Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitan
Tinjauan Tentang Implementasi Kebijakan Publik
- Konsep Implementasi Kebijakan
- Unsur-Unsur Implementasi Kebijakan
- Faktor Penghambat Implementasi Kebijakan
Terdapat beberapa model implementasi kebijakan publik, yaitu model implementasi Van Metter dan Van Horn, model Implementasi Daniel Mazmanian dan Paul Sabatier, dan model Implementasi George C Edward III. Birokrasi merupakan institusi dominan dalam implementasi kebijakan publik yang mempunyai kepentingan moneter berbeda-beda di setiap hierarkinya. Namun dalam pandangan Edward III dalam Tahir dijelaskan “bahwa SOP sangat mungkin menjadi penghambat implementasi kebijakan baru yang memerlukan cara kerja baru atau jenis personel baru untuk melaksanakan kebijakan.
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai implementasi kebijakan, maka fokus penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan teori implementasi kebijakan Edward III karena terdapat empat variabel di atas yang menentukan keberhasilan implementasi suatu kebijakan.
Teori tentang Kampung KB
- Konsep Kampung KB
- Tujuan Kampung KB
- Prasyarat Pembentukan Kampung KB
- Kriteria Pemilihan kampung KB
Dalam petunjuk teknis penyelenggaraan Kampung KB dari BKKBN, terdapat beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam menentukan wilayah yang akan dijadikan lokasi Kampung KB, yaitu. Data tersebut berasal dari hasil Pendataan Keluarga, data Potensi Desa dan data Catatan Sipil yang akan digunakan sebagai dasar penentuan prioritas, sasaran dan program yang dilaksanakan secara berkelanjutan di suatu wilayah Kampung KB. Dukungan dan komitmen yang dimaksud adalah dukungan komitmen dan peran aktif seluruh instansi/satuan kerja khususnya Pemerintah Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Pemerintah Kota/Kelurahan.
Partisipasi aktif masyarakat, partisipasi aktif masyarakat mengacu pada partisipasi dalam pengelolaan dan pelaksanaan seluruh kegiatan yang akan dilakukan secara berkelanjutan di Kampung KB guna meningkatkan taraf hidup seluruh masyarakat. Dalam memilih dan menentukan wilayah yang akan dijadikan lokasi Kampung Keluarga Berencana, ada tiga kriteria yang digunakan yaitu. Jumlah keluarga Sejahtera dan KS 1 (miskin) berada di atas rata-rata keluarga Sejahtera dan KS 1 di tingkat kota/kelurahan dimana kota tersebut berada.
Jumlah peserta KB tersebut berada di bawah rata-rata kinerja peserta KB di tingkat desa/kelurahan dimana desa tersebut berada. Kriteria datanya adalah setiap RT/RW mempunyai data keluarga dan peta yang diperoleh dari hasil pendataan keluarga, data kependudukan, dan pencatatan sipil yang akurat. Kriteria Program Keluarga Berencana adalah peserta KB dan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) lebih rendah dibandingkan rata-rata kinerja di tingkat desa atau kelurahan.
Konsep Pemberdayaan Masyarakat
- Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
- Tujuan Pemberdayaan Masyarakat
Logika ini didasarkan pada asumsi bahwa tidak ada masyarakat yang sepenuhnya tidak berdaya. Seiring berkembangnya anggapan ini, maka pemberdayaan merupakan upaya membangun kekuasaan dengan cara mendorong, memotivasi, dan meningkatkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta melakukan upaya untuk mengembangkannya. Masyarakat merupakan suatu kesatuan kehidupan manusia yang saling berinteraksi menurut sistem adat istiadat tertentu yang berkesinambungan dan diikat oleh rasa identitas bersama (Koenjtaraningrat, 2009).
Menurut Sulistiyani dalam Maharani (2012:1) menjelaskan bahwa tujuan yang ingin dicapai dengan pemberdayaan masyarakat adalah membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian masyarakat adalah keadaan yang dialami masyarakat yang ditandai dengan kemampuan berpikir, memutuskan dan berbuat sesuatu yang dianggap tepat untuk mencapai pemecahan masalah. Selain itu, pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan potensi masyarakat agar mampu meningkatkan kualitas hidup seluruh anggota masyarakat melalui kegiatan swadaya.
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)
Pengumpulan data ini bertujuan untuk memperoleh data dasar mengenai kependudukan dan keluarga dalam rangka program pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Keluarga pra-sejahtera adalah keluarga yang setidaknya tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti kebutuhan akan makanan rohani, sandang, pelayanan kesehatan, dan keluarga berencana. Keluarga Sejahtera 1 adalah keluarga yang telah mampu memenuhi sedikitnya kebutuhan dasarnya, namun belum mampu memenuhi kebutuhan sosial-psikologisnya seperti kebutuhan akan pendidikan, keluarga berencana, interaksi dengan lingkungan hidup dan transportasi.
Keluarga Sejahtera 1 adalah keluarga yang telah terpenuhi kebutuhan dasarnya, namun kebutuhan sosial dan psikologisnya belum terpenuhi. Keluarga sejahtera adalah keluarga yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologis dan perkembangan keluarga. Anggota keluarga dapat menggunakan sarana transportasi. h) Memberikan sumbangan secara teratur dan sukarela untuk kegiatan masyarakat dalam bentuk materi. i) Aktif sebagai pengelola dana/lembaga.
Penelitian Relevan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan pelaksanaan program KB desa di Dusun Ambeng-Ambeng telah berjalan dengan baik. Sedangkan perbedaannya terletak pada fokus penelitian, dimana penelitian Nosa Arighi Bachtiyar dan Sri Wibawani fokus pada pelaksanaan KB di desa secara umum, sedangkan penelitian ini fokus pada upaya peningkatan pemberdayaan ekonomi keluarga melalui UPPKS dan peneliti Nosa Arighi Bachtiyar dan Sri Wibawani menggunakan teori Van Meter dan Van Horn, sedangkan penelitian ini menggunakan teori George Edward III dan lokasi penelitian. Dalam penelitiannya yang berjudul Implementasi Program Keluarga Berencana Kampung (Studi Pada Kelompok Sasaran Keluarga Remaja di Dusun Waung Desa Sonoageng Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk) menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing indikator secara teori adalah (1) komunikasi yang terdiri dari transmisi yang dilakukan melalui sosialisasi berupa ajakan sosialisasi di komune desa dan ketentuan yang diberikan, kejelasan informasi masih belum dipahami dengan baik oleh Komunitas. , dan konsistensi program kampung KB dilaksanakan berdasarkan sumber daya Juknis Kampung KB (2) yang memuat sumber daya manusia dalam jumlah yang cukup, anggaran yang ada diambil dari BKKBN, APBD dan ADD provinsi, sedangkan fasilitas yang diberikan adalah berupa tempat kegiatan dan juga buku tambahan untuk kader (3) serta struktur birokrasi yaitu adanya PSO yang menggunakan Juknis Kampung KB sebagai pedoman tata cara pelaksanaan Kampung KB. Kaitannya peneliti dengan hasil penelitian Willy Mulya Putri adalah adanya kesamaan metode penelitian yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan teori terapan yang digunakan. Penelitian tesis Nurhafifah Zultha Tahun 2017 di Universitas Lampung dalam penelitiannya yang berjudul Implementasi Program Keluarga Berencana Desa dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan (Studi di Kelurahan Karang Raya Kecamatan Teluk Betung Timur Kota Bandar Lampung bertujuan untuk menganalisis implementasi Keluarga Betung. Program Desa Berencana di Desa Kota Karang Raya dan Hambatan – hambatan dalam pelaksanaan Program Desa KB di Desa Kota Karang Raya.
Berdasarkan hasil penelitian, hasil penelitian menunjukkan bahwa dari empat indikator pelaksanaan program yang digunakan dalam penelitian ini, tiga diantaranya sudah tercapai dengan baik yaitu indikator komunikasi, sifat dan struktur birokrasi, karena dalam pelaksanaan Kampung Keluarga Berencana - program pelaksana dan sasarannya maksimal. Kendala dalam pelaksanaan program Kampung Keluarga Berencana adalah kurangnya anggaran, serta kurangnya partisipasi dan kesadaran masyarakat di Kecamatan Kota Karang Raya. Saran yang dapat peneliti berikan yaitu agar fasilitas seperti posko Kampung KB dibuat terpisah dari kantor kecamatan, dan dalam melaksanakan sosialisasi sebaiknya pihak BKKBN Lampung dapat lebih memotivasi masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam pelaksanaannya. . program Kampung KB di Kecamatan Kota Karang Raya.
Kerangka Pemikiran
Alasan pemilihan lokasi penelitian adalah peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program Kampung KB untuk meningkatkan pemberdayaan keluarga melalui kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS). Dimana setelah peneliti melakukan penelitian pendahuluan, terdapat fenomena Kelurahan KB Kecamatan Bantan mempunyai persentase kelompok kegiatan UPPKS di kota yang rendah dengan persentase sebesar 0,3. Informan tambahan dalam penelitian ini adalah beberapa orang yang mengikuti Program Kejuruan Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) di Kecamatan Bantan.
Implementasi Program Kampung Keluarga Berencana (kajian terhadap kelompok sasaran keluarga dan remaja di Dusun Waung, Desa Sonoang, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk). Implementasi Program Kampung KB Untuk Meningkatkan Kesejahteraan (Studi di Kampung KB Merudung, Desa Jelarai, Kecamatan Tanjung Selor Hilir, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara). Implementasi Program Kampung Keluarga Berencana di Dusun Ambeng Ambeng Desa Ngingas Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo.
Rahman HM, Indrawad Junaidi (2019) Implementasi Program Keluarga Berencana Desa dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Gunung Pangilun Kecamatan Padang Utara Kota Padang. Implementasi program Kampung Kb untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Desa Pondok Batu, Kecamatan Bilah Hulu, Kecamatan Labuhan Batu. Implementasi Program Keluarga Berencana Desa dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan (Studi di Kelurahan Karang Raya, Kecamatan Teluk Betung Timur, Kota Bandar Lampung).
Jenis Penelitian
Moleong (2007:6) mendefinisikan penelitian deskriptif kualitatif sebagai penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi bertindak, dan sebagainya. Secara holistik, dan melalui uraian dalam bentuk kata-kata dan bahasa, dalam konteks alam tertentu dan melalui penggunaan berbagai metode ilmiah. Menurut Saryono (2010), penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan dan menjelaskan sifat-sifat atau ciri-ciri pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk menciptakan uraian, gambaran atau gambaran yang sistematis, faktual dan akurat tentang fakta, ciri-ciri dan hubungan antar fenomena. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang dilakukan secara keseluruhan dengan subjek penelitian dimana peneliti menjadi instrumen kunci dalam penelitian, kemudian hasil pendekatan tersebut diuraikan dalam bentuk kata-kata yang ditulis dari data empiris. . won.
Lokasi Penelitian
Waktu Penelitian
Informan Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono, triangulasi merupakan teknik pengumpulan data yang memadukan beberapa teknik pengumpulan data dan sumber data yang ada.
Metode Analisis Data
Pengumpulan data merupakan upaya mengumpulkan data dengan berbagai cara seperti: observasi, wawancara, dokumentasi dan lain sebagainya. Reduksi data didefinisikan sebagai proses pemulihan yang berfokus pada penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data mentah yang muncul dari catatan tertulis di lapangan yang diteliti untuk memilih informasi yang dianggap penting untuk penelitian lapangan. Pengambilan data ini membantu penulis. memahami peristiwa yang terjadi dan mengarah pada analisis dan tindakan lebih lanjut berdasarkan pemahaman.
Alasan mendasar dilakukannya langkah ini adalah untuk menyederhanakan informasi yang kompleks ke dalam bentuk yang disederhanakan dan mudah dipahami. Dengan mengambil keputusan atau melakukan verifikasi, menarik kesimpulan sementara dari yang samar-samar menjadi lebih rinci. dengan cara verifikasi dalam arti menelaah catatan dengan maksud agar data yang diperoleh tidak valid untuk memperoleh jawaban m.Pelaksanaan Program Usaha Peningkatan Pendapatan (UUPKS) Cahaya Kampung Tualang oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Masyarakat Perencanaan DMan (DPPPAPPKB) Kabupaten Siak Tahun 2016.