Program bimbingan dan konseling SMA NEGERI 1 TUREN tahun ajaran 2023/2024 telah disetujui dan disahkan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa komponen layanan bimbingan dan konseling mempunyai 4 (empat) program yang meliputi: (a) layanan dasar; b) spesialisasi individu dan layanan perencanaan; (c) pelayanan responsif; dan (d) layanan dukungan sistem”. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa guru bimbingan dan bimbingan sebagai layanan bimbingan dan bimbingan harus mampu memfasilitasi perkembangan siswa sehingga mencapai kemandirian, kemajuan dan kegembiraan dalam hidup.
Tujuan khusus layanan bimbingan dan konseling adalah membantu peserta didik agar mampu: (1) memahami dan menerima diri dan lingkungannya; (2) perencanaan. Tujuan bimbingan dan konseling dirumuskan dalam Standar Kompetensi Kemandirian Siswa (SKKPD), yang kemudian dirumuskan dalam Kinerja Layanan Bimbingan dan Konseling (CL Bimbingan dan Konseling), berdasarkan Tahap E dan Tahap F. Guru bimbingan hendaknya memahami karakteristik peserta didik yang menjadi sasaran layanan bimbingan dan konseling.
Peserta didik yang akan dikenakan layanan bimbingan dan konseling pada masa yang akan datang adalah generasi Z (lahir tahun 2018) dan Alpha (lahir tahun 2017).Dalam layanan bimbingan dan konseling, tujuan pencapaian kompetensi tersebut dinamakan Service Achievement (CL) yang dikembangkan oleh SKKPD Saat ini layanan Bimbingan dan Konseling yang diselenggarakan oleh SMA NEGERI 1 TUREN mempunyai banyak tantangan baik internal maupun eksternal.
Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam menunjang keberhasilan layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
VISI DAN MISI
Perkembangan teknologi informasi yang pesat dan masif seringkali memberikan dampak negatif terhadap perkembangan pribadi-sosial siswa di sekolah. Namun pada prinsipnya setiap individu mempunyai kecenderungan untuk mengatur diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, termasuk siswa di sekolah. Terlepas dari berbagai permasalahan yang ada, namun masih besar harapan terhadap manfaat yang diperoleh siswa.
Ada siswa yang mempunyai potensi untuk mengembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan olah raga, berbakat dalam bidang seni, dan lain-lain. Selain itu, daya dukung yang tersedia di SMA NEGERI 1 TUREN Gresik bisa dikatakan cukup baik. Hal ini didukung oleh fakta bahwa sebagian besar orang tua/wali siswa mempunyai profesi yang berbeda-beda dan telah menyatakan kesediaannya untuk berkontribusi dengan kemampuan profesionalnya masing-masing.
Begitu pula dari segi daya dukung sarana dan prasarana yang dimiliki, SMA NEGERI 1 TUREN mempunyai fasilitas yang cukup untuk menunjang kegiatan pengembangan bakat dan minat siswa melalui berbagai wadah kegiatan intra dan ekstra kurikuler. xiii 4) Penyelenggaraan kegiatan pengembangan budaya positif di sekolah yang berorientasi pada peningkatan prestasi akademik dan non akademik.
Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMA NEGERI 1 TUREN a. Visi
MENGIDENTIFIKASI CAPAIAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Pada jenjang SMA dibagi menjadi dua Fase yaitu Fase E dan F yang merupakan
Penerapan ilmu agama berdasarkan keyakinan yang dianut secara konsisten melalui sikap dan perilaku sehari-hari. 2 Landasan perilaku etis Perilaku didasarkan pada berbagai sumber norma dan aspek etika dalam kehidupan sehari-hari. 4 Kematangan intelektual Berkembangnya berbagai alternatif pengambilan keputusan dan pemecahan masalah secara obyektif dengan menggunakan konsep ilmiah dan perilaku belajar.
Pada akhir Tahap F, siswa dapat menggunakan pengetahuan keberagaman dan mengajak teman sebaya berdasarkan keyakinannya secara konsisten melalui sikap dan perilaku sehari-hari, berperilaku berdasarkan keputusan, memasukkan norma dan aspek etika yang berbeda ke dalam kehidupan sehari-hari, menyesuaikan ekspresi emosi terhadap diri sendiri dengan tepat. dan pihak lain untuk menyelesaikan konflik. Mengembangkan berbagai alternatif keputusan dan penyelesaian masalah yang obyektif dengan menggunakan konsep ilmiah dan mempelajari perilaku serta konsekuensinya, menunjukkan kesetaraan dan/atau kesetaraan dalam berinteraksi dengan orang lain dalam hal hak dan kewajiban. Menerapkan ilmu agama dan mengajak teman sejawat berdasarkan keyakinannya secara konsisten melalui sikap dan perilaku sehari-hari.
Perilaku berbasis keputusan yang mengintegrasikan norma dan aspek etika yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari 3 Kematangan Emosi Mengatur ekspresi perasaan terhadap diri sendiri dan orang lain. Mengembangkan berbagai alternatif pengambilan keputusan dan pemecahan masalah secara obyektif dengan menggunakan konsep ilmiah dan perilaku pembelajaran serta konsekuensinya.
DESKRIPSI KEBUTUHAN
Kelola dan kembangkan keterampilan dan keunikan Anda dalam lingkungan sosial yang lebih luas.
RUMUSAN TUJUAN
Landasan perilaku etis merupakan keyakinan dasar yang dimiliki peserta didik/konselor terhadap pengembangan hati nurani, moral dan nilai-nilai sebagai pedoman berperilaku sesuai norma yang berlaku dan dilandasi penuh tanggung jawab. Kematangan emosi adalah kemampuan siswa/konselor dalam mengekspresikan dan mengelola emosinya secara alami dan tepat, menerima berbagai aspek dalam dirinya dan memiliki karakter yang kuat. Kematangan intelektual adalah kemampuan peserta didik/konselor dalam memperoleh dan mengelola informasi, memecahkan masalah dan mengambil keputusan, serta mengembangkan diri sebagai pembelajar sepanjang hayat.
Kesadaran tanggung jawab adalah kemampuan peserta didik/konselor untuk bertanggung jawab dalam menjalankan hak dan kewajibannya dengan sebaik-baiknya dalam setiap perannya. Kesadaran gender adalah kemampuan peserta didik/konselor untuk menyadari peran, fungsi dan peran sosial laki-laki dan perempuan, menghargai perbedaan, bekerja sama dan berdiri dalam solidaritas dalam peran yang berbeda. Pengembangan pribadi adalah kemampuan peserta didik/konselor untuk mengembangkan kesadaran akan keunikan, minat, potensi yang dimilikinya serta menunjukkan kemandirian dalam berperilaku sesuai dengan keberadaannya.
Perilaku wirausaha/kemandirian, perilaku ekonomi merupakan kemampuan mahasiswa/konselor dalam mewujudkan jiwa wirausaha yang mandiri, inovatif, mempunyai etos kerja yang tinggi dan cerdas. Wawasan kesiapan karir adalah kemampuan peserta didik/konselor dalam menetapkan tujuan dan rencana strategis pengembangan diri dengan menggunakan informasi lingkungan karir untuk mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupannya. Kematangan hubungan teman sebaya adalah kemampuan peserta didik/konselor dalam membangun hubungan sosial dengan teman sebayanya, yang ditandai dengan kemampuan sosial, emosional, kognitif, karakter positif dan solidaritas bersahabat dalam menjalin hubungan tersebut.
Kesiapan diri menikah dan berkeluarga adalah kemampuan peserta didik/konselor dalam memahami nilai, norma dan pengetahuan tentang kesiapan diri dalam dunia perkawinan dan keluarga, berdasarkan agama, fisik, psikis, sosial ekonomi dan keilmuan.
KOMPONEN PROGRAM
Kesiapan diri menikah dan berkeluarga adalah kemampuan peserta didik/konselor dalam memahami nilai, norma dan pengetahuan tentang kesiapan diri dalam dunia perkawinan dan keluarga berdasarkan pengetahuan agama, fisik, psikis, sosial ekonomi dan keilmuan... xxi siswa/konselor adalah bimbingan kelompok, bimbingan klasikal, dan bimbingan transversal. Kegiatan yang dilakukan melalui media tersebut adalah bimbingan nasehat, leaflet dan media bimbingan dan nasehat yang inovatif. Bagi guru kelas yang berperan sebagai guru pembimbing dan pembimbing, sajian bimbingan klasikal dapat diintegrasikan ke dalam kegiatan pembelajaran tematik.
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek siswa, atau permasalahan yang dialami siswa/konselor yang timbul dari lingkungan pribadi, sosial, pembelajaran, dan profesionalnya. Dalam konteks layanan responsif di sekolah dasar, guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan intervensi singkat. Dalam layanan responsif juga dilakukan advokasi yang fokus membantu siswa/konselor mempunyai kesempatan yang sama dalam mencapai tugas perkembangan.
Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyadari adanya hambatan bagi siswa yang disebabkan oleh kecacatan, jenis kelamin, suku, bahasa, orientasi seksual, status sosial ekonomi, pengaruh orang tua, keberbakatan, dan sebagainya. Guru pembimbing dan penasehat atau pengawas harus melakukan advokasi agar seluruh siswa/konselor mendapat perlakuan yang sama selama menempuh pendidikan di sekolah dasar. Layanan peminatan dan perencanaan individu adalah proses pemberian bantuan kepada seluruh siswa/tutor dalam membuat dan melaksanakan rencana pribadi, sosial, pembelajaran dan karir.
Tujuan utama dari layanan ini adalah untuk membantu siswa belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangan mereka dan mengambil tindakan proaktif terhadap informasi ini.Layanan spesialisasi dan perencanaan individu berisi kegiatan untuk membantu setiap siswa mengembangkan dan meninjau minat pribadi, sosial, akademik dan karir dan rencana.. Kegiatan dimulai ketika siswa masih duduk di bangku sekolah dasar dan berlanjut hingga sekolah menengah atas. Rencana yang dibuat oleh siswa ditinjau dan diperbarui secara berkala dan didokumentasikan secara internal.
Peminatan individu dan perencanaan kegiatan pelayanan yang langsung diberikan kepada peserta didik dapat berupa kegiatan bimbingan klasikal, bimbingan perorangan, bimbingan kelompok, bimbingan dalam kelas besar atau lintas kelas, bimbingan kelompok, konsultasi dan kerjasama. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor dapat memberikan informasi perencanaan pribadi, akademik, dan karir terkait pemilihan kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa. Dukungan sistem adalah bagian dari layanan dan kegiatan manajemen, alur kerja infrastruktur dan pengembangan profesional berkelanjutan dari pengawas yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada siswa atau memfasilitasi pengembangan siswa yang fleksibel.
BIDANG LAYANAN
PENGEMBANGAN TEMA SESUAI BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING
Tema/topik merupakan rincian identifikasi prestasi pengabdian mahasiswa dalam aspek pengembangan pribadi, sosial, pembelajaran dan karir. Topik/tema tersebut dikembangkan dengan mengacu pada tahap E dan F yang dituangkan dalam capaian layanan bimbingan dan konseling untuk selanjutnya diatur dalam RPL bimbingan dan konseling. Pengembangan lembar RPL menjadi inspirasi untuk membimbing dan menasihati guru dalam menyajikan rencana layanan secara efisien dan bermakna.
Mata pelajaran dalam RPL disusun berdasarkan analisis kebutuhan untuk mencapai profil peserta didik yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mempunyai keberagaman global, mampu bekerja sama, mandiri, bernalar kritis dan kreatif sebagai prestasi pengabdian. Kinerja Layanan Tujuan Layanan Komponen Layanan .. dan mengundang rekan-rekan. berdasarkan keyakinan yang Anda pegang. secara konsisten melalui sikap..dan perilaku sehari-hari. . memahami pentingnya kerjasama lintas agama dan mampu hidup rukun, laksanakan hubungan kerjasama antaragama yang baik.. kepada Tuhan Yang Maha Esa Konseling Kelompok Responsif.. yang kurang baik Konseling Kelompok Responsif. P . norma dan aspek etika dalam . kehidupan sehari-hari. . mengetahui dan memahami pentingnya juga memiliki budaya tertib lalu lintas di jalan. mampu menumbuhkan budaya tertib berlalu lintas.
P Mengatur ekspresi perasaan. diri sendiri dan orang lain dengan tepat .. untuk menyelesaikan . konflik. . mengendalikan emosi Konseling kelompok responsif. P. memahami stres, gejala stres dan faktor penyebabnya. serta kemampuan mengatasi stres.. meringankan masalah secara efektif. menggunakan secara obyektif .. konsep ilmiah dan . perilaku belajar. memahami tentang kecerdasan seperti IQ, EQ, AQ, CQ dan SQ) di. Menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling secara berkala (bulanan dan semesteran) sesuai dengan SKP.
Produksi produk-produk premium dari segala sesuatu yang berkaitan dengan layanan bimbingan dan konseling (Media BK, hasil PBL layanan BK, buku, karya tulis guru BK, dll) untuk dipamerkan di salah satu stand pada kegiatan DIES NATALIS (Career Day).
RENCANA EVALUASI DAN TINDAK LANJUT 1. Evaluasi