• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pt 4.Praktikum Pengenalan Batuan Beku

N/A
N/A
Ridho Maulana

Academic year: 2025

Membagikan "Pt 4.Praktikum Pengenalan Batuan Beku"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Pengenalan Batuan Beku

Pengamatan MAKROSKOPIK

(2)

• Batuan beku dikelompokan dan dikenal berdasarkan komposisi mineral dan sifat tekstur nya.

• Komposisi mineral batuan mencerminkan informasi tentang magma asal batuan tersebut dan posisi tektonik (berhubungan struktur kerak bumi dan mantel) tempat kejadian magma tersebut.

• Tekstur akan memberikan gambaran tentang sejarah atau proses pendinginan dari magma.

(3)

Komposisi Mineral

• Pada dasarnya sebagian besar (99%) batuan beku hanya terdiri dari unsur-unsur utama yaitu; Oksigen, Silikon, Aluminium, Besi, Kalsium, Sodium, Potasium dan Magnesium.

• Unsur-unsur diatas membentuk mineral silikat utama yaitu; Felspar, Olivin, Piroksen, Amfibol, kwarsa dan Mika. Mineral-Mineral ini

menempati lebih dari 95% volume batuan beku, dan menjadi dasar untuk klasifikasi dan menjelaskan tentang magma asal.

(4)
(5)

• Komposisi mineral berhubungan dengan sifat warna batuan.

TERANG – MENENGAH - GELAP

• Batuan yang banyak mengandung mineral silika dan alumina (felsik) akan cenderung berwarna terang,

• Batuan yang banyak mengandung magnesium, besi dan kalsium (mafik) umumnya mempunyai warna yang gelap.

(6)

Feldsfar dan warna umum

Secara Umum dibagi menjadi 2, yaitu:

• K-Feldsfar atau ortoklas (biasanya berwarna pink)

• Plagioklas (biasanya berwarna putih susu)

Plagioklas kaya Na (asam)

Plagioklas kaya Ca (Basa)

(7)

Kuarsa dan warna umum

• Keberadaan kuarsa penanda batuan felsic

• Umumnya berwarna bening- putih-abu2

(8)

Proporsi Mineral Feromagnesia (Fe-Mg)

• Sebagai batasan umum, batuan mafik kaya akan mineral Fe-Mg, dan batuan felsik kaya akan kwarsa.

• Olivin umumnya hanya terdapat pada batuan mafik.

• Piroksen dan amfibol hadir pada batuan mafik sampai menengah.

Biotit umumnya terdapat pada batuan menengah sampai felsik.

• Amfibol dan piroksen menjadi mineral tambahan pada kelompok batuan granitik.

• muskovit dan biotit adalah mineral tambahan dan bukan mineral utama untuk dasar pengelompokan.

(9)

Tekstur

1. Granularitas

Tekstur adalah kenampakkan dari ukuran, bentuk dan hubungan keteraturan butiran atau kristal dalam batuan. Didalam pemerian makroskopik, dikenal tekstur-tekstur yang utama yaitu :

• Fanerik (phaneric). Terdiri dari mineral yang dapat diamati secara

makroskopik, berbutir (kristal) kasar, umumnya lebih besar dari 1 mm sampai lebih besar dari 5 mm. Pada pengamatan lebih seksama

dibawah mikroskop, dapat dibedakan bentuk-bentuk kristal yang sempurna (euhedral), sebagaian sisi kristal tidak baik (subhedral) bentuk kristal tak baik (anhedral).

(10)

Tekstur Fanerik

(11)

• Afanitik (aphanitic). Terdiri dari mineral berbutir (kristal) halus,

berukuran mikroskopik, lebih kecil dari 1 mm, dan tidak dapat diamati di bawah pengamatan biasa.

Tekstur Afanitik

(12)

• Porfiritik (Porphyritic). Tekstur ini karakteristik pada batuan beku, yang memperlihatkan adanya butiran (kristal) yang tidak seragam

(inequigranular), dimana butiran yang besar, disebut sebagai fenokris (phenocryst), berbeda didalam masa dasar (groundmass) atau

matriks (matrix) yang lebih halus (dapat berupa kristal halus (afanitik), maupun fanerik).

Fenokris masa dasar

/matrix

(13)

• Gelas (glassy). Tekstur yang menyerupai gelas, tidak mempunyai bentuk kristal (amorph).

• Pumice dan obsidian merupakan batuan non-kristalin, sehingga komposisi mineralnya disebut mineraloid

(14)

Struktur

• Vesikuler (Vesicular). Tekstur/struktur yang ditujukkan adanya rongga (vesicle) pada batuan, berbentuk lonjong, oval atau bulat. Rongga- rongga ini adalah bekas gelembung gas yang terperangkap pada saat pendinginan. Bila lubang-lubang ini telah diisi mineral disebut

amygdaloidal.

Vesikuler

(15)

• Amigdaloidal. struktur dimana lubang-lubang vesicular tempat keluarnya gas terisi penuh oleh mineral

• Amigdale. Vesicular yang terisi

Amigdales

(16)

Tabel Klasifikasi Batuan Beku

(17)

Langkah-Langkah

• Tentukan warna batuan. Terang, menengah, gelap

• Identifikasi mineral utama kuarsa, K-feldsfar, plagioklas, olivine, piroxen, dan yang lainnya

• Identifikasi tekstur dan struktur (fanerik, afanitik, porfiritik, gelas, vesicular, amigdaloidal)

• Jika porfiritik, apakah matriks nya afanitik atau fanerik

• Tentukan nama batuan

• Tentukan lingkungannya (plutonik, selubung, vulkanik)

(18)

Contoh

(19)

Tugas

• Buat kelompok beranggota 3 orang

• Deskripsikan batuan beku dibawah ini seperti contoh diatas !

• Format: cover, tabel, gambar

(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)

Gambar

Tabel Klasifikasi Batuan Beku

Referensi

Dokumen terkait

Batuan beku andesit merupakan jenis batuan yang terbentuk dari pembekuan lava yang keluar kepermukaan bumi saat terjadi letusan gunung berapi dan juga terbentuk

Pengamatan pada batuan beku diamati dengan menentukan jenis batuan, Berat Jenis Partikel (BJP), kandungan mineral utama, mengamati warna pada batuan, serta menentukan

Disamping karena pengaruh tekanan dan temperatur, metamorfsme juga dipengaruhi oleh fuida, dimana fuida (H2O) dalam jumlah bervariasi di antara butiran mineral atau pori-pori

Berdasarkan hasil penelitian serap terhadap air batuan beku di Andalas lebih besar dibandingkan dengan batuan beku yang terdapat di Pasir Laweh, kecuali untuk batuan

Tekstur dalam batuan beku di bagi menjadi beberapa faktor, antara lain ; tingkat kristalisasi, ukuran butir, bentuk butir, granulitas dan hubungan antar butir

Batuan beku yang terbentuk pada kedalaman yang sangat besar dan mempunyai ukuran kristal lebih dari 1 mm.. Batuan beku asam , bila batuan beku tersebut mengandung lebih 66 % SiO

Hasil analisis petrografi batuan beku Gunung Singa, Nanggung, Bo- gor, Jawa Barat, secara umum mem- perlihatkan tekstur porfiritik berbutir halus sampai

STRUKTUR BATUAN BEKU LAVA BONGKAH DAN LAVA BERBENTU TALI LAVA BONGKAH DAN LAVA BERBENTU TALI 1 2 STRUKTUR ALIRAN : Goresan berupa garis-garis sejajar, warna beda, tekstur beda