• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prestasi Baca Tulis Al-Qur'an pada Anak Tunanetra di Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Prestasi Baca Tulis Al-Qur'an pada Anak Tunanetra di Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

Prestasi Baca Tulis

Al-Quran pada Anak Tunanetra

Di Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin Serpong Tangerang Selatan

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S. Pd. I)

Disusun Oleh : Amrina Rosyadah A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

2015 M/1436 H

(2)

PRESTASI BACA TULIS AL-QURAN PADA ANAK TUNANETRA

DI PONDOK PESANTREN RAUDHATUL MAKFUFIN SERPONG TANGERANG SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al- Qur’an (IIQ) Jakarta Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) di Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta

Disusun Oleh : Amrina Rosyadah A

(11311067)

Pembimbing

Dr. Hj. Romlah Widayati, MA

FAKULTAS TARBIYAH

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

2015 M/1436 H

(3)

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan Judul “Korelasi Al-Qur’an Braille Terhadap Prestasi Baca Tulis Al-Qur'an pada Anak Tunanetra di Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin Serpong Tangerang Selatan”. Yang disusun oleh Amrina Rosyadah A dengan Nim 11311067 telah melalui proses bimbingan dengan baik dan disetujui untuk diujikan ke sidang munaqasyah.

Jakarta, 22 Juni 2015 Pembimbing,

Dr. Hj. Romlah Widayati, MA

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini berjudul “Korelasi Al-Qur’an Braille Terhadap Prestasi Baca Tulis Al-Qur’an pada Anak Tunanetra di Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin Serpong Tangerang Selatan” disusun oleh Amrina Rosyadah A dengan Nim 11311067 telah diujikan disidang munaqasyah Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta pada tanggal 1 Juli 2015. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I).

Jakarta,

Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M.Ag Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Wasmini Yuyun Siti Zainab S.Pd.I Penguji I Penguji II

Dr. H Ahmad Fathoni, Lc, MA. Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M.Ag Pembimbing

Dr. Hj. Romlah Widayati, MA

(5)

iii

PERNYATAAN PENULIS Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Amrina Rosyadah A

NIM : 11311067

Tempat/ Tanggal Lahir : Langkan, 17 April 1992

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul: “Korelasi Metode Al-Qur’an Braille Terhadap Prestasi Baca Tulis Al-Qur’an pada Anak Tunanetra di Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin Serpong Tangerang Selatan” adalah benar-benar asli karya saya kecuali kutipan-kutipan yang sudah disebutkan.

Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 22 Juni 2015

Amrina Rosyadah A

(6)

MOTTO







































































Artinya:

“(1). Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu.(2) Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu.(3) Yang memberatkan punggungmu. (4) Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama) mu.(5) Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.(6) Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.(7) Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.(8) Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”. (Q.S. Al-Insyirah, [94]:1-8)

(7)

v

PERSEMBAHAN

Untuk Ayah dan Bunda...

Terkenang Selalu Masa Kecil Dulu, Sering Aku Merajuk dalam Kedamaian Jiwa Mu...

Selalu Ada Waktu, Untuk Ku Anak Mu ...

Tak Pernah Kau Mengelu Walau Disaat Lelah Mu dan Tak Pernah Berubah Hingga Aku Dewasa Engkau Selalu Setia...

Ayah dan Bunda dengan Apakah?

Aku Kan Membalasnya Semua Budi Jasa Mu pada Ku...

Karna Aku Tak Punya Yang Sebanding Nilainya dengan Budi Jasa Mu pada Ku...

Maaf Kan Lah Anak Mu Jika Hanya Do’a Ku Yang dapat Ku Berikan...

Ku Ingin Kau Tau Ayah dan Bunda

Betapa Aku Menyayangimu Lebih dari Segalanya Kumohon Restu dalam Mengarungi Langkah Ini Agar Bahagiaku Seiring Do’a Ayah Bunda...

Salam Hormat dan Sayang dari Ananda...

(8)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Segala puji hanya milik Allah sang pencipta jagat raya ini, sang pengasih dan penyayang semua makhluk ciptaan-Nya.

Shalawat beriringkan salam takkan pernah terputus kepadanya, sang kekasih Allah, pembawa kebenaran dan cahaya di kehidupan manusia. Sehingga dapat menuntun manusia yang jahiliyah menjadi insan yang berbudi dan beriman, ialah baginda Nabi Muhammad Saw yang senantiasa mencintai umatnya selamanya dan dinantikan syafa’atnya kelak di yaumil Qiyamah.

Penyusun menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan baik isi, tulisan, maupun susunan katanya. Walaupun dunia anak berkebutuhan khusus merupakan hal yang baru bagi penyusun. Namun penyusun tetap mencari dan terus menggali data untuk memenuhi penulisan skripsi, sehingga penyusun bersyukur atas selesainya skripsi ini. Penyusun berharap semoga skripsi ini dapat

(9)

vii

memberikan manfaat bagi para pembaca, serta para khazanah pendidikan pada umumnya.

Selesainya penulisan skripsi ini tentunya telah banyak melewati kendala-kendala yang ditemuai, namun berkat do’a dan usaha, akhirnya kendala itu dapat diatasi, tentunya semua ini tidak terlepas dari dukungan orang-orang disekitar yang senantiasa membantu baik secara moril maupun materil.

Penyusun mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada berbagai pihak yang telah berjasa membantu penulisan skripsi ini.

1. Ayah dan Ibunda ku (Adam Rohaji dan Nur’aini) Tercinta, yang telah memberikan motivasi dan do’a yang tulus. Atas dasar inilah yang menjadikan ananda tetap kuat dan semangat dalam menjalani kehidupan ini. Ananda berharap semoga ridho senantiasa diberikan kepada ananda. Dan juga ananda berharap semoga Allah senantiasa memberikan ridho dan melindungi ayah dan bunda dimana pun berada.

2. Ibu Dr. Huzaemah T.Yanggo, MA. Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta yang telah berjasa dalam kemajuan perguruan ini.

(10)

3. Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M.Ag Dekan Fakultas Tarbiyah, yang telah memberikan motivasi, dukungan serta dedikasinya atas kemajuan fakultas tarbiyah, semoga fakultas tarbiyah senantiasa menjadi yang terbaik bagi umat Islam.

4. Dosen pembimbing ibu Dr. Hj. Romlah Widayati, MA yang telah membimbing, memberikan arahan dan meluangkan waktu. Penyusun sangat berterima kasih kepada ibu, semoga ibu senantiasa di limpahkan rahmat dan kasih sayang dari Allah Swt.

5. Staf Fakultas Tarbiyah ibu Wasmini dan ibu Yuyun Siti Zainab S.Pd.I terima kasih atas waktu dan motivasinya.

6. Segenap dosen-dosen Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta. Terima kasih atas ilmu yang telah diberikan kepada penyusun selama perkuliahan.

7. Ucapan terima kasih kepada Instruktur tahfid IIQ, special untuk ibu Drs. Azizah Burhan. Terimakasih atas waktu dan dukungan semangatnya.

8. Bapak Kepala Pengurus Pondok Pesantren Rudhatul Makfufin, bapak Ade Ismail, S. Pd. Para guru, karyawan dan semua teman-teman di sana yang telah membantu dan meluangkan waktunya.

(11)

ix

9. Saudara-saudara kandungku tersayang, Martilawati, M. Amin Muttaqin. S.Sos.I. Muslim Anshorie.

S.Pd.I. Rosna Yunita. S.Pd.I. Dzul Harman. Semoga Allah membalas segala kebaikan dan semangat yang telah kalian berikan untuk ku. Dan tak lupa juga untuk kak ipar ku, Miluk Azizah. S.Pd.I. Novi Yanti Am. Keb dan ponakan ku Dzafira Ulfa Azkiah. Terima kasih untuk motivasi dan semangatnya.

10.Ucapan terima kasih kepada Saudara-saudara ku, Wak Sak, Umi Masni, Ujok Yati, Yuk Aisyah M S.Th.I, Yuk Leni, SE, Wulan, Yuk Sia, Kak Marhadi, Warda, dan semua keluarga yang telah memberikan motivasi dan semangat.

11.Ucapan spesial untuk kak Lebis Preska yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya dalam membantu penyusunan skripsi ini. Penyusun berdo’a semoga Allah membalas segala kebaikan yang telah kak lakukan selama ini. Amin

12.Ucapan kepada teman-teman ku, kak Atikah, Uud, Fifin, Lisa, Nita, Bunga, Eva, Sinta, Mba’ Fatim, Nazli, Diaz, Mba’ Husna. Dan Besse, fitri, Desi,

(12)

Parida yang berada di Palembang. Terima kasih atas segala dukungan dan semangat dari kalian semua.

13.Teman-teman angkatan 2011. Terima kasih atas semangat dan motivasinya, serta kebersamaan selama ini tak akan mungkin terlupakan.

14.Buat ayuk-ayuk dan adek-adek alumni PPQ, Ice Luciana, Mahdalena, Amrina A, Siti R, Wike, Kiky, Veren, Sri, Aisyah, Nisa, Rika, Elsa dan Astuti.

Terima kasih atas semangat yang telah kalian berikan.

15.Kepada semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu, penyusun ucapkan terima kasih atas semuanya.

Dengan teriring do’a yang tulus, semoga segala dukungan dan semangat yang tak ternilaikan ini, mendapatkan balasan dari Allah Swt, dengan balasan yang terbaik. Penyusun sangat berharap para pembaca berkenan memberikan saran dan kritik dalam rangka memperbaiki skripsi ini.

Jakarta, 22 Juni 2015 Penyusun

(13)

xi

Amrina Rosyadah A DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

ABTRAKSI ... xvii

PEDOMAN TRANSLITERASI ... xviii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

(14)

B. Identifikasi, Pembatasan Masalah,

Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Tinjauan Pustaka ... 7

F. Metodologi Penelitian ... 9

G. Hipotesis Penelitian ... 11

H. Sistematika Penulisan ... 12

BAB II : KAJIAN TEORITIS A. Al-Qur’an Braille 1. Pengertian Braille ... 14

2. Sejarah Al-Qur’an Braille ... 14

3. Penerbitan Al-Qur’an Pertama di Indonesia ... 16

4. Bentuk Rumus Tulisan Al-Qur’an Braille ... 16

B. Pembelajaran dan Prestasi Baca Tulis Al- Qur’an 1. Pengertian Pembelajaran ... 18

2. Pengertian Prestasi ... 19

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 20

(15)

xiii

4. Baca Tulis Al-Qur’an ... 22

a. Tajwid ... 24

b. Dasar-dasar Ilmu Tajwid ... 25

c. Materi Ilmu Tajwid ... 26

d. Tempo Bacaan ... 33

5. Metode Pengajaran Al-Qur’an pada Anak Tunanetra a. Metode Ceramah ... 35

b. Metode Drill ... 35

c. Metode Sorogan ... 36

d. Metode Bandongan ... 36

e. Metode Diskusi ... 37

f. Metode Tanya Jawab ... 37

6. Alat Peraga dalam Pembelajaran Al- Qur’an 1. Pengertian Alat Peraga ... 37

2. Jenis-jenis Alat Peraga dalam Pembelajaran Al-Qur’an, untuk Anak Tunanetra ... 38

3. Fungsi-fungsi Alat Peraga bagi Tunanetra ... 38

C. Tunanetra 1. Pengertian Anak Tunanetra ... 39

(16)

2. Klasifikasi Anak Tunanetra ... 40

3. Penyebab-penyebab Kebutaan ... 41

4. Karakteristik Anak Tunanetra .... 43

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 45

B. Jenis Penelitian ... 45

C. Variabel Penelitian ... 45

D. Populasi dan Sampel ... 46

E. Teknik Pengumpulan Data ... 47

1. Observasi ... 47

2. Wawancara ... 48

3. Kuesioner ... 49

4. Dokumentasi ... 50

F. Teknik Pengolahan Data ... 50

G. Teknik Analisis Data ... 50

BAB IV : HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin 1. Sejarah Singkat ... 54

2. Visi Dan Misi ... 55

3. Susunan Kepengurusan ... 56

B. Deskripsi Data ... 57

(17)

xv

C. Analisa Data... 79

D. Interprestasi Data ... 81

BAB V : PENUTUP A.Kesimpulan ... 83

B.Saran-saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 85

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 89

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Interprestasi Data Statistik ... 47 Tabel 2 Jumlah Santri Kelas Khusus Al-Qur’an di Pondok

Pesantren Raudhatul Makfufin Serpong Tangerang Selatan ... 52 Tabel 3 Skor Angket Korelasi Al-Qur’an Braille terhadap

prestasi baca Tulis Al-Qur’an di Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin... 52 Tabel 4 Kategori Penilaian ... 53 Tabel 5 Siswa mudah memahami dan menyerap pelajaran baca

tulis Al-Qur’an Jika belajar menggunakan Al-Qur’an Braille ... 54 Tabel 6 Menurut santri Al-Qur’an Braille merupakan metode

yang Paling afektif, untuk pembelajar baca tulis Al- Qur’an ... 54 Tabel 7 Santri bosan belajar mengaji jika dengan Al-Qur’an

Braille ... 55

(19)

xvii

Tabel 8 Dengan menggunakan rumus-rumus Braille santri mampu Belajar apapun dengan baik... 55 Tabel 9 Santri belajar mengaji, dengan menggunakan Al-

Qur’an Braille Hanya 1 bulan ... 56 Tabel 10 Santri tidak bisa menulis Al-Qur’an Braille dengan

baik dan benar... 56 Tabel 11 Santri sangat berminat menghafal Al-Qur’an dengan

Menggunakan Al-Qur’an Braille ... 57 Tabel 12 Santri sangat berminat mengikuti Lomba baca tulis Al-Qur’an ... 57 Tabel 13 Santri sangat suka belajar mengaji dengan Al-Qur’an

Braille ... 58 Tabel 14Santri tidak rajin mengikuti pelajaran Al-Qur’an

Braille ... 58 Tabel 15 Santri menyatakan belajar menggunakan Al-Qur’an

Braille, Banyak memberikan wawasan ke Al- Qur’anan ... 59 Tabel 16 Santri sangat sabar mengikuti pelajaran Al-Qur’an

Braille ... 59 Tabel 17 Santri selalu ingin meningkatkan bacaan Al-Qur’an

Braille Setiap hari ... 60 Tabel 18 Santri kurang memahami teknik menulis huruf

Al-Qur’an Braille... 60

(20)

Tabel 19 Santri sangat pandai, menggunakan Al-Qur’an Braille ... 61

Tabel 20 Pondok Pesantren tidak menyediakan pustaka bahan Pembelajaran untuk menambah minat baca tulis santri ... 61 Tabel 21 Santri mudah dalam menghafal huruf hijaiyah dengan

Menggunakan Braille Arab ... 62 Tabel 22 Santri tidak suka belajar Al-Qur’an, dengan cara

Meraba atau memegang ... 62 Tabel 23 Ustad/Ustadzah mengajarkan cara menulis ayat-ayat

Al-Qur’an Braille... 63 Tabel 24 Santri senang belajar tajwid Al-Qur’an Braille ... 63 Tabel 25 Santri berani membaca Al-Qur’an dihadapan orang Banyak ... 64 Tabel 26 Santri ingin meningkatkan tulisan Al-Qur’an setiap

hari ... 64 Tabel 27 Santri selalu mengikuti Pembelajaran Al-Qur’an

Sampai selesai ... 65 Tabel 28 Santri sudah bisa memahami tajwid Al-Qur’an ... 65 Tabel 29 Santri selalu mengikuti pelajaran baca tulis Al-Qur’an

Dengan semangat... 66

(21)

xix

Tabel 30 Baca Al-Qur’an santri sudah lancar ... 66 Tabel 31 Santri menyenangi ustad atau ustadzah dalam

Menyampaikan pembelajaran Al-Qur’an ... 67

Tabel 32 Santri masih bermain-main saat pembelajaran baca tulis Al-Qur’an berlangsung ... 67 Tabel 33 Guru selalu bersikap ramah kepada santri ... 68 Tabel 34 Santri tidak pernah mengerjakan tugas dari ustad

Atau ustadzah ... 68 Tabel 35 Santri pernah mengikuti lomba membaca atau

Menghafal Al-Qur’an ... 69 Tabel 36 Santri tidak suka mengikuti kegiatan-kegiatan Ke Al-

Qur’anan baik diluar maupun di dalam pondok .. 69 Tabel 37 Santri selalu membaca Al-Qur’an dimana

pun berada ... 70 Tabel 38 Ustad/Ustadzah dan teman-teman selalu memberikan

Semangat pada saya ... 70 Tabel 39 Santri malu bertanya kepada ustadz atau ustadzah,

saat saya kurang paham dan mengerti dengan baca tulis Al-Qur’an... 71 Tabel 40 Santri sudah bisa murattal Al-Qur’an ... 71 Tabel 41 Santri selalu saling mengingatkan untuk rajin belajar

baca tulis Al-Qur’an ... 72

(22)

Tabel 42 Santri kurang percaya diri untuk membaca Al-Qur’an dengan Suara keras ... 72

Tabel 43 Santri mampu meningkatkan prestasi belajar Al- Qur’an Dengan baik ... 73 Tabel 44 Santri pernah mengajari temannya baca tulis Al-

Qur’an ... 73 Tabel 45 Data Korelasi Skor Variabel X dan Y ... 74

(23)

xxi

DAFTAR TABEL GAMBAR

Tabel Gambar 1 Rumus Huruf Braille ... 17 Tabel Gambar 2 Struktur Kepengurusan Pondok Pesantren

Raudhatul Makfufin ... 51

(24)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1` Hasil Wawancara dengan Kepala Pengurus Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin.

Lampiran 2 Hasil Wawancara dengan Ustad pengajar Al- Qur’an

Braille Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin.

Lampiran 3 Hasil Wawancara dengan Santri Pondok Pesantren

Raudhatul Makfufin.

Lampiran 4 Hasil Wawancara dengan Santri Pondok Pesantren

Raudhatul Makfufin.

Lampiran 5 Angket Penelitian Variabel X (Al-Qur’an Braille).

Lampiran 6 Angket Penelitian Variabel Y (Prestasi Baca Tulis

Al-Qur’an pada Anak Tunanetra).

(25)

xxiii Lampiran 7 Dokumentasi.

Lampiran 8 Surat Pengajuan Judul Skripsi.

Lampiran 9 Surat Mohon Kesediaan Menjadi Pembimbing.

Lampiran10 Surat Permohonan Izin Wawancara dan Penelitian.

Lampiran 11 Surat Keterangan Penelitian.

(26)

ABSTRAK

Amrina Rosyadah A, Korelasi Al-Qur’an Braille Terhadap Prestasi Baca Tulis Al-Qur’an pada Anak Tunanetra di Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin Serpong Tangerang Selatan. Nim : 11311067. Skripsi Prodi Pendidikan Agama Islam, Jurusan Tarbiyah, Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta.

Bagi kaum (difabel) atau penyandang cacat diantaranya penyandang tunanetra, sampai sekarang ini masih kurang mendapatkan perhatian khusus dari kalangan masyarakat.

Padahal, setiap insan didunia ini berhak memperoleh pendidikan, untuk mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya. Sementara itu, pendidikan Al-Qur’an merupakan faktor terpenting sebagai pedoman hidup yang abadi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi yang sifnifikan antara Al-Qur’an Braille terhadap prestasi baca tulis Al-Qur’an pada Anak Tunanetra? (Ha), ataukah tidak terdapat korelasi yang signifikan antara Al- Qur’an Braille terhadap prestasi baca tulis Al-Qur’an pada Anak Tunanetra?. Di Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin Serpong Tangerang Selatan.

Adapun untuk menjawab rumusan masalah di atas ialah, penyusun menggunakan Penelitian Lapangan (field research), sehingga metode yang digunakan adalah metode korelasional dengan menggunakan analisis product moment.

Adapun metode pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, kuesioner, wawancara dan dokumentasi.

(27)

xxv

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat korelasi yang signifikan baik pada variabel X yaitu Al-Qur’an Braille terhadap variabel Y yaitu Prestasi Baca Tulis Al-Qur’an pada Anak Tunanetra. Dengan diketahui dari nilai r hitung lebih besar dari pada r tabel baik pada taraf signifikan 5%=

0,444 < 0,970 dan Pada taraf signifikan 1% = 0,561 < 0,970.

Maka dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan “Terdapat Korelasi antara Al-Qur’an Braille terhadap Perestasi Baca Tulis Al-Qur’an pada Anak Tunanetra di Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin Serpong Tangerang Selatan” diterima.

(28)

PEDOMAN TRANSLITERASI 1. Huruf

ء = a

= z =

f

=

b

= s =

q

= t =

sy

=

k

= ts = s = l = j = d= m = h= t = n =

kh

= z= w = d = ‘ =

H

= dz =

gh

= y = r

Hamzah ( ء ) yang sering dilambangkan dengan alif, yang terletak di bawah kata, mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda apapun, jika terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda (‘ ). Contohnya:

ﻥﺫ ﺆﻣ

= mu’adzdzin

(29)

xxvii 2. Vokal

Vokal (a) panjang = â, Contoh :

ﻝ ﺍﻗ = qâla

Vokal (i) panjang = î, Contoh :

ﻞﻳﻗ

= qîla

Vokal (u) Panjang = û, Contoh :

ﻥﻭﺩ

= dûna 3. Diftong

= aw, contoh :

ﻝﻮﻗ

= qawl

$

= ay, contoh :

ﺮﻴﺧ

= khayr

= ya

(30)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Globalisasi kemajuan dunia semakin mendomisili di masa kini, keberadaan kaum difabel merupakan kelompok minoritas yang mereka sejauh ini masih sering dikesampingkan oleh masyarakat. Mereka sering sekali kurang mendapatkan perhatian dari orang sekitarnya.

Karena kekurangan mereka inilah, tak jarang mereka sering dikucilkan dan dijadikan bahan tertawaan, sehingga mereka seperti kehilangan hak normalisme seperti yang dimiliki orang-orang pada umumnya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa penyandang kelainan termasuk tunanetra terkadang memperoleh perlakuan yang berbeda dari orang lain. Mereka sering dianggap remeh bahkan seringkali tidak dianggap keberadaannya. Hal ini menyebabkan mereka menjadi rendah diri serta mudah putus asa.

Pengertian tunanetra tidak saja mereka yang buta, tetapi mencakup juga mereka yang mampu melihat tetapi terbatas sekali dan kurang dapat dimanfaatkan untuk

(31)

kepentingan hidup sehari-hari terutama dalam belajar.

Jadi anak-anak dengan kondisi penglihatan yang termasuk “setengah melihat”, “low vision” atau rabun adalah bagian dari kelompok anak tunanerta.

Pada sisi lain, ada banyak cerita tentang orang- orang yang berkelainan ini seperti Muadz ialah seorang anak laki-laki tunanetra yang berusia 11 tahun, ia sudah hafal Al-Qur’an 30 juz. Karena semangat yang kuat dan hati yang ikhlas, Muadz pun bisa menghatamkan Al- Qur’annya, walaupun hanya satu hari satu ayat. Atas dasar ketekunannya ini lah Muadz dapat menggapai mimpinya dan hal ini tidak terlepas dari usaha sang guru yang memberinya semangat. Dalam sebuah hadits Qudsi Nabi (Shallallahu ‘alaihi wa salam) bersabda:

ُﻪُﺘْﺿ ﱠﻮَﻋ ، َﺮَﺒَﺼَﻓ ِﻪْﻴَﺘَﺒﻴِﺒَﺤِﺑ ﻱِﺪْﺒَﻋ ُﺖْﻴَﻠَﺘْﺑﺍ ﺍَﺫِﺇ َﺔﱠﻨَﺠﻟﺍ ﺎَﻤُﻬْﻨِﻣ

َﻝﺎَﻗ َﻪﱠﻠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ

“Allah berfirman, “jika Aku menguji hamba-Ku dengan menghilangkan penglihatan kedua matanya lalu ia bersabar, niscaya Aku akan menggantikan penglihatan kedua matanya dengan surga.” (HR. Bukhari)

Contoh lainnya adalah Helen Keller, seorang tunanetra dan tunarungu, dengan gerlar kehormatan BA

(32)

yang sebagaimana dia berhasil menjadi pengacara ternama di dunia dalam masalah persamaan sosial.

Kesuksesan dan keberhasilannya ini pun tak terlepas dari usaha sang guru yang mempunyai ketelatenan luar biasa bernama Annie Sullivan yang mengabdikan dirinya untuk menjadi pengajar Hellen seumur hidupnya.

Di Indonesia sendiri, untuk melindungi haknya kaum difabel, pendidikan bagi para penyandang kelainan ditetapkan dalam UU No. 20 Thn 2003 VI (Jalur, jenjang dan jenis pendidikan) Bagi Kesebelasan mengenai Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, Pasal 32 Butir 1 yaitu:

“Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti peroses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.”1

Anak penyandang cacat sebenarnya punya hak dalam mengenyam pendidikan sebagaimana anak-anak yang normal pada umumnya, sebagaimana tertulis dalam

1 Afnil Guza, UU Sisdiknas dan UU Guru dan Dosen. ( Jakarta : Asa Mandiri. 2009) hal. 16

(33)

UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab III Pasal 8 Ayat 1 dan 2 yang berbunyi:

Pertama, warga negara yang memiliki kelainan fisik dan atau mental berhak memperoleh pendidikan luar biasa. Kedua, warga negara yang memiliki kemampuan kecerdasan luar biasa berhak memperoleh perhatian khusus. Kemudian sesuai dengan GBHN 1993-1998 juga mengatakan:

“Kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan keterampilan disemua jenis dan jenjang pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah terus dikembangkan secara merata keseluruh tanah air dengan memberikan perhatian khusus kepada peserta didik yang berasal dari keluarga yang kurang mampu, penyandang cacat, serta yang bertempat tinggal di daerah terpencil.

Peserta didik yang memiliki tingkat kecerdasan luar biasa perlu mendapat perhatian lebih khusus agar dapat dipacu perkembangan prestasi dan bakatnya.”2

Pembentukan sumber daya manusia yang mempunyai kualitas tersebut menjadi fungsi dan tujuan pendidikan Nasional di Indonesia No. 20 Tahun 2003

2 Nur’aini, Intervensi Dini bagi Anak Bermasalah, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2004)

(34)

tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 2 Pasal 3, yaitu :

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi, agar manusia menjadi beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.3

Dari uraian fungsi Pendidikan Nasional di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan Nasional mempunyai tujuan yang sangat mulia. Sehingga pendidikan di zaman sekarang memerlukan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi, tanpa mengabaikan nilai-nilai agama.

Adapun pengertian pendidikan dijelaskan dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional Bab I ( ketentuan umum) pasal 1 Butir 1, yaitu:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

3 Undang –Undang dan Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Bab 2 Pasal 3

(35)

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”4

Guru sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar, memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan, karena fungsinya adalah merancang, mengelola, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Di samping itu, kedudukan guru dalam kegiatan belajar mengajar juga sangat strategis dan menentukan.

Seperti yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah dalam bukunya, bahwa “pada dasarnya fungsi dan peranan guru dalam proses belajar mengajar sebagai directur of learning. Artinya setiap guru diharapkan untuk pandai mengarahkan kegiatan belajar siswa agar mencapai keberhasilan belajar (kinerja akademik)

4 Afnil Guza, UU Sisdiknas dan UU Guru dan Dosen. hal. 16

(36)

sebagaimana yang telah ditetapkan dalam sasaran proses belajar mengajar.”5

Strategis karena guru yang akan menentukan kedalaman dan keluasan materi pelajaran, bersifat menentukan karena guru yang memilah dan memilih bahan pelajaran yang akan disajikan kepada peserta didik. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan guru ialah kinerja di dalam merencanakan atau merancang, melaksanakan dan mengevaluasi proses belajar mengajar. Untuk menjadi pengajar Al-Qur’an yang ideal haruslah memiliki beberapa kemampuan dan metote mengajar.

Metode mengajar tidak hanya sebagai cara atau strategi guru dalam proses pembelajaran dikelas akan tetapi dalam buku lain dijelaskan juga bahwa “metode mengajar sebagai proses interaksi dan komunikasi hendaknya dapat membuat proses belajar mengajar sebagai pengalaman hidup yang menyenangkan dan berarti bagi anak didik. Proses belajar pada hakikatnya untuk mengembangkan aktifitas dan kreativitas peserta

5 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), Cet 17, hal. 251

(37)

didik, melalui berbagai intereatifaksi dan pengalaman belajar”.6

Mengajar Al-Qur’an pada anak tunanetra tentu tidak sama, contoh seperti untuk menghafal huruf hijaiyah, tentu saja mereka harus mengetahui rumus- rumus penulisan huruf Braille Arab. Hal ini tentu harus dikuasai oleh seorang guru.

Adapun penelitian ini dilakukan atas keingintahuan penyusun bagaimana cara anak tunanetra meraih prestasi belajar baca tulis Al-Qur’an dengan baik berdasarkan penerapan Al-Qur’an Braille. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik melakukan penelitian lebih lanjut tentang Al-Qur’an Braille yang diterapkan di Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin Serpong, Tangerang Selatan.

Dengan mencermati latar belakang permasalahan tersebut maka penulis termotivasi untuk melakukan penelitian, yang berjudul : “Korelasi Al-Qur’an Braille terhadap Prestasi Baca Tulis Al-Quran pada Siswa

6 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembeelajaran Kreatif Dan Menyenangkan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006).

(38)

Tunanetra di Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin Serpong, Tangerang Selatan”.

A. Identifikasi , Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan Permasalahan yang disajikan pada latar belakang masalah di atas, maka permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

a. Pelaksanaan pembelajaan Al-Qur’an Braille dapat mengaktifkan siswa tunanetra dan merupakan cara yang baik bagi siswa tunanetra dalam pembelajaran baca tulis Al-Qur’an.

b. Korelasi Al-Qur’an Braille terhadap prestasi baca tulis Al-Qur’an pada anak tunanetra.

c. Penerapan Al-Qur’an Braille dalam pembelajaran baca tulis

Al-Qur’an 2. Pembatasan Masalah

(39)

Agar penelitian ini lebih terarah dan mudah dipahami maka penyusun membatasi penelitian ini khusus pada analisis : Korelasi Al-Qur’an Braille terhadap baca tulis Al-Qur’an pada anak tunanetra.

3. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan permasalahan sebagai berikut: “Apakah ada korelasi yang signifikan antara Al-Qur’an Braille terhadap prestasi baca tulis Al-Qur’an pada anak tunanetra?”

A. Tujuan penelitian

Sejalan dengan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini memiliki dua tujuan yaitu:

a. Tujuan secara umum

Tujuan penelitian ini secara umum, yakni:

(40)

1. Untuk menggali lebih dalam tentang hubungan Al- Qur’an Braille terhadap prestasi membaca Al- Qur’an pada anak tunanetra.

2. Untuk mengetahui sebatas mana sekolah Raudhatul Makfufin dalam memberikan pelajaran Al-Qur’an pada para anak tunanetra.

b. Tujuan Secara Akademik

a. Untuk mengetahuai seberapa besar Al-Qur’an Braille dalam pengajaran Al-Qur’an pada anak tunanetra

b. Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang Al-Quran Braille

c. Untuk mengetahui bagaimana anak tunanetra dalam mengikuti pelajaran mengaji, dengan menggunakan Al-Qur’an Braille.

d. Dapat menarik pengalaman dan pelajaran yang direfleksikan dalam perilaku sehari-hari.

e. Dapat mengenal secara cermat lingkungan sosial, fisik, administrasi dan akademik sekolah / madrasah.

(41)

B. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian adalah:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan kontribusi untuk guru Raudhatul makfufin dan pemerhati pendidikan dalam melaksanakan suatu proses pembelajaran yang lebih berkualitas.

2. Memberikan wawasan dan motivasi bagi para guru pengajar Al-Qur’an Braille dalam memberikan pengajaran bagi anak didiknya (tunanetra).

3. Memperkaya khasanah pemikiran dan memberikan wawasan baru mengenai penyelesaian permasalahan dalam suatu proses pembelajaran.

E. Tinjauan Pustaka

T injauan pustaka dimaksud untuk memberikan informasi yang relevan dengan tema penelitian yang akan dilakukan oleh penyusun. Beberapa penelitian yang juga membahas mengenai proses pembelajaran khususnya bagi anak antara lain:

Pertama, skripsi Durotun Nayiroh, mahasiswi jurusan pendidikan agama Islam fakultas jurusan tarbiyah

(42)

STAIN Salatiga, 2012. Dengan judul “Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Bagi Penyandang Tunanetra Di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Wantuwirawan Yayasan Siwi Peni Salatiga Tahun 2012 (Analisis Terhadap Metode Dan Media Pembelajaran)”. Skripsi ini terdiri atas lima bab, 116 halaman. Skripsi ini berjenis penelitian lapangan (field research), menggunakan pendekatan psikologi. Pengumpulan datanya dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif.

Hasil penelitiannya adalah faktor pendukung dan penghambat pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Wantuwirawan Yayasan Siwi Peni Salatiga melibatkan dua segi, diantaranya faktor pendukung dan penghambat dari segi peserta didik penyandang tunanetra dan dari segi pengajar atau guru.

Selain faktor penghambat dari segi pengajar atau guru, dari segi peserta didik penyandang tunanetra terdapat faktor penghambat dalam proses pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah

(43)

Menengah Pertama Luar Biasa Wantuwirawan Yayasan Siwi Peni Salatiga. Adanya kejenuhan dari peserta didik penyandang tunanetra dalam menerima materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Wantuwirawan Yayasan Siwi Peni Salatiga. Adapun perbedaan dengan penelitian yang akan penulis teliti adalah penyusun lebih menekankan penelitian pada Al-Qur’an Braille yang diajarkan oleh gurunya.

Kedua, skripsi Akhsanul Arifin, mahasiswi Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, 2010. Dengan judul “Manajemen Pembelajaran Agama Islam Non Formal Bagi Penyandang Tunanetra di Panti Tunanetra dan Tunarungu Wicara Distrarastra Pemalang”. Skripsi ini terdiri atas lima bab, 112 halaman. Skripsi ini berjenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, pengumpulan datanya dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan data dalam penelitian ini dilakukan deskriptif kualitatif.

Hasil penelitiannya ialah pelaksanaan manajemen pembelajaran bagi anak tunanetra di Panti Tunanetra dan

(44)

Tunarungu Wicara Distrarastra Pemalang berbeda dengan pembiasaan penyandang cacat lainnya. Perbedaan tersebut terletak pada keberadaan fasilitas sekolah yang tidak ada bagi penyandang cacat lainnya. Oleh karenya disusunlah suatu konsep manajemen pembelajaran agama Islam yang tepat, yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi para penyandang tunanentra yang berada di lingkungan panti Tunanetra dan Tunarungu Wicara Distrarastra Pemalang.

Perbedaan penelitian yang akan penyusun teliti ialah penyusun lebih menekankan pada pembelajaran Al- Qur’an Braille.

Ketiga, skripsi Miluk Azizah, mahasiswi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah STIQ Annur, 2013. Dengan judul “Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Tunarungu di SDLB Tegar Harapan Mlati Sleman Yogyakarta”. Skripsi ini terdiri atas lima bab, 116 halaman. Skripsi ini berjenis penelitian lapangan (field research), menggunakan pendekatan psikologi. Pengumpulan datanya dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif.

(45)

Hasil penelitiannya ialah bahawa sistem pembelajaran pendidikan agama Islam pada siswa tunarungu di SDL B Tegar Harapan Mlati Sleman memiliki keunikan yaitu: penggunaan metode isyarat dan metode oral sebagai pendekatan bahasa dan bicara serta adanya kecakapan guru dalam memberi motivasi sehingga dapat meningkatkan perhatian peserta didik terhadap pembelajaran, dan dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa.

Perbedaan penelitian yang akan penyusun teliti ialah pada objeknya, bahwa penyusun akan meneliti anak tunanetra.

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yang merupakan penelitian lapangan. dengan menggunakan metode survey yakni dengan menyebarkan angket (questionnaire). Sumber data primer didapatkan dari jawaban responden langsung dalam menjawab angket.

Pengumpulan data menggunakan angket dipilih karena cocok dengan penelitian ini. Alasannya, secara esensial penelitian kuantitatif pada dasarnya untuk menguji suatu

(46)

teori, bukan menemukan ataupun memodifikasi suatu teori tertentu. Hasil temuan jenis penelitian kuantitatif dapat dilakukan untuk menggeneralisir terhadap populasi. Karena syarat sampel dalam jenis penelitian kuantitatif representative. Selain itu angket bisa digunakan bilamana responden cukup banyak atau berkala besar dan tersebar di wilayah yang luas.

2. Pengumpulan data

Guna memperoleh data yang valid, akurat dan dapat dipercaya serta sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka penyusun menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan suatu objek baik diteliti ataupun tidak diteliti secara langsung untuk memperoleh data yang dikumpulkan untuk penelitian.

Metode tersebut penyusun gunakan untuk mengamati sebatas mana peranan guru mengaji dalam menyampaikan pelajaran baca tulis Al-Qur’an pada anak

(47)

tunanetra di Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin Serpong Tangerang Selatan.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasih yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab.

Dengan wawancara maka penyusun akan mengetahui secara langsung tentang informan dalam menginterprestasikan situai dan fenomena, dimana hal itu tidak dapat digunakan melalui observasi.

Metode tersebut penyusun gunakan untuk memperoleh data tentang cara metode guru pengajar mengaji dalam menyampaikan pelajaran baca tulis Al- Qur’an pada anak tunanetra di Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin Serpong Tangerang Selatan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian

(48)

kemudian diteliti secara intens sehingga dapat mendukung masalah suatu kejadian dan dapat menambah kepercayaan.

Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang bersifat dokumentatif : visi misi, sejarah berdiri, letak geografis, dan lain-lain.

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan prediksi mengenai kemungkinan hasil dari suatu penelitian. Lebih lanjut dinyatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara terhadap permasalahan yang diajukan dalam penelitian.7 Menurut Yatim Riyanto “ hipotesis dilihat dari kategori rumusnya dibagi menjadi dua”.8 Hipotesa adalah pernyataan singkat yang disimpulkan dari kerangka teori atau tinjauan pustaka dan merupakan

7 Yatim Riyanto, Metode Penelitian Pendidikan, Suatu Tinjauan Dasar, ( Surabaya: SIC, 1996), hal. 13

8 Yatim Riyanto, Metode Penelitian Pendidikan, Suatu Tinjauan Dasar, hal. 13

(49)

jawaban sementara dari masalah yang dihadapi, yang harus dibuktikan kebenarannya.9 :

1. Hipotesis Nihil (Ho) adalah hipotesis yang

menyatakan tidak adanya hubungan antara variabel dengan variabel lain.

2. Hipotesis Alternatif (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara variabel dengan variabel lain.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel X (korelasi Al-Qur’an Braille) dan variabel Y (Prestasi Baca Tulis Qur’an pada anak Tunanetra) terdapat hubungan yang signifikan. Adapun dugaan sementaranya sebagai mana berikut:

Ha: Terdapat hubungan/korelasi yang signifikan antara Pengaruh Al-Qur’an Braille terhadap prestasi baca tulis Al-Qur’an pada anak tunanetra.

9 Huzaemah T.Yanggo, MA dan dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, (Jakarta: IIQ Press, 2011), hal. 16

(50)

Ho: Tidak terdapat hubungan atau korelasi yang signifikan antara pengaruh Al-Qur’an Braille terhadap

prestasi baca tulis Al-Qur’an pada anak tunanetra.

H. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembaca dalam mempelajari dan memahami proposal skripsi ini maka penulis akan membagi sistematika penulisan ini menjadi lima bab, yaitu:

BAB I Pendahuluan

Yang meliputi sejumlah pembahasan, yaitu: Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian, Hipotesa Penelitian dan Sistematika Penulisan. Bab ini merupakan kerangka dasar dalam penulisan skripsi ini.

BAB II Kerangka Teori

Pembahasan: Pengertian Braille, Sejarah Al-Qur’an Braille di Indonesia, Penerbitan Al-Qur’an Pertaman di Indonesia, Bentuk Rumus Tulisan Al-Qur’an Braille, Pengertian Pembelajaraan, Pengertian Prestasi, Baca Tulis Al-Qur’an, Tajwid, Dasar-dasar Ilmu Tajwid, Materi Ilmu Tajwid, Tempo Bacaan, Metode Pengajaran Al-Quran pada Anak

(51)

Tunanetra, Metode Ceramah, Metode Drill, Metode Sorongan, Metode Bandongan, Metode Diskusi, Metode Tanya Jawab, Alat peraga dalam Pembelajaran Al-Qur’an, Jenis-jenis Alat Peraga dalam Pembelajaran Al-Qur’an untuk Anak Tunanetra, Fungsi-fungsi Alat Peraga bagi Tunanetra, Tunanetra. Pengertian Anak Tunanetra, Klasifikasi Anak Tunanetra, Penyebab-penyebab Kebutaan, Karakteristik Anak Tunanetra.

BAB III Metodologi Penelitian

Bab ini meliputi sejumlah pembahasan yaitu: Tempat dan Waktu Penelitian, Jenis Penelitian, Variabel Penelitian, Populasi dan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Pengolahan Data, Teknik Analisis Data.

BAB IV Hasil Penelitian

Berisi tentang Gambaran Umum Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin, Sejarah singkat, Visi dan Misi, Struktur Organisasi. Deskripsi Data, Analisis Data, dan Interprestasi Data.

BAB V Penutup

Memuat Kesimpulan dan Saran-saran.

(52)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penyusun akan menyimpulkan sebagai berikut :

Dengan diketahui dari nilai r hitung lebih besar dari pada r tabel baik pada taraf signifikan 5%= 0,444

< 0,970 dan pada taraf signifikan 1% = 0,561 < 0,970.

Maka dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan “Terdapat Korelasi antara Al-Qur’an Braille terhadap Perestasi Baca Tulis Al-Qur’an pada Anak Tunanetra di Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin Serpong Tangerang Selatan” diterima, Sedangkan hipotesis nihil (Ho) yang menyatakan

“Tidak Terdapat Korelasi antara Al-Qur’an Braille terhadap Prestasi Baca Tulis Al-Qur’an pada Anak Tunanetra di Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin Serpong, Tangerang Selatan” ditolak. Dengan adanya hasil korelasi antara Al-Qur’an Braille terhadap prestasi baca tulis Al-Qur’an pada anak tunanetra,

(53)

maka dapat diartikan bahwa Al-Qur’an Braille yang diterapkan memberikan pengaruh yang besar atau hubungan yang sangat erat terhadap peningkatan prestasi baca tulis santri.

Dengan demikian, karena nilai korelasi koefisien sebesar 0,970, Hal ini menunjukan bahwa kekuatan hubungan Al-Qur’an Braille terhadap prestasi baca tulis Al-Qur’an pada anak tunanetra adalah sangat kuat atau sangat tinggi.

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin penyusun memiliki beberapa saran untuk lembaga ini yaitu:

1. Strategi yang digunakan oleh para ustad dan ustadzah dalam mengajar baca tulis Al-Qur’an bagi tunanetra sudah tepat. Penyusun menyarankan kepada para ustadz dan ustadzah untuk dapat mengembangkan strategi dan metode pembelajaran yang sudah ada, agar hasil yang dicapai akan lebih sangat memuaskan.

2. Dari pengamatan penyusun selama penelitian, para santri kurang di dorong untuk mengikuti lomba

(54)

baca Al-Qur’an, penyusun menyarakan kepada pihak-pihak YRM untuk merealisasikan santri- santri yang sudah bagus hafalan dan bacaan Al- Qur’annya. Agar mereka dapat mengukir prestasi mereka yang cemerlang, guna membawa kehidupan yang lebih baik bagi para santri tunanetra.

3. Di pondok pesantren Raudhatul Makfufin terdapat permasalahan yang menghambat proses kegiatan pembelajaran baca tulis Al-Qur’an seperti masih minimnya media pembelajaran yang tersedia dan kedisiplinan para santri yang masih kurang dalam mengikuti kegiatan baca tulis Al-Qur’an.

Penyusun menyarankan agar dari pihak YRM lebih memperhatikan hal-hal tersebut.

(55)

135

Al-Qur’an Al Karim dan Terjemahnya, Tangerang: Forum Pelayanan Al-Qur’an, 2012.

Al Barry, Dahlan, Kamus Ilmiah Populer, Surbaya: Arkola, 1994.

Abidin, Zainal, Seluk Beluk Al-Qur’an, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1992.

Agustyawati dan Solicha, Psikolgi Anak Berkebutuhan Khusus, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009.

Annuri, Ahmad, Panduan Tahsin Tilawah Al-Qur’an &

Pembahasan Ilmu Tajwid, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2010.

Arifin, Gus, Membuka Pintu Rahmad dengan Membaca Al- Qur’an, Jakarta: Zikrul Hakim, 2009.

Bahri Djamarah, Syaiful, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya: Usaha Nasional, 1994.

Darajat, Zakiyah dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

_____, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta:

Bumi Aksara, 2008.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: 1999.

(56)

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.

______, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Drever, James, Kamus Psikologi, Jakarta: Bina Aksara, 1988.

Efendi, Mohammad, Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Ellis Ormrod, Jeanne, Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang, judul asli: Educational Psychology Developing Learners, alih bahasa: Dra.

Wahyu Indianti, M.Si. dkk, Jakarta: Erlangga, 2008.

E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembeelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2006.

Fathoni, Ahmad, Petunjuk Praktis Tahsin Tartil Al-Qur’an Metode Maisura, Jakarta: Institut PTIQ Jakarta &

Pesantren Takhasus IIQ Jakarta, 2014.

Guza, Afnil, UU Sisdiknas dan UU Guru dan Dosen, Jakarta:

Asa Mandiri, 2009.

Habeyb, Kamus Populer, Jakarta: Center, 1979.

Hamzah B.Uno, Model Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

(57)

Ibn ‘Alawi Al-Maliki al-Hasani, Muhammad, Samudra Ilmu Al-Qur’an, Bandung: Mizan Media Utama, 2001.

J.P.Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011.

Mahmud, Psikologi Pendidikan, Bandung: CV Pustaka Setia, 2010.

M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

Munadhi, Yudhi, Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 2013.

Martinus, Surawan, Kamus Kata Serapan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Munji Nasih, Ahmad dan Lilik Nur Kholidah, Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Bandung: PT Refika Aditama,2009.

Muhammad Abdul Ghaffar, Ahmad, Pedoman Ilmu Tajwid, Jakarta: t.p, t.t

Nasution, Noeh, dkk, Pendidikan IPA di SD, Jakarta:

Universitas Terbuka,1998.

Nani M, Euis, Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, Bandung: CV. Catur Karya Mandiri, 2010.

Nur’aini, Intervensi Dini bagi Anak Bermasalah, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2004.

(58)

Rostiyan N.K, Masalah-masalah Ilmu Keguruan, Jakarta: Bina Aksara, 1989.

Riyanto, Yatim, Metode Penelitian Pendidikan, Suatu Tinjauan Dasar, Surabaya : SIC, 1996.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.

Supian, Ilmu-ilmu Al-Qur’an Praktis, Jakarta: Gaung Persada Press, 2012.

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010.

Soeparno, Alat Peraga Pendidikan, Jakarta: CV. Karya Mandiri, 1987.

Somantri, Sutjihati, Psikologi Anak Luar Biasa, Bandung: PT.

Refika Aditama, 2006.

Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III, Jakarta: Balai Pustaka,

2005.

T.Yanggo, Huzaemah, MA dan dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, Jakarta: IIQ Press, 2011.

Undang – undang dan Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Bab 2 Pasal 3.

(59)

SUMBER INTERNET

Http://makfufinonline.blogspot.com/2012/05/sejarah-singkat- al-quranbraille.html. Diakses Tanggal 15 Mei 2015 Pukul 20.00 Wib.

Http://www.Pengertianku.net/2014/12/inilah-pengertian-alat- peraga-dan-menurut-para-ahli.html. Diaskes Tanggal 1 Juni 2015 Pukul 14.00 Wib.

(60)

Afifuddin, “Kamus Ilmiyah Populer”

http://www.cybersastra.net, 2011

Ardani, Mohammad, Akhlak Tasawuf; Nilai-Nilai Akhlak/Budupekerti dalam Ibadah dan Tasawuf, Jakarta: CV. Karya Mulia, 2005. Cet. II

Arief, Armai, Reformasi Pendidikan Islam, Jakarta: CRSD Press, 2005.

Ahmad, Abu, Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1991.

Forum Lingkar Pena, Anggaran Dasar Forum Lingkar Pena, Musyawarah Nasional II,

Al-Abrasy, Athiyah, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam.

Al-Ghazali, Risalah-risalah al-Ghazali, terj. Irwan Kurniawan; Majmu’ah Rasail al-Imam al-Ghazali, Pustaka Hidayah, Bandung: 1997.

Al Ghazali, Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad, (w. 505 H), Ihyâ’ ‘Ulûmiddîn, Murâja’ah : Shidqi Muhammad Jamil al ‘Aththar, 1428-1429 H/2008, Darul Fikr, Beirut, Juz III, hlm.57.

Al-Wahidi, Imam Abi Al-Hasan Ali bin Ahmad, Tafsir Munir, Indonesia: Darr Ihya al-Kutub al-Arabiyyah.

(61)

Al-Attas, Syed Muhammad Al-Naquib, Konsep Pendidikan Islam, Suatu Rangka Pikir Pembinaan Filsafat Pendidikan Islam, terj. Haidar Bagir, dari judul asli:

The Concept Of Education In Islam: Framework For AnIslamic Philosophy Of Education, Bandung: Mizan, 1994.

Atmosuwito, Subijantoro, Perihal Sastra dan Religiusitas Dalam Sastra, (Bandung: CV Sinar Baru, 1989).

Ardani, Muhammad Akhlak Tasawuf; Nilai-Nilai Akhlak/Budupekerti dalam Ibadah dan Tasawuf, Al-Taomy al-Syaibany, Oemar, Falsafah Pendidikan Islam

(terj) Hasan Langgulung, Jakarta: Bulan Bintang, 1992.

Amin, Ahmad, Kitab Al-Akhlak, Mesir: Dar al-Kutub al- Mishriyah.

Azra, Azyumardi, Esai-esai Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam, Jakarta: Logos, 1999.

Daradjat, Zakiyah, cet all, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta:

Bumi aksara, 1992.

Daradjat, Zakiyah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2003.

Daradjat, Zakiyah, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah,Jakarta: CV Ruhama, 1993

(62)

Daud Ali, Muhammad, Pendidikan Agama Islam, Jakarta:

PT Rajagrafindo Persada, 1998.

Depdiknas RI. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:

Balai Pustaka, 1995.

Departement Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998.

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, 1975.

Direktorat Pendidikan Agama Islam, Kurikulum Madrasah Tsanawiyah, Jakarta: Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam, 1975.

Drukheim, Emile, Pendidikan Moral, Studi Teori dan Aplikasi Sosiologi Pendidikan, terj, Jakarta: Erlangga, 1990.

Hafidhuddin, Didin, Membentuk Pribadi Qur’ani Di Bawah Bimbingan Syari’at, Jakarta: Harakah, 2002.

Hawa, Said, Al-Islam, Penerbit Gema Insani Press, Jakarta- 2004

http://www.Akhlakulkarimah.com, diakses pada hari sabtu, 31 February 2015. Pkl. 10.40.

http://www.Akhlakulkarimah.com, diakses pada hari sabtu, 31 February 2015, Pkl. 10:40

Http://teguhwirwan.blogdetik.com/2009/07/19/kajian-unsur- novel-%2%80%9Colenka%E2%80%9D-karya-budi-

(63)

darma-dan-rencana-pembelajarannya-di-sma/,Teguh Wirwan, Proses Aktualisasi Diri Tokoh Amid dalam Novel Lingkar Tanah Air Karya Ahmad Tohari;

sebuah Pendekatan Psikologi Sastra, diakses pada hari sabtu, 07/02/2015

http://elzeyada.blogspot.com/2012/07/sastra-islam-sastra- dalam-islam-arab.html, 16/02/2015

http.//www. Depdiknas.go.id/inlink. Uusisdiknas, 21/02/2015

http://www.depdiknas.go.id/ inlink.uusisdiknas, 21/02/2015 http://www.depdiknas.go.id/inlink.uusisdiknas, 21/02/2015 Ibn Hanbal, Imam Ahmad, Musnad Imam Ahmad, Juz II,

Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, t.t.

Ismail, Taufiq, Dalam Sambutan Novel, Area X, Bandung:

Mizan, 2003.

Jalaluddin. Teologi Pendidikan, Jakarta: PT rajagrafindo Persada,2002.

Joko Pradopo, Rahcmat Pengkajian Puisi, Yogyakarta:

Gajah Mada University Press. 1995.

Kementerian Agama RI, Mushaf Al-Qur’an Terjemah, Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2009.

Laporan Survei Problematika Pendidikan, Media Indonesia, edisi Minggu 4 Mei 2007

(64)

Layun Rampan, Korrie, Suara Pancaran Sastra, Jakarta:

Garuda Metropolitan, 1988.

Lihat Tafsir, Moralitas al-Qur’an dan Tantangan Modernitas; KH Muslim Nurdin, Moral dan Kognisi Islam; H. De Nos, Pengantar Etika; Achmad Charris Zubair, Kuliah Etika; Rahmat Djatmika, Sistem Etika Islam.

Madjid, Nurcholis, dalam pengantar buku Reorientasi Pendidikan Islam karya A. Malik Fadjar, Jakarta:

Rajawalipress, 1999.

Majalah Annida, Rubrik Muda, Edisi Februari 2002, nomor 10, hal. 54

Malaky, Ekk “Tentang Mewabahnya Sastra Islami” (1), http://www. Cybersastra.net , 2011

Mangunwijaya, Sastra dan Religiositas, Yogyakarta:

Kanisius. 1994.

Mustofa al-Gulayani, Syekh, ‘Izatun Nasyi’in, Pekalongan:

Raja Murah.

Nata, Abudin, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Raja Grafindo, 1996.

Nurgiantoro, Burhan, Teori Pengkajian Fiksi, Jogya: Gajah Mada University press, 2005.

(65)

Poesporedjo, Filsafat Moral, Kesusilaan dalam Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya, tt

Shirazy, Habiburrahman, Ayat-ayat Cinta, Jakarta:

Republika Press, 2004

Shirazy, Habiburrahman, Bercinta Untuk Surga, Jakarta:

Grenada Busur Budaya, 2003.

Stanton, Robert, Sebuah Pengantar Fiksi, (terj). An Introduction to Fiction, New York: Holit, 1965.

Sumardjo, Jacob , Memahami kesusastraan, Bandung:

Alumni, 1984.

Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan, Jakarta: Aksara Baru, 185.

Tauhid (ed), Karya KI Hajar Dewantara, Bagian Pertama Pendidikan, Yogyakarta: Majelis Luhur Taman Siswa, 1962.

Tiana Rosa, Helvi, Segenggam Gumam, Esai-esai tentang Sastra dan Kepenulisan, Bandung: Syamil, 2003.

Tatapangarsa, Humaidi, Akhlak Yang Mulia, Surabaya: Pt.

Bina Jaya.

Tim Dosen FIP-IKIP Malang, pengantar Dasar-dasar Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1998.

Ritonga Zainuddin, Rahman, Fiqh Ibadah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997.

(66)

Undang-undang RI tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: Citra Umbara, 2003.

Wijaya, Mangun, Sastra dan Religiositas , (Yogyakarta:

Kanisius, 1998).

Yunus, Mahmud, Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran, Jakarta: Hida Karya Agung, 1978.

Zainuddin, Seluk Beluk Pendidikan dari al-Ghazali, Jakarta:

Bumi Aksara, 1991.

Zahruddin, Pengantar Studi Akhlak, Rajawali Press, Jakarta:

2004.

Zaitunah dan Artani Hasbi, membentuk pribadi muslim, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1987.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Melihat peran yang sangat besar bagi pondok pesantren Al-Qur’aniyyah, dalam menyampaikan pesan atau materi dalam pengajaran seni baca al-Qur’an, melalui pengenalan dan

Gejala penelitian yang akan menjadi fokus penelitian ini adalah motivasi menghafal Al Qur’an pada mahasantri pondok pesantren di Surakarta. Data dalam penelitian

Meskipun pembelajaran baca tulis al-Quran sudah terjadwalkan, akan tetapi prosesnya mengikuti mood peserta didik bagus dan mau mengaji (belajar baca tulis

Untuk mengetahui pengaruh hafalan al- Quran terhadap prestasi akademik santri Pondok Pesantren di Kabupaten Kampar, ditelusuri melalui 20 indikator, yaitu : (1)

Pesantren Bayt Al-Quran (selanjutnya disingkat BQ) adalah lembaga Pasca Tahfidz Al-Qur`an yang didirikan sebagai wahana intellectual exercise peserta didiknya

Pendidikan Al-Quran merupakan program utama dari pesantren ini, maka dari itu pondok pesantren Modern Khafidul Qur’an Jatirejo menginginkan santri yang lulus dari

Pembelajaran seni baca Alquran di Pondok Pesantren Alquran Al-Itqon bertujuan untuk meningkatkan kualitas para santri dalam membaca Alquran sehingga para santri memiliki kemampuan

ii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi dengan judul “Efektivitas Penggunaan Metode Turki Usmani Dalam Menghafal Al-Qur`an Di Pondok Pesantren Tahfizhul Qur`an Al-Qodr Tangerang” oleh Nila