• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip Pendidikan Multikultural

N/A
N/A
Khairati Olfah

Academic year: 2023

Membagikan "Prinsip Pendidikan Multikultural"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

2. Prinsip Pendidikan Multikultural

Prinsip-prinsip multicultural mengajarkan sikap toleransi dan kesamaan derajat.

Kemajemukan tidak bisa dijadikan penghalang untuk terciptanya keadilan. Kepada peserta didik diajarkan nilai-nilai multicultural agar anak mampu memahami bahwa di dalam lingkungan mereka dan juga lingkungan diluarnya terdapat keragaman budaya agama dan keyakinan. Keragaman budaya tersebut berpengaruh kepada tingkah laku, sikap, pola pikir manusia, sehingga manusia tersebut memiliki cara-cara (usage), kebiasaan (flok ways), aturan-aturan (mores), bahkan adat istiadat (cutomes) yang berbeda satu dengan yang lainya (Hanum & Rahmadonna, 2010) dalam (Koko Adya Winata et al., 2020).

Menurut Groski, prinsip pendidikan multicultural adalah sebagai berikut:

a. Isi materi pelajaran yang diseleksi wajib memiliki perbedaan dan persamaan dalam lintas kelompok.

b. Pemilihan materi pelajaran wajib terbuka secara budaya didasarkan pada siswa.

Keterbukaan ini wajib menyatukan opini/pendapat yang bertentangan serta interpretasi-interpretasi yang berbeda.

c. Pendidikan sebaiknya memuat model belajar mengajar yang interaktif agar mudah dipahami.

d. Materi pelajaran yang diseleksi harus sesuai dengan konteks waktu dan tempat.

e. Pengajaran seluruh pelajaran wajib menggambarkan serta dibentuk berlandaskan pada pengalaman serta pengetahuan yang dibawa peserta didik ke dalam kelas.(Indrawan et al., 2020) dalam (Lathifah Abdiyah & Mahmud Arif, 2021).

Multikultularisme tidak hanya suatu wacana saja, namun suatu pandangan hidup yang harus diperjuangkan, sebab dibutuhkan sebagai landasan untuk tegaknya suatu demokrasi, HAM, serta kesejahteraan hidup masyarakatnya. Multikulturalisme tidak hanya suatu pandangan hidup yang berdiri sendiri terpisah dari ideologi-ideologi yang lain, serta multikulturalisme membutuhkan seperangkat konsep-konsep yang merupakan bangunan konsep-konsep untuk dijadikan pegangan bagi yang memahaminya serta mengembang luaskannya dalam kehidupan bermasyarakat.(Indrawan et al., 2020) dalam (Lathifah Abdiyah

& Mahmud Arif, 2021).

3. Tujuan Pendidikan Multikultural

(2)

Pendidikan multikultural berupaya membantu peserta didik untuk meningkatkan rasa hormat kepada orang yang berbeda budaya, memberi peluang untuk bekerja sama dengan orang ataupun kelompok orang yang berbeda etnis ataupun rasnya secara langsung, membantu peserta didik untuk mengakui ketepatan dari pandangan-pandangan budaya yang bermacam-macam, membantu peserta didik meningkatkan kebanggaan terhadap peninggalan budaya mereka, menyadarkan peserta didik bahwa konflik/permasalahan nilai kerap menjadi pemicu konflik antar kelompok masyarakat (Lathifah Abdiyah & Mahmud Arif, 2021).

Tujuan pendidikan multikultural adalah mengubah/mentranspormasi berbagai pendekatan belajar, mengubah konseptualisasi dan organisasinya, sehingga setiap individu dari berbagai kultur memperoleh kesempatan yang sama untuk belajar (Hadi Machmud & Nur Alim, 2018). Farris & Cooper menyatakan bahwa tujuan pendidikan multicultural yaitu mengembangkan keahlian peserta didik untuk melihat kehidupan dari berbagai macam sudut pandang budaya yang berbeda dengan budaya yang mereka punya, serta bersifat positif terhadap perbedaan ras, budaya, dan etnis. Banks menyebutkan bahwa tujuan pendidikan multikultural, di antaranya:

a. Untuk mendayagunakan peranan sekolah dalam melihat keberadaan peserta didik yang berbagai macam.

b. Untuk menolong peserta didik dalam membangun sikap yang positif terhadap perbedaan ras, budaya, etnik, dan kelompok keagamaan.

c. Untuk menolong peserta didik dalam membangun ketergantungan lintas budaya serta memberi gambaran positif kepada mereka terkait perbedaan kelompok.

d. Memberikan ketahanan peserta didik dengan metode mengajar mereka dalam mengambil keputusan serta keterampilan sosialnya. (Indrawan et al., 2020) dalam (Lathifah Abdiyah & Mahmud Arif, 2021)

Secara konseptual, menurut Groski pendidikan multikultural memiliki beberapa tujuan di antaranya:

a. Peserta didik belajar bagaimana belajar dan berpikir secara kritis.

b. Setiap peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan prestasi mereka.

c. Mendorong peserta didik untuk mengambil peran aktif dalam pembelajaran, dengan cara memperkenalkan pengalaman-pengalaman mereka dalam konteks belajar.

d. Mengakomodasikan seluruh gaya belajar peseta didik.

(3)

e. Meningkatkan sikap positif terhadap kelompok-kelompok yang memiliki latar belakang berbeda.

f. Mengapresiasi kontribusi dari kelompok-kelompok yang berbeda.

g. Untuk menjadi warga yang baik, baik itu di sekolah ataupun di lingkungan masyarakat.

h. Belajar bagaimana memperkirakan pengetahuan dari sudut pandang yang beragam.

i. Untuk mengembangkan identitas etnis, nasional, serta global.

j. Meningkatkan keterampilan-keterampilan pengambilan keputusan serta analisis secara kritis sehingga peserta didik bisa membuat opsi yang lebih baik dalam kehiduan sehari-hari. (Indrawan et al., 2020) dalam (Lathifah Abdiyah & Mahmud Arif, 2021).

Lathifah, A. & Mahmud, A. 2021. Filsafat Pendidikan Islam: Pendidikan Multikultural.

Jurnal Pendidikan Islam

https://www.lp2msasbabel.ac.id/jurnal/index.php/tar/article/view/1827 diakses 29 Agustus 2023

Hadi, M. & Nur, A. 2018. Multicultural Learning Model of PAUD in Coastal Areas. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 2 Issue 2 Pages 170 – 182 https://www.obsesi.or.id/index.php/obsesi/article/view/74 diakses 29 Agustus 2023 Koko, A. W., Uus R., & Mohamad, E. 2020. KONSEPSI PENDIDIKAN ISLAM TERHADAP

PPRINSIP PRINSIP MULTIKULTURAL DI SEKOLAH. Jurnal Pendidikan Agama

Islam, Volume 1 Nomor 1 https://jurnal.iain-

bone.ac.id/index.php/attadib/article/view/741 diakses 29 Agustus 2023

Referensi

Dokumen terkait

Dimensi Drop Panel ➢Lebar Drop Panel - Tebal Drop Panel harus ≥ 25% tebal pelat diluar drop panel - Tebal Drop Panel tidak perlu lebih besar dari ¼ jarak sudut drop panel ke sudut