• Tidak ada hasil yang ditemukan

putusan 234 pid.sus 2020 pn plp 20240622125148

N/A
N/A
PUPUT AURELIA

Academic year: 2024

Membagikan "putusan 234 pid.sus 2020 pn plp 20240622125148"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

P U T U S A N

Nomor 234/Pid.Sus/2020/PN Plp

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Palopo yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Para Terdakwa :

Terdakwa 1

1. Nama lengkap : Aprisal Alias Ap Bin Hasan 2. Tempat lahir : Palopo

3. Umur/Tanggal lahir : 19 tahun / 7 Januari 2002 4. Jenis kelamin : Laki-laki

5. Kebangsaan : Indonesia

6. Tempat tinggal : Jln. Abdullah Dg. Mappuji, Kelurahan Ponjalae, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo

7. Agama : Islam

8. Pekerjaan : Mahasiswa Terdakwa 2

1. Nama lengkap : Jumardi Alias Mardi Bin Zakaria 2. Tempat lahir : Palopo

3. Umur/Tanggal lahir : 20 tahun / 7 Juli 2000 4. Jenis kelamin : Laki-laki

5. Kebangsaan : Indonesia

6. Tempat tinggal : Jln. Abdullah Dg. Mappuji, Kelurahan Ponjalae, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo

7. Agama : Islam

8. Pekerjaan : Siswa SMK Negeri 6 Palopo

Para Terdakwa ditangkap pada tanggal 22 September 2020;

Para Terdakwa ditahan dalam tahanan rutan oleh;

1. Penyidik sejak tanggal 28 September 2020 sampai dengan tanggal 17 Oktober 2020 ;

2. Penyidik Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 18 Oktober 2020 sampai dengan tanggal 26 November 2020 ;

3. Penuntut Umum sejak tanggal 26 November 2020 sampai dengan tanggal 15 Desember 2020;

4. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 8 Desember 2020 sampai dengan tanggal 6 Januari 2021;

Halaman 1 dari 22 Putusan Nomor 234/Pid.Sus/2020/PN Plp

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

5. Hakim Pengadilan Negeri Perpanjangan Pertama Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 7 Januari 2021 sampai dengan tanggal 7 Maret 2021;

Menimbang, bahwa Para Terdakwa dipersidangan didampingi oleh Penasihat Hukum Djamaluddin Syarif, S.H., Umar Laila, SH., Muh. Ilyas Billa, S.H., M.H., Zulkifli, S.H. dan Susanti, S.H., M.H., Posbakum pada Pengadilan Negeri Palopo, berdasarkan Penetapan Penunjukan Hakim Nomor 116/Pen.PH/2020/PN Plp, tanggal 14 Desember 2020 ;

Pengadilan Negeri tersebut;

Setelah membaca:

- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Palopo Nomor 234/Pid.Sus/2020/PN Plp tanggal 8 Desember 2020 tentang penunjukan Majelis Hakim;

- Penetapan Majelis Hakim Nomor 234/Pid.Sus/2020/PN Plp tanggal 8 Desember 2020 tentang penetapan hari sidang;

- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi dan Para Terdakwa serta memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;

Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Menyatakan terdakwa I APRISAL Alias AP Bin HASAN dan Terdakwa II JUMARDI Alias MARDI Bin ZAKARIA bersalah melakukan tindak pidana melakukan percobaan atau pemufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotika Golongan I bukan tanaman”, sebagaimana diatur dalam Pasal 112 ayat (1) jo Pasal 132 ayat (1) UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika sebagaimana dalam surat dakwaan Kedua.

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa terdakwa I APRISAL Alias AP Bin HASAN dan Terdakwa II JUMARDI Alias MARDI Bin ZAKARIA dengan pidana penjara masing-masing selama 5 (lima) Tahun dikurangkan selama para terdakwa ditahan dengan perintah agar para terdakwa tetap ditahan dan denda sebesar Rp 800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah) Subs. 3 (tiga) bulan penjara.

3. Menetapkan barang bukti berupa :

- 1 (satu) unit hanphone merek Oppo warna biru Dirampas untuk negara

4. Membebankan kepada terdakwa I APRISAL Alias AP Bin HASAN dan Terdakwa II JUMARDI Alias MARDI Bin ZAKARIA membayar biaya perkara masing-masing sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah).

Halaman 2 dari 22 Putusan Nomor 234/Pid.Sus/2020/PN Plp

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Setelah mendengar permohonan lisan Para Terdakwa dan atau Penasihat Hukum Para Terdakwa yang pada pokoknya Para Terdakwa menyesali perbuatannya, berjanji tidak akan melakukan lagi dan mohon keringanan hukuman;

Menimbang, bahwa Para Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:

KESATU :

---Bahwa ia terdakwa I APRISAL Alias AP Bin HASAN bersama dengan Terdakwa II JUMARDI Alias MARDI Bin ZAKARIA dan anak MUH. AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR (perkara terpisah), pada hari Selasa tanggal 22 September 2020 sekitar pukul 22.00 wita, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2020, bertempat di Jalan Perumahan Hartaco, Kel. Benteng, Kec. Wara Timur, Kota Palopo atau setidak- tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Palopo yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, melakukan percobaan atau pemufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana tanpa hak atau melawan hukum, menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :

 Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana diatas, berawal dari anak MUH. AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR yang dihubungi melalui chat oleh lelaki ASLAM yang mana menyuruh anak MUH. AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR untuk mencarikan shabu, sehingga anak MUH.

AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR menghubungi Terdakwa II melalui chat dan meminta tolong untuk dicarikan shabu seharga Rp 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah), lalu Terdakwa II membalas chat tersebut dan meminta anak MUH. AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR untuk datang menjemput Terdakwa II. Setelah itu Terdakwa II kemudian meminta tolong kepada Terdakwa I untuk dicarikan shabu. Beberapa saat kemudian anak MUH. AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR pergi menjemput Terdakwa II di rumahnya di Jln. Abdullah Dg. Mappuji, Kel. Ponjalae, Kec.

Wara Timur, Kota Palopo, sesampainya di rumah Terdakwa II, kemudian anak MUH. AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR bersama dengan Terdakwa II pergi menjemput Terdakwa I di pertigaan Jln. Abdullah Dg.

Mappuji, Kel. Ponjalae, setelah itu Terdakwa I bersama dengan Terdakwa II dan anak MUH. AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR pergi untuk membeli shabu di jalan Yos Sudarso Kel. Pontap, Kec. Wara Timur, Kota

Halaman 3 dari 22 Putusan Nomor 234/Pid.Sus/2020/PN Plp

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Palopo, setelah sampai di Jalan Yos Sudarso ada Lorong kecil lalu anak MUH. AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR berhenti selanjutnya menyerahkan uang kepada Terdakwa I sebanyak Rp. 300.000 (Tiga ratus ribu rupiah) yang selanjutnya Terdakwa I dan Terdakwa II masuk ke Lorong tersebut untuk mencari penjual shabu namun Terdakwa II lebih dulu kembali bersama anak MUH. AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR di pinggir jalan. Pada saat itu Terdakwa I membeli shabu di lelaki CIPU (DPO) dan sekitar beberapa menit kemudian Terdakwa I kembali dan menyerahkan 1 (satu) sachet berisi kristal bening kepada anak MUH. AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR, kemudian Terdakwa I dan Terdakwa II beserta anak MUH. AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR pergi membawa barang tersebut menuju BTN Hartaco untuk menemui lelaki ASLAM, namun sesampainya di rumah lelaki ASLAM, tiba-tiba saksi FAISAL, SR., SH. bersama dengan dengan saksi MOCH. FAJAR RAMADHAN HAJID (anggota Polres Palopo) yang sudah mendapat informasi langsung melakukan penangkapan serta mengintrogasi Terdakwa I, terdakwa II beserta anak MUH. AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR, lalu melakukan penggeladahan sehingga di temukan 1 ( satu ) sachet berisi kristal bening dari saku celana anak MUH. AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR bagian depan sebelah kanan dan 1 ( satu ) unit handphone merk Realme warna hitam.

 Bahwa Terdakwa I dan terdakwa II beserta anak MUH. AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR yang menguasai dan memiliki barang 1 ( satu ) sachet berisi kristal bening (sabu) secara tanpa ijin dari pihak yang berwenang.

 Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik NO.LAB : 4007/ NNF/IX/2020 tanggal 29 September 2020 ditandatangani oleh pemeriksa I GEDE SUARTHAWAN, S.Si, M.Si., HASURA MULYANI, Amd. serta SUBONO SOEKIMAN setelah dilakukan pemeriksaan secara laboratorium kriminalistik disimpulkan barang bukti berupa 1 (satu) sachet plastik berisi kristal bening (sabu) dengan berat netto 0,1860 gram adalah benar mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I Nomor urut 61 Lampiran Undang-Undang R.I. Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Perbuatan terdakwa I dan terdakwa II sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 114 ayat (1) jo Pasal 132 ayat (1) UU RI No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.

ATAU

Halaman 4 dari 22 Putusan Nomor 234/Pid.Sus/2020/PN Plp

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

KEDUA;

---Bahwa ia Terdakwa I APRISAL Alias AP Bin HASAN bersama dengan Terdakwa II JUMARDI Alias MARDI Bin ZAKARIA dan anak MUH.

AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR (perkara terpisah), pada hari Selasa tanggal 22 September 2020 sekitar pukul 22.00 wita, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2020, bertempat di Jalan Perumahan Hartaco, Kel. Benteng, Kec. Wara Timur, Kota Palopo atau setidak- tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Palopo yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, melakukan percobaan atau pemufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana tanpa hak atau melawan hukum, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut ;

 Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana diatas, berawal dari anak MUH. AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR yang dihubungi melalui chat oleh lelaki ASLAM yang mana menyuruh anak MUH. AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR untuk mencarikan shabu, sehingga anak MUH.

AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR menghubungi terdakwa II melalui chat dan meminta tolong untuk dicarikan shabu seharga Rp 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah), lalu terdakwa membalas chat tersebut dan meminta anak MUH. AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR untuk datang menjemput terdakwa II. Setelah itu terdakwa II kemudian meminta tolong kepada terdakwa I untuk dicarikan shabu. Beberapa saat kemudian anak MUH.

AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR pergi menjemput terdakwa II di rumahnya di Jln. Abdullah Dg. Mappuji, Kel. Ponjalae, Kec. Wara Timur, Kota Palopo, sesampainya di rumah terdakwa II, kemudian anak MUH.

AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR bersama dengan terdkwa II pergi menjemput terdakwa I di pertigaan Jln. Abdullah Dg. Mappuji, Kel. Ponjalae, setelah itu terdakwa I bersama dengan Terdakwa II dan anak MUH. AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR pergi untuk membeli shabu di jalan Yos Sudarso Kel. Pontap, Kec. Wara Timur, Kota Palopo, setelah sampai di Jalan Yos Sudarso ada Lorong kecil lalu anak MUH. AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR berhenti selanjutnya menyerahkan uang kepada terdakwa I sebanyak Rp. 300.000 (Tiga ratus ribu rupiah) yang selanjutnya terdakwa I dan terdakwa II masuk ke Lorong tersebut untuk mencari penjual shabu namun terdakwa II lebih dulu kembali bersama anak MUH. AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR di pinggir jalan. Pada saat itu terdakwa I membeli shabu di lelaki CIPU (DPO) dan sekitar beberapa menit kemudian

Halaman 5 dari 22 Putusan Nomor 234/Pid.Sus/2020/PN Plp

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

terdakwa I kembali dan menyerahkan 1 (satu) sachet berisi kristal bening kepada anak MUH. AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR, kemudian Terdakwa I dan Terdakwa II beserta anak MUH. AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR pergi membawa barang tersebut menuju BTN Hartaco untuk menemui lelaki ASLAM, namun sesampainya di rumah lelaki ASLAM, tiba-tiba saksi FAISAL, SR., SH. bersama dengan dengan saksi MOCH.

FAJAR RAMADHAN HAJID (anggota Polres Palopo) yang sudah mendapat informasi langsung melakukan penangkapan serta mengintrogasi terdakwa I, terdakwa II beserta anak MUH. AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR, lalu melakukan penggeladahan sehingga di temukan 1 ( satu ) sachet berisi kristal bening dari saku celana anak MUH. AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR bagian depan sebelah kanan dan 1 ( satu ) unit handphone merk Realme warna hitam.

 Bahwa Terdakwa I dan terdakwa II beserta anak MUH. AZIM MAKMUR Alias AZIM Bin MAKMUR yang menguasai dan memiliki barang 1 ( satu ) sachet berisi kristal bening (sabu) secara tanpa ijin dari pihak yang berwenang.

 Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik NO.LAB : 4007/ NNF/IX/2020 tanggal 29 September 2020 ditandatangani oleh pemeriksa I GEDE SUARTHAWAN, S.Si, M.Si., HASURA MULYANI, Amd. serta SUBONO SOEKIMAN setelah dilakukan pemeriksaan secara laboratorium kriminalistik disimpulkan barang bukti berupa 1 (satu) sachet plastik berisi kristal bening (sabu) dengan berat netto 0,1860 gram adalah benar mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I Nomor urut 61 Lampiran Undang-Undang R.I. Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Perbuatan terdakwa I dan terdakwa II sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 112 ayat (1) jo Pasal 132 ayat (1) UU RI No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika;

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Para Terdakwa dan atau Penasihat Hukum Para Terdakwa menyatakan telah mengerti dan tidak mengajukan keberatan :

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:

1. Saksi I : Faisal, S.R., di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

- Bahwa Saksi dalam keadaan sehat jasmani maupun rokhani dan Saksi mengerti diperiksa dalam persidangan ini untuk memberikan keterangan

Halaman 6 dari 22 Putusan Nomor 234/Pid.Sus/2020/PN Plp

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

berkaitan masalah Penyalah gunaan Narkotika Golongan I ;

- Bahwa Saksi tidak kenal dengan Para Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga baik oleh karena hubungan keluarga akibat perkawinan maupun darah ;

- Bahwa keterangan yang diberikan Saksi pada waktu penyidikan dikepolisiaan adalah benar semua dan diberikan secara jujur tanpa adanya tekanan dari pihak manapun ;

- Bahwa Saksi adalah salah satu anggota kepolisian di Polres Palopo yang telah melakukan penangkapan terhadap Para Terdakwa bersama dengan Anak Muh. Azim bersama dengan anggota tim yang lain berkaitan dengan masalah penyalahgunaan narkotika jenis sabu ;

- Bahwa kejadian penangkapan terjadi pada hari Selasa, tanggal 22 September 2020 sekitar pukul 22.00 Wita, bertempat di Jalan Perumahan Hartaco, Kelurahan Benteng, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo;

- Bahwa kronologis kejadian sebelumnya saksi mendapat informasi tentang sering terjadi penyalahgunaan narkotika sehingga Saksi bersama dengan saksi Moch. Fajar Ramadhan Hajid kemudian melakukan penyelidikan dengan cara Saksi Moch. Fajar Ramadhan melakukan penyamaran berpura-pura pesan sabu kepada seseorang yang kemudian diketahui adalah bernama Anak Muh. Azim ;

- Bahwa pada saat diperoleh informasi kalau sabu yang dipesan sudah ada, maka Saksi bersama tim langsung menuju tempat kejadian perkara (tkp) di di salah satu rumah di BTN Hartaco Kelurahan Benteng, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, kemudian melakukan penangkapan terhadap orang yang berada di kamar tersebut yaitu Terdakwa I Aprisal dan Terdakwa II Jumardi beserta Anak Muh. Azim Makmur;

- Bahwa Saksi bersama dengan Saksi Moch. Fajar Ramadhan Hajid dan anggota tim yang lain kemudian melakukan penggeledahan terhadap Terdakwa I, Terdakwa II beserta Anak Muh. Azim Makmur, dan di temukan 1 ( satu ) sachet berisi kristal bening dari saku celana Anak Muh. Azim Makmur bagian depan sebelah kanan dan 1 ( satu ) unit handphone merk Realme warna hitam serta 1 ( satu ) unit handphone merk Oppo warna biru milik Terdakwa II Jumardi.

- Bahwa penguasaan 1 (satu) sachet berisi kristal bening yang ditemukan dalam penguasaan Anak Muh. Azim berdasarkan keterangan dari Terdakwa I dan Terdakwa II beserta Anak Muh. Azim Makmur diperoleh

Halaman 7 dari 22 Putusan Nomor 234/Pid.Sus/2020/PN Plp

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

dengan cara Anak Muh. Azim awalnya ada pesanan dari seseorang melalui aplikasi whatsup yang memesan Narkotika jenis sabu kepada Anak. Mendapat pesanan sabu tersebut kemudian Anak Muh. Azim mencarikan sabu tersebut dengan cara memesan melalui atau pesan kepada Terdakwa II Jumardi untuk dicarikan sabu, kemudian Terdakwa II menghubungi Terdakwa I Aprisal dimana Terdakwa I kemudian menyampaikan untuk pergi bersama-sama belanja sabu ke seseorang bernama Cipu yang berada di Jl. Yos. Sudarso, Kota Palopo;

- Bahwa Anak Azim membeli 1 (satu) sachet sabu dari lelaki Cipu dengan harga Rp.300.000,- (tiga ratus ribu rupiah), dengan carai uang sebesar Rp.300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) diberikan kepada Terdakwa I, kemudian Terdakwa I yang langsung melakukan pembelian kepada lelaki Cipu ;

- Bahwa maksud Terdakwa I dan Terdakwa II membantu mencarikan Anak Azim narkoba adalah untuk dapat menggunakan sabu secara gratis ; - Bahwa Para Terdakwa tidak ada izin untuk mengedarkan, menguasai

dan menyediakan Narkotika golongan I jenis sabu dari pihak yang berwenang.

Menimbang, bahwa terhadap keterangan Saksi, Para Terdakwa memberikan pendapat keterangan Saksi tersebut benar dan Para Terdakwa tidak keberatan;

2. Saksi II : Moch. Fajar Ramadhan Hajid, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

- Bahwa Saksi dalam keadaan sehat jasmani maupun rokhani dan Saksi mengerti diperiksa dalam persidangan ini untuk memberikan keterangan berkaitan masalah Penyalah gunaan Narkotika Golongan I ;

- Bahwa Saksi tidak kenal dengan Para Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga baik oleh karena hubungan keluarga akibat perkawinan maupun darah ;

- Bahwa keterangan yang diberikan Saksi pada waktu penyidikan dikepolisiaan adalah benar semua dan diberikan secara jujur tanpa adanya tekanan dari pihak manapun ;

- Bahwa Saksi adalah salah satu anggota kepolisian di Polres Palopo yang telah melakukan penangkapan terhadap Para Terdakwa bersama dengan anggota tim yang lain;

- Bahwa Saksi adalah salah satu anggota kepolisian di Polres Palopo yang telah melakukan penangkapan terhadap Para Terdakwa bersama dengan Anak Muh. Azim bersama dengan anggota tim yang lain

Halaman 8 dari 22 Putusan Nomor 234/Pid.Sus/2020/PN Plp

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

berkaitan dengan masalah penyalahgunaan narkotika jenis sabu ;

- Bahwa kejadian penangkapan terjadi pada hari Selasa, tanggal 22 September 2020 sekitar pukul 22.00 Wita, bertempat di Jalan Perumahan Hartaco, Kelurahan Benteng, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo;

- Bahwa kronologis kejadian sebelumnya Saksi mendapat informasi tentang terjadi penyalahgunaan narkotika sehingga Saksi bersama dengan Saksi Faisal kemudian melakukan penyelidikan dengan cara Saksi melakukan penyamaran berpura-pura pesan sabu kepada seseorang yang kemudian diketahui adalah Anak Muh. Azim ;

- Bahwa pada saat diperoleh informasi kalau sabu yang dipesan sudah ada, maka Saksi beserta tim langsung menuju tempat kejadian perkara (tkp) di di salah satu rumah di BTN Hartaco Kelurahan Benteng, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, kemudian melakukan penangkapan terhadap orang yang berada di kamar tersebut yaitu Terdakwa I Aprisal dan Terdakwa II Jumardi beserta Anak Muh. Azim;

- Bahwa Saksi bersama dengan Saksi Faisal kemudian melakukan penggeledahan terhadap Terdakwa I, Terdakwa II beserta Anak Muh.

Azim, dan di temukan 1 ( satu ) sachet berisi kristal bening dari saku celana Anak Muh. Azim bagian depan sebelah kanan dan 1 ( satu ) unit handphone merk Realme warna hitam serta 1 ( satu ) unit handphone merk Oppo warna biru milik Terdakwa II Jumardi.

- Bahwa penguasaan 1 (satu) sachet berisi kristal bening yang ditemukan dalam penguasaan Anak Azim berdasarkan keterangan dari Terdakwa I dan Terdakwa II beserta Anak Muh. Azim diperoleh dengan cara Anak Azim awalnya ada pesanan dari seseorang melalui aplikasi whatsup yang memesan Narkotika jenis sabu kepada Anak. Mendapat pesanan sabu tersebut kemudian Anak Muh. Azim mencarikan sabu tersebut dengan cara memesan melalui atau pesan kepada Terdakwa II Jumardi untuk dicarikan sabu, kemudian Terdakwa II menghubungi Terdakwa I Aprisal dimana Terdakwa I kemudian menyampaikan untuk pergi bersama-sama belanja sabu ke seseorang bernama Cipu yang beralamat di jl. Yos. Sudarso ;

- Bahwa Anak Azim membeli 1 (satu) sachet sabu dari lelaki Cipu dengan harga Rp.300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) ;

- Bahwa maksud Terdakwa I dan Terdakwa II membantu mencarikan Anak Azim narkoba adalah untuk dapat menggunakan sabu secara gratis ; - Bahwa perbuatan Para Terdakwa tidak ada izin untuk mengedarkan,

Halaman 9 dari 22 Putusan Nomor 234/Pid.Sus/2020/PN Plp

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

menguasai dan menyediakan Narkotika golongan I jenis sabu dari pihak yang berwenang.

Menimbang, bahwa terhadap keterangan Saksi, Para Terdakwa memberikan pendapat keterangan Saksi tersebut benar dan Para Terdakwa tidak keberatan;

Menimbang, bahwa Para Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

Terdakwa I ; Aprisal alias Ap bin Hasan;

- Bahwa Terdakwa dalam keadaan sehat jasmani maupun rokhani dan Terdakwa mengerti diperiksa dalam persidangan ini untuk memberikan keterangan berkaitan masalah Narkoba Golongan I jenis sabu;

- Bahwa keterangan yang diberikan Terdakwa I pada waktu penyidikan dikepolisian adalah benar semua dan diberikan secara jujur tanpa adanya tekanan dari pihak manapun ;

- Bahwa Terdakwa I telah ditangkap pada hari pada hari Selasa, tanggal 22 September 2020 sekitar pukul 22.00 wita, bertempat di Jalan Perumahan Hartaco, Kel. Benteng, Kec. Wara Timur, Kota Palopo, sehubungan masalah penyalahgunaan Narkotika golongan I jenis sabu ;

- Bahwa pada saat ditangkap disebuah kamar di perumahan BTN Hartaco sedang bersama dengan Terdakwa II Jumardi beserta Anak Muh. Azim ; - Bahwa pada saat penangkapan dan kemudian dilakukan penggeledahan

oleh petugas kepolisian telah ditemukan 1 (satu) sachet berisi kristal bening di saku celana Anak Muh. Azim di bagian depan sebelah kanan dan 1 (satu) unit handphone merk Realme warna hitam serta 1 ( satu ) unit handphone merk Oppo warna biru milik Terdakwa II Jumardi.

- Bahwa asal muasal sabu yang berada dalam penguasaan Anak Azim berawal dari Anak Muh. Azim yang dihubungi melalui chat oleh lelaki yang mengaku Aslam yang mana memesan kepada Anak untuk mencarikan shabu, sehingga Anak kemudian menghubungi Terdakwa II Jumardi melalui chat dan meminta tolong untuk dicarikan shabu seharga Rp 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah), lalu Terdakwa II membalas chat tersebut dan meminta Anak Muh. Azim untuk datang menjemput Terdakwa II Jumardi.

- Bahwa Terdakwa II Jumardi kemudian meminta tolong kepada Terdakwa I Aprisal untuk dicarikan shabu, dan beberapa saat kemudian Anak Muh.

Azim pergi menjemput Terdakwa Jumardi di rumahnya di Jln. Abdullah Dg.

Mappuji, Kel. Ponjalae, Kec. Wara Timur, Kota Palopo.

- Bahwa sesampainya di rumah Terdakwa II Jumardi, kemudian Anak bersama dengan Terdakwa II Jumardi pergi menjemput Terdakwa I di

Halaman 10 dari 22 Putusan Nomor 234/Pid.Sus/2020/PN Plp

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

pertigaan Jln. Abdullah Dg. Mappuji, Kel. Ponjalae, setelah itu Terdakwa I bersama dengan Terdakwa Jumardi dan Anak Muh. Azim pergi untuk membeli shabu di jalan Yos Sudarso, Kelurahan Pontap, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo.

- Bahwa setelah sampai di Jalan Yos Sudarso ada Lorong kecil lalu Anak Muh. Azim berhenti selanjutnya menyerahkan uang kepada Terdakwa I sebanyak Rp. 300.000 (Tiga ratus ribu rupiah) yang selanjutnya Terdakwa I masuk ke Lorong tersebut untuk mencari penjual shabu, dan Terdakwa II Jumardi bersama Anak Muh. Azim menunggu di pinggir jalan.

- Bahwa Terdakwa I Aprisal sekitar beberapa menit kemudian kembali dan menyerahkan 1 (satu) sachet berisi kristal bening kepada Anak Muh. Azim, kemudian Terdakwa I dan Terdakwa II beserta Anak Muh. Azim pergi membawa barang tersebut menuju BTN Hartaco untuk menemui lelaki ASLAM ;

- Bahwa Terdakwa I mau membantu Anak Azim karena dijanjikan untuk dapat memakai sabu secara gratis ;

- Bahwa Terdakwa I, Terdakwa II Jumardi beserta Anak Muh. Azim yang menguasai dan menyediakan barang 1 ( satu ) sachet berisi kristal bening (sabu) secara tanpa ijin dari pihak yang berwenang.

Terdakwa II ; Jumardi alias Mardi bin Zakaria ;

- Bahwa Terdakwa II dalam keadaan sehat jasmani maupun rokhani dan Terdakwa mengerti diperiksa dalam persidangan ini untuk memberikan keterangan berkaitan masalah Narkoba Golongan I;

- Bahwa keterangan yang diberikan Terdakwa II pada waktu penyidikan dikepolisiaan adalah benar semua dan diberikan secara jujur tanpa adanya tekanan dari pihak manapun ;

- Bahwa Terdakwa II telah ditangkap pada hari pada hari Selasa, tanggal 22 September 2020 sekitar pukul 22.00 wita, bertempat di Jalan Perumahan Hartaco, Kel. Benteng, Kec. Wara Timur, Kota Palopo, sehubungan masalah penyalahgunaan Narkotika golongan I jenis sabu ;

- Bahwa pada saat ditangkap disebuah kamar di perumahan BTN Hartaco sedang bersama dengan Terdakwa I Aprisal beserta Anak Muh. Azim ; - Bahwa pada saat penangkapan dan kemudian dilakukan penggeledahan

oleh petugas kepolisian telah ditemukan 1 ( satu ) sachet berisi kristal bening di saku celana Anak Muh. Azim di bagian depan sebelah kanan dan 1 ( satu ) unit handphone merk Realme warna hitam serta 1 ( satu ) unit handphone merk Oppo warna biru milik Terdakwa II ;

- Bahwa asal muasal sabu yang berada dalam penguasaan Muh. Azim

Halaman 11 dari 22 Putusan Nomor 234/Pid.Sus/2020/PN Plp

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

berawal dari Anak Muh. Azim yang dihubungi melalui chat oleh lelaki ASLAM yang mana memesan kepada Anak untuk mencarikan shabu, sehingga Anak kemudian menghubungi Terdakwa II melalui chat dan meminta tolong untuk dicarikan shabu seharga Rp 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah), lalu Terdakwa II membalas chat tersebut dan meminta Anak Muh.

Azim untuk datang menjemput Terdakwa II Jumardi.

- Bahwa Terdakwa II Jumardi kemudian meminta tolong kepada Terdakwa I untuk dicarikan shabu, dan beberapa saat kemudian Anak Muh. Azim pergi menjemput Terdakwa II Jumardi di rumahnya di Jln. Abdullah Dg. Mappuji, Kel. Ponjalae, Kec. Wara Timur, Kota Palopo.

- Bahwa sesampainya di rumah Terdakwa II, kemudian Anak bersama dengan Terdakwa II pergi menjemput Terdakwa I di pertigaan Jln. Abdullah Dg. Mappuji, Kel. Ponjalae, setelah itu Terdakwa I bersama dengan Terdakwa II dan Anak Muh. Azim pergi untuk membeli shabu di jalan Yos Sudarso, Kelurahan Pontap, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo.

- Bahwa setelah sampai di Jalan Yos Sudarso ada Lorong kecil lalu Anak Muh. Azim berhenti selanjutnya menyerahkan uang kepada Terdakwa I sebanyak Rp. 300.000 (Tiga ratus ribu rupiah) yang selanjutnya Terdakwa I masuk ke Lorong tersebut untuk mencari penjual shabu, dan Terdakwa II Jumardi bersama Anak Muh. Azim menunggu di pinggir jalan.

- Bahwa beberapa menit kemudian Terdakwa I kembali dan menyerahkan 1 (satu) sachet berisi kristal bening kepada Anak Muh. Azim, kemudian Terdakwa I dan Terdakwa II Jumardi beserta Anak Muh. Azim pergi membawa barang tersebut menuju BTN Hartaco untuk menemui lelaki ASLAM ;

- Bahwa Terdakwa II mau membantu Anak Azim karena dijanjikan untuk dapat memakai sabu secara gratis ;

- Bahwa handphone realme yang ditemukan pada diri Terdakwa II adalah yang digunakan untuk komunikasi dengan Anak Muh. Azim Makmur dan Terdakwa I untuk transaksi sabu ;

- Bahwa Terdakwa I, Terdakwa II beserta Anak Muh. Azim yang membeli, mengendarkan, menguasai dan menyediakan narkotika golongan I jenis sabu secara tanpa ijin dari pihak yang berwenang.

Menimbang, bahwa Para Terdakwa dipersidangan telah diberi kesempatan untuk mengajukan Saksi yang meringankan (a de charge), namun atas kesempatan yang diberikan Para Terdakwa tidak menggunakannya;

Halaman 12 dari 22 Putusan Nomor 234/Pid.Sus/2020/PN Plp

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti berupa 1 (satu) unit hanphone merek Oppo warna biru ;

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:

- Bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II telah ditangkap pada hari Selasa, tanggal 22 September 2020 sekitar pukul 22.00 wita, bertempat di sebuah kamar di perumahan BTN Hartaco beralamat di Jalan Perumahan Hartaco, Kelurahan Benteng, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, sehubungan masalah penyalahgunaan Narkotika golongan I jenis sabu ;

- Bahwa pada saat penangkapan dan kemudian dilakukan penggeledahan oleh petugas kepolisian (Saksi Faisal, S.R dan Moch. Fajar Ramadhan) telah ditemukan 1 (satu) sachet berisi kristal bening di saku celana Anak Muh. Azim Makmur di bagian depan sebelah kanan dan 1 (satu) unit handphone merk Realme warna hitam serta 1 (satu) unit handphone merk Oppo warna biru milik Terdakwa II ;

- Bahwa 1 (satu) sachet bening berisi kristal bening yang ditemukan di saku celana Anak Muh. Azim Makmur telah dilakukan uji laboratorium dan berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik NO.LAB : 4007/ NNF/IX/2020 tanggal 29 September 2020 ditandatangani oleh pemeriksa I GEDE SUARTHAWAN, S.Si, M.Si., HASURA MULYANI, Amd.

serta SUBONO SOEKIMAN setelah dilakukan pemeriksaan secara laboratorium kriminalistik disimpulkan barang bukti berupa 1 (satu) sachet plastik berisi kristal bening (sabu) dengan berat netto 0,1860 gram adalah benar mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I Nomor urut 61 Lampiran Undang-Undang R.I. Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ;

- Bahwa asal muasal sabu yang berada dalam penguasaan Anak Azim berawal dari Anak Muh. Azim Makmur yang dihubungi melalui chat oleh lelaki ASLAM yang mana memesan kepada Anak untuk mencarikan shabu, sehingga Anak Muh. Azim Makmur kemudian menghubungi Terdakwa II melalui chat dan meminta tolong untuk dicarikan shabu seharga Rp.300.000,- (tiga ratus ribu rupiah), lalu Terdakwa II membalas chat tersebut dan meminta Anak Muh. Azim Makmur untuk datang menjemput Terdakwa II Jumardi ;

- Bahwa Terdakwa II Jumardi kemudian meminta tolong kepada Terdakwa I Aprisal untuk dicarikan shabu, dan beberapa saat kemudian Anak Muh.

Azim Makmur pergi menjemput Terdakwa II Jumardi di rumahnya di Jln.

Abdullah Dg. Mappuji, Kelurahan Ponjalae, Kecamatan Wara Timur, Kota

Halaman 13 dari 22 Putusan Nomor 234/Pid.Sus/2020/PN Plp

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Palopo.

- Bahwa sesampainya di rumah Terdakwa II, kemudian Anak Muh. Azim Makmur bersama dengan Terdakwa II pergi menjemput Terdakwa I di pertigaan Jln. Abdullah Dg. Mappuji, Kel. Ponjalae, setelah itu Terdakwa I bersama dengan Terdakwa II dan Anak Muh. Azim Makmur pergi untuk membeli shabu di jalan Yos Sudarso, Kelurahan Pontap, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo.

- Bahwa setelah sampai di Jalan Yos Sudarso ada Lorong kecil lalu Anak Muh. Azim Makmur berhenti selanjutnya menyerahkan uang kepada Terdakwa I sebanyak Rp. 300.000 (Tiga ratus ribu rupiah) yang selanjutnya Terdakwa I masuk ke Lorong tersebut untuk mencari penjual shabu, dan Terdakwa II Jumardi bersama Anak Muh. Azim Makmur menunggu di pinggir jalan.

- Bahwa beberapa menit kemudian Terdakwa I kembali dan menyerahkan 1 (satu) sachet berisi kristal bening kepada Anak Muh. Azim Makmur, kemudian Terdakwa I dan Terdakwa II beserta Anak Muh. Azim Makmur pergi membawa barang tersebut menuju BTN Hartaco untuk menemui lelaki ASLAM, yang kemudian Terdakwa I, Terdakwa II dan Anak Muh. Azim Makmur ditangkap oleh petugas kepolisian ;

- Bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II mau membantu Anak Azim karena dijanjikan untuk dapat memakai sabu secara gratis ;

- Bahwa Terdakwa I, Terdakwa II beserta Anak Muh. Azim Makmur yang memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika golongan I jenis sabu adalah dilakukan tanpa ijin dari pihak yang berwenang, ataupun digunakan dalam rangka penelitian untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Para Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Menimbang, bahwa Para Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan yang berbentuk alternatif, sehingga Majelis Hakim dengan memperhatikan fakta-fakta hukum tersebut diatas memilih langsung dakwaan alternatif ke dua sebagaimana diatur dalam Pasal 112 ayat (1) jo Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika adalah sebagai berikut :

1. Setiap orang;

Halaman 14 dari 22 Putusan Nomor 234/Pid.Sus/2020/PN Plp

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

2. Tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotika Golongan I bukan tanaman.

3. Melakukan percobaan atau pemufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana.

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut:

Ad.1. Unsur Setiap Orang :

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “setiap orang” adalah menunjuk pada manusia sebagai subyek hukum atau pelaku dari suatu tindak pidana yang mampu bertanggung jawab atas perbuatannya dan atau perkataannya, atau manusia sebagai pendukung hak dan kewajiban yang kepadanya dapat dimintakan pertanggunjawaban atas suatu perbuatan pidana dan tidak termasuk dalam golongan orang tersebut dalam Pasal 44 Kitab Undang Undang Hukum Pidana;

Menimbang, bahwa di persidangan subyek ini telah terpenuhi dengan hadirnya Para Terdakwa yaitu Terdakwa I Aprisal alias AP bin Hasan dan Terdakwa II Jumardi alias Mardi bin Zakaria yang identitasnya setelah diperiksa oleh Majelis Hakim yang mengadili perkara ini ternyata telah sesuai dengan identitas Para Terdakwa yang tercantum dalam Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum ;

Menimbang, bahwa dengan diajukannya Para Terdakwa yaitu Terdakwa I Aprisal alias AP bin Hasan dan Terdakwa II Jumardi alias Mardi bin Zakaria ke persidangan oleh Jaksa Penuntut Umum, yang juga telah membenarkan sebagai subyek yang dimaksud, dan berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan Para Terdakwa mempunyai kondisi kesehatan baik fisik maupun mental yang sehat terbukti Para Terdakwa mampu menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan oleh Majelis Hakim dengan baik dan lancar oleh karena itu Para Terdakwa tidak termasuk pada golongan orang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 Kitab Undang Undang Hukum Pidana, maka dengan demikian unsur setiap orang ini telah terpenuhi dan terbukti ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas maka terhadap unsur kesatu telah terpenuhi dalam diri Terdakwa :

Ad.2. Unsur “Tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman ;

Menimbang, bahwa kata “atau” diantara “tanpa hak” dan “melawan hukum” mengandung arti, bahwa unsur ini bersifat alternatif, maka unsur ini

Halaman 15 dari 22 Putusan Nomor 234/Pid.Sus/2020/PN Plp

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

dinyatakan terpenuhi atau cukup bilamana salah satu elemen tersebut telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan tanpa hak atau melawan hukum adalah perbuatan tersebut dilakukan melanggar ketentuan yang berlaku (undang-undang) atau tanpa adanya izin yang diberikan oleh pihak yang berwenang dalam hal ini izin yang dikeluarkan dari dinas atau departement kesehatan (menteri kesehatan) ;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, maka yang dimaksud dengan Narkotik adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang ini ;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 8 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotik disebutkan bahwa Narkotika Golongan I dilarang digunakan untuk pelayanan kesehatan. Selanjutnya dalam Pasal 8 ayat (2) disebutkan bahwa dalam jumlah terbatas, Narkotika Golongan I dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan :

Menimbang, bahwa sebagaimana fakta hukum dipersidangan telah terungkap bahwa Para Terdakwa bersama Anak Muh. Azim Makmur telah ditangkap pada hari Selasa, tanggal 22 September 2020 sekitar pukul 22.00 wita, bertempat di sebuah kamar di perumahan BTN Hartaco beralamat di Jalan Perumahan Hartaco, Kel. Benteng, Kec. Wara Timur, Kota Palopo, sehubungan masalah penyalahgunaan Narkotika golongan I jenis sabu ;

Menimbang, bahwa pada saat penangkapan dan kemudian dilakukan penggeledahan oleh petugas kepolisian dan telah ditemukan 1 (satu) sachet berisi kristal bening di saku celana Anak Muh. Azim Makmur di bagian depan sebelah kanan dan 1 (satu) unit handphone merk Realme warna hitam serta 1 (satu) unit handphone merk Oppo warna biru milik Terdakwa II ;

Menimbang, bahwa asal muasal sabu yang berada dalam penguasaan Anak Muh. Azim Makmur berawal dari Anak Muh. Azim Makmur yang dihubungi melalui chat oleh lelaki ASLAM yang mana memesan kepada Anak Muh. Azim Makmur untuk mencarikan shabu, sehingga Anak Muh. Azim Makmur kemudian menghubungi Terdakwa II Jumardi melalui chat dan

Halaman 16 dari 22 Putusan Nomor 234/Pid.Sus/2020/PN Plp

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

meminta tolong untuk dicarikan shabu seharga Rp.300.000,- (tiga ratus ribu rupiah), lalu Terdakwa II Jumardi membalas chat tersebut dan meminta Anak Muh. Azim Makmur untuk datang menjemput Terdakwa II Jumardi ;

Menimbang, bahwa sesampainya di rumah Terdakwa II, kemudian Anak Muh. Azim Makmur bersama dengan Terdakwa II pergi menjemput Terdakwa I di pertigaan Jln. Abdullah Dg. Mappuji, Kel. Ponjalae, setelah itu Terdakwa I bersama dengan Terdakwa II dan Anak Muh. Azim Makmur pergi untuk membeli shabu di jalan Yos Sudarso, Kelurahan Pontap, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo. Bahwa setelah sampai di Jalan Yos Sudarso ada Lorong kecil lalu Anak Muh. Azim Makmur berhenti selanjutnya menyerahkan uang kepada Terdakwa I sebanyak Rp. 300.000 (Tiga ratus ribu rupiah) yang selanjutnya Terdakwa I masuk ke Lorong tersebut untuk mencari penjual shabu, dan Terdakwa II Jumardi bersama Anak Muh. Azim Makmur menunggu di pinggir jalan. Bahwa beberapa menit kemudian Terdakwa I kembali dan menyerahkan 1 (satu) sachet berisi kristal bening kepada Anak Muh. Azim Makmur, kemudian Terdakwa I dan Terdakwa II Jumardi beserta Anak Muh. Azim Makmur pergi membawa barang tersebut menuju BTN Hartaco untuk menemui lelaki ASLAM ;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka telah terungkap fakta hukum bahwa adanya sabu yang ada dalam penguasaan Anak Muh. Azim Makmur yang dibeli dari lelaki Cipu oleh Terdakwa I Aprisal adalah atas bantuan dari Terdakwa I dan Terdakwa II, sehingga dalam hal ini, perbuatan Terdakwa I dan Terdakwa II menurut Majelis Hakim adalah masuk unsur dalam kategori menyediakan Narkotika golongan I sebagaimana dimaksud dalam unsur kedua ini ;

Menimbang, bahwa Para Terdakwa juga menerangkan tidak ada ijin untuk memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman dari pihak yang berwenang ;

Menimbang, bahwa dari fakta hukum yang terungkap di persidangan telah terbukti, Para Terdakwa menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman tersebut adalah untuk dapat memakai sabu secara gratis yang akan diberikan oleh Anak Muh. Azim Makmur dan bukan untuk tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang R.I. Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yaitu untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan;

Halaman 17 dari 22 Putusan Nomor 234/Pid.Sus/2020/PN Plp

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum diatas tersebut, telah terbukti, perbuatan Para Terdakwa menguasai dan menyediakan Narkotika golongan I bukan tanaman dilakukan dengan ”tanpa hak”, sehingga unsur ke dua yaitu tanpa hak dan melawan hukum sebagaimana dimaksud dalam unsur kedua ini telah terpenuhi dan terbukti dalam perbuatan yang dilakukan oleh Para Terdakwa;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka seluruh unsur ke dua telah terpenuhi dan terbukti dalam perbuatan yang dilakukan oleh Para Terdakwa;

Ad.3. Unsur Melakukan percobaan atau pemufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana.

Menimbang, bahwa dalam mempertimbangkan unsur ketiga ini Majelis Hakim mengambil seluruh pertimbangan hukum sebagaimana tersebut dalam pertimbangan hukum dalam unsur kedua tersebut di atas;

Menimbang, bahwa sebagaimana telah disebutkan dalam pertimbangan unsur kedua diatas telah terungkap bahwa Narkotika golongan I yang ada dalam pengguasaan Anak Muh Azim Makmur adalah adanya bantuan dari Para Terdakwa, dimana awalnya Anak Muh. Azim Makmur menghubungi Terdakwa II melalui chat dan meminta tolong untuk dicarikan shabu seharga Rp.300.000,- (tiga ratus ribu rupiah), kemudian Terdakwa II menghubungi Terdakwa I untuk mencarikan sabu, sehingga kemudian mereka bertiga (Anak Muh Azim, Terdakwa I dan Terdakwa II), pergi bersama-sama ke jl. Yos Sudarso, Kota Palopo untuk membeli sabu ;

Menimbang, bahwa dari rangkaian perbuatan Para Terdakwa yang saling bekerjasama untuk membantu Anak Muh. Azim Makmur untuk mendapatkan Narkotika golongan I jenis sabu sebagaimana tersebut di atas, dimana Para Terdakwa mengetahui bahwa sabu tersebut adalah dilarang oleh pemerintah dan tidak ada paksaan dari masing-masing Terdakwa untuk menyalahgunakan narkotika jenis sabu tersebut, menurut Majelis Hakim masuk dalam kategori melakukan permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam unsur ketiga ini ;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka seluruh unsur ketiga telah terbukti dan terpenuhi dalam perbuatan yang dilakukan oleh Para Terdakwa;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian di atas oleh karena semua unsur dari Pasal 112 ayat (1) jo. Pasal 132 ayat (1) Undang Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika telah terpenuhi, maka Para Terdakwa

Halaman 18 dari 22 Putusan Nomor 234/Pid.Sus/2020/PN Plp

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan alternatif ke dua;

Menimbang, bahwa dari kenyataan yang diperoleh selama persidangan, tidak ditemukan hal-hal yang dapat melepaskan Para Terdakwa dari pertanggung jawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf yang dapat melepaskan atau membebaskan Para Terdakwa dari tuntutan hukum, oleh karenanya perbuatan yang dilakukan Para Terdakwa harus dipertanggung jawabkan kepadanya;

Menimbang, bahwa karena Para Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka Para Terdakwa harus dinyatakan bersalah atas tindak pidana yang dilakukannya, dan oleh karenanya dijatuhi pidana;

Menimbang, bahwa mengenai penjatuhan pidana menurut doktrin yang ditentukan dalam penjatuhan pidana perampasan kemerdekaan kepada pelaku tindak pidana merupakan Ultimum Remidium yang berarti bahwa penjatuhan pidana penjara merupakan obat terakhir dalam hal pelaku tindak pidana tidak memungkinkan untuk dijatuhi pidana dengan jenis pidana bersyarat artinya dalam penjatuhan pidana kepada Para Terdakwa perlu adanya diagnosa jenis pidana apa yang paling tepat dijatuhkan kepada Para Terdakwa, sehingga penjatuhan pidana efektif untuk mencapai tujuan pemidanaan yang dalam hukum pidana modern mengarahkan pemidanaan pada pembinaan pelaku dan bukan sebagai sarana balas dendam atau untuk menderitakan dan merendahkan martabat Para Terdakwa, karena tindakan yang berupa pemidanaan efektif yang mengarahkan pada pembinaan pelaku juga berfungsi sebagai tindakan edukatif dan efek jera agar Para Terdakwa tidak mengulangi perbuatannya serta merupakan tindakan preventif bagi masyarakat agar tidak meniru perbuatan Para Terdakwa ;

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan keadaan Para Terdakwa dan akibat yang ditimbulkan dari perbuatan Para Terdakwa, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana yang dijatuhkan yang akan disebutkan dalam amar putusan ini sudah cukup adil dan mempunyai efek jera. Dengan demikian diharapkan bahwa pidana yang dijatuhkan dipandang adil dan bermanfaat bagi Para Terdakwa, disamping rasa keadilan masyarakat juga terayomi;

Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan pidana pada diri Para Terdakwa, Majelis Hakim akan mempertimbangkan keadaan-keadaan yang memberatkan dan yang meringankan yang ada pada diri Para Terdakwa;

Keadaan yang memberatkan :

Halaman 19 dari 22 Putusan Nomor 234/Pid.Sus/2020/PN Plp

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

(20)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

 Para Terdakwa tidak menggindahkan program pemerintah yang saat ini gencar memerangi narkotika ;

 Perbuatan Para Terdakwa dapat merusak kesehatan orang lain ; Keadaan yang meringankan :

 Para Terdakwa bersikap sopan dipersidangan ;

 Para Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya :

 Para Terdakwa belum pernah di hukum;

Menimbang, bahwa berdasarkan Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dijelaskan bahwa selain hukuman badan dapat pula dijatuhkan hukuman denda, maka agar lebih memberi efek jera agar supaya Para Terdakwa atau orang lain tidak melakukan lagi Majelis Hakim akan menjatuhkan pula hukuman denda yang mana berapa besarnya denda yang akan dijatuhkan akan ditentukan oleh Majelis Hakim dalam amar putusan ini dengan ketentuan apabila Para Terdakwa tidak dapat membayar denda yang ditentukan diganti dengan hukuman penjara yang lamanya akan ditentukan dalam amar putusan ;

Menimbang, bahwa oleh karena selama proses persidangan Para Terdakwa berada dalam penahanan sementara, maka terhadap lamanya pidana yang dijatuhkan akan dikurangkan dengan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Para Terdakwa ;

Menimbang, bahwa oleh karena pidana yang dijatuhkan adalah lebih lama dari penahanan sementara yang telah dijalani oleh Para Terdakwa, maka diperintahkan agar supaya Para Terdakwa tetap ditahan ;

Menimbang, bahwa barang bukti berupa : 1 (satu) unit handphone merek oppo warna biru yang telah dipergunakan untuk melakukan kejahatan dan dikhawatirkan akan dipergunakan untuk mengulangi kejahatan dan mempunyai nilai ekonomis, maka perlu ditetapkan agar barang bukti tersebut dirampas untuk Negara ;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan terbukti bersalah dan dijatuhi pidana, maka sesuai dengan ketentuan pasal 222 KUHAP, Terdakwa dibebani pula untuk membayar biaya perkara yang besarnya sebagaimana yang tercantum dalam amar putusan di bawah ini;

Mengingat dan memperhatikan Pasal 112 Ayat (1) jo. Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika serta peraturan perundang-undangan lain yang dijadikan dasar dalam Putusan ini ;

M E N G A D I L I :

Halaman 20 dari 22 Putusan Nomor 234/Pid.Sus/2020/PN Plp

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

(21)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

1. Menyatakan Para Terdakwa yaitu Terdakwa I Aprisal alias AP bin Hasan dan Terdakwa II Jumardi alias Mardi bin Zakaria telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Melakukan pemufakatan jahat secara tanpa hak menguasai dan menyediakan narkotika golongan I bukan tanaman ", sebagaimana dakwaan alternative ke dua Penuntut Umum;

2. Menjatuhkan pidana kepada Para Terdakwa berupa pidana penjara masing- masing selama 5 (lima) tahun dan denda sebesar Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka harus diganti dengan hukuman selama 2 (dua) bulan penjara;

3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Para Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

4. Memerintahkan agar Para Terdakwa tetap ditahan;

5. Menetapkan barang bukti berupa ; 1 (satu) unit handphone merek oppo warna biru dirampas untuk Negara;

6. Membebankan kepada Para Terdakwa untuk membayar biaya perkara masing-masing sebesar Rp.5.000,00 (lima ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pen

Referensi

Dokumen terkait

Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Sanksi Pelaku Pencabulan (Analsisi Yuridis Putusan Pengadilan Negeri Boyolali No. SUS/2011/PN-BI) Pasal 50 tidak dikenakan hukuman

Tujuan penelitian hukum ini adalah Untuk mengetahui dan menganalisis kesesuaian kualifikasi perbuatan terdakwa dalam Putusan Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor

Kesimpulan Pertama, bahwa sesuai dengan fakta persidangan, Pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan putusan bebas tidak tepat, seharusnya terdakwa dapat dipidana

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis berkesimpulan bahwaBerdasarkan putusan dalam perkara nomor 80/Pid/B/2014/PN.Mgg, penulis berkesimpulan bahwa putusan

Dalam putusan pengadilan negeri Tenggarong Nomor: 104/Pid.Sus/2018/PN Trg, penjatuhan sanksi terhadap pelaku tindak pidana perkosaan bila ditinjau dari sisi hukum

Dalam perkara ini hal-hal atau keadaan-keadaan yang memberatkan tersebut dapat dilihat dari perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat, yaitukelakuan si pelaku

Dalam hal ini putusan yang dijatuhkan oleh hakim terhadap masing-masing terdakwa Penulis berbeda pendapat.Alasanya karena hukuman yang dijalani oleh terdakwa tersebut

Pertimbangan hukum dalam surat dakwaan dalam Putusan Nomor : 1078/Pid.B/2018/PN Mdn adalah bahwa Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak