SMA NEGERI 2 BANJAR
Jl. KH Muhammad Sanusi Langensari Kota Banjar
PROGRAM KERJA SATUAN
PENDIDIKAN RAMAH ANAK
TAHUN 2025
LEMBAR PENGESAHAN
PROGRAM KERJA
SATUAN PENDIDIKAN RAMAH ANAK SEKOLAH RAMAH ANAK
Mengetahui : Banjar, Agustus 2025
Kepala SMA Negeri 2 Banjar Ketua,
Drs. AGUS PRASETIANA HERI ISMANTO, S.Pd NIP. 19660826 200501 1 002 NIP. 19791218 200604 2 010
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komitmen Negara untuk menjamin pemenuhan hak Pendidikan anak ditunjukkan dalam Pasal 28 ayat (1) Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi oleh Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990, menyebutkan bahwa semua anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan Pendidikan. Kemudian dalam Pasal 29 ayat (1) menekankan bahwa pendidikan bertujuan untuk pengembangan kepribadian, bakat, kemampuan mental dan fisik anak hingga mencapai potensi sepenuhnya; pengembangan sikap menghormati hak-hak asasi manusia; pengembangan sikap menghormati kepada orang tua, kepribadian budaya, bahasa, dan nilai-nilai; penyiapan anak untuk kehidupan yang bertanggung jawab dalam suatu masyarakat dalam semangat saling pengertian, tenggang rasa, kesetaraan gender, dan persahabatan antar semua bangsa, suku, agama, termasuk anak dari penduduk asli; dan pengembangan rasa hormat pada lingkungan alam.
Komitmen Indonesia dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak khususnya di bidang pendidikan ditegaskan dalam Pasal 28C ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) yang menyebutkan bahwa “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”.
Selanjutnya pada Pasal 28B ayat (2) UUD 1945 menyebutkan bahwa “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”.
Pengaturan dalam Konstitusi ini secara operasional telah ditindaklanjuti dalam Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menyebutkan bahwa “Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya”. Serta ditindaklanjuti dalam Pasal 54 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yang menyatakan bahwa “Anak di dalam dan di lingkungan satuan pendidikan wajib mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan fisik, psikis,
kejahatan seksual, dan kejahatan lainnya yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, sesama peserta didik, dan/atau pihak lain.
Pasal 31 UUD 1945 mengatur hak pendidikan warga negara dan kewajiban pemerintah dalam pemenuhan layanan pendidikan dasar. Negara telah berkomitmen dalam mengimplementasikan Pasal 31 UUD 1945 mengenai anggaran minimal 20% (dua puluh persen) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta pendidikan dasar bebas biaya dengan kebijakan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) /Madrasah Tsanawiyah (MTs) untuk semua anak Indonesia yang berada di satuan pendidikan.
SMA Negeri 2 Banjar sebagai sekolah yang sadar akan pentingnya penerapan Ramah Anak di Sekolah dengan pola Bottom Up: adalah proses dimana satuan Pendidikan mempunyai keinginan sendiri untuk “MAU” menjadi SRA. Untuk proses seperti ini, maka satuan pendidikan yang “MAU” tadi melaporkan kesediaannya kepada Dinas PPPA dan KCD yang akan menambahkan atau mengkompilasi dengan daftar yang sudah ada.
B. Dasar Hukum
1. Ketentuan Internasional
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia tahun 1948;
Konvensi Hak-Hak Anak tahun 1989;
Deklarasi Dakar Education For All (EFA) tahun 2000;
Sustainable Development Goals, tujuan ke-4 yaitu pendidikan yang berkualitas;
Deklarasi World Fit for Children tahun 2002.
2. Ketentuan Nasional
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak;
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas;
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan Mutu dan Gizi Pangan;
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar;
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat;
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa;
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan;
C. Tema Kegiatan
“ Empati, tak sekedar Simpati “
D. Tujuan
1. Melaksanakan program sekolah ramah anak
2. Meningkatkan pengetahuan semua warga sekolah tentang keharusan terciptanya sekolah ramah anak
3. Meningkatkan kemampuan guru dalam membuat aksi yang berkaitan dengan ramah anak
4. Menciptakan suasana sekolah yang nyaman untuk semua warga dengan terjalin komunikasi dan perlindungan yang baik terhadap anak
5. Menyusun Tim SRA
E. Hasil Yang Diharapkan
1. Terlaksananya program sekolah ramah anak
2. Meningkatnya pengetahuan semua warga sekolah tentang keharusan terciptanya sekolah ramah anak
3. Meningkatnya kemampuan guru dalam membuat aksi yang berkaitan dengan ramah anak
4. Menciptakan suasana sekolah yang nyaman untuk semua warga dengan terjalin komunikasi dan perlindungan yang baik terhadap anak
5. Tersusunnya Tim SRA dengan tupoksinya.
BAB II PELAKSANAAN
A. Waktu dan tempat Pelaksanaan
Kegiatan Sosialisasi Sekolah Ramah Anak akan dilaksanakan pada hari Jum’at-Sabtu , 16- 17 Agustus 2025 di Kampus SMAN 2 Banjar, Kota Banjar
B. Supervisor
Supervisor adalah Monitoring dan Evaluasi TPMPS SMA Negeri 2 Banjar
C. Narasumber
Narasumber yang melakukan pendampingan terdiri dari 4 orang yaitu Narasumber dari Dinas Sosial Kota Banjar , Satpol PP Kota Banjar, Ketua Tim SRA, Kepala SMA Negeri 2 Banjar.
D. Peserta dan Panitia
Peserta kegiatan Bimtek terdiri dari 50 orang siswa di SMA Negeri 2 Banjar yang merupakan perwakilan kelas dan perwakilan ekskul. Panitia sebanyak 6 orang dan tamu undangan
E. Jadwal Kegiatan
SOSIALISASI SEKOLAH RAMAH ANAK
“ Empati, tak sekedar Simpati “
Hari
Tanggal Waktu Materi Pemateri
Jum’at, 16 Agustus 2025
07.00 - 07.45 Pembukaan Panitia
07.45 - 08.30 Kebijakan Dinas SMA Negeri
2 Banjar Kepala SMA Negeri 2 Banjar
08.30 - 09.15 Ketua Tim SRA SMA Negeri 2
Banjar Sugeng Joniarto, S.Pd. M.Pd
09.15 - 10.00
Hari
Tanggal Waktu Materi Pemateri
10.00 - 10.15 Istirahat 10.15 - 11.00
Kedisiplinan Narasumber Satpol PP Kota Banjar
11.00 - 11.45
11.45 - 12.30 Isoma
12.30 - 13.15 Kebijakan Sekolah Ramah
Anak Narasumber Dinsos Kota Banjar
13.15 - 14.00 Kebijakan Sekolah Ramah
Anak Narasumber Dinsos Kota Banjar
Sabtu, 17 Agustus 2025
07.00 - 07.45 Registrasi Peserta dan Evaluasi
Tim SRA 07.45 - 08.30 Empaty
08.30 - 09.15 Rencana Aksi SRA TMA Negeri 2 Banjar 2025
09.15 - 10.00 Rencana Aksi-Poster 10.00 - 10.15 Istirahat
10.15 - 11.00 Rencana Aksri Film Pendek Panitia 11.00 - 11.45
11.45 - 12.30 Isoma 12.30 - 13.15
Rencana aksi Video profil Panitia 13.15 - 14.00
15.15 - 16.00 16.00 - 16.45
F. Skenario Kegiatan 1. Perencanaan
a. Menyusun perencanaan tindakan secara rinci dan sistematis: kegiatan yang akan dilakukan, waktu kegiatan, personil yang terlibat, dan sejenisnya.
b. Membentuk Kepanitiaan dan pembagian tugas c. Menyusun Program Kerja / Panduan Kegiatan d. Menentukan Narasumber
e. Membuat Administrasi kegiatan
- SK kepanitiaan
- Daftar hadir rapat panitia - Surat permohonan narasumber
- Surat tugas mengikuti kegiatan sosialisasi
- Menyiapkan peserta dari perwakilan kelas dan perwakilan ekskul
f. Menyiapkan sarana dan prasarana workshop berupa banner, ATK, makan dan minum
g. Menyusun instrumen monev 2. Pelaksanaan
a. Pembukaan
b. Menyampaikan rangkaian kegiatan.
c. Penyampaian paparan materi oleh Nara Sumber, melalui brain storming, diskusi, tanya jawab
3. Monitoring & Evaluasi Pelaksanaan Sosialisasi Mengobservasi jalannya kegiatan sosialisasi 4. Refleksi
a. Merefleksi keberlangsungan kegiatan sosialisasi
b. Membuat tindak lanjut untuk melakukan perubahan dan peningkatan pola bimbingan secara lebih intensif.
G. Strategi dan Metode
Ceramah, diskusi, tanya jawab, presentasi, praktik
BAB III PENUTUP
Demikian panduan ini dibuat untuk memberikan gambaran umum dalam mengikuti kegiatan Sosialisasi Sekolah Ramah Anak dengan harapan akan dapat dimanfaatkan oleh semua pihak yang terkait dalam mengikuti kegiatan tersebut di atas.
AKSI NYATA SATUAN
PENDIDIKAN RAMAH ANAK
TAHUN 2025
BAB I PENDAHULUAN
F. Latar Belakang
Komitmen Negara untuk menjamin pemenuhan hak Pendidikan anak ditunjukkan dalam Pasal 28 ayat (1) Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi oleh Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990, menyebutkan bahwa semua anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan Pendidikan. Kemudian dalam Pasal 29 ayat (1) menekankan bahwa pendidikan bertujuan untuk pengembangan kepribadian, bakat, kemampuan mental dan fisik anak hingga mencapai potensi sepenuhnya; pengembangan sikap menghormati hak-hak asasi manusia; pengembangan sikap menghormati kepada orang tua, kepribadian budaya, bahasa, dan nilai-nilai; penyiapan anak untuk kehidupan yang bertanggung jawab dalam suatu masyarakat dalam semangat saling pengertian, tenggang rasa, kesetaraan gender, dan persahabatan antar semua bangsa, suku, agama, termasuk anak dari penduduk asli; dan pengembangan rasa hormat pada lingkungan alam.
Komitmen Indonesia dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak khususnya di bidang pendidikan ditegaskan dalam Pasal 28C ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) yang menyebutkan bahwa “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”.
Selanjutnya pada Pasal 28B ayat (2) UUD 1945 menyebutkan bahwa “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”.
Pengaturan dalam Konstitusi ini secara operasional telah ditindaklanjuti dalam Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menyebutkan bahwa “Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya”. Serta ditindaklanjuti dalam Pasal 54 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yang menyatakan bahwa “Anak di dalam dan di lingkungan satuan
pendidikan wajib mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan fisik, psikis, kejahatan seksual, dan kejahatan lainnya yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, sesama peserta didik, dan/atau pihak lain.
Pasal 31 UUD 1945 mengatur hak pendidikan warga negara dan kewajiban pemerintah dalam pemenuhan layanan pendidikan dasar. Negara telah berkomitmen dalam mengimplementasikan Pasal 31 UUD 1945 mengenai anggaran minimal 20% (dua puluh persen) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta pendidikan dasar bebas biaya dengan kebijakan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) /Madrasah Tsanawiyah (MTs) untuk semua anak Indonesia yang berada di satuan pendidikan.
SMA Negeri 2 Banjar sebagai sekolah yang sadar akan pentingnya penerapan Ramah Anak di Sekolah dengan pola Bottom Up: adalah proses dimana satuan Pendidikan mempunyai keinginan sendiri untuk “MAU” menjadi SRA. Untuk proses seperti ini, maka satuan pendidikan yang “MAU” tadi melaporkan kesediaannya kepada Dinas PPPA dan KCD yang akan menambahkan atau mengkompilasi dengan daftar yang sudah ada.
G. Dasar Hukum
3. Ketentuan Internasional
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia tahun 1948;
Konvensi Hak-Hak Anak tahun 1989;
Deklarasi Dakar Education For All (EFA) tahun 2000;
Sustainable Development Goals, tujuan ke-4 yaitu pendidikan yang berkualitas;
Deklarasi World Fit for Children tahun 2002.
4. Ketentuan Nasional
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak;
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas;
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan Mutu dan Gizi Pangan;
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar;
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat;
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa;
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan;
H. Tema Kegiatan
Aksi Nyata SRA “ Empati, tak sekedar Simpati “
I. Tujuan
6. Melaksanakan program sekolah ramah anak
7. Meningkatkan pengetahuan semua warga sekolah tentang keharusan terciptanya sekolah ramah anak
8. Meningkatkan kemampuan guru dalam membuat aksi yang berkaitan dengan ramah anak
9. Menciptakan suasana sekolah yang nyaman untuk semua warga dengan terjalin komunikasi dan perlindungan yang baik terhadap anak
10. Menyusun Tim SRA
J. Hasil Yang Diharapkan
6. Terlaksananya program sekolah ramah anak
7. Meningkatnya pengetahuan semua warga sekolah tentang keharusan terciptanya sekolah ramah anak
8. Meningkatnya kemampuan guru dalam membuat aksi yang berkaitan dengan ramah anak
9. Menciptakan suasana sekolah yang nyaman untuk semua warga dengan terjalin komunikasi dan perlindungan yang baik terhadap anak
10. Tersusunnya Tim SRA dengan tupoksinya.
BAB II PELAKSANAAN
E. Waktu dan tempat Pelaksanaan
Kegiatan aksi nyata dari Sekolah Ramah Anak dibagi 3 jenis :
1. Lomba Video Profil, memuat profil SMA Negeri 2 Banjar berkaitan dengan kegiatan, program dan fasilitas yang mendukung pada SRA
2. Lomba Film Pendek, berupa kegiatan dokumenter tentang aksi empati siswa kepada sekitarnya
3. Desain poster, mengandung pesan dan ajakan untuk menyebarkan empati kepada sekitar
4. Penyusunan Tim SRA dan SOP SRA SMA Negeri 2 Banjar
F. Supervisor
Supervisor adalah Monitoring dan Evaluasi TPMPS SMA Negeri 2 Banjar
G. Juri
Juri dalam kegiatan ini adalah ahli dibidangnya
H. Peserta
Peserta lomba adalah semua perwakilan kelas di SMA Negeri 2 Banjar
H. Rentang Waktu Kegiatan September – Oktober 2025
BAB III
RENCANA ANGGARAN
AKSI SRA -LOMBA VIDEO PROFIL
Juri Rp 500.000 3 Rp 1.500.000
Hadiah
Juara 1 Rp 750.000 1 Rp 750.000
Juara 2 Rp 500.000 1 Rp 500.000
Juara 3 Rp 250.000 1 Rp 250.000
Piala Rp 300.000 1 Rp 300.000
Konsumsi
Snack Rp 15.000 30 Rp 450.000
Makan Rp 25.000 30 Rp 750.000
JUMLAH Rp 4.500.000
AKSI SRA -LOMBA FILM PENDEK
Juri Rp 500.000 3 Rp 1.500.000
Hadiah
Juara 1 Rp 750.000 1 Rp 750.000
Juara 2 Rp 500.000 1 Rp 500.000
Juara 3 Rp 250.000 1 Rp 250.000
Piala Rp 300.000 1 Rp 300.000
Konsumsi
Snack Rp 15.000 30 Rp 450.000
Makan Rp 25.000 30 Rp 750.000
JUMLAH Rp 4.500.000
AKSI SRA -LOMBA DESAIN POSTER
Juri Rp 500.000 3 Rp 1.500.000
Hadiah
Juara 1 Rp 750.000 1 Rp 750.000
Juara 2 Rp 500.000 1 Rp 500.000
Juara 3 Rp 250.000 1 Rp 250.000
Piala Rp 300.000 1 Rp 300.000
Konsumsi
Snack Rp 15.000 30 Rp 450.000
Makan Rp 25.000 30 Rp 750.000
JUMLAH Rp 4.500.000
PEMBENTUKAN TIM SRA
ATK dan penggandaan Rp 1.000.000 1 Rp 1.000.000
Konsumsi
Snack Rp 15.000 20 x 5 Rp 1.500.000
Makan Rp 30.000 20 x 5 Rp 3.000.000
JUMLAH Rp 5.500.000
BAB IV PENUTUP
Demikian panduan ini dibuat untuk memberikan gambaran umum dalam mengikuti kegiatan Aksi Nyata Sekolah Ramah Anak dengan harapan akan dapat dimanfaatkan oleh semua pihak yang terkait dalam mengikuti kegiatan tersebut di atas.