• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI AHWAL SYAKHSIYAH FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)PAREPARE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PROGRAM STUDI AHWAL SYAKHSIYAH FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)PAREPARE "

Copied!
74
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare merupakan salah satu lembaga yang aktif menyelenggarakan kursus prewedding bagi calon pengantin. Proses pelaksanaan kursus calon pengantin dan kursus pranikah di Kantor Urusan Agama (KUA) belum efektif karena tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Teoritis

  • Teori Peran
  • Teori Keluarga Sakinah

Oleh karena itu, keluarga Sakinah adalah keluarga yang mampu menciptakan suasana kehidupan keluarga yang damai, dinamis, dan aktif, yaitu penuh kasih sayang, pengasuhan, dan pengasuhan. 19 Dalam program pengembangan Gerakan Keluarga Sakinah dirumuskan kriteria umum. Yakni, keluarga yang tidak terbentuk melalui perjodohan yang sah, paling tidak tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar rohani dan materiil, seperti iman, shalat, zakat fitrah, puasa, sandang, pangan, papan, dan kesehatan. Yaitu keluarga yang dibangun atas dasar perkawinan yang sah dan mampu memenuhi kebutuhan rohani dan materiil secara minimal, namun masih belum dapat memenuhi kebutuhan sosial dan psikologisnya, seperti kebutuhan akan pendidikan, bimbingan agama dalam keluarga, mengikuti interaksi sosial keagamaan dengan keluarga. lingkungan mereka.

Yaitu keluarga yang dibangun atas dasar perkawinan yang sah dan selain mampu mencukupi kebutuhan hidupnya, juga mampu memahami pentingnya penerapan ajaran agama dan tuntunan agama dalam keluarga serta mampu melakukan interaksi sosial dan keagamaan dengan lingkungannya. namun belum mampu menghayati dan mengembangkan nilai-nilai keimanan dan akhlaqul karimah, infaq, zakat, zakat, menabung dan sebagainya. Mereka adalah keluarga yang mampu memenuhi segala kebutuhannya akan keimanan, komitmen, moral sosial-psikologis dan perkembangan keluarga, namun belum mampu menjadi teladan bagi lingkungannya. Yaitu keluarga yang mampu memenuhi secara sempurna seluruh kebutuhan keimanan, ketakwaan dan akhlak, kebutuhan sosial-psikologis dan perkembangan serta dapat menjadi teladan bagi lingkungannya 20.

Ikhlas dapat menjadikan hubungan suami istri menjadi suci dan harmonis dalam menghadapi berbagai macam permasalahan dan menempatkan segala permasalahan pada tempatnya. Akhlak mulia meliputi sifat-sifat yang terpuji, ucapan, perbuatan dan perilaku yang baik, lemah lembut antara suami istri, jauh dari kesombongan, kesombongan dan kesombongan.

Tinjauan Konseptual

  • Pengertian Peran
  • Pengertian Umum BP4
  • Membentuk Kelaurga Sakinah

Sedangkan menurut Biddle dan Thomas dalam Arisanda, peran adalah rumusan yang membatasi perilaku yang diharapkan dari pemegang jabatan tertentu, misalnya dalam keluarga, perilaku ibu dalam keluarga diharapkan mampu menasihati, mengevaluasi, memberi. sanksi dan sebagainya. Sejarah Badan Permusyawaratan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Sejarah tumbuh kembang organisasi ini diawali dengan berdirinya organisasi BP4 di Bandung pada tahun 1954, kemudian di Jakarta dengan nama Badan Permusyawaratan Penyelesaian Pernikahan. Perkawinan dan Perceraian (P5) di Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan nama BP4 tersebut diatas dan di Yogyakarta dengan nama Badan Perlindungan Sosial Rumah Tangga (BKRT) sebagai implementasi dari keputusan Musyawarah Departemen Agama di Tretes, Jawa Timur pada tanggal 25-31 Juni 1955, organisasi ini didirikan dengan nama Panitia Permusyawaratan Hukum dan Penyelesaian Perceraian dengan SK Menteri Agama No. 30 Tahun 19 tentang Penegasan Pengakuan BP4 sebagai Satu-satunya Badan Pendukung Tugas Kementerian. denominasi di bidang penyuluhan, perkawinan, perselisihan keluarga dan perceraian, singkatan dari BP4 Badan Penyuluhan Perselisihan Perkawinan dan Perceraian. Oleh karena itu, BP4 merupakan badan di bawah naungan Kementerian Agama yang bertugas memberikan penyuluhan kepada calon pengantin dan mengkoordinasikan rumah tangga yang berkonflik.

BP4 bersifat profesional, untuk mendukung tugas Kementerian Agama di bidang pembinaan dan pelestarian perkawinan pada keluarga sakinah, bertujuan untuk meningkatkan mutu perkawinan guna mewujudkan keluarga sakinah dan kekal sesuai ajaran Islam. dan berlandaskan Pancasila. 24 Badan Pertimbangan Pembinaan Pelestarian Perkawinan, Hasil MUNAS BP4 Keluarga merupakan masyarakat terkecil yang sekurang-kurangnya terdiri dari pasangan suami istri sebagai sumber utama, beserta anak yang dilahirkan darinya.

Seseorang itu akan merasa sakinah apabila unsur-unsur kehidupan rohani dan material dipenuhi secara bermaruah dan seimbang. Keluarga sakinah ialah keluarga yang dibina atas perkahwinan yang sah, mampu memenuhi keperluan hidup rohani dan material secara bermaruah dan seimbang, dikelilingi oleh suasana kasih sayang antara ahli keluarga dan persekitaran mereka.

Bagan Kerangka Pikir

Ada antusiasme peserta untuk mengikuti kursus calon pranikah yang terdaftar di Kantor Agama (KUA). Kantor Urusan Agama (KUA) merespons dan memberikan fasilitas serta materi yang baik untuk pelaksanaan kursus calon pengantin. Oleh karena itu, petugas Badan Penyuluhan, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan (BP4) berperan penting dalam pelaksanaan kursus pranikah.

Kontribusi yang diberikan oleh BP4 Kecamatan Bacukiki Barat adalah program kursus calon pengantin, kursus pranikah dan sosialisasi ke masyarakat. Setelah menyelesaikan kursus pesta pernikahan, Anda akan menerima sertifikat penyelesaian kursus pesta pernikahan, kursus pranikah. Sedangkan Kursus Pengantin dan Pranikah merupakan program unggulan yang dibuat oleh Badan Pembinaan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) untuk meredam perselisihan yang berujung pada perceraian.

Dengan adanya program kelas calon pengantin (suscatin) dan kelas prewedding, masyarakat bisa mendapat bimbingan dan perawatan sebelum menikah. Di fasilitas ini masyarakat dapat berkonsultasi mengenai permasalahan pernikahan baik sebelum maupun sesudah pernikahan, melalui kursus calon pengantin (suscatin) dan kursus pranikah.

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian yang akan dijadikan tempat melakukan penelitian terkait permasalahan dalam penelitian ini adalah di KUA Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare.

Fokus Penelitian

Jenis dan Sumber Data

  • Data Primer
  • Data Sekunder

Tekhnik Pengumpulan Data

  • Observasi
  • Wawancara
  • Dokumentasi

Di Kota Parepare, Kecamatan Bacukiki Barat, setiap calon pranikah yang datang ke Kantor Urusan Agama (KUA) untuk menyampaikan keinginannya untuk menikah harus terlebih dahulu melalui tahap kursus pranikah paling lambat 10 hari kerja sebelum hari pernikahan. Dalam upacara perkawinan calon pranikah biasanya didampingi oleh petugas pembantu Pencatat Nikah (PPN) atau pendeta desa untuk mengikuti calon pranikah dan memperoleh surat keterangan dari Badan Pembinaan, Pembinaan dan Perlindungan Nikah (BP4). Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kursus calon pengantin adalah metode ceramah dan tanya jawab, dalam metode ceramah ini dilakukan transfer ilmu pengetahuan yang dapat ditangkap, dipahami atau dipahami oleh pikiran dan perasaan calon peserta kursus prewedding. Waktu pelaksanaan kursus calon pengantin kurang maksimal, yaitu dilaksanakan hanya 1 hari dan hanya 2-3 jam saja.

Kurangnya komunikasi dengan calon calon pengantin yang belum mengetahui bahwa kursus calon pengantin adalah sebuah tanggung jawab. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kursus calon pengantin adalah metode ceramah dan tanya jawab, dalam metode ceramah ini ilmu disampaikan. Bacukiki Barat mengadakan kursus calon pengantin seminggu sekali melihat banyaknya pendaftar calon pengantin.

Berdasarkan Musda XIII Tahun 2006 sebagai berikut: memberikan bimbingan perkawinan dengan menyelenggarakan kursus calon pengantin dan kursus pranikah, mengembangkan pembentukan keluarga sakinah, memberikan pendidikan pranikah dan pascanikah.45 a Masyarakat dapat berkonsultasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perkawinan, baik pranikah maupun pascanikah melalui kursus calon pengantin.

Tekhnik Analisis Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah Terbentuknya

Kementerian Agama lahir pada masa Bagsa sedang mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diproklamirkan, pembentukan Kementerian Agama tidak hanya sekedar melaksanakan tugasnya sebagai penanggung jawab realisasi Pembukaan UUD 1945 dan pelaksanaannya Pasal 29 UUD 1945, serta untuk peresmian dan peningkatan status Shumubu (Kantor Urusan Agama Tingkat Pusat) pada masa penjajahan Jepang. Pendirian Departemen Agama Republik Indonesia, dalam rangka Pembangunan Nasional yaitu mengamalkan prinsip-prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa. Di Jawa Timur pada tahun 1948 sampai dengan tahun 1951 dibentuk Kantor Keagamaan Provinsi, Kantor Keagamaan Daerah (Tingkat Keresidenan) dan Kantor Penghuluan (Tingkat Kabupaten) yang merupakan kepanjangan tangan dari Departemen Agama Pusat, bagian B yaitu: Daerah Penghuluan, Masjid. , Wakaf dan Pengadilan.

Dalam perkembangan selanjutnya dengan terbitnya Keputusan Menteri tentang Peraturan Organisasi Kantor Agama Kabupaten, Kantor Urusan Agama (KUA) berkedudukan di wilayah Kecamatan dan bertanggung jawab kepada Kepala Departemen Agama Kabupaten. /Kota, yang dikoordinasikan oleh Kepala Seksi Agama Islam/Bimas Islam/Bimas dan Lembaga Keagamaan Islam dan dipimpin oleh seorang Ketua yang tugas pokoknya melaksanakan sebagian tugas Kantor Agama Kabupaten/Kota. Departemen di bidang Islam. Masalah keagamaan di wilayah kabupaten. Pada awalnya Kantor Urusan Agama Kota Parepare mempunyai 3 (tiga) Kantor Urusan Agama dengan masing-masing 1 (satu) KUA di setiap kecamatan yaitu Kecamatan Ujung, Kecamatan Soreang, Kecamatan Bacukiki. Selanjutnya Kecamatan Bacukiki dimekarkan menjadi 2 kecamatan yaitu Kecamatan Bacukiki dan Kecamatan Bacukiki Barat, setelah Kecamatan Bacukiki dimekarkan menjadi dua bagian masyarakat masih melakukan pencatatan perkawinan di Kantor Urusan Agama yaitu di wilayah KUA Barat. hingga pada tahun 2015 dibangun Kantor Urusan Khusus di wilayah distrik Bacukiki.

Visi dan Misi Kantor Urusan Agama

Implementasi Keputusan Menteri No DJ.II/542 Tahun 2013

Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (BP4) atau lembaga/organisasi keagamaan Islam lainnya sebagai penyelenggara kursus pranikah telah mendapat akreditasi dari Kementerian Agama. Kursus Pranikah ini memberikan pelajaran singkat seputar kehidupan rumah tangga yang akan dijalani setelah menikah. Maka kursus pranikah ini dilaksanakan setiap hari Rabu mulai pukul WIB di kantor KUA Kecamatan Bacukiki Barat Jl.

Metode yang digunakan dalam mata kuliah Calon Pengantin adalah metode pengajaran, tanya jawab dan berpedoman pada amalan ijab qabul. 39https://www.google.com/search?q=peraturan+course+candidate+bride+&client=ucweb-b&channel=sb (12-Juli-2018). Kemudian tidak cukup waktu untuk mengikuti kursus pranikah mendatang yang hanya berlangsung 1 hari sekitar 4 jam.

Kursus Pranikah ini dilaksanakan setiap hari Rabu pukul WIB di kantor KUA Kecamatan Bacukiki Barat Jl. Materi yang diberikan oleh calon pengantin dan peserta kursus pranikah adalah materi tentang Konstitusi Perkawinan, bimbingan keluarga sakinah, pemahaman ajaran Islam dalam keluarga, penjelasan tujuan perkawinan dan memberikan pemahaman tentang tanggung jawab laki-laki dan perempuan. .

Kontribusi BP4 Dalam Menjalankan Fungsi Kepenasehatannya

PENUTUP

Saran-saran

Mempercepat proses pelaksanaan kursus calon pengantin untuk menurunkan angka perceraian dan mempersiapkan diri menuju rumah tangga yang sakinah mawadah wa rahmah. Skripsi keseimbangan hak dan kewajiban suami istri menurut Imam Al Nawawi dalam pembentukan keluarga Sakinah dalam perspektif bimbingan dan konseling keluarga Islam.

Referensi

Dokumen terkait

Karakter merupakan salah satu hal penting yang harus ada pada diri manusia, baik dalam kehidupan manusia sebagai makhluk individu maupun sebagai anggota masyarakat dan

11 Masnur Muslich, Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional, (Jakarta: Bumi Aksara.. yang ada dalam kehidupan masyarakat dalam menjalankan ajaran

Kajian Pustaka adalah kajian kritis atas pembahasan suatu topik yang sudah ditulis oleh para peneliti atau ilmuwan yang terakreditasi (diakui kepakarannya). Kepakaran

“Penelitian ini menyimpulkan bahwa”:”Pertama,”Hukum Islam mengatur tentang kewajiban nafkah yang diberikan seorang suami terhadap bekas istri pasca perceraian adanya

iii PENGESAHAN KOMISI PENGUJI Judul Skripsi : Layanan GrabFood Terhadap Pendapatan Rumah Makan di Kota Parepare Perspektif Ekonomi Islam Nama Mahasiswa : Dimas Wienas Ajisaka Nomor

PENGELOLAAN IRIGASI POMPA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN TELLUMPANUA KABUPATEN PINRANG PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM Oleh JUMRAH BASRI NIM 17.2400.037

secara maksimal, serta tarif ijarah yang dibebankan dalam bentuk persentase bukan nominal.11 Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Putri Arum Cahya dengan judul “Penerapan Fatwa

3 Faktor pendukung dalam pelaksanaan pengembangan kelembagaan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat di pondok pesantren As-Syifa’ Jember; adanya lembaga-lembaga kursus diluar pondok