• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Pengadilan Negeri Takalar Nomor 29/Pdt.G/2023/PN Tka

N/A
N/A
alya citra

Academic year: 2024

Membagikan " Putusan Pengadilan Negeri Takalar Nomor 29/Pdt.G/2023/PN Tka"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

P U T U S A N

Nomor 29/Pdt.G/2023/PN Tka

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Takalar yang mengadili perkara perdata, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara:

Iswanto Dg. Suang, berkedudukan di Pattingalloang, RT/RW.003/003, BontoKassi Galesong Selatan, Kabupaten Takalar.

dalam hal ini memberikan kuasa kepada Muhammad Yusri Husain beralamat di kampung Jannayya Desa Manjapahit Kecamatan Bontonompo berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 23 Juni 2023 yang telah diregister kepaniteraan perdata nomor 104/K.PDT/2023 tertanggal 07 Agustus 2023 sebagai Penggugat I;

Lawan:

1. PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Cabang Takalar, bertempat tinggal di Jalan H. M. Dg. Mandjarungi No. 1 Kalabbirang, Kecamatan Pattallassang, Kab. Takalar dalam hal ini memberikan kuasa kepada Rendra Hartanto dkk, kepala bagian hukum PT Bank Rakyat Indonesia berdasarkan surat kuasa khusus nomer B.

3518/KC-III/ADK/08/2023 tanggal 25 Agustus 2023 yang telah diregister kepaniteraan perdata nomor 108/K.Pdt/2023 pada tanggal 25 Agustus 2023 , sebagai Tergugat I;

2. Kpknl Makassar, bertempat tinggal di Jalan Urip Sumoharjo Km. 4 GKN I Lantai 2 Makassar. dalam hal ini memberikan kuasa kepada Harmaji SH.,M.H., Kepala KPNL Makassar, berdasarkan surat kuasa khusus nomer SKU-570/MK.6/KN.7/2023 tanggal 21 Agustus 2023 yang telah diregister kepaniteraan perdata nomor 108/K.Pdt/2023 pada tanggal 07 September 2023 , sebagai Tergugat II;

Halaman 1 dari 43 Putusan Perdata Gugatan Nomor 29/Pdt.G/2023/PN Tka

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

3. Saiful Dg. Tawang, bertempat tinggal di Dusun Untia, Desa Barangmamase,Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar. , sebagai Tergugat III;

4. Bpn Kabupaten Takalar, bertempat tinggal di Jalan H. M. Dg.

Mandjarungi, No. 5 Kalabbirang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar , dalam hal ini memberikan kuasa kepada NURMIATI, S.Mn dkk, Kepalah Seksi Pengendalian dan Pengangan sengketa kantor pertanahan takalar berdasarkan surat kuasa khusus nomer 2526/SKU-73.05.MP.02.02/VIII tanggal 21 Agustus 2023 yang telah diregister kepaniteraan perdata nomor 113/K.Pdt/2023 pada tanggal 5 September 2023 sebagai Turut Tergugat I Pengadilan Negeri tersebut;

Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan;

Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;

TENTANG DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 3 Agustus 2023 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Takalar pada tanggal 7 Agustus 2023 dalam Register Nomor 29/Pdt.G/2023/PN Tka, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat adalah debitur PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Takalar dengan pemberian kredit investasi sebesar Rp. 350.000.000, (Tiga ratus lima puluh juta rupiah), tahun 2018 yang mana oleh Penggugat dana tersebut digunakan sebagai modal usaha jual barang pecah belah dan usaha lainnya.

2. Bahwa penandatanganan perjanjian kredit tersebut telah menimbulkan hubungan Hukum antara Penggugat (debitur) dengan Terggugat I PT.

Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, dan akibat hukum dengan ditandatanganinya suatu perjanjian yang mengikat substansi perjanjian tersebut bagi para pihak yang menyepakatinya. Hal ini sesuai dengan amanah asas kebebasan berkontrak pada pasal 1338 KUH Perdata dan asas konsesualisme pada pasal 1320 KUHPerdata yang tidak bertentangan dengan Pasal 1337 KUHPerdata.

3. Bahwa untuk memperoleh Pinjaman kredit tersebut Penggugat menyerahkan Bagunan berupa sebidang tanah serta bangunan

Halaman 2 dari 43 Putusan Perdata Gugatan Nomor 29/Pdt.G/2023/PN Tka

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

dengan sertifikat hak milik nomor: 1629 atas nama ISWANTO DG.

SUANG, dengan LT. 60 meter persegi, yang terletak di jalan raya Bonto Kassi Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, dan Penggugat tidak memegang Hak Tanggungan serta tidak mengetahui Notaris yang menangani waktu transaksi pemberian kredit investasi tersebut.

4. Bahwa jangka waktu kredit investasi adalah 60 bulan (5 tahun) dengan angsuran sebesar Rp. 9.500.000,- ( Sembilan juta lima ratus ribu rupiah) setiap bulan.

5. Bahwa pada tanggal 22 Februari 2023, nomor: B. 583/KC- XIII/ADK/02/2022, perihal Pemberitahuan Lelang dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Takalar, sesuai dengan Surat Penetapan jadwal lelang dari Kantor PelayananKekayaan negara (KPKNL) Makassar nomor: S-474 /KNL.1502/2023 Tanggal 7 Februari 2023

6. Bahwa pada tanggal 19 juni 2023 dengan nomor: B. 2642/KC- XIII/ADK/06/2023, Perihal: Pemberitahuan Laku lelang dan hasil bersih lelang, berdasarkan surat Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Makassar nomor: S 1586/KNL.1502/2023 tanggal 03 april 2023 perihal penetapan jadwal lelang, yang mana dari pelaksanaan lelang tersebut pada hari rabu tanggal 17 Mei 2023 jam. 11.00 wita, di tempat PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Kantor Cabang Takalar jalan HM. Daeng Manajrungi No. 1 kabupaten Takalar provinsi Sulawesi selatan, dengan hasil bersih lelang Rp. 239.800.500,- ( Dua ratus tiga puluh sembilan juta delapan ratus ribu lima ratus rupiah) . 7. Bahwa dengan adanya hasil lelang tersebut pihak Penggugat pada

tanggal 12 juni 2023 kepada Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Takalar dengan perihal Permohonan Pemblokiran sertifikat hak milik nomor: 01629 A/n. ISWANTO DG. SUANG dengan LT. 60 meter persegi yang terletak di jalan Raya Bonto Kassi Galesong Selatan Kabupaten Takalar. Untuk tidak dilakukan Peralihan sertifikat agunan tersebut.

8. Bahwa Pelelangan pada tanggal 05 juni 2023, yang dilakukan oleh Tim Survey Taksasi independen dengan Pihak Bank Rakyat Indonesia Cabang Takalar senilai Rp. 550.000.000,- ( Lima ratus lima puluh juta rupiah) Sedangkan Nilai Hasil Lelang di bawah tangan melalui Internet hanya Rp. 239.800.500,- ( Dua ratus tiga puluh sembilan juta delapan ratus ribu lima ratus rupiah) menurut Penggugat ini adalah telah merugikan debitur dan Perbuatan ini di kategorikan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) yang dilakukan bersama-sama oleh PT.

Halaman 3 dari 43 Putusan Perdata Gugatan Nomor 29/Pdt.G/2023/PN Tka

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Bank Rakyat Indonesia sebagai TERGGUGAT I dan KPKNL sebagai TERGGUGAT II dan Pemenang Lelang sebagai TERGGUGAT III dan Pihak BPN Kabupaten Takalar sebagai TURUT TERGGUGAT I, Yang tidak melibatkan Pihak Penggugat sebagai Debitur dalam pelelangan tersebut serta tidak memberikan kesempatan Penggugat untuk menjual bagunan dengan harga yang tidak merugikan Pihak Penggugat.

9. Bahwa sesuai Surat Edaran Bank Indonesia maupun Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK), tentang upaya Penyelamatan Kredit yang dapat dilakukan oleh Bank seperti PENJADWALAN KEMBALI ( Rescheduling) yaitu dengan melakukan perubahan syarat-syarat perjanjian kredit yang berhubungan dengan jadwal pembayaran kembali kredit atau jangka waktu kredit termasuk grade period atau masa tenggang, baik termasuk perubahan besarnya jumlah angsuran atau tidak, PERSYARATAN KEMBALI ( Reconditioning) dengan melakukan perubahan atas sebagian atau seluruh syarat-syarat perjanjian kredit yang tidak hanya terbatas pada perubahan jadwal angsuran dan atau jangka waktu kredit saja, namun perubahan tersebut tanpa memberikan tambahan kredit atau tanpa melakukan konversi atas seluruh atau sebagian dari kredit menjadi Perusahaan, PENATAAN KEMBALI ( Restructuring) dimana suatu upaya dari Bank yang berupa melakukan perubahan-perubahan syarat-syarat Perjanjian kredit yang berupa Pemberian tambahan kredit atau melakukan konversi atas seluruh atau sebagian dari kredit menjadi equity perusahaan yang dilakukan dengan atau tanpa Rescheduling dan atas Reconditioning.

10. Bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor: 1400 K/Pdt.2001, dijelaskan dalam Kaidah Hukum barang jaminan hanya dapat dijual melalui Lelang, Bank tidak berhak menjual sendiri tanah yang dijaminkan pada Bank Tanpa seizin Pemilik dalam hal ini Pihak Penggugat, begitupun Pengalihan hak atas tanah berdasarkan Surat Kuasa Mutlak adalah Batal demi hukum.

11. Bahwa berdasarkan UU nomor. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah di dalam BAB V EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN Pasal 20 ayat 3 yang berbunyi : Pelaksanaan penjualan sebagai mana di maksud pada ayat 2 hanya dapat dilakukan setelah lewat waktu 1 (satu) bulan sejak diberitahukan secara tertulis oleh pemberi dan/atau

Halaman 4 dari 43 Putusan Perdata Gugatan Nomor 29/Pdt.G/2023/PN Tka

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Pemegang Hak Tanggungan kepada pihak yang berkepentingan dan di umumkan sekurang kurangnya 2 (dua) Surat kabar yang beredar di daerah yang bersangkutan dan/atau media massa setempat serta diumumkan secara online dan tidak ada Pihak yang menyatakan Keberatan.

12. Bahwa adanya Perbuatan Melawan Hukum terdapat kesalahan Prosedur mengenai Tata cara Pelaksanaan Eksekusi hak tanggungan yang membuat proses tersebut Batal Demi Hukum yang membuat Pihak Penggugat merasa dirugikan, berdasarkan UU No. 4 tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Pasal 20 ayat 4 yang berbunyi setiap janji untuk melaksanakan Eksekusi Hak Tanggungan dengan cara yang bertentangan dengan ketentuan pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) Batal Demi Hukum.

13. Bahwa dengan Lelang tersebut yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia (Persero) melalui KPKNL Makassar telah merugikan Pihak Penggugat dengan lelang di bawah Taksasi Rp. 550.000.000,- ( lima ratus lima puluh juta rupiah), dengan masih ada sisa hutang kurang lebih Rp. 60 juta rupiah, yang harus dibayarkan oleh Pihak Penggugat kepada TERGGUGAT I, Sehingga peralihan atas nama disertifikat dari ISWANTO DG SUANG tidak bisa kepihak Pemenang Lelang dalam hal ini Pihak Terggugat III.

14. Bahwa Pihak Penggugat mengajukan Gugatan PMH ( Perbuatan Melawan Hukum) karena merasa sangat dirugikan yang berpotensi menimbulkan konflik yang berkepanjangan dari akibat yang dilakukan oleh Terggugat I dengan melelang yang tidak sesuai dengan harga Pasar dengan Perbuatan ini patut di duga bertentangan dengan undang-undang Perbankan dan memenuhi kualifikasi Perbuatan Melawan Hukum karena menimbulkan kerugian kepada Pihak Penggugat. Dimana Pihak penggugat pernah menawarkan kepada Terggugat III untuk membeli objek Ruko tersebut yang terletak di Bonto Kassi jalan Poros Galesong Selatan kabupaten Takalar dengan harga Rp. 405.000.000,- ( Empat ratus lima juta rupiah) awalnya Terggugat III mau tapi kemudian alasan waktu itu Terggugat III dana mereka tidak cukup ternyata kemudian ternyata juga ikut lelang dengan di bawah harga atau lebih murah yang ditawarkan oleh Terggugat I, yaitu Rp. 239.800.500,- (Dua ratus tiga puluh sembilan juta delapan ratus ribu lima ratus rupiah).

15. Bahwa karena diduga dapat menimbulkan kerugian terhadap Pihak Penggugat maka Pelaksanaan lelang yang telah dilaksanakan pada

Halaman 5 dari 43 Putusan Perdata Gugatan Nomor 29/Pdt.G/2023/PN Tka

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

hari Rabu dan tanggal 17 Mei 2023, Tempat PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Kantor Cabang Takalar jalan HM. Daeng Manajrungi No. 1 Kabupaten Takalar, telah melanggar Undang- Undang RI No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

16. Bahwa karena Terggugat I adalah Bank Rakyat Indonesia maka Pihak Penggugat berharap dalam pelaksanaan penyelesaian saat terjadi masalah seperti kredit macet yang dialami Pihak Penggugat agar lebih diutamakan menggunakan cara- cara yang sesuai dengan aturan hukum yang berlaku sehingga yang didapat adalah solusi bukan kalah menang.

17. Bahwa untuk menjaga tidak terjadinya Peralihan Sertifikat Hak Milik ke pemenang lelang Pihak Penggugat telah mengirimkan surat pemblokiran sertifikat kepada Badan Pertanahan Nasional BPN Kabupaten Takalar, tertanggal 12 juni 2023, apalagi Pihak Penggugat masih Terhutang sehingga otomatis status pinjaman belum lunas maka Peralihan atas hak tidak bisa dilakukan.

18. Bahwa secara aturan penghapusan tagihan utang UMKM oleh Bapak Presiden RI Joko Widodo dengan alasan UU 10 tahun 1998 tentang Perbankan, kemudian pasal serupa juga Peraturan Bank Indonesia nomor. 14/15/PBI/2012 dan juga Peraturan OJK 40 tahun 2019, ketentuannya di perkuat di UU PPSU tepatnya pasal 250-25 penghapus bukuan tagihan utang di UMKM di diperbolehkan dalam pasal tersebut.

19. Bahwa dimana pasal 250-251 disampaikan piutang macet utamanya UMKM dapat dilakukan penghapus bukuan dan penghapusan tagihan.

Persyaratannya tagihan utang yang macet harus direstrukturisasi terlebih dahulu namun apabila setelah penagihan optimal tagihan tetap tidak bisa di bayar maka bisa di hapus bukukan dan hapus tagih dan dari segi perpajakan terkait UMKM sesuai PP 110 tahun 2000 dan penghapusan itu tidak lebih dari 350 juta.

Berdasarkan uraian dalil-dalil di atas dengan izin Allah SWT, Pihak Penggugat mohon dengan hormat agar yang Mulia Ketua Majelis Hakim, yang memeriksa dan mengadili Perkara ini, untuk memutus dan menetapkan sebagai berikut PRIMAIR :

MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

1. Menyatakan dengan Hukum bahwa Penggugat keberatan dengan harga hasil bersih lelang yang diberlakukan Terggugat I sebesar Rp.

239.800.500,- ( Dua ratus tiga puluh ) sembilan juta delapan ratus ribu lima ratus rupiah) setelah di kurangi pajak penjualan, karena harga

Halaman 6 dari 43 Putusan Perdata Gugatan Nomor 29/Pdt.G/2023/PN Tka

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

tersebut jauh di bawah harga jual asset pada umumnya adalah sah dan berharga oleh karenanya Terggugat I wajib menerima dan mengabulkan Permohonan Pihak Penggugat ;

2. Menghukum Terggugat I untuk menerima harga jual Taksasi asset Pihak Penggugat sebesar Rp. 550.000.000,- ( lima ratus lima puluh juta rupiah);

3. Memerintahkan kepada Terggugat I untuk tidak melakukan Peralihan sertifikat hak milik nomor. 01629 A/n.ISWANTO DG. SUANG Kenama Pemenang lelang sebelum ada putusan inkrah dari Pengadilan;

4. Menyatakan dengan hukum bahwa Pihak Penggugat adalah Debitur yang beritikad baik untuk segera melunasi utangnya segera kepada Terggugat I setelah asset laku terjual.;

5. Menghukum Terggugat I membayar semua biaya perkara yang timbul ; SUBSIDAR:

Apabila Ketua Majelis Hakim yang Memeriksa Perkara dan mengadili Perkara ini berpendapat lain agar berkenan memberikan Putusan yang seadil-adilnya ( Ex Aquo Et Bono).

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, penggugat hadir kuasanya, Terggugat I hadir kuasanya, Terguggat II hadir kuasanya, Tergugat III hadir sendiri dan turut tergugat hadir kuasanya ;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk Muhammad Safwan, S.H., Hakim pada Pengadilan Negeri Takalar, sebagai Mediator;

Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 1 November 2023, upaya perdamaian tersebut tidak berhasil;

Menimbang, bahwa oleh karena itu pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat I memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:

A. DALAM EKSEPSI EKSEPSI I

GUGATAN PENGGUGAT KEKURANGAN PIHAK (PLURIUM LITIS CONSORTIUM)

Halaman 7 dari 43 Putusan Perdata Gugatan Nomor 29/Pdt.G/2023/PN Tka

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

1. Bahwa Pada Posita dan Petitum Penggugat Tanpa Halaman, Penggugat menyatakan penjelasan Hubungan Hukum antara Penggugat dengan Tergugat II terkait dengan Perjanjian Kredit, Namun terdapat Pihak yang tidak termuat dalam gugatan Penggugat tersebut, sehingga dapat Tergugat II jelaskan secara jelas terkait hubungan hukum antara Penggugat dengan Tergugat Isebagai berikut :

a. Telah terjadi Perjanjian Kredit berupa Kredit Investasi nomor 01 tanggal 04 Juni 2018 antara Iswanto Daeng Suang dan Herni Daeng Angki dengan Tergugat II dihadapan Notaris Aryani Fauziah, S.H, M.Kn. Bahwa Penggugat telah menikmati Fasilitas Kredit Modal Investasi sebesar Rp350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta) dan yang menjadi Agunan yaitu Sertifikat Hak Milik (SHM) No.01629/Bontokassi an. Iswanto DG. Suang

Terhadap Agunan tersebut diatas, telah dipasang Hak Tanggungan dengan dikeluarkannya Sertifikat Hak Tanggungan Nomor 00488/2018 dan Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) Nomor 131/2018 oleh Kantor Pertanahan Kabupaten / Kota Takalar.

2. Bahwa Sehingga apabila terdapat keberatan yang berkaitan dengan fasilitas pinjaman maupun agunan pinjaman tersebut harus diajukan pula kepada Aryani Fauziyah, S.H, M.Kn. selaku Notaris, dan Herni Daeng Angki sebagai pihak yang berhutang atau Pengambil kredit karena bagaimanapun juga yang bersangkutan adalah pihak yang juga harus bertanggungjawab terhadap pinjamannya dan sekaligus juga sangat berkepentingan terhadap Gugatan dalam perkara sehingga apabila tidak diajukannya Aryani Fauziyah, S.H, M.Kn selaku Notaris, dan Herni Daeng Angki maka patut untuk ditolak gugatannya;

3. Bahwa Dengan tidak diikutsertakannya Aryani Fauziyah, S.H, M.Kn selaku Notaris, dan Herni Daeng Angki (selaku pihak yang berhutang) tersebut dalam perkara a quo, mengakibatkan gugatan Penggugat merupakan gugatan yang kurang pihak Tergugat;

Halaman 8 dari 43 Putusan Perdata Gugatan Nomor 29/Pdt.G/2023/PN Tka

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Berdasarkan Hukum Acara dan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RI No.503.K/Sip/1974, tanggal 12 April 1977 terhadap gugatan yang kekurangan pihak demikian sudah seharusnya ditolak atau dinyatakan tidak dapat diterima ;

EKSEPSI II

GUGATAN PENGGUGAT DIDASARKAN PADA DASAR HUKUM (RECHTELIJKE GROUND) YANG TIDAK JELAS KARENA TIDAK DIDUKUNG DENGAN FAKTA HUKUM YANG JELAS DAN BENAR

4.

5.

6.

7.

Bahwa

Bahwa

Bahwa

Bahwa

Apabila dilihat dalam isi gugatan dari Penggugat tanpa Halaman, Penggugat keberatan terhadap agunan milik Penggugat yang telah dilakukan lelang oleh Tergugat II atas Wanprestasinya Penggugat kepada Tergugat Isehingga Tergugat Imelakukan eksekusi sesuai yang telah diatur pada pasal 6 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan;

Penggugat tidak mampu mendalilkan hal-hal apa yang membuat eksekusi lelang hak tanggungan yang telah dilakukan oleh Tergugat Ipatut untuk tidak dilaksanakan dan tidak dapat mendalilkan terkait dengan Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Tergugat Iserta memberikan dasar hukum yang keliru atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan;

Posita Penggugat angka 8 hingga 19 tanpa halaman menyatakan yang pada intinya menyatakan lelang tidak sah dan Menyatakan pelaksanaan lelang atas objek jaminan pinjaman tidak sah dan batal demi hukum.Posita Penggugat merupakan hal yang tidak berdasar serta tidak didukung oleh fundamentum petendi yang jelas dan benar. Penggugat sendiri tidak dapat menunjukkan dalam gugatannya syarat- syarat atau hal-hal apa yang membuat lelang eksekusi dibatalkan.

Penggugat tidak mampu mendalilkan hal-hal apa yang membuat eksekusi lelang hak tanggungan patut untuk dibatalkan. Petitum Penggugat merupakan hal yang tidak berdasar serta tidak didukung oleh fundamentum petendi yang jelas dan benar. Penggugat sendiri tidak dapat menunjukkan dalam gugatannya syarat-syarat atau hal-hal

Halaman 9 dari 43 Putusan Perdata Gugatan Nomor 29/Pdt.G/2023/PN Tka

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

apa yang membuat lelang eksekusi dibatalkan.

Oleh karena syarat formal fundamentum petendi gugatan Penggugat harus didasarkan pada :

a. dasar hukum (Rechtelijke Grond) yang TIDAK BENAR, dan

b. dasar fakta (Feitelijke Grond) yang TIDAK BENAR;

maka petitum yang diajukan Penggugat merupakan petitum atau tuntutan yang tidak berdasar dan TIDAK BENAR ; Berdasarkan hal-hal tersebut, gugatan Penggugat a quo telah nyata dapat dikualifikasikan sebagai gugatan perlawanan yang tidak jelas/kabur/obscuur libel, sehingga sangat berdasar untuk dinyatakan DITOLAK atau setidak- tidaknya dinyatakan TIDAK DAPAT DITERIMA (niet ontvankelijk veerklaard);

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, sesuai dengan Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung, terhadap gugatan Pengguat yang Obscuur Libel a quo, Terlawan I mohon agar Majelis Hakim menyatakan gugatan Penggugat a quo DITOLAK, atau SETIDAK-TIDAKNYA DINYATAKAN TIDAK DAPAT DITERIMA (NIET ON VANTKELIJK VERKLAARD);

B. DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas semua dalil yang dikemukakan oleh Penggugat kecuali yang secara tegas diakui oleh Tergugat;

2. Bahwa Apabila Majelis Hakim Yang Mulia berpendapat lain, dengan ini Tergugat I mengajukan jawaban dalam pokok perkara sebagai berikut ;

3. Bahwa untuk memperjelas permasalahan dengan benar serta sesuai dengan fakta - fakta hukum yang dikuatkan dengan bukti- bukti yang kebenarannya tidak dapat disangkal lagi, akan Tergugat I terangkan dan jelaskan duduk perkaranya sebagai berikut;

4. Bahwa Awal mula perkara a quo terjadi atas dasar hubungan hukum Perjanjian Kredit antara Tergugat I (sebagai pemberi pinjaman) dengan Penggugat yaitu Perjanjian Kredit dibuktikan dengan Akta Perjanjian Kredit Nomor 01 tanggal 04 Juni 2018 dengan Notaris Aryani Fauziah, S.H., M.Kn.

dengan besaran fasilitas kredit sebesar Rp 350.000.000 (tiga

Halaman 10 dari 43 Putusan Perdata Gugatan Nomor 29/Pdt.G/2023/PN Tka

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

ratus lima puluh juta rupiah).

bahwa antara Penggugat dan Tergugat Iterikat dalam suatu hubungan hukum yang dilandasi suatu perjanjian pinjam meminjam sebagaimana yang terurai dalam paragraph sebelumnya. Dalam Pasal 1754 K.U.H. Perdata mengatur bahwa pinjam meminjam adalah “perjanjian dimana pihak yang satu memberikan kepada pihak yang lain suatu jumlah tertentu barang-barang yang habis karena pemakaian, dengan syarat pihak yang terakhir akan mengembalikan sejumlah yang sama dengan jenis dan mutu yang sama pula”.

Selanjutnya Pasal 1765 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata menyatakan “adalah diperbolehkan memperjanjikan bunga atas peminjaman uang atau lain barang yang menghabis karena pemakaian.” oleh karena itu, Penggugat dan Tergugat I seharusnya tetap harus mengacu pada perjanjian yang telah dibuat kedua belah pihak tersebut dan asas-asas hukum perjanjian yang diatur dalam Buku Ketiga Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang mengatur tentang perikatan khususnya perjanjian pinjam meminjam, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1338 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata yang menyatakan “semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya”;

5. Bahwa Atas perjanjian kredit yang disepakati Penggugat dan Tergugat I tersebut di atas kemudian diikuti dengan adanya perjanjian tambahan (accesoir) berupa pengikatan jaminan/agunan kredit Debitur yakni tanah Sertifikat Hak Milik (selanjutnya disebut SHM) No.01629/Bontokassi an. Iswanto DG. Suang yang diikat dengan Sertifikat Hak Tanggungan Nomor 00488/2018 dan Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) Nomor 131/2018 .

Jaminan/agunan kredit Penggugat tersebut diikat dengan Hak Tanggungan (sesuai dengan penerapan UU No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan) yang dibuktikan dengan diterbitkannya Sertifikat Hak Tanggungan (selanjutnya disebut SHT). Dalam SHT tersebut telah ditentukan posisi instansi Tergugat Iselaku Pemegang Hak Tanggungan, yang

Halaman 11 dari 43 Putusan Perdata Gugatan Nomor 29/Pdt.G/2023/PN Tka

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

artinya Tergugat I memiliki Hak Preferen untuk melakukan eksekusi Hak Tanggungan tersebut apabila Debitur yaitu Penggugat cedera janji atas perjanjian kredit yang telah disepakati.

Hal ini sesuai dengan penerapan Pasal 6 UU No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan yang berbunyi: “Apabila Debitor cidera janji, Pemegang Hak Tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual obyek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut”.

6. Bahwa Menanggapi Gugatan penggugat nomor 3 tanpa halaman, berkaitan dengan dalil penggugat tidak memegang hak tanggungan serta tidak mengetahui Notaris yang menangani waktu transaksi pemberian kredit investasi, dapat Tergugat I jelaskan bahwa sesuai dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan pasal 9 dibunyikan

Pemegang Hak Tanggungan adalah orang perseorangan atau badan hukum yang berkedudukan sebagai pihak yang berpiutang” dalam pasal tersebut jelas yang memiliki hak sebagai Pemegang Hak Tanggungan adalah Tergugat I dikarenakan pihak yang berpiutang. Dan Berkaitan dengan dalil tidak mengetahui Notaris yang menangani, bahwa dapat Tergugat Jelaskan bahwa terdapat penandatanganan Dokumen yaitu Pada saat Akta Perjanjian Kredit, Dokumen Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT), Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) tersebut seluruhnya ditandangani oleh Penggugat sendiri dengan Notaris yang sama yaitu Aryani Fauziah, S.H., M.Kn. sehingga dalil yang dikemukakan Penggugat tidak berdasar fakta yang ada dan Mengada-ada.

7. Bahwa Dengan berbagai upaya Tergugat I telah memberitahukan informasi perihal tunggakan kredit yang harus dibayarkan Penggugat terhadap Tergugat I (baik secara lisan/bertemu langsung dengan Penggugat maupun secara tertulis melalui surat-surat peringatan). Dengan tidak diindahkannya upaya penagihan tunggakan yang dilakukan Tergugat, sehingga

Halaman 12 dari 43 Putusan Perdata Gugatan Nomor 29/Pdt.G/2023/PN Tka

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

perbuatan wanprestasi Penggugat telah merugikan pihak Tergugat I dari sisi materiil (mengingat Tergugat I telah mengucurkan dana pinjaman bagi Penggugat namun tidak dibayarkan sesuai kesepakatan pada waktu yang telah ditentukan, sehingga mempengaruhi neraca dan laba rugi instansi Tergugat I). dalam hukum perjanjian pinjam meminjam disebutkan seorang dikatakan lalai apabila dirinya melalaikan kewajibannya sebagaimana diperjanjikan atau diatur dalam ketentuan bab tentang pinjam meminjam pada Buku III K.U.H.Perdata tentang Perikatan (verbintenissen), sebagaimana termuat dalam Pasal 1238 K.U.H.Perdata“si berutang adalah lalai, bila ia dengan surat perintah atau dengan sebuah akta sejenis itu telah dinyatakan lalai, atau demi perikatannya sendiri jika ini menetapkan bahwa si berutang akan harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang ditentukan”. Seseorang dikatakan lalai dalam melaksanakan kontrak atau perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 1243 K.U.H.Perdata, apabila:

1. Tidak melaksanakan prestasi sama sekali;

2. Tidak melaksanakan prestasi sebagaimana diperjanjikan;

3. Terlambat dalam melaksanakan prestasi;

Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi semakin bertambahnya kerugian materiil yang diderita Tergugat I akibat wanprestasi Penggugat, maka Tergugat I mempergunakan hak preferennya atas SHM agunan kredit Penggugat yakni melalui pengikatan Hak Tanggungan yang membebani sertifikat tanah dan bangunan dengan. Adapun langkah Tergugat I dalam mempergunakan hak preferennya tersebut ditempuh melalui proses penjualan obyek agunan melalui pelelangan umum yang diselenggarakan oleh instansi Terguugat II. Hal ini sekali lagi Tergugat I sampaikan berdasarkan isi Pasal 6 UU No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan, yang berbunyi: yang berbunyi: “Apabila Debitor cidera janji, Pemegang Hak Tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual obyek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta

Halaman 13 dari 43 Putusan Perdata Gugatan Nomor 29/Pdt.G/2023/PN Tka

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut”.

Oleh sebab itu, dimohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim untuk melihat dan menilai secara obyektif bahwa wanprestasi berupa gagal bayar yang dilakukan oleh Penggugat merupakan perbuatan yang melanggar hak-hak keperdataan pihak Tergugat I yang telah mengikatkan diri bersama-sama dengan Penggugat dalam suatu Perjanjian yang telah memenuhi syarat-syarat sah Perjanjian berdasarkan Pasal 1320 KUH Perdata.

8. Bahwa sebelum Tergugat I mengajukan penyelesaian kredit melalui Proses Lelang melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negera dan Lelang Makassar (Tergugat II), Tergugat I terlebih dahulu memberikan kesempatan dan waktu yang patut kepada Penggugat untuk secara damai termasuk memberikan kesempatan kepada Penggugat untuk melakukan penjualan sendiri dalam rangka menyelesaikan kewajibannya kepada Tergugat I dengan menyampaikan Surat Peringatan (SP) kepada Penggugat sebanyak 3 (tiga) kali yang juga merupakan surat teguran kepada Penggugat untuk segera menyelesaikan tunggakan kreditnya, yaitu :

1. SP I No. B.717/KC-XIII/ADK/03/2022 tgl 08 Maret 2022.

2. SP II No. B.984/KC-XIII/ADK/04/2022 tgl 04 April 2022.

3. SP III No. B.2092/KC-XIII/ADK/04/2022 tgl 19 April 2022.

namun, walaupun telah diberikan kesempatan dan waktu yang cukup, Penggugat mengabaikan peringatan – peringatan tersebut dan tetap tidak menyelesaikan kewajibannya yang sudah menunggak (tetap wanprestasi) yang mana dalam setiap Surat Peringatan tersebut dikirim langsung oleh karyawan dari Tergugat I serta melalui surat Tercatat yaitu PT. Pos dan diterima langsung Penggugat, pada setiap Surat Peringatan tersebut Tergugat I menyampaikan mengenai total jumlah tunggakan, dan secara tegas menyatakan agar Penggugat dapat segera menyelesaikan kewajibannya tersebut, serta menginformasikan adanya upaya lelang agunan apabila tunggakan kredit tidak diselesaikan;

Halaman 14 dari 43 Putusan Perdata Gugatan Nomor 29/Pdt.G/2023/PN Tka

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Sehingga berlaku pasal 6 UU No 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan, dalam hal ini lelang yang dilakukan oleh Tergugat I dan Tergugat II secara sah dan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

9. Bahwa Perihal Posita nomor 8 tanpa halaman gugatan penggugat terkait dengan nilai limit lelang, dapat kami jelaskan bahwa telah dilakukan beberapa kali lelang dengan rincian sebagai berikut :

a. Pelaksanaan lelang tanggal 30 November 2022 dengan limit lelang sebesar Rp 350.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) sesuai Risalah Lelang No.1256/72/2022 dan tidak ada yang mengajukan penawaran;

b. Pelaksanaan lelang tanggal 10 Maret 2023 dengan limit lelang sebesar Rp 282.000.000,- (dua ratus delapan puluh dua juta rupiah) sesuai Risalah Lelang No.292/72/2023 dan tidak ada yang mengajukan penawaran;

c. Pelaksanaan lelang tanggal 17 Mei 2023 dengan limit lelang sebesar Rp 251.000.000,- (dua ratus lima puluh satu juta rupiah) sesuai Risalah Lelang No.566/72/2023 dan telah terdapat pemenang lelang yaitu Saiful Syadir (Tergugat III);

Yang pada intinya Tergugat I telah melakukan lelang eksekusi hak Tanggungan dan pada rentang waktu lelang tersebut Penggugat sama sekali tidak ada itikad baik untuk menyelesaikan kewajiban kepada Tergugat I, sehingga atas pernyataan pada posita 8 tanpa halaman gugatan Penggugat merupakan dalil yang mengada-ada;

10. Bahwa tindakan lelang eksekusi hak tanggungan yang dilakukan oleh Tergugat I melalui Tergugat II berdasarkan ketentuan Undang – Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda – Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah (UUHT), yang dimana dalam Pasal 6 jo. Pasal 20 ayat (1) huruf a UUHT disebutkan apabila debitor cidera janji (wanprestasi) Pemegang Hak Tanggungan Pertama mempunyai hak untuk menjual obyek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan

Halaman 15 dari 43 Putusan Perdata Gugatan Nomor 29/Pdt.G/2023/PN Tka

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut.

11. Bahwa terkait Posita Penggugat nomor 8 tanpa halaman, yang pada intinya tidak melibatkan Pihak debitur dalam pelelangan, sesuai dengan PMK Nomor 213/PMK.06/2020 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang tidak menjelaskan bahwa Penggugat (Debitur) diwajibkan ikut dalam lelang Eksekusi Hak Tanggungan karena sesuai dengan Undang-Undang Hak Tanggungan bahwa Pemegang Hak Tanggungan merupakan Tergugat I sesuai dengan Sertifikat Hak Tanggungan.

12. Bahwa terkait Posita Penggugat nomor 13 dan 14 tanpa halaman, yang pada intinya berkaitan dengan Nilai Limit yang dipermasalahkan oleh Penggugat, sedangkan penggugat tidak mampu mendalilkan dan membuktikan terkait nominal yang didalilkan oleh Penggugat, berdasarkan PMK Nomor 213/PMK.06/2020 di pasal 47 dan 48 berkaitan nilai limit ditentukan oleh Penjual dan dibawah dari Rp 5.000.000.000 (lima miliar rupiah) penentuan nilai limit dilakukan oleh Penaksir.

13. Bahwa selain itu dalam Pasal 2 butir 6 Akta Pemberian Hak Tanggungan juga secara tegas dinyatakan bahwa :

jika Debitor (Penggugat) tidak memenuhi kewajiban untuk melunasi utangnya (wanprestasi), Tergugat Iselaku pemegang Hak Tanggungan Peringkat Pertama dengan akta ini diberi dan menyatakan menerima kewenangan, dan untuk itu kuasa, untuk tanpa persetujuan terlebih dahulu dari pemilik agunan menjual atau suruh menjual dihadapan umum secara lelang objek Hak Tanggungan baik seluruhnya maupun sebagian – sebagian.

Dengan demikian, jelaslah bahwa Tergugat Imemiliki dasar hukum yang sangat kuat untuk melakukan penjualan objek agunan yang telah diikat Hak Tanggungan a quo apabila Penggugat wanprestasi.;

14. Bahwa Berkaitan dengan dalil gugatan penggugat nomor 11 dan 12 tanpa halaman, bahwa Penggugat mendalilkan terkait Pasal 20 ayat (3) dan (4) namun tidak membaca ayat sebelumnya, dapat Tergugat I jelaskan berkaitan dengan Undang-Undang

Halaman 16 dari 43 Putusan Perdata Gugatan Nomor 29/Pdt.G/2023/PN Tka

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan pada pasal 20 ayat (3) berbunyi ” Pelaksanaan penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat dilakukan setelah lewat jangka waktu 1 (satu) bulan sejak diberitahukan secara tertulis oleh Pemberi dan/atau pemegang Hak Tanggungan”, sedangkan pasal 20 ayat (2) berbunyi ”atas kesepakatan pemberi dan pemegang Hak Tanggungan, penjualan obyek Hak Tanggungan dapat dilaksanakan di bawah tangan jika dengan demikian itu akan dapat diperoleh harga yang menguntungkan semua pihak”, untuk Tergugat I berkaitan dengan lelang tersebut menganut pasal 20 ayat (1) sehingga dalil yang dibunyikan oleh Penggugat tidak sesuai dan mengaburkan fakta yang ada ;

15. Bahwa Tanpa mengurangi rasa hormat Tergugat Iterhadap pengetahuan hukum penggugat yang diwakili oleh kuasa hukumnya, perlu kiranya Tergugat Ijelaskan kembali perbedaan antara gugatan perbuatan melawan hukum dan gugatan wanprestasie agar persidangan ini tidak berjalan sia- sia karena pemahaman yang salah oleh penggugat.

Perbuatan melawan hukum yang diatur pada Pasal 1365 KUHPerdata adalah tiap perbuatan yang bertentangan dengan hak orang lain yang timbul karena Undang-Undang.

Orang tidak bisa mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum dan meminta ganti kerugian apabila tidak disebutkan secara jelas pasal berapa dan undang-undang mana yang telah dilanggar. Untuk dapat dinyatakannya seseorang melakukan perbuatan melawan hukum berdasarkan Pasal 1365 KUHperdata sebagaimana dalil dalam gugatan halaman 3 angka 2, maka haruslah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. harus ada perbuatan ;

2. perbuatan itu harus melawan hukum ; 3. ada kerugian;

4. ada hubungan sebab akibat antara perbuatan melawan hukum itu dengan kerugian;

5. ada kesalahan (schuld);

Namun ternyata tidak satu pun dalil gugatan Penggugat yang

Halaman 17 dari 43 Putusan Perdata Gugatan Nomor 29/Pdt.G/2023/PN Tka

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

menunjukkan bahwa perbuatan yang dilakukan dilakukan oleh Tergugat Itelah memenuhi syarat-syarat tersebut terutama adanya kesalahan ( schuld ) yang dibuat oleh Tergugat;

Sedangkan Wanprestasi diatur dalam Pasal 1243 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer), berbunyi:

“Penggantian biaya, kerugian dan bunga karena tak dipenuhinya suatu perikatan mulai diwajibkan, bila debitur, walaupun telah dinyatakan Ialai, tetap Ialai untuk memenuhi perikatan itu, atau jika sesuatu yang harus diberikan atau dilakukannya hanya dapat diberikan atau dilakukannya dalam waktu yang melampaui waktu yang telah ditentukan.

Wanprestasi dapat berupa tidak melaksanakan apa yang diperjanjikan, melaksanakan yang diperjanjikan tapi tidak sebagaimana mestinya, melaksanakan apa yang diperjanjikan tapi terlambat, melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan.

Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa Perbuatan Melawan Hukum timbul karena melanggar peraturan perundang-undangan, sedangkan wanprestasi timbul karena melanggar suatu perikatan atau perjanjian yang telah dibuat oleh para pihak;

16. Bahwa berdasarkan dalili-dalil yang diungkapkan oleh Tergugat I dalam Jawaban Gugatan ini, terbukti berdasarkan hukum bahwa Tergugat I telah melaksanakan perbuatan hukum yang tidak bertentangan dengan ketentuan peruandang-undangan yang berlaku, sehingga sudah sepatutnya Tergugat Imemperoleh perlindungan hukum atas tindakan wanprestasi Penggugat dengan tidak dibayarkannya dan/atau melakukan pembayaran angsuran kredit sebagaimana yang diperjanjikan dalam Perjanjian Kredit antara Penggugat dan Tergugat Iserta perlindungan hukum dari upaya Penggugat untuk terus merugikan pihak Tergugat Idengan jalan adanya Gugatan a quo;

Maka Selanjutnya Tergugat I mohon dengan segala hormat kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Takalar untuk memutus perkara a quo dengan putusan MENOLAK GUGATAN

Halaman 18 dari 43 Putusan Perdata Gugatan Nomor 29/Pdt.G/2023/PN Tka

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

PENGGUGAT YANG DEMIKIAN ATAU SETIDAK-TIDAKNYA MENYATAKAN BAHWA GUGATAN PENGGUGAT TIDAK DAPAT DITERIMA.

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut para Tergugat II memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut

DALAM EKSEPSI

A. Eksepsi Error In Persona

1. Bahwa Tergugat II menolak seluruh dalil-dalil Penggugat, kecuali terhadap apa yang diakuinya secara tegas kebenarannya dan Tergugat II tidak akan menjawab dalil-dalil yang dikemukakan Penggugat yang tidak berkaitan dengan tugas dan wewenang Tergugat II.

2. Bahwa Penggugat keberatan atas penyelesaian kewajibannya melalui pelaksanaan lelang eksekusi Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan yang diajukan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Takalar (in casu Tergugat I) selaku Penjual melalui Tergugat II atas objek jaminan berupa bidang tanah beserta bangunan dengan alas hak berupa SHM No. 1629/Bontokassi seluas 60 m2 yang terletak di Desa/Kelurahan Bontokassi, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar a.n. Iswanto Dg Suang.

3. Bahwa sesuai dengan Surat Pernyataan Nomor : B.926/KC- XIII/ADK/03/2023 tanggal 13 Maret 2023 yang diajukan oleh Penjual (in casu Tergugat I) menyatakan bahwa PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Takalar selaku kreditur akan bertanggung jawab apabila di kemudian hari terjadi gugatan perdata atau tuntutan pidana atas pelaksanaan lelang berdasarkan Pasal 6 Undang-undang Hak Tanggungan dan membebaskan KPKNL/Pejabat Lelang dari segala tuntutan ganti rugi dan/atau uang paksa.

4. Bahwa berdasarkan surat pernyataan di atas dan ketentuan peraturan-peraturan yang berlaku, maka PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Takalar selaku Penjual yang seharusnya bertanggung jawab atas adanya gugatan perdata a quo yang diajukan oleh Penggugat.

5. Bahwa Tergugat II memohon untuk dikeluarkan sebagai pihak dalam perkara a quo dikarenakan konsekuensi hukum yang

Halaman 19 dari 43 Putusan Perdata Gugatan Nomor 29/Pdt.G/2023/PN Tka

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

(20)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

sekiranya harus ditanggung oleh Tergugat II terkait proses lelang atas objek di atas telah beralih kepada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Takalar selaku Penjual.

DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa pokok permasalahan yang dijadikan dasar oleh Penggugat dalam mengajukan gugatannya adalah sehubungan dengan pelelangan eksekusi hak tanggungan atas tanah beserta benda- benda yang berkaitan di atasnya yang dilaksanakan oleh Tergugat II atas permintaan dari Tergugat I berupa 1 bidang tanah berikut bangunan di atasnya seluas 60 m2 dengan SHM Nomor 1629/Bontokassi atas nama Iswanto Dg Suang, terletak di Desa/Kelurahan Bontokassi, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, untuk selanjutnya disebut “objek sengketa”

2. Penggugat terbukti wanprestasi dalam Akta Perjanjian Kredit (KI Refinancing) Nomor 01 Tanggal 04 Juni 2018 dengan adanya Surat Peringatan I Nomor B.717/KC-XIII/ADK/03/2022 Tanggal 08 Maret 2022 hal Surat Peringatan Pertama (I), Surat Peringatan II Nomor B.984/KC-XIII/ADK/04/2022 Tanggal 04 April 2022 hal Surat Peringatan Kedua (II), dan Surat Peringatan III Nomor B.2092/KC- XIII/ADK/04/2022 Tanggal 19 April 2022 hal Surat Peringatan Ketiga (III), yang ketiganya diterbitkan oleh Tergugat I kepada Penggugat.

3. Bahwa pelelangan eksekusi Hak Tanggungan atas objek sengketa perkara a quo adalah atas permintaan Tergugat I sebagai pemegang Hak Tanggungan mempunyai hak untuk menjual objek hak tanggungan atas kekuasaannya sendiri melalui pelelangan serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut.

A. Pelaksanaan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan Yang Dilakukan Oleh Tergugat II Telah Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Yang Berlaku

1. Bahwa Tergugat II menolak dengan tegas dalil Penggugat dalam gugatannya yang pada pokoknya menyatakan pelaksanaan lelang eksekusi hak tanggungan atas objek sengketa a quo perbuatan melawan hukum.

2. Bahwa terhadap dalil Penggugat tersebut, dapat Tergugat II sampaikan bahwa lelang yang dilaksanakan oleh KPKNL Makassar adalah lelang eksekusi hak tanggungan yang didasarkan pada

Halaman 20 dari 43 Putusan Perdata Gugatan Nomor 29/Pdt.G/2023/PN Tka

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

(21)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

ketentuan dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku sebagaimana diatur dalam Peraturan Lelang (Vendu Reglement), Staatsblad 1908:189 sebagaimana telah diubah dengan Staatsblad 1940:56, jo. Instruksi Lelang (Vendu Instructie), Staatsblad 1908:190 sebagaimana telah diubah dengan Staatsblad 1930:85 jo.

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.06/2020 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang (PMK Lelang).

3. Bahwa sebagaimana ditegaskan pada Pasal 6 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan dinyatakan dengan tegas bahwa:

Apabila debitur cidera janji, pemegang Hak Tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual objek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut.

4. Bahwa selain itu berdasarkan Pasal 14 dan Penjelasannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan disebutkan bahwa Sertifikat Hak Tanggungan mencantumkan irah- irah “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”

mempunyai kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan pengadilan apabila Debitur cidera janji. Bahwa sebagai objek jaminan, SHM No. 1629/Bontokassi an. Iswanto Dg Suang telah dibebani Hak Tanggungan peringkat pertama berdasarkan Sertipikat Hak Tanggungan nomor 00368/2018 tanggal23 Mei 2018 dan Akta Pemberian Hak Tanggungan nomor 103/2018 tanggal 30 April 2018.

5. Bahwa guna memperkuat jawaban Tergugat II di atas, perlu kiranya Tergugat II uraikan bahwa penetapan dan pelaksanaan lelang atas objek gugatan a quo yang dilaksanakan oleh Tergugat II sebagaimana dinyatakan dalam Risalah Lelang Nomor 566/72/2023 tanggal 17 Mei 2023 telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Lebih lanjut, Tergugat II sampaikan bahwa berdasarkan dengan Akta Perjanjian Kredit (KI Refinancing) Nomor 01 Tanggal 04 Juni 2018 yang telah disepakati oleh Penggugat dan Tergugat I bahwa dalam hal Penggugat tidak dapat melunasi utangnya tepat waktu,

Halaman 21 dari 43 Putusan Perdata Gugatan Nomor 29/Pdt.G/2023/PN Tka

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

(22)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

maka Terbantah II berhak untuk menjual objek jaminan melalui lelang.

7. Pelelangan eksekusi Hak Tanggungan atas objek sengketa a quo adalah atas permintaan Tergugat I sebagai pemegang Hak Tanggungan mempunyai hak untuk menjual objek hak tanggungan atas kekuasaannya sendiri melalui pelelangan serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut.

8. Bahwa perlu Tergugat II sampaikan, sesuai dengan ketentuan Pasal 11 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.06/2020 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang (“PMK Lelang”), telah diatur bahwa ;

‘’Kepala KPKNL, Pejabat Lelang Kelas II, atau Pemimpin Balai Lelang tidak boleh menolak permohonan lelang yang diajukan kepadanya sepanjang dokumen persyaratan lelang telah lengkap dan memenuhi Legalitas Formal Subjek dan Objek Lelang.’’

9. Bahwa sesuai dengan Pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata bahwa perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak pembuatnya, sehingga apa yang diatur dalam perjanjian, sudah sepatutnya ditaati dan dijalankan oleh masing-masing pihak.

10. Bahwa apabila Penggugat beriktikad baik, maka sepatutnya Penggugat menjalankan kewajibannya membayar angsuran pelunasan kredit pada waktu yang telah disepakati bersama dalam perjanjian kredit.

11. Bahwa Penggugat telah beberapa kali diperingatkan oleh Tergugat I untuk segera melunasi kewajibannya antara lain melalui surat Tergugat I Surat Peringatan I Nomor B.717/KC-XIII/ADK/03/2022 Tanggal 08 Maret 2022 hal Surat Peringatan Pertama (I), Surat Peringatan II Nomor B.984/KC-XIII/ADK/04/2022 Tanggal 04 April 2022 hal Surat Peringatan Kedua (II), dan Surat Peringatan III Nomor B.2092/KC-XIII/ADK/04/2022 Tanggal 19 April 2022 hal Surat Peringatan Ketiga (III), dengan demikian jelas Penggugat yang telah lalai dalam melaksanakan perjanjian kredit yang telah disepakati bersama, meski telah diperingati secara patut oleh Tergugat I dan Penggugat sebagai debitur telah melakukan cidera janji atau wanprestasi dan tidak memiliki iktikad baik untuk

Halaman 22 dari 43 Putusan Perdata Gugatan Nomor 29/Pdt.G/2023/PN Tka

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi

Referensi

Dokumen terkait

intervensi berhubungan erat dengan gugatan dalam perkara pokok (hal. memutuskan perkara No. 541/Pdt.G/2016.PA.Bkl dan bagaimana putusan Pengadilan Agama dilihat dari segi yuridis

Pengadilan Negeri Cianjur yang mengadili perkara pidana pelanggaran Lalu Lintas dengan Acara Pemeriksaan Pelanggaran Lalu Lintas Jalan, telah menjatuhkan putusan

Pengadilan Negeri Cianjur yang mengadili perkara pidana pelanggaran Lalu Lintas dengan Acara Pemeriksaan Pelanggaran Lalu Lintas Jalan, telah menjatuhkan putusan terhadap

Pengadilan Negeri Cianjur yang mengadili perkara pidana pelanggaran Lalu Lintas dengan Acara Pemeriksaan Pelanggaran Lalu Lintas Jalan, telah menjatuhkan putusan terhadap

Pengadilan Agama Payakumbuh menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Talak antara Pemohon, NIK NIK, dengan Termohon yang diwakili oleh Kuasa

Pengadilan Niaga memutuskan gugatan lain-lain yang diajukan oleh kurator dalam perkara

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi Bangka Belitung menjatuhkan putusan terhadap Terdakwa Denny Sandra dalam perkara

Penetapan dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam perkara gugatan perdata yang diajukan oleh PT Woori Finance Indonesia TBK D/H PT Batavia Prosperindo Finance