• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Kerjasama Sosialisasi dan Budidaya tambak udang

N/A
N/A
Bengkulu Interaktif

Academic year: 2024

Membagikan "Proposal Kerjasama Sosialisasi dan Budidaya tambak udang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KOORDINATOR WILAYAH

FORUM KELUARGA ALUMNI IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

PROVINSI BENGKULU

Sekretariat : Jl. Putri Gading Cempaka, No. 18, kel. Penurunan, Kota Bengkulu,

Telp. 0736-22765 Mobille. 0811730340 – 085267097000 E. Mail. [email protected]

Nomor : 02/FOKAL-IMM-BKL/XI/2021 Bengkulu, 26 November 2021 Lamp : 1 Berkas

Perihal : Proposal Pembiayaan & Sosialisasi Kepada Yth.

Pimpinan Bank Syariah Indonesia di

Tempat Dengan Hormat,

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kesehatan kekuatan dan hidayahNya dalam kita melaksankan aktifitas kita sehari-hari.

Menindaklanjuti nota kesepahaman Forum Komunikasi Almuni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (FOKAL IMM) dengan Bank Syariah Indonesia yang mana salah satunya adalah BSI akan memberikan pembiayaan pada UMKM binaan Fokal IMM pada wilayah masing-masing sesuai dengan bidang usaha yang potensial.

Maka melalui surat ini FOKAL IMM Bengkulu mengajukan proposal pembiayaan “Budidaya Tambak Udang” di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu dengan rencana kebutuhan biaya senilai Rp. 1.001.995.000,- (satu milyar satu juta sembilan ratus sembilan lima ribu rupiah).

Terkait rencana tersebut FOKAL IMM Bengkulu telah membuka pembicaraan awal kepada pemerintah Kabupaten Kaur. Pemda setempat menyambut baik dan siap mendukung dengan mempermudah perizinan. Adapun rincian program sebagaimana terlampir.

Selanjutnya kami mohon untuk penjadwalan sosialisasi antara FOKAL IMM Bengkulu dengan pihak Bank Syariah Indonesia sekira tanggal 15-16 Januari 2022 dengan metode pelaksanaan (Luring atau Daring).

Demikian, atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih PANITIA PELAKSANA Mengetahui,

Dedi M. Suhaimi, SE Dr. Rahiman Dani, MA

Ketua Korwil FOKAL IMM Bengkulu

(3)

PROPOSAL

“BUDIDAYA TAMBAK UDANG”

KERJASAMA FOKAL IMM BENGKULU

DENGAN

BANK SYARIAH INDONESIA (BSI) A. DEFINISI PROYEK

1. Pendahuluan

Potensi pengembangan tambak udang di Kabupaten Kaur Propinsi Bengkulu sangat layak untuk dikembangkan yang mana dari luas wilayah Kabupaten Kaur 3.025,59 Km² atau 302.559 Ha. daratan seluas 2.365 km² atau 236.500 Ha, dan wilayah laut seluas 660,59 Km² atau 66.059 Ha. yang merupakan perhitungan dari garis pantai sepanjang 89,17 km dan sejauh 4 mil dari garis pantai. Kabupaten Kaur berada di wilayah paling selatan Provinsi Bengkulu berbatasan dengan Utara Kabupaten Lahat, Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten OKU Selatan Provinsi Sumatera Selatan, Timur Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung, Selatan Samudera Hindia dan Barat Kabupaten Bengkulu Selatan. Kabupaten Kaur mempunyai pantai sepanjang 93 Km. Sepanjang pantai Kabupaten Kaur terdiri dari gugusan karang dan batu alam hingga air laut sangat bersih mengandung PH 6,5–9 sehingga sangat layak untuk dijadikan air tambak.

Udang merupakan salah satu komoditas perikanan Indonesia yang berpotensi besar untuk dikembangkan. Saat ini komoditas udang dunia bernilai ekonomi mencapai USD 250 miliar atau sekitar Rp 3,6 triliun setiap tahun. Indonesia sendiri menempati urutan ketiga terbesar sebagai negara pengekspor udang di pasar dunia setelah Thailand dan India. Jenis udang yang diekspor oleh Indonesia di antaranya adalah udang windu, udang vaname, dan jenis udang lainnya (“Peluang usaha dan Investasi” Kementerian Kelautan dan Perikanan : 2019). Selain peluang ekspor peluang pemenuhan pasar dalam negeri juga terbuka luas.

Budidaya tambak sebagai suatu usaha yang dapat memberikan keuntungan yang luar biasa. Kecenderungan kearah ini memang beralasan karena terbukti pada lahan- lahan yang baru dibuka ternyata dapat menghasilkan produksi, baik pada tingkat penguasaan teknologi petani yang masih rendah hingga sedang.

Pemanfaatan dan pengembangan potensi sumber daya perarairan pantai dan laut menjadi paradigma baru pembangunan masa sekarang yang harus dilaksanakan secara rasional dan berkelanjutan. Fakta adanya potensi sumber daya laut dan pantai yang masih cukup besar peluangnya untuk pengembangan eksploitasi di bidang budidaya tambak udang, dengan besar potensi pengembangan budidaya tambak udang karena telah didukung keadaan alam yang menjanjikan maka dibutuhkan oleh suatu pembuatan proyek dalam bentuk usaha budidaya tambak udang.

(4)

2. Harapan

Kerjasama permodalan budidaya tambak udang diharapkan mampu memperbaiki perekonomian masyarakat, diantaranya;

a. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani tambak khususnya para petani tambak udang di Kabupaten Kaur Propinsi Bengkulu

b. Memenuhi kebutuhan masyarakat dalam melakukan konsumsi udang c. Meningkatkan produksi budidaya tambak udang

3. Tujuan

Tujuan diadakannya kerjasama budidaya tambak udang antara pengusaha binaan FOKAL IMM Bengkulu dengan Bank BSI dan adalah sebagai berikut;

a. Petani tambak dapat meningkatkan produksi karena terpenuhi standar kolam tambak yang baik dan berteknologi karena tersedianya modal yang cukup dengan demikian pendapatan dan kesejahteraan para petani terpenuhi.

b. Lahan yang selama ini belum tergarap dapat dimaksimalkan kemanfaatannya c. Terbukanya lapangan kerja baru yang akan meningkatkan pendapatan

masyarakat sekitar Kabupaten Kaur 4. Kendala dan Cara Mengatasinya

Kendala atau problema yang selama ini dihadapi oleh petani tambak di Kabupaten kaur dan cara mengatasinya adalah sebagai berikut:

a. Modal Usaha

Besarnya modal yang dibutuhkan usaha ini dari Pra usaha, produksi, hingga pemasaran menjadikan kendala utama untuk pengembangan usaha ini. Hal inilah yang mendorong FOKAL IMM menjalin kerjasama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan Bank Syariah terbesar di Indonesia.

b. Penguasaan Tehnologi

Minimnya tehnologi yang digunakan menjadikan hasil produksi belum maksimal berjalannya usaha berdasarkan kebiasaan dan pengalaman yang belum ter uji secara akademis. Untuk mengatasi masalah ini dengan menjalin kerjasama dengan pemerintah Kaur melalui dinas terkait.

c. Izin usaha

Birokrasi dan regulasi izin suatu usaha menjadikan kendala tersendiri, untuk mengatasi masalah ini FOKAL IMM Bengkulu telah berkomunikasi yang prinsipnya Pemerintah Kabupaten Kaur akan mensuport demi kemudahan perizinan baik prinsip maupun tehnis.

d. Kwalitas Air Tambak dari air masuk hingga keluar kolam

Air adalah faktor utama dalam mendukung usaha ini dari air masuk hingga air setelah penggunaan pasca panen. Untuk itu digunakan teknologi Air yang di

(5)

sedot dari laut masuk ke kolam utama (tandon) lalu dilakukan penyaringan seterusnya di alirkan ke kolam kolam tambak, dalam jangka tertentu air di ganti dengan yang baru dan air yang lama di alirkan ke kolam penyaringan lain untuk kembali ke laut tentu harus didukung saluran air yang baik pula.

e. Pasokan Listrik

Listrik merupakan sarana vital guna menggerakkan alat-alat dan sebagai sumber penerangan. Untuk itu selain menggunakan PLN juga digunakan Generator listrik untuk mengerakkan mesin peghisap air laut dan penggerak kincir.

f. Pemasaran

Sebaik apapun kwalitas produksi tanpa didukung dengan pemasaran yang berkesinambungan dan saling menguntungkan akan menjadikan usaha ini menjadi sia-sia, hingga untuk mengatasi masalah ini dengan menjalin kerjasama dengan pihak-pihak pedagang pengumpul, eksportir dan negara yang membutuhkan komuditi udang.

5. Tahapan Tehnis Produksi

Demi tercapainya hasil produksi yang maksimal yang diharapkan maka dilakukan hal sebagai berikut

a. Perencanaan

Dalam proses perencaaan budidaya tambak udang tentu terlebih dahalu akan diadakan pemilihan lokasi untuk budidaya tambak udang tersebut, selanjutnya diadakan pembicaraan antara pihak penanggung jawab FOKAL IMM Bengkulu dengan masyarakat untuk melakukan pembebasan lahan yang telah dilakukan pemilihan lokasi tadi. Kemudian dilaksanakan desain tambak udang tersebut dengan melibatkan petani tambak, team teknis dan pemerintah daerah.

b. Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan apa yang sudah di desain sebelumnya dilaksanakan dengan pembuatan kolam tambak dengan menggunakan tenaga SDM dengan dibantu alat berat yang dibutuhkan, setelah desain kolam siap maka dilanjutkan dengan pemilihan bibit yang berkualitas baik. Untuk proses pembuatan tambak udang dimulai dari pengeringan tambak, pengangkatan lumpur, pengolahan tanah dasar tambak, pemasangan terpal agar tidak air tidak bocor, pengapuran, pengolahan kualitas air tambak, pemberantasan hama, pemupukan, proses pemasukan air, pemasangan kincir, penebaran benih, pemberian pakan udang, panen.

c. Evaluasi

Memantau proses terwujudnya tujuan dari pelaksanaan budidaya tambak udang, melakukan evaluasi hasil kinerja para petani tambak terhadap hasil panen yang diperoleh.

(6)

6. Rincian Biaya

Adapun Biaya untuk proses budidaya tambak udang ini dari awal hingga berjalan adalah sebagai berikut:

No Uraian Volume Satuan Harga

satuan Jumlah ( Rp)

Luas Lahan Petak ( 10.000 m2 )

1 Pembebasan lahan 10.000

m2 Meter 50.000

500.000.000

2 Pembuatan Kolam 10.000

m2 Jam 2.100.000 126.000.000

3 Pembasmian Hama :

Kapur Tohor 400 Kg 3000 1.200.000

Kapur Pertanian 1150 Kg 2.500 2.875.000

Dolomit 1200 Kg 1.000 1.200.000

4 Peralatan Tambak :

Paralon 4 Inch 8 Buah 200.000 1.600.000

Paralon 6 Inch 45 Buah 400.000 18.000.000

Paralon 8 Inch 58 Buah 350.000 20.300.000

Bambu 50 Buah 5.000 250.000

Kayu usuk 3m 10 Buah 3.000 30.000

Besi 32 Buah 125.000 4.000.000

Kabel 1160 Meter 5.000 5.800.000

Kincir 4 Paket 6.185.000 24.740.000

Jaring 5 Unit 1.500.000 7.500.000

Timbangan 1 Unit 2.000.000 2.000.000

Terpal 50 Buah 430.000 21.500.000

5 Tahap Budidaya :

Benih 1.000.000 60 60.000.000

Pakan 13.400 Kg 6.000 80.400.000

Obat - obatan 1 Paket 9.000.000 9.000.000

6 Bahan Bakar dan spare part :

Oli 400 Liter 16.500 6.600.000

Solar 2.000 liter 12.000 24.000.000

Spare part 10.000.000 10.000.000

7 Upah Tenaga Kerja:

Teknisi 3 Orang 4.500.000 13.500.000

Mekanik 3 Orang 4.500.000 13.500.000

Karyawan 12 Orang 4.000.000 48.000.000

Jumlah

1.001.995.000

Dana yang dibutuhkan untuk pengembangan tambak udang luas 10.000 (1 Hektar) adalah 1.001.995.000 asumsi pembulatan membutuhkan dana 1 M (Satu Miliar)

7. Asumsi Keuntungan No

Jumlah Bibit

Persentase Kegagalan

Panen Bersih

Jumlah Ekor/Kg

Jumlah Kg/Panen

Harga

Jual Keuntungan 1 1.000.000 40% 600.000 68 8.824 43.000 379.411.765

(7)

Dari pelepasan beni hingga panen membutuhkan waktu 3 bulan 10 hari, tingkat ke matian atau kegagalan di asumsikan 40% dan harga jual sebesar Rp. 43.000,- maka per kali panen akan mendapatkan keuntungan Rp. 379.411.765,- perkiraan waktu setiap panen adalah 3 bulan lebih maka dalam satu tahun dapat tiga kali panen mendapatkan keuntungan 1.138.235.294 sedangkan modal yang dibutuhkan adalah Rp. 1.001.995.000,- melihat dalam satu tahun usaha ini sudah BEP maka usaha ini sangat layak untuk dikembangkan.

B. PENUTUP

Demikianlah proposal permohonan pembiayaan modal usaha dan investasi budidaya tambak udang di Kabupaten Kaur Propinsi Bengkulu ini kami sampaikan besar harapan kami kiranya pihak Bank Syariah Indonesia dapat merealisasikan permohonan ini untuk membantu UMKM dan menciptakan lapangan kerja baru dalam sektor Budidaya tambak udang.

Bengkulu, 26 Nov 2021 Ketua FOKAL IMM Bengkulu

DR. H. Rahiman Dani, MA

Lembar Disposisi dan persetujuan Bank Syariah Indonesia

Nama Disposisi

(8)

AN PANITIA

SUSUNAN KEPANITIAAN SOSIALISASI KERJASAMA BUDIDAYA TAMBAK UDANG

FOKAL IMM BENGKULU DAN BANK SYARIAH INDONESIA A. Penangungjawab

Dr. Rahiman Dani, Korwil FOKAL IMM Bengkulu B. Panitia Pelaksana

Ketua : Dedi M. Suhaimi Sekretaris : Riki Susanto Bendahara : Ogi Mansyah Anggota :

Kasrul Pardede Mahmud Yunus Argus Kurniawan Kelvin Aldo Elekusman

Abdu Rahman Alqayubi

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengkaji dinamika plankton pada budidaya udang windu ( Penaeus monodon ) semi intensif di tambak beton. Penelitian dilakukan

Berdasarkan pengamatan di tambak budidaya udang vaname pola intensif di Desa Laikang Kabupaten Takalar, dengan padat tebar 150 ekor/m 2 dan jumlah pakan yang diberikan per hari

ANALISA PRODUKSI BUDIDAYA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) PADA TAMBAK PLASTIK DENGAN LUAS YANG BERBEDA DI TAMBAK BUSMETIK SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI

Secara parsial faktor yang mempengaruhi produktivitas tambak dari sosial ekonomi untuk budidaya udang adalah modal dan luas lahan, sedangkan untuk budidaya ikan faktor

Salinitas air yang sangat rendah pada mu- sim hujan dapat menjadi faktor pembatas kesesuaian lahan untuk budidaya udang windu di tambak di Kabupaten Lutim.. Udang windu

Berdasarkan pengamatan di tambak budidaya udang vaname pola intensif di Desa Laikang Kabupaten Takalar, dengan padat tebar 150 ekor/m 2 dan jumlah pakan yang diberikan per hari

Sejarah Budidaya Tambak di Desa Tapak Kuda Awal di tahun ada beberapa masyarakat yang mulai mengetes membudidayakan udang tiger di desa ini ,tetapi pada tahu 1999 ada suatu kebijakan

Usaha perikanan budidaya tambak merupakan kegiatan yang dilakukan pada kawasan pesisir, dengan adanya budidaya udang disekitaran pesisir pantai maka usaha perikanan budidaya tambak