• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN "

Copied!
81
0
0

Teks penuh

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Strategi Pengembangan Agrowisata Stroberi di Desa Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, benar-benar merupakan hasil karya yang tidak diserahkan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal dan eksternal agrowisata stroberi di Desa Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa serta untuk mengetahui strategi pengembangan agrowisata stroberi di Desa Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal yang mempengaruhi Strategi Pengembangan Agrowisata Strawberry di Desa Pattapang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa terdiri dari kekuatan dan kelemahan.

Strategi Pengembangan Agrowisata Strawberry di Desa Pattapang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa yaitu pemerintah memberikan edukasi kepada petani dan pelaku usaha mengenai potensi agrowisata, memberikan dukungan infrastruktur untuk pengembangan agrowisata, memperluas lahan strawberry yang masih potensial untuk dikembangkan, mengembangkan fasilitas dan infrastruktur pendukung kegiatan pariwisata seperti paviliun dan spot foto, promosi kawasan agrowisata melalui media cetak dan online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal yang mempengaruhi strategi pengembangan agrowisata Strawberry di Desa Pattapang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa terdiri dari kekuatan dan kelemahan. Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpah nikmat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Strategi Pengembangan Agrowisata Strawberry di Desa Pattapang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

2 Menurut Gunawan (2006), dapat dikatakan bahwa permintaan buah strawberry di Indonesia cukup tinggi karena buah strawberry mempunyai peluang pasar yang semakin luas, karena buah strawberry tidak hanya dapat dikonsumsi secara langsung saja, namun buah strawberry juga dapat diolah menjadi sirup, selai, dodol, manisan, jus dan bahan baku pembuatan es krim dan kue, serta bermanfaat bagi kesehatan. Berdasarkan tabel di atas, produktivitas tanaman stroberi cenderung meningkat, begitu pula dengan produksi stroberi yang mengalami peningkatan.Untuk Sulawesi Selatan, luas tanam stroberi berada di dua kabupaten yaitu Gowa dan Bantaeng. 3 Kabupaten Gowa mempunyai wilayah dataran tinggi yang berpotensi untuk dikembangkan tanaman buah strawberry yang sangat sesuai dengan kondisi alamnya, dimana rata-rata ketinggian lokasi berada pada ketinggian 1000-1600 meter diatas permukaan laut dengan suhu 180 C sampai dengan 22 oC yaitu sangat cocok untuk pengembangan stroberi.

Kawasan Desa Pattapang sebagai daerah dataran tinggi merupakan kawasan pengembangan agrowisata stroberi yang tidak hanya dapat menunjang penghidupan petani, namun juga menjadi kawasan agrowisata yang potensial, dengan stroberi sebagai produk utama pengembangannya. Potensi agrowisata stroberi perlu dikembangkan dengan melihat sisi strategis pengembangan sektor buah stroberi yang didukung oleh pemerintah daerah dan masyarakat. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Strategi Pengembangan Agrowisata Strawberry di Kecamatan Pattapang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa”.

Tabel  1.  Luas  Panen,  Produksi  dan  Produktivitas  Buah  Strawberry  2016- 2016-2019 di Sulawesi Selatan
Tabel 1. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Buah Strawberry 2016- 2016-2019 di Sulawesi Selatan

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

  • Buah Strawberry
  • Agrowisata
  • Analisis SWOT
  • Konsep dan Strategi Pengembangan
  • Penelitian Terdahulu
  • Kerangka Pikir Penelitian

9 Menurut Rangkuti (2008), analisis SWOT merupakan alat untuk mengembangkan strategi memenangkan persaingan bisnis dengan konsep kerjasama dan persaingan. Analisis SWOT banyak digunakan dalam penyusunan perencanaan bisnis strategis (Strategic Business Planning) yang bertujuan untuk menyusun strategi jangka panjang agar arah dan tujuan perusahaan dapat tercapai dengan jelas dan keputusan dapat segera diambil, setelah segala perubahan terjadi. konfrontasi dengan kompetisi. Setiap organisasi akan berusaha menerapkan strategi yang menekankan kekuatan internal dan menghilangkan kelemahan internal (David, 2004).

Setiap organisasi berusaha menerapkan strategi yang menekankan kekuatan internal dan berusaha menghilangkan kelemahan internal (David, 2004). Strategi mempunyai konsep multifungsi atau multidivisional dan dalam perumusannya perlu memperhatikan faktor internal dan eksternal yang kita hadapi (David, 2004). Analisis SWOT. Hasil analisis dan pembahasan menunjukkan bahwa kelebihan industri stroberi Kharisma adalah bahan bakunya berkualitas baik, produk yang dihasilkan memiliki cita rasa yang unggul dan tidak mengandung bahan pengawet, serta sumber daya finansial (modal) seluruhnya bersumber dari perusahaan. (ekuitas). modal).), penyediaan bahan baku yang efektif dan efisien.

-Faktor yang menjadi kelemahan agroindustri stroberi Kharisma adalah tidak mempunyai titik penjualan khusus, belum dilakukannya promosi, terbatasnya ketersediaan tenaga kerja yang berkualitas, lokasi usaha tidak berada di pinggir jalan raya, ketersediaan fasilitas produksi. belum optimal dan kapasitas produksi masih terbatas Strategi yang paling tepat dalam upaya pengembangan agroindustri stroberi Kharisma adalah. Analisis SWOT Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kondisi fisik meliputi topografi, suhu dan jenis tanah sesuai dengan kondisi pertumbuhan tanaman stroberi; (2) Faktor non fisik yang mempengaruhi budidaya stroberi adalah modal awal, jumlah tenaga kerja, transportasi dan.

Tabel 1. Matriks Eksternal Dan Internal  Faktor Internal
Tabel 1. Matriks Eksternal Dan Internal Faktor Internal

METODE PENELITIAN

  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Teknik Penentuan Sampel
  • Jenis dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data…
  • Definisi Operasional

Hasilnya adalah skor bobot masing-masing faktor yang nilainya berkisar antara 4,0 (berprestasi) hingga 1,0 (buruk). Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan tentang mengapa faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor bobot dihitung. Berikan bobot pada setiap faktor dalam skala mulai dari 1,0 (paling penting) hingga 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut.

Skor tersebut merupakan titik pembobotan setiap faktor yang nilainya berkisar antara 4,0 (belum terselesaikan) hingga 1,0 (lemah). Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan tentang mengapa faktor-faktor tersebut dipilih dan bagaimana skor pembobotan dihitung. Strategi ini didasarkan pada pemanfaatan peluang dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Dengan pendekatan model analisis SWOT ini, penulis mencoba menganalisis fenomena yang ada dan data yang telah diperoleh guna mendapatkan gambaran yang jelas tentang apa dan bagaimana yang diinginkan dalam pengembangan agrowisata stroberi. Faktor internal merupakan faktor-faktor dalam suatu usaha stroberi yang mempengaruhi kinerja usaha secara keseluruhan dan umumnya dapat dikendalikan. Kekuatan merupakan kondisi bisnis yang ada dari dalam dan menjadi faktor kuat dalam berkembangnya bisnis strawberry.

Kelemahan merupakan kondisi usaha yang ada dari dalam dan menjadi faktor kelemahan dalam pengelolaan usaha tersebut. Faktor eksternal merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja bisnis dan umumnya tidak dapat dikendalikan sepenuhnya. Peluang merupakan kondisi usaha yang ada dari luar dan menjadi peluang untuk mengembangkan usaha stroberi.

Ancaman merupakan kondisi usaha yang ada dari luar dan menjadi ancaman bagi pengelolaan usaha tersebut.

Tabel 4. Matriks Swot        Faktor Internal (IFAS)
Tabel 4. Matriks Swot Faktor Internal (IFAS)

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Letak Wilayah …

Kawasan pemukiman mempunyai luas 541 ha dengan porsi 17,04%, sedangkan untuk hutan sama dengan sawah yakni 0%.

Jumlah Penduduk

Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki relatif berimbang dengan jumlah penduduk perempuan, dimana jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.672 jiwa (50,39%) dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 1.646 jiwa (49,61%) dari total penduduk. Jadi rasio gendernya mendekati satu, yaitu 1,02 yang berarti setiap 100 perempuan terdapat 102 laki-laki. Dengan kondisi seperti ini, program pembangunan yang dialokasikan di Kecamatan Pattapang harus melibatkan laki-laki dan perempuan secara seimbang.

Tingkat pendidikan sangat diperlukan dalam proses bertani dan petani dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih mudah dalam memasukkan teknologi dan hal-hal baru ke dalam kegiatan bertani sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan usahatani. Untuk lebih jelasnya mengenai rata-rata tingkat pendidikan petani di Kecamatan Pattapang yang disurvei dapat dilihat pada Tabel 3. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan formal mayoritas penduduk di Kecamatan Pattapang masih tergolong rendah.

Keadaan pendidikan penduduk yang masih rendah seperti ini memerlukan adanya program pendidikan nonformal bagi masyarakat melalui pelatihan-pelatihan singkat atau penyuluhan yang lebih intensif oleh berbagai instansi pemerintah. Mata pencaharian merupakan kegiatan manusia untuk mencapai taraf hidup yang layak, satu daerah dengan daerah lain berbeda-beda menurut tingkat kemampuan penduduk dan kondisi demografinya. Namun tidak semua warga Desa Pattapang berprofesi sebagai petani, ada juga masyarakat yang bermata pencaharian sebagai pedagang, wirausaha, dan karyawan.

Hal ini menunjukkan bahwa Desa Pattapang merupakan daerah pertanian, sehingga program ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di desa tersebut.

Tabel  2.  Jumlah  Penduduk  Menurut  Jenis  Kelamin  di  Kelurahan  Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa
Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa

Sarana dan Prasarana

HASIL DAN PEMBAHASAN

  • Deskripsi Umum
  • Karakteristik Responden
  • Analisis Usaha Strategi Pengembangan
  • Alternatif Strategi
  • Strategi Pengembangan

Analisis faktor internal dan eksternal dilakukan dengan mengkaji faktor-faktor yang terdapat di dalam dan di luar lingkungan agrowisata Desa Pattapang yang mempengaruhi strategi pengembangan agrowisata stroberi. Analisis faktor eksternal dilakukan dengan melihat faktor-faktor di luar agrowisata stroberi untuk mengidentifikasi tren yang berada di luar kendali pelaku usaha. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor kunci peluang dan ancaman agrowisata stroberi yang mempengaruhi strategi pengembangan agrowisata stroberi.

Analisis ini bertujuan untuk memperoleh faktor-faktor kunci, kelebihan dan kelemahan agrowisata stroberi yang mempengaruhi strategi pengembangan usaha agrowisata. Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor eksternal yang mempunyai bobot paling tinggi adalah dukungan pemerintah daerah dan cuaca yang tidak menentu dengan nilai masing-masing sebesar 0,13 dan yang paling rendah adalah masuknya produk stroberi dari daerah lain dengan nilai 0,08. Kekuatannya terdiri dari sumber daya manusia dengan peringkat 3, lokasi usaha yang strategis, dan iklim yang cocok untuk tanaman stroberi dengan peringkat 4, serta budidaya stroberi yang cukup luas.

Faktor kelemahan terdiri dari keterbatasan modal usaha, tenaga kerja yang kurang terampil, promosi yang kurang, teknologi produksi dan pengolahan usaha kecil yang masih kurang dengan nilai masing-masing 3. Peluang terdiri dari dukungan pemerintah daerah dengan nilai rating 4, pangsa pasar stroberi yang semakin besar. dengan nilai rating 3, daya tarik wisata strawberry meningkat, dan potensi alam strawberry sesuai dengan nilai rating 4. Ancaman terdiri dari cuaca yang tidak menentu dengan nilai rating 3, masuknya produk strawberry dari daerah lain dengan nilai rating dari 2, dan serangan wabah dan penyakit memiliki peringkat nilai 3.

Faktor kekuatan terdiri dari empat strategi yaitu kelimpahan sumber daya manusia dengan skor 0,27, lokasi usaha yang strategis 0,42, iklim yang cocok untuk stroberi 0,40, dan kecukupan lahan untuk stroberi 0,51. Faktor kelemahannya adalah keterbatasan modal kerja dengan skor 0,3, tenaga kerja tidak terampil dan promosi jabatan. Peluang tersebut terdiri dari dukungan pemerintah daerah dengan skor 0,52, peningkatan pangsa pasar stroberi sebesar 0,33, peningkatan daya tarik wisata stroberi, dan potensi alam stroberi dengan skor masing-masing sebesar 0,44.

Ancaman terdiri dari cuaca yang tidak dapat diprediksi dengan skor 0,39, masuknya produk stroberi dari daerah lain 0,16, dan serangan hama dan penyakit dengan skor masing-masing 0,33.

Tabel 6. Karaktersitik responden berdasarkan umur
Tabel 6. Karaktersitik responden berdasarkan umur

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Faktor pendukung dan penghambat agribisnis stroberi di Kecamatan Rurukan dan Rurukan Satu Kecamatan Tomohon Timur Kota Tomohon. Tentukan bobot relatif atau tingkat kepentingan masing-masing faktor internal dan eksternal di bawah ini yang mempengaruhi strategi pengembangan usaha stroberi di Desa Pattapang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa berikan titik dimana. Tentukan rating atau tingkat kepentingan relatif dari masing-masing faktor internal dan eksternal di bawah ini dengan rekomendasi alternatif strategi yang mempengaruhi strategi pengembangan usaha stroberi di Desa Pattapang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa beri titik dimana.

Gambar 1  Persiapan Lahan Strawberry
Gambar 1 Persiapan Lahan Strawberry

Gambar

Tabel  1.  Luas  Panen,  Produksi  dan  Produktivitas  Buah  Strawberry  2016- 2016-2019 di Sulawesi Selatan
Tabel 1. Matriks Eksternal Dan Internal  Faktor Internal
Gambar 1.    Kerangka Pikir Penelitian PengPembangan Usaha
Tabel 4. Matriks Swot        Faktor Internal (IFAS)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Interaction provides benefit Interaction provides benefit to only one organism to only one organism without harming others without harming others Interaction that gives Interaction