• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM KERJA INSTALASI GAWAT DARURAT ( IGD )

N/A
N/A
Ahmad Zamzami

Academic year: 2024

Membagikan "PROGRAM KERJA INSTALASI GAWAT DARURAT ( IGD ) "

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM KERJA

INSTALASI GAWAT DARURAT ( IGD ) 2022

RUMAH SAKIT ISLAM ASY-SYIFAA

LAMPUNG TENGAH

(2)

BAB I PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan suatu instansi yang menyelenggarakan sarana pelayanan kesehatan, mulai dari pelayanan gawat darurat, rawat inap, rawat jalan dan perawatan intensif lain. Dimana rumah sakit juga melakukan tindakan medik yang dilaksanakan selama 24 jam penuh didalam upaya memenuhi kesehatan seseorang.

Dalam penyelengaraan pelayanan, rumah sakit harus melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan baik pelayanan umum dan pelayanan medik yang bersifat preventif dan promotif melalui akreditasi, sertifikasi, ataupun proses peningkatan mutu lainnya.

Pelayanan kesehatan merupakan suatu upaya yang dilakukan dalam sebuah individu atau kelompok dalam sebuah organisasi, bertujuan untuk memelihara atau menjaga kesehatan dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan juga menyembuhkan penyakit, serta mengembalikan kesehatan sebuah individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Departemen Kesehatan RI (2009) pun mengungkapkan pendapatnya seputar pengertian pelayanan kesehatan, yaitu setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat. Pelayanan kesehatan diberikan mulai dari layanan kesehatan primer sampai lanjutan dalam hal ini rumah sakit.

Dalam perkembangan rumahsakit telah berubah menjadi suatu institusi yang sangat kompleks, sehingga memerlukan manajemen yang baik, dengan mengikuti standar akreditasi rumah sakit Indonesia maka diharapkan rumah sakit akan dapat memberikan sebuah pelayanan yang baik dan optimal kepada masyarakat, pelayanan yang baik tidak akan terwujud apabila rumah sakit tidak memperhatikan fasilitas , sarana, keamanan untuk pasien, pengunjung dan seluruh staf rumah sakit.

Di dalam meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit perlu juga didukung oleh sumber daya yang professional meliputi sarana, prasarana, peralatan medis, sumber daya manusia dan anggaran rumah sakit yang memadai. Oleh karena itu diperlukan suatu program kerja tahunan guna meningkatkan mutu rumah sakit.

Pelayanan instalasi gawat darurat pada suatu Rumah Sakit merupakan tolok ukur kualitas pelayanan Rumah Sakit pada umumnya, karena instalasi gawat darurat merupakan ujung tombak Rumah Sakit yang memberi pelayanan khusus kepada

(3)

penderita gawat darurat secara terus menerus berlangsung selama 24 jam setiap harinya. Karena itu pelayanan di instalasi gawat darurat harus diupayakan seoptimal mungkin sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah maupun Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

II. TUJUAN UMUM

Terselenggara dan tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal pada pasien secara cepat dan tepat serta terpadu di Rumah Sakit Islam Asy-Syifaa.

III. TUJUAN KHUSUS

Tujuan khusus dari penyusunan program kerja di Instalasi Gawat Darurat adalah : 1. Tercapainya peningkatan mutu pelayanan di Instalasi Gawat Darurat.

2. Terlaksananya Kompetensi dan profesionalisme pelayanan di Instalasi Gawat Darurat.

3. Terlaksananya pelayanan yang optimal, cepat, tepat dan terpadu.

4. Terlaksananya peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana di unit Instalasi Gawat Darurat.

5. Perawat mampu memberikan pelayanan rohani islam untuk pasien terminal disaat Rohaniawan tidak ada.

6. Tercapainya Kemampuan life saving anak dan dewasa 100%

7. Tercapainya profesionalisme pemberi pelayanan gawat darurat yang melakukan pelayanan berdasarkan SPO RS dan bersertifikat BLS/BTCLS/ATLS/ACLS yang masih berlaku 100%

8. Ketersediaan tim penanggulangan bencana 1 tim

9. Tercapainya Waktu tanggap pelayanan dokter di IGD  5 mnt 10. Tercapainya kepuasan pelanggan pada IGD ≥ 90%

11. Kematian pasien  24 jam di IGD  2%

12. Kesalahan identifikasi pasien gawat darurat 0%

13. Hak pasien dan keluarga tersosialisasikan 100%

14. Asesmen pasien dilaksanakan 100%

15. Kesalahan diagnosa 0%

16. Infeksi nosokomial 0%

17. Edukasi Pasien dilaksanakan 100%

18. Pasien cedera akibat fasilitas RS 0%

(4)

BAB II RUANG LINGKUP

A. KEGIATAN POKOK

Kegiatan yang dilaksanakan di IGD adalah : 1. Kegiatan Pelayanan

a. Pelayanan kegiatan kegawatdaruratan pada kondisi emergency yang cepat, tepat dan cermat

b. Peningkatan mutu tenaga pelayanan khusus gawat darurat secara berkelanjutan dengan mengacu pada standar pelayanan minimal (SPM) IGD, yaitu :

1) Kemampuan menangani saving anak dan dewasa 100%

2) Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam

3) Pemberi pelayanan gawat darurat bersertifikat BLS/PPGD/BTCLS/GELS/ATLS yang masih berlaku.

4) Ketersediaan tim penanggulangan bencana

5) Waktu tanggap pelayanan dokter di gawat darurat ≤ 5 menit 6) Kepuasan Pelanggan

7) Kematian pasien < 24 jam

c. Monitoring supervisi pelayanan medis di ruang tindakan, observasi/rawat sementara dengan mengacu pada indikator :

1) Peningkatan Keamanan Obat yang perlu diwaspadai: Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi

2) Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan: Presentase kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan dengan metode enam langkah dan lima moment.

3) Penggunaan instumen bedah yang steril dan sesuai standar sterilisasi akreditasi.

d. Melakukan pelayanan kasus tidak gawat tidak darurat bila di luar jam kerja poliklinik e. Mengelola pelayanan khusus siaga bencana dan pelayanan medis saat bencana.

2. Kegiatan Peningkatan Keselamatan pasien dan Keselamatan Pemberi Pelayanan

a. Pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan pasien dibudayakan dengan menekankan untuk tidak takut melaporkan untuk dicari what & whynya bukan whonya (perbaikan sistem untuk mencegah tidak terjadinya insiden keselamatan pasien).

b. Insiden keselamatan pasien yang perlu dilakukan pencatatan dan pelaporan terdiri dari : kejadian sentinel, KTD, KNC, KPC.

(5)

c. Untuk meningkatkan perhatian, kesejahteraan, keselamatan dan keamanan petugas/staff dalam bekerja maka dilakukan pencatatan dan pelaporan insiden kecelakaan kerja sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan tim K3 RS.

3. Kegiatan Konsolidasi Staff

a. Breafing tiap pagi hari sebelum melaksanakan operan di samping tempat tidur pasien.

b. Pertemuan Bulanan Staff c. Sosialisasi Rapat/Pelatihan 4. Kegiatan Administratif

a. Pengumpulan dan penyusunan SPO di IGD

b. Pencatatan dan pelaporan pasien yang masuk di IGD c. Pelaporan 10 penyakit terbanyak setiap bulannya d. Pencatatan dan pelaporan kasus kematian di IGD 5. Kegiatan Survey Kepuasan Pelanggan

Pembagian kuesioner kepuasan pelanggan yang masuk ke IGD untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan.

(6)

B. RINCIAN KEGIATAN

NO NAMA KEGIATAN TUJUAN SASARAN METODE WAKTU PENANGGUNG JAWAB 1 Pertemuan bulanan IGD Evaluasi Program

IGD Petugas IGD Diskusi dan

tanya jawab

Setiap bulan

Ka. Instalasi IGD

2

Sosialisasi dalam melakukan Triase pasien di IGD

Untuk mengurangi kesalahan

identifikasi pasien

Seluruh petugas IGD

Diskusi dan

tanya jawab Januari Koordinator Pelayanan

3

Melakukan evaluasi Rekam Medik pada setiap pasien yang

datang ke IGD

Assesmen pasien

dilaksanakan 100% Petugas IGD

Evaluasi lembar Rekam

Medik IGD

Setiap 2 bulan

Pencatatan/

Pelaporan

4 Penambahan Alkes

Terpenuhinya kebutuhan alkes di IGD

Perencanaan barang dan

jasa

Pengusulan

/proposal Februari Logistik inventaris

5 Renovasi Ruang IGD

Untuk memenuhi standar akreditasi RS.

Perencanaan barang dan

jasa

Pengusulan

/proposal Februari Ka. Instalasi IGD

6 Pengajuan Pelatihan Triage

Meningkatkan kemampuan dokter dan perawat dalam melakukan triage

Dokter dan Perawat IGD

Pengusulan

/proposal Mei Ka. Instalasi IGD

7 Sosialisasi Panduan Praktek Klinik (PPK)

Terhindarnya kesalahan dalam menegakkan diagnosa pasien

Petugas IGD Diskusi dan

tanya jawab Maret Koordinator Pelayanan

8

Pengajuan pelatihan PPGD/PPGD-

ON/BCLS/BTCLS/BCLS/ENIL (untuk Perawat IGD) GELS/ACLS/ATLS (untuk

dokter umum IGD)

Kemampuan petugas IGD dalam

penanganan life saving anak dan dewasa 100%

Petugas IGD (Perawat dan Dokter IGD)

Pembuatan surat

permohonan April

Ka. Instalasi IGD

9 Pengajuan Pelatihan Strategi Pengelolaan IGD yang profesional sesuai standar yang

berkualitas serta menunjang

Meningkatkan kemampuan Ka.

Instalasi dan Penanggung jawab

Ka. Instalasi dan Koordinator

Pelayanan

Pengusulan /proposal

Juni Ka. Instalasi IGD

(7)

Akreditasi KARS-JCI pelayanan dalam

mengelola IGD IGD

10 Sosialisasi PPI Tidak adanya infeksi

nosokomial di IGD Petugas IGD Diskusi dan tanya jawab

April dan

Mei PPI dan IPCN 11 Penyediaan leaflet ke bagian

PROMKES

Terlaksananya edukasi

pada pasien di IGD Pasien Surat

pengajuan Mei PKRS

12

Membagikan kuesioner kepuasan pelanggan kepada setiap pasien yang akan pindah ruangan atau

pulang

Kepuasan pelanggan 100%

Pasien dan keluarga

Evaluasi kuesioner

Mei dan

November Mutu Rs

13 Sabtu Belajar

Peningkatan Pengetahuan Staff

IGD

Perawat IGD

Presentasi Diskusi Tanya jawab

Mei s/d Desember

Koordinator Pelayanan IGD

14 Presentasi Resume Kasus Individu

Peningkatan Pengetahuan Staff

IGD

Perawat IGD

Presentasi Diskusi Tanya jawab

Mei s/d Desember

Koordinator Pelayanan IGD

15 Sabtu Bersih Tidak adanya infeksi

nosokomial di IGD

Semua Ruangan dan Fasilitas IGD

Kerja Bakti

Januari s/d Desember

Koordinator Pelayanan IGD

C. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

NO NAMA KEGIATAN B U L A N

JAN FEB MAR APRIL MEI JUNI JULI AGUS SEP OKT NOP DES

1 Pertemuan bulanan IGD

2 Sosialisasi dalam melakukan Triase pasien di IGD 3. Melakukan evaluasi Rekam Medik pada setiap

pasien yang datang ke IGD 4 Penambahan Alkes

5 Renovasi Ruang IGD 6 Pengusulan Pelatihan Triage

7 Sosialisasi Panduan Praktek Klinik (PPK)

8

Pengajuan pelatihan PPGD/PPGD-

ON/BCLS/BTCLS/BCLS/ENIL (untuk Perawat IGD) GELS/ACLS/ATLS (untuk dokter umum IGD)

9 Pengajuan Pelatihan Strategi Pengelolaan IGD

(8)

yang profesional sesuai standar yang berkualitas serta menunjang Akreditasi KARS-JCI

10 Sosialisasi PPI

11 Penyediaan leaflet ke bagian PROMKES 12

Membagikan kuesioner kepuasan pelanggan kepada setiap pasien yang akan pindah ruangan atau pulang

13 Sabtu Belajar

14 Presentasi Resume Kasus Individu 15 Sabtu Bersih

(9)

BAB III EVALUASI

A. EVALUASI

Evaluasi merupakan kegiatan yang sangat penting di setiap organisasi, termasuk di IGD. Oleh karena itu evaluasi dilakukan setiap saat, yaitu di akhir kegiatan setiap hari, setiap bulan, dan setiap tahun. Evaluasi harian dilakukan dengan melihat pendokumentasian hasil pelayanan.

Evaluasi bulanan dituangkan dalam laporan bulanan, dan evaluasi tahunan dituangkan dalam laporan tahunan.

B. PELAPORAN

Pelaporan kegiatan IGD dituangkan dalam bentuk dokumen laporan harian, bulanan dan tahunan.

C. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dilakukan setiap hari, sebagai data untuk membuat laporan kegiatan IGD. Tenaga medis melakukan pencatatan di rekam medis. Tenaga perawat melakukan pencatatan pada rekam medis, buku harian pasien, dan buku penggunaan bahan habis pakai.

Pelaporan dibuat oleh tenaga administrasi, dilaporkan secara berjenjang kepada kepala IGD, untuk dituangkan sebagai laporan bulanan dan tahunan.

Evaluasi kegiatan dilakukan bersama-sama seluruh staf IGD, untuk kemudian disampaikan kepada Seksi Pelayanan dan Penunjang Medik, Seksi Keperawatan, serta Seksi Sarana dan Prasarana.

(10)

D. EVALUASI PROGRAM KERJA IGD RS ISLAM ASY-SYIFAA TAHUN 2020 1. Program pengendalian mutu pelayanan UGD

No .

Kegiatan Bulan Ket Pencapaian dan Evaluasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1.a. Survey Indikator Mutu

Pelayanan Pasien √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Dilaksanakan 100 %

2.b. Survey peningkatan Kunjungan UGD

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Dilaksanakan 100 %

2. Program pengembangan sarana, prasarana, dan peralatan rumah sakit No

.

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Melakukan analisa kebutuhan pengadaan alat

2. Mengajukan surat permohonan alat √ √

3. Penerimaan alat/uji fungsi alat baru √

4. Inventaris alat √

5. Sistem SPGDT / disaster plan Belum tercapai

6. Kalibrasi dan pemeliharaan alat √ √

7. Monitor tindak lanjut Belum tercapai

8. Dokumentasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

9 Pengadaan porter Belum tercapai

10 Pengadaan petugas khusus triage Belum tercapai

11 Trauma center Belum tercapai

12 Tim bantuan tanggap bencana Belum tercapai

13 Instalasi farmasi khusus IGD Belum tercapai

3. Program pengembangan sumber daya manusia.

(11)

No. Kegiatan Bulan Ket Pencapaian / Evaluasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Program Pelatihan BTCLS untuk 2 orang perawat (± Rp.2.500.000/org)

Belum tercapai.

Masih biaya pribadi

2. Program pelatihan keperawatan.

Belum tercapai

3. Program orientasi

pegawai baru √ √

4. Pengisian Log Book √

5. Program IHT Belum tercapai

6. Kedisiplinan Kerja √

7. Pemberian edukasi √

8. Pengembangan rohani 9. Pelatihan sirkumsisi

Rp. 300.000/orang

Belum tercapai

4. Program keselamatan dan kesehatan kerja

(12)

No Kegiatan Bulan Ket Pencapaian / Evaluasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Peningkatan Keamanan Pasien, Pengunjung, dan Petugas.

2 Pemeliharaan Kesehatan

Pegawai. Satahun

sekali 3 Pengelolaan Bahan

Berbahaya dan Beracun.

Insidental 4 Program Kesehatan

Lingkungan Kerja.

Setiap hari 5 Peningkatan Keselamatan

pasien

insidental 6 Perbaikan pembuangan

limbah cair medis non medis

7 Meningkatkan kebersihan UGD

(13)

BAB IV PENUTUP

Program ini disusun sebagai dasar untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan gawat darurat di IGD Rumah Sakit Islam Asy-Syifaa dan diharapkan Program ini dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu diperlukan dukungan, kerjasama dan partisipasi dari semua pihak.

Yukum Jaya, 12 November 2020

Kabid Keperawatan, KaIns Rawat Jalan & IGD,

Eka Juliati, AMd.Kep. Fajar Dwi Rohmad, AMd.Kep.

Mengetahui,

Direktur RS Islam Asy Syifaa,

dr. Imilia Sapitri

(14)
(15)
(16)

BAB II RUANG LINGKUP I. RENCANA KERJA IGD RS ISLAM ASY-SYIFAA 4. Program pengendalian mutu pelayanan UGD

No

. Kegiatan Bulan Ket Pencapaian dan Evaluasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

3.c. Survey Indikator Mutu Pelayanan Pasien 4.d. Survey peningkatan

Kunjungan UGD

5. Program pengembangan sarana, prasarana, dan peralatan rumah sakit

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Melakukan analisa kebutuhan pengadaan alat

Insidental

Mengajukan surat permohonan alat Insidental

Penerimaan alat/uji fungsi alat baru Setiap ada alat

baru

Inventaris alat Setahun sekali

Sistem SPGDT / disaster plan

Kalibrasi dan pemeliharaan alat Insidental

Monitor tindak lanjut Insidental

Dokumentasi Insidental

Pengadaan porter

Pengadaan petugas khusus triage Trauma center

Tim bantuan tanggap bencana Instalasi farmasi khusus IGD

6. Program pengembangan sumber daya manusia.

No. Kegiatan Bulan Ket Pencapaian / Evaluasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

10. Program Pelatihan BTCLS untuk 2 orang perawat (± Rp.2.500.000/org)

Insidental

11. Program pelatihan

keperawatan. Insidental

12. Program orientasi pegawai baru

Insidental

(17)

13. Pengisian Log Book 14. Program IHT 15. Kedisiplinan Kerja 16. Pemberian edukasi 17. Pengembangan rohani 18. Pelatihan sirkumsisi

Rp. 300.000/orang

4. Program keselamatan dan kesehatan kerja

No Kegiatan Bulan Ket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Peningkatan Keamanan Pasien, Pengunjung, dan Petugas.

2 Pemeliharaan Kesehatan Pegawai.

Satahun sekali 3 Pengelolaan Bahan

Berbahaya dan Beracun.

Insidental 4 Program Kesehatan

Lingkungan Kerja.

Setiap hari 5 Peningkatan Keselamatan

pasien

insidental 6 Perbaikan pembuangan

limbah cair medis non medis

7 Meningkatkan kebersihan UGD

II. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Pencatatan dilakukan terhadap semua kegiatan

III. PENUTUP

Program ini disusun sebagai dasar untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan gawat darurat di IGD Rumah Sakit Islam Asy-Syifaa dan diharapkan Program ini dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu diperlukan dukungan, kerjasama dan partisipasi dari semua pihak.

Referensi

Dokumen terkait

Komunikasi; petugas IGD sudah melakukan komunikasi kepada petugas ruang intensif yaitu dengan memberikan informasi sebelum pasien cidera kepala berat dilakukan

Dengan semakin meningkatnya kunjungan pasien gawat darurat ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dirasakan perlu untuk menerapkan standar pelayanan minimal di

Beban kerja mental perawat IGD RSUD Cianjur dapat berupa terdapatnya berbagai jenis pasien dan penyakit, tekanan waktu dalam membuat keputusan yang cepat dan

overcrowded dengan ketepatan pelaksanaan triase di IGD RSU GMIM Pancaran Kasih lebih dominan pelaksanaan triase tidak tepat disaat kondisi overcrowded , maka peneliti

Sosialisai yang saya lakukan kepada petugas Triase IGD agar sosialisasi yang akan dilakukan petugas triase kepada keluarga pasien dapat berjalan dengan lancar, hal tersebut

Pasien yang masuk ke IGD rumah sakit tentunya butuh pertolongan yang cepat dan tepat untuk itu perlu adanya standar dalam memberikan pelayanan gawat darurat sesuai dengan kompetensi dan

vi DETERMINAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN TRIASE TRAUMA PADA PERAWAT IGD Vk Dielfanie Abstrak Triase dalam IGD menjadi instrument awal guna mengatur, memonitoring dan

KESIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien stagnan di IGD masih perlu ditingkatkan terutama pada dimensi tangible dan