• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor 438/Pdt.Bth/2021/PN Mks

N/A
N/A
Zakira Utari

Academic year: 2025

Membagikan " Putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor 438/Pdt.Bth/2021/PN Mks"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 1 dari 23 Putusan Perdata Gugatan Nomor 438/Pdt.Bth/2021/PN Mks

P U T U S A N

Nomor 438/Pdt.Bth/2021/PN Mks

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Makassar yang mengadili perkara perdata, pada perdilan tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara:

UNIVERSITAS PEJUANG REPUBLIK INDONESIA (UPRI) Makassar, berkedudukan di Jalan Gunung Bawakaraeng Nomor 72, Kelurahan Lariang Bangngi, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan dalam hal ini memberikan kuasa kepada Mulyadi Y. Gosari, S.H., dan Geertz C. Gosari, S.H., beralamat di Jalan Gunung Lompobattang Nomor 199 A, Makassar berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 30 November 2021 ;

Selanjutnya disebut sebagai PELAWAN ; Lawan:

1. YAYASAN PERGURUAN TINGGI KARYA DHARMA YPTKD Makassar, bertempat tinggal di Jalan Pengayoman Kompleks Bougenville Blok D Nomor 3, Masale, Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan ;

Selanjutnya disebut sebagai TERLAWAN I;

2. YAYASAN PERGURUAN TINGGI KARYA DHARMA YPTKD, bertempat tinggal di Jalan Gunung Bawakaraeng Nomor 72, Kelurahan Lariang Bangngi, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan;

Selanjutnya disebut sebagai TERLAWAN II;

3. Sdr. FAUZIAH, S.H., bertempat tinggal di Jalan Pelita Raya Nomor: A22/9A, Buakana, Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan ;

Selanjutnya disebut sebagai TERLAWAN III;

4. NOTARIS RUSNI BUHAERAH, S.H..Mkn, bertempat tinggal di Jalan Pelita Raya Nomor: A22/9A, Buakana, Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan ;

Selanjutnya disebut sebagai TERLAWAN IV;

Pengadilan Negeri tersebut;

Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 2 dari 23 Putusan Perdata Gugatan Nomor 438/Pdt.Bth/2021/PN Mks

Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;

TENTANG DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Pelawan dengan surat gugatan tanggal 2 Desember 2021 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Makassar pada tanggal 3 Desember 2021 dalam Register Nomor 438/Pdt.Bth/2021/PN Mks, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:

1. PELAWAN merupakan Rektor Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI) yang berkedudukan di Makassar Jalan Gunung Bawakaraeng No. 72 dan diangkat secara resmi oleh Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma (YPTKD) Makassar berdasarkan Surat Keputusan Nomor: 02/SK - R/YPTKD/XII/2017 tanggal 4 Desember 2017.

2. Dalam jabatannya tersebut di atas, maka Pelawan selaku Rektor Universitas bertanggung jawab penuh untuk menjalankan dan/atau melaksanakan kewajiban tercapainya proses pendidikan dan pengajaran di bangku perguruan tinggi dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa/

warganegara sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945 Pasal 31 ayat 1.

3. Tanggung jawab operasional dalam melaksanakan proses pendidikan di perguruan tinggi yang kini memiliki jumlah mahasiswa kurang lebih 20.812 (dua puluh ribu delapan ratus dua belas) mahasiswa terdaftar tentulah diharapkan berjalan dengan lancar dan tertib tanpa hambatan atau kendala apapun juga, apalagi bahwa legalitas dalam menjalankan proses pendidikan telah didukung dengan Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor: 3/M/Kp/I/2015 tanggal 9 Januari 2015.

4. Akan tetapi kenyataannya, pada Tahun 2019 PELAWAN dikejutkan dengan adanya Aanmaning Pengadilan Negeri Makassar tertanggal 30 Oktober 2019 disusul dengan Surat Pengadilan Negeri Makassar Nomor : W22- U1/5326/HK.02/XI/2021 tanggal 5 November 2021 perihal Kordinasi rencana pelaksanaan eksekusi yang pada prinsipnya akan melaksanakan Eksekusi sesuai dengan Penetapan Eksekusi Pengadilan Negeri Makassar Nomor: 36 EKS/2019 jo No. 65/Pdt.G/2017/PN.Mks, hal mana bahwa eksekusi ini didasarkan atas permohonan pihak TERLAWAN I ic. Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma (YPTKD) yang beralamat di Jalan Pengayoman Kompleks Bougenville Blok D No.3 Makassar. Sedangkan TEREKSEKUSI dalam hal ini adalah YAYASAN PERGURUAN TINGGI KARYA DHARMA

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 3 dari 23 Putusan Perdata Gugatan Nomor 438/Pdt.Bth/2021/PN Mks

Yptkd yang beralamat di jalan gunung bawakaraeng nomor: 72 Makassar Yang telah memiliki legalitas hukum untuk menyelenggarakan pendidikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset, Teknolgi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor: 3/M/Kp/I/2015.

5. Bahwa adapun amar putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor:

65/Pdt.G/2017/PN.Mks berbunyi :

“MENGHUKUM TERGUGAT UNTUK MENGHENTIKAN SEGALA KEGIATAN YANG SIFATNYA MENGAMBIL ALIH HAK PENYELENGGARAAN UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIA (UVRI) MAKASSAR DARI PENGGUGAT”. (vide. Amar Putusan point 12).

TERGUGAT dalam hal ini adalah Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma Yptkd Makassar yang beralamat di Jalan Gunung Bawakaraeng No. 72 Makassar yang dalam perkara perlawanan ini berkedudukan sebagai TERLAWAN II.

6. Bahwa Penetapan Eksekusi Pengadilan Negeri Makassar Nomor: 36 EKS/2019/PN.Mks jo No. 65/Pdt.G/2017/PN.Mks, jelas-jelas bertentangan dengan hukum dan menimbulkan kerugian pihak PELAWAN dalam kedudukan, tanggung jawab PELAWAN selaku Rektor Universitas Pejuang Republik Indonesia yang secara teknis operasional melaksanakan kegiatan pendidikan.

ALASAN-ALASAN HUKUM BERDASARKAN FAKTA HUKUM :

❖ TERLAWAN I ic. PEMOHON EKSEKUSI ic. Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma YPTKD yg beralamat di Jalan Pengayoman Kompleks Bougenville Blok D No.3 Kota Makassar tidak memiliki legalitas hukum untuk menyelenggarakan pendidikan atas nama Universitas Veteran Republik Indonesia SEBAB dengan Terbitnya Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Nomor: 3/M/Kp/I/2015 maka satu-satunya universitas yang diakui untuk menyelenggarakan pendidikan adalah UNIVERSITAS PEJUANG REPUBLIK INDONESIA (UPRI) yang bernaung di bawah Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma Yptkd Makassar Jalan Gunung Bawakaraeng No. 72 Makassar dan tidak ada lagi Universitas bernama Universitas Veteran Republik Indonesia.

❖ Bahwa Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor: 3/M/Kp/I/2015 yang merupakan legal

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 4 dari 23 Putusan Perdata Gugatan Nomor 438/Pdt.Bth/2021/PN Mks

standing bagi Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI) yang beralamat di Jalan Gunung Bawakaraeng No. 72 Makassar untuk menyelenggarakan pendidikan tidak pernah dicabut dan/atau dibatalkan oleh institusi peradilan manapun juga termasuk institusi yang menerbitkan Surat Keputusan a quo.

❖ Sebagai satu produk hukum publik, maka keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang wewenang untuk membatalkan dan/atau mencabutnya adalah wewenang Pengadilan Tata Usaha Negara dan bukan Pengadilan Negeri. Demikian pula wewenang untuk menyatakan apakah suatu proses pendidikan di perguruan tinggi harus dihentikan atau tidak karena tidak terpenuhinya syarat administrasi merupakan wewenang Menteri Riset. Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang berada dalam rana hukum publik dan bukan hukum privat.

❖ Bahwa ATAS DASAR HUKUM MANA kemudian TERLAWAN I menyatakan diri menyelenggarakan pendidikan Universitas Veteran Republik Indonesia kemudian memohon eksekusi untuk menghentikan segala kegiatan yang sifatnya mengambil alih hak penyelenggaraan Universitas Veteran Republik Indonesia, sedangkan Terlawan I tidak memiliki legalitas dan baik secara de facto maupun de jure, Universitas Veteran Republik Indonesia (UVRI) sudah tidak ada lagi????

❖ Bahwa ATAS DASAR HUKUM MANA kemudian TERLAWAN I menyatakan dan telah membuat satu asumsi seakan -akan terjadi pengambil alihan hak penyelenggaran Universitas Veteran Republik Indonesia (UVRI) hingga memohon eksekusi, SEDANGKAN PELAWAN dalam menjalankan kegiatan operasional pendidikan di bawah naungan Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma Yptkd Makassar Jalan G.Bawakaraeng no. 72 Makassar telah memperoleh izin/legalitas berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi R.I Nomor: 3/M/Kp/I/2015. Asumsi bukanlah fakta hukum sebab fakta hukumnya UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIA SUDAH TIDAK ADA LAGI!!!!.

7. Bahwa apabila Penetapan Eksekusi Nomor: 36 EKS/2019/PN.Mks jo No.

65/Pdt.G/2017/PN.Mks dilaksanakan maka jelas AKAN MEMBAWA KERUGIAN DAN MENGHAMBAT PROSES PENYELENGGARAAN STUDI/

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 5 dari 23 Putusan Perdata Gugatan Nomor 438/Pdt.Bth/2021/PN Mks

PENDIDIKAN bagi kurang lebih 20.812 (dua pulu h ribu delapan ratus dua belas) jumlah mahasiswa terdaftar pada Universitas Pejuang Republik Indonesia yang pelawan pimpin. Satu dan lain hal bahwa bilamana eksekusi tetap dilaksanakan sudah sangat jelas bertentangan dengan hakikat dan amanat UUD 45 yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

8. Bahwa dalam menyelenggarakan pendidikan, maka satu -satunya legalitas yang harus dimiliki adalah Ijin penyelenggaraan pendidikan berupa Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi sebagaimana telah dimiliki oleh Pelawan dalam menjalankan tugasnya sebagai Rektor.

9. Bahwa selama berlangsungya gugatan dalam Perkara Nomor:

65/Pdt.G/2017/PN.Mks antara Penggugat ic TERLAWAN I (Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma YPTKD yang berkedudukan di Jalan Pengayoman Kompleks Bougenville Blok D No.3 Makassar) dengan Tergugat ic. TERLAWAN II (Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma Yptkd yang berkedudukan di Jalan Gunung Bawakaraeng Nomor 72 Makassar), pihak Pelawan tidak pernah dilibatkan, padahal menurut hukum PELAWAN SELAKU REKTOR justru yang memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan pendidikan secara teknis dan operasional.

10. Bahwa terhadap Penetapan Eksekusi Pengadilan Negeri Makassar Nomor:

36 EKS/2019/PN.Mks jo No. 65/Pdt.G/2017/PN.Mks, PELAWAN telah mengajukan Klarifikasi Hukum dan diterima oleh Pengadilan Negeri Makassar pada tanggal 29 November 2021 dan juga kepada pihak Kapolrestabes Makassar.

11. Bahwa dengan kenyataan dan alasan -alasan berdasarkan fakta hukum tersebut di atas, maka beralasan hukum untuk menangguhkan Pelaksanaan Eksekusi berdasarkan Penetapan Pengadilan Negeri Makassar Nomor: 36 EKS/2019/PN.Mks jo No. 65/Pdt.G/2017/PN.Mks

BERDASARKAN segala uraian -uraian dan alasan-alasan hukum PELAWAN sebagaimana tertera dalam gugatan perlawanan ini, maka mohon dengan segala kerendahan hati kiranya Bapak Ketua/Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kelas I A Makassar yang mengadili perkara ini berkenan menerima gugatan perlawanan PELAWAN, seraya memutuskan hal-hal sebagai berikut :

DALAM PROVISI :

Menangguhkan pelaksanaan eksekusi Nomor: 36 EKS/2019/PN.Mks jo No.

65/Pdt.G/2017/PN.Mks

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 6 dari 23 Putusan Perdata Gugatan Nomor 438/Pdt.Bth/2021/PN Mks

DALAM POKOK PERKARA PRIMAIR :

• Mengabulkan seluruh gugatan perlawanan pelawan;

• Menyatakan PELAWAN adalah Pelawan yang benar;

• Membatalkan setidak-tidaknya menyatakan bahwa Penetapan Eksekusi Pengadilan Negeri Makassar Nomor: 36 EKS/2019/PN.Mks jo No.

65/Pdt.G/2017/PN.Mks tidak dapat dilaksanakan;

• Menghukum TERLAWAN I, TERLAWAN II, TERLAWAN III DAN TERLAWAN IV untuk membayar segala biaya perkara yang timbul.

SUBSIDER :

Mohon kiranya putusan yang seadil-adilnya menurut hukum.

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan , untuk kepentingan Pelawan telah datang menghadap kuasa hukumnya tersebut, Untuk Kepentingan Terlawan I telah datang menghadap kuasa hukumya yang bernama M. Yasser Yunus, S.H., berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 30 Desember 2021, dan untuk kepentingan Terlawan II telah datang menghadap kuasa hukumya yang bernama Mustandar S,H., M.H., berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 15 Desember 2021, sedangkan untuk Kepentingan Terlawan III dan Terlawan IV tidak pernah datang menghadap dipersidangan meskipun telah dipanggil dengan sah dan patut oleh Jurusita Pengadilan Negeri Makassar berdasarkan Risalah Panggilan tanggal 16 Desember 2021, tanggal 23 Desenber 2021, dan tanggal 30 Desember 2021 akan tetapi Terlawan III, Terlawan IV, tidak datang menghadap kepersidangan dan juga tidak menyuruh wakilnya yang sah untuk hadir dalam persidangan, sehingga pemeriksaan perkara tetap dilanjutkan meskipun tanpa kehadiran Terlawan III dan Terlawan IV tersebut ;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1 Tahun 2016, Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk Farid Hidayat Sopamena, S.H., M.H., Hakim pada Pengadilan Negeri Makassar sebagai Mediator;

Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 27 Januari 2022, upaya perdamaian tersebut tidak berhasil;

Menimbang, bahwa oleh karena upaya damai tidak berhasil, maka pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh Pelawan;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 7 dari 23 Putusan Perdata Gugatan Nomor 438/Pdt.Bth/2021/PN Mks

Menimbang, bahwa terhadap gu gatan Perlawanan Pelawan tersebut Para Terlawan memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:

Jawaban Terlawan I

I. Tentang Pelawan selaku Pihak Ketiga

1. Bahwa Pelawan tidak dapat dikategorikan sebagai Pihak Ketiga oleh karena Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI) adalah Universitas yang diselenggarakan oleh Termohon Eksekusi (Terlawan II) yaitu YAYASAN PERGURUAN TINGGI KARYA DHARMA (YPTKD) MAKASSAR, berdasarkan Akta Pendirian No. 214 tanggal 29 Nopember 2011.

2. Bahwa oleh karena Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI - PELAWAN) adalah Universitas yang diselenggarakan oleh Termohon Eksekusi (Terlawan II) bagaimana bisa Pelawan mengklaim diri selaku Pihak Ketiga sementara Pelawan adalah bahagian dari Termohon Eksekusi (Terlawan II).

3. Bahwa Terlawan I sangat memahami bila diajukannya Gugatan perlawanan Pihak Ketiga oleh Pelawan hanyalah salah satu upaya dari Termohon Eksekusi (Terlawan II) yang berkolaborasi dengan Pelawan untuk menghalang-halangi dilaksanakannya Eksekusi yang telah dimohonkan oleh Terlawan I.

4. Bahwa upaya lain yang telah dilakukan oleh Termohon untuk menghalang-halangi eksekusi adalah dengan melaporkan pidana Pembina dan mantan Ketua YAYASAN PERGURUAN TINGGI KARYA DHARMA (YPTKD) MAKASSAR, berdasarkan Akta Pendirian No. 9 tanggal 4-8-1960 yang seolah olah telah memalsukan Akta Perubahan No. 32 tanggal 23-01-2015, Akta Perubahan No. 27 tanggal 19-03-2015 dan Akta No. 11 tanggal 9 Juli 2015 (Perkara No. 595/Pid.B/2021).

Bahwa dengan berbekal adanya perkara pidana dan perkara perlawanan ini Termohon Eksekusi / Terlawan II memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Makassar untuk menunda pelaksanaan eksekusi padahal Putusan Perkara No. 65/Pdt.G/2017 ini telah berkekuatan hukum tetap.

Apabila upaya-upaya yang dilakukan oleh Termohon eksekusi tidak disikapi dengan bijak oleh Majelis Hakim maka tidak akan tercipta kepastian hukum dalam perkara ini.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 8 dari 23 Putusan Perdata Gugatan Nomor 438/Pdt.Bth/2021/PN Mks

II. Tentang alasan-alasan diajukannya Perlawanan Pihak Ketiga (Derden Verzet)

5. Bahwa semua alasan-alasan perlawanan yang didalilkan oleh Pelawan bukanlah alasan-alasan perlawanan pihak ketiga (derden verzet) oleh karena dasar diajukannya perlawanan pihak ketiga (derden verzet) haruslah berdasarkan kepemilikan sebagaimana yang diatur pada Pasal 195 ayat (6) HIR / Pasal 206 ayat (6) RBG.

6. Bahwa berdasarkan Pasal 195 ayat (6) HIR / Pasal 206 ayat (6) RBG maka yang dapat melakukan perlawanan pihak ketiga (derden verzet) adalah yayasan lain atau pihak lain yang merasa memiliki objek-objek yang disengketakan oleh Pemohon Eksekusi (Terlawan I) dengan termohon Eksekusi (II). Bukan seperti Pelawan yang merupakan bahagian dari Termohon eksekusi.

Berdasarkan jawaban dari Terlawan I di atas, mohon kiranya Majelis Hakim Yang Terhormat kiranya memutus perkara sebagai berikut :

1. Menolak gugatan Perlawanan dari Pelawan untuk seluruhnya 2. Menyatakan Pelawan adalah Pelawan yang tidak benar.

Atau bila mejelis hakim bependapat lain, Mohon Putusan yang seadil - adilnya.

Jawaban Terlawan II

1. Bahwa benar dalil Pelawan pada poin 1, namun telah terjadi penggantian Rektor dari Dr. H. Abd Asiz DP., SH.,MH., kepada Muh. Darwis Nur, S.Sos., M.Si. Berdasarkan Surat Keputusan Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma No. 045/YPTKD/XII/2021 tanggal 4 Desember 2021.

2. Bahwa benar dalil Pelawan pada poin 2 dan 3 yang menyatakan bahwa Rektor bertanggung jawab untuk menjalankan dan melaksanakan kewajiban dalam proses pendidikan pada Universitas Pejuang Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi RI No. 3/M/Kp/I/2015 tanggal 9 Januari 2015 tentang Izin Penyelenggaraan Univesitas Pejuang Republik Indoensia.

3. Bahwa benar dalil Pelawan pada pon 4 yang menjelaskan bahwa pengadilan Negeri Makassar telah memberikan Aaanmaning pada tanggal 30 Oktober 2019 dan disusul dengan surat No. W22-UI/5326/HK.02/XI/2021 tanggal 5 Nopember 2021, namun kemudian Panitera Pengadilan Negeri Makassar melakukan penundaan Eksekusi berdasarkan Surat No.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 9 dari 23 Putusan Perdata Gugatan Nomor 438/Pdt.Bth/2021/PN Mks

W22.U1/142/HK.02/1/2022 tanggal 11 Januari 2022 dengan alasan adanya Perkara Perlawanan a quo, namun kemudian Pengadilan Negeri Makassar kembali mengeluarkan Jadwal Eksekusi berdasarkan Surat No.

W22.U1/575/HKM.02/II/2022 tanggal 7 Februari 2022 tentang Pemberitahuan Pelaksaan Eksekusi yang akan dilaksakan pada hari Rabu tanggal 23 Februari 2022 Pukul 09.00 WITA.

4. Bahwa Penetapan Pengadilan Negeri Makassar No. 36 Eks/2019/PN.Mks Jo. No. 65/Pdt.G/2017/PN.Mks untuk menjalankan putusan yang berbunyi

”menghukum Tergugat Untuk Menghentikan segala Kegiatan yang Sifatnya Mengambil alih Hak Penyelenggaraan Universitas Veteran Republik Indonesia (UVRI) Makassar dari Penggugat” adalah tidak benar dan tidak berdasar menurut hukum, karena :

a. Bahwa baik UVRI maupun YPTKD/Terlawan I tidak mempunyai bukti kepemilikan terhadap harta berupa Kampus I di Jalan G. Bawakaraeng dan Kampus II di Jalan Antang Raya Makassar, Karena Kampus I adalah milik Terlawan II sedangkan Kampus II adalah Milik Ahliwaris H.M. Nur Tinri.

b. Bahwa penyelenggaraan Program Studi UVRI telah diambil alih oleh Universitas Karya Dharma Makassar (UKDM) sesuai dengan Surat Keputusan Kementerian Riset, Teknologi dan Dikti RI No.

163/KPT/I/2016 tanggal 3 Mei 2016 (vide:Bagian Kedelapan huruf a.

yang berbunyi: Penyelenggaraan Program Studi UVRI Makassar yang diselenggarakan oleh Jajasan Legium Veteran RI sebelum keputusan Menteri ini ditetapkan dinyatakan sah dan berlaku serta wajib menyesuaikan dengan Surat Keputusan ini (menyesuaikan diri dengan UKDM), UVRI dinyatakan diambil alih oleh UKDM, sehingga tidak relevan jika eksekusi tersebut dialamatkan kepada Terlawan II.

c. Bahwa Izin Penyelenggaraan Universitas Veteran Republik Indonesia (UVRI) Makassar telah dicabut berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Riset, Teknologi dan Dikti RI No. 163/KPT/I/2016 tanggal 3 Mei 2016 (vide:Bagian Kedelapan huruf b. Yang berbunyi: “Surat Keterangan Terdaftar Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 1/B-ST//P/62 tanggal 19 Desember 1962 (Pendirian FKIP Perguruan Tinggi Legium Veteran RI) dan Surat Keterangan Terdaftar Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 1a/B-ST/P/64 tanggal 21

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 10 dari 23 Putusan Perdata Gugatan Nomor 438/Pdt.Bth/2021/PN Mks

April 1964 (Pendirian Universitas Veteran RI Makassar) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, sehingga UVRI dinyatakan tidak ada lagi d. Bahwa Izin Penyelenggaraan UPRI berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi RI No. 3/M/Kp/I/2015 tanggal 9 Januari 2015 tentang Izin Penyelenggaraan Univesitas Pejuang Republik Indoensia, masih tetap berlaku karena sampai saat tidak pernah dibatalkan oleh pihak manapun.

e. Bahwa sesuai dengan Putusan Pengadilan Negeri Makassar No.

595/Pid.B/2022/PN.Mks tanggal 19 Januari 2022 dalam amarnya dinyatakan antara lain sebagai berikut:

1) Menyatakan Terdakwa Drs. H.M. Aris Pangerang , SH., MH., telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Turut serta memakai / menggunakan surat palsu (Berupa Akta Notaris No. 32, 27 dan 11)

2) Menetapkan Barang Bukti berupa:

- 1 (satu) salinan minuta Akta No. 32 tanggal 23 Januari 2015 oleh Febert Ricardo Pinontoan, SH.

- 1 (satu) salinan minuta Akta No. 27 19 Maret 2015 oleh Febert Ricardo Pinontoan, SH.

- 1 (satu) salinan minuta Akta No. 11 tanggal 9 Juli 2015 oleh Febert Ricardo Pinontoan, SH.

Dirampas untuk dimusnahkan Penjelasan:

- Bahwa Terdakwa Drs. H.M. Aris Pangerang , SH., MH., adalah pihak penghadap dalam pembuatan Akta Akta No. 32 tanggal 23 Januari 2015 oleh Febert Ricardo Pinontoan, SH. dan Akta No.

27 19 Maret 2015 oleh Febert Ricardo Pinontoan, SH. yang kemudian berubah menjadi Akta No. 11 tanggal 9 Juli 2015 oleh Febert Ricardo Pinontoan, SH., telah dinyatakan bersalah karena turut serta menggunakan Surat Palsu.

- Bahwa kemudian ketiga akta tersebut dinyakan oleh Hakim dalam pertimbangan hukumnya bahwa isi dari akta tersebut tidak sesuai dengan yang seharusnya sehingga dianggap sebagai surat Palsu - Oleh karena ketiga akta tersebut merupakan dasar pendirian Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma (YPTKD) versi

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 11 dari 23 Putusan Perdata Gugatan Nomor 438/Pdt.Bth/2021/PN Mks

Termohon I (Pemohon Eksekusi) maka dengan dinyatakaannya ketiga akta tersebut sebagai surat palsu maka Legal Standing Pemohon Eksekusi tidak ada lagi.

- Bahwa berdasarkan uraian di atas maka berdasar jika Putusan Pengadilan yang dimohonkan eksekusi tersebut harus dinyatakan sebagai Putusan yang tidak mempunyai dasar eksekusi (Non eksekutebel).

Demikianlah Jawaban Terlawan II ini disampaikan dan dimohon kiranya Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo untuk mengadili perkara ini dengan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut :

1. Menerima Jawaban yang diajukan oleh Terlawan II untuk seluruhnya;

2. Menerima Gugatan Perlawanan yang diajukan oleh Pelawan untuk seluruhnya;

3. Membebankan seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Terlawan I;

Menimbang, bahwa terhadap Jawaban Terlawan I dan Terlawan II tersebut, pihak Pelawan telah menanggapi dengan mengajukan Replik dan terhadap Replik Pelawan, selanjutnya Terlawan I dan Terlawan II telah menanggapinya kembali dengan mengajukan Duplik dan untuk meringkas uraian Putusan ini di anggap telah termuat dan merupakan bagian dengan Putusan ini ;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil Gugatan Perlawanan Pelawan telah mengajukan bukti-bukti surat sebagai berikut :

1. Fotocopy Akta Pendirian Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma (YPTKD), tanggal 29 Nopember 2011 diberitanda P-1;

2. Fotocopy. Keputusan Menteri Hukum Dan Ham RI Nomor AHU- 8297.AH.01.04 Tahun 2011 Tanggal 7 Desember 2011 tentang Pengesahan Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma (YPTKD), diberitanda.P-2;

3. Fotocopy Akta Pernyataan Keputusan Rapat Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma (YPTKD), tanggal 20 April 2015 diberitanda P-3;

4. Fotocopy. Keputusan Menteri Hukum Dan Ham RI Nomor AHU-87.AH.01.05 Tahun 2015 Tanggal 15 Juni 2015 tentang Perubahan Anggaran Dasar Yayasan, diberitanda.P-4 ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 12 dari 23 Putusan Perdata Gugatan Nomor 438/Pdt.Bth/2021/PN Mks

5. Fotocopy. Keputusan Nomor 045/YPTKD/XII/2021 Tanggal 4 Desember 2021 tentang Pengangkatan Sdr. Muhammad Darwis Nur Tinri, S.Sos. MSi, sebagai Rektor Univ. Pejuang Repubilik Indonesia Makassar masa bakti 2021 -2025 diberitanda.P-5 ;

6. Fotocopy. Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 3/M/Kp/I/2015 Tanggal 9 Januari 2015 tentang pendirian Universitas Pejuang Repubilik Indonesia di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan diberitanda.P-6 ;

7. Fotocopy. Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 163/KPT/I/2016 Tanggal Mei 2016 tentang Pendirian Universitas Pejuang Repubilik Indonesia di Kota Makassar yang diselenggarakan oleh Legium Veteran Republik Indonesia diberitanda.P -7 ; 8. Fotocopy. Surat Keterangan Nomor : 1/B-5T/P/62 Tanggal 19 Desember

1962 diberitanda.P-8 ;

9. Fotocopy. Surat Keterangan Nomor : 1a/B-5T/P/64 Tanggal 21 April 1964 diberitanda.P-9 ;

10. Fotocopy. Statuta Universitas Pejuang Repubilik Indonesia, berdasarkan Surat Keputusan Nomor : 01/ST-UPRI/YPTKD/I/2016, diberitanda.P-10 ; 11. Fotocopy. Rekapitulasi Pelaporan PDDIKTI, diberitanda.P-11 ;

12. Fotocopy. Surat Kantor Hukum Eleine-Mulyai & Parnert, perihal Klarifikasi Hukum diberitanda.P-12 ;

13. Fotocopy. Salinan Putusan Perkara Pidana Nomor 595/Pid.B/2021/PN. Mks, diberitanda.P-13 ;

14. Fotocopy. Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Eksekusi Pengadilan Negeri Makassar, diberitanda.P-14 ;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil Jawabannya Terlawan I telah mengajukan bukti-bukti surat sebagai berikut :

1. Fotocopy, Berita Acara Pelaksanaan Eksekusi No. 36 Eks/2019/Pn.Mks, Jo.

No. 65/Pdt.G/2017/Pn.Mks, di beri tanda TI.1 ;

2. Fotocopy, Akta Perubahan (Berita Acara Rapat Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma) No. 32 Tanggal 23 Januari 2015), di beri tanda TI.2 ;

3. Fotocopy, Akta Penegasan No. 27 Tanggal 19 Maret 2015), di beri tanda TI.3 ;

4. Fotocopy, Putusan Peninjauan Kembali No. 563 PK/Pdt/2020, di beri tanda TI.4 ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 13 dari 23 Putusan Perdata Gugatan Nomor 438/Pdt.Bth/2021/PN Mks

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil Jawabannya Terlawan II telah mengajukan bukti-bukti surat sebagai berikut :

1. Fotocopy, Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pengurus lengkap Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma (YPTKD) No. 04 Tanggal 20 Juni 2019), di beri tanda TII.1 ;

2. Fotocopy, Surat Tanda Terima Barang Bukti dari Penyidik Polda, Tanggal 8 Februari 2020 di beri tanda TII.2 ;

3. Fotocopy, Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 3/M/Kp/I/2015 Tanggal 9 Januari 2015 tentang pendirian Universita Pejuang Repubilik Indonesia (UPRI) di Makassar, di beri tanda TII.3 ;

4. Fotocopy, Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 163//KPT/I/2016 Tanggal 9 Januari 2015 tentang pendirian Universita Pejuang Repubilik Indonesia (UPRI) di Makassar, di beri tanda TII.4 ;

5. Fotocopy, Putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor 595/Tanggal 19 Januari 2022 Atas Nama Terdakwa Drs. H.M. Aris Pangerang terkait tindak pidana pemalsuan, di beri tanda TII.5 ;

Menimbang, bahwa pihak Pelawan, Terlawan I dan Terlawan II, masing- masing menyatakan tidak mengajukan alat bukti saksi, meskipun majelis hakim telah memberikan kesempatan untuk itu ;

Menimbang, bahwa selanjutnya segala sesuatu yang termuat dalam berita acara persidangan perkara ini, untuk menyingkat putusan ini dianggap telah termuat dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini;

Menimbang, bahwa akhirnya para pihak menyatakan tidak ada hal-hal yang diajukan lagi dan mohon putusan;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM DALAM PROVISI

Menimbang, bahwa berdasarkan alasan -alasan dalam Perlawanan Pelawan, Pelawan telah mengajukan tuntutan Provisi yang pada pokoknya sebagai berikut:

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 14 dari 23 Putusan Perdata Gugatan Nomor 438/Pdt.Bth/2021/PN Mks

1. Menangguhkan pelaksanaan eksekusi Nomor: 36 EKS/2019/PN.Mks jo No.

65/Pdt.G/2017/PN.Mks ;

Menimbang, bahwa alasan -alasan Pelawan dalam provisi tersebut tidak ditanggapi secara khusus oleh Terlawan I akan tetapi dapat disimpulkan bahwa menurut Terlawan I tindakan Pelawan hanya untuk menghalang-halangi dilaksanakannya Eksekusi yang telah dimohonkan oleh Terlawan I tersebut :

Menimbang, bahwa setelah membaca dan mencermati tuntutan provisi dari Pelawan dan Tanggapan Para Terlawan terhadap tuntutan tersebut, majelis hakim akan mempertimbangan sebagai berikut :

Menimbang, bahwa dalam Hukum Acara yang berlaku dalam gugatan provisionil tidak diatur dalam HIR dan Rbg oleh karena itu dalam praktek diambil sebagai pedoman ketentuan -ketentuan dalam Rv yaitu Pasal 53 s/d 57 dan Pasal 332 serta Pasal 351 RV ;

Menimbang, bahwa Gugatan Provisi adalah permintaan pihak yang bersangkutan dalam hal ini Pengugat agar dalam persidangan yang sementara berlangsung diadakan tindakan pendahuluan guna kepentingan salah satu pihak sebelum adanya putusan akhir dengan alasan sangat perlu dan mendesak untuk menghindari kerugian dari masing-masing pihak ;

Menimbang, bahwa setelah membaca Tuntutan Provisi dari Pelawan tersebut, majelis hakim menilai bahwa Tuntutan Provisi dari Pelawan tidak lah bersifat sangat perlu dan mendesak lagi pula apa yang dimitakan oleh Pelawan tersebut menurut majelis hakim telah masuk materi pokok perkara Perlawanan Pelawan dan akan dipertimbangkan dalam pokok perkara tersenut ;

Menimbang, bahwa berdasarkan alasan -alasan tersebut, majelis hakim berkesimpulan terhadap tuntutan Provisi dari Pelawan tidaklah beralasan dan harus ditolak ;

Dalam Pokok Perkara

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat yang pada pokoknya adalah mengenai Eksekusi Pengadilan Negeri Makassar Nomor: 36 EKS/2019/PN.Mks jo No. 65/Pdt.G/2017/PN.Mks ;

Menimbang, bahwa dalam dalil-dalil perlawanan Pelawan dapat disimpulkan sebagai berikut :

PELAWAN merupakan Rektor Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI) yang berkedudukan di Makassar Jalan Gunung Bawakaraeng No. 72 dan diangkat secara resmi oleh Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Karya

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 15 dari 23 Putusan Perdata Gugatan Nomor 438/Pdt.Bth/2021/PN Mks

Dharma (YPTKD) Makassar berdasarkan Surat Keputusan Nomor: 02/SK - R/YPTKD/XII/2017 tanggal 4 Desember 2017 ;

Dalam jabatannya tersebut di atas, maka Pelawan selaku Rektor Universitas bertanggung jawab penuh untuk menjalankan dan/atau melaksanakan kewajiban tercapainya proses pendidikan dan pengajaran di bangku perguruan tinggi dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa/

warganegara sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 ; Akan tetapi kenyataannya, pada Tahun 2019 PELAWAN dikejutkan dengan adanya Aanmaning Pengadilan Negeri Makassar tertanggal 30 Oktober 2019 disusul dengan Surat Pengadilan Negeri Makassar Nomor : W22- U1/5326/HK.02/XI/2021 tanggal 5 November 2021 perihal Kordinasi rencana pelaksanaan eksekusi yang pada prinsipnya akan melaksanakan Eksekusi sesuai dengan Penetapan Eksekusi Pengadilan Negeri Makassar Nomor: 36 EKS/2019 jo No. 65/Pdt.G/2017/PN.Mks, hal mana bahwa eksekusi ini didasarkan atas permohonan pihak TERLAWAN I ic. Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma (YPTKD) yang beralamat di Jalan Pengayoman Kompleks Bougenville Blok D No.3 Makassar. Sedangkan TEREKSEKUSI dalam hal ini adalah YAYASAN PERGURUAN TINGGI KARYA DHARMA Yptkd yang beralamat di jalan gunung bawakaraeng nomor: 72 Makassar Yang telah memiliki legalitas hukum untuk menyelenggarakan pendidikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset, Teknolgi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor: 3/M/Kp/I/2015 ;

Bahwa Penetapan Eksekusi Pengadilan Negeri Makassar Nomor: 36 EKS/2019/PN.Mks jo No. 65/Pdt.G/2017/PN.Mks, jelas-jelas bertentangan dengan hukum dan menimbulkan kerugian pihak PELAWAN dalam kedudukan, tanggung jawab PELAWAN selaku Rektor Universitas Pejuang Republik Indonesia yang secara teknis operasional melaksanakan kegiatan pendidikan ; Menimbang, bahwa dalil-dalil Pelawan tersebut telah dibantah oleh Terlawan I yang pada pokoknya menyatakan sebagai berikut :

Bahwa Pelawan tidak dapat dikategorikan sebagai Pihak Ketiga oleh karena Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI) adalah Universitas yang diselenggarakan oleh Termohon Eksekusi (Terlawan II) yaitu YAYASAN PERGURUAN TINGGI KARYA DHARMA (YPTKD) MAKASSAR, berdasarkan Akta Pendirian No. 214 tanggal 29 Nopember 2011 ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 16 dari 23 Putusan Perdata Gugatan Nomor 438/Pdt.Bth/2021/PN Mks

Bahwa oleh karena Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI - PELAWAN) adalah Universitas yang diselenggarakan oleh Termohon Eksekusi (Terlawan II) bagaimana bisa Pelawan mengklaim diri selaku Pihak Ketiga sementara Pelawan adalah bahagian dari Termohon Eksekusi (Terlawan II) ;

Bahwa Terlawan I sangat memahami bila diajukannya Gugatan perlawanan Pihak Ketiga oleh Pelawan hanyalah salah satu upaya dari Termohon Eksekusi (Terlawan II) yang berkolaborasi dengan Pelawan untuk menghalang-halangi dilaksanakannya Eksekusi yang telah dimohonkan oleh Terlawan I ;

Bahwa upaya lain yang telah dilakukan oleh Termohon untuk menghalang-halangi eksekusi adalah dengan melaporkan pidana Pembina dan mantan Ketua YAYASAN PERGURUAN TINGGI KARYA DHARMA (YPTKD) MAKASSAR, berdasarkan Akta Pendirian No. 9 tanggal 4-8-1960 yang seolah olah telah memalsukan Akta Perubahan No. 32 tanggal 23-01-2015, Akta Perubahan No. 27 tanggal 19-03-2015 dan Akta No. 11 tanggal 9 Juli 2015 (Perkara No. 595/Pid.B/2021) ;

Bahwa dengan berbekal adanya perkara pidana dan perkara perlawanan ini Termohon Eksekusi / Terlawan II memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Makassar untuk menunda pelaksanaan eksekusi padahal Putusan Perkara No. 65/Pdt.G/2017 ini telah berkekuatan hukum tetap ;

Menimbang, bahwa sedangkan Terlawan II tidak membantah dalil -dalil Perlawanan Pelawan dan hanya membenarkan dalil-dalil Perlawanan Pelawan tersebut :

Menimbang, bahwa berdasarkam dalil-dalil Perlawanan Pelawan dan bantahan Terlawan I terhadap dalil-dalil Pelawan tersebut, maka majelis hakim dapat menarik pokok permasalahan antara Pelawan dan Terlawan I dan harus dibuktikan terlebih dahulu adalah sebagai berikut :

1. Apakah Pelawan merupakan Pelawan yang beritikad baik dan benar ? 2. Apakah Pelawan dapat dikategorikan sebagai pihak ketiga yang

berkepentingan terhadap objek yang akan dilakukan eksekusi ?

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil Perlawanannya, Pelawan telah mengajukan 14 (empat belas) bukti surat sedangkan Terlawan I telah mengajukan 4 (empat) bukti surat dan Telawan II telah mengajukan 5 (lima) bukti surat, bukti-bukti mana akan dipertimbangkan sebagai berikut ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 17 dari 23 Putusan Perdata Gugatan Nomor 438/Pdt.Bth/2021/PN Mks

Menimbang, bahwa terhadap bukti surat P-1, yaitu Akta Pendirian Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma(YPTKD), tanggal 29 Nopember 2011, bukti surat P-3, yaitu Akta Pernyataan Keputusan Rapat Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma(YPTKD), tanggal 20 April 2015, bukti surat P-7, yaitu Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 163/KPT/I/2016 Tanggal Mei 2016 tentang pendirian Univ. Pejuang Repubilik Indonesia di Kota Makassar yang diselenggarakan oleh Legium Veteran Republik Indonesia, bukti Surat P-8, yaitu Surat Keterangan Nomor : 1/B-5T/P/62 Tanggal 19 Desember 1962, bukti Surat P-12, yaitu Surat Kantor Hukum Eleine-Mulyai & Parnert, perihal Klarifikasi Hukum dan bukti surat P-18, yaitu Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Eksekusi Pengadilan Negeri Makassar, oleh karena bukti surat P-1, P-3, P-7, P-8, P-12 dan P-14 tidak dapat diperlihatkan surat aslinya dalam persidangan, maka terhadap bukti surat tersebut tidak akan dipertimbangkan dan dikesampingkan ;

Menimbang, terhadap bukti surat P-2, yaitu Surat Keputusan Menteri Hukum Dan Ham RI Nomor AHU-8297.AH.01.04 Tahun 2011, Tanggal 7 Desember 2011, tentang Pengesahan Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma (YPTKD), bukti surat P-4, yaitu Keputusan Menteri Hukum Dan Ham RI Nomor AHU-87.AH.01.05 Tahun 2015 Tanggal 15 Juni 2015 tentang Perubahan Anggaran Dasar Yayasan, bukti surat P-5, yaitu Surat Keputusan Nomor 045/YPTKD/XII/2021 Tanggal 4 Desember 2021 tentang Pengangkatan Sdr.

Muhammad Darwis Nur Tinri, S.Sos. MSi, sebagai Rektor Universitas Pejuang Repubilik Indonesia Makassar masa bakti 2021-2025, bukti Surat P-6, yaitu Surat Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 3/M/Kp/I/2015 Tanggal 9 Januari 2015 tentang pendirian Universitas Pejuang Repubilik Indonesia di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan ;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat P-2. P-4, P-5 dan bukti surat P-6, telah terungkap fakta yang pada pokoknya menerangkan bahwa benar Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma (YPTKD) dalam hal ini Terlawan II adalah yayasan yang telah terdaftar di Kantor Kementrian Hukum dan hak Azasi Manusia selaku badan hukum dan telah memutuskan dan mengangkat sdr. Muhammad Darwis Nur Tinri selaku Rektor Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI) Makassar masa bakti tahun 2021 sampai dengan 2025 ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 18 dari 23 Putusan Perdata Gugatan Nomor 438/Pdt.Bth/2021/PN Mks

Menimbang, bahwa terhadap bukti surat P-9, yaitu Surat Keterangan Nomor : 1a/B-5T/P/64 Tanggal 21 April 1964, yang pada pokoknya menerangkan bahwa Perguruan Tinggi Swasta Universitas Veteran RI. di Makassar adalah Perguruan Tinggi Swasta Terdaftar terhitung mulai tanggal 1 April 1964 ;

Menimbang, bahwa terhadap bukti surat P-10, yaitu Statuta Universitas Pejuang Repubilik Indonesia, berdasarkan Surat Keputusan N omor : 01/ST- UPRI/YPTKD/I/2016 dan bukti surat P-11, yaitu Rekapitulasi Pelaporan PDDIKTI ;

Menkimbang, bahwa berdasarkan bukti surat P-10 dan P-11 telah terungkap fakta bahwa benar Universitas Pejuang Repubilik Indonesia, berdiri berdasarkan Surat Keputusan Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma Makassar yang mengelola beberapa program studi ;

Menimbang, bahwa terhadap bukti surat P-13, yaitu. Salinan Putusan Perkara Pidana Nomor 595/Pid.B/2021/PN. Mks yang pada pokoknya telah menjatuhkan putusan yang amar lengkapnya sebagai berikut ;

Mengadili :

1. Menyatakan terdakwa Drs. H. M. Aris Pangerang, S.H., M.H. tidak terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan pada dakwaan Primair ; 2. Membebaskan terdakwa Drs. H. M. Aris Pangerang, S.H., M.H. tersebut dari

dakwaan Primair tersebut ;

3. Menyatakan terdakwa Drs. H. M. Aris Pangerang, S.H., M.H. telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana “turut serta memakai/menggunakan Surat Palsu ;

4. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Drs. H. M. Aris Pangerang, S.H., M.H., dengan Pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan 6 (enam) bulan ; 5. Dan seterusnya ;

Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Negeri Makassar tersebut, belum memperoleh kekuatan hukum yang tetap oleh karena pihak terdakwa telah mengajukan upaya hukum banding ;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti surat yang diajukan oleh Pelawan tersebut telah terungkap fakta yang pada pokoknya menerangkan bahwa Pelawan adalah Perguruan tinggi yang dibentuk berdasarkan Surat keputusan dari Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma (YPTKD) dalam hal ini Terlawan II dan merupakan yayasan yang telah terdaftar di Kantor Kementrian

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 19 dari 23 Putusan Perdata Gugatan Nomor 438/Pdt.Bth/2021/PN Mks

Hukum dan hak Azasi Manusia selaku badan hukum dan selanjutnya telah memutuskan dan mengangkat sdr. Muhammad Darwis Nur Tinri selaku Rektor Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI) Makassar masa bakti tahun 2021 sampai dengan 2025 ;

Menimbang, bahwa selanjutnya majelis hakim akan mempertimbangkan bukti-bukti surat yang diajukan oleh Terlawan I sebagai berikut :

Menimbang, bahwa terhadap bukti surat T.I-1, yaitu Terlawan I Berita Acara Pelaksanaan Eksekusi No. 36 Eks/2019/Pn.Mks, Jo. No. 65/Pdt.G/2017/

Pn.Mks, yang pada pokoknya menerangkan bahwa pada hari Jumat, tanggal 25 Maret 2022 Panitera Pengadilan Negeri Makassar telah melaksanakan eksekusi di alamat Jalan Gunung Bawakaraeng, Nomor 72 Makassar, dan membacakan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Makassar Nomor 36 Eks/2019/Pn.Mks, Jo.

No. 65/Pdt.G/2017/ Pn.Mks, dan Panitera menyerahkan objek eksekusi hak Penyelenggaraan Universitas Veteran Republik Indonesia tersebut kepada H.

Andi Rachman selaku Pemohon Eksekusi ;

Menimbang, bahwa terhadap bukti surat T.I-2, yaitu Akta Perubahan (Berita Acara Rapat Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma) No. 32 Tanggal 23 Januari 2015), dan bukti surat T.I-3, yaitu Akta Penegasan No. 27 Tanggal 19 Maret 2015) yang pada pokoknya menerangkan bahwa benar Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma, telah beberapa kali mengalami perubahan dan terakhir pada tanggal 23 Januari 2015, akta tersebut memiliki hubungan historis dan hubungan hukum dengan akta pendirian awal dengan Nomor 9 tahun 1960, sebagaimana yang terurai lengkap dalam akta tersebut ;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat T.I-2 dan T.I-3, telah terungkap fakta bahwa benar kedudukan Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma dalam hal ini Terlawan I adalah sah menurut hukum ;

Menimbang, bahwa terhadap bukti T.I-4, yaitu Putusan Peninjauan Kembali No. 563 PK/Pdt/2020, yang pada pokoknya menerangkan bahwa Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma (YPTKD) Makassar dalam hal ini Tergugat II telah mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali terhadap Putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor 65/Pdt.G/2017/Pn.Mks. tanggal 27 November 2017 Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Makassar Nomor 82/PDT/PT.

MKS. tanggal 7 Mei 2018, Jo Putusan Mahkamah Agung Nomor 1324 K/Pdt/2019, tanggal 17 Juni 2019, yang amar putusaan adalah sebagai berikut :

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

(20)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 20 dari 23 Putusan Perdata Gugatan Nomor 438/Pdt.Bth/2021/PN Mks

Mengadili ;

1. Menolak permohonan Peninjauan Kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma (YPTKD) Makassar tersebut ;

2. Menghukum Pemohon Peninjauan Kemnali untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan, yang dalam pemeriksaan peninjauan kembali sejumlah Rp.2.500.000,00,- (dua juta lima ratis ribu rupiah) ;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukt surat yang diajukan oleh Terlawan I bahwa benar kedudukan Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma dalam hal ini Terlawan I adalah sah menurut hukum dan Terlawan I telah melakukan Permohonan eksekusi terhadap Putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor 65/Pdt.G/2017/Pn.Mks. tanggal 27 November 2017 Jo.

Putusan Pengadilan Tinggi Makassar Nomor 82/PDT/PT. MKS. tanggal 7 Mei 2018, Jo Putusan Kasasi Mahkamah Agung Nomor 1324 K/Pdt/2019, tanggal 17 Juni 2019 Jo Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Nomor No. 563 PK/Pdt/2020 dan eksekusi terhadap perkara tersebut telah dilaksanakan oleh Panitera Pengadilan Negeri Makassar 25 Maret 2022;

Menimbang, bahwa selanjutnya majelis hakim akan mempertimbangkan bukti-bukti surat yang diajukan oleh Terlawan II sebagai berikut :

Menimbang, bahwa terhadap bukti sura T.II-1, yaitu Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pengurus lengkap Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma (YPTKD) No. 04 Tanggal 20 Juni 2019), dan bukti surat T.II-4, yaitu Surat Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 163//KPT/I/2016 Tanggal 3 mei 2016, tentang Izin Pendirian Universitas Karya Dharma Makassar yang diselengarakan oleh Legium Veteran Repubilik Indonesia di Kota Makassar, oleh karena bukti surat T.II-1 dan T.II-4 tersebut tidak dapat diperlihatkan surat aslinya dalam persidangan, maka terhadap bukti surat tersebut tidak akan dipertimbangkan dan dikesampingkan ;

Menimbang, bahwa terhadap bukti surat T.II-2, yaitu; Surat Tanda Terima Barang Bukti dari Penyidik Polda, Tanggal 8 Februari 2020, oleh karena bukti surat tersebut belum ada tindak lanjut dari pemeriksaan penyidik dan lagi pula bukti surat tersebut tidak ada kaitannya dengan perkara a quo, maka terhadap bukti surat T.II-2, haruslah dikesampingkan ;

Menimbang, bahwa terhadap bukti surat T.II-3, bukti surat mana sama dengan bukti surat P-6, yaitu Keputusan Menteri Riset Teknologi dan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

(21)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 21 dari 23 Putusan Perdata Gugatan Nomor 438/Pdt.Bth/2021/PN Mks

Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 3/M/Kp/I/2015 Tanggal 9 Januari 2015 tentang Izin pendirian Universita Pejuang Repubilik Indonesia (UPRI) di Makassar oleh Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma (YPTKD) Makassar Provinsi Silawesi Selatan ;

Menimbang, bahwa terhadap bukti surat T.II-5, bukti surat mana sama dengan bukti surat P-13, yaitu Salinan Putusan Perkara Pidana Nomor 595/Pid.B/2021/PN. Mks ;

Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Negeri Makassar tersebut, belum memperoleh kekuatan hukum yang tetap oleh karena pihak terdakwa telah mengajukan upaya hukum banding ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan tersebut di atas, majelis hakim dapat menarik kesimpulan bahwa benar Pelawan dalam hal ini Universitas Pejuang Repubilik Indonesia (UPRI) di Makassar dibentuk berdasarkan surat keputusan dari Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma (YPTKD) Makassar dalam hal ini Terlawan II ;

Menimbang, bahwa dalam Putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor 65/Pdt.G/2017/Pn.Mks. tanggal 27 November 2017 Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Makassar Nomor 82/PDT/PT. MKS. tanggal 7 Mei 2018, Jo Putusan Mahkamah Agung Nomor 1324 K/Pdt/2019, tanggal 17 Juni 2019 yang pada pokoknya dalam amar angka 4 mengatakan bahwa Menyatakan Pembanding semula Tergugat yang merupakan Yayasan yang baru beridir berdasarkan Akta pendirian tanggal 29-11-2011, Nomor 214 yang dibuat dihadapan Notaris Abdul Muis S.H., M.H., yang juga menamakan diri Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma (YPTKD) Makassar, tidak ada hubungan sangkut paut, tidak ada hubungan historis dan tidak ada hubungan hukum dengan Jajasan Perguruan Tinggi Legium Veteran Republik Indonesia, berdasarkan Akta Pendirian tanggal 4-08-1960, Nomor 9 yang dibuat dihadapan Mr. Raden Emiel Abdulkarmen ;

Menimbang, bahwa berdasarkan alasan tersebut di atas, maka majelis hakim berpendapat bahwa oleh karena Pelawan dalam hal ini Universitas Pejuang Repubilik Indonesia (UPRI) di Makassar terbentuk berdasarkan surat keputusan dari Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma (YPTKD) Makassar dalam hal ini Terlawan II, sedangkan kedudukan Terlawan II dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat dan tidak berhak terhadap objek seksekusi dalam Putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor 65/Pdt.G/2017/Pn.Mks. tanggal 27 November 2017 Jo. Putusan Pengadilan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

(22)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 22 dari 23 Putusan Perdata Gugatan Nomor 438/Pdt.Bth/2021/PN Mks

Tinggi Makassar Nomor 82/PDT/PT. MKS. tanggal 7 Mei 2018, Jo Putusan Kasasi Mahkamah Agung Nomor 1324 K/Pdt/2019, tanggal 17 Juni 2019 Jo Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Nomor No. 563 PK/Pdt/2020, maka kedudukan pelawan hanyalah merupakan bagian dari Terlawan II bukanlah termasuk dalam pihak ketiga (darden verzet) yang berkepentingan langsung terhadap objek eksekusi ;

Menimbang, bahwa oleh karena Pelawan bukanlah termasuk dalam pihak ketiga (darden verzet) yang berkepentingan langsung terhadap objek eksekusi maka tindakan perlawanan pelawan tidak beralasan hukum maka tindakan pelawan tersebut bukanlah merupakan pelawan yang beritikad baik ;

Menimbang, bahwa berdasarkan segala uraian dan alasan -alasan pertimbangan hukum tersebut di atas, maka majleis hakim berpendapat terhadap perlawanan pelawan haruslah ditolak untuk seluruhnya ;

Menimbang, bahwa oleh karena perlawanan pelawan ditolaj, maka kepada Pelawan dihukum untuk membayar ongkos perkara yang besaran jumlahnya akan disebutkan dalam amar putusam ini ;

Memperhatikan Ketentuan Pasal 206 RBG serta peraturan-peraturan lain yang bersangkutan;

MENGADILI:

DALAM PROVISI

- Menolak Tuntutan Pro

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dalam penyusunan studi kasus ini menunjukkan bahwa Putusan Nomor 43/PDT/G/2008/PN BDG yang menyatakan sah dan berharga atas Akta pengakuan utang

Berdasar pada penelitian yang dilakukan penulis bahwa semua kriteria class action dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 304 K/PDT.SUS/2012 telah dipenuhi mengingat

915/Pid.B/2012/PN.Mks, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Makassar, telah meneliti secara cermat dan seksama semua perbuatan, kejadian atau keadaan- keadaan

73 ditemukan 1 (satu) sachet Kristal bening shabu yang mana ditemukan pada tangan kanan Anak dan pada saat diintrogasi mengenai kepemilikan barang tersebut Anak

Mekanisme upaya keberatan terhadap putusan Badan Penyesaian Sengketa Konsumen di Pengadilan Negeri Makassar dapat dilakukan apabila terdapat salah satu pihak yang

Judul Tesis : ANALISIS YURIDIS PEMERIKSAAN CALON TERAMPU SEBELUM ADANYA PENETAPAN PENGAMPUAN OLEH PENGADILAN (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 2221 K/PDT/2010.. Nama Mahasiswa :

59/pdt g 2017/pn bna yang dalam putusan perbuatan melawan hukum, serta untuk mengatahui dan menganalisis tentang proses penyelesaian beserta hasilnya, dalam kasus pembatalan hasil

Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan putusan dalam perkara gugatan antara Nikko Liang dan Kasman