PROGRAM KERJA
KELOMPOK KERJA KEPALA PAUD ( K3 – PAUD ) Tahun 2025
No Bulan Agenda Kegiatan Sasaran Pelaksana Keterangan
1. Januari 2. Februari
3. Maret
4. April
5. Mei
6. Juni
7. Juli
8. Agustus
9. September
10. Okt0ber
11. Nopember
12. Desember
Kauman , Desember 2025
Ketua HIMPAUDI Ketua K3 – PAUD
PROGRA KERJA
KELOMPOK KERJA GURU PAUD ( KKG – PAUD ) GUGUS Tahun 2025
No Bulan Agenda Kegiatan Sasaran Tempat
Pelaksanaan
Keterangan
1. Januari s/d Maret
2. April s/d Juni
3. Juli s/d
September
4. Oktober s/d Desember
Ketua PKG Paud
AGENDA KEGIATAN PKG ” MARSUDI ILMI ”
Bulan Agenda Kegiatan Keterangan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Okt0ber
Nopember
Desember
Materi : Kegiatan PKG PAUD
Tema : BCM ( Bermain, Bercerita dan Menyanyi ) dalam Sentra
Tempat Pelaksanaan :
Orang dewasa harus mengetahui kebutuhan anak
Kebutuhan dasar anak yang dipenuhi agar anak bisa fokus bermainAbraham Maslow
• Bebas dari rasa lapar dan haus.
• Bebas dari rasa takut dan bahaya.
• Merasa diterima, dihargai dan dicintai oleh lingkungannya.
Bermain :
Suatu aktivitas yang langsung, spontan di mana seorang anak berinteraksi dengan orang lain, benda-benda di sekitarnya, dilakukan dengan senang (gembira), atas inisiatif sendiri,
menggunakan daya khayal (imaginatif), menggunakan panca indera, dan seluruh anggota tubuhnya.
• Anak Bermain untuk memperoleh sesuatu dengan cara bereksplorasi dan bereksperimen tentang dunia di sekitarnya dalam rangka membangun pengetahuan diri sendiri (Self Knowledge)
Fisical Knowledge +
Logico-math Knowledge + = Self Knowledge Social Knowledge+
• Bermain dilakukan:
- atas inisiatif anak - atas keputusan anak
- dengan dukungan guru/orang dewasa (Scaffolding)
– Anak sebagai individu yang unik (kombinasi antara genetika dan lingkungan).
– Anak memiliki ritme perkembangan yang berbeda.
– Anak sebagai pelaku utama.
– Anak sebagai teman bekerjasama.
– Anak sebagai komunikator.
– Anak perlu berkembang menjadi manusia yang mudah menyesuaikan diri (adaptable) dan memahami diri serta lingkungannya (understanding).
• Anak seharusnya mampu melakukan percobaan dan penelitian sendiri. Guru, tentu saja, dapat menuntun anak-anak dengan menyediakan bahan-bahan yang tepat, tetapi yang terpenting agar anak dapat memahami sesuatu, ia harus membangun pengertian itu sendiri, ia harus menemukannya sendiri
(Jean Piaget 1972, p.27)
Membentuk aspek kemampuan manusia (human ability aspects)
Kognitif
Bahasa
Sosial
Afektif
Psikomotor
Dengan pendekatan bermain sambil belajar (Learning by Playing), belajar yang menyenangkan (Joyful Learning) serta menumbuh kembangkan keterampilan hidup (Life Skills) sejak dini, dengan sendirinya kita telah meletakkan dasar-dasar perkembangan anak melalui empat pilar pendidikan yaitu;
- Learning to know - Learning to do, - Learning to be dan - Learning to live togetheR
Materi : Kegiatan PKG PAUD
Tema : BCM ( Bermain, Bercerita dan Menyanyi ) Tempat Pelaksanaan :
ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI DAPUR
ROKET TERBANG
Alat : Sendok teh, Tabung film, asam sitrat, soda kue, air
Langkah Kegiatan:
Isi tabung film dengan air sampai setengahnya, tambahkan ½ sendok teh asam sitrat
Masukkan ½ sendok teh soda kue pada cekungan di bagian bawah tutup tabung film
Tekan dengan ibu jari supaya pampat
Pasang tutup pada tabung, letakkan di lantai, dan mundurlah sedikit
OMBAK LAUTAN
Langkah Kegiatan:
Isi gelas dengan air sampai setengah, tambahkan beberapa tetes pewarna, lalu aduklah.
Masukkan air berwarna biru ke dalam botol sampai setengah
Tambahkan baby oil ke dalam botol
Tutup botol dengan rapat
Baringkan botol secara perlahan, gerakkan botol secara bergantian ke sisi kiri dan kanan
Materi : Kegiatan PKG PAUD
Bulan : Maret
Tema :
Tempat Pelaksanaan :
Kemajuan jaman, sangat mempengaruhi macam kebutuhan. Dengan demikian pembangunan jadi tuntutan demi kelangsungan hidup manusia.
Pembangunan di segala bidang adalah wujud kemapanan bangsa, termasuk pembangunan akan kualitas manusia lewat pendidikan. Pendidikan sekarang ini adalah kebutuhan vital dari masyarakat, tentunya itu tidak terlepas dari persaingan hidup yang semakin ketat dimana untuk itu dibutuhkan manusia(SDM)yang mempunyai kualitas yang tinggi. Kualitas yang dimaksudkan adalah baik dari segi fisfk maupun non fisik ( Perkembangan IQ, EQ, maupun RQ )
Bina Keluarga Balita ( BKB ) merupakan upaya pendidikan yang ditujkan kepada para ibu dan anggota keluarga lainnya yang mempunyai anak balita. Upaya tersebut berupa pembinaan dan pola asuh tumbuh kembang balita semakssimal mungkin agar ibu dan anggota keluarga lainnya dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak balita.
Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan anak usia dini ( PAUD ) adalah “ suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu`pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Untuk itu Kami Mohon Kebijaksanaan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung untuk menimbang dan menindaklanjuti proposal ini dengan mengabulkan permohonan dana rintisan bagi program Pendidikan Anak Dini Usia yang barada di wilayah Desa Batangsaren, kecamatan Kauman.
Dengan adanya penyelenggaraan program Pendidikan Anak Usia DiniIntegrasi dengan Bina Keluarga Balita ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Bagi anak
Dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak, jasmani dan rohani sehingga anak memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang lebih lanjut.
Dapat memberikan tempat yang dapat digunakan untuk bermain sekaligus belajar yang menyenangkan untuk perkembangan anak
Materi : Kegiatan Gugus
Tema : PAUD HOLISTIK INTEGRATIF
Pelaksana :
PELAYANAN PERLINDUNGAN ANAK USIA DINI
Hak Dasar Anak :
• Hak untuk memperoleh identitas, dengan Akta Kelahiran
• Hak kebebasan
• Memperoleh pendidikan yang layak
• Mendapatkan layanan kesehatan
• Mendapatkan hiburan
• Mendapatkan perlindungan.
KENYATAAN :
Mendiskriminasikan layanan terhadap anak, orang kaya dan orang miskin.
Orang tua/pendidik yang masih salalu mendikte/menyetir anak.
Orang tua/pendidik masih membatasi ruang gerak bermain anak dengan kata-kata larangan, seperti : Awas, jangan, tidak boleh, dll
Orang tua/pendidik masih ada yang memperlakukan secara negatif pada anak dengan menggunakan kata-kata yang tidak mendidik, seperti : bodoh, kamu tidak tahu apa-apa, nakal, dll.
Masih ditemui orang tua/pendidik yang memberikan hukuman terhadap anak kelompok bermain, baik secara: Fisik, verbal, psikologis
Orang tua masih memberikan menu harian yang tidak sehat, seperti makanan instant, makanan randah gizi dan kurang variasi.
Orang tua/pendidik tidak membiasakan budaya bersih dalam kehidupan sehari-hari.
Orang tua tidak membatasi dan mendampingi anak dalam melihat tayangan telivisi Orang tua/pendidik masih ada yang membanding-bandingkan anak dengan anak yang lain.
Orang tua kurang memberikan kasih sayang kepada anak.
Kewajiban dan tanggung jawab dalam mewujudkan Hak Anak, menjadi tugas bersama antara :
1. Pemerintah.
Departemen lintas sektoral/lembaga terkait,
yaitu Bappenas, Depdiknas, Depkes, Menko Kesra, BKKBN.
2. Masyarakat.
Lingkungan masyarakat, khususnya disekitar 3. Orangtua/wali.
Orang tua anak dan wali yang bertanggung jawab penuh terhadap anak tersebut.
5. Pendidik dan tenaga kependidikan