• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPT Kelompok 5 - Sifat Dasar Industri.Rev

N/A
N/A
Ahmad Fahrizal

Academic year: 2024

Membagikan " PPT Kelompok 5 - Sifat Dasar Industri.Rev"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Sifat Dasar Industri

- Ekonomi Manajerial dan

Strategi Bisnis-

(2)

Anggota Kelompok 5

Intan Wulansari : 2320318320032 Rahmini : 2320318320016

Dwi Magrita Kusuma W : 2320318320040 M. Fernanda Rizaldy : 2320318310004

Ahmad Fahrizal : 2320318310046

(3)

EKONOMI MANAJERIAL

SIFAT DAS AR INDUSTRI

SUB POKOK BAHASAN

• Ukuran Perusahaan

• Konsentrasi Industri

• Teknologi

• Permintaan Kondisi pasar

• Potensi untuk masuk

• Perilaku Penetapan Harga

• Aktivitas Integrasi dan Merger

• Riset dan

Pengembangan

• Iklan

• Laba

• Kesejahteraan Sosial

STRUKTUR PASAR PERILAKU KINERJA PARADIGMA STRUKTUR-

PERILAKU-KINERJA STUDI KASUS

• Belajar dari kegagalan Nokia dan Blackberry

• Pandangan Kausal

• Kritik Umpan Balik

• Hubungan dengan Kerangka Lima Kekuatan

(4)

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan manajerial,seperti :

• Jumlah perusahaan yang bersaing dalam satu pasar

• Ukuran relatif perusahaan(konsentrasi)

• kondisi teknologi dan biaya

• kondisi permintaan

• kemudahan perusahaan untuk masuk atau keluar dari industri

STRUKTUR PASAR

Penyaji: Dwi Magrita

(5)

• Tabel disamping memberikan gambaran penjualan dari perusahaan di berbagai industri. Ada Perbedaan cukup besar

dalam ukuran perusahaan terbesar tiap industri. Ini mengungkapkan variasi yang cukup signifikan dalam ukuran

perusahaan terbesar di berbagai industri

• Contoh : Wal_Mart pedagang terbesar dengan penjualan $447 Miliar yang kontras dengan Crown Holdings yang merupakan produsen terbesar produk kemasan tapi hanya memiliki penjualan

$8,6 miliar

Ukuran Perusahaan

(6)

Konsentrasi Industri

Ada dua ukuran yang digunakan ekonom untuk menentukan tingkat konsentrasi dalam satu industri

Rasio Konsentrasi 4 perusahaan

Rasio konsentrasi mengukur seberapa banyak total keluaran dalam suatu industri yang dihasilkan oleh perusahaan terbesar dalam industri. Rasio paling umum adalah rasio konsentrasi empat perusahaan (C4) yang merupakan bagian dari total penjualan industri yang dihasilkan empat perusahaan terbesar dalam industri

=

rasio konsentrasi empat

perusahaan merupakan jumlah pangsa pasar dari keempat

peruashaan :

Ketika suatu industri dibentuk oleh sejumlah besar perusahaan, masing-masing perushaaan berukuran

sangat kecil dan rasio konsentrasi empat perusahaan mendekati nol. Semakin rasio empat perusahaan

mmendekati nol, semakin kecil konsentrasi industri

(7)

Konsentrasi Industri

Ukuran lainnya untuk konsentrasi pasar adalah indeks Herfindahl-Hirschman

Indeks Herfindahl-Hirschman (HHI)

Merupakan jumlah dari kuadrat pangsa pasar perusahaan dalam suatu industri dikali 10.000 untuk mengeliminasi kebutuhan akan desimal. Dengan menguadratkan pangsa pasar sebelum menambahkannya, indeks ini membobotkan lebih berat untuk perusahaan dengan pangsa pasar tinggi.

Andaikan pangsa pasar perusahaan i dari total keluaran pasar

adalah Wi= Si/ST yang mana Si adalah penjualan perusahaan i dan ST adalah total penjualan dalam industri, maka indeks Herfindahl- Herschman adalah

Nilai dari indeks Herfindahl-Hirschman terletak antara 0 dan 10.000. Nilai 10.000 muncul ketika satu perusahaan tunggal (dengan pangsa pasar Wi=1) berada dalam industri. Nilai 0 muncul akibat ada banyak perusahaan yang teramat kecil

HHI=10.00 w

0 i

2

(8)

Konsentrasi Industri AS

Dari tabel disamping dapat diperhatikan bahwa ada variasi yang tampak diantara industri dalam tingkat konsentrasi.

Indeks Herfindahl-Hirschman pada tabel disamping menunjukkan pola yang sama : industri dengan rasio konsentrasi empat perusahaan yang tinggi cenderung memiliki indeks HHi yang lebih tinggi

Kesimpulan yang digambarkan mengenai level konsentrasi suatu industri dapat berbeda yaitu :

• R asio konsentrasi empat perusahaan hanya berdasarkan pada pangsa pasar empat perusahaan terbesar dalam industri

• HHI didasarkan pada pangsa pasar dikuadratkan sehingga rasio

konsentrasi empat perusahan tidak . Akibatnya indeks HHI menempatkan

bobot yang lebih besar pada perusahaan-perusahaan dengan pangsa

pasar tinggi daripada rasio konsentrasi empat perusahaan

(9)

Batasan Ukuran Konsentrasi

PASAR GLOBAL PASAR NASIONAL, REGIONAL DAN

LOKAL

Penting untuk menunjukkan 3 batasan tambahan dari angka-angka yang ditunjukkan pada tabel diatas

DEFINISI DAN KELAS PRODUK INDUSTRI

• Dalam menghitung C4 dan HHI Bureau of the cencus tidak memperhitungkan

penetrasi oleh perusahaan asing ke dalam pasar AS yang cenderung akan melebihkan level sebenarnya konsentrasi dalam industri yang mana terdapat

sejumlah signifikan produsen asing yang melayani pasar

• Dalam banyak industri, pasar yang relevan adalah pasar lokal dan mungkin hanya

dibentuk oleh sedikit perusahaan. ketika pasar yang relevan adalah pasar lokal, penggunaan data nasional cenderung

mengurangi level konsentrasi sesungguhnya di pasar lokal. Jadi indeks struktur pasar

berdasarkan data nasional cenderung

mengurangi tingkat konsentrasi ketika pasar yang relevan adalah lokal

• Definisi geografis dari pasar yang relevan (lokal/nasional) dapat menyebabkan bias dalam rasio konsentrasi. definisi kelas produk yang digunakan untuk

mendefinisikan suatu industri juga

mempengaruhi indeks. produk-produk yang merupakan substitusi dekat dianggap

berada dalam suatu kelas industri tertentu

(10)

• Permintaan dan Kondisi Pasar

• Potensi untuk Masuk

Teknologi

Teknologi adalah aplikasi ilmiah yang digunakan untuk menciptakan, mengembangkan, dan memperbaiki barang dan layanan yang berguna bagi manusia. Dalam industri modern, teknologi tidak hanya menjadi alat untuk memproduksi barang dan layanan, tetapi juga menjadi faktor kunci dalam menentukan daya saing dan keberlanjutan perusahaan. Oleh karena itu, pemahaman dan penerapan teknologi dengan baik menjadi sangat penting bagi industri dalam mencapai tujuan mereka.

Penyaji :Intan

Wulansari

(11)

• Permintaan dan Kondisi Pasar

Dalam sifat dasar industri, permintaan dan kondisi pasar adalah faktor kunci yang sangat mempengaruhi aktivitas dan strategi perusahaan. Berikut adalah penjelasan tentang keduanya:

1. Permintaan

• Permintaan mengacu pada jumlah produk atau layanan yang dibutuhkan oleh konsumen atau pelanggan potensial pada suatu waktu tertentu.

• Permintaan ditentukan oleh faktor-faktor seperti pendapatan konsumen, harga, tren mode, preferensi konsumen, dan faktor-faktor ekonomi makro lainnya.

• Dalam konteks industri, permintaan akan mempengaruhi seberapa banyak produk yang harus diproduksi oleh perusahaan. Permintaan yang tinggi mendorong produksi yang lebih besar, sementara permintaan yang rendah dapat mengarah pada penyesuaian produksi atau strategi pemasaran yang berbeda.

2. Kondisi Pasar

• Kondisi pasar merujuk pada keadaan umum pasar di mana perusahaan beroperasi, termasuk persaingan, tingkat harga, struktur industri, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi perilaku perusahaan dan konsumen.

• Kondisi pasar bisa sangat dinamis dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perubahan teknologi, peraturan pemerintah, kondisi ekonomi, dan inovasi produk.

• Dalam industri, kondisi pasar juga mencakup faktor-faktor seperti kekuatan tawar-menawar pembeli dan penjual, tingkat persaingan, inovasi produk, serta hambatan masuk dan keluar pasar.

• Perusahaan harus memahami kondisi pasar dengan baik untuk dapat menyesuaikan strategi mereka, mengidentifikasi peluang, dan menghindari risiko yang mungkin timbul.

Dalam mengelola operasinya, perusahaan industri harus secara terus-menerus memantau permintaan dan kondisi pasar,

serta mengambil langkah-langkah strategis yang sesuai untuk menyesuaikan produksi, pemasaran, dan strategi lainnya

dengan perubahan tersebut. Kemampuan untuk merespons secara cepat dan efektif terhadap perubahan dalam permintaan

dan kondisi pasar dapat menjadi faktor kunci dalam kesuksesan jangka panjang perusahaan industri.

(12)

• Permintaan dan Kondisi Pasar...

Salah satu ukuran elastisitas permintaan industri untuk suatu produk relatif terhadap perusahaan tunggal adalah indeks Rothschild.

Rothschild index R=ET/EF

ET : elastisitas permintaan total pasar

EF : elastisitas permintaan produk perusahaan tunggal

(13)

• Potensi untuk Masuk

Potensi untuk masuk (entry potential) adalah konsep yang mengacu pada kemungkinan atau kesempatan bagi perusahaan baru untuk memasuki pasar industri tertentu. Dalam sifat dasar industri, potensi untuk masuk menjadi faktor penting yang mempengaruhi dinamika persaingan di dalam industri. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terkait dengan potensi untuk masuk dalam industri:

1.Hambatan Masuk: Hambatan masuk adalah faktor-faktor yang membuat sulit bagi perusahaan baru untuk memasuki pasar industri.

Hambatan tersebut dapat berupa biaya tinggi untuk memulai bisnis, kekakuan regulasi, akses terhadap distribusi atau teknologi, kekuatan merek yang kuat oleh perusahaan yang sudah ada, atau keunggulan skala (economies of scale) yang dimiliki oleh pesaing yang sudah mapan.

2. Kondisi Pasar: Kondisi pasar saat ini juga memainkan peran penting dalam menentukan potensi untuk masuk. Jika pasar telah jenuh atau kelebihan kapasitas, maka akan sulit bagi perusahaan baru untuk masuk dan bersaing. Namun, jika terdapat kekosongan pasar atau peluang untuk inovasi, potensi untuk masuk menjadi lebih menarik.

3.Tren Industri: Analisis terhadap tren dan perubahan dalam industri adalah penting untuk mengevaluasi potensi untuk masuk. Misalnya, jika terdapat pergeseran ke arah teknologi baru atau permintaan konsumen yang berubah, maka akan ada peluang bagi perusahaan baru untuk memasuki pasar dengan solusi yang inovatif.

4. Modal dan Sumber Daya: Kemampuan perusahaan baru untuk memasuki industri juga tergantung pada ketersediaan modal dan sumber daya yang dibutuhkan. Jika perusahaan memiliki akses terhadap modal yang cukup dan sumber daya manusia yang berkualitas, maka potensi untuk masuk menjadi lebih tinggi.

5. Regulasi: Peraturan pemerintah dapat menjadi hambatan atau peluang bagi potensi masuk dalam industri. Regulasi yang ketat mungkin menghambat perusahaan baru, sementara regulasi yang lebih longgar atau dukungan pemerintah untuk industri tertentu dapat meningkatkan potensi untuk masuk.

Noted : “Memahami potensi untuk masuk dalam industri adalah kunci bagi perusahaan untuk mengidentifikasi peluang dan risiko yang terkait dengan memasuki pasar baru. Analisis yang cermat terhadap faktor-faktor tersebut dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang tepat tentang apakah mereka harus memasuki industri tertentu atau tidak”.

(14)

Perilaku

Beberapa perusahaan di berbagai industri akan melakukan markup harga yang tinggi dibandingkan perusahaan di industri lainnya. Untuk mengilustrasikannya maka digunakan indeks Lerner.

Dimana P adalah harga, dan MC adalah Biaya Marjinal. Dengan demikian, indeks Lerner mengukur perbedaan antara harga dan biaya marjinal sebagai bagian kecil dari harga produk.

Aktivitas Integrasi dan Merger 1. Integrasi Vertikal

Integrasi vertikal mengacu pada situasi di mana berbagai tahap dalam produksi satu produk tunggal dilakukan dalam satu perusahaan.

2. Integrasi Horizontal

Integrasi horizontal mengacu pada penggabungan produksi produk serupa menjadi satu perusahaan. Sebagai contoh, jika dua perusahaan komputer bergabung menjadi satu perusahaan, integrasi horizontal akan terjadi.

3. Merger Konglomerasi

Merger konglomerat melibatkan integrasi lini produk yang berbeda ke dalam satu perusahaan. Misalnya, jika

produsen rokok dan produsen kue bergabung menjadi satu perusahaan, maka akan terjadi merger konglomerasi.

(15)

Iklan

Pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk menginformasikan atau

membujuk konsumen untuk membeli produk mereka biasanya disebut sebagai biaya pemasaran atau biaya promosi . Ini mencakup berbagai strategi dan kegiatan yang

dirancang untuk meningkatkan kesadaran, minat, dan pembelian produk atau layanan tertentu. Berikut adalah beberapa bentuk pengeluaran yang umumnya digunakan

untuk mempengaruhi perilaku konsumen :

1.Iklan

2.Promosi Penjualan

3.Hubungan Masyarakat 4.Pemasaran Digital

5.Penjualan Langsung

6.Pameran dan Pameran Dagang

7.Sponsorship

(16)

Riset dan Pengembangan

Jumlah optimal yang harus dibelanjakan untuk litbang akan bervariasi tergantung pada karakteristik

industri tempat perusahaan beroperasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya belanja litbang meliputi:

1.Tingkat Inovasi Industri : Industri yang sangat inovatif, seperti teknologi informasi atau farmasi,

mungkin memerlukan investasi yang besar dalam litbang untuk tetap bersaing dan mempertahankan posisi di pasar. Di sisi lain, industri dengan tingkat inovasi yang lebih rendah mungkin memerlukan

investasi yang lebih sedikit.

2.Persaingan: Tingkat persaingan dalam industri juga akan memengaruhi jumlah yang harus dibelanjakan untuk litbang. Di pasar yang sangat kompetitif, perusahaan mungkin perlu

menginvestasikan lebih banyak sumber daya untuk mengembangkan teknologi yang dapat membedakan produk atau layanan mereka dari pesaing.

3.Siklus Hidup Produk : Industri dengan siklus hidup produk yang pendek, seperti industri teknologi konsumen, mungkin memerlukan investasi yang lebih tinggi dalam litbang untuk terus menghasilkan produk baru yang menarik bagi konsumen. Di sisi lain, industri dengan siklus hidup produk yang lebih panjang mungkin memerlukan investasi yang lebih moderat.

4.Karakteristik Pasar : Permintaan pasar, kebutuhan konsumen, dan tren industri juga akan

memengaruhi besarnya belanja litbang. Perusahaan harus memperhatikan perubahan dalam perilaku

konsumen dan tren pasar untuk menentukan di mana dan seberapa banyak mereka harus berinvestasi

dalam litbang.

(17)

Kinerja mengacu pada keuntungan dan kesejahteraan sosial yang dihasilkan industri tertentu. Penting bagi para manajer masa depan untuk menyadari bahwa keuntungan dan kesejahteraan sosial sangat bervariasi antar industri. Sebagai seorang manajer,

adalah suatu kesalahan untuk percaya bahwa hanya karena perusahaan Anda besar, maka secara otomatis akan memperoleh keuntungan.

Kinerja

(18)

• Ukuran lain dari kinerja industri adalah jumlah surplus konsumen dan produsen yang dihasilkan di suatu pasar. Indeks kinerja Dansby-Willig (DW) mengukur seberapa besar kesejahteraan sosial (didefinisikan sebagai jumlah surplus konsumen dan produsen) yang akan meningkat jika perusahaan-perusahaan dalam suatu industri memperluas output dengan cara yang efisien secara sosial. Jika indeks DW suatu industri adalah nol, tidak ada keuntungan yang bisa diperoleh dengan mendorong perusahaan-perusahaan di industri tersebut untuk mengubah output mereka; surplus konsumen dan produsen dimaksimalkan mengingat permintaan industri dan kondisi biaya. Ketika indeks lebih besar dari nol, kesejahteraan sosial akan meningkat jika output industri diperluas.

• Dengan demikian, indeks DW memungkinkan seseorang untuk mengurutkan industri berdasarkan seberapa besar peningkatan kesejahteraan sosial jika industri tersebut mengubah outputnya.

Kesejahteraan Sosial

(19)

Paradigma struktur- perilaku-kinerja

• Pandangan Kausal

• Kritik Umpan Balik

• Hubungan dengan Kerangka 5 Kekuatan

Paradigma Struktur-Perilaku-Kinerja ( SCP ) adalah teori yang mengemukakan hubungan keterkaitan antara struktur pasar, perilaku perusahaan, dan kinerja. Dalam buku ekonomi manajerial dan strategi bisnis karya Michael R. Baye, paradigma SCP dimaksudkan sebagai teori yang menjelaskan bagaimana struktur pasar ( structure ) akan mempengaruhi perilaku ( conduct ) perusahaan-perusahaan yang ada di pasar tersebut, yang kemudian akan mempengaruhi kinerja ( performance ) perusahaan-perusahaan yang ada di pasar tersebut.

Penyaji :

Rahmini

(20)

Pandangan Kausal

Contohnya, konsentrasi pasar yang tinggi akan mempengaruhi perilaku perusahaan dalam menetapkan harga, yang kemudian akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Hal ini disebut sebagai hubungan keterkaitan antara structure-conduct-performance ( SCP ).

Struktur pasar yang berubah akan mempengaruhi perilaku perusahaan, dan perilaku perusahaan yang berubah akan mempengaruhi kinerja perusahaan.

Studi terhadap dampak kebijakan konsolidasi perbankan terhadap kondisi pasar. Dalam

studi tersebut, diketahui bahwa jika dilakukan rekayasa kebijakan merger antara Bank-Bank

Pembangunan Daerah dan Bank Perseroan berdasarkan asset dan dana, maka pasar akan

menjadi semakin kompetitif atau sebaliknya menjadi semakin terkonsentrasi. Hal ini juga

menunjukkan bahwa perilaku perusahaan dalam mengembangkan produk baru atau

melakukan promosi dapat mempengaruhi kinerja pasar.

(21)

• Tidak ada hubungan kausal satu arah: Kritik umpan balik menarik perhatian terhadap kesulitan dalam mengjelaskan hubungan kausal satu arah antara struktur, perilaku, dan kinerja. Contohnya, perilaku dapat mempengaruhi struktur pasar, dan kinerja pasar dapat mempengaruhi perilaku.

• Perilaku dapat mempengaruhi struktur pasar : Kritik umpan balik mengingatkan bahwa perilaku perusahaan dapat mempengaruhi struktur pasar, bukan hanya sebaliknya.

• Kinerja pasar dapat mempengaruhi perilaku: Kritik umpan balik juga mengingatkan bahwa kinerja pasar dapat mempengaruhi perilaku perusahaan, bukan hanya sebaliknya.

• Indeks Kinerja Dansby-Willig: Kritik umpan balik mengingatkan bahwa indikator kinerja Dansby-Willig mengukur seberapa besar kesejahteraan sosial akan meningkat, tetapi tidak memperjelas bagaimana kinerja pasar dapat mempengaruhi kesejahteraan sosial.

• Konsentrasi pasar: Kritik umpan balik mengingatkan bahwa konsentrasi pasar merupakan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan, tetapi tidak memperjelas bagaimana konsentrasi pasar dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.

Kritik Umpan Balik

(22)

• persaingan antara pesaing dapat mempengaruhi tingkat kekuatan tawar-menawar pemasok dan

pelanggan. Jika terdapat banyak pesaing yang kuat di pasar, pemasok mungkin memiliki sedikit kekuatan

tawar-menawar karena mereka memiliki lebih sedikit alternatif pembeli. Sebaliknya, jika pelanggan memiliki pilihan yang banyak, mereka dapat memiliki kekuatan tawar-menawar yang lebih besar terhadap pemasok.

• Ancaman dari produk pengganti juga dapat mempengaruhi kekuatan tawar-menawar dan persaingan dalam industri. Jika terdapat banyak produk pengganti yang tersedia untuk pelanggan, tingkat persaingan dapat meningkat karena pelanggan memiliki pilihan yang lebih banyak. Hal ini juga dapat mempengaruhi kekuatan tawar-menawar pemasok dan pelanggan.

Hubungan Kerangka Lima Kekuatan

(23)

Belajar dari kegagalan Nokia dan Blackberry

Sumber : https://money.kompas.com/read/2013/10/14/1904022/Belajar.dari.Kegagalan.BlackBerrydanNokia

• Persaingan yang ketat

• Keinginan konsumen

• Strategi dalam pengembangan sistem

• Ragam produk dan Keunggulan layanan

• Kepemimpinan dalam perusahaan

(24)

Dalam studi kasus ini, sifat dasar industri elektronik mempengaruhi keputusan

optimal manajer, yang disebutkan sebelumnya. Kondisi pasar, perilaku perusahaan, dan kinerja perusahaan

mempengaruhi keputusan manajer, seperti keputusan untuk berinvestasi

dalam riset dan pengembangan.

Kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk membuktikan pengaruh variabel independen (konsentrasi industri, skala ouput minimum, pengeluaran advertensi dan pertumbuhan penjualan perusahaan)

Menurut uji “t” dengan menggunakan market share n perusahaan terbesar, ternyata peubah efisiensi berpengaruh secara nyata terhadap tingkat konsentrasi yang terjadi pada industri

Sales.. Leverage Ratio yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang .. Debt To Total Assets Ratio, yaitu rasio yang menghitung berapa bagian

Hal ini berarti bahwa pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Perputaran Total Aset dan Rasio Kelipatan Bunga yang Dihasilkan terhadap Rentabilitas pada perusahaan

Konsentrasi total partikulat yang dihasilkan dari emisi cerobong dapat dipengaruhi oleh jenis bahan bakar dan jumlah beban cerobong yang digunakan oleh industri.. Tujuan

Rendahnya efisiensi total produk yang dihasilkan terhadap jam kerja yang digunakan merupakan rasio yang dominan menyebabkan produktivitas perusahaan menurun dikarenakan 2

= kas yang dihasilkan perusahaan dari penjualan sekuritas atau meminjam = biaya tetap untuk menjual sekuritas/ mendapat pinjaman = total tambahan kas yang diperlukan untuk transaksi

Hasil analisis Indeks Herfindahl, menunjukkan bahwa tingkat konsentrasi 4 perusahaan industri, terbesar berada di Pulau Lain seperti Kalimantan, dan pulau lainnya