PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro merupakan bank syariah yang menawarkan berbagai pilihan akad pembiayaan, salah satunya adalah pembiayaan murabahah. Pada PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro, sistem pembayaran pembiayaan murabahah adalah dengan mengangsur sesuai jumlah dan jangka waktu yang telah disepakati. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan pengetahuan tentang praktik perbankan khususnya mengenai implementasi reprogramming di PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro.
PEMBAHASAN
Mekanisme pelaksanaan realokasi untuk nasabah non bayar di PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro Murabaha Financing.
KESIMPULAN DAN SARAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
PT Bank Muamalat Indonesia sendiri hadir karena diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia. 8Hasil wawancara dengan Bpk. Pembantu Cabang (SBM) Muntolib PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro pada tanggal 5 Juni 2013. Namun tidak semua gagal bayar pendanaan di PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro diselesaikan dengan penjadwalan ulang.
Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti tertarik untuk membahas implementasi realokasi nasabah non bayar dalam pembiayaan murabahah PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro. Bagaimana implementasi reprogramming nasabah non bayar dalam pembiayaan murabahah PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro. Apakah pelaksanaan pengalihan nasabah gagal bayar pembiayaan murabahah PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro sesuai dengan surat edaran Bank Indonesia no.
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Sebagai bahan pertimbangan dan kontribusi peneliti kepada lembaga keuangan syariah dalam implementasi konversi nasabah gagal bayar berdasarkan syariah Islam.
Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian
Penulisan ini bersifat deskriptif, yaitu hanya memberikan gambaran dan informasi tentang pelaksanaan reschedule pembiayaan murabahah PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro. Sumber data utama yang peneliti temui di lapangan adalah para Pimpinan Cabang Pembantu (SBM) dan pegawai bank khususnya Relationship Financing Manager (RMF) PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro. Acuan sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku-buku yang berkaitan dengan produk pembiayaan murabahah dan pembiayaan pemecahan masalah.
Pembiayaan
Maksudnya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan urusan yang berlaku dengan suka rela di antara kamu. Oleh itu Pembiayaan adalah suatu bentuk orang yang berhutang yang terhutang oleh suatu institusi kewangan kepada seseorang. atau kumpulan diberikan atas dasar amanah, yang kemudiannya diuruskan oleh pemberi pinjaman dari segi perjanjian.Maksudnya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar hukum-hukum Allah, dan janganlah kamu melanggar kehormatan bulan-bulan haram, janganlah kamu memiliki- ya-binatang dan qalaa-id binatang (mengganggu), dan janganlah (pula) kamu mengganggu orang yang mengunjungi Baitullah sambil mencari rahmat dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan haji, barulah kamu dapat berburu.
Adanya perjanjian berupa kesepakatan antara shahibul maal dengan pihak lain yang berjanji akan membayar dari mudharib kepada shahibul maal. Risiko di pihak shahibul maal adalah risiko gagal bayar, kegagalan usaha, ketidakmampuan membayar atau keengganan membayar. Sedangkan tujuan penyaluran pembiayaan oleh PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro adalah sebagai berikut:8. A.
Pendekatan ini dilakukan dengan cara bank menganalisis kemampuan nasabah dalam mengembalikan jumlah pembiayaan yang telah diterimanya. Pendekatan ini diwujudkan melalui analisis bank terhadap modal yang dibutuhkan nasabah, dengan memperhatikan kemampuan nasabah dalam mengembalikan modal pinjaman. Pendekatan yang dilakukan bank dalam mengamankan pembiayaan harus selalu memperhatikan kuantitas dan kualitas agunan yang dimiliki oleh peminjam.
Tujuan umum analisis keuangan adalah pemenuhan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat dalam rangka mendorong dan memperlancar perdagangan, produksi jasa, bahkan konsumsi, yang kesemuanya itu ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Murabahah
Dalam fiqh Islam, Ba'i al-murabahah adalah istilah yang berarti suatu jenis jual beli tertentu ketika penjual mengatakan biaya perolehan barang/harga pokok, termasuk harga barang dan biaya lain yang dikeluarkan untuk memperolehnya. barang barang dan tingkat keuntungan (margin) yang diinginkan. 11. Jadi dapat disimpulkan bahwa murabahah adalah transaksi jual beli antara 2 (dua) orang atau lebih dimana terdapat penambahan biaya pokok. Keadaan mereka demikian karena mereka mengatakan (pendapat) bahwa jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Dari ayat ini jelas bahwa Islam telah menghalalkan transaksi jual beli dalam bentuk apapun, baik tunai, cicilan maupun kredit. Ulama madzhab Maliki membolehkan pembebanan biaya langsung yang berkaitan dengan transaksi jual beli dan biaya lainnya. Para ulama Majhab Syafi'i membolehkan penambahan biaya yang umumnya timbul dalam transaksi jual beli, selain biaya tenaga kerja mereka, karena komponen ini termasuk dalam keuntungan, dan biaya yang tidak menambah nilai barang tidak boleh. termasuk dalam komponen biaya.
Ulama Hambali Madzhab berpendapat bahwa semua biaya langsung dan tidak langsung dapat dibebankan terhadap harga pokok selama biaya tersebut harus dibayarkan kepada pihak ketiga dan akan menambah nilai barang yang dijual. Dalam praktiknya, perbankan murabahah adalah akad jual beli antara lembaga keuangan dan nasabah untuk suatu jenis komoditas tertentu dengan harga yang disepakati bersama, berupa transaksi jual beli dalam bentuk pinjaman murabahah.17 Apalagi lembaga keuangan atau bank akan membeli barang tersebut. Dalam jenis pengadaan barang yang menjadi pokok jual beli ini dilakukan terlepas dari ada atau tidaknya pesanan.
Karim, Islamic Banking: Fiqih dan Analisis Keuangan Edisi.4, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010), h. Bank syariah dan klien merundingkan rencana untuk transaksi jual beli yang harus diselesaikan.
Wanprestasi
Lembaga keuangan Islam dapat memberikan potongan dari kewajiban pembayaran ini jika tidak disepakati dalam kontrak. Dalam memenuhi suatu perjanjian antara para pihak, tidak jarang debitur (nasabah) melalaikan pemenuhan kewajibannya atau tidak memenuhi kewajibannya atau tidak memenuhi segala prestasi yang telah disepakati dengan kreditur (bank), hal ini disebut wanprestasi. . Pada hakekatnya wanprestasi adalah pengingkaran janji atau perjanjian yang dilakukan baik karena sukar maupun karena unsur kesengajaan.
Dalam pelaksanaan isi perjanjian sebagaimana tercantum dalam perjanjian yang sah, tidak jarang pihak yang dibebani kewajiban (debitur) wanprestasi. Kerugian dapat diatribusikan kepada nasabah debitur apabila terdapat unsur kesengajaan terhadap debitur yang dapat diatribusikan kepadanya. Keadaan memaksa adalah keadaan dimana debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya karena telah terjadi suatu peristiwa. karena kesalahannya, peristiwa mana yang tidak dapat diketahui atau diharapkan terjadi pada waktu perikatan itu dilakukan.
Dalam keadaan terpaksa ini debitur tidak dapat dipersalahkan, karena keadaan terpaksa itu timbul di luar kemauan dan kemampuan debitur. Akibatnya, debitur yang wanprestasi harus mendapat hukuman atau sanksi berdasarkan Pasal 1276 KUH Perdata sebagai berikut:28. Selain untuk mengganti kerugian yang timbul, pemberian ganti rugi tersebut diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para kreditur tersebut dan kreditur lainnya.
Kompensasi yang harus dibayar didasarkan pada Pasal 1244 do. 1246 KUHPerdata terdiri dari biaya, kerugian dan bunga, yang artinya sebagai berikut: 29.
Gambaran umum Restrukturisasi atas Wanprestasi Pembiayaan Murabahah
Dari ketiga jenis restrukturisasi pembiayaan murabahah, peneliti hanya fokus pada penjadwalan ulang, dan ruang lingkup penelitian terbatas pada sumber internal bank. Restrukturisasi pembiayaan Murabahah dilakukan dengan mengubah jadwal pembayaran kewajiban nasabah atau jangka waktunya, kecuali perpanjangan pembiayaan mudharabah atau musyarakah yang memenuhi kualitas lancar dan telah jatuh tempo serta tidak disebabkan oleh penurunan kemampuan pelanggan untuk membayar. Sistem dan Standard Operating Procedure (SOP) restrukturisasi pembiayaan, antara lain penetapan pengalihan pembiayaan yang akan direstrukturisasi kepada pejabat atau pegawai yang ditunjuk khusus dan pengembalian pembiayaan yang telah berhasil direstrukturisasi kepada pejabat atau pegawai yang ditunjuk khusus sebagai pengelola keuangan.
Sistem informasi manajemen Pembiayaan Restrukturisasi, antara lain berupa laporan berkala mengenai perkembangan penanganan Pembiayaan yang direstrukturisasi. Penetapan jumlah maksimum Restrukturisasi Pembiayaan untuk pembiayaan tidak lancar (Kurang Lancar, Diragukan dan Macet). Batas maksimum tersebut berlaku untuk seluruh pelaksanaan Restrukturisasi Pembiayaan dengan pemulihan tidak lancar, bukan untuk setiap pemulihan pembiayaan jangka panjang.
Bank melakukan penyempurnaan kebijakan dan prosedur Restrukturisasi Pembiayaan apabila berdasarkan hasil analisis Bank Indonesia, kebijakan dan prosedur tersebut dinilai kurang memperhatikan prinsip kehati-hatian dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sekilas tentang PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro 1. Sejarah
Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999, IDB resmi menjadi salah satu pemegang saham PT Bank Muamalat Indonesia. Seiring dengan perkembangannya, PT Bank Muamalat Indonesia mengalami kemajuan yang dibuktikan dengan penambahan cabang di beberapa wilayah Indonesia. 8 Hasil wawancara dengan Sdri. Muntolibom, Branch Manager (SBM) PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro, 5 Juni 2013.
Berikut nama-nama pegawai KCP PT Bank Muamalat Indonesia Metro diantaranya: 12. Adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh seksi-seksi di KCP Bank Muamalat Indonesia Metro antara lain:13 a.13 Hasil wawancara dengan Sdr. Pimpinan Cabang Pembantu (SBM) Muntolib PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro, 5 Juni 2013.
Berikut beberapa pembiayaan pada PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro dengan menggunakan akad murabahah antara lain: PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro menyediakan fasilitas pembiayaan dengan berbagai akad yang ditawarkan antara lain musyarakah, musyarakah mutanaqisah, Ijarah, mudharabah, murabahah, al-qard, as- kontrak salam. 15 Hasil Wawancara dengan Ibu Evi Ariesty Finance Relationship Manager (RMF) PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro, 05 Juni 2013 . A.
Calon nasabah datang ke PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro untuk mendapatkan penjelasan terkait pembiayaan yang diinginkan.
Mekanisme Pelaksanaan Rescheduling terhadap Nasabah Wanprestasi pada Pembiayaan Murabahah PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro
19 Hasil Wawancara dengan Ibu Evi Ariesty Finance Relationship Manager (RMF) PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro, 05 Juni 2013 . pembiayaan yang diberikan. Namun pada PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro, tujuan menolak lebih kepada tujuan sosial yaitu membantu nasabah yang sebenarnya. 21 Hasil Wawancara dengan Bpk. Pimpinan Cabang Pembantu (SBM) Muntolib PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro, 05 Juni 2013.
Namun sangat disayangkan, karena di PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro belum ada pelatihan khusus mengenai pelaksanaan restrukturisasi. 25 Hasil wawancara dengan Bpk. Pimpinan Cabang Pembantu (SBM) Muntolib PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro, 5 Juni 2013 Tentang kesesuaian kebijakan dan prosedur pelaksanaan restrukturisasi pembiayaan murabahah yang berlaku di PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.
Penetapan Batas Kewenangan Memutus Pembiayaan yang Direstrukturisasi Di PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro, keputusan restrukturisasi pembiayaan murabahah. 32 Hasil Wawancara dengan Sdri. Evi Ariesty Relationship Manager Finance (RMF) PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro, 16 Juni 2013. 33 Hasil Wawancara dengan Sdr. Muntolib Sub Branch Manager (SBM) PT Bank Muamalat KCP Metro, 05 Juni 2013.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa PT Bank Muamalat Indonesia KCP Metro telah melakukan penataan kembali pembiayaan murabahah sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.
KESIMPULAN
SARAN
