• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Pengadilan Negeri Klaten Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln

N/A
N/A
alya citra

Academic year: 2024

Membagikan "Putusan Pengadilan Negeri Klaten Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

Hal. 1 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

P U T U S A N

Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Negeri Klaten yang mengadili Perkara Perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara:

AMBAR SISWANTI, bertempat tinggal di Jalan Babadan RT 002/ RW 009, Ngemplak, Kabupaten Sleman, Provinsi D.I.

Yogyakarta, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Raditya Elang Wijaya, S.H., Muhammad Edwin Saputra, S.H. dan Wisnu Nugroho Wicaksono, S.H., Advokat pada kantor hukum R.E. Wijaya & Partners, beralamat di Jalan Kusumanegara 122, Umbulharjo, Yogyakarta, D.I.

Yogyakarta 55165/e-mail [email protected] berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 20 April 2024, selanjutnya disebut sebagai Penggugat;

Lawan:

SRI SUKANTARI, bertempat tinggal di Dusun Tumpukan RT 002/ RW 002, Kelurahan Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Yodi Wisnu Wardana, S.H., Shendi Prasetyo Wibowo, S.H., Advokat pada kantor hukum Yodi Wisnu Wardana & Partners, beralamat di Dukuh Sangon RT. 001 RW. 004, Desa Meger, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten/e-mail [email protected] berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 21 Agustus 2024, selanjutnya disebut sebagai Tergugat I;

DEWI SETIANINGSIH, bertempat tinggal di Dusun Tumpukan RT 002/

RW 002, Kelurahan Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, dalam hal ini

(2)

Hal. 2 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

memberikan kuasa kepada Yodi Wisnu Wardana, S.H., Shendi Prasetyo Wibowo, S.H., Advokat pada kantor hukum Yodi Wisnu Wardana & Partners, beralamat di Dukuh Sangon RT. 001 RW. 004, Desa Meger, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten/e-mail [email protected] berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 21 Agustus 2024, selanjutnya disebut sebagai Tergugat II;

Pengadilan Negeri tersebut;

Membaca berkas perkara yang bersangkutan;

Mendengar kedua belah pihak yang berperkara;

Memperhatikan bukti-bukti yang diajukan oleh kedua belah pihak;

TENTANG DUDUK PERKARA

Menimbang bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tanggal 21 Juli 2024 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Klaten pada tanggal 1 Agustus 2024 dengan Nomor Register 97/ Pdt.G/2024/PN Kln, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat merupakan pemilik tanah yang sah dengan alas hak Sertifikat Hak Milik nomor 888 / Jogonalan (Tanah SHM 888 / Jogonalan), atas sebidang tanah sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi/Surat Ukur tanggal 30 Desember 1989, Nomor : 16531/1989 seluas 980m2 (sembilan ratus delapan puluh meter persegi) dengan Nomor Indentitas Bidang Tanah (NIB) : 11.19.09.07.00672 dan Surat Pemberitahuan Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT PBB) Nomor Objek Pajak (NOP) : 33.10.090.005.006-0165.0. Terletak di Kelurahan/Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah;

2. Bahwa Penggugat memperoleh hak atas tanah sertifikat hak milik nomor 888 / Jogonalan dari transaksi jual beli antara sdr. (alm) Sunaryanta, BA. dengan Penggugat di hadapan Notaris Chatarina Gatri Umbaningrum, S.H., M.Kn.

yang berkedudukan di Girimulyo, Blok A Gang II No. 9, Gergunung, Klaten

(3)

Hal. 3 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

Utara, Klaten, Jawa Tengah dan telah sesuai proses peralihan tanah tersebut dengan hukum serta aturan-aturan in casu / a quo yang berlaku;

3. Bahwa saat membeli tanah tersebut pada tahun 2015, sudah berdiri rumah permanen yang ditempati sdri. Cipto Kanthi yang mengaku sebagai penjaga tanah tersebut. Di usianya yang renta Penggugat tidak menaruh rasa curiga ditambah dengan keterangan dari sdri. Cipto Kanthi yang menyatakan bahwa hanya menunggu masa tuanya habis serta ingin tinggal di rumah tersebut, diperkuat oleh keterangan dari sdr. (alm) Sunaryanta, BA. beserta istri yang menyatakan hal yang sama dengan sdri. Cipto Kanthi sekiranya pada Tahun 2014/2015 sebelum Penggugat membeli tanah tersebut di atas;

4. Bahwa atas hal tersebut penggugat dengan hati nurani penggugat beranggapan bahwa tidak menjadi sebuah masalah jika membiarkan sdri.

Cipto Kanthi tinggal di rumah tersebut, dengan alasan penggugat tidak langsung akan menggunakan tanah tersebut dan niat dari penggugat memberikan izin sdri. Cipto Kanthi hanya sebatas untuk saling tolong- menolong kepada sesama manusia;

5. Bahwa pada tahun 2015 Penggugat memerintahkan dan memberikan izin kepada sdr. Didik untuk tinggal menempati tanah a quo sembari menjaga tanah milik Penggugat;

6. Bahwa sdri. Cipto Kanthi meninggal pada tanggal 14 Agustus 2022 di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah;

7. Bahwa pada tahun 2020 Penggugat berniat untuk menjual tanah tersebut namun ternyata anak dari sdri. Cipto Kanthi yaitu Para Tergugat tersebut tinggal di rumah dengan ID Pelanggan PLN : 524040328485 atas nama Wiryo Salim, yang dulu ditinggali oleh sdri. Cipto Kanthi yang berdiri di atas tanah Penggugat untuk menjaga sdri. Cipto Kanthi yang sedang sakit hingga meninggal, namun pada faktanya Para Tergugat ingin menguasai tanah Penggugat setelah sdri. Cipto Kanthi meninggal dunia;

8. Bahwa di kemudian hari Para Tergugat mengaku sebagai ahli waris dari orang yang memiliki alas hak pertama yaitu, alm. Kartopawiro dengan tujuan agar mendapatkan bagian dari tanah yang sudah menjadi milik Penggugat secara sah sesuai dengan peraturan dan kaidah-kaidah yang ada dan tidak melawan hukum;

(4)

Hal. 4 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

9. Bahwa Penggugat berulang kali memberikan somasi kepada Para Tergugat, akan tetapi tidak ditanggapi dengan baik dan bahkan setelah Penggugat memberikan teguran secara langsung kepada Para Tergugat melalui Kuasa Hukum Penggugat, Para Penggugat tetap tidak bersedia untuk pergi dari tanah Penggugat;

10. Bahwa mediasi antara Penggugat dan Para Tergugat sudah beberapa kali dilakukan namun tidak berhasil;

11. Bahwa penggugat sudah melakukan segala cara dan upaya untuk penyelesaian perkara ini namun tetap tidak berhasil. Bahwa Penggugat pernah menawarkan pemberian sejumlah uang kepada Para Tergugat dengan tujuan mencari penyelesaian terbaik namun Para Tergugat menolak serta tidak mau pergi dengan alasan karena diperintahkan untuk tetap meninggali rumah tersebut oleh sdr. Sunardi yang diakui oleh Pihak Tergugat adalah sebagai keluarga dari Para Tergugat;

12. Bahwa penggugat mengalami kerugian atas perbuatan sewenang-wenang yang dilakukan oleh Para Tergugat, diantaranya adalah :

a. Penggugat ingin menjual objek tanah SHM 888 / Jogonalan namun tidak bisa;

b. Penggugat tidak dapat menyewakan atau mengelola objek tanah SHM 888 / Jogonalan secara menyeluruh;

c. Penggugat memiliki rencana untuk tinggal bersama anak Penggugat di daerah lain namun terhalang objek tanah SHM 888 / Jogonalan belum bisa terjual sehingga jika ditinggal dikhawatirkan permasalahan yang terjadi seperti yang dijelaskan dalam gugatan ini akan menjadi semakin rumit;

d. Penggugat kehilangan banyak waktu tenaga dan membebani psikis Penggugat karena perkara ini;

e. penggugat mengeluarkan banyak biaya karena perkara ini;

13. Bahwa telah dijelaskan pada Pasal 2 jo. Pasal 6 ayat (1) huruf a, b, c, dan d Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 51 Tahun 1960 tentang Larangan Pemakaian Tanah Tanpa Izin Yang Berhak Atau Kuasanya, yang pada intinya mengatur mengenai pemakaian tanah tanpa izin yang berhak atau kuasanya serta menjelaskan bahwa orang yang

(5)

Hal. 5 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

menyuruh / memfasilitasi tindakan tersebut turut digolongkan dalam perbuatan melawan hukum dan merupakan pelanggaran serta suatu perbuatan yang patut diduga sebagai Tindak Pidana;

14. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 1365 KUH Perdata maka suatu perbuatan melawan hukum yang dapat digugat melalui pengadilan haruslah mengandung unsur-unsur antara lain :

a. Adanya suatu perbuatan

Perbuatan tersebut baik berbuat sesuatu (aktif maupun tidak berbuat sesuatu (pasif) padahal dia mempunyai kewajiban untuk membuatnya, kewajiban tersebut tentunya lahir oleh hukum yang berlaku bukan lahir oleh suatu kesepakatan atau kontrak ;

b. Perbuatan tersebut melawan hukum

Perbuatan melawan hukum di sini haruslah diartikan menurut pengertian setelah tahun 1919 yaitu dalam arti yang seluas-luasnya yang meliputi:

Perbuatan yang melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Yang melanggar hak orang lain yang dijamin oleh hukum;

Perbuatan yang bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku;

Perbuatan yang bertentangan dengan kesusilaan;

Perbuatan yang bertentangan dengan sikap yang baik dalam masyarakat untuk memperhatikan kepentingan orang lain;

c. Adanya kesalahan

Suatu perbuatan dapat dianggap oleh hukum mengandung unsur kesalahan sehingga dapat dikenakan tanggung jawab secara hukum apabila menemui unsur-unsur :

Ada unsur kesengajaan;

Ada unsur kelalaian/kealpaan;

Tidak ada alasan pembenar atau pemaaf;

d. Adanya kerugian

Unsur kerugian merupakan syarat agar gugatan berdasarkan ketentuan Pasal 1365 KUH Perdata dapat dilakukan, kerugian tersebut meliputi kerugian.

e. Adanya hubungan kausal antara perbuatan dengan kerugian

(6)

Hal. 6 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

Untuk dapat dikabulkannya gugatan perbuatan melawan hukum maka antara perbuatan yang dilakukan harus ada hubungan kausal (sebab akibat) dengan kerugian yang timbul, baik hubungan sebab akibat yang factual (Sine Qua Non) maupun sebab akibat kira-kira (Proximate Cause);

15. Bahwa yang dimaksud dengan Perbuatan Melawan Hukum menurut M.A.

Moegini Djodjodirdjo di dalam bukunya yang berjudul “Perbuatan Melawan Hukum” halaman 35 bahwa suatu perbuatan dapat dianggap sebagai perbuatan melawan hukum, kalau bertentangan dengan hak orang lain atau bertentangan dengan kewajiban hukumnya sendiri atau bertentangan dengan kesusilaan baik atau bertentangan dengan keharusan yang harus diindahkan dalam pergaulan masyarakat mengenai orang lain atau benda”;

16. Bahwa dalam buku yang sama M.A. Moegini Djodjodirdjo memaparkan yang dimaksud bertentangan dengan hak orang lain adalah bertentangan dengan kewenangan yang berasal dari suatu kaidah hukum, dimana yang diakui dalam yurisprudensi, diakui adalah hak-hak pribadi seperti hak atas kebebasan, hak atas kehormatan dan hak atas kekayaan. Bertentangan dengan kewajiban si pelaku adalah berbuat atau melalaikan dengan bertentangan dengan keharusan atau larangan yang ditentukan peraturan perundang-undangan. Sedangkan yang dimaksud melanggar kesusilaan baik adalah perbuatan atau melalaikan sesuatu yang bertentangan dengan norma-norma kesusilaan, sepanjang norma tersebut oleh pergaulan hidup diterima sebagai peraturan-peraturan hukum yang tidak tertulis.

Bertentangan dengan peraturan yang diindahkan adalah bertentangan dengan sesuatu, yang menurut hukum tidak tertulis harus diindahkan dalam lalu lintas masyarakat ;

17. Prof. Rosa Agustina dalam bukunya “Perbuatan Melawan Hukum”

menerangkan bahwa kerugian dalam Perbuatan Melawan Hukum menurut KUHPerdata, Pemohon dapat meminta kepada si pelaku untuk mengganti kerugian yang nyata telah dideritanya (Material) maupun keuntungan yang akan diperoleh di kemudian hari (imateriil);

18. Bahwa atas penjelasan dari fakta hukum tersebut di atas, ternyata sifat melawan hukum dari perbuatan Para Tergugat serta kerugian yang timbul

(7)

Hal. 7 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

karena perbuatannya tersebut, masuk dalam kualifikasi Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUH Perdata dengan bunyi sebagai berikut :

“Setiap perbuatan yang melanggar hukum yang membawa kerugian bagi orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”;

19. Bahwa perbuatan Para Terguggat tanpa izin pemilik alas hak yang sah atau kuasanya menempati pekarangan milik Penggugat merupakan perbuatan melawan hukum serta sudah sepantasnya Para Tergugat untuk pergi meninggalkan objek tanah tersebut;

20. Bahwa Para Tergugat atas tindakannya secara nyata sudah merugikan Penggugat berupa kerugian Materiil dan Imateriil serta sudah sepatutnya dikenakan perhitungan ganti kerugian yang wajar, diantaranya adalah:

a. Perbuatan Para Tergugat menempati lahan Penggugat tanpa izin dengan pola pergantian kerugian hitungan sewa tahunan dari tahun 2020 hingga 2024 dapat dikalkulasikan dengan nilai perhitungan sewa : Rp.2.000.000-, (Per-Bulan) x 12 Bulan (bulan dalam satu tahun) x 4 Tahun senilai Rp. 96.000.000-,.

b. Perbuatan Para Tergugat menempati lahan Penggugat tanpa izin dengan pola pergantian kerugian Imateriil menggunakan taksiran riil valuasi kerugian sejumlah Rp.500.000.000,-.

Sehingga total kerugian yang dialami Penggugat adalah sejumlah : Rp.596.000.000,- (lima ratus sembilan puluh enam juta rupiah);

21. Bahwa dikarenakan terdapat bangunan ilegal yang berdiri di atas tanah milik Penggugat tanpa izin dari Penggugat sebagai pemilik sah dari objek Tanah SHM 888 / Jogonalan, maka Penggugat memohon kepada Yang Terhormat Ketua Pengadilan Negeri Klaten C.q. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk memberikan izin Pihak Penggugat untuk merobohkan / menghancurkan bangunan ilegal yang berdiri di atas tanah penggugat dengan atau tanpa adanya putusan eksekusi terlebih dahulu terhitung 7 (tujuh) hari kalender sejak saat putusan ini dibacakan;

22. Bahwa sudah selayaknya PT PLN (Persero) Wilayah Kerja Klaten Kota atau PT PLN (Persero) c.q Kantor Cabang / Unit yang berwenang untuk area

(8)

Hal. 8 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

Kelurahan Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia melakukan pencopotan/pencabutan Meteran Listrik dengan ID Pelanggan PLN : 524040328485 atas nama Wiryo Salim yang menempel pada rumah yang terletak di atas Tanah Penggugat tanpa izin Penggugat;

23. Bahwa untuk menghindari gugatan Penggugat ilusionis atau sia-sia, maka dengan ini Penggugat memohon kepada Yang Terhormat Ketua Pengadilan Negeri Klaten C.q. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk memberikan izin Pihak Penggugat dengan atau tanpa persetujuan pihak Tergugat, Untuk menghadap Direktorat Jendral Kependudukan Dan Catatan Sipil, Otoritas Jasa Keuangan, Badan Pertanahan Nasional, dan Otoritas / Instansi / Entitas terkait dalam rangka menghimpun data - data terkait harta kekayaan milik Tergugat, agar dapat diletakan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap harta bergerak maupun tidak bergerak milik Para Tergugat;

24. Bahwa untuk menghindari keterlambatan Para Tergugat dalam pelaksanaan putusan dalam perkara a quo, maka beralasan secara hukum agar Para Tergugat dihukum untuk membayar uang paksa (Dwangsom) sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap hari keterlambatan, terhitung 7 (tujuh) hari kalender sejak saat putusan ini;

25. Bahwa mengingat pula tuntutan Penggugat ini adalah mengenai hal yang pasti serta didukung alat bukti yang kuat serta adanya keperluan mendesak dari Pihak Penggugat, kiranya Ketua Pengadilan Negeri Klaten Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo, berkenan pula menyatakan putusan perkara ini dapat dijalankan lebih dahulu walau ada verzet, banding atau kasasi (Uitvoerbar bij voorrad);

24. Bahwa oleh karena Para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum (Onrechmatige daad) kepada Penggugat, maka oleh karenanya beralasan menurut hukum agar Para Tergugat dihukum untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini.

Berdasarkan alasan-alasan di atas, dengan ini Penggugat memohon kiranya Ketua Pengadilan Negeri Klaten Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan

(9)

Hal. 9 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

mengadili perkara a quo berkenan memanggil Para Pihak untuk didengar dan diperiksa di muka persidangan serta memutuskan dengan amar sebagai berikut:

PRIMER:

1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Perbuatan Para Tergugat yang telah menempati rumah yang berdiri di atas yang bukan miliknya atau tanpa izin dari pemilik hak yang sah atau kuasanya merupakan Perbuatan Melawan Hukum;

3. Memerintahkan Para Tergugat untuk pergi meninggalkan objek Tanah SHM 888 / Jogonalan dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak putusan dibacakan;

4. Memerintahkan kepada PT PLN (Persero) Wilayah Kerja Klaten Kota atau PT PLN (Persero) c.q Kantor Cabang / Unit yang berwenang untuk area Kelurahan Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari kalender setelah putusan ini dibacakan untuk melakukan pencopotan/pencabutan Meteran Listrik dengan ID Pelanggan PLN : 524040328485 atas nama Wiryo Salim yang terletak di atas Tanah Penggugat;

5. Menghukum Para Tergugat untuk membayarkan ganti rugi kepada Penggugat secara tunai dan sekaligus dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah putusan dibacakan dengan rincian sebagai berikut;

Kerugian Materil & Imateriil

a. Kerugian Materiil sebesar Rp.96.000.000,- (sembilan puluh enam juta rupiah)

b. Kerugian Imateriil sebesar Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) Sehingga total Ganti Kerugian Materil dan Imateriil dari Para Tergugat kepada Penggugat adalah sebesar Rp.596.000.000,- (lima ratus sembilan puluh enam juta rupiah) yang harus dibayar Tergugat I dan Tergugat II kepada Penggugat secara tunai dan sekaligus sejak putusan dibacakan;

6. Menghukum Para Tergugat untuk membayar uang paksa (Dwangsom) sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap hari keterlambatan meninggalkan objek Tanah SHM 888 / Jogonalan (Petitum Point 3), terhitung

(10)

Hal. 10 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

setelah 7 (tujuh) hari kalender sejak putusan dibacakan sampai Para Tergugat melaksanakan apa yang diperintahkan dalam putusan ini;

7. Menyatakan putusan perkara ini dapat dijalankan lebih dahulu walau ada verzet, banding atau kasasi (Uitvoerbar bij voorrad);

8. Menyatakan Penggugat memiliki wewenang untuk merobohkan / menghancurkan bangunan ilegal yang berdiri di atas tanah penggugat dengan atau tanpa adanya putusan eksekusi terlebih dahulu terhitung sejak 7 (tujuh) hari kalender sejak saat putusan ini dibacakan;

9. Mengizinkan Pihak Penggugat, dengan atau tanpa persetujuan pihak Tergugat, Untuk menghadap Direktorat Jendral Kependudukan Dan Catatan Sipil, Otoritas Jasa Keuangan, Badan Pertanahan Nasional, dan Otoritas / Instansi / Entitas terkait dalam rangka menghimpun data - data terkait harta kekayaan milik Tergugat, agar dapat dibebankan sita eksekusi dalam rangka penggantian kerugian terhadapnya;

10. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini.

SUBSIDER :

Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil- adilnya.(Ex Aequo et Bono).

Menimbang bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, Penggugat, Tergugat I dan Tergugat II masing-masing menghadap Kuasanya;

Menimbang bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk Francisca Widiastuti, S.H., M.Hum, Hakim pada Pengadilan Negeri Klaten, sebagai Mediator;

Menimbang bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 30 Agustus 2024, bahwa upaya perdamaian tersebut tidak berhasil;

Menimbang bahwa telah dibacakan gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan;

Menimbang bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat I dan Tergugat II memberikan jawaban sebagai berikut:

(11)

Hal. 11 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

DALAM EKSEPSI

1. Gugatan Penggugat Kurang Pihak (Exception Plurium Litis Consortium) a. Sesuai judul gugatan Penggugat adalah gugatan perbuatan melawan

hukum yang berkaitan dengan penguasaan atas tanah pekarangan tanpa ijin yang berhak, perlu diketahui, bahwa terhadap gugatan tersebut semestinya memasukkan dan menarik pihak-pihak yang terlibat langsung dalam penguasaan atas obyek sengketa a quo atau setidak- tidaknya dijadikan sebagai Turut Tergugat.

Bahwa sebagaimana telah diuraikan oleh Penggugat sendiri dalam posita gugatan Penggugat nomor 5 (lima) yakni menyebutkan bahwa saudara Didik tinggal dalam obyek sengketa a quo, seharusnya dan sepantasnya Saudara Didik ditarik sebagai pihak dalam perkara ini atau setidak-tidaknya dijadikan sebagai Turut Tergugat ;

Perlu diketahui bersama bahwa Turut Tergugat ialah pihak yang tidak langsung terlibat dalam suatu perkara, tetapi memiliki hubungan dengan pihak atau obyek sengketa ;

Oleh karena tidak diikut sertakan menjadi pihak dalam perkara a quo maka sudah selayaknya dan sepantasnya gugatan Penggugat dapat dikualifikasikan sebagai gugatan yang cacat formil (error in persona), oleh karena gugatan Penggugat cacat formil maka sudah sepantasnya gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvanklijk verklaard) ; b. Bahwa sebagaimana posita gugatan Penggugat nomor 11 (sebelas)

yakni menyebutkan nama saudara Sunardi , dimana saudara Sunardi memerintahkan untuk Para Tergugat tinggal di obyek sengketa tersebut, oleh karena perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh saudara Sunardi tersebut, maka tindakan saudara Sunardi dapat dikualifikasikan sebagai tindakan yang secara langsung melanggar hak dari Penggugat, oleh sebab itu seharusnya saudara Sunardi ditarik atau dijadikan sebagai pihak dalam perkara a quo atau setidak-tidaknya sebagai Turut Tergugat Jadi dengan tidak ditariknya saudara Sunardi dalam perkara ini sebagai pihak Tergugat atau Turut Tergugat maka gugatan Penggugat dapat dikategorikan sebagai gugatan yang cacat formil, oleh karena itu sudah selayaknya gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima ;

(12)

Hal. 12 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

c. Bahwa bedasarkan fakta yang ada, terhadap obyek sengketa tersebut tidak hanya ditinggali atau dikuasai oleh Para Tergugat (Sri Sukantari Dan Dewi Setianingsih) akan tetapi Sukadri Basuki yakni Suami dari Sri Sukantari juga ikut tinggal dan menguasai obyek sengketa tersebut Selanjutnya terhadap Sukadri Basuki seharusnya juga dimasukkan sebagai para pihak dalam perkara a quo

Bahwa dengan tidak diikut sertakan Sukadri Basuki dalam formasi gugatan Penggugat maka dapat disimpulkan bahwa gugatan Penggugat cacat formil, oleh karena itu sudah selayaknya dan sepantasnya gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvanklijk verklaard) ;

d. Bahwa Penggugat seharusnya menarik Kantor Pertanahan Kabupaten Klaten untuk menjadi pihak dalam perkara ini atau setidak-tidaknya menjadi Turut Tergugat agar dapat mengetahui histori dan proses peralihan hak obyek sengketa dari awal hingga menjadi atas nama Penggugat telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan atau tidak ;

e. Bahwa bedasarkan fakta yang ada, permasalahan atau konflik ini telah dilakukan proses mediasi sebagaimana posita gugatan Penggugat nomor 10 (sepuluh), oleh karena itu seharusnya pihak-pihak yang ada dalam proses mediasi tersebut juga ditarik dan dijadikan menjadi pihak dalam perkara ini agar dapat mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi pokok permasalahan dalam perkara a quo ;

Terhadap gugatan yang kurang pihak kiranya dapat dipelajari Yurispudensi Mahkamah Agung Nomor 621 K/Sip/1975 tertanggal 25 Mei 1977 yang menyatakan “gugatan dinyatakan tidak dapat diterima karena Tergugat tidak lengkap (plurium litis consortium)” dan/atau Yurispudensi Mahkamah Agung Nomor 294k/Sip/1971 yang menyatakan

“Gugatan harus diajukan terhadap pihak-pihak yang secara tegas mempunyai hubungan hukum”;

2. Gugatan Penggugat Kabur dan Tidak Jelas (Obscuur Libel)

Bahwa bedasarkan posita gugatan Penggugat nomor 1 (satu) yakni menyebutkan obyek sengketa ialah SHM nomor 888 atas nama Penggugat, dimana Penggugat dalam Gugatannya tidak menjelaskan secara terperinci

(13)

Hal. 13 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

dan jelas terkait batas-batas obyek sengketa tersebut, mulai dari batas Utara, Timur, Barat, Selatan.

Selanjutnya dalam gugatan Penggugat menyebutkan bahwa luas obyek sengketa dalam perkara a quo ialah seluas 980m2, sedangkan fakta yang ada bahwa Tergugat hanya menempati atau menguasai sebagian dari pada luasan SHM 888 atas nama Penggugat

Oleh karena dalam gugatan, Penggugat tidak mampu menjelaskan atau menguraikan secara utuh dan lengkap terhadap obyek sengketa mengenai batas-batas dan luas obyek sengketa yang secara langsung dikuasai atau ditempati oleh Para Tergugat, maka sudah selayaknya gugatan Penggugat dapat dikategorikan sebagai gugatan yang cacat formil, oleh karena itu sudah selayaknya dan sepantasnya gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvanklijk verklaard) ;

DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa kami Para Tergugat secara tegas menolak gugatan Penggugat, karena terdapat dalil-dalil yang tidak benar dan kami Tergugat I hanya akan mengakui dalil-dalil yang kami anggap benar;

2. Bahwa kami Para Tergugat tetap teguh akan mempertahankan obyek sengketa ini, karena menurut kami Para Tergugat obyek sengketa ini merupakan milik Almarhum Kartopawiro yang belum dibagi waris kepada seluruh ahli waris Almarhum Kartopawiro ;

3. Bahwa kami Para Tergugat juga berkeyakinan bahwa Almarhum Kartopawiro sama sekali tidak pernah menjual obyek sengketa ini kepada pihak lain ; 4. Bahwa Para Tergugat merasa janggal dan aneh apabila tanah obyek

sengketa ini sudah beralih kepada pihak lain, dikarenakan kami Para Tergugat dan seluruh ahli waris dari Almarhum Kartopawiro tidak pernah sama sekali menjual atau melakukan peralihan hak atas obyek sengketa tersebut ;

5. Bahwa adapun jika sudah pernah terjadi peralihan hak atas obyek sengketa tersebut dari Almarhum Kartopawiro kepada pihak lain sebelum Penggugat, maka kami Para Tergugat berkeyakinan bahwa proses peralihan tersebut jelas tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku atau tidak sah ;

(14)

Hal. 14 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

6. Terhadap gugatan Penggugat untuk angka-angka selebihnya tidak perlu kami tanggapi, Tergugat hanya menyerahkan keadilan kepada Majelis Hakim;

Bedasarkan uraian-uraian di atas, Kami Tergugat mohon sekiranya Majelis Hakim pemeriksa perkara nomor 97/Pdt.G/2024/PN.Kln untuk memutus perkara ini sebagai berikut :

PRIMAIR

DALAM EKSEPSI :

1. Menerima Eksepsi Para Tergugat ;

2. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet ontvankelijke verklaard)

DALAM POKOK PERKARA :

1. Menerima jawaban gugatan Tergugat untuk seluruhnya ; 2. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;

3. Membebankan seluruh biaya perkara kepada Penggugat sebagai akibat dari timbulnya perkara ini ;

SUBSIDAIR

Apabila majelis hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil- adilnya (ex aequo et bono);

Menimbang bahwa Penggugat telah mengajukan replik dan Tergugat telah pula mengajukan duplik sebagaimana tercantum dalam berita acara;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya Penggugat telah mengajukan bukti surat berupa :

1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Ambar Siswanti nomor : 3471014712560001 tanggal 20-06-1916, untuk selanjutnya diberi tanda Bukti P-1;

2. Fotokopi Akta Jual Beli dari Sunarya BA ke Ambar Siswanti nomor : 260/2015 tanggal 10-08-2015, untuk selanjutnya diberi tanda Bukti P-2a;

3. Fotokopi Akta Jual Beli dari Siti Asiyam ke Sunaryo, BA nomor : 621/JGNL/XII/2005 tanggal 26-12-2005, untuk selanjutnya diberi tanda Bukti P-2b;

4. Fotokopi Informasi Pelanggan PLN atas nama Wiryo Salim, untuk selanjutnya diberi tanda Bukti P-3;

(15)

Hal. 15 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

5. Fotokopi Pajak Bumi dan Bangunan tahun 2024 nama wajib pajak Ambar Siswanti, untuk selanjutnya diberi tanda Bukti P-4;

6. Fotokopi Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang–PBB 2023 atas nama Ambar Siswanti, untuk selanjutnya diberi tanda Bukti P-5;

7. Fotokopi Turunan Resmi Putusan Nomor : 40/Pdt P/1993/PN Klt, untuk selanjutnya diberi tanda Bukti P-6;

8. Fotokopi Surat Somasi I kepada para Tergugat tertanggal 11 Februari 2024, untuk selanjutnya diberi tanda Bukti P-7a;

9. Fotokopi Surat Somasi II kepada para Tergugat tertanggal 15 Februari 2024, untuk selanjutnya diberi tanda Bukti P-7b;

10. Fotokopi Surat Somasi III kepada para Tergugat tertanggal 7 Mei 2024, untuk selanjutnya diberi tanda Bukti P-7c;

11. Fotokopi Surat Pernyataan Warisan tanggal 9 November 1989, untuk selanjutnya diberi tanda Bukti P-8;

12. Fotokopi Buku Tanah Hak Milik Nomor 888, Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten Propinsi Jawa Tengah, untuk selanjutnya diberi tanda Bukti P-9;

Menimbang, bahwa terhadap bukti-bukti surat tersebut diatas yang diberi tanda P-1 s.d P-9 telah dicocokan sesuai dengan aslinya dan telah bermeterai cukup, sehingga dinyatakan sah berlaku sebagai bukti surat;

Menimbang bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat telah pula mengajukan saksi yang memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut:

1. Saksi Ambar Sutadi, dibawah sumpah menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan memiliki hubungan keluarga dengan Penggugat yaitu saksi dengan Penggugat masih satu kakek nenek ;

- Bahwa saksi bertetangga dengan Tergugat I dan Tergugat II;

- Bahwa Penggugat minta kepada para Tergugat untuk mengosongkan tanah yang ditempati yaitu di bangunan rumah yang dulu asalnya dari bangunan rumah induk (gandok);

(16)

Hal. 16 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

- Bahwa lokasi rumah tersebut di Dusun Tumpukan RT 002/ RW 002, Kelurahan Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten;

- Bahwa yang menempati rumah tersebut adalah Sri Sukantari (Tergugat I) dan anaknya Dewi Setianingsih (Tergugat II);

- Bahwa Tergugat I dan Tergugat II tinggal dirumah tersebut sejak tahun 2018;

- Bahwa sebelum tahun 2018 siapa yang tinggal dirumah tersebut adalah Mbah Cipto Kanti, ibu dari Sri Sukantari (Tergugat I);

- Bahwa saksi tidak mengetahui asal usul Mbah Cipto Kanti menempati rumah tersebut, apakah warisan dari simbah sebelumnya atau dari jual beli, atau dari orang tuanya;

- Bahwa Saksi tinggal di Dusun Tumpukan RT 002/ RW 002, Kelurahan Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten sejak tahun 1989;

- Bahwa tempat tinggal saksi satu pekarangan dengan para Tergugat;

- Bahwa sejak Saksi tinggal dirumahnya, Mbah Cipto Kanti juga sudah tinggal disitu di rumah yang menjadi objek sengketa tersebut;

- Bahwa Mbah Cipto Kanti semula tinggal sendiri lalu punya suami lagi namanya Wiryo Salim mempunyai anak 2 namanya Sri Sukantari (Tergugat I) dan Tri;

- Bahwa Mbah Cipto Kanti sudah meninggal sejak tahun 2022;

- Bahwa Mbah Wiryo Salim sudah meninggal akan tetapi Saksi lupa tahun meninggalnya, dan meninggal lebih dulu daripada Mbah Cipto Kanti;

- Bahwa maksud dari rumah induk adalah dulu ada rumah besar joglo ada gandok lalu kena gempa tahun 2006 dan roboh atapnya tinggal temboknya tidak dibangun lagi tetapi dipotong membangun depannya;

- Bahwa proses pembangunan terjadi setelah gempa pada saat ada turun bantuan;

- Bahwa pada tahun 2006 sampai tahun 2009 yang tinggal dirumah tersebut hanya Mbah Cipto Kanti dan Wiryo Salim beserta ketiga anak- anaknya, tidak ada orang lain;

- Bahwa sekarang yang tinggal dirumah tersebut adalah saksi beserta anak Saksi dan Sri Sukantari (Tergugat I) dan Dewi Setianingsih

(17)

Hal. 17 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

(Tergugat II);

- Bahwa suami dari Sri Sukantari (Tergugat I) tinggal di Solo bila malam minggu datang dan bila minggu pagi atau senin subuh sudah pergi kerja lagi jadi kesehariannya tidak menetap;

- Bahwa tahun 1989 yang tinggal dirumah tersebut adalah Bu Cipto Kanti dan suaminya Wiryo Salim;

- Bahwa saksi tidak mengetahui asal usulnya tanah yang ditempati Mbah Cipto Kanti;

- Bahwa sebelum tahun 1989 yang menempati tanah tersebut adalah Pak Suwarjo pemilik tanah yang sudah meninggal;

- Bahwa seingat saksi pada tahun 1989 itu pada saat saksi pulang kerja ada Pak Suwarjo ada perangkat-perangkat desa mengurus warisan atau apa saksi kurang tahu dan Saksi tidak terlibat, yang tahu perangkat- perangkat desa;

- Saksi menempati rumah satu pekarangan dalam SHM dengan para Tergugat;

- Bahwa tanah tersebut milik bukan milik orang tua saksi, tanah tersebut milik Pak Suwarjo yang punya tanah;

- Saksi kenal dengan Pak Suwarjo, sekarang sudah meninggal;

- Bahwa Saksi bisa menyatakan tanah tersebut milik Pak Suwarjo Karena sesuai sertifikat turun waris;

- Bahwa Saksi bisa menempati tanah tersebut karena sewaktu tanah tersebut dijual oleh Pak Suwarjo, Saksi disuruh menempati dulu nanti kalau sudah ada rejeki saksi akan dibantu;

- Bahwa tanah tersebut milik Pak Suwarjo lalu turun waris ke istrinya namanya Bu Siti Asiyam;

- Bahwa setelah turun waris ke Bu Siti Asiyam lalu tanah tersebut dijual ke Bapak Sunaryo;

- Bahwa Saksi mengetahui tanah tersebut dijual ke Pak Sunaryo karena Saksi ikut jual beli sewaktu dinotaris, dan Saksi menunggu diluar;

- Bahwa Saksi tidak tahu nama notarisnya, tetapi kalau alamatnya di Gergunung sebelah GOR Gelarsena Klaten;

- Bahwa saksi mengetahui jual beli tanah dari Ibu Siti Asiyam ke Pak

(18)

Hal. 18 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

Sunaryo tersebut setelah ada pertemuan lagi di warung soto yang hadir yaitu Ibu Siti Asiyam, Pak Sunaryo dan Saksi;

- Bahwa dasar Saksi menempati tanah rumah disitu karena dulu Saksi di pupu/diopeni dipelihara oleh Pak Suwarjo;

- Bahwa Pak Suwarjo dengan istrinya tidak punya anak;

- Bahwa pada waktu jual beli tersebut Saksi masih tinggal disitu;

- Bahwa selain Saksi yang tinggal rumah tersebut yaitu Ibu Cipto Kanti;

- Bahwa saksi tidak tahu dasar Ibu Cipto Kanti tinggal disitu, karna setau saksi tidak ada garis keturunan dari Pak Suwarjo dan saudaranya;

- Bahwa Saksi mulai dirawat oleh Pak Suwarjo sejak Saksi masih kecil;

- Bahwa Saksi sepengetahuan saksi Ibu Cipto Kanti tinggal disitu sejak tahun 1989, dulu tinggal di Rembang lalu Pak Suwarjo pensiun pulang ke kampung tahun 1986, Saksi tidak langsung mengikuti Pak Suwarjo pulang kampung Saksi masih ada kegiatan lain, Saksi pulang kesitu tahun 1989, Ibu Cipto Kanti sudah ada disitu;

- Bahwa Pak Suwarjo mengatakan Saksi tinggal disini dulu itu maksudanya Saksi diizinkan tinggal disitu, sampai kalau ada rejeki Saksi akan dibantu;

- Bahwa Saksi tidak mengetahui setelah ada jual beli tanah rumah tersebut apakah kemudian ada penyerahan atau tidak, (pembeli menyerahkan uang dan penjual menyerahkan barang);

- Bahwa Saksi dulu pernah melihat sekilas SHM tersebut tapi tidak seluruhnya;

- Bahwa Saksi melihat SHM pada saat sudah dibeli Pak Sunaryo, kalau pas diwarung soto belum jadi, dulu Pak Sunaryo berpesan pada Saksi bila ada orang nanya milik siapa tunjukan sertifikatnya;

- Bahwa Saksi berapa lupa berapa luas yang ada di sertipikat SHM nya;

- Bahwa Pak Sunaryo pernah datang sekali kerumah tersebut;

- Bahwa sejak Saksi tinggal disitu tidak ada orang yang protes atau komplain perihal Saksi yang masih tinggal disitu;

- Bahwa Saksi tidak pernah mendengar dan tidak pernah tahu ada yang bersengketa dan dilakukan mediasi sampai berujung perdamaian;

- Bahwa antara Ambar Siswanti dengan Pak Sunaryo, atau dengan Siti

(19)

Hal. 19 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

Asiyam, atau dengan Pak Suwarjo tidak ada hubungan keluarga;

- Bahwa saksi tinggal disitu dengan siapa dirumah dengan anak perempuan Saksi;

- Bahwa saksi tidak pernah melihat ada surat pengaduan yang berisikan tentang Bu Cipto Kanti atau anaknya Bu Sri Sukantari dan Dewi Setianingsih;

- Bahwa saksi tinggal disitu sejak tahun 1989 tidak menetap terus disitu, tidak berturut-turut kadang pergi, pada waktu Saksi pulang tahun 1989 yang tinggal disitu hanya Bu Cipto Kanti dengan suaminya;

- Bahwa almarhum Karto Pawiro adalah bapak dari Suwarjo;

- Bahwa almarhum Karto Pawiro dulu punya tanah disitu, meliputi satu pekarangan luas yang ada itu termasuk tanah yang dibeli Bu Ambar Siswanti (Penggugat);

- Bahwa tanah tersebut belum dipetak-petakan, masih satu SHM seluas yang ada itu;

- Bahwa saksi tidak tahu jumlah luasan tanah tersebut;

- Bahwa saksi kenal dengan Sunardi, yaitu anak dari Bu Cipto Kanti dengan suami yang pertama;

- Bahwa Sunardi memiliki hubungannya keluarga dengan Sri Sukantari, yaitu satu ibu lain ayah;

- Bahwa Didik merupakan nama panggilan Saksi saat di kampung;

- Bahwa Saksi diizinkan tinggal disitu oleh Pak Sunaryo sama Bu Ambar (Penggugat);

- Bahwa anak dari Karto Pawiro ada 3 semua tidak mempunyai keturunan ke satu Suwartiyem, kedua Suwartinah, ketiga Suwarjo ketiganya sudah meninggal semua;

- Bahwa menurut keterangan Pak Warjo, Bu Cipto Kanti selingkuh, sehingga memiliki 2 (dua) suami, yang pertama Pak Warso mempunyai anak Sunardi dengan Sri, kemudian suami kedua Wiryo Salim mempunyai anak Sri Sukantari (Tergugat I);

- Bahwa sebelum Karto Pawiro meninggal tanah tersebut sudah dibagi waris ke Suwarjo lalu diwariskan ke istrinya bernama Siti Asiyam;

- Bahwa Bu Siti Asiyam sudah meninggal, meninggal tahunnya Saksi lupa,

(20)

Hal. 20 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

akan tetapi sebelum meninggal tanahnya sudah dijual ke pak Sunaryo, Saksi lupa tepatnya tahun berapa;

- Bahwa perkara ini belum pernah diajukan sebelumnya ke Pengadilan.

- Bahwa pada waktu tanah dijual dari Bu Siti Asiyam ke Pak Sunaryo, Bu Cipto Kanti masih hidup;

- Bahwa tidak ada protes dari Bu Cipto Kanti;

- Bahwa transaksi jual beli tersebut mulanya antara Bu Siti Asiyam ke Pak Sunaryo kemudian transaksi lagi dari Pak Sunaryo ke Bu Ambar Siswanti (Penggugat);

- Bahwa satu sertifikat itu meliputi tanah pekarangan dengan bangunan yang Saksi tempati;

- Bahwa luas seluruhnya peralihan dari Bu Siti Arsiam ke Pak Sunaryo, sekitar 980 an meter persegi, pada tahun 2006;

- Bahwa peralihan dari Pak Sunaryo ke Bu Ambar Siswanti (Penggugat) pada tahun 2015, luasnya sama sekitar 980 an meter persegi;

- Bahwa batas-batas tanah tersebut sebelah Utara Pak Wahono, selatan tanah kas desa, barat Pak Gunadi, timur jalan antar desa;

- Bahwa pada saat pemiliknya Pak Sunaryo, Saksi menempati disitu berdasarkan izin secara lisan dan kepercayaan;

- Bahwa sejak tahun 2015 sampai tahun 2024 saat kepemilikan berganti ke Bu Ambar, Saksi masih menempati disitu, atas izin Penggugat dalam bentuk lisan juga;

- Bahwa selain Saksi yang menempati rumah tersebut yaitu Bu Sri Sukantari (Tergugat I) dengan Bu Dewi Setianingsih (Tergugat II);

- Bahwa ada 2 (dua) bangunan yang masing-masing menempati bangunan sendiri-sendiri;

- Bahwa Bu Sri Sukantari (Tergugat I) dengan Bu Dewi Setianingsih (Tergugat II) menempati atas dasar ibunya yaitu Bu Cipto Kanti yang sebelumnya tinggal disitu;

- Bahwa hubungan antara Bu Sri Sukantari (Tergugat I), Dewi Setianingsih (Tergugat II) dengan Bu Ambar (Penggugat) baik-baik saja, namun batinnya tidak tahu, akhir-akhir ini kurang baik karena adanya masalah ini;

(21)

Hal. 21 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

- Bahwa Penggugat dan para Tergugat tidak pernah membahas masalah ini;

- Bahwa Sri Sukantari (Tergugat I) tidak mau pergi dari tanah tersebut karena merasa tinggalan ibunya;

- Bahwa dari jual beli dari Pak Sunaryo ke Bu Ambar (Penggugat) sudah bersertifikat, atas nama Bu Ambar (Penggugat);

- Bahwa Saksi pernah melihat pada saat saksi dititipi sertifikatnya yang baru luasnya sama;

- Bahwa pernah mediasi antara Bu Sri Sukantari (Tergugat I) dengan Bu Ambar (Penggugat), yang hasilnya tetap pada pendiriannya sendiri- sendiri, Bu Sri Sukantari (Tergugat I) berpedoman menempati peninggalan orang tuanya;

- Bahwa terhadap perjanjian jual beli dari Pak Sunaryo ke Bu Ambar (Penggugat), Bu Sri Sukantari (Tergugat I) tidak tahu, Bu Sri Sukantari (Tergugat I) merasa masih punya simbahnya Karto Pawiro, kekehnya pendirinya belum terjadi hak milik;

- Bahwa Bu Sri Sukantari (Penggugat I) dan Dewi Setianingsih (Penggugat II) tidak mempunyai keterangan waris dari Karto Pawiro;

- Bahwa Dewi Setianingsih (Tergugat II) adalah anaknya dari Ibu Sri Sukantari (Tergugat I);

Atas keterangan saksi tersebut Penggugat menyatakan keterangan saksi benar sedangkan Para Tergugat menyatakan akan menanggapi keterangan saksi dalam Kesimpulan;

2. Saksi Viky Hermiyanto, dibawah sumpah menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa Saksi merupakan perangkat desa Gondangan Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten;

- Bahwa Saksi mengetahui sdr Ambar Siswanti (Penggugat) dan Sri Sukantari (Tergugat I), akan tetapi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga;

- Bahwa Saksi tidak tahu, tidak kenal dan tidak ada hubungan keliuarga dengan Dewi Setianingsih (Tergugat II);

- Bahwa Saksi mengetahui ada sengketa masalah menempati lahan tanpa

(22)

Hal. 22 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

izin;

- Bahwa ada 2 (dua) orang yang menempati lahan tersebut, pertama bapak Ambar Sutadi dan dulu yang saya tahu mbah Wiryo Sukamto (alm), di daerah perbatasan antara desa Rejoso dan desa Gondangan;

- Bahwa sesuai administrasi desa, alamat lengkap objek sengketa tersebut berada di Dk. Tumpuan, RT02 RW02, Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten;

- Bahwa sepengetahuan Saksi ada dua bangunan rumah agak terpisah, depan dan belakang kalau dari jalan, jalannya disebelah timur tanah pekarangan tersebut, mbah Wiryo Sukamto (alm) yang berada didepan yang pinggir sungai, sedangkan pak Ambar Sutadi agak dibelakangnya sedikit, jadi tidak gandeng letaknya depan dan belakang;

- Bahwa sekitar empat atau lima tahun yang lalu mbah Wiryo Sukamto sudah sakit-sakitan datang Sri Sukantari (Tergugat I) yang katanya merupakan anak dari mbah Wiryo Sukamto untuk merawatnya;

- Bahwa Saksi mengetahui Sri Sukantari (Tergugat I) datang sekitar empat atau lima tahun yang lalu karena Saksi adalah kadus dan ada laporan dari ketua RT dan warga kalau ada pendatang;

- Bahwa selain dulunya ada mbah Wiryo Sukamto dan Sri Sukantari (Tergugat I) ada juga anak remaja perempuan yang katanya anaknya Sri Sukantari (Tergugat I), saksi mengetahui karena dulu Mbah Wiryo Sukamto mendapat jatah BLT, terkadang Saksi yang mengantar BLT tersebut yang menerima Sri Sukantari dan ada juga anak remaja perempuan;

- Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah pak Ambar Sutadi ada hubungannya dengan Mbah Wiryo Sukamto atau tidak;

- Bahwa Saksi menjadi Kadus sejak tahun 2008;

- Bahwa Saksi merupakan penduduk yang berasal dari kampung sebelahnya;

- Bahwa saksi kenal dengan Mbah Wiryo Sukamto dan pak Ambar Sutadi sejak Saksi menjadi kadus tahun 2008 bulan Maret, karena Saksi memetakan orang tua yang kurang mampu;

- Bahwa semenjak saksi menjadi kadus, pak Ambar Sutadi sudah tinggal

(23)

Hal. 23 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

di objek sengketa tersebut;

- Bahwa sepengetahuan Saksi, pak Ambar Sutadi berasal dari daerah Tumpukan;

- Bahwa pak Ambar Sutadi dulu pernah mempunyai istri dan anak- anaknya dua orang namun sekarang tidak tahu berada dimana;

- Bahwa perkiraan saksi, luas tanah obyek sengketa tersebut diatas 500 meter persegi;

- Bahwa rumah Mbah Wiryo Sukamto menghadap ke utara pak Ambar Sutadi menghadap ke timur;

- Bahwa letak rumah tersebut tidak terlalu dipinggir batas tanah, dibelakangnya masih ada tanah;

- Bahwa batas-batas tanah sengketa tersebut sebelah Utara ada 2 bidang bapak Wahono dengan bapak Tuminem Edi Purnomo, di Sebelah Selatan berupa sungai kecil (parit) sudah masuk sawah kas lungguh desa Rejoso, sebelah Timur sungai dan jalan, sebelah Barat ada 3 bidang kebun kosong atas nama Sartinem, pak Gunadi dan Wartinem;

- Bahwa selama saksi menjabat sebagai kadus tahun 2008-2009 sampai sekarang dua rumah tersebut masih ditempati;

- Bahwa sepengetahuan saksi selama menjabat Kadus tahun 2008 keuda rumah terebut belum pernah ada renovasi, tetapi pada saat ada peristiwa gempa, Saksi tidak tahu apakah ada renovasi atau tidak karena saksi belum menjabat Kadus;

- Bahwa rumah yang ditinggali Sri Sukantari (Tergugat I) satu lantai dan sudah diplester;

- Bahwa rumah pak Ambar Sutadi dulu lantainya kasar sebagian tanah dan plesteran temboknya batu bata, tidak ada penambahan volume atau teras atau dapur tidak ada;

- Bahwa Saksi tidak mengetahui asal usul Sri Sukantari (Tergugat I) dan pak Ambar Sutadi menempati rumah tersebut dari siapa, apakah dari jual beli atau bagi waris;

- Bahwa selama Saksi menjabat sebagai kadus Saksi belum pernah mengetahui tanah sengketa tersebut pernah ada perkara di pengadilan atau pernah ada eksekusi, atau aparat Polisi datang atau tidak;

(24)

Hal. 24 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

- Bahwa pernah ada komplain terkait penguasaan tanah oleh Sri Sukantari dan Pak Ambar, namanya Pak Nardi, Saksi tahu dari Kepala Desa mengatakan ada orang yang Komplain namanya pak nardi merasa ikut memiliki, complain tersebut secara lisan

- Bahwa diadakan musyawarah untuk membentuk mediator mengundang secara pribadi oleh kepala desa yang merasa memiliki dan yang complain dan yang merasa memiliki sertifikat diundang ke kantor Balai Desa;

- Bahwa Saksi mengetahui ada musyawarah karena Saksi pada saat itu Saksi yang menghidangkan minuman;

- Bahwa yang hadir pada saat itu yaitu Pak Nardi, Ambar Siswanti dan beberapa orang namun Saksi tidak tahu dan tidak kenal;

- Bahwa Saksi tidak masuk dalam ruangan tersebut;

- Bahwa Saksi tahu pertemuan itu membahas masalah tanah sengketa di Tumpuan dari cerita pak kepala desa setelah acara selesai yang mana Pak nardi merasa memiliki hak namun tidak mencapai kesepakatan;

- Bahwa yang dibahas adalah masalah sengketa lahan antara Ambar Siswanti (Penggugat I) dengan Sri Sukantari (Tergugat I);

- Bahwa setelah pertemuan itu tidak ada lagi pertemuan berikutnya;

- Bahwa terkait dengan adanya pembelian oleh ambar siswanti (Penggugat) Saksi mengetahui pajak PBB telah berubah sehingga Saksi beranggapan bahwa pajak itu berubah landasannya adalah sertifikat;

- Bahwa penarikan PBB dilakukan oleh petugas yang dengan cara mendatangi dari rumah ke rumah, dan Saksi yang menarik dari pintu ke pintu kerja sama dengan RT RW, dan masih memberikan SPPT;

- Bahwa untuk penarikan PBB terhadap tanah yang disengketakan dan yang ditempati Sri Sukantari (Tergugat I) dan Ambar Sutadi tersebut PBB atas nama Ambar Siswanti;

- Bahwa awal-awal menjabat sebagai perangkat desa, PBB tersebut atas nama Sunaryo;

- Bahwa PBB tersebut berubah dari sunaryo ke ambar siswanti sekitar 6 tahun yang lalu;

- Bahwa mekanisme jika warga akan perubahan PBB adalah

(25)

Hal. 25 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

mengumpulkan syarat kemudian Saksi tunjukan untuk datang ke Pemda, kecuali warga minta tolong Saksi yang uruskan ke Pemda;

- Bahwa syarat perubahan tersebut yaitu fotokopi sertivikat, KTP pemohon, STTP tahun terakhir, dan untuk sertifikat asli tidak perlu di tunjukan;

- Bahwa permohonan tersebut ditujukan ke BPKAD, prosesnya petugas akan menanyakan keperluannya apa lalu jika akan merubah merubah pajak atas nama sesuai yang disertifikat, kemudian nanatinya dipanggil dan dicocokkan datanya, jika sudah benar perubahan nama PBB akan selesai saat itu juga;

- Bahwa Saksi tidak tahu, tidak kenal dan tidak pernah ketemu dengan Sunaryo, dan tidak mengetahui apakah warga Gondangan, ada hubungan keluarga dengan Sri Sukantari, dengan Ambar Sukardi dan dengan Ambar Siswanti atau tidak;

- Bahwa mbah Wiryo Sukamto meninggal tahun 2022;

- Bahwa sebelum Saksi menjadi perangkat desa belum pernah ada sengketa tanah tersebut;

- Bahwa Saksi tidak tahu dan tidak kenal dengan mbah Karto Pawiro, mbah Waginem, bu Siti Asiyam, Suartiyem, Suartinah, Suwarjo, Sunaryo, Saksi hanya kenal dengan Sunardi saja, dan Saksi tidak tahu Sunardi anak siapa;

- Bahwa sepengetahuan saksi, Sri Sukantari (Tergugat I) anak dari mbah Wiryo Sukamto;

- Bahwa saksi menyuguhkan air minum dalam rangka pertemuan antara yang merasa keberatan tanahnya dalam tanda kutip milik Bu Ambar siswanti, dan yang keberatan adalah Pak Nardi;

- Bahwa Pak Nardi bukan pemilik tanah karena pemilik tanah tersebut Ibu Ambar Siswanti (Penggugat) sesuai administrasi di desa;

- Bahwa setahu saksi Pak Nardi adalah saudaranya bu Sri Sukantari;

- Bahwa Ibu Sri sukantari adalah saudaranya Pak Nardi tetapi Saksi juga tidak jelas karena bukan penduduk disitu, dia menyatakan keberatan terhadap bu Ambar Siswanti (Penggugat);

- Bahwa Saksi tidak mengetahui bu Ambar Siswanti (Penggugat) membeli

(26)

Hal. 26 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

tanah dari siapa karena tidak melalui Desa;

- Bahwa Sepengetahuan saksi persoalannya yaitu ada yang tinggal di tanah obyek sengketa, yang menjadi inti sebenarnya apa yang belum terselesaikan Saksi tidak tahu secara persis;

- Bahwa tidak ada yang datang ketempat saksi untuk menyelesaikan permasalahan karena, mereka langsung datang ke desa;

- Bahwa sampai saat ini permasalahan masih belum terselesaikan di Desa;

- Bahwa mereka yang datang ke kantor Desa berdasarkan keterangan dari kepala desa bahwa Sri Sukantari (Tergugat I) merasa ikut memiliki hak atas tanah itu dan setelah itu kepala desa mengambil tindakan mempertemukan para pihak itu, untuk hasil pertemuan Saksi tidak tahu, yang Saksi dengar kepala desa mengatakan “ora rampung”, maksudnya tidak selesai di desa;

- Bahwa Perkara ini sudah dimediasi sebanyak 1 (satu) kali;

- Bahwa berdasarkan keterangan kepala desa sampai sekarang bu Ambar Siswanti (Penggugat) belum bisa menempati rumah tersebut;

- Bahwa sampai sekarang ini Sri Sukantari (Tergugat I) masih menempati objek sengketa tersebut;

- Bahwa dalam obyek sengketa terdiri 2 bangunan, yang satu Pak Ambar Sutadi yang satu Pak Wiryo Sukamto, kemudian Pak Ambar Sutadi dulu sendiri kemudian punya istri warga Bakung yang sebelahnya tumpuan itu mempunyai anak 2 kemudian tinggal disitu bersama anaknya, lalu istrinya kerja entah dimana Saksi tidak tahu;

- Bahwa rumah yang yang dulu ditempai oleh mbah Wiryo Sukamto sekarang ditempati ditempati oleh siapa saja Saksi tidak tahu, yang Saksi tahu di tempati oleh bu Sri Sukantari (TergugatI);

- Bahwa rumah yang ditempati bu Sri Sukantari luasnya persisnya Saksi kurang tahu, Setahu Saksi sekitar 60 meter persegi;

Atas keterangan saksi tersebut Penggugat menyatakan keterangan saksi benar sedangkan Para Tergugat menyatakan akan menanggapi keterangan saksi dalam Kesimpulan;

(27)

Hal. 27 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

Menimbang bahwa Tergugat untuk membuktikan dalil jawabannya telah mengajukan bukti surat berupa:

1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk nomor : 3372056211700001 atas nama Sri Sukantari tertanggal 02-04-2012, bukti surat tersebut telah dicocokkan sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, untuk selanjutnya diberi tanda Bukti T-1;

2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk nomor : 3372054111020001 atas nama Dewi Setianingsih tertanggal 28-11-2019, bukti surat tersebut telah dicocokkan sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, untuk selanjutnya diberi tanda Bukti T-2;

3. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk nomor : 3372051606690023 atas nama Sukadri Basuki tertanggal 01-04-2012, bukti surat tersebut telah dicocokkan sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, untuk selanjutnya diberi tanda Bukti T-3;

4. Fotokopi Surat Keterangan Domisili nomor : 145/263/2007 atas nama Sri Sukantari tertanggal 22 Oktober 2024, bukti surat tersebut telah dicocokkan sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, untuk selanjutnya diberi tanda Bukti T-4;

5. Fotokopi Surat Keterangan Domisili nomor : 145/262/2007 atas nama Dewi Setianingsih tertanggal 22 Oktober 2024, bukti surat tersebut telah dicocokkan sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, untuk selanjutnya diberi tanda Bukti T-5;

6. Fotokopi Surat Keterangan Domisili nomor : 145/264/2007 atas nama Sukadri Basuki tertanggal 22 Oktober 2024, bukti surat tersebut telah dicocokkan sesuai dengan aslinya dan bermaterai cukup, untuk selanjutnya diberi tanda Bukti T-6;

7. Fotokopi Kutipan Akta Nikah antara Kartopawiro dengan Sariyem Alias Pandjool Nomor 3310081102024014 tanggal 24-09-2024. bukti surat tersebut telah dicocokkan sesuai dengan Aslinya dan bermaterai cukup, untuk selanjutnya diberi tanda Bukti T-7;

8. Fotokopi Petikan Putusan Nomor 63/Pdt G/2024/PN Kln tanggal 16 Oktober 2024. bukti surat tersebut telah dicocokkan sesuai dengan Aslinya dan bermaterai cukup, untuk selanjutnya diberi tanda Bukti T-8;

(28)

Hal. 28 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

Menimbang, bahwa terhadap bukti-bukti surat tersebut diatas yang diberi tanda T-1 s.d T-8 telah dicocokan sesuai dengan aslinya dan telah bermeterai cukup, sehingga dinyatakan sah berlaku sebagai bukti surat;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil jawabannya Para Tergugat telah mengajukan saksi yang memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Saksi Sugiyono, dibawah sumpah menerangkan pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa saksi kenal dengan Sri Sukantari (Tergugat I) tetapi tidak memiliki hubungan keluarga dengan Penggugat;

- Bahwa saksi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga dengan Dewi Setiyaningsih (Tergugat II);

- Bahwa saksi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga dengan Ambar Siswanti (Penggugat);

- Bahwa Sri Sukantari (Tergugat I) adalah orang asli Tumpukan, Ds.Gondangan, Kec.Jogonalan, Kab.Klaten;

- Bahwa ibu dari Tergugat I bernama Sukanti, dan ayah dari Tergugat I bernama Salim;

- Bahwa Ibu Sukanti dengan bapak Salim mempunyai 5 (lima) orang anak yaitu ke-1 Sri Lestari, ke-2 Sunardi, ke-3 Tri Mulyono, ke-4 Sri Sukantari, ke-5 Tri Mulyadi;

- Bahwa ibu dari Ibu Sukanti bernama Sariyem, dan bapaknya bernama Karto Pawiro;

- Bahwa bapak Karto Pawiro dengan ibu Sariyem mempunyai 3 (tiga) orang anak yaitu ke-1 Suwarti, ke-2 Suwardi, ke-3 Sukanti;

- Bahwa Karto Pawiro asli orang Tumpukan, Ds.Gondangan, Kec.Jogonalan, Kab.Klaten, dan Sariyem tidak tahu orang asli mana;

- Bahwa Saksi tidak mengetahui sengketa antara Penggugat dengan para Tergugat;

- Bahwa saksi hadir dipersidangan berkaitan dengan Sri Sukantari (Tergiugat I) terkait masalah tanah, yang mana Sri Sukantari (Tergugat I) menempati tanah di Tumpukan RT.02,RW.02, disuruh pergi;

- Bahwa yang ditempati Sri Sukantari (Tergugat I) merupakan bangunan rumah;

(29)

Hal. 29 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

- Bahwa setahu saksi bangunan rumah yang ditempati Sri Sukantari adalah milik nenek Tergugat I yaitu mbah Karto Pawiro;

- Bahwa Sri Sukantari (Tergugat I) menempati rumah tersebut sejak merawat orang tuanya yaitu ibu sukanti yang sakit;

- Bahwa sebelum Sri Sukantari (Tergugat I) menempati rumah tersebut, dulu ditempati orang tuannya yaitu Ibu Sukanti dengan bapak Salim;

- Bahwa Sri Sukantari (Tergugat I) merawat ibunya yang sakit disitu kira- kira sejak tahun 2029, bulannya kurang tahu;

- Bahwa tidak pernah melihat, diceritakan atau diberitahu terkait dengan surat-surat tanah abaik itu surat leter C atau sertifikat Hak Milik;

- Bahwa katanya ada warga yang keberatan dengan Sri sukantari (Tergugat I) yang tinggal disitu yang bernama Ambar Wati;

- Bahwa Ambar Wati merupakan anak pupu atau anak angkat dari bapak Suwarjo;

- Bahwa Bapak Suwarjo merupakan anak dari Sadinem;

- Bahwa Saksi tidak tahu atas dasar apa Ambar Wati menyuruh Sri Sukantari pergi dari rumah tersebut;

- Bahwa Saksi selama tahun 2019 sampai saat ini tidak pernah tahu, tidak pernah dengar; tentang rumah atau tanah yang ditempati Sri Sukantari tersebut ada peralihan Hak, ada jual beli atau tidak;

- Bahwa Saksi tidak pernah dengar rumah tersebut pernah dijadikan agunan di Bank atau jaminan hutang di bank;

- Bahwa Saksi tidak pernah tahu dahulu pernah ada gugatan perkara di pengadilan terkait dengan rumah itu atau tidak;

- Bahwa ada 2 (dua) rumah yang berada di tanah sengketa tersebut;

- Bagaimana posisi letak kedua rumah tersebut menyamping terpisah;

- Bahwa rumah yang ditempati bu Sukantari (Tergugat I) dengan suaminya dan anak-anaknya adalah sebelah timur dekat sungai; dan sebelah barat ditempati pak Ambar Sutadi alis Didik dan anaknya;

- Bahwa antara Bu Sukantari dengan pak Ambar Sutadi alis Didik tidak ada hubungan apa-apa dan tidak ada hubungan keluarga;

- Bahwa Pak Ambar Sutadi alis Didik tinggal di tanah sengketa tersebut sejak tahun 1993, Saksi ingat karena Saksi pulang merantau tau-tau

(30)

Hal. 30 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

sudah ditempati oleh Pak Ambar Sutadi alis Didik;

- Bahwa pada waktu itu pak Ambar Sutadi alis Didik belum menikah, kalau sekarang sudah menikah lalu cerai atau pisah ranjang;

- Bahwa bangunan rumah tersebut dahulu rumah panjang sebagian dapur sebagian ditempati ibu Sri Sukantari dengan bapak Salim yang sebagian ditempati Bapak Suwarjo lalu karena ada gempa tahun 2006 lalu direhab sedikit menjadi dua bangunan itu;

- Bahwa dahulu yang menempati rumah besar itu, adalah Pak Suwarjo yaitu anak dari Sadinem, yang mana ibu Sadinem merupakan Istri pertama dari Kartopawiro;

- Bahwa Kartopawiro mempunyai 2 (dua) istri, Istri pertama namanya Sadinem, yang kedua namanya Sariyem;

- Bahwa Sukanti merupakan anak dari Karto Pawiro dengan Sariyem;

- Bahwa Kartopawiro dengan Sariyem mempunyai anak anak 3 yaitu : Sukanti, Sukardi, Suwarti;

- Bahwa Suwarjo anak dari Kartopawiro dengan Sadinem;

- Bahwa Suwarjo mempunyai anak pupu, namanya Ambarwati sama Ambar Sutadi alias Didik;

- Bahwa antara Ambarwati dengan Ambar Sutadi alias Didik mereka dengar-dengar kakak beradik;

- Bahwa bu Sri Sukantari adalah cucu dari Karto pawiro;

- Bahwa setahu Saksi Pak Karto Pawiro pemilik tanah sengeta tersebut;

- Bahwa Saksi tidak tahu apakah kemudian tanah sengketa tersebut beralih atau tidak dari Pak Karto Pawiro;

- Bahwa Saksi tidak tahu tanah sudah dibeli oleh Bu Ambarwati atau tidak;

- Bahwa setahu Saksi Ibu Sukantari (Tergugat I) itu anak dari ibu Sukanti karena Ibu Sukanti sudah meninggal karena dia menempati disitu maka sekarang ibu Sukantari yang menempati disitu;

- Bahwa saksi tidak pernah mendengar Pak Karto Pawiro mewariskan tanahnya kepada Bu Sukanti sebagai anaknya dan Ibu Sri Sukantari sebagai cucunya, setahu saksi hanya menempati saja, mengenai surat menyuratnya tidak tahu, mengenai beralihnya tanah tersebut Saksi juga tidak tahu;

(31)

Hal. 31 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

- Bahwa Sukanti dengan Cipto Kanti adalah orang yang sama;

- Bahwa yang menempati rumah tersebut adalah Sri Sukantari bersama anaknya dan bersama suaminya tapi suaminya kadang-kadang di Solo dulu hidupnya di Solo;

Atas keterangan saksi tersebut Penggugat menyatakan keterangan saksi benar sedangkan Para Tergugat menyatakan akan menanggapi keterangan saksi dalam Kesimpulan;

2. Saksi Tri Wahyuni, dibawah sumpah menerangkan sebgagai berikut :

- Bahwa Saksi kenal dengan Sri Sukantari (Tergugat I) dan Dewi Setianingsih (Tergugat II) sebagai tetangga;

- Bahwa Sri Sukantari merupakan Ibu dari Dewi Setianingsih;

- Bahwa saksi tidak kenal dengan Ambar Siswanti (Penggugat);

- Bahwa Saksi sejak lahir bertetangga dengan Sri Sukantari;

- Bahwa jarak antara rumah saksi dengan rumah Sri Sukantari berhadapan sekitar 5 langkah;

- Bahwa nama orang tua dari Sri Sukantari adalah ibu Cipto Kanti;

- Bahwa ibu Cipto Kanti juga tinggal di sana alamatnya Dk.Tumpuan, RT.2, RT.2, Ds.Gondangan, Kec.Jogonalan, Kab.Klaten;

- Bahwa dasar Sri Sukantari tinggal di tanah yang menjadi sengketa tersebut adalah karena Sri Sukantari cucunya dari mbah Karto Pawiro;

- Bahwa Mbah Karto Pawiro meningkah meningkah 2 kali, dengan siapanya Saksi tidak tahu;

- Bahwa Mbah Karto Pawiro dengan istri ke 1 mempunyai anak yaitu : Suwarjo, Suwarti;

- Bahwa Mbah Karto Pawiro dengan istri ke 2 mempunyai anak yaitu : Cipto Kanti/Sukanti, Suwarti, Suwardi;

- Bahwa Ibu Cipto Kanti/Sukanti menikah dengan Wiryo Salim dan memiliki anak bernama Sri Sukantari dan Tri Mulyadi;

- Bahwa Saksi pernah bertemu dan kenal dengan Suwarjo, Suwarti sewaktu Saksi masih kecil, masih ingat samar-samar wajahnya dan dari cerita ayah Saksi;

- Bahwa yang menguasai atau yang tinggal di tanah sengketa yaitu ada 2

(32)

Hal. 32 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

rumah, yang menguasai rumah ke 1 yaitu Ambar Sutadi als Didik, rumah ke 2 yaitu ibu Sri Sukantari;

- Bahwa saksi tahu dihadirkan di persidangan sebagai saksi karena ibu Sri Sukantari mau disusir dari rumah padahal rumah itu bekas rumah neneknya;

- Bahwa yang mau mengusir Ambar Sutadi als Didik, dan ibu Sri Sukantari yaitu Ambar Siswanti;

- Bahwa Saksi tidak mengetahui hubungannya Ambar Siswanti dengan obyek sengketa;

- Bahwa Siti Asiyam adalah istri dari pak Warjo;

- Bahwa Pak Warjo adalah anak dari mbah Karto Pawiro dengan istri yang pertama;

- Bahwa Saksi tidak pernah mendengar ibu Siti Asiyam menjual tanah tersebut;

- Bahwa sebelumnya belum pernah ada masalah tanah sengketa ibu Sri Sukantari

- Bahwa Saksi mengetahui ibu Sri Sukantari mau diusir oleh Ambar Siswanti karena saksi sering main ke rumah ibu Sri Sukantari, sering mendapat surat untuk mengosongkan rumah situ, saksi pernah membaca suratnya;

- Bahwa bu Ambar Siswanti bukan asli orang situ, dan saksi tidak tahu apa alasannya bu Ambar Siswanti menyuruh pergi ibu Sri Sukantari;

- Bahwa Saksi mengetahui ibu Sri Sukantari menempati karena hubungan keluarga dengan mbah Karto;

- Bahwa saksi tidak mengetahui kepemilikan sekarang, yang saksi tahu rumah tersebut milik mbah Karto Pawiro (mbah kakungnya dari bu Sri Sukantari);

- Bahwa Saksi tahu mbah Karto Pawiro merupakan mbah kakungnya dari bu Sri Sukantari, karena sejak dari kecil sudah disitu sebagai tetangga;

- Bahwa saksi tidak pernah dilihatkan sertifikat tanah tersebut;

- Bahwa bu Ambar Siswanti tidak ada hubungannya dengan Pak Suwarjo dan bu Siti Asiyam;

- Bahwa dua bangunan rumah yang ada diatas tanah sengketa ini,

(33)

Hal. 33 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

letaknya bersampingan;

- Bahwa Saksi tidak tahu dasar bapak Ambar Sutadi als Didik menempati rumah tersebut, dan saksi tidak tahu dan tidak ingat sejak kapan bapak Ambar Sutadi als Didik tinggal di rumah tersebut karena saksi merantau terus, dan saksi pulang tahu-tahu sudah disitu;

- Bahwa terhadap kedua rumah tersebut dulunyahanya 1 bangunan lalu ada gempa lalu roboh kemudian dibangun sendiri-sendiri, pak Didik membangun sendiri kalau bu Sri Sukantari yang membangunkan orang tuanya;

- Bahwa keuda rumah tersebut dibangun betul-betul baru, bukan sekedar renovasi;

- Bahwa dulunya satu rumah besar mengahadap ke selatan;

- Bahwa Rumah yang ditinggali bu Sri Sukantari dekat sungai di pinggir jalan, rumah yang disebelah timur;

- Bahwa ibu Sri Sukantari menempati rumah tersebut sejak merawat ibunya sakit setruk;

- Bahwa Ibu Cipto Kanti meninggal sudah hamper 3 tahun;

- Bahwa tidak tahu tanah tersebut seluruhnya sudah dijual ke orang lain atau tidak;

- Bahwa saksi tidak pernah dengar ada perdamaian di tingkat desa;

- Bahwa saksi tahu luas keseluruhannya pekarangan tanah obyek sengketa tersebut 900 m2, kalau rumah yang ditempati bu Sri Sukantari luasnya 105 m2;

- Bahwa Saksi tidak tahu luas rumah yang ditempati oleh Bp Ambar;

- Bahwa batas-batas tanah pekarangannya obyek sengketa tersebut sebelah selatan tanah kas desa, sebelah timur sungai sama jalan, sebelah barat rumah pak Gunardi, rumah bu Supar, rumah bu Sukar, rumah pak Heru, sebelah utara rumah pak Wahono, rumahnya pak Tuminem, rumahnya pak Slamet alm;

- Bahwa ditanah sengketa tersebut ada 2 bangunan, salah satunya ditempati bu Sri Sukantari bersama suaminya bernama pak Basuki dan anaknya bernama Dewi Setianingsih;

- Bahwa anak bu Sri Sukantari ada 2 yang satunya kadang-kadang kalau

(34)

Hal. 34 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

libur juga kesitu;

- Bahwa rumah yang ditempati Ambar Sutadi als Didik ditempati bersama anaknya bernama Dila;

- Bahwa dahulu yang menempati rumah bangunan yang lama bangunan yang besar masih jadi satu sebelum ditempati bu Sri Sukantari, ditempati oleh ibu Cipto bersama suami, lainnya tidak ada;

- Bahwa batas tanah sebelah timur sungai sama jalan, kalau dari rumah bu Sri Sukantari itu sungai dulu baru jalan;

- Bahwa pak Suwarjo tidak punya anak;

Atas keterangan saksi tersebut Penggugat menyatakan keterangan saksi benar sedangkan Para Tergugat menyatakan akan menanggapi keterangan saksi dalam Kesimpulan;

Menimbang bahwa dengan mengacu ketentuan pasal 153 HIR dan SEMA Nomor 7 Tahun 2001 terkait Pemeriksaan Setempat Majelis Hakim telah melakukan pemeriksaan setempat pada tanggal 22 November 2024 terhadap bangunan rumah yang berdiri diatas sebidang tanah sebagaimana tercatat dalam Sertipikat Hak Milik Nomor 888 sebagaimana termuat dalam berita acara persidangan;

Menimbang bahwa para pihak masing-masing telah mengajukan kesimpulannya;

Menimbang bahwa para pihak menyatakan tidak ada lagi hal-hal yang akan diajukan dan mohon putusan;

Menimbang bahwa untuk menyingkat putusan, segala sesuatu yang termuat dalam berita acara persidangan dianggap telah termuat dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM DALAM EKSEPSI

Menimbang bahwa terhadap surat gugatan Penggugat , para Tergugat dalam jawabannya mengajukan eksepsi pada pokoknya sebagai berikut:

1. Gugatan Penggugat Kurang Pihak (Exception Plurium Litis Consortium) 2. Gugatan Penggugat Kabur dan Tidak Jelas (Obscuur Libel)

(35)

Hal. 35 dari 50 hal. Putusan Nomor 97/Pdt.G/2024/PN Kln.

Menimbang bahwa terhadap eksepsi para Tergugat tersebut, Penggugat menolak seluruh eksepsi yang diajukan oleh Tergugat;

Menimbang, bahwa selanjutnya terhadap seluruh eksepsi para Tergugat tersebut diatas dan tanggapan atau Replik Penggugat Majelis Hakim akan mempertimbangkan terlebih dahulu tentang eksepsi mengenai Gugatan Penggugat Kurang Pihak (Exception Plurium Litis Consortium) sebagai berikut;

Referensi

Dokumen terkait

Pertimbangan Hakim Terhadap Barang Bukti Berita Acara Nikah Siri Dalam Menjatuhkan Putusan Perkara Persetubuhan Terhadap Anak Pada Putusan Pengadilan Negeri

Pengadilan Negeri Cianjur yang mengadili perkara pidana pelanggaran Lalu Lintas dengan Acara Pemeriksaan Pelanggaran Lalu Lintas Jalan, telah menjatuhkan putusan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah dengan judul ANALISIS YURIDIS TENTANG AMAR PUTUSAN PENGADILAN NEGERI YANG TIDAK JELAS (Putusan Pengadilan Negeri Jember

Putusan Pengadilan Tinggi Jayapura dalam perkara perdata antara Ratna dan Suwarto sebagai pembanding melawan pihak yang tidak disebutkan

Pengadilan Negeri Sarolangun menjatuhkan hukuman kepada Bayu Saputra karena ditahan terkait kasus

Pengadilan agama Rembang menjatuhkan putusan cerai talak atas perkara antara pemohon dengan

Penetapan dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam perkara gugatan perdata yang diajukan oleh PT Woori Finance Indonesia TBK D/H PT Batavia Prosperindo Finance

Putusan pengadilan mengenai gugatan perdata oleh Kevin Kangdinata dan Yoshua