BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Program Literasi SD
Program Literasi Sekolah (PLS) atau yang juga disebut dengan istilah Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan sebuah gerakan yang memiliki upaya untuk ,menumbuhkan budi pekerti siswa. Tujuan dilakukannya program ini adalah agar siswa memiliki budaya membaca dan juga menulis yang baik, sehingga terciptalah pembelajaran sepanjang hayat.
Program Literasi Sekolah ini juga didefinisikan sebagai suatu gerakan yang memiliki tujuan untuk menjadikan sekolah sebagai tempat untuk belajar, baik membaca dan juga menulis agar warganya, dalam hal ini siswa, guru, dan civitas di sekolah selalu literasi sepanjang hidup dengan cara melibatkan peran publik.
Program literasi SD merupakan salah satu program yang kini seharusnya terus digaungkan karena manfaatnya yang cukup penting. Program literasi ini merupakan gerakan literasi yang bisa dilakukan di sekolah, komunitas, dan lingkungan sekitar demi mendukung peningkatan minat baca siswa Sekolah Dasar dan juga mengasah keterampilan menulis.
Pada dasarnya, istilah literasi sebenarnya memiliki makna yang lebih luas lagi, bahkan lebih luas dari hanya membaca saja, melainkan juga menulis. Oleh sebab itu, harapan dari diselenggarakannya program ini adalah agar siswa dan seluruh warga di sekolah memiliki kemauan baca yang tinggi dan juga memiliki kemampuan untuk menulis yang baik.
Kemampuan membaca dan menulis ini merupakan kemampuan yang saling berhubungan satu sama lain dan kemudian, dua kemampuan ini biasanya juga identik dengan proses belajar dan mengajar. Karena saat seseorang mulai terbiasa atau akrab dengan dunia literasi sejak dini, maka kebiasaan tersebut otomatis akan melekat hingga akhir hayatnya.
Melalui program ini, harapannya adalah keterampilan literasi siswa di SD dapat meningkat, sehingga siswa memiliki minat baca yang tinggi dan juga keterampilan menulis yang lebih baik.
Program literasi SD terbagi atas enam yaitu:
1. Literasi Baca Tulis adalah kecakapan untuk memahami isi teks tertulis, baik yang tersirat maupun tersurat, untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi diri.
2. Literasi Numerasi adalah kecakapan untuk menggunakan berbagai macam angka dan symbol yang terkair dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari.
3. Literasi Sains adalah kecakapan untuk memahami fenomena alam dan sosial di sekitar kita serta mengambil keputusan yang tepat secara ilmiah.
4. Literasi Digital adalah kecakapan menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggung jawab untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi.
5. Literasi Finansial adalah kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep, risiko, keterampilan, dan motivasi dalam konteks finansial.
6. Literasi Budaya dan Kewargaan adalah kecakapan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa serta memahami hak dan kewajiban sebagai warga Negara.
Tujuan gerakan literasi Sekolah Dasar dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan khusus.
1. Tujuan umum
Tujuan umum gerakan literasi sekolah dasar adalah menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti para peserta didik agar menjadi insan literat sepanjang hidup melalui ekosistem literasi yang dibangun dalam gerakan literasi sekolah.
2. Tujuan khusus
Tujuan khususnya adalah sebagai berikut.
a. Membentuk budaya literasi di lingkungan sekolah.
b. Meningkatkan insan literat di lingkungan sekolah.
c. Meningkatkan pengelolaan pengetahuan di lingkungan sekolah melalui sekolah ramah anak yang menyenangkan.
d. Menjadi wadah untuk menumbuhkan strategi membaca, sehingga keberlanjutan pembelajaran bisa selalu dihadirkan.
Adapun langkah literasi dalam pembelajaran meliputi sebelum, saat, dan setelah membaca.
1. Sebelum
Sebelum membaca, peserta didik akan diberi buku bacaan dan mereka diminta untuk memahami tujuan membaca buku tersebut. Pada tahap ini, peserta didik juga harus mampu memperkirakan isi buku yang akan dibaca.
2. Selama
Selama membaca, peserta didik harus bisa mengidentifikasi informasi relevan yang terkandung di dalam bacaan, mencari kata kunci, dan menemukan kosakata baru.
3. Setelah
Setelah membaca, peserta didik harus bisa menyimpulkan teks yang sudah dibaca, baik secara lisan dan tulisan.
Adapun manfaat program literasi SD yaitu:
1. Memperkaya pengetahuan kosa kata.
2. Meningkatkan pemahaman mata pelajaran Bahasa Indonesia.
3. Menambah informasi dan wawasan baru.
4. Meningkatkan kreativitas peserta didik dalam menulis dan menyusun kata- kata.
5. Mengasah daya ingat melalui membaca.
6. Meningkatkan kepekaan terhadap informasi yang muncul di media.
B. Tahapan-tahapan Program Pembelajaran Literasi SD 1. Tahap pembiasaan
Pada tahap pembiasaan, kegiatan literasi hanya bertujuan untuk kesenangan.
Melalui kesenangan itulah diharapkan bisa menumbuhkan minat membaca dan
menulis para peserta didik. Tahap pembiasan dilakukan dengan dua cara, yaitu membaca nyaring oleh dan membaca dalam hati.
a. Membaca nyaring
Langkah-langkah yang harus dilakukan guru selama membaca nyaring adalah sebagai berikut.
1) Sebelum membaca
Kegiatan sebelum membaca adalah sebagai berikut.
 Peserta didik diberi buku yang menarik, bermanfaat, dan sesuai dengan perkembangan anak.
 Guru memberikan pernyataan pembuka tentang buku yang akan dibaca.
2) Saat membaca
Kegiataan saat membaca adalah sebagai berikut.
 Guru membaca isi buku dengan suara lantang, pengucapan jelas, dan tidak terlalu cepat.
 Di antara sela-sela membaca, guru bisa menanyakan beberapa kalimat yang sudah dibaca untuk menggiring tanggapan peserta didik.
3) Setelah membaca
Kegiatan setelah membaca adalah memberikan pertanyaan kepada peserta didik berkaitan dengan teks yang sudah dibaca.
b. Membaca dalam hati
Membaca dalam hati dilakukan oleh guru dan peserta didik secara bersamaan.
Alokasi waktu yang dibutuhkan biasanya 15 menit. Jika terlalu lama, peserta didik bisa cepat bosan. Adapun langkah-langkah membaca dalam hati adalah sebagai berikut.
1) Sebelum membaca
Sebelum membaca ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu sebagai berikut.
Peserta didik bebas memilih buku bacaan yang diinginkan.
 Guru memberikan penjelasan tentang durasi membaca.
 Peserta didik bisa menempati area mana saja yang disukainya asalkan masih di area sekolah Saat membaca.
 Saat membaca, peserta didik dan guru membaca bersama-sama dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
2) Setelah membaca
Setelah membaca, ada hal-hal penting yang harus dilakukan peserta didik, yaitu sebagai berikut.
 Peserta didik mencatat hal-hal penting dari buku bacaan, misalnya judul buku, pengarang, jumlah halaman, dan sebagainya.
 Untuk buku yang belum selesai dibaca, bisa dilanjutkan di pertemuan selanjutnya.
 Peserta didik harus mengembalikan buku yang dibacanya di tempat semula.
 Peserta didik harus menjawab sejumlah pertanyaan dari Bapak/Ibu guru.
2. Tahap pengembangan
Tahap pengembangan merupakan bentuk tindak lanjut dari tahap sebelumnya, yaitu tahap pembiasaan. Pada tahap pengembangan ini, diharapkan kemampuan dan keinginan membaca para peserta didik SD sudah mulai muncul. Agar minat membacanya tidak hilang, dibutuhkan adanya tahap pengembangan. Adapun kegiatan yang bisa dilakukan di tahap pengembangan ini adalah sebagai berikut.
a. Memberikan komentar, baik secara lisan maupun tulisan, pada buku yang sudah dibaca.
b. Menulis tanggapan terhadap buku yang sudah dibaca.
c. Memanfaatkan graphic organizer sebagai alat untuk menulis tanggapan.
d. Membuat suatu kesimpulan sistematis dari buku yang sudah dibaca.
3. Tahap pembelajaran
Tahap pembelajaran ini merupakan tindak lanjut dari tahap sebelumnya, yaitu tahap pengembangan. Pada tahap ini, peserta didik sudah otomatis terlatih untuk
menerapkan budaya literasi di lingkungan sekolah. Adapun kegiatan yang bisa dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut.
Kebiasaan membaca 15 menit sebelum pembelajaran dimulai. Kegiatan ini bisa berupa membaca nyaring, membaca dalam hati, membaca bersama, atau membaca secara terintegrasi dengan beberapa indikator. Menjalankan berbagai strategi untuk memudahkan peserta didik dalam memahami suatu bacaan di semua mata pelajaran.
Memanfaatkan berbagai jenis bacaan, misalnya bacaan cetak, visual, auditori, dan digital. Dengan demikian, peserta didik bisa memperkaya literasinya di luar bacaan pelajaran.
C. Program Pembelajaran Literasi SD 1. Pojok Literasi
Pojok literasi atau yang juga sering disebut sudut literasi merupakan suatu Program Literasi Sekolah dasar yang mana dalam program ini sengaja membuat sebuah ruangan yang biasanya terletak di bagian sudut atau pojok ruangan dengan mengisi buku dan perlengkapan untuk membaca dan menulis. Bisa juga tersedia meja, kursi, karpet, dan lain sebagainya dengan tujuan menarik perhatian siswa agar mau berkunjung dan juga membaca di pojok literasi tersebut saat waktu luang sekolah.
Pojok literasi ini bisa berada di dalam kelas, di aula, di ruangan lain, bahkan di kantin, yang mana biasanya akan dihias sedemikian rupa.
2. Membaca Buku 15 Menit Sebelum Belajar
Program kedua yang juga biasa dijalankan adalah membiasakan siswa SD untuk membaca buku 15 menit sebelum belajar atau di pagi hari. Program ini sengaja dibuat agar siswa SD sudah memiliki pemahaman atau sudah membaca materi pembelajaran terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran. Tujuannya agar siswa sudah memiliki pemahaman sehingga cepat dan tanggap di dalam proses belajar mengajar, mengingat padatnya waktu pembelajaran yang terkadang dirasa kurang dalam pemenuhannya, sehingga jika tidak dilaksanakan program tersebut, maka siswa akan kehilangan waktu untuk mempelajari pembelajaran.
Akan tetapi, program membaca buku 15 menit sebelum belajar ini tidak hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan pelajaran saja, tetapi juga membiasakan siswa
untuk mandiri dalam belajar dan juga mampu mencukupi kebutuhan membacanya tanpa harus mendapat penjelasan atau pengajaran dari guru
3. Mading
Program yang sudah sangat terkenal dan bahkan diminati banyak siswa sejak dahulu adalah mading atau majalah dinding. Hingga saat ini, program majalah dinding atau mading ini selalu populer dan seolah tak lekang dimakan zaman karena caranya yang memang menarik dan membuat siswa termotivasi.
Program ini merupakan program di mana sekumpulan siswa yang tergabung di dalam komunitas atau kelompok secara aktif mempublikasikan mading di beberapa titik ruangan di sekolah yang mana mading yang dibuat sudah dirancang dan ditata sedemikian rupa agar dapat menyajikan informasi yang menarik perhatian pembaca atau siswa yang lewat. Di dalamnya terdapat konten beragam, mulai dari info kegiatan sekolah, hasil tulisan cerpen, puisi, kerajinan tangan, dan lain sebagainya dari para siswa yang dikumpulkan dan telah dipilih yang terbaik. Mading ini biasanya terbit secara berkala. Baik itu setiap minggu atau dua minggu sekali.
4. Duta Literasi Sekolah
Duta literasi sekolah merupakan program yang digelar sekolah dengan cara memilih perwakilan siswa yang sudah diseleksi. Tujuan dari program ini adalah untuk mengetahui siapa saja yang memiliki minat baca tinggi dan paling produktif dalam menulis. Tentu ada berbagai pertimbangan dalam pemilihan duta literasi ini, namun biasanya siapa yang terpilih adalah yang terbaik dalam kualifikasinya. Pemilihan ini bertujuan untuk mendorong siswa lain ikut meniru kebiasaan literasi dari sang duta, yakni membaca buku, berkunjung ke perpustakaan, menulis, dan lain sebagainya.
5. Lomba Menulis
Salah satu program yang juga sering dilakukan adalah berbagai ajang lomba yang berhubungan dengan literasi, salah satunya lomba menulis. Lomba menulis ini bisa berupa menulis esai, cerpen, puisi, dan lain sebagainya yang mana akan dipilih siapa pemenangnya agar memotivasi siswa lainnya agar dapat mengasah keterampilan literasi. Dengan perlombaan tersebut, maka siswa akan berlomba-lomba mengasah kemampuan literasinya yang baik untuk masa depannya.
6. Kunjungan Rutin ke Perpustakaan
Program Literasi Sekolah juga mengajak siswa SD untuk melakukan kunjungan rutin ke perpustakaan. Tujuannya adalah agar siswa mau berkunjung ke perpustakaan secara rutin untuk membaca buku dan menghabiskan waktu istirahat atau waktu luangnya di perpustakaan sehingga kebiasaan membaca akan terpupuk sejak dini. Tak hanya membaca, kegiatan yang bisa dilakukan di perpustakaan juga beragam. Mulai dari mengerjakan tugas, belajar kelompok, dan lain sebagainya.
7. Resume Bacaan di Koran
Program terakhir yang bisa dilakukan di dalam sekolah dalam program PLS adalah melakukan resume bacaan di koran. Melakukan resume ini tentu memiliki tujuan tersendiri. Biasanya, tujuan dari berlangsungnya program ini adalah agar siswa memiliki kemampuan melakukan resume dari koran. Yang mana untuk membuat resume, tentu siswa dituntut membaca dengan tepat dan dapat memahami makna, kekurangan, dan juga kelebihan mengenai berbagai hal yang ada di dalam koran, sehingga kemampuan literasinya semakin baik dari hari ke hari.
D. Contoh Program Pembelajaran Literasi SD 1. Buat Jadwal
Hal pertama yang harus dilakukan untuk membuat program kegiatan literasi sekolah dasar yang efektif adalah dengan membuat jadwal pelaksanaan. Jadwal yang dibuat bisa berupa kunjungan perpustakaan pada hari dan jam tertentu. Para guru dapat meminta para siswa untuk membaca dan menulis resume untuk setiap buku yang dibaca, kegiatan ini memberikan mereka kepemilikan atas jadwal tersebut.
Ini akan membantu para siswa belajar literasi lebih mudah dan menyenangkan.
Selain kunjungan perpustakaan, para guru dapat membuat jadwal kegiatan berupa membaca dan menulis di kelas dengan cara yang menyenangkan, misalnya dengan asosiasi kata. Asosiasi kata adalah teknik ampuh yang sebagian besar diterapkan di kelas ketika para siswa masih belajar membaca. Namun, asosiasi kata juga sangat berguna ketika siswa diharuskan membaca teks tentang topik yang kompleks atau mata pelajaran baru.
Dengan teknik ini, siswa akan mengaktifkan kosa kata yang tepat yang dibutuhkan untuk mengolah teks. Bagaimana cara menggunakan asosiasi kata? Ada dua cara.
Pertama, kamu dapat menggunakan kata-kata abstrak di mana siswa perlu menemukan kata-kata dengan arti yang mirip atau contoh di mana kata yang sama akan memiliki arti yang berbeda. Cara kedua adalah agar siswa mencocokkan kata dengan definisi atau penerapan praktis dari kata tersebut tanpa mengubah artinya.
Pastikan saja bahwa semua kata yang digunakan dalam tugas asosiasi kata melengkapi bahan bacaan dan mengaktifkan kosa kata siswa yang akan membantu mereka membaca teks secara efektif.
2. Membaca dan Mendengarkan Bersama
Kegiatan membaca bersama bisa dilakukan untuk siswa SD. Perlu diketahui bahwa ada sesuatu yang istimewa terkait mendengarkan buku yang dibacakan secara lantang. Membaca bersama dapat menarik perhatian dengan cara yang unik. Siswa dapat mendengarkan guru membaca buku atau mendengarkan salah satu siswa membaca di depan kelas dan siswa lain membuat resume dari apa yang temannya baca. Kegiatan ini bisa dilakukan seminggu sekali atau lebih tergantung dengan kesepakatan guru dan siswa. Menikmati buku bacaan yang bagus merupakan motivasi yang bagus untuk menumbuhkan kebiasaan membaca dan menulis yang lebih baik.
Ini juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri para siswa untuk menceritakan kembali buku yang mereka baca.
3. Diskusi
Yang tidak boleh dilewatkan dalam membuat gerakan literasi sekolah adalah diskusi. Kegiatan diskusi dalam program literasi sekolah sangat penting. Diskusi sebelum membaca dan setelah membaca sangat penting.
Dalam kegiatan diskusi ini, para guru mengarahkan siswa untuk bahan bacaan dengan menawarkan beberapa informasi tentang topik tersebut dan membentuk ekspektasi tentang apa yang seharusnya dibahas dari materi tersebut. Setelah membaca, siswa dan guru dapat berdiskusi. Siswa akan memiliki kesempatan untuk mendengar pendapat yang berbeda.Misalnya, apa yang diketahui teman sekelas lainnya tentang topik tersebut, yang secara alami merangsang keingintahuan mereka dan membawa topik tersebut ke tingkat yang lebih konkret dan dapat dipahami bersama.
4. Survei Teks
Ini juga penting, survei tekst merupakan kegiatan program literasi yang ampuh untuk siswa karena mengajarkan mereka cara mengidentifikasi nilai teks setelah membaca dan membuat resume. Dengan kata lain, selama belajar, siswa diharapkan untuk melakukan pekerjaan mandiri, membaca banyak buku atau artikel akademis, dan yang terpenting adalah menyaring informasi yang relevan.
Melakukan survei teks sebelum menginvestasikan banyak waktu untuk membaca teks lengkap, sangat penting bagi siswa. Untuk melakukannya begini caranya:
 Bagikan kepada siswa sepuluh teks yang mendekati topik yang guru pilih dari sudut yang berbeda atau diskusikan penyebab, efek, atau konsekuensi yang berbeda, dan seterusnya.
 Tetapkan setiap siswa tugas khusus tentang apa presentasi mereka seharusnya, dan minta mereka mendasarkannya pada informasi dari teks tersebut.
5. Simak Video Pembelajaran
Presentasi visual animasi merupakan cara yang bagus untuk membuat siswa tertarik untuk membaca teks tentang topik tertentu. para siswa SD akan lebih mudah memahami maksud dari apa yang dijelaskan melalui tayangan visual melalui video.
Melihat video pendek akan memudahkan para siswa memiliki gambaran tentang apa yang sedang mereka baca. Cara ini membantu untuk mengingat dan memahami tulisan yang dibaca oleh para siswa. Dengan begitu para siswa akan lebih mudah dalam membuat resume dari bacaan dan video yang yang ditugaskan untuk mereka.
6. Penulisan Ringkasan (Resume)
Menulis ringkasan buku yang baru saja di baca siswa bisa dijadikan sebagai kegiatan dari program literasi sekolah. Penulisan ringkasan adalah tugas bertingkat dengan intruksi atau topik tertentu, namun ini mungkin akan lebih membantu jika kegiatan ini menjadi kebiasaan. Membuat resume tidak harus panjang dan mendetail, tapi lebih tepatnya untuk melatih keterampilan siswa untuk mengekstraksi informasi berharga dari teks yang mereka baca. Dari resume yang dibuat para siswa, guru dapat mengevaluasi seberapa banyak siswa telah memahami materi dan jenis informasi apa yang mereka fokuskan.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Program Pembelajaran Literasi SD adalah sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literal sepanjang hayat melalui pelibatan public. Hal yang paling mendasar dalam kegiatan program pembelajaran literasi SD adalah kegiatan membaca. Keterampilan membaca merupakan fondasi untuk mempelajari berbagai hal lainnya. Kemampuan ini penting bagi pertumbuhan intelektual peserta didik Sekolah Dsar. Peserta didik melalui membaca dapat menyerap pengetahuan dan mengeksplorasi dunia yang bermanfaat bagi kehidupannya.
B. Saran
Tentunya kami sebagai penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya kami akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Dkk, Pembelajaran Literasi: Stategi Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika, Sains, Mmbaca, dan Menulis, Jakarta: Bumi Aksara, 2017.
Eko Yuli Rusmanto. 2021. "Pentingnya Program Literasi Di Sekolah".
https://www.spmnasionalpwt.sch.id/read/105/pentingnya-program-literasi-di-sekolah Lili Y. 2023. "6 Contog Program Literasi SD SMP SMA".
https://mamikos.com/info/contoh-program-kegiatan-literasi-sekolah-pljr/