• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH "

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU PANDUAN

PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA

JURUSAN KEBIDANAN

2019

(2)

Logbook Asuhan pada Bayi Balita Anak Pra Sekolah i KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kepada Alloh SWT, atas rahmat dan karunia-Nya Log Book Panduan Praktik Profesi Bidan ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan pada junjunan kita Nabi Besar Muhammad SAW.

Banyaknya program Nasional terkait kesehatan ibu dan anak menuntut tenaga kesehatan khususnya bidan untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi baik secara formal maupun informal sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, pendidikan bidan menyelenggarakan Program Profesi Bidan sesuai dengan UU No. 4 Tahun 2019.

Salah satu tahap dalam Pendidikan Profesi Bidan yaitu Praktik Kebidanan yang terbagi dalam beberapa stase. Log Book ini membahas mengenai stase “Praktik Asuhan Kebidanan Pada Bayi, Balita dan anak prasekolah”. Praktik Kebidanan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa mengenai pelaksanaan asuhan kebidanan mulai dari bayi, balita, dan Anak Prasekolah secara berkesinambungan. Program Studi Prodi Profesi Bidan Jurusan Kebidanan Tasikmalaya menyusun Log Book ini dengan harapan dapat digunakan oleh Civitas Akademika dalam pelaksanaan Praktik Kebidanan Stase Bayi, Balita dan Anak Prasekolah.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas kerjasama mulai dari perencanaan hingga evalusi kegiatan Praktik Kebidanan ini. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya bagi kita semua. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr Wb

Program Studi Profesi Bidan Tasikmalaya Ketua,

Dr. Meti Widiya Lestari, SST., M.Keb.

NIP. 198112222002122001

(3)

Logbook Asuhan pada Bayi Balita Anak Pra Sekolah ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang... 1 BAB II Capaian Pembelajaran dan CPMK

A. Capaian pemelajaran...

B. Capaian pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) Asuhan Kebidanan Fisiologi pada Bayi, Balita, Anak Prasekolah C. Bahan kajian ...

2 5

6 BAB III Tinjauan Materi

A. Pertumbuhan dan Perkembangan...

B. Pelaksanaan dan Instrument Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak...

C. Evidence Based Practice Pada Bayi, Balita, Anak Prasekolah...

8 17

18

BAB IV Kegiatan Praktik Klinik

A. Metode Pembalajaran Klinik ...

B. Strategi Pembelajaran Klinik ...

C. Target Kompetensi...

D. Metode Evaluasi Praktik (Metode apa, tools apa, penilaian yg dipakai)...

19 19 21

21 BAB V Penutup... 26 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(4)

Logbook Asuhan pada Bayi Balita Anak Pra Sekolah 1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka upaya pengembangan kualitas sumber daya tenaga kebidanan, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jurusan Kebidanan Tasikmalaya berusaha untuk menghasilkan tenaga bidan professional. Tujuannya agar para lulusan mampu memberikan pelayanan kebidanan baik di tingkat dasar maupun lanjutan yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tenaga bidan yang profesional dapat terwujud yaitu melalui proses pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

Salah satu tahap dalam pengembangan kompetensi bidan yaitu dengan meningkatkan pendidikan bidan ke tahap Profesi Bidan. Program Profesi Bidan yang dilaksanakan di Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tasikmalaya dapat ditempuh dalam 2 semester dengan pembelajaran praktik secara penuh yang terbagi dalam beberapa stase.

Proses pembelajaran praktik diharapkan dapat memberikan pengalaman nyata dari materi yang didapat melalui pembelajaran di kelas dan laboratorium di tahapan pendidikan sebelumnya agar peserta didik dapat menerapkan standar praktik kebidanan dan profesi serta mengembangkan kemampuan baik pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk mencapai kompetensi bidan yang dirancang sebagai pelengkap pencapaian kompetensi yang harus dicapai dalam akhir semester.

Salah satu stase yang akan dilalui oleh mahasiswi Program Studi Profesi yaitu Praktik Asuhan Kebidanan Fisiologi pada Bayi, Balita, Anak Prasekolah yang mengaplikasikan praktik pemeriksaan fisik, memandikan, pemberian imunisasi, pemantauan tumbuh kembang pada bayi, balita, anak pra sekolah. Untuk mencapai kompetensi tersebut, kami memandang perlu lahan praktik rumah sakit, puskesmas, rumah bersalin yang lebih memadai sebagai sarana pengembangan wawasan dan keterampilan mahasiswi, serta untuk memperoleh pencapaian target kompetensi yang harus dicapai selama pendidikan dan menerapkan teori-teori terutama yang berkaitan dengan praktik kebidanan sesuai konsep yang diperoleh selama perkuliahan untuk menghindari terjadinya malpraktik

(5)

Logbook Asuhan pada Bayi Balita Anak Pra Sekolah 2 BAB II

CAPAIAN PEMBELAJARAN

A. Capaian Pembelajaran (CPL) 1. Sikap (S)

1) Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;

2) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika;

3) Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;

4) Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;

5) Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;

6) Menginternalisasi nilai, norma dan etika akademik;

7) Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaannya secara mandiri

8) Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan dan kewirausahaan

2. Pengetahuan (P)

1) Menguasai teori aplikasi ilmu dan asuhan kebidanan (midwifery science dan midwiferycare) yang berfokus pada perempuan selama siklus kehidupannya;

2) Menguasai teori aplikasi pengambilan keputusan klinis dalam pelayanan kebidanan secara tepat

3) Menguasai teori aplikasi manajemen dan kepemimpinan dalam pengelolaan praktik pelayanan kebidanan

(6)

Logbook Asuhan pada Bayi Balita Anak Pra Sekolah 3 3. Keterampilan Umum (KU)

1) Mampu bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi kerja profesinya

2) Mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaannya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif.

3) Mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat

4) Mampu mengkomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi dan kewirausahaan, yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat terutama masyarakat profesinya

5) Mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan bidang profesinya

6) Mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat

7) Mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan dan pengalaman kerja

8) Mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi dan kliennya

9) Mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik profesinya

10) Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri

11) Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamanakan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesinya

4. Keterampilan Khusus (KK)

1) Mampu melakukan asuhan kebidanan secara holistik, komprehensif, dan berkesinambungan yang berpusat pada perempuan, dengan

(7)

Logbook Asuhan pada Bayi Balita Anak Pra Sekolah 4 didukung kemampuan berfikir kritis, reflektif, dan rasionalisasi klinis, mempertimbangkan filosofi, keragaman budaya, keyakinan, sosial ekonomi, keunikan individu sesuai ruang lingkup praktik kebidanan, meliputi, pranikah, prakonsepsi, kehamilan, persalinan dan bayi baru lahir, nifas, bayi, anak balita, anak usia prasekolah, kesehatan reproduksi (remaja, perempuan usia subur serta perimenopause) serta pelayanan keluarga berencana

2) Mampu melakukan deteksi dini didukung kemampuan berfikir kritis dan rasionalisasi klinis sesuai lingkup asuhan kebidanan

3) Mampu melakukan konsultasi, kolaborasi, dan rujukan dalam multi setting termasuk dalam situasi bencana.

4) Mampu melakukan penanganan awal kegawatdaruratan maternal neonatal sesuai standar mutu yang berlaku

5) Mampu melakukan pendokumentasikan asuhan dan pelaporan pelayanan kebidanan sesuai dengan kode etik profesi

6) Mampu membuat keputusan secara tepat dalam pelayanan kebidanan asuhan kebidanan berdasarkan pemikiran logis, kritis, dan inovatif sesuai dengan kode etik

7) Mampu melakukan KIE, promosi kesehatan dan konseling tentang kesehatan reproduksi, kehidupan berkeluarga sehat antara lain:

perilaku reproduksi sehat, perencanaan keluarga, persiapan menjadi orang tua, dan pengasuhan anak, pemenuhan hak asasi manusia, keadilan dan kesetaraan gender, serta pandangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai proses fisiologis

8) Mampu melaksanakan pemberdayaan perempuan sebagai mitra untuk meningkatkan kesehatan perempuan, ibu dan anak, perencanaan keluarga sehat, dan antisipasi masalah, pencegahan komplikasi, dan kegawatdaruratan

9) Mampu melakukan manajemen asuhan kebidanan meliputi pengkajian, penegakkan diagnosis kebidanan, mengidentifikasi masalah potensial, mengidentifikasi tindakan segera, menyusun perencanaan, mengimplementasikan dan melakukan evaluasi berdasarkan clinical reasoning dan hasil kajian evidence based practice

(8)

Logbook Asuhan pada Bayi Balita Anak Pra Sekolah 5 B. Capaian pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) Asuhan Kebidanan Fisiologi

pada Bayi, Balita, Anak Prasekolah yaitu :

1. Melakukan Asuhan kebidanan pada bayi, balita dan anak usia prasekolah dengan berpusat pada perempuan, berkesinambungan berdasarkan evidence based practice.

Kompetensi :

a. Melakukan pemeriksaan fisik pada bayi, balita dan anak prasekolah yang berpusat pada perempuan dan berkesinambungan berdasarkan evidence based praktik

b. Melakukan asuhan Imunisasi dasar dan lanjutan pada bayi, balita dan anak prasekolah yang berpusat pada perempuan dan berkesinambungan berdasarkan evidence based praktik

c. Melakukan KIE dan promosi kesehatan mengenai pemenuhan kebutuhan dasar bayi, balita dan anak usia prasekolah meliputi :

1) Gizi pada bayi, balita dan anak prasekolah (ASI eksklusif, MPASI tepat waktu dan berkualitas, pola makan minum, menyapih anak) 2) Pola eliminasi (miksi dan defekasi, pertolongan pertama diare pada

anak, konstipasi pada bayi dan balita, dll) 3) Pola istirahat dan tidur

4) Kebersihan dan kemanan bayi, balita dan anak prasekolah ( mandi, menggosok gigi, menggunting kuku, memastikan keamanan pada bayi, balita dan anak prasekolah, dll)

2. Melakukan deteksi dini, konsultasi, kolaborasi komplikasi dan penatalaksanaan awal rujukan sesuai hukum dan kode etik profesi dengan memperhatikan aspek kenyamanan, alur rujukan serta pilihan ibu dan keluarga.

Kompetensi :

a. Melakukan screening tumbuh kembang pada bayi, balita dan anak prasekolah

1) SDIDTK 2) MTBM

b. Melakukan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada bayi, balita dan anak prasekolah

(9)

Logbook Asuhan pada Bayi Balita Anak Pra Sekolah 6 1) Pijat bayi, aromaterapi, dll

2) Stimulasi motoric halus, kasar, social dan Bahasa sesuai tahap pertumbuhan dan perkembangannya

c. Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan/ Lintas sektoral lainnya dalam penatalaksanaan asuhan kebidanan pada bayi, balita dan anak prasekolah.

d. Melakukan deteksi dini komplikasi, penanganan awal secara mandiri, kolaborasi dan rujukan pada pada bayi, balita dan anak prasekolah sesuai kewenangan dengan tepat dan akurat serta memperhatikan kode etik

3. Melakukan Pendokumentasian asuhan kebidanan pada asuhan bayi, balita dan anak usia prasekolah dengan manajemen Varney dan SOAP.

Kompetensi :

a. Melakukan pendokumentasian asuhan pada bayi secara komprehensif dan sesuai standar

b. Melakukan pendokumentasian asuhan pada balita secara komprehensif dan sesuai standar

c. Melakukan pendokumentasian asuhan pada anak usia prasekolah secara komprehensif dan sesuai standar

C. BAHAN KAJIAN

1. Melakukan Asuhan kebidanan asuhan bayi, balita dan anak usia prasekolah dengan berpusat pada perempuan, berkesinambungan berdasarkan evidence based practice.

a. Melakukan Pengkajian pada asuhan bayi, balita dan anak usia prasekolah (fisik, psikologis, sosial)

b. Merumuskan diagnosis asuhan pada asuhan bayi, balita dan anak usia prasekolah dengan tepat dan komprehensif

c. Melakukan perencanaan asuhan kebidanan pada asuhan bayi, balita dan anak usia prasekolah yang nyaman, aman, efektif dan efisien :

d. Mempersiapkan alat, tempat, klien dan diri pemberi asuhan dengan memperhatikan privacy dan kenyamanan bayi, balita dan anak usia prasekolah

(10)

Logbook Asuhan pada Bayi Balita Anak Pra Sekolah 7 e. Memantau tumbuh kembang bayi, balita dan anak usia prasekolah dengan memperhatikan aspek etis, pengaruh budaya, socio ekonomi dan kenyamanan klien.

f. Melakukan asuhan komplementer sesuai evidence based untuk mengoptimalkan proses tumbuh kembang bayi, balita dan anak usia prasekolah

g. Melakukan evaluasi asuhan bayi, balita dan anak usia prasekolah secara berkesinambungan dengan memperhatikan kenyamanan dan keamanan bayi, balita dan anak usia prasekolah

2. Melakukan deteksi dini komplikasi dan penatalaksanaan awal rujukan sesuai hukum dan kode etik profesi dengan memperhatikan aspek kenyamanan, alur rujukan serta pilihan ibu dan keluarga

a. Melakukan screening dan stimulasi tumbuh kembang pada bayi, balita dan anak usia prasekolah

b. Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam penatalaksanaan asuhan kebidanan pada bayi, balita dan anak usia prasekolah dengan tepat

c. Melakukan deteksi dini komplikasi dan tatalaksana penanganan awal rujukan

d. Melakukan asuhan komplementer sesuai kebutuhan.

3. Melakukan Pendokumentasian asuhan kebidanan bayi, balita dan anak usia prasekolah dengan metoda sesuai standar serta memperhatikan efektifitas dan efisiensi proses pendokumentasian

a. Melakukan pencatatan pengkajian data subyektif dan obyektif pada

remaja, pra nikah dan pra konsepsi secara holistik, lengkap dan tepat.

b. Mampu merumuskan diagnosis sesuai dengan hasil pengkajian data

subyektif dan obyektif dengan tepat.

c. Mampu merencanakan, melaksanakan dan evaluasi asuhan sesuai dengan kebutuhan klien.

(11)

Logbook Asuhan pada Bayi Balita Anak Pra Sekolah 8 BAB III

TINJAUAN MATERI

A. Pertumbuhan dan Perkembangan 1. Pengertian

Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya.

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.

Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.

Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan,- perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh.

2. Ciri-ciri dan Prinsip-prinsip Tumbuh Kembang Anak.

Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri ciri tersebut adalah sebagai berikut:

a. Perkembangan menimbulkan perubahan.

Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.

b. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya.

(12)

Logbook Asuhan pada Bayi Balita Anak Pra Sekolah 9 Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.

c. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.

Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang berbedabeda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing anak.

d. Perkembangan berkore/asi dengan pertumbuhan.

Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain.

Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya.

e. Perkembangan mempunyai pola yang tetap.

Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu:

1) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).

2) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus (pola proksimodistal).

f. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.

Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.

(13)

Logbook Asuhan pada Bayi Balita Anak Pra Sekolah 10 Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling berkaitan. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

a. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.

Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya, sesuai dengan potensi yang ada pada individu. Belajar merupakan perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dan potensi yang dimiliki anak.

b. Pola perkembangan dapat diramalkan.

Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak. Dengan demikian perkembangan seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dari tahapan umum ke tahapan spesifik, dan terjadi berkesinambungan.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak.

Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:

a. Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak.

1) Ras/etnik atau bangsa.

Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki faktor herediter ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya.

2) Keluarga.

Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek, gemuk atau kurus.

3) Umur.

Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama kehidupan dan masa remaja.

4) Jenis kelamin.

Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.

5) Genetik.

(14)

Logbook Asuhan pada Bayi Balita Anak Pra Sekolah 11 Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.

b. Faktor luar (ekstemal).

1). Faktor Prenatal a). Gizi

Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan mempengaruhi pertumbuhan janin.

b). Mekanis

Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital seperti club foot.

c). Toksin/zat kimia

Beberapa obat-obatan seperti Amlnopterin, Thalldomid dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.

d). Endokrin

Diabetes melitus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali, hiperplasia adrenal.

e). Radiasi

Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas anggota gerak, kelainan kongential mata, kelainan jantung.

f). Lnfeksi

lnfeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks) dapat menyebabkan kelainan pada janin: katarak, bisu tuli, mikros efali, retardasi mental dan kelainanjantung kongenital.

g). Kelainan imunologi

Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia dan Kem icterus yang akan menyebabkan kerusakan jaringan otak.

(15)

Logbook Asuhan pada Bayi Balita Anak Pra Sekolah 12 h). Anoksia embrio

Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta menyebabkan pertumbuhan terganggu.

i). Psikologi ibu

Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/kekerasan mental pada ibu hamil dan lain-lain.

2). Faktor Persalinan

Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.

3). Faktor Pasca Persalinan a). Gizi

Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.

b). Penyakit kronis/ kelainan kongenital, Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani.

c). Lingkungan fisis dan kimia.

Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider).

Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, Mercuri, rokok, dll) mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.

d). Psikologis

Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan, akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya.

e). Endokrin

Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.

f). Sosio-ekonomi

Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat pertumbuhan anak.

(16)

Logbook Asuhan pada Bayi Balita Anak Pra Sekolah 13 g). Lingkungan pengasuhan

Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

h). Stimulasi

Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.

i). Obat-obatan

Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi hormon pertumbuhan.

c. Aspek-aspek perkembangan yang dipantau.

1) Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.

2) Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian- bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dan sebagainya.

3) Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.

4) Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain}, berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya.

(17)

Logbook Asuhan pada Bayi Balita Anak Pra Sekolah 14 d. Periode Tumbuh Kembang Anak.

Tumbuh-Kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa.Tumbuh kembang anak terbagi dalam beberapa periode. Berdasarkan beberapa kepustakaan, maka periode tumbuh kembang anak adalah sebagai berikut:

1) Masa prenatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan).

Masa ini dibagi menjadi 3 periode, yaitu :

a). Masa zigot/mudigah, sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2 minggu.

b). Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu.

Ovum yang telah dlbuahi dengan cepat akan menjadl suatu organisme, terjadi diferensiasi yang berlangsung dengan cepat, terbentuk sistem organ dalam tubuh.

c). Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir kehamilan. Masa ini terdiri dari 2 periode yaitu:

(1) Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester kedua kehidupan intra uterin. Pada masa ini terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia sempurna.

Alat tubuh telah terbentuk serta mulai berfungsi.

(2) Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan.

Pada masa ini pertumbuhan berlangsung pesat disertai perkembangan fungsi-fungsi. Terjadi transfer lmunoglobin G (lg G) dari darah ibu melalui plasenta. Akumulasi aasam lemak esensial seri Omega 3 (Docosa Hexanic Acid) dan Omega 6 (Arachldonlc Acid) pada otak dan retina.

Periode yang paling penting dalam masa prenatal adalah trimester pertama kehamilan. Pada periode ini pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap pengaruh lingkungan janin. Gizi kurang pada ibu hamil, infeksi, merokok dan asap rokok, minuman beralkohol, obat-obat, bahan- bahan toksik, pola asuh, depresi berat, faktor psikologis seperti kekerasan terhadap ibu hamil, dapat menimbulkan pengaruh buruk bagi pertumbuhan janin dan kehamilan. Pada setiap ibu hamil, dianjurkan untuk selalu memperhatikan gerakan janin setelah kehamilan 5 bulan.

(18)

Logbook Asuhan pada Bayi Balita Anak Pra Sekolah 15 Agar janin dalam kandungan tumbuh dan berkembang menjadi anak sehat, maka selama masa intra uterin, seorang ibu diharapkan:

a). Menjaga kesehatannya dengan baik.

b). Selalu berada dalam lingkungan yang menyenangkan.

c). Mendapat nutrisi yang sehat untuk janin yang dikandungnya.

d). Memeriksa kesehatannya secara teratur ke sarana kesehatan.

e). Memberi stimulasi dini terhadap janin.

f). Tidak mengalami kekurangan kasih sayang dari suami dan keluarganya.

g). Menghindari stres baik fisik maupun psikis.

h). Tidak bekerja berat yang dapat membahayakan kondisi kehamilannya.

2) Masa bayi (infancy) umur 0 - 11 bulan.

Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ-organ. Masa neonatal dibagi menjadi 2 periode:

a). Masa neonatal dini,umur 0 - 7 hari.

b). Masa neonatal lanjut, umur 8 - 28 hari.

Hal yang paling penting agar bayi lahir tumbuh dan berkembang menjadi anak sehat adalah:

a). Bayi lahir ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih, di sarana kesehatan yang memadai.

b). Untuk mengantisipasi risiko buruk pada bayi saat dilahirkan, jangan terlambat pergi kesarana kesehatan bila dirasakan sudah saatnya untuk melahirkan.

c). Saat melahirkan sebaiknya didampingi oleh keluarga yang dapat menenangkan perasaan ibu.

d). Sambutlah kelahiran anak dengan perasaan penuh suka cita dan penuh rasa syukur. Lingkungan yang seperti ini sangat membantu jiwa ibu dan bayi yang dilahirkannya.

e). Berikan ASI sesegera mungkin. Perhatikan refleks menghisap diperhatikan oleh karena berhubungan dengan masalah pemberian ASI.

(19)

c). Masa post (pasca) neonatal, umur 29 hari sampai 11 bulan.

Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem saraf.

Seorang bayi sangat bergantung pada orang tua dan keluarga sebagai unit pertama yang dikenalnya. Beruntunglah bayi yang mempunyai orang tua yang hidup rukun, bahagia dan memberikan yang terbaik untuk anak. Pada masa ini, kebutuhan akan pemeliharaan kesehatan bayi, mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan penuh, diperkenalkan kepada makanan pendamping ASI sesuai umurnya, diberikan imunisasi sesuai jadwal, mendapat pola asuh yang sesuai.

Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin, sehingga dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar.

3) Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan).

Pada masa ini, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi ekskresi. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa balita. Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.

Setelah lahir terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung; dan terjadi pertumbuhan serabut serabut syaraf dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks. Jumlah dan pengaturan hubungan hubungan antar sel syaraf ini akan sangat mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi.

Pada masa balita, perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk pada masa ini, sehingga setiap kelalnan/penyimpangan sekecll apapun apablla tidak dideteksl apalagi tidak ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas

(20)

sumber daya manusia dikemudian hari.

4) Masa anak prasekolah (anak umur 60 - 72 bulan).

Pada masa ini, pertumbuhan berlangsung dengan stabil. Terjadi perkembangan dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya ketrampilan dan proses berfikir. Memasuki masa prasekolah, anak mulai menunjukkan keinginannya, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya.

Pada masa ini, selain lingkungan di dalam rumah maka lingkungan di luar rumah mulai diperkenalkan. Anak mulai senang bermain di luar rumah.

Anak mulai berteman, bahkan banyak keluarga yang menghabiskan sebagian besar waktu anak bermain di luar rumah dengan cara membawa anak ke taman-taman bermain, taman-taman kota, atau ke tempat-tempat yang menyediakan fasilitas permainan untuk anak. Sepatutnya lingkungan- lingkungan tersebut menciptakan suasana bermain yang bersahabat untuk anak (child friendly environment). Semakin banyak taman kota atau taman bermain dibangun untuk anak, semakin baik untuk menunjang kebutuhan anak.

Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah, untuk itu panca indra dan sistim reseptor penerima rangsangan serta proses memori harus sudah siap sehingga anak mampu belajar dengan baik. Perlu diperhatikan bahwa proses belajar pada masa ini adalah dengan cara bermain.

Orang tua dan keluarga diharapkan dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya, agar dapat dllakukan intervensl dini bila anak mengalami kelainan atau gangguan.

B. PELAKSANAAN DAN INSTRUMENT DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

Deteksi dini tumbuh kembang anak atau pelayanan SDIDTK adalah kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah. Dengan ditemukan secara dini penyimpangan/masalah tumbuh kembang anak, maka intervensi akan lebih mudah dilakukan, bila terlambat diketahui, maka intervensinya akan lebih sulit dan hal ini akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak.

(21)

Ada 3 jenis deteksi dini tumbuh kembang yang dapat dikerjakan oleh tenaga kesehatan di tingkat puskesmas dan jaringannya, berupa:

1. Deteksi dini gangguan pertumbuhan, yaitu menentukan status gizi anak apakah gemuk, normal, kurus dan sangat kurus, pendek, atau sangat pendek, makrosefali atau mikrosefali.

2. Deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu untuk mengetahui gangguan perkembangan anak (keterlambatan), gangguan daya lihat, gangguan daya dengar.

3. Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk mengetahui adanya masalah mental emosional, autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.

Pelayanan rutin SDIDTK sesuai dengan jadwal yang tercakup pada pedoman ini dan pada Buku KIA, namun tidak menutup kemungkinan dilaksanakan pada:

1. Kasus rujukan.

2. Ada kecurigaan anak mempunyai penyimpangan tumbuh.

3. Ada keluhan anak mempunyai masalah tumbuh kembang.

C. EVIDENCE BASED PRACTICE PADA BAYI, BALITA, ANAK PRASEKOLAH

Studies on the effectiveness of mindful parenting interventions to baby/toddler training leads to observed changes in maternal behavior and mother–child interaction quality

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/P MC6491830/

Infant and toddler feeding recommendation

https://www.liebertpub.com/doi/abs/10.108 9/chi.2014.0099

Pelaksanaan Program Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (Sdidtk) Balita Dan Anak Pra Sekolah

http://eprints.undip.ac.id/19681/

(22)

BAB IV

KEGIATAN PRAKTIK KLINIK

A. Metode Pembelajaran Praktik 1. Bedside Teaching

Merupakan suatu kegiatan pembelajaran mahasiswa secara aktif dengan menggunakan pasien yang langsung difasilitasi oleh preceptor. Keuntungan dari bedsite teaching adalah memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk menggunakan semua pancaindera(pendengaran, penglihatan, pengciumandan peraba) untuk mempelajari pasian dan permasalahannya.

Karakteristik ini yang akan membantu mahasiswa untuk mengingat situasi klinik dalam pembelajaran.

2. KIE

Merupakan kegiatan penambahan pengetahuan yang diperutukkan bagi masyarakat melalui penyebaran pesan. Tujuan kegiatan penyuluhan kesehatan yaitu untuk mencapai tujuan hidup sehat dengan cara mempengaruhi prilaku masyarakat baik itu secara individu atau punkelompok dengan menyampaian pesan. Penyuluhan dapat dilakukan di rumah sakit, klinik, puskesmas, posyandu, keluarga binaan dan masyarakat binaan.

3. Mini Review

Merupakan kegiatan pembelajaran mahasiswa secara aktif dengan cara mengumpulkan minimal 10 artikel dan memberikan penilaian terhadap artikel ilmiah tersebut terkait dengan kasus yang diambil baik itu bayi, balita ataupun anak prasekolah.

B. Strategi Pembelajaran Klinik 1. Bedside Teaching

Strategi:

a. Dimulai pada minggu pertama

b. Dilaksanakan 2 kali seminggu selama 2 jam dibawah bimbingan preceptor

c. Pada saat Bedside Teaching mahasiswa melakukan kegiatan :

(23)

1) Preceptor memberikan pengarahan kasus yang akan dipelajari 2) Mahasiswa melakukan Pengkajian yang dilakukan di ruang

pemeriksaan/ rawat inap/ poliklinik dibimbing langsung oleh preceptor

3) Melengkapi status dan diperiksa ulang oleh preceptor

4) Dipresentasikan dan diskusi di ruang diskusi dengan kelompoknya dan preceptor

5) Penilaian dilakukan sesuai dengan instrumen yang tersedia pada log book

6) Setiap selesai kegiatan preceptor menandatangani buku kegiatan 7) Materi yang diberikan sesuai dengan modul yang telah disusun 2. KIE/ Supportive-Educative

Strategi:

a. Menentukan sasaran untuk dilakukan KIE b. Pembuatan SAP dan alat bantu

c. Konsultasi dengan preceptor

d. Pelaksanaan KIE, dengan memperhatikan langkah-langkah (GATHER) sebagai berikut:

1). Greet

Berikan salam, kenalkan diri dan buka komunikasi.

2). Ask

Tanya keluhan/kebutuhan pasien dan menilai apakah keluhan/

kebutuhan sesuai dengan kondisi yang dihadapi?

3). Tell

Beritahukan persoalan pokok yg dihadapi pasien dari hasil tukar informasi dan carikan upaya penyelesaiannya

4). Help

Bantu klien memahami & menyelesaikan masalahnya.

5). Explain

Jelaskan cara terpilih telah dianjurkan dan hasil yang diharapkan mungkin dapat segera terlihat/ diobservasi).

6). Refer

(24)

Rujuk bila fasilitas ini tidak dapat memberikan pelayanan yang sesuai. Buat jadwal kunjungan Ulang)

e. Penilaian dilakukan sesuai dengan pedoman yang tersedia (presentan dan audience)

f. Setelah kegiatan preceptor menandatangani log book/kegiatan (diperiksa waktu dan lama kegiatan)

g. Penilaian menggunakan form penilaian yang telah disediakan 3. Mini Review

a) Dimulai pada minggu pertama

b) Dalam menuliskan sistematika review jurnal harus mengandung poin- poin sebagai berikut :

1. Latar belakang 2. Tinjauan literatur

3. teknik pengumpulan data, alat pengumpulan data, analisis 4. Pembahasan penelitian

5. Kesimpulan 6. Kelebihan 7. Kelemahan

8. Daftar Pustaka (Jurnal yang direview)

c) Artikel-artikel yang telah direview tersebut di presentasikan dihadapan pembimbing klinik dan pembimbing akademik.

C. Target Kompetensi

NO Kompetensi TARGET

1 Asuhan Kebidanan Pada bayi 2

2 Asuhan Kebidanan Pada balita 2

3 Asuhan Kebidanan Pada anak usia prasekolah 1

4 Mini Review 1

5 Ujian Akhir Stase/ Performa Ujian Klinik 1 D. Metode Evaluasi Praktik

a. Metode Evaluasi Praktik 1) Ujian ketrampilan klinik

a) Mini Cex

(25)

Mini-Cex adalah penilaian berdasarkan hasil observasi langsung terhadap performance mahasiswa pada saat berinteraksi dengan pasien dalam setting klinik nyata. Bidan melakukan ketrampilan klinik : anamnesis, pemeriksaan fisik terfokus menyimpulkan hasil pemeriksaan dan membuat rencana pengelolaan pasien.

Waktu yang diperlukan untuk penilaian dengan metode ini relative singkat yaitu saat berinteraksi dengan pasien dan diikuti dengan pemberian feedback.

Aspek yang dinilai ada 7 antara lain: ketrampilan anamnesis, pemeriksaan fisik, profesionalism, clinical judgment, konseling/edukasi pasien, pengaturan waktu dan kompetensi secara keseluruhan. Skala penilaian menggunakan skala likert.

Prosedur Penilaian Mini-Cex Tugas mahasiswa:

(1) Mahasiswa harus meminta kepada pembimbing klinik yang telah diberi Wewenang untuk melakukan pengajuan Mini-CEXselambat- lambatnya 1 (satu) minggu sebelum ujian.

(2) Penilaian dapat dilakukan di polikliniik atau bangsal (3) Pasien yang dipilih harus disetujui oleh Penguji.

(4) Penilaian meliputi seluruh komponen penilaian mini-CEX.

(5) Setelah melaksanakan mini-CEX, mahasiswa dapat meminta umpan balik langsung dari penguji. Mahasiswa harus memperhatikan umpan balik yang diberikan oleh pembimbing klinik dan menyepakati rencana perbaikan (actionplan) untuk memperbaiki dan meningkatkan kompetensi kliniknya.

(6) Mahasiswa harus melakukan minimal 1 kali penilaian mini-CEX di setiap stase mahasiswa.

(7) Sebelum ujian tahap akhir (UHAP) mahasiswa harus mengumpulkan Lembar Penilaian Mini-CEX (yang ada dalam Log book) kepada bagian administrasi

(26)

Tugas Penguji (Pembimbing Klinik)

(1) Penguji adalah staf pendidik yang ditunjuk dan bertanggung jawab terhadap segala aktivitas dan pencapaian kompetensi mahasiswa yang diampu

(2) Dosen Pembimbing Klinik dari jejaring wajib melaksanakan pengujian Mini-CEX, apabila diminta oleh mahasiswa

(3) Penguji harus menyeleksi dan menyetujui pasien yang diajukan oleh mahasiswa

(4) Penilaian meliputi seluruh komponen penilaian Mini-CEX

(5) Setelah mahasiswa melaksanakan Mini-CEX, penguji harus memberikan nilai sesuai dengan ketentuan yang telahditetapkan pada lembar penilaian yang telah disediakan.

(6) Skala penilaian adalah 1-100, dengan batas kelulusan minimal adalah 80. Penguji menuliskan nilai berupa angka yang berada diantara rentang nilai yang disediakan di masing-masing kolom. Sebagai contoh, penguji akan memberikan nilai "sesuai harapan" dengan rentang nilai 80,1 -86, maka penguji dapat memberikan nilai 83 (7) Setelah memberikan penilaian, penguji WAJIB memberikan umpan

balik dan masukan yang bersifat konstruktif (meliputi hal yang sudah baik dan hal yang masih harus diperbaiki) yang diberikan kepada mahasiswa, baik secara lisan maupun tulisan pada lembar yang telah disediakan

(8) Penguji harus mampu mendorong mahasiswa untuk membuat rencana perbaikan (action plan)

(9) Lembar penilaian ditandatangani bersama oleh penguji dan mahasiswa yang diuji

(10) Lama ujian dan umpan balik dicatat pada lembar yang tersedia

2) Ujian Mini Review 1. Sistematika laporan

1). Laporan tidak lengkap dan tidak terorganisasi dengan baik 2). Laporan lengkap namun tidak terorganisasi dengan baik 3). Laporan lengkap dan terorganisasi dengan baik

(27)

2. Tata tulis

(1) Tata tulis dan bahasa tidak benar dan tidak baku

(2) Salah satunya, tata tulis tidak benar/bahasa tidak benar dan tidak baku

(3) Tata tulis benar dan menggunakan bahasa yang benar dan baku 3. Identifikasi latar belakang

(1) Gagal mengidentifikasi latar belakang masalah penelitian

(2) Mengidentifikasi latar belakang, masalah dengan baik, meskipun tidak tepat menggunakan faktor-faktor terkait lainnya

(3) Mengidentifikasi latar belakang masalah penelitian dengan jelas beserta faktor-faktor yang terkait

4. Interpretasi metodologi dengan permasalahan yang dikaji

(1) Tidak dapat mengidentifikasi relevansi metodologi dengan permasalahan yang dikaji

(2) Kurang tepat mengidentifikasi relevansi metode dengan perrmasalahan yang dikaji

(3) Mampu mengidentifikasi relevansi metode dengan permasalahan yang dikaji dengan baik

5. Berkomunikasi berspektif sendiri

b. Evaluasi dilaksanakan secara continue selama praktik.

c. Kegiatan evaluasi dilaksanakan melalui penilaian keterampilan mahasiswa dengan menggunakan Format penilaian yang telah disusun dari setiap kompetensi yang telah ditentukan.

d. Instrumen evaluasi yang digunakan adalah Format penilaian terkait asuhan kebidanan bayi, balita dan anak usia prasekolah yang telah disusun.

(28)

e. Aspek Penilaian :

NO KOMPETENSI TOOLS

EVALUATION TARGET Presentasi

Penilaian keterangan 1a Asuhan

Kebidanan Pada bayi

Mini Cex Daftar tilik SAP

2 15% CI

1b Asuhan Kebidanan Pada balita

Mini Cex Daftar tilik SAP

2 15% CI

1c Asuhan Kebidanan Pada anak usia prasekolah

Mini Cex Daftar tilik SAP

1 15% CI

2 Bimbingan Asuhan Kebidanan Pada bayi/

balita/ anak usia

prasekolah Mini Review

Mini Cex Daftar tilik

Penilaian Mini Review

1 20% CI dan

Dosen pembimbing

3 UJIAN AKHIR STASE/

Performa Ujian Klinik

Mini Cex Daftar tilik SAP

1 30% CI dan

Dosen pembimbing

4 Sikap Penilaian

Sikap 5% CI

100%

(29)

BAB V PENUTUP

Log Book ini disusun sebagai petunjuk dalam pelaksanaan Praktek Kebidanan pada bayi, balita dan anak usia prasekolah bagi mahasiswa Program Studi Profesi Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. Ketentuan yang belum diatur dalam panduan ini akan ditentukan di kemudian hari.

Dalam log book ini tentulah masih banyak kekurangan, untuk itu kami mengharapkan masukan dan saran yang bermanfaat bagi perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga Log Book ini dapat membawa manfaat bagi semua pihak. Aamiin ya Robbal alamin..

(30)

DAFTAR PUSTAKA

2012. Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial, Direktorak Jendral Bina Gizi Dan Anak. Jakarta: Kemenkes. RI.

2013. Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan. Jakarta:

Kemenkes RI.

Marmi, Rahardjo K. 2012, Asuhan neonatus, bayi balita dan anak prasekolah.

Yogyakarta: Pustaka Pelaja

Muslihatun, WN, dkk. 2011. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya

2016. Pedoman Pelaksanaan Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Dasar. Jakarta. Kemenkes RI.

(31)

LAMPIRAN

(32)

LAPORAN KEGIATAN BIMBINGAN

PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI, BALITA, ANAK PRA SEKOLAH Tempat : ……….

HARI/

TANGGA L

NAMA MAHASISWA

JENIS KEGIATAN

HASIL KEGIATAN

TANDA TANGAN MAHASISW

A

PEMBIMBI NG LAHAN

PEMBIMBI NG AKADEMIK

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA

Jl. Cilolohan No.35 Telp.(0265)340186 Fax. (0265)338939 Tasikmalaya 46115 e-mail : poltekkes.tsm@gmail.com website: www.poltekkestasikmalaya.ac.id Lampiran 1

(33)

REKAPITULASI TARGET PRAKTEK KEBIDANAN KLINIK

NO KETERAMPILAN ∑ TARGET PENCAPAIAN %

1 Melakukan pemeriksaan fisik pada bayi, balita, anak pra sekolah

2

2 Memandikan bayi 2

3 Melakukan imunisasi pada bayi, balita, anak pra sekolah

2

4 Melakukan asuhan tumnuh kembang pada bayi, balita, anak usia pra sekolah

2

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

( ………. ) ( ………. )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA

Jl. Cilolohan No.35 Telp.(0265)340186 Fax. (0265)338939 Tasikmalaya 46115 e-mail : poltekkes.tsm@gmail.com website: www.poltekkestasikmalaya.ac.id

(34)

FORMAT PENILAIAN SIKAP

PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI, BALITA, ANAK PRA SEKOLAH Nama Mahasiwa : ____________________________

NIM : ____________________________

Tempat Praktik : ____________________________

Aspek Penilaian Nilai

1 2 3 4 Ket A. Persiapan (Pra Tindakan)

- Kerapihan/kelengkapan pakaian - Kelengakapan Alat

B. Tindakan 1. Disiplin

2. Tanggung Jawab 3. Inisiatif

4. Ketepatan dalam melaksanakan tindakan 5. Ketelitian

6. Kerjasama 7. Komunikasi

C. Hasil (Pasca Tindakan)

Kualifikasi Nilai : 4 : 86-100 3 : 76-85 2 : 60-75 1 : 50-59

Pembimbing Lahan

( ………. )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA

Jl. Cilolohan No.35 Telp.(0265)340186 Fax. (0265)338939 Tasikmalaya 46115 e-mail : poltekkes.tsm@gmail.com website: www.poltekkestasikmalaya.ac.id

(35)

INDIKATOR PENILAIAN SIKAP PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN Persiapan (Pra Tindakan)

Kelengkapan Pakaian

4 : Pakaian putih, sepatu putih, atribut dan kerudung lengkap 3 : Pakaian Putih, Atribut Lengkap

2 : Pakaian Putih, tanpa Atribut 1 : Pakaian tidak Putih, tanpa Atribut Kelengakapan alat

4 : Persiapan alat lengkap, pencegahan infeksi dikerjakan 3 : Persiapan alat tidak lengkap, pencegahan infeksi dikerjakan 2 : Persiapan alat tidak lengkap, pencegahan infeksi tidak dikerjakan 1 : Pencegahan infeksi tidak dikerjakan

Tindakan Disiplin

4 : Datang tepat Waktu 3 : Datang telat <10 menit 2 : Datang telat >10 menit 1 : Datang telat >30 menit Tanggung jawab

4 : Kebersihan alat dilakukan/dipelihara, dikembalikan ketempat semula

3 :Kebersihan alat dilakukan/dipelihara, alat tidak dikembalikan ke tempat semula 2 : Alat tidak dibersihkan dan tidak dikembaliakn ke temapat semual

1 :Membiarkan alat kotor setelah tindakan Inisiatif

4 :Inisiatif terhadap tindakan yang akan dilakukan, mau melakukan tindakan secara mandiri 3 : Mau melakuakan tindakan dengan bimbingan secara mandiri

2 : Mau melakukan tindakan jika disuruh 1 : Tidak mau melakuakan tindakan Ketepatan

4 : Langkah dikerjakan dengan benar tanap ragu-ragu/tanpa perlu bantuan 3 : Langkah dikerjakan dengan benar dan atau berurutan

2 : Langkah dikerjakan dengan benar dengan bantuan 1 : Langkah tidak dikerjakan

Kerjasama

4 : Datang tepat Waktu 3 : Datang telat <10 menit 2 : Datang telat >10 menit 1 : Datang telat >30 menit Komunikasi

4 : Melaksanakan komunikasi dengan baik terhadap pasien setiap melaksanakan tindakan 3 : Melaksanakan komunikasi, tetapi tidak setiap tindakan

2 : Kadang-kadang komunikasi dilakukan

1 : Tidak melakukan komunikasi terhadap pasien Hasil (Pasca Tindakan)

4 :Sesuai dengan tindakan dan dibuat dokumentasi/laporan askeb dengan baik 3 :Sesuai dengan tindakan tanpa membuat dokumentasi/laporan askeb dengan baik 2 : Tidak Sesuai dengan tindakan dan dokumentasiasuhan dengan baik

1 : Tidak di buat dokumentasi asuhan

(36)

KONTRAK BELAJAR

PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI, BALITA, ANAK PRA SEKOLAH

Formulir ini merupakan lembar kontrak yang harus di isi dengan tujuan/out come/kompetensi yang dibutuhkan oleh mahasiswa pada setiap rotasi, didiskusikan dan disetujui oleh preceptor.

Kontrak ini merupakan gambaran kebutuhan belajar individu selama praktek yang dibuat berdasarkan tuntutan kompetensi yang harus dicapai, serta kompetensi yang sudah dimiliki siswa.

Hasil diskusi persetujuan kontrak ini menjadi dasar untuk mahasiswa dan pembimbing dalam menentukan strategi pembelajaran yang ditempuh selama praktik.

Nama :

REFLEKSI NIM :

Tempat praktek : Lamanya praktek :

Preseptor/Pembimbing Praktek Lapangan, Tasikmalaya, ………

Mahasiswa,

( ……….. ) ( ……….. )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA

Jl. Cilolohan No.35 Telp.(0265)340186 Fax. (0265)338939 Tasikmalaya 46115 e-mail : poltekkes.tsm@gmail.com website: www.poltekkestasikmalaya.ac.id

(37)

DAFTAR TILIKERIKSAAN FISIK BBL Unit Kompetensi : Pemeriksaan Fisik BBL Tempat :

Nama Asesor : Tanggal :

PETUNJUK PENILAIAN :

0 (Belum mampu) : Langkah tidak dikerjakan

1 (Perlu perbaikan) : Langkah dikerjakan tetapi tidak sesuai dengan yang seharusnya atau urutannya tidak sesuai jika harus berurutan)

2 (Mampu) : Langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya (jika harus berurutan). Langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu kerja yang sangat efisien.

T/D : Langkah tidak diamati (Asesor menganggap langkah tertentu tidak perlu dikerjakan)

NO DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI

NAMA MAHASISWA

1 2 3

PENILAIAN 1 Melakukan persiapan Alat

2 Melakukan persiapan diri 3 Persiapan klien

4 Memeriksa suhu bayi dengan thermometer 5 Menghitung pernafasan bayi

6 Menghitung denyut jantung bayi

7 Melakukan penimbangan berat badan bayi 8 Melakukan pengukuran panjang badan 9 Melakukan pengukuran lingkar kepala bayi 10 Melakukan pengukuran dada bayi

11 Melakukan pemeriksaan kepala 12 Melakukan pemeriksan wajah 13 Melakukan pemeriksaan mata 14 Melakukan pemeriksaan hidung 15 Melakukan pemeriksaan mulut 16 Melakukan pemeriksaan telinga

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA

Jl. Cilolohan No.35 Telp.(0265)340186 Fax. (0265)338939 Tasikmalaya 46115 e-mail : poltekkes.tsm@gmail.com website: www.poltekkestasikmalaya.ac.id

(38)

17 Melakukan pemeriksan leher 18 Melakukan pemeriksaan klavikula 19 Melakukan pemeriksaan tangan 20 Melakukan pemeriksaan dada 21 Melakukan pemeriksaan abdomen 22 Melakukan pemeriksaan genetalia

23 Melakukan pemeriksaan anus dan rectum 24 Melakukan pemeriksaan tungkai

25 Melakukan pemeriksaan spinal 26 Melakukan pemeriksaan kulit bayi 27 Merapikan bayi

28 Membereskan alat-alat 29 Mencuci tangan

30 Melakukan konseling kepada Ibu 31 Melakukan pendokumentasian

JUMLAH NILAI AKHIR

Keterangan :

1. Pengolahan nilai :

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 (3 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑘𝑎𝑛) 𝑥 100%

Tasikmalaya, ________________________

Asesor,

(……….)

(39)

PENUNTUN BELAJAR PEMERIKSAAN FISIK BBL

Unit Kompetensi : Pemeriksaan Fisik BBL Tempat :

Nama Pelatih : Tanggal :

PETUNJUK PENILAIAN :

0 (Belum mampu) : Langkah tidak dikerjakan

1 (Perlu perbaikan) : Langkah dikerjakan tetapi tidak sesuai dengan yang seharusnya atau urutannya tidak sesuai jika harus berurutan)

2 (Mampu) : Langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya (jika harus

berurutan). Langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu kerja yang sangat efisien.

T/D : Langkah tidak diamati (Asesor menganggap langkah tertentu tidak perlu dikerjakan)

NO DAFTAR TUGAS/INSTR

UKSI

POINT YANG DI CEK

NAMA MAHASISWA 1 2 3

PENILAIAN 1 Melakukan

persiapan Alat a. Alat telah disiapkan dan tersusun dalam kondisi yang ergonomis.

1) Tempat yang datar dan bersih 2) Lampu sorot

3) Pita ukur/metlin 4) Termometer 5) Stetoskop

6) Jam tangan/jam dinding dengan alat penunjuk detik 7) Timbangan bayi

8) Alat pengukur panjang badan 9) Sarung tangan bersih

10) Kapas mata, kapas cebok 11) Kom berisi air DTT 12) Penlight

b. Memeriksa catatan medis dan menentukan apakah bayi butuh imunisasi c. Menyiapkan lampu periksa yang terang

2 Persiapan klien a. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga tentang maksud dan tujuan pemeriksaan

b. Lakukan anamnesa riwayat dari ibu meliputi faktor genetik, faktor lingkungan, sosial,faktor ibu (maternal),faktor perinatal, intranatal, dan neonatal

c. Meletakkan bayi pada tempat yang bersih dan hangat 3 Melakukan

persiapan diri a. Mencuci tangan dengan sabun dan air, keringkan dengan kain bersih b. Untuk BBl yang belum dimandikan pertama kali , kenakan sarung tangan

bersih

c. Untuk BBL yang sudah pernah dimandikan, setelah tangan pemeriksa dikeringkan, gosok-gosokan terlebih dahulu sampai terasa hangat

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA

Jl. Cilolohan No.35 Telp.(0265)340186 Fax. (0265)338939 Tasikmalaya 46115 e-mail : poltekkes.tsm@gmail.com website: www.poltekkestasikmalaya.ac.id

(40)

NO DAFTAR TUGAS/INSTR

UKSI

POINT YANG DI CEK NAMA

MAHASISWA 1 2 3

PENILAIAN 7 Melakukan

penimbangan berat badan bayi

a. Yakinkan timbangan bayi dengan skala penimbangan ada di titik nol b. Menimbang bayi tanpa busana tetapi bayi diselimuti menggunakan kain.

Sediakan kain yang sebanding dengan kain yang dipakai bayi. Kain pembanding di ukur beratnya, dan hasilnya dikurangi dengan hasil timbangan berat badan bayi. Perhatikan bayi tidak memakai popok yang basah

8 Melakukan pengukuran panjang badan

a. Letakkan bayi ditempat yang datar

b. Ukur panjang bayi dari kepala sampai tumit dengan kaki/badan bayi di luruskan

9 Melakukan

pengukuran lingkar kepala bayi

Pengukuran dilakukan dari dahi kemudian melingkari kepala kembali lagi ke dahi

10 Melakukan pengukuran dada bayi

Ukur lingkar dada ke punggung kembali ke dada (pengukuran dilakukan melalui kedua putting susu bayi)

11 Melakukan pemeriksaan kepala

a. Raba sepanjang garis sutura dan fontanel ,apakah ukuran dan tampilannya normal

b. Periksa adanya trauma kelahiran misalnya : caput suksedaneum, sefal hematoma, perdarahan subaponeurotik/fraktur tulang tengkorak c. Perhatikan adanya kelainan kongenital seperti : anensefali, mikrosefali,

kraniotabes dan sebagainya 12 Melakukan

pemeriksan wajah

Wajah harus tampak simetris. Terkadang wajah bayi tampak asimetris hal ini dikarenakan posisi bayi di intrauteri. Perhatikan kelainan wajah yang khas seperti sindrom down atau sindrom piere robin. Perhatikan juga kelainan wajah akibat trauma lahir seperti laserasi, paresi N. fasialis 13 Melakukan

pemeriksaan mata

a. Goyangkan kepala bayi secara perlahan-lahan supaya mata bayi terbuka.

b. Periksa jumlah, posisi atau letak mata

c. Adanya strabismus yaitu koordinasi mata yang belum sempurna

d. Periksa adanya glaukoma kongenital, mulanya akan tampak sebagai pembesaran kemudian sebagai kekeruhan pada kornea

e. Katarak kongenital akan mudah terlihat yaitu pupil berwarna putih. Pupil harus tampak bulat. Terkadang ditemukan bentuk seperti lubang kunci (kolobama) yang dapat mengindikasikan adanya defek retina

f. Periksa adanya trauma seperti palpebra, perdarahan konjungtiva atau retina

g. Periksa adanya sekret pada mata, apabila mata tampak kotor bersihkan dengan kapas mata dari mata yang tidak terkontaminasi ke mata yang terkontaminasi

h. Apabila ditemukan epichantus melebar kemungkinan bayi mengalami sindrom down

i. Untuk mengetahui reflek berkedip pada bayi, sorotkan cahaya ke mata bayi atau ketuk batang hidung saat mata bayi terbuka.

14 Melakukan pemeriksaan hidung

a. Kaji bentuk dan lebar hidung, pada bayi cukup bulan lebarnya harus lebih dari 2,5 cm.

b. Bayi harus bernapas dengan hidung, jika melalui mulut harus diperhatikan kemungkinan ada obstruksi jalan napas akarena atresia koana bilateral, fraktur tulang hidung atau ensefalokel yang menonjol ke nasofaring

c. Periksa adanya sekret yang mukopurulen yang terkadang berdarah , hal ini kemungkinan adanya sifilis kongenital

d. Perksa adanya pernapasa cuping hidung, jika cuping hidung mengembang menunjukkan adanya gangguan pernapasan

(41)

NO DAFTAR TUGAS/INSTR

UKSI POINT YANG DI CEK

NAMA MAHASISWA 1 2 3

PENILAIAN 18 Melakukan

pemeriksaan klavikula

Raba seluruh klavikula untuk memastikan keutuhannya terutama pada bayi yang lahir dengan presentasi bokong atau distosia bahu. Periksa

kemungkinan adanya fraktur 19 Melakukan

pemeriksaan tangan

a. Kedua lengan harus sama panjang, periksa dengan cara meluruskan kedua lengan ke bawah

b. Kedua lengan harus bebas bergerak, jika gerakan kurang kemungkinan adanya kerusakan neurologis atau fraktur

c. Periksa jumlah jari. Perhatikan adanya polidaktili atau sidaktili

d. Telapak tangan harus dapat terbuka, garis tangan yang hanya satu buah berkaitan dengan abnormaltas kromosom, seperti trisomi 21

e. Periksa adanya kuku yang dapat terinfeksi atau tercabut sehingga menimbulkan luka dan perdarahan

f. Lakukan pemeriksaan reflek Menggenggam (Palmar Grasp) : Letakkan jari di telapak tangan bayi dari sisi ulnar. Jari-jari bayi akan melengkung di sekitar jari yang diletakkan di telapak tangan bayi (menggenggam) dari sisi ulnar

20 Melakukan pemeriksaan dada

a. Periksa kesimetrisan gerakan dada saat bernapas. Pernapasan yang normal dinding dada dan abdomen bergerak secara bersamaan.

b. Pada bayi cukup bulan, puting susu sudah terbentuk dengan baik dan tampak simetris

21 Melakukan pemeriksaan abdomen

a. Abdomen harus tampak bulat dan bergerak secara bersamaan dengan gerakan dada saat bernapas. Kaji adanya pembengkakan

b. Jika perut sangat cekung kemungkinan terdapat hernia diafragmatika c. Abdomen yang membuncit kemungkinan karena hepato-splenomegali

atau tumor lainnya

d. Jika perut kembung kemungkinan adanya enterokolitis vesikalis, omfalokel atau ductus omfaloentriskus persisten

22 Melakukan pemeriksaan genetalia

a. Pada bayi laki-laki panjang penis 3-4 cm dan lebar 1-1,3 cm.Periksa posisi lubang uretra. Prepusium tidak boleh ditarik karena akan menyebabkan fimosis

b. Periksa adanya hipospadia dan epispadia

c. Skrortum harus dipalpasi untuk memastikan jumlah testis ada dua d. Pada bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi labia minora e. Lubang uretra terpisah dengan lubang vagina

f. Terkadang tampak adanya sekret yang berdarah dari vagina, hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon ibu (withdrawl bedding)

23 Melakukan pemeriksaan anus dan rectum

a. Periksa adanya kelainan atresia ani , kaji posisinya b. Mekonium secara umum keluar pada 24 jam pertama

c. Bersihkan dengan kapas cebok apabila kebetulan bayi mengeluarkan mekonium

24 Melakukan pemeriksaan tungkai

a. Periksa kesimetrisan tungkai dan kaki. Periksa panjang kedua kaki dengan meluruskan keduanya dan bandingkan

b. Kedua tungkai harus dapat bergerak bebas. Kuraknya gerakan berkaitan dengan adanya trauma, misalnya fraktur, kerusakan neurologis.

c. Periksa adanya polidaktili atau sidaktili padajari kaki

d. Periksa Refleks Babinski : Gores telapak kaki sepanjang tepi luar, dimulai dari tumit. Jari kaki mengembang (sepeerti kipas) dan ibu jari kaki dorsofleksi

(42)

NO DAFTAR TUGAS/INSTR

UKSI

POINT YANG DI CEK

NAMA MAHASISWA

1 2 3 PENILAIAN 28 Membereskan

alat-alat a. Kumpulkan alat di satu tempat untuk dilakukan proses dekontaminasi alat

b. Buang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi ke tempat sampah dengan benar

29 Mencuci tangan a. Lepaskan sarung tangan di larutan clorin 0,5 % dengan keadaan terbalik b. Mencuci tangan dengan sabun dan air, keringkan dengan kain bersih 30 Melakukan

konseling kepada Ibu

a. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi dan menganjurkan untuk segera merujuk ke fasilitas kesehatan apabila ditemukan bayi :

1) Tidak dapat menyusu 2) Kejang

3) Mengantuk atau tidak sadar 4) Napas cepat ( > 60 kali permenit) 5) Merintih

6) Retraksi dinding dada bawah 7) Sianosis sentral

b. Memberi pendidikan kesehatan kepada ibu tentang imunisasi, apabila bayi memerlukan imunisasi segera berikan sesuai dengan jadwal pemberian. Jelaskan kembali kapan bayi harus mendapat imunisasi berikukutnya

c. Memberi support kepada ibu untuk memberikan ASI Eklusif

d. Memberi pendidikan kesehatan kepada ibu tentang cara merawat bayi (termasuk cara merawat tali pusat, memandikan bayi, dll)

31 Melakukan pendokumentas ian

Lengkapi catatan medis, dengan catatan secara rinci : a. Kondisi bayi

b. Imunisasi yang diberikan, jika ada c. Keterangan rujukan apabila dirujuk

NILAI AKHIR

Keterangan :

1. Pengolahan nilai :

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 (3 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑘𝑎𝑛) 𝑥 100%

Tasikmalaya, _______________________

Pembimbing,

( ………)

(43)

\

DAFTAR TILIKERIKSAAN FISIK BBL

Unit Kompetensi : Imunisasi BCG Tempat :

Nama Asesor : Tanggal :

PETUNJUK PENILAIAN :

0 (Belum mampu) : Langkah tidak dikerjakan

1 (Perlu perbaikan) : Langkah dikerjakan tetapi tidak sesuai dengan yang seharusnya atau urutannya tidak sesuai jika harus berurutan)

2 (Mampu) : Langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya (jika harus berurutan). Langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu kerja yang sangat efisien.

T/D : Langkah tidak diamati (Asesor menganggap langkah tertentu tidak perlu dikerjakan)

NO DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI

NAMA MAHASISWA

1 2 3

PENILAIAN 1 Menyiapkan alat-alat di dekat bayi

2 Menjelaskan kepada ibu ibu dan bayi mengenai prosedur yang akan dilakukan

3 Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir lalu mengeringkannya

4 Membuka ampul vaksin

5 Melilitkan plastik pada leher ampul dengan erat

6 Mempertahankan ampul vaksin pada lehernya dengan hati-hati keluar dari lilitan

7 Melarutkan vaksin BCG dengan pelarut vaksin BCG

8 Menggoyang-goyangkan ampul vaksin hingga vaksin larut secara merata

9 Mengisi semprit dengan vaksin BCG menggunakan semprit 0,1 cc 10 Mengeluarkan gelembung udara

11 Mengatur posisi bayi

12 Membersihkan lengan kiri bayi dengan menggunakan kapas yang dibasahi air matang

13 Memegang lengan anak dengan tangan kiri dan memegang sepuit dengan tangan kanan, lubang jarum semprit menghadap ke atas 14 Memasukkan ujung jarum ke dalam kulit sedikit mungkin

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA

Jl. Cilolohan No.35 Telp.(0265)340186 Fax. (0265)338939 Tasikmalaya 46115 e-mail : poltekkes.tsm@gmail.com website: www.poltekkestasikmalaya.ac.id

Referensi

Dokumen terkait

viii DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Pembagian tanggung jawab untuk penyelesaian tugas dalam kerangka kerja 'I Do, We Do, You Do' 45 Gambar 2 Alur Langkah – langkah Scaffolding 46 Gambar

Langkah-langkah yang ditempuh pada pembuktian reliabilitas dengan c ara ini adalah: 1 menyiapkan dua instrumen yang paralel, 2 menentukan subjek untuk mengujicobakan instrumen, 3