• Tidak ada hasil yang ditemukan

proposal metlit siella 2

N/A
N/A
akhwat

Academic year: 2024

Membagikan "proposal metlit siella 2"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KONVEKSI KAOSTA PAREPARE

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Pada Program Studi Manajemen

Oleh:

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS APRIL SUMEDANG

2024

(2)

1

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim,

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya yang senantiasa mengiringi perjalanan kita. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada junjungan kira Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi teladan bagi umat manusia. Dengan penuh semangat, saya menyelesaikan Proposal Penelitian untuk memeuhi tugas mata kuliah metodologi penelitian dengan Judul “Pengaruh Strategi Pemasaran Terhadap Minat Beli Konsumen Konveksi Kaosta Parepare.”

Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak/Ibu Dosen pengampu mata kuliah metodologi penelitian. Saya juga berterima kasih kepada pihak terkait Konveksi Kaosta yang telah membantu saya dalam pembuatan proposal penelitian ini. Serta berterima kasih kepada teman-teman seperjuangan saya yang memberikan dukungan.

Saya menyadari bahwa proposal ini mungkin memiliki kekurangan, dan kami sangat mengharapkan saran dan masukan yang membangun dari Bapak/Ibu Dosen. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan berkah atas upaya saya. Terima kasih atas perhatian dan partisipasi Bapak/Ibu Dosen.

Sumedang, Juni 2023

(3)

2 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 1

DAFTAR ISI ... 2

BAB I PENDAHULUAN ... 4

1.1 Latar Belakang ... 4

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Batasan Penelitian ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

1.7 Definisi Operasional Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN TEORI ... 11

2.1 Budaya Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Komponen Budaya Kerja ... 12

2.1.2 Tipe Budaya Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Kinerja Karyawan ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Hubungan Budaya Kerja dan Kinerja Karyawan .. Error! Bookmark not defined. 2.4 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.5 Hipotesis Penelitian ... 19

BAB III METODE PENELITIAN... 20

3.1 Desain Penelitian ... 20

3.2 Variabel Penelitian ... 20

3.3 Subjek Penelitian ... 21

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 22

3.5 Instrumen Penelitian ... 22

3.6 Teknik Analisis Data ... 23

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... 25

(4)

3

(5)

4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kondisi saat ini, banyak industri terutama bidang bisnis yang berkembang pesat (Fatmawati, 2023). Lahirnya berbagai perusahaan dengan skala besar dan kecil tidak dapat di hindari lagi, sehingga timbulnya era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat. Perusahaan tidak dapat dipertahankan jika tidak mampu bersaing dengan pesaing yang lainnya. Strategi pemasaran memegang peran krusial dalam menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Kinerja pemasaran merupakan seluruh hasil dari indistri yang termasuk nilai enjualan atau pengembangan produk didalamnya (Akhmad, 2017). Pemasaran yang efektif tidak hanya mampu menarik perhatian konsumen tetapi juga mampu meningkatkan minat beli mereka. Startegi untuk meneliti pasar adalah terlebih dahulu memahami positioning, yang merupakan objek untuk memahami pelanggan, pasar dan para pesaingnya di bidang yang sama. Kedua, merupakan invasi produk, bagaimana produk berkembang dan mempelajari tentang produk untuk menghasilkan penciptaan ide baru lalu diterapkan pada produk. Ketiga, merupakan startegi pemasaran (Ekawati 2017).

Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki peran pendting dalam perkembangan ekonomi Negara khususnya di Indonesia, dan dianggap sebagai mobile perekonomian daerah, usaha kecil masih dapat bertahan ketika krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 jika dibandingkan dengan usaha besar yang banyak mengalami kebangkrutan (Lilis, 2022). Konveksi Kaosta Parepare, sebagai salah satu usaha UKM di sektor industri kreatif, menyadari pentingnya strategi pemasaran yang tepat guna untuk meningkatkan minat beli konsumen.

Konveksi Kaosta Parepare menghadapi tantangan dalam mengembangkan strategi pemasaran yang efektif untuk menarik minat beli konsumen. Minat beli konsumen dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kualitas produk, harga, promosi, dan distribusi. Oleh karena itu, penting untuk menganalisis pengaruh strategi pemasaran terhadap minat beli konsumen guna mengidentifikasi elemen- elemen strategi pemasaran yang paling efektif. Saat ini, perkembangan teknologi

(6)

5

informasi dan komunikasi membuka peluang bagi Konveksi Kaosta Parepare untuk mengimplementasikan strategi pemasaran digital. Namun, adopsi strategi pemasaran digital memerlukan pemahaman yang mendalam tentang perilaku konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian mereka.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh berbagai strategi pemasaran, baik tradisional maupun digital, terhadap minat beli konsumen Konveksi Kaosta Parepare.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk dapat memberikan kontribusi akademis dalam bidang pemasaran dengan menambahkan pemahaman tentang hubungan antara strategi pemasaran dan minat beli konsumen di konteks industri konveksi.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Kurangnya pemahaman tentang efektivitas strategi pemasaran yang digunakan;

2. Beberapa faktor pemasaran yang memiliki pengaruh sgnifikan terhadap mminat beli konsumen. Untuk mengetahui hal tersebut perlunya oengukuran lebih lanjut apakah hal tersebut dapat mempengaruhi atau tidak;

3. Perubahan perilaku konsumen di era digital seperti saat ini;

4. Meskipun ada banyak penelitian tentang strategi pemasaran dan minat beli konsumen secara umum, data empiris yang spesifik tentang pasar konveksi di Parepare masih terbatas;

5. Tingkat kepuasan dan loyalitas konsumen juga merupakan indikator penting keberhasilan strategi pemasaran. Konveksi Kaosta Parepare perlu mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan dapat mempengaruhi tingkat kepuasan dan loyalitas konsumen.

1.3 Batasan Penelitian

1. Penelitian ini dibatasi pada konsumen Konveksi Kaosta Parepare yang berada di wilayah Parepare. Hal ini berarti hasil penelitian ini mungkin tidak dapat digeneralisasikan untuk konsumen konveksi di daerah lain.;

2. Fokus penelitian ini adalah pada produk konveksi yang dihasilkan oleh Kaosta Parepare. Penelitian ini tidak akan mencakup produk lain yang mungkin juga

(7)

6

dipasarkan oleh perusahaan, seperti aksesori atau produk fashion lainnya yang bukan bagian dari lini konveksi utama;

3. Penelitian ini akan memfokuskan pada empat aspek utama dari strategi pemasaran: kualitas produk, harga, promosi, dan distribusi. Aspek lain dari strategi pemasaran, seperti layanan pelanggan atau branding, tidak akan dibahas secara mendalam dalam penelitian ini;

4. Data yang digunakan dalam penelitian ini akan dikumpulkan melalui survei kuesioner yang diberikan kepada konsumen Konveksi Kaosta Parepare.

Penggunaan metode kuesioner memiliki keterbatasan, termasuk potensi bias responden dan keterbatasan dalam menangkap nuansa perilaku konsumen;

5. Penelitian ini tidak akan mengeksplorasi variabel intervening yang mungkin mempengaruhi hubungan antara strategi pemasaran dan minat beli konsumen, seperti faktor budaya, sosial, atau psikologis yang bisa juga memainkan peran penting.

Dengan menetapkan batasan-batasan ini, penelitian ini diharapkan dapat fokus pada tujuan utamanya, yaitu mengukur pengaruh strategi pemasaran terhadap minat beli konsumen Konveksi Kaosta Parepare secara jelas dan terukur. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang praktis bagi perusahaan dalam merumuskan strategi pemasaran yang lebih efektif.

1.4 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap minat beli konsumen Konveksi Kaosta Parepare?

2. Seberapa besar pengaruh harga terhadap minat beli konsumen Konveksi Kaosta Parepare?

3. Bagaimana pengaruh promosi terhadap minat beli konsumen Konveksi Kaosta Parepare?

4. Seberapa signifikan pengaruh distribusi terhadap minat beli konsumen Konveksi Kaosta Parepare?

Rumusan masalah ini akan menjadi panduan dalam pelaksanaan penelitian untuk mengukur dan menganalisis pengaruh berbagai aspek strategi pemasaran

(8)

7

terhadap minat beli konsumen Konveksi Kaosta Parepare. Melalui rumusan masalah ini, diharapkan penelitian dapat memberikan jawaban yang komprehensif mengenai efektivitas strategi pemasaran yang diterapkan oleh Konveksi Kaosta Parepare dalam meningkatkan minat beli konsumen.

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengukur pengaruh strategi pemasaran terhadap minat beli konsumen Konveksi Kaosta Parepare. Secara spesifik, tujuan penelitian ini:

1. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap minat beli konsumen Konveksi Kaosta Parepare.

2. Untuk mengukur pengaruh harga terhadap minat beli konsumen Konveksi Kaosta Parepare.

3. Untuk mengkaji pengaruh promosi terhadap minat beli konsumen Konveksi Kaosta Parepare.

4. Untuk mengevaluasi pengaruh distribusi terhadap minat beli konsumen Konveksi Kaosta Parepare.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, baik praktis maupun teoritis. Manfaat-manfaat tersebut adalah sebagai berikut:

A. Manfaat Praktis

1. Bagi Konveksi Kaosta Parepare a) Strategi Pemasaran yang Efektif

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk merumuskan strategi pemasaran yang lebih efektif dan efisien, dengan fokus pada aspek-aspek yang terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen.

b) Peningkatan Penjualan

Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen, perusahaan dapat mengarahkan sumber daya dan upaya pemasaran pada area yang memberikan hasil terbaik, sehingga dapat meningkatkan penjualan dan profitabilitas.

(9)

8 c) Kepuasan dan Loyalitas Konsumen

Perusahaan dapat meningkatkan tingkat kepuasan dan loyalitas konsumen melalui strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran, yang pada gilirannya dapat memperkuat basis pelanggan yang setia.

2. Bagi Industri Konveksi di Parepare a) Benchmarking

Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pelaku usaha konveksi lainnya di Parepare dalam menyusun strategi pemasaran yang efektif berdasarkan temuan empiris yang relevan dengan kondisi lokal.

b) Pengembangan Bisnis

Hasil penelitian dapat membantu industri konveksi secara umum dalam mengembangkan bisnis melalui strategi pemasaran yang lebih baik, sehingga mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

B. Manfaat Teoritis

1. Pengembangan Ilmu Pengetahuan a) Kontribusi Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori pemasaran, khususnya dalam konteks pengaruh strategi pemasaran terhadap minat beli konsumen di industri konveksi.

b) Literatur Pemasaran

Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi dalam literatur pemasaran, yang dapat digunakan oleh peneliti lain dalam penelitian-penelitian selanjutnya.

2. Bagi Akademisi dan Peneliti a) Rujukan Penelitian

Penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi akademisi dan peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian serupa di bidang pemasaran, khususnya yang terkait dengan industri konveksi.

b) Pengembangan Metodologi

Penelitian ini dapat memberikan contoh metodologi penelitian kuantitatif yang dapat diterapkan atau dimodifikasi untuk penelitian-penelitian lain yang sejenis.

(10)

9 1.7 Definisi Operasional Penelitian

Definisi operasional adalah penjelasan rinci tentang bagaimana variabel- variabel dalam penelitian ini diukur dan dioperasionalisasikan. Berikut adalah definisi operasional untuk penelitian ini:

1. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran dalam penelitian ini mencakup empat aspek utama: kualitas produk, harga, promosi, dan distribusi. Masing-masing aspek didefinisikan sebagai berikut:

a. Kualitas Produk

Mengacu pada persepsi konsumen terhadap kualitas bahan, desain, ketahanan, dan keunikan produk konveksi yang ditawarkan oleh Kaosta Parepare. Diukur melalui skala Likert dari 1 (sangat tidak puas) hingga 5 (sangat puas).

b. Harga

Mengacu pada persepsi konsumen terhadap harga produk konveksi yang ditawarkan oleh Kaosta Parepare, termasuk kesesuaian harga dengan kualitas dan daya beli konsumen. Diukur melalui skala Likert dari 1 (sangat tidak terjangkau) hingga 5 (sangat terjangkau).

c. Promosi

Mengacu pada upaya komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Kaosta Parepare untuk menarik perhatian konsumen, termasuk iklan, diskon, penawaran khusus, dan penggunaan media sosial. Diukur melalui skala Likert dari 1 (sangat tidak efektif) hingga 5 (sangat efektif).

d. Distribusi

Mengacu pada ketersediaan dan kemudahan akses produk konveksi Kaosta Parepare di berbagai saluran distribusi, termasuk toko fisik, toko online, dan reseller. Diukur melalui skala Likert dari 1 (sangat tidak mudah diakses) hingga 5 (sangat mudah diakses).

2. Minat Beli Konsumen

Minat beli diukur berdasarkan beberapa indikator, yaitu:

a. Kesadaran (Awareness)

(11)

10

Tingkat kesadaran konsumen terhadap produk konveksi Kaosta Parepare.

Diukur melalui skala Likert dari 1 (sangat tidak sadar) hingga 5 (sangat sadar).

b. Ketertarikan (Interest)

Tingkat ketertarikan konsumen untuk mengetahui lebih lanjut tentang produk konveksi Kaosta Parepare. Diukur melalui skala Likert dari 1 (sangat tidak tertarik) hingga 5 (sangat tertarik).

c. Keinginan (Desire)

Keinginan konsumen untuk memiliki produk konveksi Kaosta Parepare.

Diukur melalui skala Likert dari 1 (sangat tidak ingin) hingga 5 (sangat ingin).

d. Tindakan (Action)

Kecenderungan konsumen untuk melakukan pembelian produk konveksi Kaosta Parepare dalam waktu dekat. Diukur melalui skala Likert dari 1 (sangat tidak mungkin) hingga 5 (sangat mungkin).

3. Kuesioner Penelitian

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini akan terdiri dari beberapa bagian untuk mengukur masing-masing variabel. Setiap pertanyaan dalam kuesioner akan menggunakan skala Likert 5 poin untuk mengukur persepsi dan sikap konsumen terhadap variabel yang diteliti.

4. Analisis Data

Data yang dikumpulkan akan dianalisis menggunakan metode statistik kuantitatif, termasuk regresi linier untuk mengetahui pengaruh masing-masing aspek strategi pemasaran terhadap minat beli konsumen.

Dengan definisi operasional ini, penelitian diharapkan dapat menghasilkan data yang akurat dan relevan untuk mengukur pengaruh strategi pemasaran terhadap minat beli konsumen Konveksi Kaosta Parepare.

(12)

11 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran

Istilah strategi berasal dari bahasan Yunani startegas (seratos = milite:

pemimin), yang berarti “generalship” atau sestau yang dikerjakan oleh para penglima perang dalam membuat rencana memenangkan perang. Konsep ini sejalan dengan zaman dahulu yang sering terjadi peristiwa perang dimana membutuhkan strategi untuk memenangkan peperangan (Hendrawan, 2003).

Pemasaran (marketing) sebagai proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan sebagai imbalan (kotler & Amstrong, 2008). Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial (Herwandi, 2012).

Strategi Pemasaran adalah rencana untuk memperbesar pengaruh terhadap pasar, baik jangka pendek maupun panjang yang berdasarkan pada riset pasar, penilaian, perecanaan produk, promosi dan perencanaan penjualan serta distribusi (KBBI). Strategi pemasaran melibatkan analisis pasar, target segmen, dan pengembangan bauran pemasaran yang mencakup produk, harga, tempat, dan promosi (Kotler & Keller, 2016). Faktor lingkungan yang dianalisis dalam penyusunan strategi pemasaran adalah keadaan pasar atau persaingan, perkembangan teknologi, keadaan ekonomi, peraturan dan kebijakan pemerintah, keadaan sosial budaya dan keadaan politik. Strategi pemasaran memiliki tujuan sebagai berikut: (a) Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang. (b) Memaksimumkan kepuasan konsumen melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah. (c) Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula. (d)

(13)

12

Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien (Kasmir, 2015).

2.1.1 Kualitas Produk

Kualitas produk adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang mampu memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat (Garvin, 1987).

Kualitas produk sebagai kemampuan produk untuk melakukan fungsi-fungsinya, termasuk daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi, dan perbaikan (Kotler & Keller, 2016). Terdapat 8 (delapan) dimensi kualitas prodk, sebagai berikut:

a) Kinerja (Performance)

Karakteristik operasi utama produk. Contoh: Kecepatan sebuah mobil.

b) Fitur (Features)

Karakteristik tambahan yang melengkapi fungsi dasar produk. Contoh: Fitur keamanan pada mobil.

c) Keandalan (Reliability)

Kemampuan produk untuk berfungsi secara konsisten selama periode waktu tertentu. Contoh: Kinerja mesin tanpa kerusakan.

d) Kesesuaian (Conformance)

Sejauh mana karakteristik desain dan operasi produk memenuhi standar tertentu. Contoh: Kesesuaian ukuran pakaian dengan standar.

e) Daya Tahan (Durability)

Sejauh mana produk dapat bertahan dan berfungsi dengan baik dalam jangka waktu lama. Contoh: Ketahanan material pada perabotan.

f) Kemampuan Pelayanan (Serviceability)

Kemudahan dan kecepatan produk untuk diperbaiki. Contoh: Ketersediaan suku cadang dan layanan perbaikan.

g) Estetika (Aesthetics)

Penampilan dan rasa yang dimiliki produk. Contoh: Desain visual dan sentuhan produk.

h) Kualitas yang Dirasakan (Perceived Quality)

(14)

13

Persepsi konsumen terhadap kualitas keseluruhan produk. Contoh: Citra merek dan reputasi produk.

Untuk mengukur kualitas produk juga diperlukan metode dalam mengukurnya, yaitu kuesioner konsumen, pengujian produk dan analisis pengaduan. Kualitas produk yang baik harus menjadi bagian integral dari pemasaran itu sendiri, komunikasi pemasaran dengan menyoroti kualitas produk dalam pesan pemasaran untuk membangun citra positif dan menarik perhatian konsumen, inovasi produk terus meningkatkan kualitas produk melalui inovasi dan pengembangan produk untuk memenuhi kebutuhan dan ekspektasi konsumen yang selalu berubah, feedback konsumen dengan menggunakan umpan balik dari konsumen untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk secara berkelanjutan. Kualitas produk adalah faktor krusial dalam menarik dan mempertahankan konsumen.

2.1.2 Harga

Harga adalah jumlah uang yang dibebankan untuk suatu produk atau jasa.

Harga adalah satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sedangkan elemen lainnya merupakan biaya (Kotler & Keller 2016).

Harga memiliki peran penting dalam strategi pemasaran karena secara langsung mempengaruhi pendapatan dan keuntungan perusahaan. Penetapan harga adalah proses menentukan beberapa yang akan diterima perusahaan dalam penjualan produknya. Strategi harga rendah dan strategi harga tinggi dapat menjadi efektif pada situasi yang berbeda. Harga rendah misalnya, umumnya menyebabkan volume pennjualan yang lebih besar, harga tinggi juga dapat menarik konsumen karena mengisyaratkan bahwa produk memiliki kualitas yang sangat tinggi. Keputusan penetapan harga juga dipengaruhi oleh kebutuhan untuk dapat tetap bertahan dalam pasar yang bersaing, melalui kepedulian sosial dan etika (Grifin & Ronald, 2006).

Harga sebagai elemen strategi pemasaran memiliki beberapa dimensi yang perlu dipertimbangkan:

a) Harga List (List Price)

Harga dasar yang ditetapkan oleh penjual sebelum diskon atau potongan harga.

(15)

14 b) Diskon (Discounts)

Potongan harga yang diberikan kepada pembeli untuk meningkatkan penjualan atau mendorong pembayaran lebih awal.

c) Periode Pembayaran (Payment Period)

Jangka waktu yang diberikan kepada pembeli untuk melunasi pembayaran.

d) Persyaratan Kredit (Credit Terms)

Kondisi yang mengatur pembayaran dengan cara kredit, termasuk bunga dan tenor.

Harga tidak hanya dipandang sebagai biaya moneter, tetapi juga sebagai indikator kualitas dan pengorbanan lain seperti waktu dan usaha (Zeithaml, 1988).

Persepsi harga konsumen dipengaruhi oleh:

a) Harga Referensi (Reference Price)

Harga yang dianggap wajar oleh konsumen berdasarkan pengalaman dan informasi sebelumnya.

b) Harga yang Dirasakan (Perceived Price)

Persepsi konsumen terhadap harga aktual dibandingkan dengan harga referensi.

Penetapan harga berbasis nilai mengacu pada strategi penetapan harga berdasarkan persepsi nilai yang diberikan produk kepada konsumen daripada biaya produksi. Harga harus mencerminkan nilai yang dirasakan oleh konsumen, bukan hanya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan (Kotler & Armstrong, 2018).

2.1.3 Promosi

Promosi adalah satu bagian dari bauran pemasaran yang besar peranannya.

Promosi merupakan suatu ungkapan dalam arti luas tentang kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan oleh penjual untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan. Tujuan akhir segala promosi adalah meningkatkan penjualan.

Selain itu para tenaga pemasaran dapat menggunakan promosi (Grifin & Ronald, 2006): a) Penyampaian informasi, b) Memposisikan produk, c) Nilai tambah, d) Mengendalikan volume pejualan. Tanpa promosi jangan diharapkan konsumen akan mengenal perusahaan, oleh karena itu promosi merupakan sarana yang paling

(16)

15

ampuh untuk menarik dan mempertahankan konsumen. Salah satu tujuan promosi perusahaan adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen yang baru. Paling tidak ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap perusahaan dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya. Keempat macam sarana promosi yang dapat digunakan adalah:

a) Perikalanan (Adevrtising)

Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna menginformasikan, menarik, dan mempengaruhi calon konsumen.

b) Promosi penjualan (Sales Promotion)

Tujuan promosi penjualan adalah meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah konsumen. Promosi penjualan dilakukan untuk menarik konsumen segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu, agar konsumen tertarik untuk membeli maka perlu dibuatkan promosi penjualan yang semenarik mungkin. Misalnya dengan memberikan cendera mata, hadiah serta kenang-kenangan kepada konsumen yang loyal.

c) Publisitas (Publicity)

Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing konsumen melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, perlombaan cerdas cermat, kuis serta kegiatan lainnya melalui berbagai media. Kegiatan publisitas ini dapat meningkatkan pamor perusahaan di mata konsumen, baik secara langsung atau tidak langsung.

d) Penjualan pribadi (Personal Selling)

Dalam dunia perbankan penjualan pribadi secara umum dilakukan oleh seluruh pegawai bank, mulai dari Cleaning Service, satpam, sampai penjabat bank.

Secara khusus Personal Selling dilakukan oleh petugas Customer Service (Kasmir, 2015).

2.1.4 Distribusi

Pemilihan lokasi sangat penting mengingat apabila salah dalam Menganalisis akan berakibat meningkatnya biaya yang akan dikeluarkan nantinya. Lokasi yang

(17)

16

tidak tergantung dari keperluan lokasi tersebut terdapat paling tidak empat lokasi yang dipertimbangkan sesuai keperluan perusahaan yaitu antara lain:

a) Lokasi kantor pusat b) Lokasi untuk pabrik c) Lokasi untuk gedung d) Lokasi untuk kantor cabang

Secara umum pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi adalah sebagai berikut:

a) Jenis usaha yang dijalankan b) Dekat dengan pasar

c) Dekat dengan bahan baku d) Dekat degan tenaga kerja

e) Tersedia sarana dan prasarana (trasportsasi, lisrik, air) f) Dekat pemerintaha

g) Dekat dengan lembaga keuangan h) Di kawasan industri

i) Adat istiaat/budaya/sikap masyarakat j) Hukum yang berlaku

Setelah lokasi diperoleh maka langkah selanjutnya adalah menentukan lay out gedung dan lay out ruang kantor. Gedung dan ruangan yang tidak tertata rapi akan sangat membosankan konsumen. Pada akhirnya konsumen akan merasa tidak nyaman bila bertransaksi. Oleh karena itu, hilangkan kesan kantor yang tidak nyaman sehingga akan mengakibatkan konsumen tidak betah berlama-lama berada di kantor. Usahakan lay out ruangan senyaman mungkin dengan susunan meja, tempat duduk atau keindahan lainnya seperti lukisan dan musik sehingga konsumen merasa nyaman dan aman (Grifin & Ronald, 2006).

2.2 Minat Beli Konsumen

Minat beli konsumen merupakan tahap dalam proses keputusan pembelian di mana konsumen menunjukkan kecenderungan untuk membeli suatu produk (Kotler

& Armstrong, 2018). Minat beli dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk

(18)

17

persepsi terhadap produk, harga, promosi, dan ketersediaan produk. Tahapan dalam minat beli, adalah sebagai berikut:

a) Kesadaran (Awareness)

Tahap di mana konsumen menyadari adanya produk atau merek tertentu.

b) Ketertarikan (Interest)

Tahap di mana konsumen menunjukkan minat untuk mengetahui lebih lanjut tentang produk atau merek tersebut.

c) Keinginan (Desire)

Tahap .di mana konsumen memiliki keinginan untuk membeli produk setelah mempertimbangkan manfaat dan fitur yang ditawarkan

d) Tindakan (Action)

Tahap di mana konsumen melakukan pembelian produk.

Minat beli konsumen dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat dikategorikan menjadi faktor internal dan eksternal:

1. Faktor Interal

a) Motivasi (Motivation), Dorongan internal yang mendorong konsumen untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan tertentu.

b) Persepsi (Perception), Cara konsumen menafsirkan informasi dan membentuk pandangan tentang produk atau jasa.

c) Sikap (Attitude), Evaluasi keseluruhan konsumen terhadap suatu produk yang mempengaruhi kecenderungan mereka untuk membeli.

d) Kepribadian (Personality), Karakteristik individu yang mempengaruhi perilaku pembelian, seperti kecenderungan untuk mengambil risiko atau kesukaan terhadap inovasi.

2. Faktor Internal

a) Kelompok Referensi (Reference Groups), Kelompok sosial yang mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen, seperti keluarga, teman, dan tokoh masyarakat.

b) Budaya (Culture), Nilai, kepercayaan, dan norma yang ada dalam masyarakat yang mempengaruhi preferensi dan perilaku pembelian.

(19)

18

c) Kelas Sosial (Social Class), Stratifikasi sosial yang mempengaruhi akses konsumen terhadap sumber daya dan pilihan produk.

d) Situasi (Situational Factors), Keadaan tertentu yang mempengaruhi keputusan pembelian, seperti lingkungan fisik, waktu, dan suasana hati.

Minat beli merupakan indikator penting dalam memprediksi keputusan pembelian konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2016), minat beli yang tinggi biasanya mengarah pada keputusan pembelian yang aktual. Namun, ada faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan akhir, seperti ketersediaan produk, harga, dan pengalaman sebelumnya.

2.3 Pengaruh Strategi Pemasaran terhadap Minat Beli Konsumen

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara strategi pemasaran dan minat beli konsumen. Studi oleh Nguyen et al. (2015) menemukan bahwa kualitas produk, harga, promosi, dan distribusi berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen. Hal ini sejalan dengan temuan oleh Aaker (1991) yang menunjukkan bahwa bauran pemasaran yang efektif dapat meningkatkan kesadaran merek dan preferensi konsumen.

a) Kualitas Produk dan Minat Beli

Menurut Tjiptono (2014), kualitas produk yang tinggi dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan mempengaruhi keputusan pembelian mereka.

Konsumen cenderung lebih tertarik untuk membeli produk yang dianggap berkualitas tinggi.

b) Harga dan Minat Beli

Penelitian oleh Monroe (1990) menunjukkan bahwa harga yang sesuai dengan persepsi nilai konsumen dapat meningkatkan minat beli. Konsumen lebih cenderung membeli produk yang mereka anggap memberikan nilai yang baik sesuai dengan harga yang ditawarkan.

c) Promosi dan Minat Beli

Menurut Belch dan Belch (2012), promosi yang efektif dapat meningkatkan kesadaran dan minat beli konsumen dengan memberikan informasi yang menarik dan relevan tentang produk.

d) Distribusi dan Minat Beli

(20)

19

Kotler dan Keller (2016) menyatakan bahwa saluran distribusi yang baik dapat meningkatkan kenyamanan konsumen dalam mendapatkan produk, sehingga mendorong minat beli.

2.4 Hipotesis Penelitian

Berikut adalah hipotesis penelitian dengan judul Pengaruh Strategi Pemasaran Terhadap Minat Beli Konsumen Konveksi Kaosta Parepare:

1. Hipotesis Utama (H1)

Strategi pemasaran memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap minat beli konsumen di Konveksi Kaosta Parepare.

2. Hipotesis Spesifik

a) H1a: Harga yang kompetitif memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap minat beli konsumen di Konveksi Kaosta Parepare.

b) H1b: Kualitas produk memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap minat beli konsumen di Konveksi Kaosta Parepare.

c) H1c: Promosi yang efektif memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap minat beli konsumen di Konveksi Kaosta Parepare.

d) H1d: Distribusi yang efisien memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap minat beli konsumen di Konveksi Kaosta Parepare.

3. Hipotesis Nol (H0):

Strategi pemasaran tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap minat beli konsumen di Konveksi Kaosta Parepare.

4. Hipotesis Spesifik Nol

a) H0a: Harga yang kompetitif tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap minat beli konsumen di Konveksi Kaosta Parepare.

b) H0b: Kualitas produk tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap minat beli konsumen di Konveksi Kaosta Parepare.

c) H0c: Promosi yang efektif tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap minat beli konsumen di Konveksi Kaosta Parepare.

d) H0d: Distribusi yang efisien tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap minat beli konsumen di Konveksi Kaosta Parepare.

(21)

20 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei untuk mengkaji pengaruh strategi pemasaran terhadap minat beli konsumen pada Konveksi Kaosta Parepare. Metode kuantitatif dipilih karena memungkinkan peneliti untuk mengukur variabel-variabel penelitian secara objektif dan menganalisis hubungan antarvariabel menggunakan teknik statistik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deduktif, di mana peneliti memulai dengan teori-teori yang sudah ada dan hipotesis yang akan diuji melalui pengumpulan dan analisis data empiris.Penelitian Korelasional

Penelitian korelasional bertujuan untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih, serta mengukur kekuatan dan arah hubungan tersebut.

3.2 Variabel Penelitian

Arikunto (2010:50) mengemukakan bahwa variabel penelitian adalah suatu objek penelitian yang menjadi pusat perhatian dari penelitian yang dilakukan.

Dalam penelitian kuantitatif ini, terdapat dua variabel utama yang akan diteliti:

variabel independen dan variabel dependen.

1. Variabel Independen (X):

a) Harga (X1)

Harga yang ditetapkan untuk produk-produk Konveksi Kaosta Parepare.

b) Kualitas (X2)

Persepsi konsumen terhadap kualitas produk yang ditawarkan oleh Konveksi Kaosta Parepare.

c) Promosi (X3)

Efektivitas promosi yang dilakukan oleh Konveksi Kaosta Parepare, seperti iklan, diskon, atau program loyalitas.

d) Distribusi (X4)

(22)

21

Ketersediaan dan aksesibilitas produk-produk Konveksi Kaosta Parepare di berbagai saluran distribusi.

2. Variabel Depeden (Y)

Minat beli konsumen, dimana Tingkat minat atau keinginan konsumen untuk membeli produk-produk dari Konveksi Kaosta Parepare.

Variabel-variabel ini akan dianalisis untuk memahami hubungan dan pengaruh antara strategi pemasaran yang diterapkan oleh Konveksi Kaosta Parepare dengan minat beli konsumen mereka.

4.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam proposal penelitian kuantitatif dengan judul "Pengaruh Strategi Pemasaran Terhadap Minat Beli Konsumen Konveksi Kaosta Parepare"

adalah konsumen yang telah melakukan pembelian produk dari Konveksi Kaosta Parepare. Subjek penelitian ini mencakup individu-individu yang aktif berinteraksi dengan Konveksi Kaosta Parepare dalam konteks pembelian produk-produk pakaian, baik secara langsung di toko fisik maupun melalui platform online. Subjek penelitian ini akan dianalisis untuk memahami persepsi dan tingkat minat beli mereka terhadap produk-produk yang ditawarkan oleh Konveksi Kaosta Parepare, serta pengaruh dari berbagai strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan tersebut. Subjek penelitian mencakup berbagai kelompok demografis dan preferensi konsumen yang dapat memberikan wawasan yang komprehensif tentang dinamika antara strategi pemasaran dan minat beli konsumen.

1. Populasi dan Sampel a. Populasi:

Seluruh konsumen yang pernah membeli produk dari Konveksi Kaosta Parepare.

b. Sampel:

200 konsumen dipilih menggunakan teknik purposive sampling, dengan kriteria inklusi:

a) Berusia 18-60 tahun.

b) Telah membeli produk dari Konveksi Kaosta Parepare dalam 6 bulan terakhir.

(23)

22 3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kuantitatif ini, teknik pengumpulan data yang digunakan harus dapat mengukur secara akurat. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada sampel yang telah ditentukan dan observasi. Berikut adalah teknik pengumpulan data yang digunakan:

1. Kuesioner

Survei kuesioner merupakan teknik yang umum digunakan dalam penelitian kuantitatif. Responden akan diminta untuk mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan terstruktur terkait variabel penelitian, seperti harga, kualitas produk, promosi, distribusi, dan minat beli konsumen. Kuesioner dapat disebarkan secara online melalui email, media sosial, atau platform survei daring, serta secara langsung di tempat-tempat strategis yang sering dikunjungi oleh konsumen Konveksi Kaosta Parepare.Penyusunan Kuesioner.

2. Observasi

Teknik observasi dapat digunakan untuk mengamati perilaku konsumen secara langsung di lingkungan tempat penjualan atau interaksi dengan produk Konveksi Kaosta Parepare. Observasi dapat dilakukan untuk memahami bagaimana konsumen bereaksi terhadap berbagai aspek dari strategi pemasaran yang diterapkan oleh konveksi tersebut, seperti tata letak toko, penempatan produk, dan interaksi dengan promosi.

Penggunaan kombinasi beberapa teknik pengumpulan data ini dapat memberikan gambaran yang komprehensif tentang pengaruh strategi pemasaran terhadap minat beli konsumen Konveksi Kaosta Parepare.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner ini dirancang untuk mengukur persepsi karyawan mengenai budaya kerja dan kinerja mereka sendiri.

1. Struktur Kuesioner

Kuesioner terdiri dari tiga bagian utama:

a. Identifikasi responden

b. Penilaian terhadap Strategi Pemasaran Konveksi Koasta Parepare

(24)

23 c. Minat beli konsumen

d. Informasi tambahan 2. Contoh Kuesioner a. Identifikasi responden

Usia, Jenis kelamin, Pendidikan terkahir, Pekerjaan.

b. Penilaian terhadap Strategi Pemasaran Konveksi Koasta Parepare Harga, Kualitas Produk, Promosi, Distribusi

c. Minat beli konsumen

Harap berikan penilaian Anda terhadap minat beli Anda terhadap produk-produk dari Konveksi Kaosta Parepare menggunakan skala penilaian berikut:

(1) Sangat tidak berminat (2) Tidak berminat (3) Netral

(4) Berminat

(5) Sangat berminat d. Informasi tambahan

1) Seberapa sering Anda membeli produk dari Konveksi Kaosta Parepare dalam setahun?

2) Apa alasan utama Anda memilih produk dari Konveksi Kaosta Parepare?

3) Apakah Anda pernah merekomendasikan produk dari Konveksi Kaosta Parepare kepada orang lain?

Pengumpulan data digunakan menggunakan Skala Likert 5 Poin: 1 = Sangat Tidak berminat, 2 = Tidak berminat, 3 = Netral, 4 = Berminat, 5 = Sangat berminat 3.6 Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik responden serta distribusi jawaban dari setiap variabel penelitian. Ini termasuk perhitungan mean, median, modus, dan deviasi standar untuk setiap variabel.

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, akan dilakukan uji asumsi klasik, seperti uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Hal ini penting

(25)

24

untuk memastikan bahwa data memenuhi asumsi yang diperlukan untuk menerapkan model regresi linear berganda.

3. Analisis Regresi Linier berganda

Analisis regresi linear berganda akan dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen (harga, kualitas produk, promosi, dan distribusi) terhadap variabel dependen (minat beli konsumen). Pada tahap ini, akan diperiksa signifikansi koefisien regresi dan seberapa besar pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

4. Interpretasi hasil

Hasil analisis regresi akan diinterpretasikan untuk memahami pengaruh strategi pemasaran terhadap minat beli konsumen Konveksi Kaosta Parepare. Ini akan mencakup penjelasan tentang seberapa signifikan pengaruh masing-masing variabel independen, serta implikasi praktis dari temuan tersebut bagi konveksi tersebut.

3.7 Uji Validitas dan Reabilitas

Sebelum melakukan analisis lebih lanjut, akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap instrumen penelitian (kuesioner) yang digunakan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa instrumen tersebut dapat mengukur konstruk yang dimaksud dengan baik dan konsisten. .

a. Uji Validitas

Validitas kuesioner diuji dengan menggunakan teknik Confirmatory Factor Analysis (CFA) untuk memastikan bahwa setiap item dalam kuesioner benar-benar mengukur konstruk yang dimaksud.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas kuesioner diuji dengan koefisien Cronbach's Alpha. Nilai Cronbach's Alpha di atas 0.70 dianggap reliabel dan menunjukkan konsistensi internal yang baik dari item-item dalam kuesioner.

(26)

25

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D. A. (1991). Managing brand equity: Capitalizing on the value of a brand name. Free Press.

Agus Herwandi, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2012). 33.

Akhmad Nasir, S. (2017). PENGARUH INOVASI PRODUK TERHADAP KINERJA PEMASARAN INDUSTRI MABEL DI KABUPATEN PASURUAN. Jurnal Ilmu Mnajemen dan Akuntansi Vol.5 No.1 Tahun 2017, 5, 20-25.

Belch, G. E., & Belch, M. A. (2012). Advertising and promotion: An integrated marketing communications perspective (9th ed.). McGraw-Hill.

Ekawati, N. M. (2017). PERAN KEUNGGULAN BERSAING DALAM MEMEDIASI PENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KINERJA PEMASARAN. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 9, 2017, 6, 4947- 4977.

Fatmawati, Fifi (2023) Pengaruh Strategi Pemasaran, Orientasi Pasar, Dan Inovasi Produk Terhadap Kinerja Pemasaran (Studi Kasus Pengusaha Muslim Konveksi Di Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN.

Hendrawan, S. Advanced Startegic Management: Back to Approach. (Jakarta: PT.

Gravindo Utama 2003), h.19.

Kasmir, Pemasaran Bank, ed. 1 .Cet 2, ( Jakarta: Kencana, 2005), 61-64.

Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2015), h. 222-224.

Kotler, Philip and G. Armstrong. 2008. Marketing Principles Edition 12. Volume 1. Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip. 2008. Marketing Management. Volume 1 and 2. Jakarta; PT. Index.

(27)

26

Kotler, Philip and Keller Kelvin Lane. (2016). Marketing Management. (15th global edition) Edinburgh: Pearson Education. (679 pp).

Lilis Suryani Ritonga, W. Q. (2022). Analisis Peran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara Terhadap Usaha Kecil Menengah Berbasis Ekonomi Kreatif Di Kota Medan. SIBATIK JOURNAL, 1.

Monroe, K. B. (1990). Pricing: Making profitable decisions (2nd ed.). McGraw- Hill.

Nguyen, T. T. H., Barrett, N. J., & Miller, K. E. (2015). Brand loyalty in emerging markets. Marketing Intelligence & Planning, 33(4), 539-552.

https://doi.org/10.1108/MIP-11-2014-0228

Philip Kotler, (2000). Marketing Management, TheMillnennium Edition, Prentice Hall International, Inc.

Philip Kotler, Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta : Erlangga, 2008),

Ricky W Grifin dan Ronald J. Ebert, Business Eight Edition, Terjemahan Sita Wardani (Jakarta : Penerbit Erlangga, 2006), h. 319.

Tjiptono, F. (2014). Strategi pemasaran (3rd ed.). Andi Offset.

Zeithaml, V. A. (1988). Consumer perceptions of price, quality, and value: A means-end model and synthesis of evidence. Journal of Marketing, 52(3), 2- 22. https://doi.org/10.1177/002224298805200302

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal, merumuskan alternatif strategi pemasaran, dan merumuskan

Dengan demikian pihak perusahaan konveksi harus mengambil strategi pemasaran yang efektif dan tepat dalam menentukan segmentasi, target, dan posisi pasar yang

Dengan demikian pihak perusahaan konveksi harus mengambil strategi pemasaran yang efektif dan tepat dalam menentukan segmentasi, target, dan posisi pasar yang

Salah satu alat analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui posisi bersaing sekaligus dapat sebagai dasar merumuskan strategi bersaing terutama dalam hal pemasaran produk

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bahan dasar pertimbangan dan pengambilan keputusan terkait strategi pemasaran yang akan

Dalam dunia pemasaran segmentasi digunakan untuk membagi pasar yang besar dan heterogen menjadi segmen – segmen yang lebih kecil yang dapat dijangkau secara lebih efisien dan

Strategi pemasaran yang diterapkan tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan apabila tahapan- tahapan komunikasi pemasaran belum/belum dilakukan secara efektif dan efisien terhadap

Hasil penelitian menunjukkan bahwa customer satisfaction memediasi hubungan antara strategi pemasaran online dan repurchase decision, artinya, strategi pemasaran online yang efektif