• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Kerja SRA 2025

N/A
N/A
Ani Heryani

Academic year: 2025

Membagikan "Program Kerja SRA 2025"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

SMA NEGERI 2 BANJAR

Jl. KH Muhammad Sanusi Langensari Kota Banjar

PROGRAM KERJA SATUAN

PENDIDIKAN RAMAH ANAK

TAHUN 2025

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PROGRAM KERJA

SATUAN PENDIDIKAN RAMAH ANAK SEKOLAH RAMAH ANAK

Mengetahui : Banjar, Agustus 2025

Kepala SMA Negeri 2 Banjar Ketua,

Drs. AGUS PRASETIANA HERI ISMANTO, S.Pd NIP. 19660826 200501 1 002 NIP. 19791218 200604 2 010

(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komitmen Negara untuk menjamin pemenuhan hak Pendidikan anak ditunjukkan dalam Pasal 28 ayat (1) Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi oleh Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990, menyebutkan bahwa semua anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan Pendidikan. Kemudian dalam Pasal 29 ayat (1) menekankan bahwa pendidikan bertujuan untuk pengembangan kepribadian, bakat, kemampuan mental dan fisik anak hingga mencapai potensi sepenuhnya; pengembangan sikap menghormati hak-hak asasi manusia; pengembangan sikap menghormati kepada orang tua, kepribadian budaya, bahasa, dan nilai-nilai; penyiapan anak untuk kehidupan yang bertanggung jawab dalam suatu masyarakat dalam semangat saling pengertian, tenggang rasa, kesetaraan gender, dan persahabatan antar semua bangsa, suku, agama, termasuk anak dari penduduk asli; dan pengembangan rasa hormat pada lingkungan alam.

Komitmen Indonesia dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak khususnya di bidang pendidikan ditegaskan dalam Pasal 28C ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) yang menyebutkan bahwa “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”.

Selanjutnya pada Pasal 28B ayat (2) UUD 1945 menyebutkan bahwa “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”.

Pengaturan dalam Konstitusi ini secara operasional telah ditindaklanjuti dalam Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menyebutkan bahwa “Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya”. Serta ditindaklanjuti dalam Pasal 54 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yang menyatakan bahwa “Anak di dalam dan di lingkungan satuan pendidikan wajib mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan fisik, psikis,

(4)

kejahatan seksual, dan kejahatan lainnya yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, sesama peserta didik, dan/atau pihak lain.

Pasal 31 UUD 1945 mengatur hak pendidikan warga negara dan kewajiban pemerintah dalam pemenuhan layanan pendidikan dasar. Negara telah berkomitmen dalam mengimplementasikan Pasal 31 UUD 1945 mengenai anggaran minimal 20% (dua puluh persen) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta pendidikan dasar bebas biaya dengan kebijakan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) /Madrasah Tsanawiyah (MTs) untuk semua anak Indonesia yang berada di satuan pendidikan.

SMA Negeri 2 Banjar sebagai sekolah yang sadar akan pentingnya penerapan Ramah Anak di Sekolah dengan pola Bottom Up: adalah proses dimana satuan Pendidikan mempunyai keinginan sendiri untuk “MAU” menjadi SRA. Untuk proses seperti ini, maka satuan pendidikan yang “MAU” tadi melaporkan kesediaannya kepada Dinas PPPA dan KCD yang akan menambahkan atau mengkompilasi dengan daftar yang sudah ada.

B. Dasar Hukum

1. Ketentuan Internasional

 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia tahun 1948;

 Konvensi Hak-Hak Anak tahun 1989;

 Deklarasi Dakar Education For All (EFA) tahun 2000;

 Sustainable Development Goals, tujuan ke-4 yaitu pendidikan yang berkualitas;

 Deklarasi World Fit for Children tahun 2002.

2. Ketentuan Nasional

 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;

 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;

 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak;

 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas;

 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan Mutu dan Gizi Pangan;

(5)

 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar;

 Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

 Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat;

 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa;

 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata;

 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota;

 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan;

C. Tema Kegiatan

“ Empati, tak sekedar Simpati “

D. Tujuan

1. Melaksanakan program sekolah ramah anak

2. Meningkatkan pengetahuan semua warga sekolah tentang keharusan terciptanya sekolah ramah anak

3. Meningkatkan kemampuan guru dalam membuat aksi yang berkaitan dengan ramah anak

4. Menciptakan suasana sekolah yang nyaman untuk semua warga dengan terjalin komunikasi dan perlindungan yang baik terhadap anak

5. Menyusun Tim SRA

(6)

E. Hasil Yang Diharapkan

1. Terlaksananya program sekolah ramah anak

2. Meningkatnya pengetahuan semua warga sekolah tentang keharusan terciptanya sekolah ramah anak

3. Meningkatnya kemampuan guru dalam membuat aksi yang berkaitan dengan ramah anak

4. Menciptakan suasana sekolah yang nyaman untuk semua warga dengan terjalin komunikasi dan perlindungan yang baik terhadap anak

5. Tersusunnya Tim SRA dengan tupoksinya.

(7)

BAB II PELAKSANAAN

A. Waktu dan tempat Pelaksanaan

Kegiatan Sosialisasi Sekolah Ramah Anak akan dilaksanakan pada hari Jum’at-Sabtu , 16- 17 Agustus 2025 di Kampus SMAN 2 Banjar, Kota Banjar

B. Supervisor

Supervisor adalah Monitoring dan Evaluasi TPMPS SMA Negeri 2 Banjar

C. Narasumber

Narasumber yang melakukan pendampingan terdiri dari 4 orang yaitu Narasumber dari Dinas Sosial Kota Banjar , Satpol PP Kota Banjar, Ketua Tim SRA, Kepala SMA Negeri 2 Banjar.

D. Peserta dan Panitia

Peserta kegiatan Bimtek terdiri dari 50 orang siswa di SMA Negeri 2 Banjar yang merupakan perwakilan kelas dan perwakilan ekskul. Panitia sebanyak 6 orang dan tamu undangan

E. Jadwal Kegiatan

SOSIALISASI SEKOLAH RAMAH ANAK

“ Empati, tak sekedar Simpati “

Hari

Tanggal Waktu Materi Pemateri

Jum’at, 16 Agustus 2025

07.00 - 07.45 Pembukaan Panitia

07.45 - 08.30 Kebijakan Dinas SMA Negeri

2 Banjar Kepala SMA Negeri 2 Banjar

08.30 - 09.15 Ketua Tim SRA SMA Negeri 2

Banjar Sugeng Joniarto, S.Pd. M.Pd

09.15 - 10.00

(8)

Hari

Tanggal Waktu Materi Pemateri

10.00 - 10.15 Istirahat 10.15 - 11.00

Kedisiplinan Narasumber Satpol PP Kota Banjar

11.00 - 11.45

11.45 - 12.30 Isoma

12.30 - 13.15 Kebijakan Sekolah Ramah

Anak Narasumber Dinsos Kota Banjar

13.15 - 14.00 Kebijakan Sekolah Ramah

Anak Narasumber Dinsos Kota Banjar

Sabtu, 17 Agustus 2025

07.00 - 07.45 Registrasi Peserta dan Evaluasi

Tim SRA 07.45 - 08.30 Empaty

08.30 - 09.15 Rencana Aksi SRA TMA Negeri 2 Banjar 2025

09.15 - 10.00 Rencana Aksi-Poster 10.00 - 10.15 Istirahat

10.15 - 11.00 Rencana Aksri Film Pendek Panitia 11.00 - 11.45

11.45 - 12.30 Isoma 12.30 - 13.15

Rencana aksi Video profil Panitia 13.15 - 14.00

15.15 - 16.00 16.00 - 16.45

F. Skenario Kegiatan 1. Perencanaan

a. Menyusun perencanaan tindakan secara rinci dan sistematis: kegiatan yang akan dilakukan, waktu kegiatan, personil yang terlibat, dan sejenisnya.

b. Membentuk Kepanitiaan dan pembagian tugas c. Menyusun Program Kerja / Panduan Kegiatan d. Menentukan Narasumber

e. Membuat Administrasi kegiatan

(9)

- SK kepanitiaan

- Daftar hadir rapat panitia - Surat permohonan narasumber

- Surat tugas mengikuti kegiatan sosialisasi

- Menyiapkan peserta dari perwakilan kelas dan perwakilan ekskul

f. Menyiapkan sarana dan prasarana workshop berupa banner, ATK, makan dan minum

g. Menyusun instrumen monev 2. Pelaksanaan

a. Pembukaan

b. Menyampaikan rangkaian kegiatan.

c. Penyampaian paparan materi oleh Nara Sumber, melalui brain storming, diskusi, tanya jawab

3. Monitoring & Evaluasi Pelaksanaan Sosialisasi Mengobservasi jalannya kegiatan sosialisasi 4. Refleksi

a. Merefleksi keberlangsungan kegiatan sosialisasi

b. Membuat tindak lanjut untuk melakukan perubahan dan peningkatan pola bimbingan secara lebih intensif.

G. Strategi dan Metode

Ceramah, diskusi, tanya jawab, presentasi, praktik

(10)

BAB III PENUTUP

Demikian panduan ini dibuat untuk memberikan gambaran umum dalam mengikuti kegiatan Sosialisasi Sekolah Ramah Anak dengan harapan akan dapat dimanfaatkan oleh semua pihak yang terkait dalam mengikuti kegiatan tersebut di atas.

(11)

AKSI NYATA SATUAN

PENDIDIKAN RAMAH ANAK

TAHUN 2025

(12)

BAB I PENDAHULUAN

F. Latar Belakang

Komitmen Negara untuk menjamin pemenuhan hak Pendidikan anak ditunjukkan dalam Pasal 28 ayat (1) Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi oleh Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990, menyebutkan bahwa semua anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan Pendidikan. Kemudian dalam Pasal 29 ayat (1) menekankan bahwa pendidikan bertujuan untuk pengembangan kepribadian, bakat, kemampuan mental dan fisik anak hingga mencapai potensi sepenuhnya; pengembangan sikap menghormati hak-hak asasi manusia; pengembangan sikap menghormati kepada orang tua, kepribadian budaya, bahasa, dan nilai-nilai; penyiapan anak untuk kehidupan yang bertanggung jawab dalam suatu masyarakat dalam semangat saling pengertian, tenggang rasa, kesetaraan gender, dan persahabatan antar semua bangsa, suku, agama, termasuk anak dari penduduk asli; dan pengembangan rasa hormat pada lingkungan alam.

Komitmen Indonesia dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak khususnya di bidang pendidikan ditegaskan dalam Pasal 28C ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) yang menyebutkan bahwa “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”.

Selanjutnya pada Pasal 28B ayat (2) UUD 1945 menyebutkan bahwa “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”.

Pengaturan dalam Konstitusi ini secara operasional telah ditindaklanjuti dalam Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menyebutkan bahwa “Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya”. Serta ditindaklanjuti dalam Pasal 54 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yang menyatakan bahwa “Anak di dalam dan di lingkungan satuan

(13)

pendidikan wajib mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan fisik, psikis, kejahatan seksual, dan kejahatan lainnya yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, sesama peserta didik, dan/atau pihak lain.

Pasal 31 UUD 1945 mengatur hak pendidikan warga negara dan kewajiban pemerintah dalam pemenuhan layanan pendidikan dasar. Negara telah berkomitmen dalam mengimplementasikan Pasal 31 UUD 1945 mengenai anggaran minimal 20% (dua puluh persen) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta pendidikan dasar bebas biaya dengan kebijakan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) /Madrasah Tsanawiyah (MTs) untuk semua anak Indonesia yang berada di satuan pendidikan.

SMA Negeri 2 Banjar sebagai sekolah yang sadar akan pentingnya penerapan Ramah Anak di Sekolah dengan pola Bottom Up: adalah proses dimana satuan Pendidikan mempunyai keinginan sendiri untuk “MAU” menjadi SRA. Untuk proses seperti ini, maka satuan pendidikan yang “MAU” tadi melaporkan kesediaannya kepada Dinas PPPA dan KCD yang akan menambahkan atau mengkompilasi dengan daftar yang sudah ada.

G. Dasar Hukum

3. Ketentuan Internasional

 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia tahun 1948;

 Konvensi Hak-Hak Anak tahun 1989;

 Deklarasi Dakar Education For All (EFA) tahun 2000;

 Sustainable Development Goals, tujuan ke-4 yaitu pendidikan yang berkualitas;

 Deklarasi World Fit for Children tahun 2002.

4. Ketentuan Nasional

 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;

 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;

 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak;

 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas;

(14)

 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan Mutu dan Gizi Pangan;

 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar;

 Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

 Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat;

 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa;

 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata;

 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota;

 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan;

H. Tema Kegiatan

Aksi Nyata SRA “ Empati, tak sekedar Simpati “

I. Tujuan

6. Melaksanakan program sekolah ramah anak

7. Meningkatkan pengetahuan semua warga sekolah tentang keharusan terciptanya sekolah ramah anak

8. Meningkatkan kemampuan guru dalam membuat aksi yang berkaitan dengan ramah anak

9. Menciptakan suasana sekolah yang nyaman untuk semua warga dengan terjalin komunikasi dan perlindungan yang baik terhadap anak

10. Menyusun Tim SRA

(15)

J. Hasil Yang Diharapkan

6. Terlaksananya program sekolah ramah anak

7. Meningkatnya pengetahuan semua warga sekolah tentang keharusan terciptanya sekolah ramah anak

8. Meningkatnya kemampuan guru dalam membuat aksi yang berkaitan dengan ramah anak

9. Menciptakan suasana sekolah yang nyaman untuk semua warga dengan terjalin komunikasi dan perlindungan yang baik terhadap anak

10. Tersusunnya Tim SRA dengan tupoksinya.

(16)

BAB II PELAKSANAAN

E. Waktu dan tempat Pelaksanaan

Kegiatan aksi nyata dari Sekolah Ramah Anak dibagi 3 jenis :

1. Lomba Video Profil, memuat profil SMA Negeri 2 Banjar berkaitan dengan kegiatan, program dan fasilitas yang mendukung pada SRA

2. Lomba Film Pendek, berupa kegiatan dokumenter tentang aksi empati siswa kepada sekitarnya

3. Desain poster, mengandung pesan dan ajakan untuk menyebarkan empati kepada sekitar

4. Penyusunan Tim SRA dan SOP SRA SMA Negeri 2 Banjar

F. Supervisor

Supervisor adalah Monitoring dan Evaluasi TPMPS SMA Negeri 2 Banjar

G. Juri

Juri dalam kegiatan ini adalah ahli dibidangnya

H. Peserta

Peserta lomba adalah semua perwakilan kelas di SMA Negeri 2 Banjar

H. Rentang Waktu Kegiatan September – Oktober 2025

(17)

BAB III

RENCANA ANGGARAN

AKSI SRA -LOMBA VIDEO PROFIL

Juri Rp 500.000 3 Rp 1.500.000

Hadiah

Juara 1 Rp 750.000 1 Rp 750.000

Juara 2 Rp 500.000 1 Rp 500.000

Juara 3 Rp 250.000 1 Rp 250.000

Piala Rp 300.000 1 Rp 300.000

Konsumsi

Snack Rp 15.000 30 Rp 450.000

Makan Rp 25.000 30 Rp 750.000

JUMLAH Rp 4.500.000

AKSI SRA -LOMBA FILM PENDEK

Juri Rp 500.000 3 Rp 1.500.000

Hadiah

Juara 1 Rp 750.000 1 Rp 750.000

Juara 2 Rp 500.000 1 Rp 500.000

Juara 3 Rp 250.000 1 Rp 250.000

Piala Rp 300.000 1 Rp 300.000

Konsumsi

Snack Rp 15.000 30 Rp 450.000

Makan Rp 25.000 30 Rp 750.000

JUMLAH Rp 4.500.000

AKSI SRA -LOMBA DESAIN POSTER

Juri Rp 500.000 3 Rp 1.500.000

Hadiah

Juara 1 Rp 750.000 1 Rp 750.000

Juara 2 Rp 500.000 1 Rp 500.000

Juara 3 Rp 250.000 1 Rp 250.000

Piala Rp 300.000 1 Rp 300.000

Konsumsi

Snack Rp 15.000 30 Rp 450.000

Makan Rp 25.000 30 Rp 750.000

JUMLAH Rp 4.500.000

(18)

PEMBENTUKAN TIM SRA

ATK dan penggandaan Rp 1.000.000 1 Rp 1.000.000

Konsumsi

Snack Rp 15.000 20 x 5 Rp 1.500.000

Makan Rp 30.000 20 x 5 Rp 3.000.000

JUMLAH Rp 5.500.000

(19)

BAB IV PENUTUP

Demikian panduan ini dibuat untuk memberikan gambaran umum dalam mengikuti kegiatan Aksi Nyata Sekolah Ramah Anak dengan harapan akan dapat dimanfaatkan oleh semua pihak yang terkait dalam mengikuti kegiatan tersebut di atas.

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

HaJ ini tercantum pada Peraturan Pemerintah R No.28 tahun 2004 Tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan pasal 42 "Dalam rangka pengawasan keamanan, mutu dan g zi

Peraturan Gubernur Nomor 12 Tahu 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Guebrnur Jawa Tengah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 80 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43

Dalam rangka produksi dan peredaran pangan oleh IRTP, Pasal 43 Peraturan Pemerintah No 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan mengamanatkan bahwa pangan olahan yang

Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan mengharuskan setiap orang yang melakukan Produksi Pangan dalam kemasan wajib menggunakan bahan kemasan pangan yang tidak

PERATURAN BADAN PANGAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2024 TENTANG PENGAWASAN TERHADAP PEMENUHAN PERSYARATAN KEAMANAN, MUTU, GIZI, LABEL, DAN IKLAN PANGAN SEGAR DENGAN