• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL MAGANG ABRAM DANI

N/A
N/A
Anita Secilia Siahaan

Academic year: 2025

Membagikan "PROPOSAL MAGANG ABRAM DANI "

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BIDANG KEGIATAN : PKM-AI

Dosen Pembimbing

Dr Mochammad Erwin Radityo, S.H., M.kn.

Disusun Oleh :

Abram Dani Siahaan (2216000140)

PRODI ILMU HUKUM FAKULTAS SOSIAL SAINS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI 2024

(2)
(3)

PERAN NOTARIS DALAM PENYUSUNAN SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN (SKMHT)

ABSTRAK

Peran Notaris dalam penyusunan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) sangat penting dalam rangka memberikan jaminan hukum yang sah dan terpercaya bagi pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi pembebanan hak tanggungan. SKMHT adalah salah satu dokumen yang digunakan dalam proses perjanjian kredit, di mana debitur memberikan hak tanggungan atas asetnya sebagai jaminan terhadap kredit yang diterimanya.

Sebagai pejabat umum yang berwenang, Notaris bertanggung jawab untuk memastikan bahwa SKMHT disusun sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti dalam hal identitas pihak-pihak yang terlibat, kehendak bebas para pihak, dan pengesahan dokumen yang sah. Selain itu, Notaris juga memastikan bahwa proses pemberian kuasa untuk membebankan hak tanggungan dilakukan dengan hati-hati dan memenuhi ketentuan hukum yang ada, untuk mencegah potensi sengketa di kemudian hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran dan tanggung jawab Notaris dalam penyusunan SKMHT, serta tantangan hukum yang mungkin timbul selama proses tersebut. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pentingnya peran Notaris dalam menjaga keabsahan dan kepastian hukum dalam transaksi yang melibatkan hak tanggungan.

ABSTRACT

The role of a Notary in preparing a Power of Attorney to Charge Mortgage Rights (SKMHT) is very important in order to provide valid and reliable legal guarantees for the parties involved in transactions to charge mortgage rights. SKMHT is one of the documents used in the credit agreement process, where the debtor provides mortgage rights on his assets as collateral for the credit he receives. As an authorized public official, the Notary is responsible for ensuring that the SKMHT is prepared in accordance with applicable laws and

(4)

2

regulations, such as in terms of the identity of the parties involved, the free will of the parties, and the validation of valid documents. Apart from that, the Notary also ensures that the process of granting power of attorney to impose mortgage rights is carried out carefully and complies with existing legal provisions, to prevent potential disputes in the future. This research aims to analyze the role and responsibilities of Notaries in preparing SKMHT, as well as legal challenges that may arise during this process. It is hoped that the results of the research will provide a deeper understanding of the importance of the role of notaries in maintaining legal validity and certainty in transactions involving mortgage rights.

(5)

Notaris memiliki peran yang sangat penting dalam penyusunan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT), yang merupakan dokumen hukum yang digunakan untuk memberikan kuasa kepada pihak tertentu, seperti bank atau lembaga pembiayaan, untuk membebankan hak tanggungan atas objek tertentu sebagai jaminan utang. Dalam konteks ini, peran Notaris tidak hanya terbatas pada pembuatan dokumen, tetapi juga pada penyediaan jaminan hukum bagi para pihak yang terlibat, baik pemberi kuasa maupun penerima kuasa. Sebagai pejabat umum yang berwenang, Notaris bertanggung jawab untuk memastikan bahwa dokumen yang disusun memenuhi ketentuan hukum yang berlaku dan memiliki kekuatan pembuktian yang sah.

Penyusunan SKMHT oleh Notaris bertujuan untuk memberikan jaminan kepastian hukum bagi transaksi yang melibatkan hak tanggungan. Dalam hal ini, SKMHT menjadi instrumen yang memungkinkan pemberi kuasa, biasanya pemilik properti, untuk memberikan kuasa kepada penerima kuasa, yang umumnya adalah pihak bank, untuk melakukan pembebanan hak tanggungan atas tanah atau bangunan yang digunakan sebagai jaminan. SKMHT ini harus dibuat dalam bentuk akta notaris agar memiliki kekuatan hukum yang lebih tinggi, dibandingkan dengan dokumen yang tidak melalui prosedur Notaris. Hal ini penting karena akta Notaris memiliki kekuatan pembuktian yang lebih kuat di pengadilan jika terjadi sengketa di kemudian hari.

Sebagai bagian dari tugasnya, Notaris juga berperan dalam memverifikasi identitas dan kewenangan pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan SKMHT. Notaris memastikan bahwa pemberi kuasa memiliki hak untuk memberikan kuasa atas properti yang akan dibebankan dengan hak tanggungan dan bahwa mereka memahami konsekuensi hukum yang ditimbulkan oleh pemberian kuasa tersebut. Selain itu, Notaris juga wajib memberikan penjelasan yang cukup kepada pihak yang memberikan kuasa mengenai hak dan kewajibannya, serta risiko yang mungkin timbul akibat pembebanan hak tanggungan pada properti yang dimiliki.

Dalam proses penyusunan SKMHT, Notaris juga berperan penting dalam menyusun dokumen yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Setiap ketentuan yang

(6)

tercantum dalam dokumen harus jelas, rinci, dan tidak menimbulkan keraguan hukum.

Notaris memastikan bahwa isi dari SKMHT sudah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk syarat formal dan materiil yang diperlukan. Proses pembuatan akta Notaris ini juga menjadi bagian dari proses yang lebih besar, yaitu pendaftaran hak tanggungan di Badan Pertanahan Nasional (BPN), yang harus dilakukan setelah SKMHT disusun. Dengan demikian, Notaris berperan dalam memastikan bahwa semua prosedur hukum terpenuhi untuk menciptakan jaminan hukum yang sah atas transaksi tersebut.

Secara keseluruhan, peran Notaris dalam penyusunan SKMHT sangat penting dalam memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi semua pihak yang terlibat. Tidak hanya sebagai pihak yang membuat dan mengesahkan dokumen, Notaris juga bertanggung jawab untuk memberikan penjelasan yang tepat mengenai konsekuensi hukum dari pembebanan hak tanggungan, memastikan bahwa dokumen yang disusun sah dan sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta menjamin bahwa hak-hak para pihak terlindungi dengan baik.

METODE PENELITIAN

Obyek penelitian dalam penulisan ini adalah Pasal 15 dan Pasal 16 terkait Kewenangan dan Kewajiban Notaris berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris. Sedangkan subjek penelitian yang akan diteliti oleh penulis adalah para Notaris yang sudah berpraktik lebih dari 5 tahun yang juga sebagai akademisi. Data penelitian diperoleh dari hasil wawancara dari para narasumber yaitu para Notaris yang sudah berpraktik selama lebih dari 5 tahun yaitu Notaris/P.P.A.T Gloria Gita Putri Ginting, S.H., M.Kn.

Penelitian ini dilakukan secara yuridis-empiris, disebut pula dengan penelitian lapangan. Penelitian ini bertitik tolak dari data primer, yakni data yang diperoleh langsung dari masyarakat sebagai sumber pertama dengan melalui penelitian lapangan, yang dilakukan baik melalui pengamatan (observasi) dan wawancara. Di mana penulis mendapatkan data primer dengan melakukan wawancara kepada Notaris Deli Serdang

(7)

yang telah berpraktik lebih dari 5 tahun, dan dipadukan dengan data sekunder yang didapatkan melalui studi kepustakaan.

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Peran Notaris dalam Proses Penyusunan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT)

Dalam penelitian mengenai peran Notaris dalam penyusunan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT), ditemukan bahwa Notaris memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan kepastian hukum bagi semua pihak yang terlibat, baik pemberi kuasa (debitor) maupun penerima kuasa (kreditur atau lembaga pembiayaan). SKMHT adalah dokumen yang diperlukan dalam transaksi perbankan atau pembiayaan yang melibatkan pembebanan hak tanggungan sebagai jaminan utang. Dalam proses ini, notaris tidak hanya berperan sebagai pembuat dokumen, tetapi juga sebagai pihak yang memastikan bahwa semua ketentuan hukum yang berlaku dipatuhi.

Beberapa hasil penelitian yang ditemukan antara lain:

1. Peran Notaris Sebagai Pembuat dan Pengesah Dokumen SKMHT harus dibuat dalam bentuk akta otentik oleh notaris agar memiliki kekuatan hukum yang sah dan dapat dijadikan bukti yang kuat di pengadilan. Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa akta Notaris memberikan perlindungan hukum yang lebih besar terhadap para pihak yang terlibat, dibandingkan dengan dokumen yang tidak disahkan oleh Notaris. Akta ini menjadi alat pembuktian yang sah dalam hal terjadi sengketa atau masalah hukum.

2. Verifikasi Identitas dan Kewenangan Pihak-pihak yang Terlibat Notaris berkewajiban untuk memverifikasi identitas dan kewenangan dari semua pihak yang terlibat dalam proses penyusunan SKMHT, terutama pemberi kuasa.

Penelitian menunjukkan bahwa verifikasi ini penting untuk memastikan bahwa pihak yang memberikan kuasa memang memiliki hak yang sah untuk melakukan

(8)

pembebanan hak tanggungan atas properti tersebut. Selain itu, verifikasi ini juga menghindari potensi penyalahgunaan kuasa yang dapat merugikan salah satu pihak.

3. Proses Pendaftaran Hak Tanggungan di BPN

Salah satu hasil penelitian juga mengungkapkan bahwa SKMHT merupakan dokumen yang harus didaftarkan di Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mendapatkan hak tanggungan atas tanah atau bangunan. Notaris berperan dalam memastikan bahwa dokumen SKMHT telah lengkap dan sesuai untuk dapat diproses lebih lanjut di BPN.

Penelitian menunjukkan bahwa proses ini sangat bergantung pada ketepatan penyusunan dokumen yang dilakukan oleh notaris agar dapat diterima oleh BPN dan diterbitkan sertifikat hak tanggungan.

Penyusunan SKMHT oleh notaris sangat krusial karena menyangkut hak hukum atas properti yang dibebankan dengan hak tanggungan. Proses yang dilakukan oleh Notaris bertujuan untuk memberikan perlindungan hukum yang jelas bagi pemberi dan penerima hak tanggungan. Tanpa adanya akta Notaris, SKMHT tidak akan memiliki kekuatan hukum yang sah, yang bisa berdampak pada ketidakpastian hukum apabila terjadi perselisihan antara pihak-pihak yang terlibat.

Sebagai pejabat yang berwenang, Notaris harus menjalankan tugasnya dengan penuh kehati-hatian. Dalam penelitian ditemukan bahwa tidak hanya keterampilan teknis dalam penyusunan dokumen yang diperlukan, tetapi juga kemampuan untuk menjelaskan secara rinci tentang hak dan kewajiban para pihak. Misalnya, Notaris harus menjelaskan kepada pemberi kuasa bahwa dengan memberikan hak tanggungan atas propertinya, dia memberikan jaminan atas utangnya yang bisa dieksekusi oleh pihak kreditur apabila utang tersebut tidak dilunasi.

Notaris juga berperan dalam menjaga integritas proses hukum, dengan memastikan bahwa semua prosedur yang diperlukan dalam pembuatan dan pendaftaran SKMHT telah dipenuhi.

Hal ini meliputi pemeriksaan kelengkapan dokumen, pemenuhan formalitas dalam pendaftaran, serta pemastian bahwa transaksi tersebut tidak melanggar hukum atau hak pihak ketiga yang berpotensi dirugikan.

(9)

Dalam konteks jaminan hak tanggungan, penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan dalam penyusunan SKMHT dapat menyebabkan dokumen tersebut ditolak atau dianggap tidak sah oleh instansi terkait, seperti BPN atau pengadilan. Oleh karena itu, keterlibatan Notaris dalam memastikan bahwa dokumen memenuhi standar hukum yang ketat adalah hal yang tak terhindarkan untuk menjamin keabsahan transaksi tersebut.

Peran Notaris dalam peroses penyusunan surat kuasa membebankan hak tanggungan (SKMHT)

Notaris memiliki peran yang sangat penting dalam penyusunan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT), karena SKMHT merupakan dokumen hukum yang digunakan untuk memberikan kuasa kepada pihak tertentu, biasanya bank atau lembaga pembiayaan, untuk membebankan hak tanggungan atas tanah atau properti sebagai jaminan utang. Sebagai pejabat publik yang berwenang, Notaris bertugas untuk memastikan bahwa proses penyusunan dan pengesahan dokumen tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Tanpa akta Notaris, SKMHT tidak akan memiliki kekuatan pembuktian yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan di pengadilan.

Peran pertama Notaris adalah sebagai pembuat dan pengesah dokumen. SKMHT harus disusun dalam bentuk akta otentik yang dibuat oleh Notaris agar memiliki kekuatan hukum yang lebih tinggi. Dalam proses ini, Notaris memastikan bahwa dokumen tersebut memenuhi semua syarat formal yang ditentukan oleh hukum, termasuk mencantumkan identitas lengkap para pihak yang terlibat, serta keterangan tentang objek yang dibebankan dengan hak tanggungan. Akta yang dibuat oleh Notaris menjadi alat pembuktian yang sah jika terjadi sengketa di kemudian hari. Oleh karena itu, Notaris harus sangat berhati-hati dalam menyusun dokumen tersebut agar tidak ada kesalahan yang dapat merugikan pihak-pihak yang terlibat.

Selain itu, Notaris juga berperan penting dalam verifikasi identitas dan kewenangan para pihak yang terlibat dalam pembuatan SKMHT. Dalam hal ini, Notaris memastikan bahwa pihak yang memberikan kuasa atau yang membebankan hak tanggungan benar-benar memiliki hak atas properti yang akan dijadikan jaminan, serta memiliki kewenangan untuk

(10)

memberikan kuasa tersebut. Notaris harus memeriksa dokumen identitas dan dokumen kepemilikan properti yang sah agar tidak terjadi penyalahgunaan kuasa atau kesalahan dalam pemberian hak tanggungan. Proses verifikasi ini sangat krusial untuk mencegah terjadinya sengketa yang bisa timbul di kemudian hari terkait status kepemilikan atau kuasa atas properti yang dibebankan dengan hak tanggungan.

Selanjutnya, Notaris juga memiliki kewajiban untuk memberikan penjelasan mengenai konsekuensi hukum dari pembebanan hak tanggungan dalam SKMHT. Sebagai pihak yang membuat dokumen otentik, Notaris bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua pihak yang terlibat memahami implikasi hukum dari tindakan yang mereka lakukan. Notaris harus menjelaskan dengan jelas bahwa dengan membebankan hak tanggungan, pemberi kuasa memberikan jaminan kepada kreditur yang dapat dieksekusi jika kewajiban utang tidak dipenuhi. Penjelasan ini sangat penting agar pemberi kuasa tidak merasa dirugikan atau bingung tentang hak-hak mereka setelah pembebanan hak tanggungan dilakukan.

Notaris bertanggung jawab untuk menyesuaikan isi SKMHT dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku, seperti Undang-Undang tentang Hak Tanggungan dan peraturan lainnya yang mengatur jaminan atas benda tidak bergerak. Dalam hal ini, kesalahan atau kelalaian dalam penyusunan SKMHT bisa menyebabkan dokumen tersebut batal atau tidak sah, yang pada akhirnya dapat menimbulkan kerugian hukum bagi pihak yang terlibat.

Secara keseluruhan, peran Notaris dalam penyusunan SKMHT sangat vital untuk memastikan bahwa seluruh proses hukum berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan memberikan perlindungan hukum yang maksimal bagi para pihak yang terlibat.

Keberadaan Notaris menjamin bahwa transaksi yang dilakukan melalui SKMHT memiliki kepastian hukum, dapat dipertanggungjawabkan di pengadilan, serta memberikan kepastian hak bagi para pihak yang terlibat.

Bagaimana Notaris memastikan bahwa SKMHT yang disusun memenuhi ketentuan hukum yang berlaku dan memiliki kekuatan pembuktian yang sah

Notaris memegang peran yang sangat penting dalam memastikan bahwa Surat Kuasa

(11)

Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) yang disusun memenuhi ketentuan hukum yang berlaku dan memiliki kekuatan pembuktian yang sah. Sebagai pejabat publik yang memiliki kewenangan untuk membuat akta otentik, Notaris bertanggung jawab untuk menjamin keabsahan dan legalitas dokumen yang disusunnya, yang akan menjadi alat pembuktian yang kuat di pengadilan jika terjadi perselisihan. Proses ini melibatkan beberapa langkah kunci yang dilakukan oleh Notaris.

1. Memastikan Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan yang

Berlaku

Notaris pertama-tama memastikan bahwa SKMHT yang disusun memenuhi semua persyaratan hukum yang berlaku, terutama terkait dengan undang-undang yang mengatur hak tanggungan, seperti Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas Tanah dan Benda Tidak Bergerak yang Terhubung dengan Tanah.

Dalam hal ini, notaris harus memastikan bahwa dokumen tersebut tidak hanya sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam undang-undang tersebut, tetapi juga dengan peraturan pelaksana lainnya yang terkait. SKMHT harus menyebutkan secara jelas pihak yang memberi dan menerima kuasa, objek yang dibebankan hak tanggungan, serta tujuan pembebanan hak tanggungan yang dimaksud.

Notaris juga harus memeriksa apakah SKMHT mencakup semua informasi yang diperlukan, seperti deskripsi lengkap mengenai tanah atau properti yang akan dibebankan hak tanggungan, serta hak dan kewajiban masing-masing pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut. Kesalahan atau kelalaian dalam menyusun informasi ini bisa berpotensi menyebabkan SKMHT batal demi hukum atau tidak sah jika ada sengketa di kemudian hari.

2. Penyusunan Dokumen dengan Mengikuti Prosedur Hukum yang Tepat

Dalam penyusunan SKMHT, Notaris harus mengikuti prosedur hukum yang tepat. Hal ini mencakup pemenuhan syarat formal, seperti penggunaan bahasa yang tepat dan jelas, serta struktur dokumen yang terorganisir sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku. Misalnya, dokumen SKMHT harus dibuat dalam bentuk akta otentik yang ditandatangani oleh semua

(12)

pihak yang terlibat di hadapan Notaris, dan Notaris harus mencatatkan tanggal pembuatan akta tersebut. Notaris juga harus memastikan bahwa dokumen tersebut ditandatangani secara sukarela oleh pihak yang memberi kuasa tanpa ada tekanan atau paksaan dari pihak mana pun.

Selain itu, Notaris juga harus memastikan bahwa pasal-pasal dalam SKMHT tidak bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku. Misalnya, dalam hal hak tanggungan, SKMHT harus sesuai dengan ketentuan bahwa hak tanggungan hanya dapat dibebankan pada objek yang sah milik pemberi kuasa, dan tidak boleh melanggar hak pihak ketiga.

3. Verifikasi Identitas dan Kewenangan Pihak yang Terlibat

Sebelum menyusun SKMHT, Notaris melakukan verifikasi terhadap identitas dan kewenangan pihak-pihak yang terlibat dalam pembebanan hak tanggungan. Notaris harus memastikan bahwa pihak yang memberikan kuasa memiliki kewenangan untuk membebankan hak tanggungan atas properti yang dimaksud. Verifikasi ini dilakukan dengan memeriksa dokumen identitas, sertifikat kepemilikan properti, dan dokumen lain yang relevan untuk memastikan bahwa pemberi kuasa adalah pemilik sah dari objek yang akan dibebankan hak tanggungan.

Notaris juga memastikan bahwa pihak yang memberi kuasa benar-benar memahami hak dan kewajibannya dalam pembebanan hak tanggungan, serta risiko hukum yang dapat timbul jika kewajiban utang tidak dipenuhi. Hal ini dilakukan dengan memberikan penjelasan yang jelas mengenai maksud dan tujuan SKMHT, serta implikasi hukumnya.

4. Penyusunan dan Pemeriksaan Akta yang Teliti

Notaris bertanggung jawab untuk menyusun dokumen dengan teliti, memperhatikan setiap detail dalam akta yang dibuat. Setiap informasi yang tercantum dalam SKMHT harus akurat dan tidak ada kekeliruan dalam penulisan. Kesalahan dalam penyusunan dokumen bisa menyebabkan ketidakabsahan atau pembatalan dokumen di kemudian hari. Setelah dokumen selesai disusun, Notaris akan memeriksa kembali seluruh dokumen untuk memastikan bahwa

(13)

5. Pendaftaran di Badan Pertanahan Nasional (BPN)

Agar hak tanggungan yang dibebankan sah secara hukum, SKMHT harus didaftarkan di Badan Pertanahan Nasional (BPN). Notaris memiliki peran untuk memastikan bahwa SKMHT yang telah disusun dan disahkan dapat diterima untuk pendaftaran hak tanggungan di BPN. Proses ini penting untuk memberikan kepastian hukum bahwa hak tanggungan atas properti tersebut telah sah dan terdaftar, sehingga pihak kreditur memiliki hak untuk mengeksekusi jaminan jika debitor gagal memenuhi kewajibannya.

KESIMPULAN

Peran Notaris dalam proses penyusunan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) sangat penting untuk memastikan kepastian hukum dan perlindungan bagi semua pihak yang terlibat dalam transaksi yang melibatkan pembebanan hak tanggungan. Sebagai pejabat publik yang berwenang, Notaris memiliki tanggung jawab besar dalam menyusun, mengesahkan, dan memverifikasi keabsahan dokumen yang berkaitan dengan hak tanggungan, yang menjadi dasar bagi kreditur untuk memperoleh jaminan utang berupa hak atas tanah atau properti.

Dalam penyusunan SKMHT, notaris memastikan bahwa dokumen tersebut memenuhi ketentuan hukum yang berlaku, baik dalam hal peraturan perundang-undangan yang mengatur hak tanggungan maupun syarat formal lainnya. Notaris bertugas untuk memverifikasi identitas dan kewenangan pihak-pihak yang terlibat, serta memastikan bahwa semua pihak memahami sepenuhnya hak, kewajiban, dan konsekuensi hukum yang timbul dari pembebanan hak tanggungan. Penjelasan yang diberikan oleh Notaris mengenai dampak hukum dari hak tanggungan sangat krusial untuk menghindari potensi sengketa atau ketidaksepahaman di kemudian hari.

(14)

Selain itu, Notaris juga memastikan bahwa SKMHT disusun secara teliti dan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku, termasuk memeriksa kelengkapan dokumen yang akan didaftarkan di Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk memperoleh status hukum yang sah.

Dengan adanya akta otentik yang dibuat oleh Notaris, SKMHT memiliki kekuatan

pembuktian yang kuat dan dapat dijadikan bukti yang sah di pengadilan jika terjadi sengketa.

UCAPAN TERIMAKASIH

Terimakasih kepada Ibu Notaris Gloria Gita Putri S.H.,M.k.n yang sudah memberikan kesempatan dan ilmu untuk melakukan penelitian serta magang program MBKM disana, untuk segala kekurangan tugas PKM ini, penulis sangat mengharapkan masukan, kritik, beserta saran agar dapat menyempurnakan tugas yang penulis buat. Penulis berharap semoga tugas PKM ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.

Kontribusi Penulis

Penulis : Abram Dani Siahaan melakukan wawancara, Melakukan Pengumpulan data dan Melakukan kegiatan Interpretasi hasil data dari pengamatan di Kantor Notaris /PPAT Gloria Gita Putri Ginting S.H.,M.Kn.

(15)

Abdurrahman, M. (2018). Praktik Hukum Notaris di Indonesia: Peran Notaris dalam Pembuatan Akta dan Penyusunan Dokumen Hukum. Jakarta: Prenadamedia Group.

Ahmad, M. (2020). Hukum Pembebanan Hak Tanggungan dan Kedudukan Notaris dalam Pembuatannya. Bandung: Alumni.

Ardianto, F. (2019). Peran Notaris dalam Penyusunan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT). Jurnal Hukum dan Praktek Kenotariatan, 6(2), 123-137.

Yusup Sugiarto , Gunarto. Peran Notaris/PPAT Dalam Pembuatan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan Dalam Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah. Jurnal Akta, Vol 5 No 1, Maret 2018

Sutarno, I. (2022). Penyusunan Akta Pembebanan Hak Tanggungan oleh Notaris dan Implikasinya terhadap Kepastian Hukum. Jurnal Hukum Indonesia, 17(3), 212-225.

Kitab Undang-undang Hukum Perdata

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas Tanah dan Benda Tidak Bergerak yang Terhubung dengan Tanah.

(16)

Lampiran 1. Biodata Penulis A. Identitas Penulis

1 Nama Lengkap Abram Dani Siahaan

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Program Studi

Ilmu Hukum

4 NIM 2216000140

5 Tempat dan Tanggal Lahir Kuala, 27 September 2004 6 Alamat Email [email protected] 7 Nomor Telepon/HP +62 812-6449-6622

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

1

- -

-

2 - - -

3 - - -

C. Penghargaan yang Pernah Diterima

No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

1 - - -

2 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-AI.

Medan, 20 Desember 2024

ABRAM DANI SIAHAAN

(17)

1 Nama Lengkap Dr. Mochammad Erwin Radityo SH, M.Kn

2 Jenis Kelamin Laki-Laki

3 Program Studi Ilmu Hukum

4 NIP/NIDN 0112048303

5 Tempat dan Tanggal Lahir Barabai, 12 April 1983

6 Alamat Email [email protected]

7 Nomor Telepon/HP 082166160014

B. Riwayat Pendidikan Perguruan Tinngi Tahun Lulus Program Pendidikan

(diploma, sarjana, magister, spesialis,

doktor)

Perguruan Tinggi Jurusan/Program Studi

2005 Sarjana Universitas

Muhammadiyah Sumatera Utara

Ilmu Hukum

2014 Magister Universitas Sumatera

Utara

Magister Kenotariatan

2024 Doktor Universitas Islam

Negeri Sumatera Utara

Doktor Hukum Islam

C. Pelatihan Profesional/Keilmuan/Keahlian Tahun Jenis Pelatihan

(Dalam/Luar)

Penyelenggara/Penerbit Sertipikat

Sertipikat Jangka Waktu

2023 Asesor BNSP LSP Digital √ 56 jam

2022 Pelatihan Pendamping Halal

MUI 40 jam

2021 Pelatihan Spesialis Hukum

LSP IPPI √ 40 jam

2021 Pelatihan Mediasi LSP IPPI √ 40 jam

(18)

D. Pengalaman Mengajar Mata Kuliah Program

Pendidikan

Institusi/Jurusan/Program Studi

Tahun Akademik

1. Hukum Kontrak Ilmu Hukum

Universitas Pembangunan Panca Budi

2024

2. Hukum Perlindungan

Ilmu Hukum

Universitas Pembangunan Panca Budi

2024

2. Teknik

Penyusunan dan Analisis Kontrak

Ilmu Hukum

Universitas Pembangunan Panca Budi

2024

E. Pengalaman Penelitian

Tahun Judul Penelitian Ketua/Anggota Tim Sumber Dana Luaran 2023 Dinamika Pendampingan

Manajemen Halal Bagi Usaha Micro dan Kecil melalui Program Self Declare

Ketua _ jurnal

2023 Penegakan Hukum Terhadap Kekerasan dalam Rumah Tangga

Anggota _ jurnal

2024 An Implementation Of Environment Law In medan City, Related to Waste Management System

Ketua _ jurnal

(19)

A. Buku/BabBuku/Jurnal

Tahun Judul Penerbit/Jurnal

2023 Penjaminan Kredit Dalam

Perbankan Indonesia

Tahta Media Group

2023 Enhances Juridical of civil on land that is not certified claimed as the property of

heirs

Sean Institude

B. Makalah/Poster

Tahun Judul Penyelenggara

_ _ _

_ _ _

G. KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM

Tahun Judul Kegiatan Penyelenggara Panitia/Peserta/Pembina

_ _ _ _

_ _ _ _

(20)

H. Kegiatan Profesional/Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Judul Penelitian Ketua/Anggota

Tim

Sumber Dana Luaran

2023 Dinamika Pendampingan Manajemen Halal Bagi Usaha Micro dan Kecil melalui Program Sefl

Declare

Ketua Universitas Pembangunan

Panca Budi Medan

jurnal

I. Penghargaan/Piagam

Tahun Bentuk Penghargaan Pemberi

_ _ _

_ _ _

J. Organisasi Profesi/Ilmiah

Tahun Jenis/Nama Organisasi Jabatan/Jenjang

2022 Dewan Sengketa Indonesia Mediator

2022 Dewan Sengketa Indonesia Consiliator

2022 Dewan Sengketa Indonesia Arbiter

2022 Partai Hanura Sekertaris Dewan Pakar DPD

Hanura Sumatera Utara

(21)

dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-AI.

Medan, 20 Desember 2024 Dosen Pendamping

(Dr. Mochammad Erwin Radityo SH, M.Kn)

(22)

Lampiran 3. Kontribusi pelaksana, dan dosen pendamping

No Nama Posisi Penulis Bidang

Ilmu Kontribusi

1 Pelaksana

Abram Dani Siahaan Penulis Pertama

Ilmu Hukum

Melakukan wawancara, dan Melakukan Pengumpulan data dan Melakukan kegiatan Interpretasi hasil data dari pengamatan di Kantor Notaris /PPAT Gloria Gita Putri Ginting S.H.,M.Kn.

2 Dosen Pendamping Dr. Mochammad Erwin

Radityo SH, M.Kn

Penulis Terakhir Ilmu Hukum

Mengarahkan desain penelitian, memberikan supervisi selama proses riset, dan menyelaraskan

seluruh bagian

manuskrip agar memenuhi standar publikasi ilmiah

(23)

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama Pelaksana : Abram Dani Siahaan

Nomor Induk Mahasiswa : 2216000140

Program Studi : Ilmu Hukum

Nama Dosen Pendamping : Dr. Mochammad Erwin Radityo SH, M.Kn Perguruan Tinggi : Universitas Pembangunan Panca Budi Medan Dengan ini menyatakan bahwa PKM-AI. saya dengan judul Peran

Notaris Dalam Penyusunan Surat Membebankan Hak Tanggungan (SKHMT) yang diusulkan untuk tahun anggaran adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidak sesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar- benarnya.

Medan, 20 Desember 2024 Yang menyatakan,

Abram Dani Siahaan NPM. 2216000140

(24)

Lampiran 5. Pernyataan Sumber Tulisan SURAT PERNYATAAN SUMBER TULISAN PKM-AI

Saya yang menandatangani Surat Pernyataan ini:

Nama Pelaksana : Abram Dani Siahaan

Nomor Induk Mahasiswa : 2216000140

Program Studi : Ilmu Hukum

Nama Dosen Pendamping : Dr. Mochammad Erwin Radityo SH, M.Kn Perguruan Tinggi : Universitas Pembangunan Panca Budi Medan 1. Menyatakan bahwa PKM-AI yang saya tuliskan bersama

anggota tim lainnya benarbersumber dari kegiatan yang telah dilakukan:

a. Sumber tulisan dari hasil kegiatan yang telah dilakukan oleh penulis, yaitu: Data primer diperoleh melalui wawancara dengan Notaris/PPAT Gloria Gita Putri Ginting, S.H.,M.Kn serta observasi Peran Notaris Dalam Penyusunan Surat Membebankan Hak Tanggungan (SKHMT)

b. Topik Kegiatan: Peran Notaris Dalam Penyusunan Surat Membebankan Hak Tanggungan (SKHMT) c. Tahun dan Tempat Pelaksanaan: 2024, Badan Keuangan

Dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara

2. Naskah ini belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk prosiding maupunjurnal sebelumnya dan diikutkan dalam kompetisi.

3. Kami menyatakan kesediaan artikel ilmiah ini dipublish di e- Journal DirektoratBelmawa Kemendikbud-Ristek.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan pihak manapunjuga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Medan, 20 Desember 2024 Yang menyatakan,

(Abram Dani Siahaan)

(25)
(26)
(27)

Referensi

Dokumen terkait

SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN (SKMHT) (studi kasus di PT. Bank Jawa Timur Tbk, unit Gorang Gareng

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konstruksi hukum dalam pelaksanaan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) sebagai jaminan kredit,

Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) berbentuk Akta Otentik, yakni akta tersebut dibuat secara tertulis/notariil yang dibuat dan ditandatangani dihadapan

Ternyata Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) yang dibuat dan ditanda tangani oleh para Penggugat dan Tergugat I, sebagai dasar hukum untuk pembuatan

Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) berbentuk Akta Otentik, yakni akta tersebut dibuat secara tertulis/notariil yang dibuat dan ditandatangani dihadapan

Bank Jawa Timur Tbk, unit Bank Jatim Gorang Gareng Magetan dalam Pelaksanaan Kredit Mikro hanya menggunakan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) adalah

Dalam tesis ini, isu hukum yang diangkat adalah apakah pencantuman kop Notaris dan pencantuman Surat Keputusan pengangkatan Notaris pada Surat Kuasa Membebankan

Tesis ini berjudul “Perlindungan Hukum Terhadap Pihak Kreditur Selama Proses Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) Akibat Pemblokiran Sertipikat Tanah”, dengan