PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan memberikan layanan kepada penggunanya berupa informasi keuangan yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, laporan keuangan : Untuk memahami pengertian laporan keuangan, perlu dilakukan analisis terlebih dahulu. Analisis rasio keuangan merupakan analisis keuangan suatu perusahaan untuk melihat kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data-data keuangan pada pos-pos akuntansi (neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas).
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat membantu investor dalam mempertimbangkan ketika memutuskan untuk berinvestasi pada perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia dalam mengambil keputusan dan tindakan kedepannya sebagai bahan evaluasi. Kami berharap hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya dan hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi para pembaca.
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Penelitian Relevan
Adhi Karya (Persero) selama ini menunjukkan bahwa perusahaan selalu mendapat predikat sehat kategori A; (b) Kinerja keuangan PT. Wijaya Karya (Persero) menunjukkan pada periode 2010-2013 perusahaan selalu mendapat predikat sehat kategori AA; (c) Kinerja keuangan PT. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah sama-sama menguji kinerja keuangan suatu perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan.
Tinjauan Teori
- Kinerja Keuangan
- Laporan Keuangan
- Manajemen Keuangan Syariah
- Pendapatan
17Hery, Analisis Kinerja Laporan Keuangan: Terintegrasi dan Komprehensif, Cetakan Ketiga (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2018), hal. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang terdiri atas laporan-laporan utama yaitu neraca dan laba rugi. penyataan. Laporan akuntansi juga dapat diartikan sebagai dua daftar yang disusun oleh seorang akuntan pada akhir suatu periode suatu perusahaan.
Dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan maka akan dapat diketahui posisi perkembangan keuangan perusahaan dan hasil keuangannya. Kreditor juga tertarik dengan laporan keuangan perusahaan tempat mereka memperoleh pinjaman. Pemerintah perusahaan sangat berkepentingan dengan laporan keuangan perusahaan, selain untuk mengetahui berapa besar pajak yang harus ditanggung perusahaan.
Masyarakat sekitar dimana perusahaan yang bersangkutan berada mempunyai kepentingan secara tidak langsung terhadap laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil kerja manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas apa yang dipercayakan kepadanya41. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan keuangan suatu perusahaan secara berkala.
Selain itu, laporan keuangan juga menunjukkan hasil pencapaian kinerja manajemen dalam kaitannya dengan penggunaan sumber daya oleh investor.
Kerangka Pikir
METODE PENELITIAN
- Pendekatan dan Jenis Penelitian
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- Lokasi Penelitian
- Waktu Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Populasi
- Sampel
- Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
- Definisi Operasional Variabel
- Instrumen Penelitian
- Teknik Analisis Data
Telekomunikasi Indonesia (Persero), disusun dalam bentuk tahunan dan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Data di atas menunjukkan bahwa return on equity PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) bervariasi pada tahun 2018 hingga 2021.
Pada tahun 2018, persentase return on equity yang dicapai PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) adalah sebesar 22,99% yang merupakan nilai terendah dari data di atas. Berdasarkan hasil perhitungan terlihat bahwa return on assets PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) pada tahun 2018 adalah sebesar 17,65% yang berarti rasio yang diperoleh masih lebih rendah dibandingkan standar rasio di industri sebesar 30% yaitu dari analisis diatas dapat dikatakan bahwa kinerja PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) pada tahun 2018 dinilai kurang mampu menghasilkan laba berdasarkan return on aset. Rasio yang diperoleh masih lebih rendah dibandingkan rasio standar industri sebesar 30%, sehingga dari analisis di atas dapat dikatakan bahwa kinerja PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) pada tahun 2020 didasarkan pada return on assets.
Berdasarkan hasil perhitungan pada tahun 2021, Return on Asset PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) mengalami sedikit peningkatan sebesar 0,05%, hal ini terlihat dari return on aset tahun 2020 sebelumnya sebesar 15,70% menjadi 15,75%, namun dengan sedikit peningkatan. Rasio yang dicapai tersebut masih dibawah dibandingkan rasio standar industri sebesar 30%, sehingga dari analisis di atas dapat dikatakan bahwa kinerja PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) pada tahun 2021 berdasarkan return on assets dinilai belum mampu menghasilkan pendapatan. keuntungan bagi perusahaan. Hasil yang diperoleh dari data akuntansi berdasarkan hasil keuangan dapat dilihat dari rasio profitabilitas terhadap return on equity tahun 2018 sebagai berikut. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa return on equity PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) pada tahun 2018 adalah sebesar 22,99%.
Return on equity tahun 2018-2021 menunjukkan PT Telekomunikasi Indonesia gagal mengelola modalnya untuk menghasilkan keuntungan sesuai standar industri.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Hasil Penelitian
Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tahun 2018. Return on aktiva yang diterima sebesar 17,65% hal ini dijelaskan dengan membandingkan laba sebelum pajak sebesar Rp 36.405 dengan total aktiva sebesar Rp 206.196 yang berarti kemampuan perusahaan memperoleh laba dengan memanfaatkan total aktiva. aktiva. terdapat 0,1765 kali atau setiap 1 rupiah aset akan menghasilkan keuntungan sebesar 0,1765 rupiah. Pada tahun 2019 terlihat Return on Assets masih pada angka yang sama yaitu 17,13%, hal ini dijelaskan dengan membandingkan laba sebelum pajak sebesar Rp. 37.908 total aset sebesar Rp 221.208 yang berarti kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan total aset adalah 0,1713 kali atau setiap 1 rupiah aset akan menghasilkan keuntungan sebesar 0,1713 rupiah.
Pada tahun 2020 terlihat Return On Assets mengalami penurunan dari tahun sebelumnya menjadi sebesar 15,70%, hal ini dijelaskan dengan perbandingan Laba sebelum pajak sebesar Rp38.775 terhadap Total Aset sebesar Rp246.943 yang berarti kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan Total aset sebesar 0,1570 kali atau sama dengan setiap 1 rupiah aset akan memberikan keuntungan sebesar 0,1570. Pada tahun 2021 terlihat Return On Assets masih sama dengan sebelumnya yaitu 15,75%, hal ini dijelaskan oleh perbandingan Laba sebelum pajak sebesar Rp 43.678 dengan Total Aset sebesar Rp 277.184 yang berarti kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan Total Aset adalah 0,1575 kali atau setiap 1 rupiah aset akan menghasilkan keuntungan sebesar 0,1575 rupiah. Perhitungan TATO PT Telekomunikasi Indonesia pada tahun 2018, perusahaan mempunyai pendapatan bersih sebesar 130.784 dan total aset sebesar 206.196 sehingga menghasilkan TATO sebesar 0,63 kali.
Hasil perhitungan yang diperoleh dapat dilihat pada tahun 2018. Total perputaran aset sebesar 0,63 kali, hal ini dijelaskan dengan perbandingan penjualan bersih sebesar Rp 130.784 dengan total aset sebesar Rp 206.196, dimana setiap 1 rupee dari total aset pada tahun 2018 akan menghasilkan pendapatan bersih. penjualan Rp 0,63 rupiah. Pada tahun 2019, Total Asset Turnover mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun lalu yaitu sebesar 0,61 kali, hal ini dijelaskan dengan membandingkan penjualan bersih sebesar Rp 135.567 dengan total aset sebesar Rp 221.208, dimana setiap 1 rupee dari total aset pada tahun 2019 akan menghasilkan dalam penjualan bersih sebesar 0,61 rupiah. Pada tahun 20201 terlihat total perputaran aset pada tahun ini masih mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yaitu sebesar 0,51 kali, hal ini dijelaskan dengan membandingkan penjualan bersih sebesar Rp 143.210 dengan total aset.
Persentase tertinggi terjadi pada tahun 2018 sebesar 0,63 kali yang berarti setiap 1 rupiah total daya yang digunakan dapat menghasilkan pendapatan bersih sebesar 0,63 rupiah.
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil perhitungan pada tahun 2019, return on assets PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) mengalami penurunan menjadi 17,13%, penurunan tersebut disebabkan oleh peningkatan aset perusahaan yang tidak sebanding dengan peningkatan laba sebelum pajak. Rasio yang diperoleh masih dibawah dibandingkan rasio standar industri sebesar 30%, sehingga dari analisa diatas dapat dikatakan bahwa PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) selama tahun 2019 berdasarkan return on assets dinilai masih belum mampu menghasilkan laba yang tidak menghasilkan. . Berdasarkan hasil perhitungan pada tahun 2020, return on aset PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) mengalami penurunan yang lebih besar yaitu sebesar 1,43%, hal ini terlihat dari return on aset tahun 2019 sebelumnya sebesar 17,13%.
Rasio yang diperoleh masih lebih rendah jika dibandingkan dengan rasio standar industri sebesar 40%, sehingga dari analisa diatas dapat dikatakan bahwa kinerja PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) selama tahun 2018 berdasarkan Return on Equity dinilai belum mumpuni. . mengelola modalnya secara efisien dilihat dari kemampuan modal sendiri yang berfluktuasi dalam menghasilkan keuntungan. Berdasarkan hasil perhitungan pada tahun 2019, Return on Equity PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) mengalami peningkatan sebesar 0,54%, hal ini terlihat dari return on equity tahun 2018 sebelumnya sebesar 22,99% menjadi 23,53%. Meskipun terjadi peningkatan namun rasio yang diperoleh masih dibawah standar rasio industri yaitu 40%, sehingga dari analisa diatas dapat dikatakan bahwa kinerja PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) selama tahun 2019 berdasarkan Return on Equity belum mampu. mengelola modalnya secara efisien, dilihat dari kemampuan modal sendiri yang berfluktuasi dalam menghasilkan keuntungan.
Berdasarkan hasil perhitungan pada tahun 2020, return on equity PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) masih mengalami peningkatan sebesar 0,92% dibandingkan sebelumnya pada tahun 2019. Return on equity sebesar 23,53% menjadi 24,45%. Rasio yang diperoleh meskipun mengalami peningkatan masih lebih rendah dibandingkan rasio standar industri sebesar 40%, sehingga dari analisis di atas dapat dikatakan bahwa kinerja PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) tahun 2020 berdasarkan return on capital dipertimbangkan. belum mampu mengelola modalnya secara efektif, hal ini terlihat dari fluktuasi kemampuan modal itu sendiri dalam menghasilkan keuntungan. Berdasarkan hasil perhitungan pada tahun 2021, return on capital PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) mengalami penurunan sebesar 1,08% dibandingkan pada awal tahun 2020. Return on capital sebesar 24,45% menjadi 23,37%.
Rasio yang dicapai tersebut masih dibawah dibandingkan rasio standar industri sebesar 40%, sehingga dari analisis di atas dapat dikatakan bahwa kinerja PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) pada tahun 2021 berdasarkan return on equity dinilai belum mampu mengelola. modalnya secara efektif.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan rasio profitabilitas PT Telekomunikasi Indonesia ditinjau dari return on assets periode 2018-2021 menunjukkan bahwa perusahaan tersebut tidak menguntungkan karena aset yang dimilikinya belum mampu menghasilkan laba sesuai standar industri. Berdasarkan rasio aktivitas menunjukkan bahwa PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) mengalami penurunan total aset turnover pada tahun 2018-2021 karena masih belum mampu mengelola asetnya dalam menghasilkan penjualan yang tinggi dan nilai total aset turnover masih dibawah. standar industri. Berdasarkan tinjauan pengelolaan keuangan syariah terhadap rasio profitabilitas dan rasio aktivitas menunjukkan sudah sesuai dengan prinsip pengelolaan keuangan syariah yaitu prinsip Amar ma'ruf Nahi Mungkar, kewajiban menjaga kebenaran, kewajiban untuk menegakkan keadilan dan kewajiban untuk menyatakan kepercayaan dalam persiapan.
Saran
Analisis Konsumsi Pangan Rumah Tangga Pasca Krisis Ekonomi di Provinsi Jawa Barat.” Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian 6, no. “Pengaruh Pendapatan Terhadap Tingkat Konsumsi PNS di Lingkungan Kantor Bupati Kabupaten Bireuen.” Jurnal Ekonohmika Vol.