• Tidak ada hasil yang ditemukan

Praktikum Proses Produksi alat praktikum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Praktikum Proses Produksi alat praktikum "

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PEDO

A. Tracker

B. Rangkaian Tracker 1

Langkah – langkah p

Persiapan alat:

Proses kerja:

1. Pengeboran deng

lubang Tap M 10

2. Pengeboran deng

menggunakan En

BAB I

OMAN PANDUAN PRAKTIKUM

pengerjaan:

1. Bor diameter 8.5 m m;

2. Bor diameter 4 mm ;

3. Endmill diameter 5 mm;

4. Tap M 10 X 1.5;

5. Jangka sorong.

ngan diameter 8.5 mm pada posisi di tengah

10 X 1.5;

ngan diameter 4 mm pada tepi benda untuk alu

Endmill diameter 5 mm.

Keterangan :

Tracker untuk me

rangkaian yang tersamb

bentuk silinder atau bus

penarikan posisi rata d

sama.

1

ah benda kerja untuk

alur dengan finishing melepas suatu

mbung dalam

busing, dengan

(2)

Ga

C. Rangkaian Tracker 2

Langkah – langkah

Persiapan alat:

Proses kerja:

Gambar 1.1 Proses kerja rangkaian tracker 1

ah pengerjaan:

1. Bor diameter 5 mm;

2. Kikir;

3. Radius gauge;

4. Jangka sorong.

Gambar 1.2 Proses kerja rangkaian tracker 2

(3)

1. Mengikir pada sem

2. Mengikir dengan be

3. Beri tanda pada bag

bagian lengan track

D. Rangkaian Tracker 3

Langkah – langkah p

Persiapan alat:

Proses kerja:

1. Membubut bend

sepanjang benda

2. Membuat ulir (M

3. Pengeboran sisi b

Gamb

E. Rangkaian Tracker 4

Langkah – langkah p

Persiapan alat:

emua bagian dan membuat salah satu sisi denga

bentuk radius 6 mm;

bagian yang akan dibor, pengeboran dengan di

acker.

h pengerjaan :

1. Pisau rata;

2. Pisau ulir;

3. Bor diameter 5 mm;

4. Jangka sorong.

nda kerja dari diameter 12 mm menjadi

da yang akan diulir;

(M 10 X 1.5);

i bagian atas sebagai tempat tangkai tracker dia

mbar 1.3 Proses kerja rangkaian tracker 3

h pengerjaan :

1. Kikir;

2. Radius gauge;

3 ngan bentuk tirus;

diameter 5 mm pada

i diameter 10 mm

(4)

3. Bor d

4. Peniti

5. Palu;

6. Jangk

Proses kerja :

1. Kikir pada semua

2. Ukur dengan radiu

3. Beri tanda pada b

untuk lengan track

Ga

F. Rangkaian Tracker 5

Langkah – langkah p

Persiapan alat:

a bagian dengan sisi agak tirus;

dius gauge untuk permukaan ujung benda kerja;

a bagian yang akan dibor, pengeboran denga

acker.

Gambar 1.4 Proses kerja rangkaian tracker 4

h pengerjaan :

1. Kikir;

2. Radius gauge;

3. Bor diameter 5 mm;

4. Penitik;

5. Palu;

6. Jangka sorong.

4 rja;

(5)

Proses kerja:

1. Kikir pada semua

2. Ukur dengan radiu

3. beri tanda pada b

untuk lengan tracker.

Gam

a bagian dengan sisi agak tirus;

dius gauge untuk permukaan ujung benda kerja

a bagian yang akan dibor, pengeboran denga

er.

ambar 1.5 Pproses kerja rangkaian tracker 5

5 rja sebesar 6 mm;

(6)

6

BAB II

Proses Pengerjaan Pemesinan

A. Persiapan (setting mesin) dan alat–alat yang digunakan

Periksa semua fungsi bagian dari mesin bubut seperti putaran spindle, eretan atas, eretan

bawah, tempat bor center, dan mensetting pahat bubut dengan cara ujungnya pisau harus

center dengan bor center pada mesin bubut tersebut bila kurang tinggi diberi bantalan plat

tipis sampai posisi keduanya sejajar.

Sebelum menjalankan proses pengerjaan, pesiapkan terlebih dahulu peralatan seperti:

1. Jangka sorong;

2. Pahat rata;

3. Pahat ulir;

4. Mata bor diameter 8.5 mm.

B. Proses pengerjaan

Proses pengerjaan rangkaian Tracker 1 a. Proses bubut 1

1. Jepit benda kerja pada cekam mesin bubut,

2. Jalankan mesin, tentukan besarnya putaran mesin dan arah putaran mesin yang

berlawanan arah jarum jam karena proses penyayatan pada ujung sisi kanan

benda kerja,

3. Arahkan pahat rata ke ujung benda karena putaran mesinnya berlawanan arah

jarum jam dan lakukan penyayatan 1 mm sampai lebar benda kerja menjadi

15mm,

4. Kemudian champer kedua ujung benda kerja,

5. Matikan mesin, kemudian pasang mata bor berdiameter 8.5 mm pada tempat

bor center.

6. Jalankan mesin lagi arahkan mata bornya pada titik tengah benda kerja

kemudian putar perlahan–lahan sampai berlubang hingga tembus,

(7)

Gam

Gambar 2.2 Benda

Gambar 2

Gambar 2

ambar 2.1 Benda kerja sebelum proses pengerj

da kerja setelah proses pengerjaan lebar menjad

r 2.3 Benda kerja sebelum proses pengeboran

ar 2.4 Benda kerja setelah proses pengeboran

7 erjaan

(8)

b. Proses bubut 2

1. Cekam benda k

2. Pasanglah sen

kerja yang telah

hidupkan mesin

3. Tentukan titik

pada permukaan

4. Jauhkan pahat d

5. Bubut benda k

7. Atur mesin bub

8. Jalankan mesin

9. Makan sampai u

10.Setelah selesai m

Gam

a kerja pada chuck,

senter kepala lepas pada lubang kecil yang ad

lah di bor sebagai alat pendukung benda kerja y

sin bubut dengan putaran spindel 650 rpm,

ik nol dari benda kerja dengan cara menggore

aan benda kerja,

at dari benda kerja hingga posisi netral,

a kerja yang diameter 12 mm dan panjang

n pisau rata ke ujung benda karena putaran me

am dan lakukan penyayatan 1 mm sampai pa

m,

sin, kemudian ganti pisau rata dengan pisau u

sama seperti pahat rata),

ubut untuk pemakaian ulir M 10 X 1.5

sin, atur pemakanan secara otomatis,

ai ulir berbentuk segitiga, dan cara mengukurny

ai matikan mesin.

ambar 2.5 Benda kerja sebelum proses pengerj

8 ada di ujung benda

ja yang akan dibubut,

oreskan ujung pahat

ng 100 mm dengan

mesinnya berlawanan

panjang benda kerja

ulir (cara mesetting

rnya pakai mal ulir,

(9)

Gambar 2.6

Gamba

Gambar 2.8

C. Analisa Hasil Pekerjaan Data yang di peroleh Proses bubut

1. Tracker 1

• Putaran Spindel

• Panjang awal be

2.6 Benda kerja sesudah proses penyayatan diam

bar 2.7 Benda kerja proses pembuatan ulir M 1

Benda kerja proses pengeboran sisi bagian di

eh saat praktikum

del : 650 rpm

l benda kerja (Lo) : 17 mm

9 iameter 10mm

10 X 1.5

(10)

10

• Panjang akhir benda kerja (Le) : 15 mm

• Gerak feeding (F) : 1 mm

2. Tracker 3

• Putaran spindel : 650 rpm

• Diameter awal benda kerja (do) : 12 mm

• Diameter akhir benda kerja (de) : 10 mm

• Panjang benda kerja (L) : 100 mm

• Gerak feeding (F) : 1 mm

C. Variabel yang mempengaruhi hasil pengerjaan

1. Penjepitan benda kerja pada chuck yang kurang kencang dan kurang seimbang,

2. Pemasangan pahat yang tidak senter dengan ujung senter kepala lepas.

D. Kesalahan–kesalahan yang terjadi

Kondisi pahat pada saat pengerjaan mengalami patah atau aus pada ujung pahat.

E. Kesimpulan

1. Agar terlebih dahulu memperhatikan, mencermati, dan menyesuaikan dimensi ukuran

dari benda kerja tersebut (rangakaina tracker no 1 dan 3)

2. Sulitnya dalam pemasangan benda kerja pada penjepit atau cuck yang mungkin belum

senter

3. Pada saat pemasanan pahat, ujung pahat harus benar-benar senter dengan ujung senter

kepala lepas.

(11)

11

BAB III

Proses Pengerjaan Kerja Bangku

A. Persiapan dan alat – alat yang di gunakan

Kerja bangku adalah kegiatan produksi yang dilakukan tanpa mengunakan mesin

berat, hanya menggunakan alat-alat yang langsung digunakan oleh tangan manusia.

Contohnya dalam berbagai kegiatan seperti: menggergaji, mengetap, menyenai, mengikir dan

menggambar benda kerja.

Alat – alat yang digunakan :

- Ragum

- Tap dan snay M 10 X 1,5

- Jangka besi

- Jangka sorong

- Penitik dan palu

- Penggaris besi

- Meja rata

- Minyak pelumas

- Mesin bor

- Gergaji

- Radius gauge

- Kikir

B. Proses pengerjaan ( proses pengerjaan ) 1. Proses pengerjaan Rangkaian Tracker 1

Mengetap

1. Pasang benda kerja yang berdiameter 30 mm yang sebelumnya tengahnya sudah

di bor dengan diameter 8.5 mm pada ragum,

2. Masukkan tap ke-1 pada lubang yang berdiameter 8.5 mm tersebut, kemudian di

putar searah jarum jam dengan pemutar tap sedikit di tekan sambil sesekali di

(12)

3. Setelah sedikit te

putaran dibalikka

4. Jaga kedudukan t

5. Kemudian lepas t

sama secara perla

ke-2,

6. Pasang tap ke-3

posisi tapnya luru

7. Bersihkan ulir da

8. Lalu lakukan pen

dengan finishing

9. Finishing proses

dengan diameter

Gambar 3.

Gambar 3.

t terbentuk jalur ulir, teruskan putaran tanpa m

kan agar mendapatkan hasil yang bagus,

n tap tetap satu sumbu dengan lubang,

as tap ke-1 dan pasang tap ke-2 masukkan lagi

rlahan agar posisi tapnya lurus setelah selesei l

3 masukkan lagi pada lubang yang sama sec

urus sampai selesai,

dari gram sebelum digunakan,

pengeboran dengan diameter 4mm pada tepi

ng menggunakan diameter 5mm,

es alur 5mm pada tepi benda yang sudah dila

er 4mm sebelumnya.

3.1 Benda kerja sebelum proses pengerjaan tap

3.2 Benda kerja sesudah proses pengerjaan Tap

12 menekan dan setiap

agi pada lubang yang

ei lepas lagi tap yang

secara perlahan agar

epi benda untuk alur

ilakukan pengeboran

ap M 10 X 1.5

(13)

Gambar 3.3 Benda kerja

Gambar 3.4 Benda kerja

Gambar 3.5 Benda pros

sebelum proses pengeboran dengan diameter

erja sesudah proses pengeboran dengan diamete

benda

roses sesudah pengeboran dengan diameter 4mm

dan proses alur 5mm

13 ter 4 pada tepi benda

eter 4mm pada tepi

(14)

Gambar 3.6 Benda ker

2. Proses Pengerjaan Rangka Mengikir

1. Pasang benda kerja

dan tinggi 5 mm pad

2. Beri tanda sebelum

radius 7.5mm,

3. Lepas benda kerja d

4. Kikir ujung yang sud

5. Lepas dan pasang be

6. Beri ukuran lagi sis

mm, kemudian tarik

7. Kemudian potong uj

erja sesudah proses pengeboran dengan diamet

benda dan proses alur 5mm

gkaian tracker 2

ja yang berupa plat yang berukuran panjang 50

pada ragum,

um proses pengerjaan, gambar ujung plat seh

a dan pasang pada posisi tegak,

sudah di kasih tanda sampai membentuk radius

benda kerja seperti semula,

sisi kiri dengan panjang 19 mm sedangkan s

rik garis lurus

ujung yang sudah di kasih ukuran tersebut den

14 eter 4mm pada tepi

50 mm, lebar 15 mm

sehingga membentuk

ius 7.5mm,

sisi kanan tetap 25

(15)

Gambar 3.7 Ben

Gambar 3.8 Benda kerja

2

Gambar 3.9 Benda kerj

enda kerja sebelum proses pengerjaan pemoto

rja proses pengerjaan pemotongan plat dengan

25mm dan pada sisi bawah panjang 19 mm

erja sebelum proses pengerjaan mengikir denga

7.50mm

15 otongan plat

an panjang sisi atas

(16)

Gambar 3.10 Benda ker

Mengebor

1. Setelah di kikir dan

radius sebelumnya

2. Pasang benda kerja p

3. Jalankan mesin, arah

secara perlahan

4. Setelah selesai, mati

Gambar 3.11 be

kerja sesudah proses pengerjaan mengikir denga

7.50mm

dan bentuk radius, kasih titik pada ukuran 7.5

ya,

ja pada mesin bor, dan pasang mata bor dengan

rahkan mata bor ke benda kerja yang sudah di

atikan mesin dan lepas benda kerja.

benda kerja proses pengeboran dengan diamete

16 ngan bentuk radius

7.5 mm sama seperti

an diameter 5 mm,

di kasih titik tersebut

(17)

Gambar 3.12 benda

3. Proses Pengerjaan Rangka Mengikir

1. Pasang benda kerja

dan tinggi 3 mm,

2. Beri tanda sebelum

radius 7.5mm dan uj

3. Kikir pada semua ba

4. Setelah selesai, ukur

Ga

da kerja sesudah proses pengeboran dengan dia

gkaian Tracker 3

ja yang berupa plat yang berukuran panjang 50

um proses pengerjaan, gambar ujung plat seh

ujung satunya radius 6mm,

bagian dengan membentuk sisi agak tirus,

kur dengan radius gauge untuk permukaan ujun

Gambar 3.13 Benda kerja sebelum proses penge

17 diameter 5mm

50 mm, lebar 15 mm

sehingga membentuk

ung benda.

(18)

Gambar

Gambar

Mengebor

1. Setelah di kikir

belakang dan pa

2. Pasang benda k

5mm,

3. Jalankan mesin,

ujung belakang d

4. Setelah selesai, m

bar 3.14 Benda kerja sebelum proses pengerjaan

bar 3.15 Benda kerja sesudah proses pengerjaan

kir dan bentuk radius, kasih titik pada ukuran 7

pada ujung depan kasih titik dengan ukuran 5.8

a kerja pada mesin bor, dan pasang mata bo

in, arahkan mata bor ke benda kerja yang sudah

g dan depan tersebut secara perlahan,

i, matikan mesin dan lepas benda kerja.

18 aan mengikir

aan mengikir

7.5 mm pada ujung

5.85 mm,

bor dengan diameter

(19)

Gambar 3

Gambar 3

4. Proses Pengerjaan Rangka Mengikir

1. Pasang benda kerja

dan tinggi 5 mm,

2. Beri tanda sebelum

radius 7.5mm dan uj

3. Bagi lebar plat me

pada satu sisi saja,

4. Kikir pada semua ba

5. Setelah selesai, ukur

ar 3.16 Benda kerja sebelum proses pengerjaan

ar 3.17 Benda kerja sesudah proses pengerjaan p

gkaian Tracker 4

ja yang berupa plat yang berukuran panjang 60

um proses pengerjaan, gambar ujung plat seh

ujung satunya radius 5mm pada satu sisi saja,

menjadi 9 mm dan 5 mm, dan bagi panjang pl

bagian dengan membentuk sisi agak tirus,

kur dengan radius gauge untuk permukaan ujun

19 an pengeboran

n pengeboran

60 mm, lebar 15 mm

sehingga membentuk

plat menjadi 53 mm

(20)

Gambar

Gambar 3.19

Gambar 3.20

Mengebor

1. Setelah di kikir dan

2. Pasang benda kerja p

ar 3.18 benda kerja sebelum proses pengerjaan

19 Benda kerja sebelum proses pengerjaan men

20 Benda kerja sesudah proses pengerjaan meng

an bentuk radius, kasih titik pada ukuran 7.5 mm

ja pada mesin bor, dan pasang mata bor dengan

20 an

engikir

engikir

mm,

(21)

3. Jalankan mesin, arah

ujung belakang dan

4. Setelah selesai, mati

Gambar 3

Gambar 3

C Analisa Hasil Pengerjaan

Pada saat mengikir, be

mengikir tidak terjadi k

D. Kesalahan – Kesalahan ya

1. Pencekaman benda ke

mengakibatkan benda

harapkan.

2. Pemberian tanda titik

pengeboran pada benda

rahkan mata bor ke benda kerja yang sudah di k

an depan tersebut secara perlahan,

atikan mesin dan lepas benda kerja

ar 3.21 Benda kerja sebelum proses pengerjaan

ar 3.22 Benda kerja sesudah proses pengerjaan p

benda kerja harus terjepit kencang di ragum

i kesalahan, terutama pada pengikiran bentuk ra

yang Terjadi

kerja yang akan di kikir pada ragum yang

da kerja bergerak, dan hasil pengikiran tidak

itik yang tidak pas pada benda kerja, me

nda kerja menjadi miring.

21

(22)

22

E. Kesimpulan

1. Agar terlebih dahulu memperhatikan, mencermati, dan menyesuaikan dimensi ukuran

dari benda kerja tersebut (tracker rangkaian no 2, 4, dan 5)

2. Memposisikan benda kerja dengan ragum pada posisi yang nyaman, sehingga pada

waktu mengikir tidak mengalami kesulitan

3. Pada saat mengikir, benda kerja harus terjepit dengan kencang di ragum supaya pada

saat mengikir tidak terjadi kesalahan, terutama pada pembentukan radius.

4. Sulit menjaga kedudukan tetap pada keadaan satu sumbu dengan lubang pada saat

membuat ulir dalam dan ulir luar ( Tap dan Sney ), sehingga penguliran menjadi

miring

5. Pemberian tanda titik yang tidak pas dan pencekaman benda kerja yang yang kurang

kencang pada penjepit mesin bor mengakibatkan hasil dari proses pengeboran menjadi

(23)

23

BAB IV

Proses Pengerjaan Pengelasan

A. Persiapan dan alat – alat yang digunakan

Sebelum melakukan proses pengelasan terlebih dahulu harus dipersiapkan peralatan

-peralatan yang akan digunakan antara lain :

- Catut

- Tang

- Palu besi

- Kacamata las

- Palu tipis

- Sikat baja

B. Proses pengerjaan ( Prosedur Pengerjaan )

1. Meluruskan plat yang akan di las dan rangkaian Tracker 1 dengan cara di pukul –

pukul dengan menggunakan palu besi

2. Mengatur posisi kedua benda kerja tersebut pada meja las dengan posisi rata dan

sejajar

3. Mengatur arus pada las listrik pada posisi 110 – 120 ampere

4. Memasang kawat elektroda dan menghidupkan mesin las

5. Memberi las titik pada masing – masing ujung benda kerja

6. Mengelas atau menyambung benda kerja dari ujung ke ujung dengan gerakan

elektroda berputar

7. Setelah selesai bersihkan dengan palu bagian luar yang habis di las

8. Kikir bagian yang di las tadi, agar benda kerja bisa rata sehingga dapat di rakit

(24)

24 Gambar 4.1 Benda kerja sesudah proses pengerjaan

C. Analisa hasil pengerjaan

Kecepatan pengelasan yang tidak stabil mengakibatkan terjadinya perbedaan ketebalan

sambungan pada logam yang di las

D. Variabel – variable yang mempengaruhi hasil pekerjaan Untuk las listrik :

- Arus las

- Kecepatan pengelasan

- Kondisi elektroda

E. Kesalahan – kesalahan yang terjadi

- Elektroda lengket pada ujung benda kerja yang akan di las

- Hasil pengelasan tidak rapi

F. Kesimpulan

1. Agar terlebih dahulu memperhatikan, mencermati, dan menyesuaikan dimensi ukuran

dari benda kerja tersebut (tracker rangkaian no 1 dan 2) sebelum melakukan proses

pengelasan

2. Memperhatikan tebal dari plat

(25)

25 4. Menyesuaikan pengaturan arus listrik apakah sudah sesuai dengan elektroda yang kita

pakai sehingga elektroda tidak lengket dengan benda kerja pada waktu melakukan

pengelasan

5. Kecepatan pengelasan harus diperhatikan sehingga pengelasan yang dihasilkan

(26)

5

1

2

4

5

A. Persiapan dan alat yang d

1. Mur ukuran M 5

2. Baut ukuran M 5

3. Kunci pas

B. Proses Perakitan

1. Bersihkan dulu semua

2. Untuk rangkaian Tracke

3. Setelah itu pasang mur d

4. Setelah sudah selesai di

dan 4 ke rangkaian track

5. Setelah semua sudah d

rangkaian no. 1 yang be

BAB V

Proses Perakitan

g di gunakan

ua rangkaian Tracker dari gram atau pun bekas m

cker yang bebrbentuk ulir bersihkan pakai sikat

ur dan baut pada rangkaian Tracker no. 4 dan 5

i di pasang, pasang kembali dengan mur dan ba

acker no 1 dan 2 yang sebelumnya sudah di las

h di rangkai, pasang rangkaian no. 3 yang

berbentuk ulir dalam.

Gambar 5.1 Sebelum perakitan

26

1 & 2

3

as minyak pelumas

at baja

baut rangkaian no 2

as

(27)

Ga

C. Analisa hasil pekerjaan

Perakitan rangkaian benda

pas atau tidak bisa masuk

ukuran maupun bentuk.

D. Variabel – variable yang m 1. Pemberian tanda penger

2. Pemasangan benda kerja

kerja bergerak dan sulit

E. Kesalahan yang terjadi

Pengikiran yang salah m

semua.

F. Kesimpulan

Agar terlebih dahulu m

dari benda kerja tersebut

sudah di kerjakan satu – pe

Gambar 5.2 Setelah proses perakitan

da kerja dilakukan dengan satu – satu setiap ra

suk jangan di paksa karena mengakibatkan be

g mempengaruhi hasil pengerjaan

erjaan dengan penitik yang kurang pas

rja pada penjepit yang kurang kencang mengak

lit untuk di rakit.

mengakibatkan benda tidak rata sehingga su

memperhatikan, mencermati, dan menyesuaik

ut (tracker) sebelum menggabungkan semua

persatu dengan benar dan teliti.

27 rangkaian, bila tidak

benda kerja berubah

akibatkan benda

sulit untuk di rakit

aikan dimensi ukuran

(28)

28

BAB VI

ANALISA KESELURUHAN HASIL PENGERJAAN BENDA KERJA

A. Persiapan

Sebelum menganalisa hasil pengerjaan benda kerja terlebih dahulu harus di

persiapkan peralatan antara lain :

• Hasil perakitan tracker

• Kunci pas

• Palu

• Obeng

B. Analisa hasil pengerjaan

Dari hasil perakitan rangkaian tracker tersebut maka dapat dilakukan analisa yaitu :

1. Pelepasan benda dengan menggunakan tracker hasil rakitan bisa dilakukan.

2. Tidak diperlukan alat bantu saat menggunakan tracker untuk melepas benda.

C. Variabel yang mempengaruhi hasil pengerjaan

1. Permukaan benda kerja yang tidak rata

2. Ketepatan pengelasan dan perakitan

D. Kesalahan yang terjadi

1. Pencekaman/penjepitan benda yang tidak tepat/pas

2. Pemutaran pada rangkaian traker 3 ke lubang rangkaian traker 1 yang kurang pas

E. Kesimpulan

Pada dasarnya, semua terletak pada gambar/ petunjuk kerja. Agar terlebih dahulu

memperhatikan, mencermati, dan menyesuaikan setiap dimensi ukuran dari

(29)

29

DAFTAR PUSTAKA

Panduan Pratikum Proses Produksi. 2013. Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus

Gambar

Gambar 1.2 Proses kerja rangkaian tracker 2r 2
Gambar 1.4 Proses kerja rangkaian tracker 4 Ga
Gambar 2.2 Benda da kerja setelah proses pengerjaan lebar menjadjadi 15mm
Gambar 2.62.6 Benda kerja sesudah proses penyayatan diamiameter 10mm
+7

Referensi

Dokumen terkait

penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak dalam negeri (orng pribadi maupun badan),dan bentuk usaha tetap yang berasal dari.. modal,penyerahan jasa,atau

RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 disusun sebagai penjabaran amanat Undang- undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan

Secara bertahap, pembangunan di sektor pertanian mulai menunjukkan kemajuan yang ditunjukkan dengan data produktivitas padi pada tahun 2011 sebanyak 517,03

Stratocumulus tidak menghasilkan presipitasi, hanya hujan atau salju rintik-rintik Stratocumulus terdiri dari gulungan besar awan, lembut dan tampak keabuan, dan seringkali

Masalah menjadi semakin rumit karena munculnya galur resisten vankomisin dan munculnya galur baru yang sama sekali tidak berhubungan dengan infeksi nosokomial

Knowledge on germplasm diversity is very important for conservation purposes and plant breeding activities in order to develop varieties and to improve production and productivity

PENGEMBANGAN ALAT UKUR TES LITERASI SAINS PEMBELAJARAN IPA TERPAD U PAD A TEMA PEMANASAN GLOBAL D I SMP KOTA BAND UNG.. Universitas Pendidikan Indonesia |

16 Tahun 1985 tentang rumah susun, rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan, yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan