• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPT TEORI SASTRA SEMIOTIK

N/A
N/A
Nurul Hanifah Maghfirotun

Academic year: 2024

Membagikan " PPT TEORI SASTRA SEMIOTIK"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PLAYER 2 PLAYER 1

mata kuliah teori sastra

TEORI SASTRA TEORI SASTRA

SEMIOTIK SEMIOTIK

HIGHSCORE 2500

(2)

MUHAMAD ADNAN MAULANA J1B023015

GROUP MEMBER GROUP MEMBER

NURUL HANIFAH M J1B023029

INDANA ILMATUN NAFIAH J1B023022

WAKHYU PUJIANTI J1B023016

NISYA TRISTIANTI J1B023025

SOFIANA LESTARI J1B023030

SITI NURUN ALFIANA F J1B023014

ADINDA SCEVA DESTRIANI J1B023003

APRILIA MELANI J1B023007

RATIH ANJAR PUTRI J1B023009

FARAH AILSA GUNAWAN J1B023012

MARSHA MELIANDINI J1B023026

HENI TRISNAWATI J1B023037

(3)

01 07 12

SEMIOTIK SASTRA

definisi Ferdinand de saussure

JURIJ LOTMAN

CHARLES SANDER pierce

AGENDA AGENDA

pendekatan semiotik

(4)

semiotik berasal dari bahasa yunani semeion yang berarti tanda. dapat diartikan sebagai ilmu yang

mempelajari berbagai objek, peristiwa, atau seluruh kebudayaan sebagai tanda (eco, 1979: 6).

pada bahasa, tanda hanya mengemban arti (significant), dan pembacanya sendirilah yang akan menghubungkan tanda dengan tindakan sesuai dengan konvensi sistem bahasa bersangkutan.

01 07 12

Back to Agenda Page

DEFINISI

DEFINISI

(5)

icon (ikon)

index (indeks)

symbol (simbol)

01 07 12

Back to Agenda Page

CHARLES CHARLES

SANDER SANDER

PIERCE

PIERCE

(6)

bahasa sebagai sistem tanda primer (ein primares modellbildendes

system)

sastra sebagai sistem tanda sekunder (ein sekundares modellbildendes

system)

01 07 12

Back to Agenda Page

JURIJ JURIJ

LOTMAN

LOTMAN

(7)

bahasa adalah sistem tanda,sedangkan tanda adalah kesatuan dua aspek

penanda dan petanda.tanda memiliki ciri arbitrer, konvensional, dan

sistematik.

01 07 12

Back to Agenda Page

FERDINAND FERDINAND

DE DE

SAUSSURE

SAUSSURE

(8)

01 07 12

Back to Agenda Page

PENDEKATAN PENDEKATAN

SEMIOTIK SEMIOTIK PADA PADA

ANALISIS ANALISIS

KARYA SASTRA

KARYA SASTRA

(9)

Karya sastra menurut pandangan semiotik memiliki sistem sendiri yang berupa sistem tanda atau kode.

Pendekatan semiotik mempunyai pertalian struktural dan pendekatan stilitika.

Pendekatam semiotik analisisnya tidak terbatas pada karya sastra itu sendiri, juga berhubungan dengan hal-hal yang berada di luarnya yaitu kode budayanya, seperti masalah sosial budaya dan sistem tata nilai yang mewarnai karya sastra.

Pendekatan semiotik memberi pandangan bahwa tanda-tanda atau kode-kode sekecil apapun yang terdapat dalam karya sastra penting untuk

diperhatikan, karena ia ikut membentuk sistem dan keseluruhan tersebut.

Dalam menggunakan pendekatan semiotik hendaknya peneliti bersikap

jujur, bersikap terbuka menerima kenyataan baru yang sebelumnya tidak dikenalnya.

01 07 12

Pendekatan semiotik menurut Semi (1993 : 89) mempunyai konsep dan kriteria sebagai berikut :

(10)

THANK YOU!

THANK YOU!

ANY QUESTION??

Referensi

Dokumen terkait

hidayah- Nya, skripsi yang berjudul “ Aspek Religi dalam Novel Surga yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia: Kajian Semiotik dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di

Berdasarkan alasan rinci di atas maka akan diadakan penelitian yang berjudul Nilai Religius dalam Novel Surga yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia: Kajian Semiotik Sastra

Tesis yang berjudul Makna Religi Novel Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy: Analisis Semiotik dan Aplikasinya dalam Pembelajaran Sastra di Madrasah Aliyah

Sistem kerja penelitian sastra dengan pendekatan semiotik juga dapat dilakukan dengan dua model pembacaan, seperti yang telah diungkapkan sebelumnya (suwardi, 2009)

Capaian perkuliahan dalam mata kuliah Teori dan Apresiasi Sastra adalah menguasai definisi dan konsep dasar apresiasi, mampu mengetahui berbagai teknik pada apresiasi

Robert J. Clements melihat sastra bandingan sebagai disiplin akademis yang memiliki pendekatan yang mencakup aspek (1) tema, (2) jenis/bentuk, (3) gerakan/trend, (4) keterhubungan sastra dengan disiplin dan media seni lain, dan (5) sejarah teori sastra. Obyek (1), (2), (3) dan (5) sebenarnya merupakan wilayah sastra. Teori-teori sastra dapat dimanfaatkan, terutama teori struktural, formalisme, semiotik, untuk membandingkan beberapa karya sastra. Yang diharapkan, kelak dapat menyusun pula sejarah sastra, kritik sastra, dan teori baru tentang sastra. Adapun obyek (4) merupakan analisis yang terkait dengan interdisipliner sastra. Bangunan teoritik yang dikehendaki merupakan studi sastra dalam multidisiplin. Sastra bandingan adalah studi sastra yang memiliki perbedaan bahasa dan asal negara dengan suatu tujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan dan pengaruhnya antara karya yang satu terhadap karya yang lain, serta ciri-ciri yang dimilikinya (dalam Endraswara, 2011: 192). Pendapat ini lebih menekankan bahwa penelitian sastra bandingan harus berasal dari negara yang berbeda sehingga mempunyai bahasa yang berbeda pula. 3. Sapardi Djoko Damono Menurut Damono (2009:1) sastra bandingan adalah pendekatan dalam ilmu sastra yang tidak menghasilkan teori tersendiri. Boleh dikatakan teori apapun bisa dimanfaatkan dalam penelitian sastra bandingan juga disebut sebagai studi dan kajian. Dalam langkah-langkah yang dilakukannya, metode perbandinganlah yang utama. Lanjut Damono (2009:1) perbandingan yang sebenarnya merupakan salah satu metode juga selalu dilaksanakan dalam penelitian seperti halnya memberikan dan menguraikan, tetapi dalam sastra bandingan metode itu merupakan langkah utama. Jadi menurut Damono, sastra bandingan bukan hanya sekedar mempertentangkan dua sastra dari dua negara atau bangsa. Sastra bandingan juga tidak terpatok pada karya-karya besar walaupun kajian sastra bandingan sering kali berkenaan dengan penulis-penulis ternama yang mewakili suatu zaman. Kajian penulis baru yang belum mendapat pengakuan dunia pun dapat digolongkan dalam sastra bandingan. Batasan sastra bandingan tersebut menunjukkan bahwa perbandingan tidak hanya terbatas pada sastra antarbangsa, tetapi juga sesama bangsa sendiri, misalnya antarpengarang, antargenetik, antarzaman, antarbentuk, dan