• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRA PROPOSAL TUGAS AKHIR TEKNIK ARSITEKTUR REDESAIN SLBN 1 PALU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

N/A
N/A
Nurul Rahmadani Anwar

Academic year: 2023

Membagikan " PRA PROPOSAL TUGAS AKHIR TEKNIK ARSITEKTUR REDESAIN SLBN 1 PALU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Dan Sasaran

  • Tujuan
  • Sasaran

Manfaat Penelitian

Ruang Lingkup

Data Awal

  • Data Jumlah Siswa di Kota Palu
  • Kondisi Sekolah Luar Biasa di Kota Palu

Penjelasan Redesain

Landasan teori redesign diambil dari beberapa sumber teori, diantaranya menurut teori Helmi tahun 2008, pengertian redesign adalah pekerjaan yang dirancang dan direncanakan kembali guna mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan teori-teori yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa redesain adalah perancangan dan perencanaan kembali fasilitas konstruksi berdasarkan kebutuhan seluruh bangunan dan hanya bagian-bagiannya saja yang fungsinya tidak berubah, hanya bentuk dan fasadnya saja.

Tinjauan Terhadap Penyandang Disabilitas

  • Pengertian Penyandang Disabilitas
  • Jenis-jenis Penyandang Disabilitas
  • Derajat Kecacatan Penyandang Disabilitas

Dari berbagai penjelasan mengenai pengertian penyandang disabilitas sebagaimana diatur dalam undang-undang, dapat disimpulkan bahwa penyandang disabilitas adalah orang yang mempunyai keterbatasan baik fisik maupun mental, baik bawaan maupun bukan. Penyandang disabilitas sedikit berbeda dengan orang normal, penyandang disabilitas mempunyai kendala dalam melakukan aktivitas seperti orang pada umumnya.

Tinjauan Terhadap Sekolah Luar Biasa

  • Pengertian Sekolah Luar Biasa (SLB)
  • Tujuan Sekolah Luar Biasa
  • Fungsi Sekolah Luar Biasa
  • Jenis-Jenis Sekolah Berkebutuhan Khusus
  • Sarana dan Prasarana SLB

Penyandang disabilitas intelektual memiliki IQ di bawah rata-rata, sehingga tingkat kecerdasannya lebih rendah dibandingkan anak lainnya. Pendidik di SLB-E akan membimbing penyandang tunarungu agar mengetahui cara mengendalikan emosi, mengikuti norma sosial, dan berperilaku sesuai aturan.

Standar Aksesibilitas Pada Fasilitas Pendidikan Sekolah Luar Biasa

  • Pengertian Aksesibilitas
  • Standar Ruang Gerak Tuna Netra
  • Standar Ruang Gerak Tuna Daksa
  • Standar Ruang Gerak Pengguna Alat Bantu Kursi Roda
  • Jalur Pedestrian
  • Jalur Pemandu
  • Pintu
  • Ramp
  • Tangga
  • Lif
  • Kamar Kecil ( Toilet )
  • Wastafel
  • Telepon
  • Perabot
  • Rambu

Pengguna kursi roda biasanya mempunyai keterbatasan fisik untuk bergerak atau mempunyai penyakit seperti polio, Cerebral Palsy, kesulitan bergerak karena faktor usia, radang sendi. Pengguna kursi roda memerlukan ruang untuk melakukan berbagai manuver, selain melakukan belokan, pengguna kursi roda juga sering melakukan gerakan memutar yang memerlukan radius putar dengan lebar minimal 2,15 m untuk ukuran kursi roda. Penyandang disabilitas pengguna kursi roda juga tetap membutuhkan kesempatan dan hak yang sama untuk melakukan berbagai aktivitas.

Bagi pengguna kursi roda, ruang bebas minimal untuk merenggangkan lengan minimal 1,60 m dengan lebar kursi roda minimal dari luar ke luar 80 cm dengan lebar roda minimal 15 cm. Permukaan datar (pinggiran) pada awal dan akhir tanjakan harus bebas dan rata sehingga kursi roda dapat diputar minimal 160 cm. Toilet atau kamar kecil umum harus memiliki ruang yang cukup bagi pengguna kursi roda untuk masuk dan keluar.

Toilet atau toilet umum harus dilengkapi dengan pegangan tangan yang posisi dan ketinggiannya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna kursi roda dan penyandang disabilitas lainnya. Sebaiknya pegangannya berbentuk persegi panjang yang mengarah ke atas untuk membantu pergerakan pengguna kursi roda. Letak tempat tisu, air, kran atau pancuran serta peralatan seperti dispenser sabun dan pengering tangan harus dipasang agar mudah digunakan oleh penyandang keterbatasan fisik dan dapat dijangkau oleh pengguna kursi roda.

Wastafel harus mempunyai ruang di bawahnya agar tidak menghalangi lutut dan kaki pengguna kursi roda.

Gambar 2. 1 Standar Ruang Gerak Tuna Netra
Gambar 2. 1 Standar Ruang Gerak Tuna Netra

Pendekatan Arsitektur Perilaku

  • Pengertian Arsitektur Perilaku
  • Prinsip-Prinsip Arsitektur Perilaku
  • Proses Pendekatan Arsitektur

Tentu saja arsitektur dan perilaku membahas hubungan antara perilaku manusia dan lingkungan binaan yang digunakan manusia. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa arsitektur perilaku merupakan suatu pendekatan yang menyelidiki hubungan antara perilaku manusia dan lingkungan arsitektur sebagai bahan pertimbangan dalam implementasi desain. Skema di atas menjelaskan bagaimana “Arsitektur membentuk perilaku manusia”, skema ini hanya mempunyai hubungan satu arah karena situasi dan kondisi yang diciptakan sehingga desain dan bentuk arsitektur yang ada perlahan-lahan membentuk perilaku manusia b.

Pada penjelasan arsitektur perilaku di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan arsitektur perilaku adalah dengan memperhatikan perilaku manusia di lingkungan dengan mempertimbangkan perilaku dalam desain. Dengan menerapkan pendekatan arsitektur perilaku pada sekolah bagi penyandang disabilitas, tujuannya adalah merancang sekolah yang sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilitas. Oleh karena itu, perilaku manusia selalu terjadi pada suatu tempat dan dapat dinilai secara keseluruhan tanpa mempertimbangkan faktor lingkungan.

Penjelasan di atas dapat membantu dalam merancang sekolah bagi masyarakat berkebutuhan khusus dengan menggunakan pendekatan arsitektur perilaku. Menggunakan prinsip arsitektur perilaku dalam merancang sekolah bagi masyarakat berkebutuhan khusus untuk memudahkan penerapan pendekatan arsitektur perilaku.

Gambar 2. 20 Arsitek Membentuk Perilaku
Gambar 2. 20 Arsitek Membentuk Perilaku

Standar Perancangan Sekolah Luar Biasa (SLB)

Luas tanah tersebut di atas merupakan tanah efektif yang dapat digunakan untuk membangun gedung dan tempat bermain atau olah raga. Pencemaran udara, sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 02/MEN KLH/1988 tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan Hidup. Tanah sesuai peruntukan lokasi yang diatur dalam Peraturan Daerah yang berkaitan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota atau rencana lain yang lebih rinci dan mengikat.

Tanah tersebut berstatus hak atas tanah dan/atau mempunyai izin pakai dari pemegang hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk jangka waktu paling singkat 20 tahun. Gabungan bangunan SDLB, SMPLB dan/atau SMALB memenuhi persyaratan minimal luas lantai bangunan sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini. Ruang bangunan yang meliputi batas bangunan dengan sumbu jalan, tepian sungai, tepian pantai, jalur kereta api dan/atau jaringan tegangan tinggi, jarak antar bangunan dengan batas bidang tanah, serta jarak antara sumbu jalan dan pagar pekarangan sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Daerah.

Dilengkapi dengan sistem proteksi pasif dan/atau proteksi aktif untuk mencegah dan mengatasi bahaya kebakaran dan petir. Menyediakan fasilitas sanitasi di dalam dan di luar gedung, antara lain saluran air bersih, saluran air kotor dan/atau air limbah, tempat sampah, dan saluran air hujan.

Tabel 2. 2 Luas Lahan Minimum SDLB
Tabel 2. 2 Luas Lahan Minimum SDLB

Studi Banding

  • SLB Pembina Banten
  • Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul

Penjelasan mengenai Standar Desain Sekolah Khusus (SSL) di atas dapat membantu dalam merancang sekolah bagi penyandang disabilitas yang akan memenuhi standar yang ditentukan. Penyelenggaraan pelayanan penelitian dan pengembangan ABK untuk meningkatkan mutu pelayanan pendidikan, 4. Penyelenggaraan bimbingan dan pengembangan profesi guru khusus, 5. SLBN Pembina Pandeglang menyelenggarakan pendidikan bagi semua jenis ABK: tunanetra, tuli, ringan dan sedang . penyandang disabilitas intelektual, tetraplegia, anak autis dan ABK lainnya (anak jalanan, anak ekonomi lemah) yang memerlukan pendidikan khusus (PK) dan pendidikan layanan khusus/PLK.

SLB Negeri 1 Bantul terletak di lokasi yang strategis yaitu dekat jalan utama yang menghubungkan ibu kota DIY dengan Kabupaten Kulonprogo. Luas fasilitas sekolah adalah 11.590 cm², berupa bangunan satu lantai dan dua lantai, dengan luas total sekolah 26.562 cm², dilengkapi dengan bangunan yang merupakan sarana utama dan penunjang pendidikan serta lahan terbuka. digunakan untuk olah raga dan aktivitas lainnya. Selain memberikan layanan pendidikan, SLBN 1 Bantul juga memberikan layanan rehabilitasi dan rehabilitasi seperti medis, psikologis, dan vokasi.

Bangunan di kawasan SLBN 1 Bantul terdiri dari beberapa bangunan tersendiri, yaitu satu baris bangunan depan (bagian tunarungu), dua baris bangunan samping (bagian untuk tunanetra dan tuna grahita), sedangkan dua baris bangunan belakang (bagian untuk penyandang tunanetra dan tuna grahita), sedangkan dua baris bangunan belakang (bagian untuk penyandang tunanetra dan gangguan jiwa). cacat fisik) dan pengembangan keterampilan dan perpustakaan.

Gambar 2. 22 Unit-unit SLB Pembina Pandeglang Banten
Gambar 2. 22 Unit-unit SLB Pembina Pandeglang Banten

Matriks Penelitian

Pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus tidak hanya terbatas pada sekolah luar biasa saja, namun juga pendidikan terpadu, yang memungkinkan anak berkebutuhan khusus dapat belajar bersama dengan anak normal. Memberikan detail dalam satu ruang kelas akan membawa manfaat yang luar biasa bagi anak. Mikroanalisis meliputi analisis pelaku kegiatan, kebutuhan ruang, ukuran ruang, hubungan ruang dan zonasi ruang. Penelitian ini mengkaji bagaimana standar gedung sekolah luar biasa (SLB) dirancang untuk mendukung kegiatan belajar mengajar bagi anak berkebutuhan khusus dengan nyaman dan aman.

Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Palu (SLBN 1 Palu) didirikan pada tahun 1984 dan selanjutnya mulai beroperasi pada tahun 1985 dengan nama Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Tawaeli (SDLB Negeri Tawaeli). Luas tanah yang ada di lokasi saat ini adalah 3.310 m², sedangkan luas lahan yang dibutuhkan untuk renovasi SLB tersebut kurang lebih 8.500 m², sehingga perlu dilakukan penambahan luas lokasi sebesar 5.190 m². Data lapangan menunjukkan SLB Negeri 1 Palu saat ini bukannya tanpa kendala.

Permasalahan lain dari sekolah luar biasa ini adalah bertambahnya jumlah siswa setiap tahunnya menyebabkan meningkatnya kebutuhan terhadap fasilitas, baik fasilitas utama maupun fasilitas penunjang lainnya. KAJIAN TESIS AKSESIBILITAS RUANG DAN FASILITAS PADA SEKOLAH KHUSUS Tesis ini diajukan sebagai permohonan gelar Magister Arsitektur.

Metode Penelitian

Observasi/survei lapangan merupakan pengamatan langsung terhadap kondisi yang berkaitan dengan perlunya desain ulang SLBN 1 Palu. Kota Palu secara administratif merupakan ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah dan secara geografis terletak di tengah Kabupaten Donggala. Kota Palu memiliki luas wilayah 395,06 ha yang terbagi menjadi 8 (delapan) kelurahan yang merupakan Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) dan empat puluh tiga (43) kelurahan.

Kota Palu terletak pada ketinggian 0-700m diatas permukaan laut, dengan kondisi geografis datar sampai pegunungan, dan pada dataran rendah umumnya tersebar di sekitar pantai dan letaknya bervariasi. Berdasarkan topografinya, wilayah Kota Palu dapat digolongkan menjadi tiga zona ketinggian permukaan bumi dari permukaan laut, yaitu. Pada tahun 2009, nama sekolah tersebut diubah menjadi SLBN 1 Palu, pada saat itu sekolah tersebut menerima Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Sekolah yang terletak di Jalan Samudra Pantoloan, Kelurahan Baiya, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu ini, sudah berstatus negeri sejak pertama kali didirikan. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SLBN 1 Palu, diketahui bahwa sekolah tersebut belum mempunyai lahan parkir khusus bagi penyandang disabilitas maupun lahan parkir bagi guru dan pegawai.

Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian
Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian

Lokasi Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Metode Pengumpulan Data

Metode Analisis

Alur Pikir

Jadwal Penelitian

Tepat di sepanjang Teluk Palu atau membujur dari timur ke barat, terletak di utara garis khatulistiwa pada koordinat lintang selatan dan bujur timur, yang terbagi menjadi 8 (delapan) kabupaten, yaitu ̊ ̊ Palu Barat, Palu Utara, Palu Timur, Selatan . Kabupaten Palu, Mantikulore, Ulujadi, Tatanga dan Tawaili. Daerah dataran rendah berada di sisi timur membujur dari utara ke selatan, bagian timur di barat memanjang dari utara ke selatan, merupakan pantai dengan ketinggian 0-100 m di atas permukaan laut; Daerah dataran tinggi dan pegunungan terletak di utara sampai timur dengan ketinggian antara 100-500m di atas permukaan laut;

Topografi dataran/pesisir dengan ketinggian 0 – 100 m dpl memanjang dari utara ke selatan dan dari timur ke utara. Topografi berbukit antara 100 – 500 m dpl terletak di sisi barat dan selatan, dari timur ke selatan dan dari utara ke timur. Tempat parkir di sekolah ini belum memenuhi persyaratan teknis fasilitas dan aksesibilitas sehingga belum dapat diakses untuk digunakan oleh penyandang disabilitas.

Saat ini sekolah masih mempunyai fasilitas berupa ruang kelas, ruang guru, perpustakaan, ruang keterampilan, ruang komputer, ruang UKS yang kondisinya belum ideal yaitu ruangan dengan kapasitas terbatas dan masih belum ada akomodasi bagi penyandang disabilitas.

Gambaran Umum Kota Palu

  • Letak Administratif Kota Palu
  • Keadaan Geografis Kota Palu
  • Kondisi Topografi Kota Palu

Gambaran Umum Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Palu

  • Sejarah Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Palu

Kondisi Eksisting SLBN 1 Palu

  • Fasilitas Area Parkir di Sekolah Luar Biasa
  • Ruang Kelas
  • Ruang Kantor
  • Perpustakaan
  • Selasar
  • Halaman Sekolah

Kendaraan diparkir secara acak dan tidak beraturan di halaman depan sekolah yang merupakan jalan raya, dan guru juga terlihat memarkir kendaraan roda dua di tanjakan yang merupakan pintu masuk gedung.

Gambar 4. 2 Fasilitas Ruang Parkir SLBN 1 Palu Sumber : Data Lapangan, 2023
Gambar 4. 2 Fasilitas Ruang Parkir SLBN 1 Palu Sumber : Data Lapangan, 2023

Masalah Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Palu (SLBN 1 Palu)

Gambar

Tabel 1.1 Data Jumlah Siswa SLB Negeri 1 Palu Tahun 2019-2022
Gambar 1. 1 Fasilitas Gedung SLBN 1 Palu Sumber : Data Lapangan, 2023
Gambar 1. 2 Denah SLBN 1 Palu Sumber : Data Lapangan, 2023
Gambar 2. 1 Standar Ruang Gerak Tuna Netra
+7

Referensi

Dokumen terkait