• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip supervisi Pendidikan

N/A
N/A
Indah Ayu

Academic year: 2025

Membagikan "Prinsip supervisi Pendidikan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Prinsip-prinsip Supervisi Pendidikan

Oleh:

Umi Salamah Irfani Luthfillah Rama Auliya Alamsyah

Abstrak

Supervisi merupakan kegiatan yang bertanggung jawab meningkatkan kompetensi dan keefektifan dalam kegiatan belajar mengajar. Supervisi pendidikan mempunyai peran utama dalam kegiatan sekolah karena kegiatan sekolah mengikuti prinsip-prinsip manajemen yang mengarah pada tujuan pembentukan karakter (moral) perorangan. Guru memiliki banyak peran dalam pencapaian tujuan pendidikan. Kualitas guru akan menentukan kualitas mutu layanan dan lulusan yang dihasilkan. Supervisi bertujuan meningkatkan kualitas dan kinerja.

Dengan bimbingan dan bantuan maka kualitas profesionalisme guru bisa dijaga dan ditingkatkan. Dalam hal itu ada prinsip-prinsip supervisi yaitu: Ekonomis, praktis, Fungsional dan relevan.

Kata Kunci : Supervisi, Prinsip-prinsip Supervisi, Pendidikan.

A. Pendahuluan

Supervisor mempunyai tanggung jawab meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran di sekolah serta mempunyai peranan yang sangat penting terhadap pengembangan dan kemajuan sekolah. Oleh karena itu, ia harus melaksanakan supervisi secara baik dan benar sesuai dengan prinsip-prinsip supervisi serta teknik dan pendekatan yang tepat.

Supervisi pendidikan mempunyai peran utama dalam kegiatan sekolah karena kegiatan sekolah mengikuti prinsip-prinsip manajemen yang mengarah pada tujuan pembentukan karakter (moral) perorangan. Guru memiliki banyak peran dalam pencapaian tujuan pendidikan. Kualitas guru akan menentukan kualitas mutu layanan dan lulusan yang dihasilkan. Supervisi bertujuan meningkatkan kualitas dan kinerja. Dengan bimbingan dan bantuan maka kualitas profesionalisme guru bisa dijaga dan ditingkatkan.

Prinsip-prinsip supervisi sangat perlu ditekankan. Karena prinsip ini berupaya untuk menyediakan pendidikan yang memliki tenaga ahli yang profesional dalam meningkatkan mutu pendidikan dan tujuan pendidikan yang diharapkan. Guru masih sangat membutuhkan

(2)

bimbingan dan arahan dari kepala sekolah, karena kepala sekolah adalah pimpinan pendidikan dan penanggung jawab terhadap keberhasilan pendidik di sekolahnya.

B. Pembahasan

Supervisi bertujuan untuk terciptanya sistem pendidikan yang terpadu, efektif, dan efisien. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya harus berpedoman pada prinsip-prinsip berikut :

1) Ekonomis, artinya menghemat biaya. Supervisi tidak dilakukan dengan cara-cara yang menghambur-hamburkan uang, sebagaimana yang terjadi pada masa lalu, ketika kedatangan supervisor, sekolah menyiapkan berbagai masakan, sambutan yang mewah, dan semuanya serba-mendadak. Pagar dan tembok sekolah mendadak dicat, pekarangan sekolah dibersihkan, semua ruangan guru, dan perpustakaan dirapikan.

Akan tetapi, ketika supervisi telah dilaksanakan, semuanya kembali semerawut.

2) Praktis, artinya mudah dilaksanakan, tidak berbelit-belit, dan semua pihak dapat mengerjakannya.

3) Fungsional, artinya supervisi dapat berfungsi sebagai sumber informasi bagi pengembangan manajemen pendidikan dan peningkatan proses belajar mengajar.

4) Relevan, artinya pelaksanaan supervisi sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai supervisor, sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, serta sesuai dengan tujuan pembinaan dan pengembangan pendidikan di sekolah.1

Adapun beberapa pendapat dari seorang ahli lain dalam administrasi dan supervisi pendidikan yaitu Ngalim Purwanto. Beliau mengemukakan beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam supervisi adalah bahwa

a. Supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif, yaitu bahwa dari para supervisor seyogyanya dapat memberikan motivasi kepada pihak-pihak yang disupervisi sehingga tumbuh dorongan atau motivasi untuk bekerja lebih giat dan mencapai hasil yang lebih baik.

b. Supervisi hendaknya didasarkan pada keadaan dana kenyataan yang sesuai dengan sebenar-benarnya terjadi sehingga kegiatan supervisi dapat terlaksana dengan realistis dan mudah dilaksanakan.

c. Kegiatan supervisi hendaknya terlaksana dengan sederhana, tidak terlalu kaku dan muluk tetapi sewajarnya.

d. Supervisi hendaknya dapat memberikan rasa aman kepada pihak pihak yang disupervisi, bukan sebaliknya menumbuhkan rasa Al tercekam, takut, was- was, dan sebagainya sebagaimana perasaan tidak menentu.

1Gunawan, Ary H,2002. Administrasi Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta

(3)

e. Dalam pelaksanaan supervisi hendaknya terjalin hubungan profesional antara pihak yang mensupervisi dengan disupervisi, bukan didasarkan atas hubungan pribadi.

f. Supervisi hendaknya didasarkan pada jenis kemampuan, kesanggupan, serta kondisi, dan sikap pihak yang disupervisi agar tidak menimbulkan rasa stress pada pihak yang disupervisi.

g. Supervisi tidak dilaksanakan dalam situasi mendesak (yang timbul dari sikap otoriter supervisor) sehingga berdampak pada rasa gelisah, yang selanjutnya mungkin justru menumbuhkan sikap jengkel, apalagi berdampak pada sikap antipati dari pihak yang disupervisi.

h. Supervisi bukanlah inspeksi atau pemerikasaan sehingga tidak tepatlah jika supervisor bertindak mencari-cari kesalahan dari perilaku pihak yang sedang disupervisi.

i. Supervisi adalah sebuah kegiatan yang hasilnya memerlukan proses yang kadang-kadang tidak sederhana. Oleh karena itu tiak pantaslah supervisor mengharapkan hasilnya terlalu cepat.

j. Supervisi hendaknya juga bersifat preventif, korektif, dan kooperatif Preventif berarti berusaha mencegah jangan sampai timbul hal-hal yang negatif, dengan cara mengantisipasi bakal terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan. Korektif berarti memperbaiki kesalahan kesalahan yang telah diperbuat untuk memperoleh sesuatu yang tidak mengulang kejadian lama. Kooperatif berarti berusaha melakukan dan mengatasi secara bersama-sama ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.2

Sebagai tambahan wawasan, berikut ini adalah prinsip-prinsip supervisi yang dikemukakan oleh Oteng Sutisna (1983). Adanya berberapa prinsip pokok tentang supervisi, yaitu:

a. Supervisi merupakan bagian integral dari program pendidikan, supervisi adalah layanan yang bersifat kerjasama.

b. Pada dasarnya semua personil pelaksana pendidikan di sekolah memerlukan dan berhak atas bantuan supervisi.

c. Supervisi hendaknya disesuaikan dengan kondisi setempat

d. Supervisi adalah layanan yang tidak mungkin dapat berjalan satu pihak yaitu supervisi saja tetapi merupakan kegiatan yang bersifat kerjasama.

e. Supervisi hendaknya membantu menjelaskan tujuan-tujuan dan sasaran- sasaran pendidikan, dan hendaknya menerangkan implikasi-implikasi dari tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran tersebut.

f. Supervisi hendaknya membantu memperbaiki sikap dan hubungan dari semua anggota staf sekolah dengan orangtua siswa dan masyarakat setempat, serta pihak-pihak yang terkait dengan kehidupan sekolah.

g. Tanggung jawab program seperti berada pada dua pejabat, pertama supervisi sekolah menjadi tanggung jawab kepala sekolah sedangkan pengawas

2Purwanto, M. Ngalim, 2008.Administrasi dan Supervisi Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Jakarta

(4)

bertanggung jawab atas supervisi semua sekolah yang menjadi wewenang pembinaannya.

h. Supervisi yang merupakan bantuan dan pembinaan untuk guru dan staf TU.

Bagi pengawas, kegiatan tersebut merupakan kegiatan mobile, yaitu tugas yang memerlukan perjalanan keliling setiap hari. Untuk itu maka supervisi hanya dapat berjalan apabila dilengkapi dengan dana yang mencukupi.

i. Dalam pendidikan yang berlangsung di sekolah tampaknya kepala sekolah merupakan penanggung jawab utama keberlangsungan pendidikan di sekolah yang ia pimpin. Selanjutya pengawas merupakan pejabat yang berada lebih tinggi untuk melakukan supervisi. Pertanyaan sekarang adalah apakah supervisi itu sendiri perlu dievaluasi? Jika perlu, lalu siapakah yang berhak dan berkewajiban menilai kegiatan supervisi? Sistem yang berlaku sekarang adalah bahwa para pengawas dikoordinir oleh koordinator pengawas. Orang ini bukan atasan pangawas tetapi hanya koordinator. Dengan demikian perlu diciptakan model evaluasi diri dan evaluasi silang antar supervisor.

j. Supervisi hendaknya merupakan wahana untuk menjelaskan dan berdiskusi tentang hasil-hasil penelitian pendidikan yang mutakhir tetapi belum ada wadah untuk mengkomunikasikan, apalagi menerapkan.3

Dalam melaksanakan tugasnya, seorang supervisor harus memegang prinsip-prinsip atau pedoman bagi pelaksanaannya demi kesuksesan tugasnya. Beberapa prinsip supervisi menurut Gunawan (2002) yaitu :

1. Prinsip Fundamental Dasar

Seorang supervisor harus berdasar/ berlandaskan sesuatu yang kokoh terhadap setiap pemikiran, sikap dan tindakannya. Pancasila adalah dasar dan falsafah Negara kita, bangsa Indonesia. Sehingga bagi supervisor Pancasila adalah prinsip fundamentalnya. Setiap supervisor pendidikan Indonesia harus bersikap konsisten dan konsekuen dalam pengamalan sila-sila Pancasila secara murni dan konsekuen.

2. Prinsip Praktis

Sesuai prinsip fundamental sebagai pedoman seorang supervisor pendidikan Indonesia, maka dalam pelaksanaan sehari-hari mereka berpedoman pada prinsip positif dan negative.

a) Prinsip Positif

Merupakan pedoman yang harus dilakukan seorang supervisor agar berhasil dalam pembinaannya, yaitu :

a. Supervisor harus konstruktif dan kreatif

b. Supervisor dilakukan berdasarkan hubungan professional

c. Supervisor hendaklah progresif, tekun, sabar, tabah dan tawakkal

3Tatang, S. ,2017, Administrasi Pendidikan, CV. Pustaka Setia, Bandung

(5)

d. Supervisor hendaklah dapat mengembangkan potensi, bakat dan kesanggupan untuk mencapai kemajuan

e. Supervisor hendaklah senantiasa memperhatikan kesejahteraan serta hubungan yang dinamik

f. Supervisor hendaklah bertolak dari keadaan yang kini nyata ada menuju sesuatu yang di cita-citakan

g. Supervisor harus jujur, obyektif dan siap mengevaluasi diri sendiri demi kemajuan.

b) Prinsip Negatif

Merupakan pedoman yang tidak boleh dilakukan oleh seorang supervisor dalam pelaksanaan supervisi, yaitu :

a. Supervisor tidak boleh memaksakan kemauannya kepada orang yang disupervisi

b. Supervisor tidak boleh dilakukan berdasarkan hubungan pribadi, keluarga, perkoncoan dan sebaagainya

c. Supervisor hendaklah tidak menutup kemungkinan terhadap perkembangan dan hasrat untuk maju bagi bawahannya dengan dalih apapun

d. Supervisor tidak boleh menutup kemungkinan terhadap hasrat berkembang dan ingin maju dari bawahnya

e. Supervisor tidak boleh mengksploitasi bawahan dan bersifat otoriter f. Supervisor tidak boleh menuntut prestasi di luar kemampuan bawahannya g. Supervisor tidak boleh egois, tidak jujur dan menutup diri terhadap kritik dan

saran dari bawahannya.4

Sementara dalam buku Pedoman Pelaksanaan Supervisi Pendidikan Agama (Ditjen Islam Depag, 2003), dijelaskan bahwa prinsip-prinsip supervisi sebagai berikut:

1. Prinsip Fundamental

Yaitu prinsip yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur Pancasila dan Agama.

Pancasila merupakan dasar atau prinsip fundamental bagi setiap supervisor pendidikan Indonesia. Bahwa seorang supervisor haruslah seorang pancasilais sejati.

2. Prinsip Praktis

Yaitu dapat dikerjakan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Dalam prinsip ini terdapat dua sisi, yaitu:

a.  Prinsip-Prinsip Negatif:

Prinsip negatif merupakan pedoman yang tidak boleh dilakukan seorang supervisor dalam pelaksanaan supervise.

 Supervisi tidak boleh bersifat mendesak (otoriter).

4Gunawan, Ary H,2002. Administrasi Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta

(6)

 Supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaan.

 Supervisi tidak mencari kelemahan/kekurangan/ kesalahan.

 Supervisi jangan terlalu berharap cepat mengharapkan hasil atau perubahan.

 Supervisi tidak boleh menuntut prestasi di luar kemampuan bawahannya.

 Supervisi tidak boleg egois, tidak jujur dan menutup diri terhadap kritik dan saran dari bawahannya.

b. Prinsip-Prinsip Positif:

Prinsip positif merupakan pedoman yang harus dilakukan seorang supervisor agar berhasil dalam pembinaannya.

 Supervisi bersifat konstruktif dan kreatif

 Supervisi didasarkan kepada sumber-sumber kolektif dari kelompok tidak hanya dari supervisor sendiri.

 Supervisi harus dilakukan berdasarkan hubungan professional, bukan berdasarkan hubungan pribadi.

 Supervisi hendaknya progresif, tekun, sabar, tabah, dan tawakal.

 Supervisi harus jujur, objektif dan siap mengevaluasi diri sendiri demi kemajuan. 5

Disamping prinsip asasi ini, dapat kita bedakan juga prinsip-prinsip positif dan prinsip negative. Yang dimaksud dengan prinsip positif disini adalah prinsip-prinsip yang patut kita ikuti, sedangkan yang dimaksud dengan prinsip-prinsip negatif adalah prinsip yang merupakan larangan bagi kita.

1) Prinsip Positif

a.  Supervisi harus dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif.

Kepala Sekolah sebagai supervisor harus menghargai kepribadian guru.

Dalam pembicaraan-pembicaraan bersama ia memberi kesempatan kepada guru-guru untuk melahirkan pikiran, perasaan dan pendapatnya. Keputusan- keputusan diambil dengan jalan musyawarah. Tujuan-tujuan yang hendak dicapai adalah tujuan bersama. Dalam suasana yang demikian terpupuklah kerja sama yang baik antara pimpinan dengan yang dipimpin. Guru-guru saling membantu dalam melaksanakan tugasnya di sekolah.

b. Supervisi harus kreatif dan konstruktif

Supervisor harus menyadari bahwa setiap guru pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan, oleh karena itu hendaklah ia berusaha memberikan dorongan kepada guru-guru untuk mengembangkan kelebihan-kelebihan itu dan menciptakan sesuatu yang baru demi kepentingan anak didik mereka.

Kekurangan-kekuranganya dibicarakan dengan guru yang bersangkutan atau dalam kelompok bersama mereka mencari jalan keluar untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan itu.

c. Supervisi harus scientific dan efektif.

Dalam menghadapi masalah hendaknya supervisor bersikap

“scientivic”. Ini berarti bahwa ia harus mendengarkan masalah yang dihadapi

5Pedoman Pelaksanaan Supervisi Pendidikan Agama,Ditjen Islam Depag, 2003

(7)

guru dengan penuh perhatian, mengumpulkan data, kemudian mengolahnya dan akhirnya menarik kesimpulan serta mengambil keputusan. Supervisi membantu guru-guru dalam mempersiapkan pelajaran yang diberikan, dalam menggunakan alat pelajaran, serta menyusun tes bagi siswa secara efektif.

Supervisi mengkoordinir teori dan praktik sambil menolong guru-guru mengerti teori dan praktik sambil menolong guru-guru mengerti teori supervisor, menolong mereka untuk mengetrapkan di dalam pelaksanaan tugasnya di sekolah. Ia dengan setia berusaha memperbaiki metode dan cara penggunaanya, sehingga teori itu dapat menjadi efektif.

d. Supervisi harus dapat memberi persamaan aman kepada guru-guru.

Kepala sekolah yang merangkap sebagai supervisor bagaikan bapak atau saudara bagi mereka yang senantiasa siap membantu mereka dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi. Dengan demikian terpupuklah rasa aman pada guru-guru dan mereka tidak tertekan serta bebas untuk mengeluarkan kenyataan.

e. Supervisi harus berdasarkan kenyataan.

Supervisi yang dilakasanakan kepala sekolah hendaklah didasarkan atas keadaan yang sebenarnya yang dapat dilihat, disaksikan dan diketahui oleh kepala sekolah itu sendiri dari dekat. Data yang diperoleh bukan data yang sebenarnya yaitu keadaan murid, lingkungan belajar mengajar, keadaan alat- alat pelajaran yang sebenarnya, semua ini merupakan bahan-bahan yang nyata bagi supervisor untuk melaksanakan tugasnya sebaik mungkin.

f. Supervisi harus memberi kesempatan kepada supervisor dan guru-guru untuk mengadakan self evaluation.

Supaya pelayanan supervisi mendatangkan manfaat serta menjadi mantap, baik bagi kepala sekolah maupun bagi guru-guru, maka hendaknya kepala sekolah dapat mengembangkan dirinya terlebih dahulu. Agar supaya ia dapat mengembangkan dirinya sendiri, maka perlu sekali ia berusaha mengadakan self evaluation setiap kali. Melalui self evaluation setiap kali. Melalui self evaluation ini ia dapat mengetahui kelebihan-kelebihan, juga kekurangan- kekurangan dan kelemahanya. Kemudian ia akan berusaha juga untuk memperbaiki kekuranganya. Demikian pula ia dapat membantu guru-guru dalam self evaluation demi kepentingan anak didiknya.

2) Prinsip-Prinsip Negatif

Prinsip-prinsip negatif ini merupakan larangan bagi kepala sekolah sebagai supervisor, adalah sebagai berikut:

a. Seorang supervisor tidak boleh bersikap otoriter.

b. Seorang  supervisor tidak boleh mencari kesalahan pada guru-guru.

c. Seorang supervisor bukan inspektur yang ditugaskan untuk memeriksa apakah peraturan-peraturan dan instruksi-instruksi yang telah diberikan dilaksanakan atau tidak.

(8)

d. Seorang supervisor tidak boleh menganggap dirinya lebih dari guru-guru oleh karena jabatanya.

e. Seorang supervisor tidak boleh terlalu banyak memperhatikan hal-hal kecil dalam cara-cara guru mengajar.

f. Seorang supervisor tidak boleh lekas kecewa, bila ia  mengalami kegagalan.

C. Penutup

Prinsip-prinsip supervisi pendidikan ada 2 yakni,

1. Prinsip Fundamental, Setiap supervisor pendidikan Indonesia harus bersikap konsisten dan konsekuen dalam pengamalan sila-sila Pancasila secara murni dan konsekuen.

Jadi, dalam prinsip ini sangat berpegang teguh pada sila-sila pancasila yang menjadi dasar dan ideologi Negara kita.

2. Prinsip Praktis, berkaitan dengan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan supervisi sesuai dengan kondisi sekolah.

a. Prinsip Positif, prinsip-prinsip yang patut kita ikuti

b. Prinsip Negatif, prinsip yang merupakan larangan bagi kita.

Daftar Pustaka

Gunawan, Ary H,2002. Administrasi Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta Arikunto, Suharsimi, 2004.Dasar-Dasar Supervisi, Rineka Cipta, Jakarta

Purwanto, M. Ngalim, 2008.Administrasi dan Supervisi Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Jakarta

http://aritakesi.blogspot.com/2012/12/makalah-prinsip-prinsip-supervisi.html?m=1 (di akses pada 14 Maret 2022, pukul 13.02)

Tatang, S. ,2017, Administrasi Pendidikan, CV. Pustaka Setia, Bandung

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keingintahuan peneliti terhadap pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepala madrasah sebagai supervisor di lembaga pendidikan Islam,

dilanjutkan dengan observasi kelas oleh supervisor, (3) Proses umpan balik supervisi dilakukan dengan evaluasi supervisi akademik, serta pemberian solusi untuk

Penyu-sunan program supervisi dilakukan pada awal semester setiap tahun pelajaran, dengan melibatkan para supervisor yang ditugaskan oleh Kementerian Agama Kabupaten

Teknik supervisi merupakan cara-cara yang ditempuh supervisor untuk mencapai tujuan tertentu baik yang berhubungan dengan penyelesaian masalah manajerial dengan

Abstrak-Supervisi di sekolah dilakukan oleh kepala sekolah yang bertindak sebagai supervisor, maka ia harus bisa melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian

Supervisi pembelajaran difokuskan pada supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah kepada guru- guru yang meliputi aktifitas supervisor dan interaksi supervisor dengan

Proposal Supervisi 3 menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran mata pelajaran di madrasah berlandaskan standar isi, kompetensi inti, kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip dasar

menyusun program pelaksanaan supervisi klinis secara terstruktur 2 sebagai pelaksana dari supervisi klinis harus profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai supervisor, sehingga