• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRAKTIK JUAL BELI GABAH DAN DAMPAKNYA DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI DI PALETEANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PRAKTIK JUAL BELI GABAH DAN DAMPAKNYA DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI DI PALETEANG "

Copied!
123
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Transaksi jual beli gandum yang dilakukan masyarakat atau petani di Kecamatan Paleteang bergantung pada hasil panen padi. Praktek jual beli gandum khususnya di Kecamatan Paleteang menunjukkan adanya kesenjangan antara jual beli gandum di Paleteang dengan jual beli dalam Islam.

Rumusan Masalah

Hal inilah yang membuat penulis ingin melihat secara mendalam praktik jual beli gabah serta dampaknya di Kabupaten Pinrang khususnya Kabupaten Paletang untuk meningkatkan kesejahteraan petani berdasarkan analisis ekonomi syariah. Bagaimana analisis ekonomi syariah melihat praktik jual beli gabah untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Paleteang Pinrang.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam diharapkan lebih mudah memahami konteks jual beli dalam peningkatan perekonomian.

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Penelitian Relevan

8 Siti Masitoh, “Perspektif Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Mekanisme Jual Beli Gabah Basah (Studi Kasus di Desa Ratna Chaton Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah)”. 9 Riska Dwiyanti, “Analisis Etika Bisnis Islam Terhadap Perilaku Masyarakat Dalam Jual Beli Gabah (Studi di Amassangang Kabupaten Pinrang)” (Skripsi Sarjana; Jurusan Ekonomi Syariah dan Islam: Parepare, 2018), hal.

Tinjauan Teori

  • Teori Jual Beli
  • Teori Peningkatan Kesejahteraan Petani
  • Teori Ekonomi Syariah

Rukun jual beli ada tiga, iaitu akad (penerimaan), orang yang membuat akad (penjual dan pembeli), dan ma'kud alaih (objek akad). Kontrak adalah pengikat kata antara penjual dan pembeli. Pembelian dan penjualan belum dikatakan sah sehingga penerimaan dan penerimaan berlaku kerana penerimaan menunjukkan kehendak (pleasure). Jual beli yang menjadi kebiasaan, contohnya jual beli sesuatu yang menjadi keperluan harian, tidak bersyarat penerimaan dan penerimaan, majoriti percaya.

Jual beli yang tampak adalah pada saat mengadakan suatu perjanjian jual beli, dimana benda atau barang yang diperjualbelikan berada dihadapan penjual dan pembeli. Dari sudut pandang pelaku akad (subyek), jual beli terbagi menjadi tiga bagian yaitu lisan, perantara, dan akta. Mengajukan perjanjian jual beli melalui kurir, perantara, surat atau surat menyurat sama saja dengan menawarkan perjanjian dan menerima perjanjian dengan kata-kata, misalnya melalui Pos dan Giro.

Jual beli ini terjadi antara penjual dan pembeli, tidak saling bertentangan dalam satu susunan akad, melainkan melalui Pos dan Giro, jual beli seperti ini diperbolehkan menurutnya. Namun sebagian Syafi'iyah lainnya, seperti Imam Nawawi, membolehkan diperjualbelikan kebutuhan sehari-hari dengan cara ini, yakni tanpa izin terlebih dahulu.

Tinjauan Konseptual

Yaitu dengan mengupayakan segala kegiatan untuk mencapai hal-hal yang bermuara pada kemaslahatan orang banyak, atau dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang secara langsung dapat mewujudkan kemaslahatan itu sendiri. Kegiatan lain untuk mencapai kemaslahatan adalah menghindari segala sesuatu yang mendatangkan mafsadah (kerugian) bagi manusia.46. Berdasarkan penjelasan singkat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ekonomi Islam mempunyai tujuan yang sangat mulia bagi umat manusia di dunia, yaitu dengan memberikan kemaslahatan, kegunaan dan kebaikan dalam pelaksanaan kegiatannya tanpa menimbulkan kerugian dan kerugian yang merugikan orang lain.

Memiliki karung gabah yang melimpah atau banyak pada setiap panen dan tidak mengalami kerusakan dapat menjamin peningkatan kesejahteraan petani, karena pendapatan dari penjualan gabah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga panen berikutnya. datang. Seperti diketahui, masa panen dilaksanakan setiap enam bulan sekali, sebanyak dua kali panen dalam setahun. Ekonomi merupakan suatu kegiatan yang dapat dikatakan sama dengan keberadaan manusia di muka bumi ini, sehingga timbullah motif ekonomi yaitu keinginan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Prinsip ekonomi adalah langkah-langkah yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan pengorbanan tertentu guna mencapai hasil yang sebesar-besarnya.49 Sebagaimana diketahui, kebutuhan manusia tidak ada batasnya, maka disinilah ekonomi. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan dari judul tersebut bahwa jual beli adalah suatu cara yang dilakukan masyarakat untuk memperoleh penghasilan dan mencari keuntungan dalam meningkatkan kesejahteraannya dengan tetap mengikuti atau menerapkan prinsip-prinsip ekonomi syariah dalam pelaksanaannya sesuai dengan Kur'om dan hadits sebagai sumber hukum.

Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

Fokus Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Uji Keabsahan Data

Teknik Analisis Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peningkatan Kesejahteraan Petani melalui Praktik Jual Beli

Berdasarkan observasi yang dilakukan di Kecamatan Paleteang Kabupaten Pinrang, dari segi obyek dan subyek, harga yang ditetapkan memenuhi syarat jual beli. Tesis yang ditulis oleh Siti Masitoh berjudul Perspektif Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Mekanisme Jual Beli Gabah Basah (Studi Kasus di Desa Ratna Chaton, Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah). 7 Annas Taufik Ismail, “Tinjauan Hukum Islam tentang Praktek Jual Beli Gabah dengan Pembayaran Sebelum Panen di Desa Duren Kecamatan Pilangkeceng Kabupaten Madiun” (Skripsi Sarjana; Fakultas Syariah dan Hukum: Surabaya, 2019), hal.

Tesis yang ditulis oleh Riska Dwiyanti berjudul Analisis Etika Bisnis Islam Terhadap Perilaku Masyarakat Dalam Jual Beli Gandum (Studi di Amassangang Kabupaten Pinrang). Menurut Hukum Ekonomi Syariah, praktek jual beli nasi campur haram karena mengandung unsur penipuan yang dapat merugikan salah satu pihak. Perbedaan penelitian terdahulu dengan peneliti saat ini adalah peneliti terdahulu membahas tentang hukum ekonomi syariah mengenai praktek jual beli beras campur, sedangkan peneliti kali ini membahas tentang analisis ekonomi syariah terhadap praktek jual beli gandum dalam meningkatkan kesejahteraan. kesejahteraan petani. di Kecamatan Paleteang Kabupaten Pinrang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik jual beli gabah yang dilakukan oleh petani di Desa Temmasarangnge dan Desa Sulili Barat Kecamatan Paleteang Kabupaten Pinrang, berdasarkan analisis ekonomi syariah, praktik jual beli gabah dinilai membaik. kesejahteraan petani di Paleteang Pinrang, dalam ekonomi syariah jual beli halal, seperti yang dijelaskan dalam Q.S. Al-Baqarah/2:275. Berdasarkan judul penulis, fokus penelitian ini adalah analisis ekonomi Islam terhadap praktik jual beli gabah dan dampaknya terhadap peningkatan kesejahteraan petani di Paleteang, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Untuk gambaran lebih jelas mengenai peningkatan kesejahteraan petani melalui praktek jual beli gabah di Paleteang, penulis memaparkan hasil wawancara dengan berbagai responden sebagai sumber data yang akurat, dan pertanyaan diatas lebih ditekankan oleh informan Bapak Mustajab. sebagai petani di Kecamatan Paleteang, Desa Temmasarangnge, pada 7 Agustus 2022.

Hasil wawancara di atas menunjukkan adanya kenaikan harga melalui praktik jual beli gabah yang dipasok pedagang kepada petani di Desa Temmasarangnge Kecamatan Paleteang Kabupaten Pinrang.

Gambar 2.1: Bagan Kerangka Pikir  Kecamatan Paleteang Kabupaten Pinrang
Gambar 2.1: Bagan Kerangka Pikir Kecamatan Paleteang Kabupaten Pinrang

Dampak Praktik Jual Beli Gabah dalam Meningkatkan

Wawancara kembali dilakukan dengan informan yaitu Bpk. Amir sebagai petani di Kecamatan Paleteang Desa Sulili Barat, pada tanggal 18 Agustus 2022. Wawancara kembali dilakukan dengan menggunakan pertanyaan yang sama dengan informan yaitu Bapak. Guntur sebagai petani di Kecamatan Paleteang Desa Sulili Barat pada tanggal 18 Agustus 2022. Wawancara kembali dengan informan yaitu Bapak. Mustajab sebagai petani di Kecamatan Paleteang, Desa Temmasarangnge, pada 7 Agustus 2022.

Wawancara dilakukan kembali dengan menggunakan pertanyaan yang sama dengan informan yaitu Ibu Kasmini selaku petani di Kecamatan Paleteang Desa Sulili Barat pada tanggal 27 November 2022. Hal ini ditegaskan kembali oleh informan Ibu Kasmini selaku petani di Kecamatan Paleteang. . , Desa Sulili Barat, pada tanggal 27 November 2022. Hal ini dibenarkan oleh informan yaitu Pak Guntur pada tanggal 18 Agustus 2022 selaku petani di Kecamatan Paleteang Desa Sulili Barat.

Pada tanggal 27 November 2022 dilakukan wawancara kembali dengan pertanyaan yang sama kepada informan Ibu Kasmini selaku petani di Kecamatan Paleteang Sulili Barat. Wawancara lain dilakukan dengan informan yaitu Ibu Kasmini selaku petani di Kecamatan Paleteang Barat. Desa Sulili, pada tanggal 27 November 2022.

Analisis Ekonomi Syariah memandang Praktik Jual Beli Gabah

Analisis ekonomi syariah melihat praktik jual beli gabah untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Paleteang Kabupaten Pinrang. Wawancara kembali dilakukan dengan informan Ibu Titi selaku petani di Kecamatan Paleteang Desa Sulili Barat pada tanggal 13 Agustus 2022. Wawancara kembali dilakukan dengan informan Bapak. Mustakim sebagai petani di Kecamatan Paleteang, Desa Temmasarangnge, pada 10 Agustus 2022.

Dia sependapat dengan informan sebelumnya, Pak. Mustajab selaku petani di Kecamatan Paleteang Desa Temmasarangnge pada tanggal 7 Agustus 2022. Sependapat dengan informan sebelumnya yaitu Ibu. Kasmini selaku petani di Kecamatan Paleteang Desa Sulili Barat pada tanggal 27 November 2022. Hal ini dibenarkan oleh Bapak Guntur selaku petani di Kecamatan Paleteang Desa Sulili Barat pada tanggal 18 Agustus 2022.

Senada dengan informan sebelumnya Ny. Titi Herianti selaku petani di Kecamatan Paleteang Desa Sulili Barat, pada 13 Agustus 2022. Analisis Ekonomi Syari'at mengkaji praktik jual beli gandum untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Kecamatan Paleteang.

PENUTUP

Simpulan

Dengan meningkatkan kesejahteraan petani melalui praktek jual beli gabah di Paleteang Kabupaten Pinrang mempengaruhi petani dalam menjalankan kehidupan sehari-hari dengan mencapai tujuan hidup dan proses pemenuhan kebutuhan yang diperlukan dalam jangka waktu yang lama untuk terwujud. Hal ini terlihat dari hasil wawancara dengan petani di Kecamatan Paleteang. Sebelum menjual gabahnya, petani terlebih dahulu menghubungi atau mencari pedagang tetapnya. Dampak praktik jual beli gabah terhadap peningkatan kesejahteraan petani di Paleteang Kabupaten Pinrang dapat dilihat dari tercapainya indikator kesejahteraan seperti terpenuhinya kebutuhan pokok petani. Tak hanya itu, dampak dari praktik jual beli gabah ini berdampak pada kehidupan petani dan keluarganya, mulai dari pemenuhan kebutuhan primer hingga sekunder.

Analisis Ekonomi Syariah melihat praktik jual beli gabah untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Paleteang Pinrang dalam perekonomian. Untuk memperoleh keberkahan dalam jual beli gabah serta meningkatkan kesejahteraan para petani dan pedagang, hendaknya mereka jujur ​​dalam bertransaksi, terutama dalam menimbangnya, dengan tetap memperhatikan tujuan dan prinsip penerapan ekonomi Islam.

Saran

Peran Kelompok Tani “Mitra Tani” dalam upaya peningkatan hasil dan kesejahteraan petani di Desa Pasiraman Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar. Analisis Etika Bisnis Islam Terhadap Perilaku Masyarakat Dalam Jual Beli Gabah (Studi di Amassangang Kabupaten Pinrang). “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Jual Beli Gabah Dengan Pembayaran Pra Panen Di Desa Duren Kecamatan Pilangkceng Kabupaten Madiun.”

Perspektif Hukum Dagang Syariah Terhadap Mekanisme Jual Beli Gabah Basah (Studi Kasus di Desa Ratna Chaton Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah)”. “Praktik Jual Beli Beras Campur Menurut Hukum Dagang Syariah di Pasar Welit Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.” Menurut Anda apakah melakukan transaksi jual beli gabah sejalan dengan ekonomi Islam dalam meningkatkan kesejahteraan petani?

Anda bisa memberikan informasi melalui telepon atau bisa juga bertemu langsung dengan pedagang yang sudah menjadi pelanggan kapan pun Anda ingin menjual gabah.” - Tuan Mustajab. Kalau dilihat dari pelaksanaannya menurut saya sudah tepat karena hallajji adalah gabah yang dijual ke pedagang dan menurut pengalaman saya juga meningkatkan kesejahteraan petani.” - Z. Setelah digiling, pedagang bisa menjualnya dengan harga lebih tinggi.” - Tuan Mustajab.

“Entah itu apa, itu saja, kalau mau jual gabah pasti cari pedagang biasa atau orang yang mau beli gabah,” – Bu Titi.

FOTO DOKUMENTASI WAWANCARA
FOTO DOKUMENTASI WAWANCARA

Gambar

FOTO DOKUMENTASI WAWANCARA ..................................................... XXVII  BIODATA PENULIS .....................................................................................
7  Foto Dokumentasi Wawancara  XXVII
Gambar 2.1: Bagan Kerangka Pikir  Kecamatan Paleteang Kabupaten Pinrang
Tabel 4.1 Data Pendapatan Petani di Paleteang Kabupaten Pinrang
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian terhadap praktik jual beli lutung Jawa di Desa Trigonco Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo menyimpulkan beberapa hal, yaitu pertama, praktik jual beli

10, “ Praktik Jual Beli Batu Alam Sistem Borongan dalam Perspektif Hukum Islam di Desa Anggrasmanis Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar”. Sistem jual beli batu alam sistem

Penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa praktik yang dilakukan petani di Dusun Krajan B Desa Gambirono merupakan transaksi jual beli.1) faktor yang menyebabkan praktik jual beli

Berdasarkan uraian diatas,dapat dipahami bahwa jual beli jizaf petani padi yang terjadi di Desa Endang Rejo Kecamatan Seputih Agung tepatnya pada permasalahn jual beli

Dapat disimpulkan bahwa praktik jual beli bawang merah dilimpahna di desa Tanjungsari kecamatan Wanasari kabupaten Brebes, Jawa Tengah merupakan juga jual

“ Praktik Jual Beli Batu Alam Sistem Borongan dalam Perspektif Hukum Islam di Desa Anggrasmanis Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar ”.. Skripsi ini disusun untuk

Penelitian ini terjadi adanya praktik yang sering terjadi pada jual beli getah karet yang dilakukan oleh petani dan pengepul di Kecamatan Halong Kabupaten Balangan hingga sampai

Berdasarkan prinsip murabahah yang dikemukakan oleh jumhur ulama dihubungkan dengan praktik tangguhan pembayaran jual beli pestisida pada petani di Desa Lambara Harapan Kabupaten Luwu