GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Visi dan Misi
Struktur Organisasi
Meskipun tidak semua bisnis bertujuan untuk mendapatkan keuntungan, keuntungan adalah salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh bisnis dimanapun. Biasanya dalam organisasi manajer mengalokasikan semua sumber daya organisasi menurut rencana yang dibuat berdasarkan suatu kerangka kerja. Struktur organisasi pada hakekatnya adalah desain organisasi dimana manajer mengalokasikan sumber daya organisasi, terutama yang berkaitan dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana keseluruhan pekerjaan dapat dikoordinasikan dan dikomunikasikan.
Tugas dan Wewenang
Menyusun rencana pengembangan sistem transaksi ketenagalistrikan untuk mendukung kebutuhan transaksi sesuai dengan kebutuhan (Load Growth). Mengelola sistem dan proses transaksi ketenagalistrikan Power Purchase Agreement (PPA), Power Sale Agreement (PSA) dan Transfer Sale Agreement (TSA) dengan para pihak untuk memandu transaksi sesuai kontrak secara transparan dan bertanggung jawab. Mengevaluasi aturan transaksi dalam Bidding Rules, Market Rules, Grid Code dan aturan lainnya untuk mendukung pelaksanaan proses transaksi berdasarkan aturan dan regulasi yang fair, transparan dan auditable.
Menghasilkan laporan transaksi dan neraca energi listrik dan laporan per bidangnya untuk mendukung laporan kinerja lapangan dan perusahaan. Mengolah data perusahaan untuk laporan AP2B dan bahan evaluasi/analisis untuk mendukung laporan kinerja unit.
DESKRIPSI KEGIATAN KP
Target yang Diharapkan
Data yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan ini adalah data pengukuran beban trafo yang terukur pada waktu beban puncak (WBP) dan data nameplate trafo. Perbedaan ilmu lapangan dan teori yang dipelajari di kampus membuat banyak kendala yang dihadapi saat melakukan kerja praktek. Perhitungan persentase ketidakseimbangan beban dilakukan untuk mengetahui persentase ketidakseimbangan beban pada transformator distribusi.
Dalam melakukan penyeimbangan beban trafo, beberapa langkah dilakukan, untuk mempermudah dan memperjelas penelitian yang dilakukan, akan ditampilkan diagram alir. Sebelum menghitung analisis beban trafo, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengukur beban trafo pada saat menghitung persentase beban trafo tidak seimbang Persentase beban trafo tidak seimbang maksimal 2% Persentase beban trafo tidak seimbang maksimal 2%.
Nilai arus beban rata-rata pada kondisi seimbang di atas digunakan untuk mencari nilai koefisien ketidakseimbangan beban pada masing-masing fasa trafo. Koefisien a adalah koefisien beban tidak seimbang pada fasa R, sedangkan b menyatakan koefisien beban tidak seimbang pada fasa S, dan c adalah koefisien beban tidak seimbang pada fasa T. 38 Beban pada setiap fasa trafo tidak seimbang, sehingga bahwa persentase ketidakseimbangan (%k) dari beban trafo dapat dihitung.
Setelah menghitung persentase beban dan ketidakseimbangan beban trafo, ternyata beban trafo tidak seimbang dengan persentase 25% dan harus dilakukan penyeimbangan beban. Dalam melakukan load balancing, langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut. PLN (Persero) ULP Selat Panjang, dan masih banyak tugas yang diberikan oleh pengawas lapangan saat melakukan kerja praktek.
Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk mengembangkan topik tersebut menjadi tugas akhir dengan membuat alat yang dapat memantau beban trafo dari jarak jauh dengan menggunakan teknologi IoT (Internet of Things) sehingga data pengukuran beban trafo distribusi dapat diambil secara akurat. Bachtiar, Antonov, Bayu Dirgantara “Optimalisasi Load Balancing Trafo Menggunakan Metode Daily Load Balancing (SBS) Pada Front Office Rayon PT. Lestari, Rahayu Dwi” Analisis Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Trafo 3 Fasa Terhadap Rugi Daya di PT.
Perangkat Keras dan Lunak yang Digunakan
Data-Data yang Diperlukan
Dokumen-Dokumen File yang Dihasilkan
Namun dalam prakteknya kondisi ideal ini sangat sulit dicapai karena setiap fasa pada sisi sekunder akan mengalirkan arus ke setiap fasa dengan beban yang berbeda pada fasa tersebut. Analisis yang dilakukan adalah analisis beban transformator dan analisis ketidakseimbangan beban, jika hasil analisis menunjukkan beban tidak seimbang dengan prosentase ketidakseimbangan diatas 2%, maka langkah selanjutnya adalah penyeimbangan beban. Nilai beban penuh di atas digunakan untuk menghitung persentase beban trafo pada masing-masing fasa.
Setelah didapatkan nilai rata-rata persentase beban trafo, langkah selanjutnya adalah menentukan nilai beban puncak total. Jadi dapat disimpulkan bahwa beban seimbang adalah fasa R, pengurangan beban sebesar 28A, rute A = -18A dan rute B = 10A, sedangkan untuk fasa S terjadi penambahan beban sebesar 10A pada rute B dan fasa T, penambahan beban sebesar 15A, rute A = 8A dan rute B = 9A. Kemudian lepas sekering NH R jalur A, kemudian cek konsumen yang listriknya mati dan catat beban yang tertera pada MCB, kemudian beban fasa R sebesar 18 A dipindahkan ke fasa S = 10A dan.
Kemudian lepas sekring R jalur B, setelah itu periksa konsumen yang listriknya padam dan catat beban yang tertera pada MCB, kemudian beban jalur R fasa B sebesar 10 A dipindahkan ke fasa T kemudian sekring NH dihilangkan. itu telah diinstal ulang. Jika hasil pengukuran menunjukkan beban seimbang atau sangat mendekati keadaan seimbang, maka penyeimbangan beban berhasil, tetapi jika hasil pengukuran jauh dari keadaan seimbang. Setelah petugas lapangan selesai menyeimbangkan beban, sebaiknya pada saat beban puncak, beban yang sudah seimbang diukur kembali karena bisa jadi beban yang dianggap seimbang justru memiliki prosentase ketidakseimbangan yang lebih tinggi dari sebelumnya, karena beban yang digunakan oleh pelanggan tidak sama setiap harinya, sedangkan data diperoleh hanya dengan satu kali pengukuran.
Yondri, Surfa, Tri Artono, Hengki Purnama Sari “Pengaruh beban distribusi seimbang terhadap arus netral”, Politeknik Negeri Padang, Padang, 2013.
Kendala-Kendala yang Dihadapi Saat KP
Hal-Hal yang Dianggap Perlu
Dalam melakukan kerja praktek, ada beberapa hal yang dianggap perlu dilakukan agar proses kerja praktek berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan.
PENYEIMBANGAN BEBAN
- Metode
- Perhitungan Pembebanan Transformator
- Perhitungan Persentase Ketidakseimbangan Beban
- Penyeimbangan Beban Transformator
Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh arus fasa R sebesar 95,5 A, arus fasa S sebesar 60 A dan arus fasa T sebesar 53 A.
PENUTUP
Saran