sampai dengan peningkatan mutu bangunan rumah susun. Namun ketika suatu bangunan apartemen mengalami penurunan kualitas yang membahayakan penghuni dan lingkungan hidup, maka perlu dilakukan tindakan untuk meningkatkan kualitas apartemen tersebut. Apartemen melalui kegiatan pembongkaran, perabotan dan konstruksi dengan mempertimbangkan faktor sosial, budaya dan ekonomi yang adil.

SKBG Sarusun, penyewaan Sarusun kepada Perumahan Negara, pengelolaan perumahan, masa transisi dan tata cara penyerahan pertama.

3- II. PASAL DEMI PASAL

Perumahan rakyat dan perumahan komersial yang dibangun secara terpisah, tidak pada satu lahan yang sama. Pembangunan bertahap adalah suatu sistem bangunan rumah susun yang seragam pada satu bidang tanah bersama untuk 2 (dua) rumah susun atau lebih, yang dilaksanakan dalam beberapa tahap pembangunan. Contoh: Investor bermaksud membangun kumpulan apartemen dalam satu bagian dengan total nilai 12 (dua belas) apartemen.

Jadi tahap pertama meliputi pembangunan 4 (empat) unit apartemen, mulai dari perencanaan hingga penyelesaian. Yang dimaksud dengan pemanfaatan tanah wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau mengalihkan sebagian tanahnya dalam jangka waktu tertentu untuk pembangunan rumah susun umum, berdasarkan prinsip dan ketentuan hukum syariah. Yang dimaksud dengan “akta pemisahan” adalah bukti pemisahan rumah-rumah susun menjadi rumah-rumah susun, bagian-bagian bersama, benda-benda bersama, dan tanah bersama dengan penjelasan yang jelas berupa gambar, uraian dan batas-batas dalam arah vertikal dan horizontal yang memuat pembangkit listrik tenaga nuklir.

Yang dimaksud dengan “kesesuaian fungsional” adalah pengoperasian seluruh atau sebagian bangunan tempat tinggal yang mampu berfungsi. Yang dimaksud dengan “prioritas berkebutuhan khusus” adalah kelompok sasaran yang menjadi prioritas dan cara penertiban Perumahan Khusus berdasarkan kebijakan menteri. Yang dimaksud dengan “pengalihan hak” adalah peralihan kepemilikan Sarusun dari pengembang kepada pembeli (pemilik).

Yang dimaksud dengan “bukti kepemilikan” adalah akta jual beli dan SHM Sarusun atau SKBG Sarusun. Yang dimaksud dengan “Supervisor” adalah pemilik yang hadir pada saat diskusi dan tinggal di dalam apartemen. Yang dimaksud dengan “penunjukan badan hukum pengelola”. merupakan seleksi terhadap beberapa badan hukum yang mempunyai izin dari Pemerintah Daerah, mempunyai kompetensi teknis konstruksi dan mampu melakukan pengelolaan Perumahan.

Yang dimaksud dengan dettgar “bekerja sama” adalah pelaktl. pembangunan sadar akan keselamatan, keamanan dan kenyamanan pemilik dan penghuni apartemen yang ada terkait dengan proses pembangunan. Yang dimaksud dengan “rekomendasi teknis” adalah hasil pemeriksaan kesesuaian fungsi rumah susun yang dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Referensi

Dokumen terkait

Pasal 18 1 Pemberian Pelayanan Kesehatan pada saat Bayi Baru Lahir sampai dengan proses pemulangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 2 huruf a harus dilakukan paling lama 24 dua