• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI MODUL 1 KERJA BANGKU

N/A
N/A
nelson adipra

Academic year: 2024

Membagikan "PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI MODUL 1 KERJA BANGKU "

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI MODUL 1

KERJA BANGKU

LAPORAN

Oleh:

Nelson Adi Prakoso 2009036035

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA 2021

(2)

MODUL I KERJA BANGKU

1.1 Pendahuluan

Seiring kemajuan dunia industri yang pesat, maka setiap industri–industri yang ada terutama di bidang manufaktur pasti ingin mengembangkan usahanya agar maju dengan pesat, berdaya saing dunia. Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan kualitas produk. Praktikum Proses Produksi adalah salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa Jurusan Teknik Industri yang mana proses praktik kerjanya dilakukan diatas bangku. Pada awal pertemuan ada sedikit materi yang disampaikan oleh aslab kepada praktikan terkait dengan jobsheet yang akan dikerjakan. Setiap awal praktikum diadakan sedikit breafing dari aslab terkait presensi dan pengerjaaan jobsheet pada jadwal praktikum tersebut.

Pada dasarnya praktikum kerja bangku merupakan kerja yang dilakukan secara manual. Macam-macam perkerjaan tersebut meliputi mengikir, mengebor, menggergaji, menyenai, mengetap, menyetemping dan sebagainya.

Pekerjaan kerja bangku penekanan pada pembuatan benda kerja dengan alat tangan dan dilakukan di bangku kerja. Praktikum kerja bangku dilakukan untuk melatih mahasiswa agar mampu menggunakan alat kerja yang baik dan benar serta mampu menghasilkan benda kerja yang memiliki standar tertentu sesuai dengan lembar kerja yang ditentukan. Hal ini dapat tercapai jika mahasiswa melakukan pekerjaan dengan baik sesuai dengan peraturan dan tata cara pengerjaan praktek kerja bangku.

1.1.1 Latar Belakang

Kerja bangku (benchwork) merupakan aktivitas kerja yang mengandalkan tenaga dan keahlian dari manusia di meja kerja secara umum teknik kerja bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang mahasiswa teknik industri dalam

(3)

mengerjakan kerja bangku di dalam dunia teknik sebagai dasar untuk materi teknik pada tingkat selanjutnya. Praktek kerja bangku melatih mahasiswa agar mampu menggunakan alat kerja yang baik dan benar, serta mampu menghasilkan benda kerja yang memiliki standar tertentu. Kegiatan kerja bangku lebih dititik beratkan pada pembuatan benda kerja dari material logam dengan perkakas tangan, dan dilakukan di bangku kerja. Pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksi geometris yang sesuai dengan jobsheet atau perintah kerja.

Dalam melakukan aktivitas kerja bangku persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek kerja bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi tingkat ketrampilan dasar penguasaan alat tangan, tingkat kesulitan produk yang dibuat, dan tingkat kepresisian hasil kerja. Kerja bangku tidak hanya menitikberatkan pada pencapaian hasil kerja, tetapi juga pada prosesnya. Pada proses kerja bangku mengarah pada etos kerja yang meliputi ketekunan, disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai dasar sebelum melanjutkan ke pengerjaan yang menggunakan mesin-mesin produksi. Aktivitas dalam kerja bangku meliputi :

1. Pengikiran (filling) 2. Penggergajian (sawing) 3. Penandaan (marking), dan 4. Pemahatan (chiselling).

Pada praktikum proses produksi, praktikan diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dalam praktek maupun teori kerja bangku. Oleh karena itu, laporan ini akan membahas apa yang dimaksud dengan perkakas tangan, alat-alat yang digunakan dalam praktikum serta bagaimana langkah-langkah yang harus dikerjakan oleh setiap mahasiswa sehingga dapat menyelesaikan jobsheet yang telah diberikan.

(4)

1.1.2 Tujuan

1. Untuk mengerti dan mengetahui prinsip maupun cara kerja yang baik dalam proses permesinan,

2. Untuk mengetahui fungsi dan jenis-jenis alat yang digunakan dalam praktikum kerja bangku (ragum, kikiran),

3. Untuk mengetahui cara-cara yang baik dalam pengunaan alat kikir,

4. Untuk mengetahui cara yang baik dan aman dalam pengunaan gergaji besi, dan 5. Untuk mengerti fungsi dari alat-alat bantu lainnya seperti penggores, jangka

sorong dan penitik.

1.2 Kerja Bangku

Kerja bangku adalah kegiatan produksi yang dilakukan tanpa menggunakan mesin berat, hanya menggunakan alat–alat yang langsung digunakan oleh tangan manusia.

Contohnya dalam berbagai kegiatan seperti: menggergaji, mengetap, menyenai, mengikir dan menggambar pada benda kerja. (Restu, dkk, 2017).

1.2.1 Macam-Macam Alat Kerja Bangku

Alat kerja bangku adalah proses kerja buatan tangan manusia yang dilakukan di atas meja kerja. Contoh alat kerja bangku yang kecil seperti mistar, kikir¸ dan lain-lain sedangkan alat kerja bangku yang besar seperti ragum. Berikut adalah macam- macam alat kerja bangku yang akan digunakan pada praktikum kerja bangku.

1. Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya. Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas, di mana bagian badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang. Salah satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut ±30°. Penggores adalah alat untuk menggores permukaan benda kerja, sehingga dihasilkan goresan atau garis

(5)

gambar pada benda kerja tersebut. Ujung penggores tipis dan tajam dan umumnya mempunyai sudut 20˚ - 25˚. Penggores dapat menghasilkan goresan yang tipis tapi dalam. Penggores biasanya terbuat dari baja perkakas. Ujung penggores harus keras. Supaya tambah keras, ujung penggores perlu dikeraskan terlebih dahulu (Ahmad Nurdjamaludin, 2017).

Gambar 1.1 Batang Penggores

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut: Untuk mendapatkan garis lurus di atas benda kerja, penggores harus dimiringkan membentuk sudut 20°

sampai 25°. Dan Tekan penggores pada benda kerja. Condongkan penggores kearah maju. Untuk mendapatkan garis lurus ataupun sudut siku, maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti mistar baja ataupun penggaris siku.

2. Ragum

Ragum Merupakan suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir, dipahat, digergaji, ditap, disnai, dan lain lain. Alat ini merupakan bagian peralatan yang ada dalam proses pengerjaan dalam praktikum kerja bangku.

Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir, dipahat, digergaji, ditap, diseney. Dengan adanya ragum, benda kerja yang akan digergaji, diseney, dikikir ataupun dipahatbisa dengan kencang dijepit sehingga

(6)

memudahkan dalam proses pengerjaan dan hasil dari sebuah proses akan maksimal. (Restu, dkk, 2017)

Gambar 1.2 Ragum

Ragum ialah alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja. Untuk membuka rahang ragum caranya yaitu putar tangkai/tuas pemutar ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam) maka batang berulir akan menarik landasan tidak tetap pada rahang tersebut, begitu pula sebaliknya untuk pekerjaan pengikatan benda kerja tangkai pemutar diputar ke arah kanan (searah jarum jam). Cara menggunakan Ragum adalah dengan memutar tangkai (handle) ragum, Maka mulut ragum akan menjepit atau membuka/melepas benda kerja yang sedang dikerjakan. Bibir mulut dijaga jangan sampai rusak akibat terpahat,terkikir dan lain sebagainya.

3. Palu

Palu Merupakan suatu alat yang berguna untuk memukul atau memberikan tekanan pada bagian tertentu. Alat ini merupakan bagian peralatan yang ada dalam proses pengerjaan dalam praktikum kerja bangku. Palu plastik digunakan untuk membuka atau memasang suku cadang dengan cara pemukulan/dipukul.

Nurliani (2012) dalam Pattiasina (2017).

(7)

Gambar 1.3 Palu

Palu atau Martil adalah peralatan yang dipergunakan untuk memberikan tumbukan kepada benda. Palu umum dipergunakan untuk memaku, memperbaiki suatu benda, penempaan logam dan menghancurkan suatu obyek.

Palu dirancang untuk tujuan tertentu dengan variasi dalam bentuk dan bentuk.

Bentuk umum palu terdiri atas gagang palu dan kepala palu, dengan sebagian akbar berat berada di kepala palu. Desain dasar palu supaya gampang dipergunakan, tetapi benar juga model palu mekanis yang dioperasikan untuk keperluan yang lebih akbar.

4. Gunting Plat

Gunting pelat perkakas tangan yang berfungsi untuk memotong benda kerja atau logam tipis yang berupa plat atau seng. Bahannya terbuat dari baja, konstruksinya kuat dan dapat digunakan untuk memotong benda-benda yang permukaannya keras. Nurliani S (2012) dalam Pattiasina (2017).

(8)

Gambar 1.5 Gunting Plat

Merupakan perlatan manual yang berfungsi sebagai alat pemotong pelat yang berukuran pendek atau yang sulit dijangkau oleh mesin potong serta untuk memotong pelat yang berbentuk radius atau lingkaran.

5. Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja.

Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan dan diberi guratan atau sisi segi enam. Penitik ujungnya di buat runcing membentuk sudut 30˚

sampai 90o. (Ahmad Nurdjamaludin, 2017).

Gambar 1.6 Penitik

(9)

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja.

Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan dan diberi guratan atau sisi segi enam. Penitik ujungnya di buat runcing membentuk sudut 30˚

sampai 90°. Pembuatan titik pusat ini pada umumnya digunakan untuk mempermudah pekerjaan pengeboran. Dengan melakukan penitikan pada benda kerja yang akan dibor maka mata bor tidak akan meleset atau menggeser dari sasaran.

1.2.1 Alat Pelindung Diri dan K3 pada Kerja Bangku

APD adalah seperangkat alat kerja yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya dari adanya kemungkinan potensi bahaya untuk kecelakaan kerja. APD tidaklah secara sempurna dapat melindungi tubuh tetapi akan mengurangi tingkat keparahan kecelakaan yang terjadi. Meskipun telah menggunakan alat pelindung diri usaha pencegahan secara teknis adalah yang paling utama oleh karena itu manfaat yang pokok pada penggunaan APD yaitu untuk menghindari dan mengurangi terjadinya kecelakaan atau gangguan kesehatan tenaga kerja yang membawa implikasi yang positif bagi karyawan dan perusahaan.

(Indrayani dan Sukmawati, 2018).

Dalam penggunaanya alat pelindung diri dibagi menjadi beberapa jenis, dalam proses kerja bangku APD sangat penting perannya, berikut merupakan macam- macam dari alat pelindung diri (APD) :

a. Safety goggle atau kacamata pengaman. dst

Kacamata pengaman digunakan untuk melidungi mata dari debu kayu, batu, atau serpih besi yang beterbangan di tiup angin. Mengingat partikel-partikel debu berukuran sangat kecil yang terkadang tidak terlihat oleh mata. Kacamata pengaman melindungi mata dari sinar radiasi elektrik. (Mariani, dkk,2020)

(10)

Gambar 1.7 Safety Google atau Kacamata Pengaman

Kacamata safety goggle merupakan kacamata pelindung yang menutupi area di sekitar mata. kacamata safety dapat melindungi mata dari debu, dan percikan bahan kimia cair. Dalam penggunaannya safety google melindungi daerah mata dengan bentuk menutupi daerah mata dan sekitarnya yang dapat melindungi hingga bagian saamping wajah.

b. Respirator dan masker.

Respirator merupakan perangkat yant yang digunakan pada bagian sekitar hidung dan mencegah pekerja dari menghirup atmosfer berbahaya, termasuk asap, uap, gas, dan materi partikulat seperti debu dan mikroorganisme di udara.

Pelindung pernafasan seperti masker berfungsi untuk melindungi pernafasan dan wajah dari pengaruh sinar pada saat bekerja. (Mariani, dkk, 2020)

(11)

Gambar 1.8 Respirator dan masker

Masker adalah alat pelindung pernapasan yang sangat diperlukan untuk pekerjaan kontruksi. Masker berfungsi untuk melindungi organ pernapasan dengan cara menyalurkan udara bersih dan sehat atau menyaring cemaran bahan kimia, debu, kabut, uap, gas, dan sebagainya.

c. Sarung tangan.

Sarung tangan (safety hand gloves). Merupakan alat yang berfungsi untuk melindungi jari dan tangan pekerja dari goresan, benturan dan pengaruh sinar las. Sarung tangan terbuat dari kain/kulit yang nyaman serta memungkinkan jari dan tangan bergerak bebas. (Mariani, dkk, 2020)

Gambar 1.9 Sarung Tangan

(12)

Sarung tangan untuk melindungi dari benda-benda tajam maupun pencegahan agar tidak terjadi cedera ketika melakukan pekerjaan. Material sarung tangan sangat beragam, seperti karet, kulit dan kain.

d. Safety shoes atau sepatu keselamatan.

Sepatu Safety (Safety Shoes) merupakan alat pelindung kaki dalam melakukan pekerjaan safety shoes melindungi kaki dari benda tajam adan mengindari kaki pekerja untuk terjepit maupun menginjak bahan kimia dan benda tajam. (safety shoes) untuk melindungi kaki dari bahaya jatuh. (Mariani, dkk, 2020)

Gambar 1.10 Safety Shoes

berfungsi mirip sepatu karet, tapi sepatu ini dilapisi dengan material metal dan sol karet yang kuat serta tebal. Pada ujung kaki biasanya dilengkapi material anti hantaran listrik dan baja.

1.3 Alat dan Bahan

Ada beberapa macam jenis alat dan bahan yang dipergunakan pada perkerjaan pekerjaan kerja bangku.

(13)

1.3.1 Alat Kerja

Berdasarkan video pengajaran saat praktikum modul satu, terdapat beberapa alat kerja yang dilakukan dalam proses kerja bangku, dalam video tersebut juga ditampilkan beberapa alat yaitu ragum dan kikir, alat tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Ragum

Ragum Merupakan suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir, dipahat, digergaji, ditap, disnai, dan lain lain. Alat ini merupakan bagian peralatan yang ada dalam proses pengerjaan dalam praktikum kerja bangku.

Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir, dipahat, digergaji, ditap, diseney. Dengan adanya ragum, benda kerja yang akan digergaji, diseney, dikikir ataupun dipahatbisa dengan kencang dijepit sehingga memudahkan dalam proses pengerjaan dan hasil dari sebuah proses akan maksimal. (Restu, dkk, 2017)

Gambar 1.2 Ragum

Ragum ialah alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja. Untuk membuka rahang ragum caranya yaitu putar tangkai/tuas pemutar ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam) maka batang berulir akan menarik landasan tidak tetap pada rahang tersebut, begitu pula sebaliknya untuk pekerjaan pengikatan benda kerja tangkai pemutar diputar ke arah kanan (searah jarum jam). Cara menggunakan

(14)

Ragum adalah dengan memutar tangkai (handle) ragum, Maka mulut ragum akan menjepit atau membuka/melepas benda kerja yang sedang dikerjakan. Bibir mulut dijaga jangan sampai rusak akibat terpahat,terkikir dan lain sebagainya.

2. Kikir

Kikir alat perkakas tangan yang berguna untuk pengikisan benda kerja.

Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan menghaluskan suatu bidang, membuat rata dan menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya, membuat rata dan sejajar, membuat bidang-bidang berbentuk dan sebagainya. Adam Ferdiansyah (2017) dalam Pattiasina (2017),

Gambar 1.12 Kikir

Kikir digunakan untuk menghaluskan besi atau memprtipis besi. Kikir biasanya mempunyai berbagai jenis dan ukuran mulai dari yang kecil samapai ke ukuran yang besar. Bahan yang dipakai kikir harus lebih kuat daripada besi itu sendiri.

Kikir alat perkakas tangan yang berguna untuk pengikisan benda kerja.

Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan menghaluskan suatu bidang, membuat rata dan menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya, membuat rata dan sejajar, membuat bidang-bidang berbentuk dan sebagainya.

(15)

1.3.2 Alat Ukur

a. Mikrometer

Pengukuran besaran panjang yang kurang dari 0,1 mm dapat dilakukan dengan menggunkaan mikrometer sekrup. Mikrometer sekrup dapat mengukur panjang hingga ketelitian 0,01 mm.Secara umum, mikrometer sekrup mempunyai dua jenis skala. Skala pertama tertera pada gagang utama mikrometer yang merupakan skala tetap. Mukhlis, (2017).

Gambar 1.11 Mikrometer

Mikrometer atau biasa disebut mikrometer sekrup adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda-benda berukuran kecil/tipis, atau yang berbentuk pelat dengan tingkat presisi yang cukup tinggi. Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm. Alat ini dilengkapi sekrup terkalibrasi yang banyak digunakan untuk mengukur kompenen secara akurat.

b. Mistar Baja

Penggaris atau mistar merupakan sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus. Mistar baja adalah alat ukur dasar pada bengkel

(16)

kerja mesin yang dapat digunakan untuk melakukan pengukuran minimal 0,5 mm. David Sigalingging, (2015) dalam pattiasina, dkk, (2017).

Gambar 1.12 Mistar

Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-siku 30°–60°), Biasanya penggaris memiliki skala 30 cm, 60 cm, 100 cm, dll. Mistar atau penggaris memiliki tingkat ketelitian yang kurang teliti bila dibandingkan dengan jangka sorong dan mikrometer sekrup.

1.3.3 Bahan

Material atau bahan merupakan barang setengah jadi yang akan diproses untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Dalam sebuah produksi untuk membentuk sebuah alat atau benda yang diinginkan dibutuhkan sebuah bahan.

a. Besi

Menurut Tarkono, dkk (2012) dalam Arifin, dkk (2017), baja adalah logam paduan dengan besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0,2% hingga 2,1%

(17)

berat sesuai tingkatannya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi. Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah mangan (manganese), krom (chromium), vanadium, dan tungsten.

Gambar 1.16 Besi

Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak dipakai untuk kehidupan manusia sehari-hari. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal yaitu Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar, Pengolahannya relatif gampang dan murah, dan Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan gampang dimodifikasi. Salah satu kelemahan besi adalah gampang merasakan korosi. Korosi menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi umur pakai beragam barang atau propertti yang menggunakan besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan karat (stainless steel), hendak tetapi ronde ini terlalu mahal untuk kebanyakan penggunaan besi.

(18)

1.4 Proses Kerja pada Kerja Bangku

kerja bangku dimaksudkan untuk memberikan keterampilan dasar pada kejuruannya. Dimana para pekerja dilatih bekerja secara teliti dan tekun, misalnya supaya mengikir dengan ketelitian ukuran dan kerataan yang baik, dengan menggunakan toleransi-toleransi ukuran. Adapun cara mengikir dengan baik dan benar yaitu:

a. Melemaskan sendi-sendi tangan

Tidak hanya untuk mengurangi ketegangan otot saat bekerja, senam peregangan juga memiliki beberapa manfaat lain antara lain mengurangi ketegangan otot, meningkatkan fleksibilitas jaringan otot, mengurangi risiko cedera otot (kram), mengurangi risiko nyeri/cedera punggung, mengendalikan postur tubuh serta mengoptimalkan aktivitas sehari-hari.

Gambar 1.16 Posisi Kaki

Posisi tubuh Selama mengikir, berdiri di sisi sebelahkiri ragum dengan kaki tetap tidak berubah. Kaki harus terbentang dengan menyesuaikan panjangkikir. Sudut antara poros ragumdan kaki mendekati 30˚ untuk kaki kiri dan 75˚ untuk kaki kanan.

b. Melakukan gerakkan utama/dasar sebanyak mungkin

(19)

Pengikiran merupakan salah satu jenis pekerjaan yang tergolong dalam kompetensi kerja bangku. Proses pengikiran lurus digunakan untuk mengikir lurus atau flat.

Gambar 1.17 Gerakan Badan dan Posisi Tubuh

Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan. Kaki sebelah kanan tetap lurus. Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja.

c. Penjepitan benda kerja

Ragum atau catok adalah suatu peralatan yang dipakai untuk menjepit benda kerja pada saat proses pengikiran selain itu ragum atau catok bias juga digunakan untuk, menggergaji, memahat, dll.

Gambar 1.18 Penjepitan Benda Kerja

(20)

Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir, dipahat, digergaji, di tap, di sney, dan lain lain. Dengan memutar tangkai ragum, maka mulut ragum akan menjepit atau membuka/melepas benda kerja yang sedang dikerjakan.

d. Pemegang kikir

Kikir adalah alat perkakas tangan yang berguna untuk pengikisan benda kerja.

Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan menghaluskan suatu bidang, membuat rata dan menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya, membuat rata dan sejajar, membuat bidang-bidang berbentuk dan sebagainya.

Gambar 1.19 Cara Memegang Kikir

Pemegang kikir harus dipasang lurus dengan tangkai kikir dan haruslah kuat.

Kikir yang dipakai harus bergagang atau bertangkai. jika ketentuan ini diabaikan akan mengakibatkan tangan menjadi rusak disebabkan karena tangkai kikir bergesekan lansung dengan telapak tangan. Pemegang kikir harus dibor terlebih dahulu sebelum dipasang ke tangkai kikir. Adapun diameter bor dan kedalamannya harus disesuaikan dengan ukuran kikir. Sewaktu memasang, dapat dilakukan dengan jalan memanaskan terlebih dahulu tangkai kikir sampai merah suram, kemudian kikir dimasukkan pada handle kayu sehingga membentuk lubang yang pas. Adapun cara memegang kikir dengan benar yaitu:

1) Tangan kanan, peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan.

(21)

2) Tangan kiri, tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jari-jari yang lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau menggenggam.

3) Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuat dan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang oleh ibu jari dan jari-jari lainnya.

e. Mengikir permukaan yang rata

Pengikiran dilakukan untuk menyayat material-material seperti logam dan kayu.

Untuk kebutuhan produksi, proses pengikiran dinilai kurang produktif. Semua proses produksi saat ini telah menggunakan mesin. Oleh karena itu, saat ini pengikiran hanya digunakan untuk kebutuhan tertentu.

Gambar 1.20 Mengikir Permukaan

Untuk melakukan pengikiran harus diperlukan 3 hal utama sehingga optimal, antara lain yang harus dilakukan adalah tekanan pada saat mengikir yaitu:

1) Apabila mulai melakukan pengikiran harus diperhatikan tekanan yang besar pada tangan kiri. Sedangkan tekanan yang ringan pada saat mulai pengikiran.

2) Tekanan kedua tangan harus berimbang, karena pada saat itu benda terkikir.

3) Setelah kikir sampai pada ujung benda, kedudukan kikir sudah berada di ujung langkah, meka tekanan tangan kanan harus maximal. Sehingga diperoleh penyayatan yang stabil. Pada saat menarik kebelakang kikir tidak diberi tekanan sama sekali agar gig potong kikir tidak cepat tumpul. Hal ini dilakukan untuk pengikiran siku, sejajar dan rata.

(22)

Gambar

gambar  pada  benda  kerja  tersebut.  Ujung  penggores  tipis  dan  tajam  dan  umumnya mempunyai sudut 20˚ - 25˚
Gambar 1.2      Ragum
Gambar 1.3      Palu
Gambar 1.5  Gunting Plat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mahasiswa memiliki kemampuan dalam menyiapkan peralatan untuk menstempel huruf & angka dengan cara manual pada benda kerja logam fero3. Mahasiswa memiliki kemampuan

Peta kerja setempat adalah suatu peta kerja yang menggambarkan proses yang terjadi pada suatu stasiun kerja atau departemen yang dapat digunakan untuk menganalisa

Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada Mata Kuliah Praktikum Proses Produksi mahasiswa

Prinsip kerja Mesin Bubut CNC TU-2A juga sama dengan Mesin Bubut konvensional yaitu benda kerja yang dipasang pada cekam bergerak sedangkan alat potong diam. Untuk arah gerakan

Pada proses pembuatan: Ragum meja dihasilkan dari beberapa benda kerja praktik mahasiswa, seperti benda kerja BW (semester 1), benda kerja bor (semester 1), benda

 Proses pemesinan untuk membentuk benda kerja silindris atau konis dengan benda kerja/pahat berputar, meliputi proses bubut dan variasi proses yang dilakukan

atau lebih. Roll berputar untuk menarik dan menekan secara simultan benda kerja yang berada di antaranya. Pada proses pencanaian, benda kerja dikenai tegangan kompresi yang

Peralatan yang digunakan Peralatan berikut harus digunakan oleh Perusahaan untuk melakukan proses produksi: Jenis Peralatan yang Digunakan Dalam Proses Produksi4 NO Jenis Alat