PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
1. Yth. Para Pemangku Kepentingan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan;
2. Yth. Rekanan Pengadaan Barang dan/atau Jasa Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan; dan
3. Yth. Seluruh Pegawai Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.
SURAT EDARAN NOMOR 05 TAHUN 2021
TENTANG
LARANGAN PERMINTAAN DAN PENERIMAAN HADIAH ATAU IMBALAN TERKAIT HARI RAYA DAN HARI BESAR KEAGAMAAN
A. LATAR BELAKANG
Pemberian hadiah/bingkisan hari raya merupakan tradisi masyarakat Indonesia dalam perayaan hari raya dan hari besar keagamaan. Untuk menjaga integritas dan profesionalisme pegawai di lingkungan PPATK dalam menjalankan fungsi, tugas, dan kewenangannya perlu adanya upaya pencegahan tindak pidana korupsi terkait segala bentuk permintaan dan/atau penerimaan gratifikasi atau hadiah berupa uang, bingkisan/parsel, fasilitas maupun pemberian lainnya baik dari pemangku kepentingan, maupun rekanan pengadaan barang/jasa sehubungan dengan hari raya dan hari besar keagamaan, seperti hari raya Idul Fitri, hari raya Natal dan tahun baru, yang berhubungan dengan jabatan serta tidak memanfaatkan kondisi pandemi COVID-19 untuk melakukan perbuatan atau tindakan koruptif.
Selain itu, dengan telah ditetapkannya Surat Edaran Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2021 tanggal 28 April 2021 tentang Pencegahan Korupsi dan Pengendalian Gratifikasi terkait Hari Raya, maka Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) perlu menetapkan Surat Edaran Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan tentang Larangan Permintaan dan Penerimaan Hadiah atau Imbalan Terkait Hari Raya dan Hari Besar Keagamaan.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) This document is signed digitally using digital certificate issued by Balai Sertifikat Elektronik (BSrE), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN - 2 -
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Surat Edaran ini disusun dengan maksud dan tujuan agar pejabat dan pegawai di lingkungan PPATK tetap menjaga integritas dan profesionalisme dengan tidak meminta dan menerima gratifikasi atau hadiah berupa uang, bingkisan/parsel, fasilitas maupun pemberian lainnya baik dari pemangku kepentingan, maupun rekanan pengadaan barang/jasa sehubungan dengan hari raya dan hari besar keagamaan, seperti hari raya Idul Fitri, hari raya Natal dan tahun baru, yang berhubungan dengan jabatan.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Surat Edaran adalah larangan bagi pejabat dan pegawai di lingkungan PPATK untuk meminta dan menerima hadiah atau imbalan, berupa uang, bingkisan/parsel, fasilitas maupun pemberian lainnya baik dari pemangku kepentingan, maupun rekanan pengadaan barang/jasa sehubungan dengan hari raya dan hari besar keagamaan, seperti hari raya Idul Fitri, hari raya Natal dan tahun baru, yang berhubungan dengan jabatan.
D. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150);
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) This document is signed digitally using digital certificate issued by Balai Sertifikat Elektronik (BSrE), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN - 3 -
3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2020 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4250);
4. Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Nomor PER-05A/1.01/PPATK/08/10 tentang Kode Etik Pegawai Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan;
5. Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Nomor 19 tahun 2017 tentang Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan;
6. Surat Edaran Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Nomor 09 tahun 2019 Pedoman dan Batasan Gratifikasi;
7. Surat Edaran Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2021 tentang Pencegahan Korupsi dan Pengendalian Gratifikasi terkait Hari Raya.
E. ISI EDARAN
1. Para pejabat, pegawai, dan anggota keluarga pegawai di lingkungan PPATK dilarang untuk meminta, memberi dan menerima hadiah atau imbalan berupa uang, bingkisan/parsel, fasilitas maupun pemberian lainnya dalam bentuk apapun, yang berhubungan dengan jabatan.
2. Apabila pejabat, pegawai dan/atau anggota keluarga pegawai di lingkungan PPATK dalam keadaan tertentu terpaksa menerima gratifikasi berupa hadiah atau imbalan sebagaimana dimaksud dalam angka 1, pejabat, pegawai dan/atau anggota keluarga pegawai di lingkungan PPATK wajib melaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam jangka waktu 30 hari kerja sejak tanggal penerimaan gratifikasi tersebut melalui aplikasi pelaporan gratifikasi online (GOL) pada tautan https://gol.kpk.go.id atau melalui Unit Pengendali Gratifikasi (UPG) paling lambat 10 hari kerja sejak tanggal penerimaan gratifikasi ke email [email protected].
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) This document is signed digitally using digital certificate issued by Balai Sertifikat Elektronik (BSrE), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN - 4 -
3. Tata cara pelaporan gratifikasi sebagaimana dimaksud dalam angka 2 mengacu pada Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Nomor 19 tahun 2017 tentang Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.
4. Terhadap penerimaan gratifikasi sebagaimana dimaksud dalam, angka 1 berupa bingkisan makanan yang mudah rusak dan/atau kadaluarsa serta sulit dikembalikan kepada pemberi gratifikasi, dapat langsung disalurkan ke panti asuhan, panti jompo, atau pihak yang membutuhkan dengan tetap melaporkan kepada Unit Pengendali Gratifikasi (UPG) disertai penjelasan dan dokumentasi penyerahannya.
5. Para pejabat dan pegawai di lingkungan PPATK dilarang menggunakan fasilitas dinas seperti kendaraan dinas operasional untuk kepentingan pribadi pegawai dengan pertimbangan fasilitas dinas hanya dapat digunakan untuk kepentingan terkait kedinasan.
6. Para Pimpinan unit kerja dan satuan kerja di lingkungan PPATK agar melakukan monitoring dan menjaga komitmen pegawai pada unit kerja dan satuan kerja masing-masing dalam menjalankan budaya kerja yang bersih dan bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN).
F. PENUTUP
Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 April 2021
KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
DIAN EDIANA RAE
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) This document is signed digitally using digital certificate issued by Balai Sertifikat Elektronik (BSrE), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)