• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUKSI BAWANG MERAH MENGGUNAKAN BIJI BOTANI VARIETAS TUK-TUK DI DESA TAMPO KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG

N/A
N/A
Gemilang Makmur .P

Academic year: 2023

Membagikan "PRODUKSI BAWANG MERAH MENGGUNAKAN BIJI BOTANI VARIETAS TUK-TUK DI DESA TAMPO KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

Judul: Produksi Bawang Merah dengan Menggunakan Benih Tumbuhan Varietas Tuk-Tuk di Desa Tampo Kecamatan Anggeraja Kabupaten Endrekang. Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini berjudul; PRODUKSI BAWANG MERAH MENGGUNAKAN BIJI RAYA VARIETAS TUK-TUK DI DESA TAMPO KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENDREKANG benar-benar merupakan hasil karya yang tidak dipersembahkan dalam bentuk apapun kepada pimpinan yang lebih tinggi. Segala sumber data dan informasi yang diperoleh atau dikutip dari karya penulis lain yang diterbitkan atau tidak diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di akhir skripsi ini. Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “PRODUKSI ONIOR MERAH”.

PEMANFAATAN BIJI RAYA VARIETAS TUK-TUK DI DESA TAMPO KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENDREKANG." Shalawat dan Sholawat senantiasa kami panjatkan kepada Nabi kita Muhammad SAW beserta keluarga dan umat setianya hingga akhir zaman.

PENDAHULUAN

  • Tujuan Penelitian
  • Kegunaan penelitian

Seiring dengan berkembangnya teknologi pertanian, benih bawang merah telah dikembangkan dengan menggunakan berbagai jenis benih, salah satunya benih varietas tuk-tuk yang belum dikenal masyarakat petani luas. Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, maka permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana cara produksi bawang merah dengan menggunakan benih botani varietas Tuk-Tuk (biji) dengan perbandingan produksi bawang merah dari biji dengan bawang merah di Desa Tampo Kecamatan Anggeraja. , Kabupaten Enrekang. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui produksi bawang merah dengan menggunakan benih botani varietas Tuk-Tuk di Desa Tampo Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.

Memahami lebih jauh tentang produksi bawang merah dengan bantuan Benih Botani Varietas Tuk-Tuk di Desa Tampo, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Penyiapan Beni
  • Penyiapan Lahan
  • Persemaian
  • Penanaman
  • pemeliharaan
  • panen Dan Pasca Panen
  • Klasifikasi Biji Botani Farietas tuktuk
  • Syarat Tumbuh Tanaman Bawang Merah
    • Iklim
    • Tanah
  • Kerapatan tanaman
  • Pupuk NPK
  • Pupuk Organik
  • Kerangka Pikir

Ketersediaan benih TSS pada sistem produksi bawang merah sebagai alternatif penggunaan benih umbi-umbian sangatlah strategis. Bibit bawang merah Tuk Tuk juga mempunyai beberapa kelemahan seperti (1) tidak tahan terhadap hujan, hasil panen sangat rendah pada musim hujan (2) kualitas umbi (ukuran terlalu besar, aroma tidak harum) , rasanya tidak enak), sehingga tidak dijual di pasar dalam negeri/lokal, (3) mempunyai umur simpan yang lama dan (4) membutuhkan waktu yang lama untuk dikeringkan (Liferdi, 2013). Tanah yang gembur, subur dan banyak mengandung bahan organik atau humus sangat baik untuk tanaman bawang merah.

Tingkat keasaman (pH) tanah yang paling cocok untuk bawang merah adalah sedikit asam hingga normal.

Gambar 1.  Kerangka  pikir  penelitian  produki  bawang  merah menggunakan  biji  botani  varietas Tuk-Tuk dengan  umbi  varietas  Bima di  Desa Tampo Kecamatan Anggeraja Kabupaten Endrekang
Gambar 1. Kerangka pikir penelitian produki bawang merah menggunakan biji botani varietas Tuk-Tuk dengan umbi varietas Bima di Desa Tampo Kecamatan Anggeraja Kabupaten Endrekang

METODE PENELITIAN

  • Populasi dan Sampel
  • Jenis dan Sumber Data
  • Metode Pengumpulan Data
  • Metode Analisis Data
  • Definisi Operasional
  • Kondisi Geografis
    • Iklim
    • Tabel Tingkat Pendidikan
    • Mata Pencaharian
    • Pola Penggunaan Tanah
    • Kepemilikan Ternak
    • Sarana dan Prasarana Desa
  • Kondisi Pemerintah Desa
    • Pembagian Wilayah Desa
    • Struktur Organisasi Pemerinta Desa
    • Potensi

Budidaya bawang merah dalam hal ini adalah pemeliharaan tanaman bawang merah yaitu memelihara dan mengembangkannya agar dapat bermanfaat dan memberikan hasil yang maksimal. Benih botani varietas tuk-tuk adalah benih bawang merah yang kemudian disebut benih bawang merah sejati (TSS) yang merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan produktivitas tanaman bawang merah. Desa Tampo terletak +/- 27 km dari ibu kota kabupaten Enrekang atau +/- 3 km dari ibu kota kabupaten Anggeraja dengan luas wilayah 11,70 km2 dengan batas-batas sebagai berikut.

Kondisi iklim di Desa Tampo terdiri dari : Musim Hujan dan Musim Kemarau dimana musim hujan biasanya terjadi antara bulan Januari sampai dengan bulan Juni dan Musim Kemarau antara bulan Juni sampai dengan bulan November. Dalam pertumbuhannya, tanaman bawang merah menyukai iklim kering dengan suhu agak hangat dan cuaca cerah, apalagi jika mendapat sinar matahari lebih dari 12 jam. Bawang merah dapat ditanam di dataran rendah sampai dengan dataran tinggi (0 – 900 m dpl) dengan curah hujan mm/tahun.

Tingkat pendidikan secara umum mempunyai pengaruh yang besar terhadap pemikiran petani bawang merah, mereka yang memiliki pengetahuan lebih tinggi akan lebih cepat menyerap inovasi dan perubahan teknologi untuk meningkatkan produksi bawang merah. Berdasarkan tabel 4, tingkat jumlah penduduk di Desa Tampo dihitung per desa dan jumlah kepala keluarga per Desa Manggugu mempunyai jumlah kepala keluarga sebanyak 182 kepala keluarga dengan jumlah penduduk 840 jiwa, perempuan 419 jiwa dan laki-laki 421 jiwa dengan persentase Dusun Manggugu 66,94% Sedangkan Dusun Tampo jumlah kepala keluarga 99 jiwa dan jumlah penduduk 415 jiwa. Persentase di Dusun Tampo sebesar 33,06% berdasarkan Tabel 6, jumlah laki-laki dan perempuan sebanyak 1.255 orang, dan jumlah kepala keluarga sebanyak 281 orang. Dengan melihat perkembangan lingkungan strategis dan potensi Desa Tampo yang dapat dimanfaatkan sebagai dasar perumusan strategi untuk mendukung agenda pembangunan lima tahun ke depan.

Ekonomi (biaya) menjadi penyebab utama tingginya angka putus sekolah pada siswa usia sekolah, khususnya pada jenjang perguruan tinggi. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah Desa Tampo dalam mewujudkan pendidikan cerdas. Terdapat sarana dan prasarana jalan berupa jalan (jalan beton dan jalan lajur) yang menghubungkan Desa Tampo dengan Desa Lakawan Kecamatan Anggeraja Sarana dan prasarana sosial yang ada yaitu : sarana pendidikan berupa 2 unit sekolah, dan sarana kesehatan berupa sebanyak 1 (satu) pos kesehatan desa dan 1 (satu) unit posyandu serta 3 buah masjid.

4.1.2. Tabel tingkat pendidikan
4.1.2. Tabel tingkat pendidikan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bawang Merah Varietas Tuk-Tuk

  • Biji Botani
  • Umbi

Varietas Bawang Merah Tuk-tuk merupakan varietas premium yang dilepas Menteri Pertanian asal Provinsi Samosir, Sumatera Utara. Namun sebagian besar petani sudah mulai meninggalkan bawang merah ini dan memilih bawang merah dari Brebes atau Malang. Menurutnya, sudah lama para petani di Sumut, khususnya yang berada di sentra produksi bawang merah, yakni Kabupaten Samosir, berhenti menanam bawang merah asli daerahnya, varietas tuk-tuk.

Padahal, bawang merah varietas Tuk-tuk merupakan satu-satunya tanaman hortikultura selain buah yang disetujui Menteri Pertanian. Selain itu, petani juga memanfaatkan bawang merah yang berasal dari Malang, Jawa Tengah karena iklimnya cocok di dataran tinggi. 34;Karena kesamaan iklim, saat ini sebagian besar petani bawang merah mengambil benih bawang merah dari Malang, Jawa Timur,” ujarnya.

Program pengembangan bawang merah di sentra produksi bawang merah di Kabupaten Samosir tahun ini didukung oleh APBN dan APBD dengan total dana sebesar Rp3 miliar. Untuk mengatasi kesulitan distribusi benih, Balitsa mengembangkan TSS, yaitu teknologi perbanyakan bawang merah secara generatif melalui benih. Sebagai gambaran: petani yang ingin menanam bawang merah di lahan 1 hektar membutuhkan benih umbi kurang lebih sebanyak 1,5 ton.

Selain itu, bawang merah budidaya memiliki umbi yang lebih besar dan bulat dibandingkan bawang merah biasa.TSS diperoleh dengan cara menumbuhkan benih bawang merah hingga berbunga kemudian mendorong penyerbukan dengan tangan atau bantuan serangga. Menurut peneliti madya dari Balitsa, Ir Nani Sumarni, tidak semua varietas bawang merah bisa menghasilkan TSS.

Budidaya Bawang Merah

  • Persiapan Lahan
  • Persiapan Bibit /persemaian
  • Penanaman
  • Penyulaman
  • Pemeliharaan
  • Pemanenan

Bawang merah dapat diperbanyak dengan 2 cara, yaitu bahan tanaman berupa benih botani (biji bawang merah sejati, TSS) dan umbi bibit. Penggunaan benih sepanjang tiga meter membutuhkan minimal 1500 benih dengan potensi hasil mencapai 30 kg, dipanen 90 hari setelah tanam dengan masa tanam 30 hari. Waktu penanaman yang paling baik adalah pada pagi dan sore hari, sehari sebelum tanam tanah pada bedengan disiram sampai cukup lembab. Pada proses penanaman atau pengeluaran bibit sebaiknya dilakukan pada sore hari, dan pemupukan dasar dilakukan tiga hari sebelum tanam.

Pada awal penanaman gunakan campuran pupuk organik dengan dosis 20 ton/ha dengan campuran pupuk NPK anorganik (1:1:1). 30 hari setelah tanam, berikan campuran pupuk Urea dan ZA dengan cara dimasukkan ke dalam lubang sela tanaman bawang merah. Hama yang biasa menyerang tanaman bawang merah antara lain adalah cacing potong (Spodoptera litura), cacing potong, ulat bawang merah, bercak merah (Alternaria porli), busuk umbi dan busuk sklerotum putih, busuk daun Stemphylium dan virus.

Ngomong-ngomong, tanaman bawang merah yang dibudidayakan tidak terserang penyakit di atas, namun gejala yang didapat adalah bercak daun yaitu daun berpunuk kecil. Pengendalian dilakukan dengan menggunakan fungisida atau menghilangkan tanaman yang terserang. Kebetulan kemarin kami tidak menggunakan fungisida, karena persediaan obat (fungisida) kurang. Tanaman bawang merah dipanen setelah menunjukkan tanda-tanda leher batang lunak 60%, tanaman terkulai, dan daun menguning.

Berdasarkan hasil pantauan, masa panen berlangsung hingga 90 hari, karena kondisi lahan sudah tidak memungkinkan lagi sehingga kami menunda panennya, walaupun panennya agak lambat, namun hasil yang kami dapatkan cukup memuaskan, karena kami menanam varietas bawang merah pertama kali untuk benih. Meski hasilnya jauh dari sempurna, namun kami sangat puas dengan hasil yang dicapai karena kami masih dalam proses mempelajari teknik menanam bawang merah.

Hasil Produksi

  • Umur Panen
  • Tinggi Tanaman
  • Bentuk Umbi
  • Jumlah Helai Daun
  • Jumlah Anakan
  • Produksi

Benih bawang merah mempunyai umur panen antara 60 hari, sedangkan benih yang menggunakan bawang merah varietas tuk-tuk mempunyai umur panen lebih lama yaitu antara 90 hari. Waktu panen tanaman bawang merah tuk-tuk (benih) lebih lama karena banyak pengolahannya, termasuk bibit untuk dipindahkan ke bedengan, waktu tanam sekitar 1 bulan. Misalnya saja panjang daun tanaman bawang merah varietas tuk tuk 29,62 cm siap panen dan bima tinggi 36 cm siap panen.

Namun warna umbi bawang merah sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain suhu udara: semakin rendah suhu maka warnanya semakin pucat. Bersamaan dengan warna bawang merah yang kualitas warnanya bagus, ditanam dari varietas Bima (umbi) yang warnanya merah cerah mengkilat. Membuktikan bawang merah yang ditanam dari biji varietas tuk-tuk mampu menumbuhkan 12 helai daun. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan. Begitu pula bawang merah dari varietas bima (umbi) dapat tumbuh 21 helai daun hingga panen, sehingga daun yang ditanam dari varietas Tuk-Tuk (biji) lebih banyak.

Bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum) juga mempunyai bawang merah yang penampang daunnya berbentuk setengah lingkaran. Berdasarkan hasil penelitian, bawang merah varietas Tuk-Tuk menghasilkan jumlah anakan yang paling sedikit dibandingkan dengan umbi varietas Bima. Berdasarkan Tabel 8. Produksi bawang merah varietas tuk-tuk (benih) dapat menghasilkan umbi yang lebih tinggi karena umbinya besar dan berat.

Bawang merah varietas Tuk-Tuk dapat menghasilkan umbi yang relatif lebih banyak dibandingkan bawang merah varietas Bima. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, bawang merah yang ditanam dengan Tuk-Tuk (beni) lebih cocok dibudidayakan di kawasan Enrekang, Kecamatan Anggeraja di Desa Tampo. Optimalisasi jarak tanam dan takaran pupuk NPK pada produksi bawang merah benih umbi mini dari dataran.

Respon tanaman bawang merah dari bibit True Shallot Seeds terhadap kepadatan tanam pada musim hujan.

Tabel 5 tinggi  tanaman  bawang  merah  varietas  tuk-tuk  (biji)  dengan  varietas bima(umbi)
Tabel 5 tinggi tanaman bawang merah varietas tuk-tuk (biji) dengan varietas bima(umbi)

Tabel tingkat pendidikan

Mata pencaharian

Sarana dan prasarana desa

Pembagian wilayah desa

Tinggi Tanaman

Bentuk Umbi

Warna Umbi

Jumlah Helai daun

Jumlah Anakan

Produksi Umbi

Gambar

Gambar 1.  Kerangka  pikir  penelitian  produki  bawang  merah menggunakan  biji  botani  varietas Tuk-Tuk dengan  umbi  varietas  Bima di  Desa Tampo Kecamatan Anggeraja Kabupaten Endrekang
4.1.2. Tabel tingkat pendidikan
Tabel 2 ; Mata pencaharian di masyarakat di desa tampo
Tabel 4 Jumlah Penduduk Sesuai dengan Dusun /Lingkungan
+7

Referensi

Dokumen terkait

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi POLA AGROFORESTRY PADA HUTAN LINDUNG DI DESA KINDANGKECAMATAN KINDANG KABUPATEN BULUKUMBA