• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPT asumsi klasik regresi linier berganda

N/A
N/A
noer hidayati

Academic year: 2024

Membagikan " PPT asumsi klasik regresi linier berganda"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

UJI ASUMSI KLASIK

(2)

Uji Asumsi Klasik Lanjutan

Uji Autokorelasi

1

Uji Heterokedastisitas

2

Uji Linieritas

3

(3)

UJI AUTOKORELASI

❖ Pengertian: terjadinya korelasi antara residual satu observasi dengan residual observasi lainnya

❖ Contoh: pengaruh antara tingkat inflasi bulanan terhadap nilai tukar rupiah terhadap

dollar. Data tingkat inflasi bulan februari, akan dipengaruhi oleh tingkat inflasi bulan januari. Berarti terdapat gangguan autokorelasi pada model tersebut

❖ Dalam regresi data diharuskan tidak terjangkit (terbebas) dari autokorelasi

❖ Cara pengujian Autokorelasi: Uji Durbin-Watson (DW) atau Uji Run-Test (yang paling sering digunakan adalah Uji DW)

❖ Kasus Pengujian: Akan diuji pengaruh variabel Produksi (X1), Distribusi (X2), dan

Promosi (X3) terhadap Penjualan (Y)

(4)

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4

▪ Copy data di lembar kerja SPSS.

▪ Klik Analyze, pilih regresi, klik linear

▪ masukan X1, X2, X3 pada kotak independent dan Y pada kotak dependent

▪ Klik Statictics

▪ Centang residual durbin Watson

▪ Klik continue, klik ok

▪ Klik pada lembar output

▪ Intepretasikan hasil uji

Cara Durbin-Watson (DW Test) dengan SPSS

(5)

You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to your

Presentations. Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed.

INTERPRETASI

AUTOKORELASI

D u r b i n W a t s o n

❑ Pengambilan Keputusan pada uji Durbin Watson (D-W):

Jika dU < DW < (4-dU) maka tidak terjadi autokorelasi Disederhanakan menjadi

Jika nilai -2 < DW < 2 maka tidak terjangkit autokorelasi (Sukestiryano, 2013)

❑ Hasil pengujian:

Nilai DW sebesar 0,883 memenuhi prasyarat -2 < DW < 2

❑ Kesimpulan:

Model Tidak Terjangkit Autokorelasi

(6)

UJI HETEROKEDASTISITAS

❖ Terjadi bila nilai varian dari variabel dependen meningkat akibat dari meningkatnya varian variabel independen.

❖ Penyebab utama hetero yakni adanya outliers, yaitu pencaran data yang tidak stabil atau ada yang besar dan ada yang kecil.

❖ Dalam regresi data diharuskan tidak terjangkit (terbebas) dari heterokedastisitas (sebab data untuk regresi seharusnya homokedastisitas)

❖ Cara pengujian Autokorelasi: Scatter Plot, Glejser, White, Breusch-Pagan-Godfrey

(yang paling sering digunakan adalah Scatter Plot dan Glejser)

(7)

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3

▪ masukkan X1, X2, X3 pada kotak independent dan Y pada kotak dependent pada uji regresi linier

▪ Klik Save

▪ Centang residual unstandardized

▪ Klik continue, klik ok

▪ Klik menu transform, pilih compute variable

▪ Nilai residual yang telah dihasilkan pada uji regresi sebelumnya di transform dalam bentuk absolute residual (ABS_RES)

Cara Uji Glejser dengan SPSS

Langkah 4

▪ masukkan X1, X2, X3 pada kotak independent dan ABS_RES pada kotak dependent menggunakan uji regresi linier

▪ Klik ok, lalu hasil intepretasikan hasil output

(8)

Cara Uji Scatter Plot

Langkah 2 Langkah 3

Langkah 1

Masukkan SRESID pada kotak Y dan ZPRED pada kotak X

Lalu klik continue dan klik OK

Intepretasikan Grafik pada lembar output masukkan X1, X2, X3

pada kotak

independent dan Y pada kotak dependent pada uji regresi linier Klik Plots

(9)

Heteroscedasticity Interpretation

Nilai signifikansi ketiga variabel independen lebih dari 0,05.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.

PRESENTATION

➢ Ketentuan dari metode grafik adalah :

➢ Jika residual mempunyai varian yang sama (homoskedastisitas) maka kita tidak mempunyai pola yang pasti dari residual. Sebaliknya, jika residual mempunyai sifat heteroskedastisitas jika residual ini menunjukkan pola tertentu.

➢ Hasil menunjukkan grafik plots tidak menunjukkan pola tertentu, sehingga model regresi tidak terjangkit heterokedastisitas

(10)

UJI LINIERITAS

▪ Digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan terkategori regresi linier atau regresi non-linier (kuadrat, kubik, atau logaritmik)

▪ Pada kasus regresi linier berganda, uji linieritas dievaluasi pada masing-masing hubungan X dengan Y

▪ Tes uji linearitas ini, jarang digunakan sebab menurut beberapa studi uji ini

biasanya dibangun atas dasar studi teoritis bahwa ada hubungan antara variabel independen dengan dependen yang bersifat linier. Hubungan antara variabel tersebut, secara teoritis tidak memiliki hubungan linier akan tetapi tidak dapat dianalisis dengan menggunakan regresi linier, contohnya adalah seperti masalah elastisitas.

▪ Apabila hubungan di antara dua variabel belum diketahui linier atau tidak, maka uji linieritas pun tidak dapat digunakan untuk memberikan adjustment bahwa hubungan tersebut memiliki linier atau tidak

(11)

Langkah 1 Langkah 2

▪ Klik Analyze

▪ Pilih Compare Means

▪ Pilih Means

▪ masukkan X1, X2, X3 pada kotak independent

dan Y pada kotak

dependent

▪ Klik Options

Cara Uji Linearitas dengan SPSS

Langkah 3

▪ Centang kotak dialog Test for Linearity

▪ Klik Continue lalu Ok,

▪ Intepretasikan hasil output

(12)

INTERPRETASI

Hasil analisis menunjukkan bahwa sig.

pada baris deviation from linearity

sebesar (0,430) > α (0,05), berarti model regresi Linier antara X2 dengan Y.

Akan tetapi hasil anova tabel tidak bisa dikomputasi untuk X1 dengan Y dan X3 dengan Y sebab terlalu sedikit

pengulangan pada data X3 (memiliki nilai yang berbeda antar data)

Oleh sebab itu harus dilakukan

penyederhanaan data terlebih dahulu, atau sebaiknya tidak mencantumkan uji linieritas pada model regresi, sehingga hubungan linieritas hanya

diinterpretasikan dari hasil output regresi

PRESENTATION

(13)

Thank You

Referensi

Dokumen terkait

Uji normalitas yang dimaksud dalam asumsi klasik pendekatan OLS adalah (data) residual yang dibentuk model regresi linier terdistribusi normal, bukan variabel

• Dari hasil output regresi, klik menu ‘view’  ‘residual diagnostic’  ‘heteroskedasticity test’. • Kemudian akan muncul menu

™ Masukkan variabel abs_res, X1 dan X2 ke dalam kotak Variables lalu hilangkan tanda check pada bagian Pearson dan beri tanda check pada bagian Spearman dengan cara

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen (X1, X2, …..Xn) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). Dari

Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen (X1, X2,……Xn) secara

Setelah data di-input kedalam software SPSS, maka langkah selanjutnya adalah melakukan estimasi (pendugaan) model (persamaan) regresi linier, baru dilanjutkan dengan pengujian

Keadaan-keadaan bila koefisien-koefisien regresi, yaitu b1 dan b2 mempunyai nilai : • Nilai=0 variabel Y tidak dipengaruh oleh X1 dan X2 • Nilainya negatif terjadi hubungan dengan

Predictors: Constant, X4, X3, X1, X2 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 56 Normal Parametersa,b Mean 0E-7 Std.. Test distribution is