• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRAKTIKUM EKONOMI DAN SUMBER DAYA HUTAN “Manfaat Sumber Daya Hutan Dalam Perekonomian”

N/A
N/A
B@M Uhud Madani F

Academic year: 2023

Membagikan "PRAKTIKUM EKONOMI DAN SUMBER DAYA HUTAN “Manfaat Sumber Daya Hutan Dalam Perekonomian”"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKTIKUM EKONOMI DAN SUMBER DAYA HUTAN

“Manfaat Sumber Daya Hutan Dalam Perekonomian”

Oleh :

Nama : M. Uhud Madani Firmansyah NIM : 20/464050/SV/18369

Kelas : B

PRODI SARJANA TERAPAN PENGELOLAN HUTAN DEPARTEMEN TEKNOLOGI HAYATI DAN VETERINER

SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

2022

(2)

I. TINJAUAN PUSTAKA

Sumber daya hutan merupakan salah satu ciptaaan Tuhan Yang Maha Kuasa yang memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan alam di jagad raya ini. Sebab di dalam hutan telah diciptakan segala makhluk hidup baik besar maupun kecil. Di samping itu, di dalamnya juga hidup sejumlah tumbuhan yang menjadi hamparan, yang menjadi satu kesatuan utuh. Hal ini menjadi sumber kekayaan yang dapat dikelola dengan baik, yang dapat dipergunakan untuk membangun bangsa dan negara, oleh karena itu asset yang terdapat di dalam hutan sangat dibutuhkan untuk menambah pendapatan negara dan pendapatan daerah, sehingga dengan adanya pengelolaan hutan tersebut dapat pula menopang pendapatan masyarakat yang bermukim di dalam dan sekitar hutan (Supriadi, 2010).

Realitas kegiatan pengelolaan hutan yang lebih berorientasi pada pemanfaatan ekonomi telah memarginalkan masyarakat yang hidup di dalam dan sekitar hutan.

Konsep trickle-down effect yang dijalankan pemerintah dalam pembangunan tidak serta merta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Sebuah negara yang tinggi produktivitasnya, dan merata pendapatan penduduknya, bisa saja berada dalam sebuah proses untuk menjadi miskin. Hal ini, misalnya karena pembangunan yang menghasilkan produktivitas yang tinggi itu tidak memperdulikan dampak terhadap lingkungan. Lingkungan semakin rusak, sementara kecepatan bagi alam untuk melakukan rehabilitasi lebih lambat daripada kecepatan perusakan sumber alam tersebut oleh karena itu, seringkali terjadi bahwa pembangunan yang dianggap berhasil ternyata tidak memiliki daya kelestarian yang memadai.

II. HASIL PEMBAHASAN

Pengelolaan sumber daya alam khususnya hutan yang tidak baik mengakibatkan terjadinya deforestasi dan degradasi hutan. Banyak faktor yang memicu terjadinya deforestasi dan degradasi hutan, diantaranya adalah sistem pengelolaan hutan konvensional, sentralistik dan tidak atau belum melibatkan masyarakat sekitar hutan pada zaman Orde Baru ternyata telah mengakibatkan

(3)

kerusakan hutan dan lingkungan yang serius.Lahan kritis semakin meluas, tidak hanya di dalam kawasan hutan produksi tetapi juga pada kawasan hutan lindung.

Sumberdaya hutan berperan sebagai penggerak ekonomi dapat teridentifikasi dalam beberapa hal, yaitu: pertama, penyediaan devisa untuk membangun sektor lain yang membutuhkan teknologi dari luar negeri; kedua, penyediaan hutan dan lahan sebagai modal awal untuk pembangunan berbagai sektor, terutama untuk kegiatan perkebunan, industri dan sektor ekonomi lainnya; dan yang ketiga, peran kehutanan dalam pelayanan jasa lingkungan hidup dan lingkungan sosial masyarakat. Ketiga bentuk peranan tersebut berkaitan dengan peranan sumberdaya hutan sebagai penggerak ekonomi yang sangat potensial, sangat kompleks dan saling terkait.

Peran SDH tersebut dikarenakan sifat produk SDH, sebagai berikut: Kayu merupakan produk multiguna, sehingga diperlukan banyak jenis industri dan produk kayu hampir selalu berperan pada setiap tahapan perkembangan teknologi dan perekonomian. Nilai sumberdaya hutan tersebut beraneka ragam, baik berupa nilai hasil material, jasa lingkungan dan jasa sosial bagi masyarakat sekitar hutan.

Upaya peningkatan nilai sumberdaya hutan sangat tergantung kepada kemampuan pengelolaan sumberdaya hutan mulai dari kegiatan produksi hasil hutan dan pemasarannya. Pengelolaan sumberdaya hutan harus mampu meningkatkan nilai tambah ekonomi dan ekologi dari hutan. Ini berarti memproduksi hasil hutan berupa jasa dan barang yang bermutu tinggi dan beraneka ragam, mengurangi kesenjangan ekonomi antara penduduk masyarakat sekitar hutan dengan masyarakat lain yang mendapat manfaat dari hutan, memelihara akses tradisional terhadap hutan bagi masyarakat lokal, meningkatkan lapangan kerja dan kesempatan berusaha bagi seluruh masyarakat. Hutan sebagai salah satu sumber saya alam yang bersifat dapat diperbaharui memiliki peran dan kontribusi yang sangat penting bagi kelangsungan hidup umat manusia secara lintas generasi.

Karena itu, menjadi sangat penting bagi masyarakat Indonesia untuk memahami seberapa besar potensi yang terkandung dalam sumber daya hutan sehingga proses pengelolaan dan pemanfaatannya-baik dalam konteks manfaat ekonomi, ekologi dan sosial akan dapat dilakukan secara efektif dan optimal.

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Erwin, Muhammad, 2008, Hukum Lingkungan (Dalam Sistem Kebijaksanaan Pembangunan Lingkungan Hidup). Cetakan I, Bandung, Rafika Aditama.

Fauzi, Noer, 2001, Perubahan Politik Agraria dan Penguatan Institusi Rakyat, Dua Ranah Agenda Pembaharuan Agraria, Yogyakarta, Hapera Pustaka Utama.

Harsono, Boedi, 1999, Sejarah Pembentukan Hukum Agraria, Isi dan Pelaksanaannya, Jilid I. Hukum Tanah Nasional, Jakarta, Jambatan, Cetakan VIII, Edisi REvisi.

Supriadi, 2010, Hukum Kehutanan dan Hukum Perkebunan di Indonesia. Cetakan I, Jakarta, Sinar Grafika.

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan masyarakat dengan pihak pengelola TNBTS dapat terjalin baik untuk memperlancar konservasi sumber daya hutan di Taman Nasional. Bromo

• SIM ON KUZNET: negara yang miskin sumber daya akan t ersendat dalam pert umbuhan ekonominya.. • ANONIM : kekayaan

Dengan penetapan Provisi Sumber Daya Hutan sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak, maka jenis-jenis penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Kehutanan dan

Bahkan, banyak di antaranya merupakan spesies endemik atau hanya ditemukan di Indonesia, tidak ada ditemukan di tempat lainnya Hasil hutan sebagai salah satu potensi sumber daya

Dimensi lain kapasitas nasional di banyak negara di Asia Pasifik termasuk isu-isu penting seputar struktur ekonomi pasar Peran dalam pengambilan keputusan dan Alokasi sumber

Sumber Daya Alam (SDA) yaitu semua kekayaan alam berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan serta dibutuhkan oleh manusia untuk

Sumber daya alam Indonesia yang melimpah, tidak menjadikan negeri ini sebagai negara yang makmur, tentunya hal ini menjadi tanda tanya yang besar, kenapa dengan kekayaan tersebut,

Hutan Larangan Adat Rumbio 530 ha dikelola secara adat istiadat dengan merupakan bentuk kearifan lokal masyarakat Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai