TUGAS AKHIR MATA KULIAH UMUM KEWARGANEGARAAN
“ Praksis Demokrasi Indonesia Berlandaskan Nilai Pancasila dan UUD 1945 ”
DISUSUN OLEH:
NAMA: NAHDAH SHABIRA RUM NIM: C011231254
KELAS: B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UMUM FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2024
Praksis Demokrasi Indonesia Berlandaskan Nilai Pancasila dan UUD 1945
Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI Tahun 1945) menyatakan bahwa "Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD". Dengan demikian, Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi, di mana rakyat turut membantu memberikan kontribusi dalam menilai kebijakan yang akan menentukan kehidupan rakyat di masa depan. Demokrasi adalah kekuasaan rakyat, atau "government by the people", yang berarti negara diselenggarakan berdasarkan kehendak dan kemauan rakyat. Kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintahan dan menjadi basis tegaknya sistem politik demokrasi.
Perkembangan demokrasi juga meningkatkan partisipasi politik masyarakat, memungkinkan masyarakat untuk mengorganisasikan diri dan ikut serta dalam proses pengambilan keputusan. Rakyat menikmati kebebasan berpendapat dan berorganisasi.
Dalam kondisi seperti ini, beberapa kalangan menilai penerapan demokrasi di Indonesia harus dijiwai dengan ideologi atau dasar negara RI, yaitu Pancasila.
Pancasila pada negara Indonesia tidak hanya sebagai dasar negara melainkan juga sebagai ideologi nasional. Ideologi yang digunakan oleh bangsa Indonesia mengandung nilai-nilai yang baik, luhur, dan menguntungkan bagi negara. Pancasila menjadi ideologi yang komprehensif dan integral, berbeda dengan ideologi lain. Nilai-nilai Pancasila yang ideal adalah nilai-nilai yang dilihat dari pendiri-pendiri negara. Buku Negara Paripurna telah membahas nilai-nilai ideal Pancasila mulai dari lahirnya hingga aktualisasi. Nilai- nilai tersebut adalah: Ketuhanan yang berkebudayaan, Kemanusiaan universal, Persatuan dalam kebhinekaan, Demokrasi permusyawaratan, dan Keadilan sosial. Dari nilai-nilai tersebut, nilai demokrasi telah menjiwai pada sila keempat. Sila keempat ini adalah cita- cita kedaulatan rakyat dalam semangat kekeluargaan yang memberi ruang bagi multikulturalisme (Yudi Latif, 2011). Landasan pelaksanaan demokrasi di Indonesia adalah Pembukaan UUD 1945 dan sila keempat pada Pancasila. Pelaksanaan demokrasi harus selaras dengan nilai-nilai Pancasila yang memiliki kepastian hukum di Indonesia.
Praksis Demokrasi Indonesia berlandaskan Nilai Pancasila dan UUD NRI 1945 memainkan peran penting dalam mengembangkan sistem pemerintahan yang transparan, adil, dan akuntabel. Demokrasi Indonesia didasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang mencakup Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial. Dalam implementasinya, demokrasi Pancasila diwujudkan melalui berbagai instrumen, seperti MPR, DPR, dan DPD, yang bertujuan untuk melibatkan rakyat secara aktif dalam pengambilan keputusan politik.
Pengembangan demokrasi Pancasila di Indonesia juga didukung oleh berbagai aspek, seperti budaya kolektivisme musyawarah desa, keyakinan Islam, dan prinsip- prinsip kemanusiaan. Dalam praktiknya, demokrasi Pancasila diharapkan dapat menjembatani segala kepentingan mengarah kepada kepentingan masyarakat, bukan kelompok tertentu. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dan pengembangan demokrasi Pancasila agar dapat lebih efektif dalam mewujudkan tujuan-tujuan negara.
Dalam beberapa tahun terakhir, demokrasi Pancasila di Indonesia telah mengalami beberapa perbaikan, seperti peningkatan partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan dan peningkatan transparansi dalam pengelolaan keuangan negara. Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi, seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme, yang dapat menghambat kemajuan demokrasi Pancasila.
Contoh kasus yang menunjukkan peran demokrasi Pancasila dalam mengembangkan sistem pemerintahan yang transparan dan akuntabel adalah kasus pengelolaan dana bantuan pemerintah untuk pengembangan infrastruktur di daerah. Pada tahun 2020, Pemerintah Indonesia mengalokasikan dana sebesar Rp100 triliun untuk pengembangan infrastruktur di daerah. Untuk mengelola dana tersebut, Pemerintah Indonesia membentuk tim yang terdiri dari perwakilan pemerintah, DPR, dan masyarakat.
Dalam proses pengelolaan dana tersebut, tim tersebut melakukan musyawarah dan mufakat untuk menentukan prioritas proyek yang akan dibiayai. Hasilnya, beberapa proyek infrastruktur yang dianggap penting untuk masyarakat, seperti pembangunan jalan dan jembatan, dibiayai dengan dana tersebut. Dalam kasus ini, demokrasi Pancasila berperan dalam mengembangkan sistem pemerintahan yang transparan dan akuntabel, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, demokrasi Pancasila di Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan, seperti kesalahan dalam pengambilan keputusan dan kelemahan dalam sistem perwakilan. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dan pengembangan demokrasi Pancasila agar dapat lebih efektif dalam mewujudkan tujuan- tujuan negara.
Sebagai kesimpulan, demokrasi di Indonesia didasarkan pada prinsip-prinsip Pancasila dan UUD 1945, yang menempatkan kedaulatan di tangan rakyat. Nilai-nilai Pancasila terutama nilai demokrasi permusyawaratan menjadi landasan dalam pelaksanaan demokrasi. Meskipun telah ada perbaikan seperti peningkatan partisipasi rakyat dan transparansi dalam pengelolaan keuangan negara, masih terdapat tantangan seperti korupsi dan kelemahan dalam sistem perwakilan yang perlu diatasi untuk meningkatkan efektivitas demokrasi Pancasila dalam mencapai tujuan-tujuan negara.
DAFTAR PUSTAKA
Dwi, B. e. (2024). HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI DI INDONESIA BERLANDASKAN PANCASILA DAN UUD NRI 1945. Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan, 222-227.
Gusti, R. F. (2021). DEMOKRASI DALAM DIMENSI NILAI-NILAI PANCASILA BERDASARKAN PARADIGMA PHILOSOPHISCE GRONDSLAG. Jurnal Res Justitia: Jurnal Ilmu Hukum, 1 Nomor 2, 232-245.
Wida, A. T. (2021). NILAI DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKAN PANCASILA DAN UUD 1945. JURNAL ILMIAH KAJIAN PENDIDIKAN KEAWARGANEGARAAN, 57-70.
Kemahasiswaan, D. J. (2016). Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.