PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Bagaimana hasil belajar siswa melalui teknik Probing Prompt pada siswa kelas VII 5 SMP Negeri 3 Makassar. Bagaimana aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran menggunakan teknik Probing Prompt pada siswa kelas VII 5 SMP Negeri 3 Makassar.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Bagi peneliti: sebagai upaya mengembangkan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan serta pengalaman dalam proses pengembangan diri sebagai calon guru.
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Efektivitas
Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran diukur dari hasil observasi selama proses pembelajaran, yaitu proses komunikasi antara siswa dan guru di lingkungan kelas sebagai hasil interaksi antara siswa dan guru atau siswa dengan siswa sehingga terjadi perubahan dalam bidang akademik. , sikap, perilaku dan keterampilan yang dapat diamati melalui perhatian siswa, keseriusan siswa, kedisiplinan siswa, dan kerja sama siswa dengan menggunakan teknik prompting. Kriteria keaktifan siswa dalam penelitian ini ditunjukkan dengan >79% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran atau 80% siswa sudah menunjukkan aktif dalam proses pembelajaran. Respon siswa terhadap proses pembelajaran diukur dengan pemberian angket berupa pertanyaan mengenai teknik pembelajaran yang digunakan.Angket tersebut bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran.
Atau dapat dirumuskan > 79% siswa yang memberikan jawaban positif terhadap sejumlah aspek yang ditentukan.
Pengertian Pembelajaran
Teknik mengajar yang baik dapat menghasilkan respon yang positif bagi siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan teknik Probing Prompting. Dari pandangan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu interaksi antara guru dan siswa untuk mengubah siswa yang tidak terdidik menjadi siswa yang terpelajar, siswa yang belum mempunyai pengetahuan tentang suatu hal, menjadi siswa yang mempunyai pengetahuan.
Teknik Probing Prompting
Tunggu beberapa saat untuk memberikan kesempatan kepada siswa merumuskan jawabannya atau melakukan diskusi kecil mengenai rumusannya. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada langkah keenam ini hendaknya ditanyakan kepada beberapa siswa yang berbeda agar semua siswa terlibat dalam kegiatan trial prompting. Guru mengajukan pertanyaan akhir kepada siswa yang berbeda untuk lebih menekankan bahwa semua siswa telah benar-benar memahami indikator.
Dengan jumlah siswa yang banyak tidak mungkin mempunyai cukup waktu untuk bertanya kepada setiap siswa.
Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Statistika hasil belajar Matematika siswa yang diajarkan dengan teknik inkuiri prompting sebelum diberikan perlakuan (pre-test). Distribusi frekuensi dan persentase poin hasil belajar Matematika siswa yang diajarkan melalui penerapan teknik inkuiri prompt. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa teknik Probing Prompting efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika siswa kelas VII 5 SMP Negeri 3 Makassar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknik test prompting efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VII 5 SMP Negeri 3 Makassar.
Teknik Probing Prompting Setting Koooperatif
Materi Pembelajaran
Sehingga teknik Probing Prompting dapat dijadikan salah satu alternatif dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Dengan tujuan mengetahui gambaran keefektifan pembelajaran matematika melalui teknik pembelajaran Probing Prompting pada Siswa Kelas VII 5 SMP Negeri 3 Makassar. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah: hasil belajar siswa, aktivitas siswa yang diharapkan, dan respon siswa terhadap pembelajaran melalui teknik pembelajaran exploratory prompting.
Hasil belajar siswa dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan pemahaman siswa terhadap materi matematika setelah diterapkan teknik Probing Prompting. Hasil belajar matematika siswa setelah diberikan perlakuan Data post-test atau hasil belajar matematika siswa setelah dilakukan teknik Probing Prompting pada siswa kelas VII 5 SMP Negeri 3 Makassar selengkapnya ditampilkan pada Lampiran D. Untuk melihat ketuntasan pembelajaran matematika setelah diterapkan Probing - Teknik Teknik Prompt, lihat tabel 4.6 dibawah ini.
Uji hipotesis menggunakan uji-t untuk mengetahui efektifkah pembelajaran matematika melalui penerapan teknik Probing Prompting pada siswa kelas VII 5 SMP Negeri 3 Makassar. Rata-rata hasil belajar siswa setelah diajar menggunakan teknik Probing Prompting dihitung dengan menggunakan uji -t one sample yang dirumuskan dengan hipotesis sebagai berikut. Ketuntasan hasil belajar siswa setelah diajar menggunakan teknik Probing Prompting klasik dihitung dengan menggunakan uji proporsi yang dirumuskan dengan hipotesis sebagai berikut.
Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor hasil belajar siswa setelah pembelajaran melalui teknik Probing Prompt memenuhi kriteria aktivitas. Dari sini dapat disimpulkan bahwa siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran matematika melalui teknik Probing Prompt. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa “teknik Probing Prompt efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika siswa kelas VII 5 SMP Negeri 3 Makassar”.
Hasil analisis data deskriptif menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa setelah pembelajaran melalui teknik Probing Prompting berada pada kategori tinggi dengan rata-rata skor sebesar 80,78. Teknik Probing Prompt pada siswa kelas VII.5 SMP Negeri 3 Makassar mendapat respon positif dengan rata-rata persentase 92,22%.
Pengertian Hasil Belajar
Peneliti Terdahulu
Respon siswa dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan teknik Probing Prompting berdasarkan angket. Respon positif terhadap pembelajaran dicapai dengan rata-rata skor dari angket respon siswa sebesar 3,17. Sukmawati dan Endhang (2014) dengan hasil penelitian bahwa prestasi belajar matematika siswa pada materi lingkaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Probing Prompting lebih baik dibandingkan dengan menggunakan tipe scramble pada siswa kelas VIII A SMPN 36 Purworejo tahun pelajaran 2013/2014. Megariati (2011) dari hasil observasi pembelajaran turunan dan fungsi dengan menggunakan teknik Probing Prompting secara umum dapat dikatakan cukup efektif dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri.
Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar matematika pada pembelajaran matematika khususnya pada pembelajaran turunan dan fungsi cukup baik.
Kerangka Pikir
Rata-rata hasil belajar pada siklus I mencapai 65,67 dengan ketuntasan klasikal 42,4%, pada siklus II rata-rata hasil belajar mencapai 75,41 dengan ketuntasan klasikal 81,3%. Kelebihan teknik Probing Prompting adalah mendorong siswa untuk berpikir aktif, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahaminya, merumuskan kekhawatiran siswa, mengulas pelajaran yang lalu, mengembangkan keberanian siswa dan kemampuan siswa dalam menjawab. . dan ekspresi pikiran.
Hipotesis Penelitian
Hasil belajar matematika siswa sebelum perlakuan Data pre-test atau hasil belajar matematika siswa sebelum diterapkan teknik screening pada siswa kelas VII 5 SMP Negeri 3 Makassar disajikan secara lengkap pada Lampiran D. Hasil analisis data hasil belajar matematika setelahnya pembelajaran matematika dengan teknik penggunaan teknik screening menunjukkan bahwa di kelas VII 5 SMP Negeri 3 Makassar terdapat 35 siswa atau 94,59% siswa yang mencapai Kriteria Kesempurnaan Minimal (KKM) sedangkan yang tidak mencapai Kriteria Kesempurnaan Minimal (KKM). berjumlah 2 siswa atau 5,4%.
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Aktivitas siswa melalui teknik Probing Prompt aktif sebesar 91,9% dan persentase aktivitas siswa pasif sebesar 8,10%.
Definisi Operasional Variabel
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VII SMP Negeri 3 Makassar yang terdiri dari 11 kelas dengan jumlah siswa 396 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Random Sampling yaitu satu kelas dipilih secara acak dari sebelas kelas paralel untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas yang dipilih adalah VII 5 yang berjumlah 37 siswa. Cara ini dipilih karena kesebelas kelas tersebut diyakini sejajar homogen, karena penempatan siswa di kelas VII 1 sampai VII 11 tidak bertingkat atau tidak ada satupun yang berada di kelas unggulan.
Prosedur Penelitian
Selanjutnya data pre-test atau hasil belajar matematika siswa sebelum penerapan teknik Probing Prompt yang dikategorikan berdasarkan kriteria ketuntasan dapat dilihat sebagai berikut pada tabel 4.3.
Instrument Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Tes ini diberikan pada awal (pretest) dan pada akhir pertemuan (posttest) sesuai dengan ketentuan waktu yang telah ditetapkan. Data mengenai respon siswa terhadap teknik pembelajaran test prompt diperoleh dengan menggunakan angket respon siswa. Di akhir pertemuan, setiap siswa dari kelas eksperimen diberikan angket dan kemudian mereka menyelesaikan setiap item pilihan yang disediakan oleh peneliti.
Teknik Analisis Data
Bagaimana aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran menggunakan teknik trial prompting pada siswa kelas VII 5 SMP Negeri 3 Makassar. Pengetahuan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran menggunakan teknik probing pada siswa kelas VII 5 SMP Negeri 3 Makassar.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan Hasil Penlitian
Keterbatasan Penelitian
Rata-rata persentase frekuensi aktivitas siswa yang diharapkan meningkat pada setiap pertemuan dengan menggunakan teknik Probing Prompt adalah dengan persentase rata-rata sebesar 81,68% dengan indikasi keberhasilan aktivitas siswa minimal 79%, sehingga aktivitas siswa mencapai kriteria aktif. Diharapkan sekolah dapat menerapkan teknik Probing Prompt dalam proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran matematika sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa, aktivitas siswa dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Diharapkan guru membimbing siswa agar aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bersemangat sehingga penerapan pembelajaran melalui teknik Probing Prompt dapat berlangsung lebih baik dengan menghemat waktu pada saat proses pembelajaran.
Penerapan teknik pembelajaran probing untuk mengetahui kemampuan penalaran matematis siswa kelas 7 G SMPN 1 REJOSO. Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada Materi Fungsi Turunan Menggunakan Teknik Intrusif di Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 2 Palembang. Dalam teknik Probing Prompting, guru mengajarkan serangkaian pertanyaan yang bersifat membimbing dan menyelidik, menciptakan proses berpikir yang menghubungkan pengetahuan dan pengalaman siswa dengan pengetahuan baru yang dipelajari.
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka yang dikemukakan, maka hipotesis penelitian ini adalah “Pembelajaran matematika dengan teknik Probing Prompt diterapkan pada siswa kelas VII 5 SMP Negeri 3 Makassar. Rata-rata aktivitas siswa dalam proses pembelajaran melalui penerapan teknik Probing Prompt setidaknya berada pada kategori aktif yaitu persentase siswa yang terlibat aktif >74,9. Dengan demikian aktivitas siswa melalui teknik Probing Prompting dikatakan efektif karena memenuhi kriteria klasik aktivitas siswa yaitu >74,9 % siswa terlibat aktif.
Oleh karena itu dapat dikatakan respon siswa yang diajar dengan teknik Probing Prompt efektif karena memenuhi kriteria ketuntasan respon siswa yaitu >74,9% memberikan respon positif. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa setelah diajar melalui teknik Probing Prompt memenuhi kriteria aktivitas.
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Keberhasilan peneliti dalam teknik Probing Prompting hanya pada materi operasi aljabar, sehingga diharapkan bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian dengan teknik Probing Prompting juga menerapkannya pada materi lain, sehingga kita bisa bersama-sama menentukan materi mana yang termasuk. cocok untuk teknik probing. Sukmawati dan Endhang, 2014, Model pembelajaran kooperatif eksperimental tipe probing-prompt dan shuffled pada materi melingkar terhadap prestasi belajar matematika siswa VIII. kelas SMP Negeri 36 Purworejo tahun pelajaran 2013/2014. 1 Guru mengawali pembelajaran dengan salam pembuka dan doa. 2 Guru memeriksa kehadiran siswa sebagai tindakan disiplin.