• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM MUTU RAJAL 2018 - Copy

N/A
N/A
putri

Academic year: 2024

Membagikan "PROGRAM MUTU RAJAL 2018 - Copy"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN INSTALASI RAWAT JALAN

TAHUN 2018

RUMAH SAKIT UMUM WIJAYAKUSUMA KEBUMEN Jl. GelatikNo. 01 Panjer,Kebumen 54312 Jawa Tengah

Telp : (0287) 381954

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PROGRAM

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN INSTALASI RAWAT JALAN

RUMAH SAKIT UMUM WIJAYAKUSUMA KEBUMEN TAHUN 2019

Telah disahkan dan diberlakukan pada

Hari : Senin

Tanggal : 04 Februari 2019

Ditetapkan Oleh :

Ketua Komite

Peningkatan mutu dan keselamatan pasien

Dini Alfiani, SKM

Direktur Rumah Sakit umum wijayakusuma Kebumen

dr. Indah Mukarromah

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...

i

LEMBAR PENGESAHAN ...

ii

DAFTAR ISI ...

iii

A. PENDAHULUAN

...

1

B. LATAR BELAKANG

...

2

C. TUJUAN

...

2

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN

...

3

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

...

5

F. SASARAN

...

11

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

...

13

H. PENCATATAN DAN PELAPORAN

...

13

I. MONITORING DAN EVALUASI

...

13

J. DAFTAR PUSTAKA

...

14

(4)
(5)

A. PENDAHULUAN

Kualitas pelayanan merupakan upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketetapan penyampaian dalam mengimbangi harapan pelanggan. Kulaitas pelayanan / jasa dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para pelanggan atas layanan yang sesungguhnya mereka inginkan. Jika kenyataan lebih dari yang diharapkan, maka pelayanan dapat dikatakan bermutu sedangkan jika kenyataan kurang dari yang diharapkan, maka pelayanan dapat dikatakan tidak bermutu.

Mutu (kualitas) pelayanan kesehatan menurut Wijono (1999) adalah derajat dipenuhinya standar profesi atau standar operasional prosedur (SOP) dalam pelayanan pasien dan terwujudnya hasil-hasil outcome seperti yang diharapkan oleh profesi maupun pasien yang meliputi pelayanan, diagnosa terapi, prosedur atau tindakan penyelesaian masalah klinis. Sedangkan menurut Giebing (1994), kualitas pelayanan kesehatan adalah tercapainya kriteria keberhasilan pelayanan yang telah ditentukan.

Peningkatan mutu dan Keselamatan Pasien adalah upaya untuk meningkatkan mutu secara keseluruhan dengan terus menerus mengurangi risiko terhadap pasien dan staf baik dalam proses klinis maupun lingkungan fisik, demi tercapai keinginan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas. Selain pelayanan kesehatan yang berkualitas juga dituntut pelayanan yang menjunjung/berorientasi pada keselamatan pasien. Cross & Blue dalam Giebing 1994 mengemukakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan berhubungan dengan lima karakteristik proses pelayanan kesehatan yaitu

1) dapat dicapai;

2) diterima masyarakat;

3) komprehensif 4) berkesinambungan 5) terdokumentasi.

Akreditasi Rumah Sakit merupakan upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit yang dilakukan dengan membangun sistem dan budaya mutu. Melalui akreditasi RS diharapkan ada perbaikan sistem di RumahSakit yang meliputi input,process dan product

(6)

output (meliputi output dan outcome), sehingga tercapai pelayanan yang berkualitas meliputi safety, satisfaction, selfcare, anxiety, comfort dan knowledge.

B. LATAR BELAKANG

Instalasi rawat jalan Rumah Sakit Khusus ibu dan anak Wijayakusuma merupakan sebagai unit pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan sebagai tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan, dan pengobatan pasien oleh dokter ahli dibidang masing-masing yang disediakan untuk pasien yang membutuhkan waktu singkat untuk menyembuhannya atau tidak memerlukan perawatan. Kebutuhan srana penunjung yang terkait dengan rawat jalan ialah instalasi farmasi, instalasi gizi, instalasi radiologi, instalasi laboratorium, CSSD, IPSRS dan laundry.

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Wijayakusuma merupakan rumah sakit Faskes Lanjutan di Kabupaten Kebumen yang memiliki visi rumah sakit kesehatan ibu dan anak adalah aset dasar pembangunan bangsa. Instalasi Rawat jalan sebagai bagian dari unit di rumah sakit ini merupakan salah satu tempat pelayanan yang pertama, yang diharapkan pasien maupun keluarga pasien adalah sebagai tempat pemberi informasi yang jelas sebelum pasien mendapatkan tindakan / pelayanan berikutnya bahkan sampai memerlukan rawat inap.

a. Pemberian pelayanan di Klinik Spesialis.

b. Buka pelayanan sesui ketentuan.

c. Waktu tunggu durawat jalan.

d. Kepuasan pelanggan pada rawat jalan.

C. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di Instalasi Rawat jalan.

b. Tujuan Khusus Meningkatkan mutu pelayanan klinis

 Meningkatkan mutu manajemen.

 Meningkatkan pemenuhan sasaran keselamatan pasien.

(7)

 Tercapainya monitoring/evaluasi pelayanan/asuhan kesehatan pasien.

 Tercapainya profesionalisme petugas kesehatan dalam melakukan tindakan.

 berdasarkan SPO Tercapainya kinerja yang tinggi dari staf Instalasi rawat jalan.

D. KEGIATAN POKOK & RINCIAN KEGIATAN N

o Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan 1. Pemberian pelayanan di

klinik spesialis.

Melakukan survey angka jumlah klinik spesialis yang di tangani oleh dokter spesialis dalam waktu satu bulan yang mencakup :

a. Klinik spesialis anak.

b. Klinik spesialis obgyn.

c. Klinik gigi 2. Buka pelayanan sesuai

ketentuan.

Melakukan survey register rawat jalan angka Tersediamya jenis pelayanan rawat jalan spesialistik pada hari kerja di rumah sakit yang buka sesuai dengan ketentuan dalan satu bulat meliputi :

a. Hari senin – sabtu klinik anak : 08.00 – 11.00 WIB.

b. Hari senin - sabtu Klinik Obgyn : 14.00 – 16.00 WIB.

c. Hari senin - sabtu Klinik Obgyn : 17.00 – 19.00 WIB

3. Waktu tunggu di rawat jalan. Melakukan survey pasien rawat jalan meliputi Waktu yang diperlukan mulai pasien

(8)

mendaftar sampai dilayani oleh dokter spesialistik. Waktu yang diperlukan adalah < 60 menit.

4. Kepuasan pelanggan pada rawat jalan.

Survey terhadap pasien rawat jalan terhadap pelayanan yang diberikan.

(9)

E. CARA MALAKUKAN KEGIATAN N

O

PROGRAM KERJA TUJUAN RINCIAN KEGIATAN CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 1. Pemberian pelayanan di

klinik spesialis.

Tersedianya

pelayanan klinik oleh tenaga spesialis yang ditanganioleh dokter spesialis.

Melakukan survey angka jumlah klinik spesialis yang di tangani oleh dokter spesialis dalam waktu satu bulan yang mencakup :

a. Klinik spesialis anak.

b. Klinik spesialis obgyn.

c. Klinik Gigi

a. Sumber data diambil dari register rawat jalan poli spesialis.

b. Frekuensi pengumpulan data selama 1 bulan.

c. Jumlah sampel yang diambil 100% dari jumlah poli klinik yang ditangani oleh dokter spesialis.

d. Numeratornya adalah jumlah hari buka spesialis ayng ditangai oleh dokter spesialis dalam waktu 1 bulan.

e. Denominatornya adalah jumlah seluruh hari buka spesialis dalam waktu 1 bulan.

f. Data diambil dari register rawat jalan poliklinik spesialis,

(10)

Kriteria inklusi : a. Dokter spesialis.

Satu hari setiap pemberian pelayanan di klinik spesialis dengan dampel 4 pasien rawat jalan.

Kriteria Ekslusi : a. Dokter Umum.

2. Buka pelayanan sesuai ketentuan.

Tersedianya jenis pelayanan rawat jalan spesialistik pada hari kerja di rumah sakit umum wijayakusuma Kebumen.

Melakukan survey register

rawat jalan angka

Tersediamya jenis

pelayanan rawat jalan spesialistik pada hari kerja di rumah sakit yang buka sesuai dengan ketentuan dalan satu bulat meliputi :

a. Hari senin – Sabtu dan sabtu klinik anak : 08.00 – 11.00 WIB.

b. Hari senin - sabtu

a. Sumber data diambil dari register rawat jalan.

b. Frekuensi pengumpulan data selama 1 bulan.

c. Jumlah sampel yang diambil 100% dari jumlah poli klinik.

d. Numeratornya adalah jumlah pelayanan rawat jalan

spesialistik yang buka sesuai dengan ketentuan dalam 1 bulan.

g. Denominatornya adalah jumlah

(11)

– 16.00 WIB.

c. Hari senin - sabtu Klinik gigi : 17.00 - 19.00 WIB

jalan spesialistik.

h. Data diambil dari register rawat jalan,

Kriteria inklusi : b. Poli klinik anak.

data yang diambil setiap hari senin - sabtu pelayanan dalam waktu satu bulan.

c. Poli klinik obgyn.

setiap buka pelayanan hari senin - sabtu dalam waktu satu bulan.

d. Poli Klinik Gigi

setiap buka pelayanan hari senin - sabtu dalam waktu satu bulan.

Kriteria Ekslusi : b. Poli klinik umum.

(12)

3. Waktu tunggu di rawat jalan.

Tersedianya

pelayanan rawat jalan spesialistik pada hari kerja di rumah sakit yang mudah dan cepat diakses oleh pasien.

Melakukan survey pasien rawat jalan meliputi Waktu yang diperlukan mulai pasien mendaftar sampai dilayani oleh dokter spesialistik. Waktu yang diperlukan adalah < 60 menit.

a. Sumber data diambil dari survey pasien rawat jalan.

b. Frekuensi pengumpulan data selama 1 bulan.

c. Jumlah sampel yang diambil waktu <60 menit.

d. Numeratornya adalah jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat jalan yang mendapatkan pelayanan di rawat jalan.

e. Denominatornya adalah jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvey.

f. Data diambil dari survey pasien rawat jalan.

Kriteria inklusi : a. Pasien klinik anak.

 pelayanan klinik anak pagi sebanyak 2 pasien, dengan pendafataran

(13)

 pelayanan klinik anak sore sebanyak 2 pasien, dengan pendafataran nomor 1 dan 2.

Kriteria Ekslusi :

a. Pelayanan klinik umum.

4. Kepuasan pelanggan pada rawat jalan.

Terselenggaranya pelayanan rawat jakan yang mampu

memberikan kepuasan pelanggan atau

pasien.

Survey terhadap pasien rawat jalan terhadap pelayanan yang diberikan.

a. Sumber data diambil dari survey pasien rawat jalan..

b. Frekuensi pengumpulan data setiap bulan..

c. Jumlah sampel yang diambil >

90 %.

d. Numeratornya adalah jumlah kumulatif rata-rata penilaian kepuasan pasien rawat jalan yang disurvey.

i. Denominatornya adalah jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvey (minimal n = 50)

(14)

rawat jalan.

Kriteria inklusi : a. Pasien klinik anak.

b. Pasien klinik obgyn.

c. Pasien klinik Gigi Kriteria Ekslusi :

c. Pasien dokter umum.

F. SASARAN

Sasaran dari program peningkatan mutu dan keselamatan pasien instalasi rawat jalan adalah sebagai berikut :

(15)

N O

PROGRAM KERJA SASARAN TARGET WAKTU INDIKATOR

1. Pemberian pelayanan di klinik spesialis.

Instalasi rawat jalan. 1. Penyusunan : Januari 2019 2. Pengumpulan data

: Februari – Desember 2019

1. Tercapainya angka pemberian pelayanan di klinik spesialis 100%.

2. Pemahaman dan kedisiplinan pemberian pelayanan spesialistik.

2. Buka pelayanan sesuai ketentuan.

Instalasi rawat jalan. 1. Penyusunan : Januari 2019 2. Pengumpulan data

: Februari – Desember 2019

1. Tercapainya angka buka pelayanan sesuai

ketentuan.

2. Pemahaman dan

kedisiplinan jadwal buka pemberian pelayanan spesialistik sesuai dengan ketentuan.

3. Waktu tunggu di rawat jalan.

Instalasi rawat jalan. 1. Penyusunan : Januari 2019 2. Pengumpulan data

: Februari – Desember 2019

1. Tercapainya angka waktu tunggu di rawat jalan.

2. Maksimal waktu tunggu <60 menit bagi pasien rawat jalan.

4. Kepuasan pelanggan Instalasi rawat jalan. 1. Penyusunan : Tercapainya kepuasan pelanggan

(16)

2. Pengumpulan data : Februari –

Desember 2019

(17)

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN :

NO

. KEGIATAN

BULAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1

1 1 2 1. Pemberian

pelayanan di klinik spesialis.

2. Buka pelayanan sesuai ketentuan.

3. Waktu tunggu di rawat jalan.

4. Kepuasan

pelanggan pada rawat jalan.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA Dalam evaluasi pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara bekala, setiap bulan. Data dikumpulkan melalui sensus harian oleh Penanggung jawab instalasi rawat jalan dan dilaporkan maksimal tanggal 5 bulan berikutnya ke komite peningkatan mutu dan keselamatanan pasien rumah sakit khusus ibu dan anak waijayakusuma. Direktur bersama komite menyusun laporan peningkatan mutu dan keselamatan pasien ayngkemudian diserahakan ke yayasan wijayakusuma kebumen untuk acuan dalam pengambilan kebijakantahuan berikutnya.

I. MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring pelaksanaan kegiatan dilakukan secara berkla salam rapat koordinasi setiap 1 bulan sekali yang dihadiri oelh direktur, komite peningkatan mutu dan keselamatan pasien, komite terkait dan kepala instalasi atau unit kerja.

DAFTAR PUSTAKA

(18)

Kementrian kesehatan republik Indonesia Nomor 129/MENKES/SK/II/2008 Tentang standar Pelayanan minimal rumah sakit.

Departemen kesehatan republik Indonesia, 1994. Pedoman upaya peningkatan mutu rumah sakit

Departemen kesehatan republik Indonesia, 2008. Pedoman nasional keselamatan pasien rumah sakit.

Wijono, Djoko Haji. 2000 Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan.

Cetakan Kedua : Penerbit Airlangga University Pres. Surabaya

Referensi

Dokumen terkait

Merupakan kesepakatan antara pasien atau pihak keluarganya dengan pihak rumah sakit mengenai penolakan terhadap tindakan medik yang akan dilakukan oleh dokter dari

Hal ini mengindikasikan bahwa loyalitas pelanggan rumah sakit lebih efektif dibangun melalui kualitas pelayanan, yaitu dengan memperbaiki sikap staf karyawan (dokter dan perawat)

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat sistem monitoring pasien oleh dokter pada rumah sakit Mitra Manakarra Mamuju berbasis Android

Biaya Rawat Inap Rumah Sakit Jakarta – Rawat inap merupakan sebuah penanganan masalah kesehatan yang di anjurkan oleh dokter agar si pasien tetap menjalani perawatan di rumah

Pasien merasa tidak puas akan pelayanan kesehatan di rumah sakit antara lain perawat dan dokter tidak memberikan perhatian terhadap keluhan pasien dan keluarga,

Tidak adanya Kejadian Nyaris Cidera (KNC) dalam Pemberian Obat oleh perawat Angka kejadian pasien, penunggu pasien dan karyawan jatuh di pelayanan rumah

Hal ini mengindikasikan bahwa loyalitas pelanggan rumah sakit lebih efektif dibangun melalui kualitas pelayanan, yaitu dengan memperbaiki sikap staf karyawan (dokter dan perawat)

Hal ini mengindikasikan bahwa loyalitas pelanggan rumah sakit lebih efektif dibangun melalui kualitas pelayanan, yaitu dengan memperbaiki sikap staf karyawan dokter dan perawat serta