Skripsi berjudul “Kashash Al-Qur’an Dalam Perspektif Sayyid Thanthawi (Kajian Tematik Tafsir Hikmah Kisah Ulu al-’Azmi)” yang disusun oleh Dani M. Ramdani dengan Nomor Induk Mahasiswa telah melalui tahap seleksi. proses bimbingan dan telah memenuhi syarat keilmuan untuk diujikan pada sidang Munaqasyah. Ramdani dengan nomor induk mahasiswanya diuji pada sidang Munaqasyah Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) di Jakarta pada .
ميحرلا نمحرلا الله مسب
Penulis berkeyakinan bahwa hikmah dan hikmah dari kisah Nabi dan Rasul Ulu Al-'Azmi dalam Qashash Al-Qur'an menurut Sayyid Thanthâwî tidak lepas dari dua hal pokok, yaitu sebagai al-wa'd wa al - wa'îzh atau at-targhîb wa at-tarhib; Pertama, sebagai kabar baik bagi orang-orang shaleh bahwa pahala Allah bagi para nabi dan rasul Ulu Al-'Azmi karena menanggung cobaan, kesabaran, istiqamah dan ketaatan akan membawa pertolongan Allah dan membawa kebahagiaan di akhirat. Tinjauan pustaka penulis menunjukkan bahwa penelitian terhadap pemikiran Sayyid Thanthâwî terhadap kisah Nabi dan Rasul Ulu Al-'Azmi dalam Qashash Al-Qur'ân belum pernah dilakukan oleh orang lain; Metodologi Sayyid Thanthâwî baru diteliti pada karyanya yang lain yaitu Tafsir al-Wasith. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif yaitu menggali, menganalisis dan kemudian membandingkan pemikirannya mengenai hikmah dan hikmah dari kisah Nabi dan Rasul Ulu Al-'Azmi dengan pemikiran para mufasir lainnya.
ةصلاخ
في مزعلا اولوأ صصق نم ةدافتسلما سوردلاو ةمكلحا نأ ثحابلا دجو
ل يمركلا نآرقلا ةصق باتكضق نع اهلصف نكيم لا يواطناط ديس
اهم ينتمهلما ينتي
ازلجا نأ ينلحاصل ىرشبلا ،لاوأ .بيهترلا و بيغترلاء
اولوأ لسرلاو ءايبنلأل الله نم
مزعلاببسب
مهمزعو ءاذلاا نع
الله رصن بلتج فوس هذهو ،ةعاطلا ىلع
سانلل ةئيسلا رابخلأا وأ ديدهتلا ،اينثا .نيرادلا في ةداعسلا ىطعتو-
نيذلا كئلوأ
اورفك-
ةرخلآا في وأ ايندلا في ءاوس ،ديدش شطبو لمع نم
ثحبي بااتك وأ اثبح دجوي لم ،فلؤلما يرجأ تيلا ةيبتكلما ثوحبلا
اولوأ صصق نم ةدافتسلما سوردلاو ةمكلحا نع يواطناط ديس ةركف نع لليح و يمركلا نآرقلا ةصق باتك في مزعلا
في يواطناط ديس جهنم نع ثحبي اثبح
زنك نوكي ثحبلا اذه نأ الله وجرن كلاذل .طيسولا يرسفتا
ديدجا
نارقلا.يرسفتلا و
دممح وه فيرشلا رهزلأا ةعماج نم رصاعلما ءاملعلا نم لماعل "يمركلا نآرقلا ةصق"
الله هحمر يواطناط ديس يعونلا ثبح يه ثحبلا اذه في ةقيرطلاو
يفصولا
يليلحتلا فشكي
ةمكلحا ىلع يواطناط ديس راكفأ ىلع ثحبلا اذه لليحو
عم هنرقيو مزعلا اولوأ صصق نم ةدافتسلما سوردلاو راكفأ
ىرخلأا
و يرثك نبلإ ءايبنلأا صصق باتك ،يوناثلا .يوارعشل ينلسرلماو ءايبنلأا صصق
Permasalahan
- Identifikasi Masalah
- Pembatasan Masalah
- Perumusan Masalah
Penulis mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan munculnya istilah Ulu al-'Azmi di kalangan Nabi dan Rasul. Penulis kemudian mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan di kalangan ulama dalam pengklasifikasian Ulu al-'Azmi berdasarkan kisah-kisah yang terdapat dalam Al-Qur'an. Terakhir, penulis menganalisis bagaimana kisah Ulu al-Azmi dapat dimaknai dan diajarkan agar bermanfaat bagi umat saat ini, membandingkannya dengan pendapat para mufasir lainnya.
Agar tidak menggeneralisasi objek penelitian yang salah, penelitian ini dibatasi pada kajian hikmah/ajaran Qashash Al-Qur'an khususnya pemikiran Sayyid Thanthâwî dalam kitab tafsir tematik al-Qishshah fȋ Al-Qur'. sebuah Al- Karȋm, khususnya hanya tentang kisah Ulu al-'Azmi. Berdasarkan batasan masalah di atas, fokus masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah pada pemahaman dan pendapat ulama tentang Ulu al-'Azmi, serta pengajaran yang terkandung dalam kisah Ulu al -'Azmi. dalam kitab tafsir tematik al-Qishshah fȋ Al-Qur 'an Al-Karim. Bagaimana hikmah kisah Ulu al-'Azmi dilihat dari pemikiran Muhammad Sayyid Thanthâwî dalam Kitab Al-Qishah fȋ Al-Qur’an al-Karȋm.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Untuk mengetahui hikmah Sejarah Ulu al-'Azmi, lihat pemikiran Muhammad Sayyid Thanthawi dalam Kitab Al-Kishah fȋ Al-Qur'an al-Karȋm. Menyajikan pemikiran-pemikiran Muhammad Sayyid Thanthawi dalam mengungkapkan hikmah kisah Nabi Ulu al-Azmi kepada masyarakat luas pada umumnya dan umat Islam pada khususnya mengenai hikmah keagungan kisah-kisah Al-Qur’an yang dapat diambil manfaatnya. diaktualisasikan di era globalisasi saat ini.
Tinjauan Pustaka
كشاش الأنبياء والمرسلين كاريا متولة الشعراوي، كشاش السابقين في القرآن كاريا شلح عبد الفتاح الخالدي. "كشاش القرآني لسعيد يوسف العظيم. 8. في هداهم قتادية لعثمان بن محمد الخميس. 9 دراسات في تفسير الموضوئي في الكشيش القرآني لأحمد". جمال عمري.10 قطب دلم التشوير الفني في القرآن11 مناع الكذان في مباحث في علوم القرآن والقشة والقرآن الكريم وما سارة. حولا من صبحات الرد عليها عمل سليمان 12 سكولوجية القشة القرآنية عمل التهامي نقرة 13 تواريخ الأنبياء 14 عمل السيد حسن لواء. ويشير هذا البحث أيضًا إلى كتب التفسير، لا سيما تلك الموجهة إلى عالم الحديث، مثل كتاب: تفسير الواسطي للسيد الطنثاوي.15 الخواثر الشعراوي لشعراويت الكريم الكريم. الرحمن شيخ السعدي، التحرير والتنوير كاريا محمد طاهر بن عاشور، 16 كتابًا - كتاب تفسير ini diidentifikat sebagai karya ضخمة يانغ موده إنداما دي مبريكان بينكاتاف ماسيكالي - بوث آل القرآن.
وبحسب رأي المؤلف فإن البحث في كتاب التفسير الموضوعي القششة في القرآن الكريم يختلف عن الكتابات المذكورة أعلاه و. 7 عبد الكريم الخطيب، قشاش القرعاني في منثقيه ومفهميه، (بجروت-لبنان: دار المعرفة، ط.ط). 12. مصطفى محمد سليمان، الكشة في القرآن الكريم وما سار حوله من رياضات والرعد عليها، (مصر: مكتبة الأمانة، 1994).
Lebih jauh lagi, khususnya ketika meneliti 'ibrah, hikmah atau hikmah dari Kisah Nabi dan Rasul Ulu al-'Azmi kemudian dibandingkan dengan pendapat para mufasir lainnya. Apa yang penulis peroleh hanyalah penelitian semata mengenai metodologi penafsiran Muhammad Sayyid Thanthâwî dalam at-Tafsîr al-Wasîth lî Al-Qur'an al-Karîm.
Metodologi Penelitian
- Jenis dan Pendekatan Penelitian
- Sumber Data
- Metode Penulisan
Diantaranya adalah penelitian ilmiah yang ditulis oleh peneliti asal Brunei Darussalam bernama Sarinah binti Haji Yahya di Universitas Yordania. Karena objek penelitian ini adalah sastra yaitu penelitian terhadap pemikiran Sayyid Thanthâwî, maka teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan di ruang kerja penelitian atau di ruang perpustakaan, sehingga peneliti memperoleh data dan informasi tentang objek tersebut. penelitian melalui buku atau alat audiovisual, 17 atau media teknologi informasi seperti internet, database dan perpustakaan digital. Sesuai dengan aspek kepustakaan penelitian, maka peneliti menggunakan metode analisis isi (content analysis atau al-madhmûn)18 untuk menganalisis data yang ada.
Dari data yang diperoleh, peneliti mencoba mengkaji dan menganalisis isi Kitab Al-Kishah fȋ Al-Qur'an al-Karȋm. Data primer dalam penelitian ini adalah Tafsir Tematik Al-Kishah fî Al-Qur'an al-Kerîm karya Sayyid Thanthawî. Data sekunder dalam penelitian ini diambil dari karya tulis Sejid Thanthawi yang berkaitan dengan kajian Al-Quran.
Apa yang dimaksudkan di sini dengan kandungan mesej sesuatu komunikasi ialah kandungan atau mesej daripada sumber data yang diperolehi oleh pengkaji. 20 Data sekunder ialah data yang berkait rapat dengan data primer dan boleh digunakan untuk membantu menganalisis dan memahami data primer. Selain itu, buku-buku yang berkait rapat dengan tema pengajian Qashash Al-Anbiyâ tentang hikmah seperti Hikayat Nabi Ibnu Katsîr dan Hikayat Nabi asy-Sya'râwî boleh menjadi sumber sekunder dalam penelitian ini.
Rincian teknis penulisan ini menggunakan standar transliterasi dan penulisan catatan sesuai dengan Pedoman Penulisan Tesis, Tesis dan Disertasi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta pada tahun 2011 dan Surat Keputusan Direktur Program Pascasarjana IIQ Jakarta Tahun 2015 tentang Pedoman Penulisan Tesis dan Proposal Tesis Program Pascasarjana (S2) Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta.
Sistematika Penulisan
Bab keempat berisi penutup pemikiran Sayyid Thanthavi tentang hikmah kisah Ulu al-'Azmi dalam Al-Qur'an dalam kaitannya dengan aktualisasi hikmahnya yang dikembangkan penulis. Selanjutnya dikemukakan saran-saran untuk kelanjutan dari apa yang telah diteliti dan disimpulkan dari penelitian ini berupa penelitian selanjutnya guna menyempurnakan dan memperkaya penelitian. Pada bagian akhir skripsi ini, penulis memberikan kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan.
Kesimpulan
Nabi Muhammad Shallahu 'alayhi wa sallam' adalah Khâtim al-anbiyâ' kerana, dengan risalah dan mukjizat yang diberikan kepadanya, beliau menjadi utusan yang diutus kepada semua manusia, tanpa dibatasi oleh golongan, suku, bangsa atau warna kulit. Ajaran yang dibawanya menghapuskan ajaran terdahulu dan hanya dia yang akan memberi syafaat kepada orang yang beriman di akhirat. Dari kisah Nabi Nûẖ 'Alaihissalâm; Kesabaran menghadapi tentangan daripada orang yang tidak beriman kepada Allah adalah kunci kepada kedatangan pertolongan Allah.
Kecerdasan dalam memilih uslûb/gaya bahasa yang baik sesuai dengan situasi dan kondisi merupakan kunci keberhasilan dalam dakwah dan hendaknya seorang khatib ikhlas dan hanya berharap pahala dari Allah SWT. Dari kisah Nabi Ibrahim 'Alaihissalâm; Keikhlasan dan ketergesaan dalam beribadah dan beramal merupakan kunci suksesnya sebuah dakwah. Dari kisah Nabi Mûsâ 'Alaihissalâm; Orang yang taat kepada Allah SWT akan dimudahkan segala urusannya dan dilindungi dari segala gangguan.
Sebaik-baik manusia ialah orang yang pernah mengalami penganiayaan dan penindasan oleh orang yang zalim, tetapi mampu melawan kemungkaran dengan baik, dan juga seorang yang berani dan sanggup berkorban apa sahaja di jalan Allah. Kesudahannya, azab Allah akan menimpa orang-orang yang menderhaka kepada-Nya, dan amat pedih. Dari kisah Nabi 'Îsâ 'Alaihissalâm; Orang Islam yang ideal ialah orang yang bertaqwa yang mampu menjaga kehormatan.
Sebagai rasul yang menutup risalah para nabi dan rasul terdahulu, Nabi Muhammad sangat layak menjadi pemimpin bagi semua nabi dan seluruh umat di dunia dan akhirat.
Saran
Abduh Dâbûr, ‘Abdullah, Muhammad, Risâlah; Usus Binâ' al-Qishshah min Al-Qur'an al-Karîm, Jâmi'ah al-Azhar, Kulliyyah al-Lughah al-. Abd al-Wâhidî, Abû Islâm, Shâliẖ ibn Thâhâ, Al-Furqân min Qashash Al-Qur'an, Urdun: Maktabh al-Ghurabâ', 1429 H. Al-Ashfahânî, ar-Raghib, Mu'jam Mufradât li Al-Koran, Beiroet: Dâr al-Kutub al-'Ilmiyyah, 2004.
Audhain, Ibrahim, Al-Bayân al-Qashash fȋ Al-Qur'an al-Karȋm, Riyâdh: Dâr al-Ashâlaẖ, 1990. Damâm: Dâr Ibn Jauzî, 1426 H. Hanafi, Ahmad, Vidiki literature v zgodbah Kur'ana, Džakarta: Pustaka al-Husna, 1984.
Al-Janbâz, Muhammad Munîr, Qashash Al-Qur'an al-Karîm wa sîratu sayyid al-Mursalîn, Riyâdh: Maktabah at-Taubah, 2008. Al-Khatîb, 'Abd al-Karîm, Qashash Al-Manthûqi fhi wa Mafhûmihi, Beirut: Dâr al-Ma'rifah, t.th. Syâfi'i, Muhammad Hasan, Qashash al-Anbiyâ' wa Qashash Al-Qur'an natsran wa Syi'ran, Beirût: Dâr Ibnu Hazm, 2001.
Al-'Umrî, Ahmad Jamâal, Dirâsât fî at-Tafsîr al-Maudhû'î li al-Qashash Al-Qur'an, Al-Qâhirah: Maktabah al-Khanjî, 1986 H. Yusuf, Muhammad Sayyid, Manhaj Al-Qur' an al-Karîm fî Ishlâh al- mujtama', al-Qâhirah: Dâr as-Salâm, 2002. Specializirani učitelj za študij arabščine, Tahsin in Tahfidzh, Al-Qur'an in Hadits na SMP – SMA Insan Cendekia Madani Boarding School Development – Serpong.